Disusun oleh:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. sederhana. Semoga makalah
makalah ini dapat dipergunakan dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
pengalaman bagi para pembaca, pembaca, sehingga sehingga saya dapat memperbaiki
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................1
Daftar Isi.................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................4
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Alergi........................................................................................5
2.2 Penyebab Alergi..........................................................................................5
2.3 Klasifikasi Alergi........................................................................................6
2.4 Jenis-Jenis Alergi........................................................................................7
2.5 Manifestasi Klinis.......................................................................................9
2.6 Patofisiologi Alergi...................................................................................10
2.7 Pemeriksaan Penunjang............................................................................12
2.8 Pencegahan Alergi....................................................................................12
2.9 Pengobatan Alergi……….........................................................................13
BAB III Tinjauan Kasus
3.1 pengkajian.................................................................................................14
3.2 diagnosa....................................................................................................23
3.3 intervensi...................................................................................................23
3.4 Implementasi.............................................................................................24
3.5 evaluasi......................................................................................................24
BAB IV Penutup
3.1 Kesimpulan...............................................................................................27
3.2 Saran..........................................................................................................27
Daftar Pustaka......................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
2. Mengetahui apa itu alergi
3. Mengetahui apa saja penyebab alergi
4. Mengetahui bagaimana klasifikasi alergi
5. Mengetahui apa saja jenis-jenis alergi
6. Mengetahui manifestasi klinis pada alergi
7. Mengetahui bagaimana patafisilogi alergi
8. Mengetahui pemeriksaan penunjang yag dilakukan untuk mengetahui alergi
9. Mengetahui apa saja pencegahan alergi
10. Mengetahui bagaimana pengobatan alergi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Alergi adalah reaksi berlebihan dari sistem pertahanan alami tubuh yang membantu
melawan infeksi (sistem kekebalan). Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi tubuh dari
virus dan bakteri dengan memproduksi antibodi biasanya menjadi penyebab alergi secara
biologis. Pada reaksi alergi, sistem kekebalan tubuh mulai melawan zat-zat yang biasanya tidak
berbahaya (seperti debu, serbuk sari, atau obat) seolah-olah zat ini mencoba untuk menyerang
tubuh.
Alergi ialah reaksi imunologis berlebihan dalam tubuh yang timbul segera atau dalam
rentan waktu tertentu setelah eksposisi atau kontak dengan zat yang tertentu (alergen). Alergi
dibagi menjadi 4 macam, macam I s/d IV berhubungan dengan antibodi humoral, sedangkan
macam ke IV mencakup reaksi alergi lambat oleh antibodi seluler.
Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang
menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya
nonimunogenik. Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau
bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing atau berbahaya. Bahan-bahan yang menyebabkan
hipersensitivitas tersebut disebut allergen.
2.2. Penyebab
1. Debu
2. Makanan
3. Obat-obatan
4. Zat-zat kimia
5. Risiko seseorang terkena alergi berhubungan dengan riwayat alergi dari orang tuanya.
Jika tidak ada satupun orang tua yang mengalami alergi, kesempatan untuk menagalami
alergi adalah kira-kira 15%. Jika satu orang tua alergi, risikonya meningkat sampai 30%
dan jika kedua-duanya alergi, risikonya lebih besar dari 60%.
6. Hal lain yang mempengaruhi alergi adalah lingkungan. Seseorang harus mempunyai
tendensi genetik dan terpapar pada alergen sehingga dapat terkena alergi. Sebagai
tambahan, lebih hebat dan sering paparan terhadap alergen dan lebih awal terjadi didalam
kehidupan, lebih mungkin alergi akan berkembang. Ada pengaruh-pengaruh penting
lainnya yang dapat berkomplot untuk menyebabkan kondisi-kondisi alergi, di antaranya
adalah merokok, polusi, infeksi, dan hormon-hormon.
Macam/Type IV (Reaksi lambat type tuberkulin): Reaksi ini baru mulai beberapa jam
atau sampai beberapa hari setelah terjadinya kontak, dan merupakan reaksi dari t-limfosit
yang telah tersensibilisasi. Prosesnya merupakan proses inflamatoris atau peradangan
seluler dengan nekrosis jaringan dan pengubahan fibrinoid pembuluh-pembuluh yang
bersangkutan. Contoh: reaksi tuberkulin (pada tes kulit tuberkulosa), contact eczema,
contact dermatitis, penyakit autoimun (poliarthritis, colitis ulcerosa), dll.).
Ruam sekeliling mata-mata, pada lipatan-lipatan sikut, dan dibelakang lutut, terutama
pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
3. Alergi Gatal
Hives (urtikaria) adalah reaksi kulit yang timbul berupa pembengkakkan yang gatal dan
dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja. Hives dapat disebabkan oleh reaksi alergi, seperti
pada makanan atau obat-obatan, namun dapat juga terjadi pada orang-orang yang tidak alergi.
Gejala-gejala hives yang khas adalah:
Kulit kemerahan
Gatal yang hebat
4. Allergic Shock
Allergic shock (anaphylactic shock) adalah reaksi alergi yang mengancam nyawa yang
dapat mempengaruhi fungsi beberapa organ pada waktu yang bersamaan. Reaksi ini secara khas
terjadi ketika alergen dimakan (contohnya obat) atau disuntikakan (contohnya obat injeksi).
Beberapa atau seluruh dari gejala-gejala berikut dapat terjadi:
Hives atau perubahan warna kemerahan dari kulit
Hidung mampet
Spora-spora jamur
Zat pewarna
Bahan-bahan kimia
Logam
Kosmetik
Allergic contact dermatitis tidak melibatkan antibodi IgE, namun melibatkan sel-sel dari
sistem imun yang diprogram untuk bereaksi ketika dipicu oleh alergen. Menyentuh atau
menggosok unsur/bahan yang pernah membuat anda sensitif sebelumnya dapat memicu rash
kulit (skin rash).
Racun serangga
Obat-obatan
Vaksin-vaksin
Batasi penggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, juga obat-obat anti nyamuk. Jika di
rumah anda terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.
Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat.
Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan katun.
Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin.
Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat-obatan yang menimbulkan reaksi alergi.
Hindarilah bahan manakan, minuman, maupun obat-obatan tersebut. Anda harus mematuhi
aturan diet alergi anda.
Temui ahli. Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan
yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda untuk
melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu
reaksi alergi.
2.9. Pengobatan
Salah satu pengobatan yang dianjurkan dalam penanganan alergi adalah dengan
pemberian obat anti histamin dari generasi terbaru seperti cetirizine dihidroklorida.
Terapi ideal adalah menghindari kontak dengan allergen penyebab dan eliminasi.
Untuk gejala yang berat dan lama, bila terapi lain tidak memuaskan dilakukan
imunoterapi melalui desensitisasi dan hiposensitisasi atau netralisasi
BAB III
Tinjauan Kasus
Seorang anak laki-laki berumur 11 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan
seluruh badannya gatal dan bintik-bintik merah. Terdapat riwayat anak tersebut memakan ayam
yang dimasak oleh ibunya. Setelah memakan ayam yang dimasak oleh ibunya seluruh badan
anak tersebut gatal dan bintik-binti merah. Hasil pemeriksaan TD: 110/80, HR: 86x/I, RR: 24x/I,
Temp : 36,8oC, dan wajah terlihat bintik-bintik merah.
1. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 18-04-2020
No. register : 803625
Diagnose medis : FOOD ALERGI
Tanggal periksa : 18-04-2013
A. Identitas klien
Nama : An. R
Umur : 11 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SD kelas 6
Pekerjaan : pelajar
Alamat : desa ujung serdang dusun IV
B. Identitas orang tua
Nama ibu : Tn. “B”
Umur : 49 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : islam
Pendidikan : S1
Alamat : desa ujung serdang dusun IV
C. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya pada saat ini tanggal 18-04-20120 waktunya suntik
terapi (imonoterapi)
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien sering biduran, sesak nafas, dan diare setelah makan-makanan
tertentu salah satunya adalah ayam. Sebelum diperiksakan ke poli anak RSUD Deliserdang
E. Riwayat Pasien Masa Lalu
Ibu pasien mengatakan pasien dari bayi sudah sering gatal-gatal dan sesak nafas, tapi tidak
pernah sampai dirawat inap di rumah sakit. Ibu pasien juga mengatakan tidak pernah menderita
penyekit menular seperti hepatitis, TBC, herpes, penyakit menahun seperti hipertensi, asma dan
jantung.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat alergi, juga
tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, asma, hipertensi,. Penyakit menular
seperti hepatitis, TBC herpes, dan HIV/AIDS.
¤ Genogram
Keluarga Suami keluarga istri
Ket :
: laki- laki
: perempuan
: anak 1
: anak ke 2 (pasien)
1. Tipe keluarga
Keluara Bp.B adalah keluarga dengan tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan anak.
2. Suku
Keluarga Bp.B adalah suku sunda kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke
klinik atau langsung membeli obat diapotik sesuai dengan resep dokter (resep ditebus ulang
apabi la anaknya sakit)
3. Agama
Keluarga Bp.B menganut agama islam dan menjalankan kewajiban solat 5 waktu, Semua
aktifitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama islam.
4. Satus social Ekonomi keluarga
Ibu. T mengatakan penghasilan suaminya belum cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari
karena suaminya kerjanya jauh sehingga butuh dana untuk tranportasi ke tempat kerja. Oleh
karena itu Ibu.T dan suami masih tinggal bersama orang tua/mertua, untuk mengurangi
pengeluaran dana. Apabila mengontrak rumah Ibu.T tidak punya simpanan uang, karena
penghasilan suaminya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tidak ada
dana lebih. Apabila ada pengeluaran yang berlebihan dan tidak dapat dipenuhi keluarga
biasanya dibantu oleh orang tua.
5. Aktivitas rekreasi keluarga / waktu keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota. Biasanya hanya
menonton televisi sambil bercerita.
I. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan
norma dan nilai agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan.
Komunikasi antara suami dan istri tidak ada masalah dan hubungan dalam keluarga Bp.B
baik.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Segala kebutuhan anak yang diperlukan sudah dipenuhi oleh orang tua.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ibu.T mengatakan bahwa waktu SMA pernah satu sekolah dengan suami. Suami adalah
pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua baik dari pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai,
pemabuk ataupun penjudi.
II. Data Lingkungan
1. Karaktersitik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bp.B adalah milik mertuanya yaitu Bp.S dengan luas
rumah 6x2 m2. Rumah terdiri atas dua lantai,lantai keramik dalam keadaan bersih. Penataan
peralatan rumahtangga tertata rapi. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik keluarga memiliki
kamar mandi sendiri dan jamban sendiri, keadaan bersih, sumber air dari PAM untuk air minum
dan pompa listrik untuk kebutuhan air selain untuk minum. Air tidak berasa,berbau dan dalam
keadaan bersih. Pada lantai dua terdapat 2 kamar dan ruangan bersekat untuk tidur kakak ipar
dan adik ipar. Tempat menjemur pakaian dilantai dua, ventilasi dan pencahayaan di lantai dua
baik. Cahaya matahari dapat masuk terutama dilantai dua dari arah depan dan belakang.
Denah Rumah :
Lantai I Lantai II
1 2 3 9 10 11
0 4 5 12
6 7 8 13 14 15
6m 6m
Keterangan :
Ruang tamu : 4
Kamar tidur : 7, 10, 11, 13
WC : 8
Tempat jemuran : 15
Jendela : 5, 12, 14
Dapur : 3
Tangga dan Rak-rak : 2 dan 1, 6
Ventilasi menurut keluarga berasal dari kaca nako yang dapat dibuka,dari pintu sehingga
sirkulasi udara bias berganti, penerangan terang dengan neon. Air yang dipakai dapat mencukupi
kebutuhan keluarga.
4.2. Saran
Setelah megetahui apa itu alergi, penyebab alergi, dan cara mengobati alergi sebaiknya kita
lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang dapat menimbulkan alergi pada kita
Daftar pustaka
Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 3. Jakarta : EGC
Carpenito LD. 1995. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik. Jakarta : EGC.
Marilyn E, Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Pasien, Edisi 3. EGC : Jakarta
Marilyn E, Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Pasien, Edisi 3. EGC : Jakarta
Nanda. 2005 – 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Prima Medika :
Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.