I. LATAR BELAKANG
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia karena dapat menyebabkan tingginya angka
kesakitan dan kematian serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sekitar
80% dari kabupaten/kota di Indonesia termasuk kategori endemis, dengan endemisitas
yang bervariasi dari rendah sampai tinggi, dan lebih dari 23% diantara penduduknya
berdomisili di daerah endemis.
Secara nasional kasus malaria selama tahun 2010 – 2019 cenderung menurun
yaitu pada tahun 2010 angka API sebesar 1,96 per 1000, sampai dengan tahun 2019
menjadi 0,93 per 1000 penduduk dengan jumlah kasus 250.644. Kabupaten/kota
endemis tinggi malaria masih terkonsentrasi di kawasan timur Indonesia yaitu Papua,
Papua Barat dan NTT, dan hanya satu provinsi di luar wilayah timur yang masih memiliki
kabupaten endemis tinggi yaitu Provinsi Kalimantan Timur di Kabupaten Penajam Paser
Utara.
Suspek yang ditemukan pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.571.986 dengan jumlah
sediaan darah yang diperiksa sebesar 2.505.626 sehingga persentase pemeriksaan
sediaan darah sebesar 97%. Target persentase pemeriksaan sediaan darah yang
diharapkan adalah di atas 95 %. Dari tahun 2010 – 2019 pemeriksaan sediaan darah
(konfirmasi laboratorium) terhadap suspek malaria terus meningkat yaitu pada tahun
2010 sebesar 81% sedangkan pada tahun 2019 meningkat menjadi 97 %. (sumber :
Subdit Malaria, 2018)
II. TUJUAN
A. Umum
Memperingati hari malaria sedunia serta menumbuh kembangkan semangat
dan meningkatan kompetensi para tenaga mikroskopis malaria di Indonesia
untuk mewujudkan Indonesia bebas malaria.
B. Khusus
1. Meningkatkan minat dan semangat sebagai tenaga mikroskopis malaria
2. Meningkatkan kompetensi petugas mikroskopis malaria di Indonesia
3. Meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan mikroskopis malaria
III. KEGIATAN
A. Waktu :
Persiapan : 14 April 2021 (tatap muka dan Virtual)
Pelaksanaan : 20 – 23 April 2021 (tatap muka)
B. Tempat : Jakarta
C. Peserta : 34 petugas mikroskopis malaria yang berasal seluruh
Indonesia (1 provinsi diwakili oleh 1 orang petugas
mikroksopis)
D. Kriteria Peserta :
1. Peserta bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas/Rumah
Sakit/Klinik) pemerintah ataupun swasta.
2. Peserta mempunyai pengalaman melakukan pemeriksaan mikroskopis
malaria minimal dua tahun.
3. Peserta bukan merupakan petugas uji silang mikroskopis malaria
(crosschecker).
4. Peserta diusulkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi berdasarkan
rekomendasi dari organisasi profesi (PATELKI), masing-masing Provinsi
hanya dapat mengusulkan 1 peserta terpilih.
E. Narasumber :
• Departemen Parasitologi FKUI
• Ketua Umum DPP PATELKI
• Lembaga EIJKMAN
F. Fasilitator
• Balitbangkes, Kemenkes RI
• BBTKL PP Jakarta
• BBLK Jakarta
• BLK Provinsi Papua
• Pemenang Lomba Mikroskopis Tahun 2019 (Papua Barat)
G. Panitia :
• Subdit Malaria (Administrasi, Keuangan, Logistik)
Penangung Jawab
Koordinator Subtansi Malaria