DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
ANGGOTA
1. ASWAR BASRI / D011201128
2. HERLI HERMANSAH / D011201108
3. ADRIAN BHUWANA ABDI PADANG / D011201118
4. AHMAD ALWAN PUJA ANDI PAMPANG / D011201057
5. ALMUKHALIK ARYA SAPUTRA MUSTAKIM / D011201081
6. DWI ANDIKA PUTRA / D011201140
7. KHAIRUL UMAM SALIM / D011201052
8. MUHAMMAD SUBHAN RAMADHAN WAHID / D011201067
9. MUHAMMAD THOHA TALIB / D011201043
10. NURMANSYAR SIKANDE / D011201068
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmatNya,penyusunan makalah yang berjudul “SUKU BAJO” dapat berjalan dengan
lancar.Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Pancasila. Yang diberikan oleh Dosen Bapak Muh. Rais, S.S,M.Si kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki. Oleh karena itu demi kesempuranaan, kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca pada
umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 3
3.2 Saran 3
DAFTAR PUSTAKA iii
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Suku Bajo adalah kelompok etnis di Asia tenggara yang memiliki karakteristik
kemaritiman yang sangat kuat. Wilayah penyebaran mereka sangat luas mencakup Pantai
Timur Sabah, Kepulauan Sulu, Pantai Timur Kalimatan, Selat Makassar, Perairan Laut
Sulawesi dan Maluku, serta Perairan Laut Nusa Tenggara.
Ada dua versi sejarah suku Bajo,
A. Pertama : ada yang berpendapat dari Johor, tapi ada juga yang mengatakan berasal
dari Palopo, Sulawesi Selatan.
B. Kedua : kalau dari bahasa, dia malah melihat ada kesamaan dengan bahasa Tagalog,
Filipina.
2.2 WILAYAH PERSEBARAN SUKU BAJO DI NUSANTARA
Suku bajo banyak terdapat di tempat di indonesia. Juga berbagai negara termasuk
Thailand, Filipina, dan Malaysia. Meski demikian, bahasa yang digunakan tetap sama, yaitu
bahasa bajo.
Suku Bajo menetap di rumah-rumah sederhana yang juga tak terpisahkan dari laut.
Mereka membangun rumah di tepian pantai atau laut dangkal, dengan tiang pancang untuk
menjaga rumah dari pasang air laut. Rumah mereka beratapkan rumbia, berdinding kayu, dan
dalam satu rumah biasanya dihuni oleh satu keluarga atau lebih. Perahu kayu sederhana
diparkir di pelataran rumah (yang halamannya pun air laut) menjadi sarana transportasi
sehari-hari.
Sumber utama mata pencaharian mereka adalah mencari ikan. Dengan lautan yang
menghampar luas di sekitar mereka, di sanalah tempat mereka mencari nafkah. Yang dapat
kamu pelajarai adalah, dalam kehidupan sehari-hari Suku Bajo bekerja mencari ikan dengan
cara-cara tradisional, yaitu:
1. Memancing
2. Menjaring
3. Memanah
Hasil tangkapan ikan ini akan dijual kepada penduduk sekitar pesisir atau pulau
terdekat. Beberapa Suku Bajo sudah mengenal teknik budidaya produk laut seperti lobster,
ikan kerapu, atau udang. Tempat budidaya yang disebut tambak terapung ini biasanya terletak
tidak jauh dari pemukiman.
BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nilai-nilai yang dapat dipelajari dari kehidupan Suku Bajo adalah hidup
berdampingan dengan lingkungan secara bijaksana dan tidak destruktif. Hidup bukan hanya
untuk hari ini, tapi memikirkan generasi mendatang.
Nilai-nilai budaya yang beragam dari berbagai suku bangsa perlu dipelajari oleh kita
selaku generasi penerus bangsa. Berikut ini merupakan langkah-langkah kecil yang dapat kita
lakukan sebagai upaya melestarikan budaya bangsa:
1. Mengenal kekayaan adat istiadat dan budaya suku bangsa Indonesia
4. Memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dengan arif dan bijaksana.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA