Anda di halaman 1dari 30

FULL PAPER

LKTI FOOD ENGINEERING FESTIVAL ITB 2020

ROTASI (ROTI TAWAR DAUN SAWI) : UPAYA PEMANFAATAN


DAUN SAWI (Brassica juncea) MENJADI ROTI TAWAR SEBAGAI
INOVASI PANGAN SEHAT BERGIZI DAN BERBASIS KEARIFAN
LOKAL

DISUSUN OLEH:

Ammar Salam / Kelas (XII)


Muh. Saddam Reski Sudarman / Kelas (XII)
Amran / Kelas (XII)

MAN 1 KOLAKA

KOLAKA

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS


Lomba Karya Tulis Ilmiah Food Engineering Festival (FEF) ITB 2020

Ketua Tim

Nama Lengkap : Ammar Salam

NISN : 0037054496

Tempat/Tanggal lahir : Kolaka, 07 Mei 2003

Alamat : Jl.Mekongga Indah, Kel.Lamokato, Kec.Kolaka, Kab.Kolaka,


Sulawesi Tenggara

Anggota Tim 1

Nama Lengkap : Muhammad Saddam Reski Sudarman

NISN : 0037054497

Tempat/Tanggal lahir: Kolaka, 7 Mei 2003

Alamat : Jl. Daeng Pasau, Kel.Tahoa, Kec.Kolaka, Kab.Kolaka,


Sulawesi Tenggara

Anggota Tim 2

Nama Lengkap : Amran

NISN : 0033096749

Tempat/Tanggal lahir: Kolaka, 14 April 2003

Alamat : Jl.Panorama, Kel.Sabilambo, Kec.Kolaka, Kab.Kolaka,


Sulawesi Tenggara

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah
Dengan judul “ROTASI (ROTI TAWAR DAUN SAWI) UPAYA
PEMANFAATAN DAUN SAWI (Brassicajuncea L.) MENJADI ROTI TAWAR
SEBAGAI INOVASI PANGAN SEHAT BERGIZI DAN BERBASIS
KEARIFAN LOKAL“ dan diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Food
Engineering Festival (FEF) ITB 2020 adalah karya asli, tidak menjiplak/mencontek
karya orang lain. Belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang diikutsertakan dalam
perlombaan sejenis. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan
apabila terbukti terdapat kecurangan di dalamnya, maka kami siap didiskualifikasi
dari lomba ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Yang menyatakan,

Kolaka, 11 Januari 2021

Ketua Tim

(Ammar Salam)

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt., sang penguasa
dan pencipta langit dan bumi serta segala keindahan yang ada didalamnya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ROTASI (ROTI TAWAR DAUN
SAWI) UPAYA PEMANFAATAN DAUN SAWI (Brassicajuncea L.) MENJADI
ROTI TAWAR SEBAGAI INOVASI PANGAN SEHAT BERGIZI DAN
BERBASIS KEARIFAN LOKAL” ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pangan
Institut Teknologi Bandung dalam agenda Food Engineering Festival (FEF) ITB
2020.
Selama proses penulisan karya ini, penulis mengalami beberapa penulisan yang
terkadang membuat penulis berada dititik terlemah. Namun, karena adanya dorongan
dari guru pembina yang senantiasa membantu dengan penuh harapan dan keikhlasan.
Untuk itu dengan segala bakti penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya
dan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka. Dalam penelitian
ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada:
1. Bapak Drs. Ansani M.Pd, selaku Kepala MAN 1 Kolaka yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menulis karya tulis ini.
2. Hajeranah S.Ag yang senantiasa membimbing dalam pembuatan karya ilmiah
ini.
3. Nirwan, S.Pd yang selalu mendukung kami dalam pembuatan karya ilmiah ini.
4. Teman-teman, khususnya TIM KIR FAKHIRAH MAN 1 KOLAKA yang telah
memberikan semangat.

Kolaka, 11 Januari 2021


Penulis,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

LEMBAR ORISINALITAS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian

1.4. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Sawi

2.1.1. Morfologi Tanaman Sawi

2.1.2. Taksonomi Tanaman Sawi

2.1.3. Varietas Tanaman Sawi

2.1.4. Kandungan Gizi Tanaman Sawi

2.2. Roti Tawar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

3.2. Populasi dan Sampel

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian


3.4. Metode Penelitian

3.5. Alat dan Bahan

3.6. Prosedur Penelitian

3.7. Skema Pembuatan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

3.8. Teknik Pengumpulan Data

3.9. Teknik Analisa data

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

4.2. Cara Pembuatan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

4.3. Spesifikasi ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

4.4. Hasil Tanggapan Masyarakat Terhadap ROTASI

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Tanaman Sawi

GAMBAR 2.2 Roti Tawar

GAMBAR 4.1 ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Kandungan Gizi Tanaman Sawi/100 Gram Bahan

TABEL 4.1 Spesifikasi ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

DAFTAR LAMPIRAN
A. Alat dan Bahan

B. Proses Pengambilan Tanaman Sawi dan Pembuatan ROTASI

ROTASI (ROTI TAWAR DAUN SAWI) UPAYA PEMANFAATAN DAUN


SAWI (Brassicajuncea L.) MENJADI ROTI TAWAR SEBAGAI INOVASI
PANGAN SEHAT BERGIZI DAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Ammar Salam1, Amran2, Muh. Saddam Reski S.3
MAN 1 Kolaka
ammarsalam753@gmail.com

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara beriklim tropis terluas di dunia, dengan hasil alamnya
yang sangat melimpah, baik flora maupun faunanya. Sumber daya flora yang
melimpah tersebut perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Indonesia, salah
satu bentuk perhatiannya adalah upaya memanfaatkan tanaman local Indonesia,
misalnya tanaman sawi. Kolaka adalah salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang
memanfaatkan sawi sebagai lauk tambahan pada makanan. Akan tetapi, sekitar 63%
anak Indonesia punya kebiasaan tidak suka mengkonsumsi sayuran. Padahal anak
memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang dalam proses berpikir, belajar dan
beraktivitasnya. Oleh karena itu, perilaku gizi pada anak sekolah harus mendapatkan
perhatian, misalnya mempunyai sarapan berupa roti yang berbahan dasar sayuran,
seperti sawi. Tanaman sawi (Brassiscajuncea L.) merupakan tanaman sayuran daun
dari keluarga Brassicaceae yang mempunyai nilai guna yang tinggi.Tanaman sawi
kaya akan vitamin A, sehingga berguna dalam upaya mengatasi kekurangan vitamin
A. Kandungan sawi juga berguna untuk kesehatan tubuh. Sedangkan roti tawar adalah
roti yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun, sehingga rasanya tawar. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji apakah sawi dapat dimanfaatkan menjadi roti tawar
untuk menambah asupan gizi pada anak sekolahan. ROTASI merupakan produk
inovasi baru berupa roti tawar yang menggunakan daun sawi sebagai bahan utamanya
dan bahan lain sebagai pelengkapnya. Pembuatan ROTASI hanya melalui beberapa
tahap seperti, sterilisasi, penghalusan, penyaringan, pencampuran, pengembangan,
pembakaran, serta pengemasan. Produk ROTASI memiliki karakteristik aroma khas
roti, tekstur yang lembut, bentuk seperti roti tawar pada umumnya, dan warnanya
hijau kecoklatan. Setelah dilakukan uji coba pada anak sekolahan, 92% dari 25 anak
menyukai produk ini.
Kata Kunci : Daun Sawi, Gizi Tinggi, ROTASI, Roti Tawar.

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis terluas di


dunia, dengan hasil alamnya yang sangat melimpah, baik flora maupun
faunanya. Sumber daya flora yang melimpah tersebut menjadi perhatian
khusus bagi masyarakat Indonesia, salah satu bentuk perhatiannya adalah
upaya memanfaatkan dan mengembangkan tanaman lokal Indonesia. Salah
satu tanaman lokal tersebut adalah tanaman sawi.

Kabupaten Kolaka adalah salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang


memanfaatkan tanaman sawi sebagai lauk tambahan pada makanan. Akan
tetapi, sekitar 63% anak Indonesia punya kebiasaan tidak suka
mengkonsumsi sayuran. Padahal anak memerlukan nutrisi yang cukup dan
seimbang dalam proses berpikir, belajar dan beraktivitasnya. Oleh karena itu,
perilaku gizi yang salah pada anak sekolah harus mendapatkan perhatian.
Misalnya mempunyai sarapan berupa roti yang berbahan dasar sayuran,
seperti sawi.

Tanaman sawi (Brassisca juncea L) merupakan tanaman sayuran daun dari


keluarga Brassicaceae yang mempunyai nilai guna yang tinggi. Sawi
mengandung berbagai zat gizi yang sangat dibutuhkan, antara lain Vitamin
K, A, C, E, folat, mangan, dan serat pangan. Tanaman sawi kaya akan
vitamin A, sehingga berguna dalam upaya mengatasi kekurangan Vitamin A.
Kandungan nutrisi sawi berguna juga untuk kesehatan tubuh manusia.

Menurut SNI 1995, definisi roti adalah produk yang diperoleh dari adonan
tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau
tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang
diizinkan. Sedangkan roti tawar adalah roti yang tidak ditambahkan rasa atau
isi apapun, sehingga rasanya tawar.

Gizi merupakan bagian yang sangat penting di butuhkan oleh manusia


untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik serta sebagai energi
dalam melakukan kegiatan sehari-hari terutama dalam pertumbuhan anak.
Status gizi menjadi status kesehatan tubuh yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi.

Oleh karena itu kami sebagai peneliti membuat penelitian ini untuk
menguji apakah sawi dapat dimanfaatkan menjadi roti tawar sebagai asupan
gizi pada anak sekolahan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut :
1. Bagaimana kandungan yang tedapat pada daun sawi?

2. Bagaimana cara pengolahan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi) ?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap ROTASI (Roti Tawar


Daun Sawi) ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang sejalan dengan rumusan masalah diatas,


yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada daun sawi

2. Untuk mengetahui cara pengolahan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

3. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama pada anak-anak


terhadap ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:


1. Bagi masyarakat, sebagai informasi terbaru pada masyarakat tentang
pemanfaatan daun sawi yang selama ini kurang diminati masyarakat
terutama pada anak-anak sehingga menyebabkan kurangnya gizi, serta
menambah wawasan pengetahuan bahan pangan dan meningkatkan minat
masyarakat terhadap daun sawi menjadi bahan pembuatan produk yang
inovatif seperti roti tawar.

2. Bagi peneliti, dapat mengembangkan potensi daun sawi sebagai bahan


pangan fungsional.

3. Bagi pemerintah, dapat memberi masukan agar lebih memperhatikan


pengolahan dan pemanfaatan daun sawi sebagai bahan baku dalam
pengolahan produk yang lebih inovatif dan kreatif.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Sawi

Gambar 2.1 Tanaman Sawi

(Sumber: https://www.sedulurtani.com)

2.1.1. Morfologi Tanaman Sawi

Tanaman sawi (Brassisca juncea L) merupakan tanaman sayuran


daun dari keluarga Brassicaceae yang mempunyai ilia guna yang
tinggi. Tanaman sawi kaya akan vitamin A, sehingga berguna dalam
upaya mengatasi kekurangan Vitamin A. Kandungan nutrisi sawi
berguna juga untuk kesehatan tubuh manusia. Pengembangan budidaya
sawi mempunyai prospek baik untuk mendukung upaya peingkatan
pendapatan petai, peningkatan gizi masyarakat, perluasan kesempatan
kerja, pengembangan agribisnis, peningkatan pendapatan Negara
melalui pengurangan impor atau memacu laju pertumbuhan ekspor
(Rukmana, 1994).

Menurut Margianto (2007), sawi mempunyai batang pendek dan


beruas ruas, sehingga hamper tidak kelihatan Batang sawi dapat
berfungsi sebagai alat pembentuk dan penompang daun, sedangkan
daun sawi bertangkai panjang dan bentuknya pipih. Tanaman sawi
umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami. Struktur bunga
sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang dan
bercabang banyak. Setiap kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai
daun kelopak, empat helai daun mahkota, bunga berwarna kuning
cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua.

Penyerbukan bunga sawi dengan bantuan serangga lebah, hasil


penyerbukan ini terbentuk buah yang berisi biji. Buah sawi termasuk
buah polong, yakni berbentuk memanjang dan berongga. Tiap buah
(polong) berisi 2-8 butir biji. Biji-biji sawi bentuknya bulat kecil
berwarna coklat atau coklat kehitam hitaman. Sistem perakaran
tanaman sawi memiliki akar tnggang dan cabang-cabang akar yang
bentuknya bulat penjang (silindris) menyebar ke semua arah pada
kedalaman 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lainmenghisap air
dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang
tanaman (Rukmana, 1994).

2.1.2. Taksonomi Sawi

Menurut Dasuki (1991) adapun klasifikasi tanaman sawi (Brassica


juncea L) adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L
2.1.3. Varietas Sawi

Menurut Rukmana (1994), varietas sawi yang terdapat di Indonesia


adalah :
a. Sawi putih atau sawi jabung (Brassica juncea L var rugosa Roxb. &
Prain) jenis ini memiliki ciri-ciri batangnya pendek, etgap dan daun
daunnya lebar berwarna hijau-tua, tangkai daun panjang dan
bersayap melengkung ke bawah.
b. Daunnya agak halus dan tidak berbulu. Tulang daunnya lebar,
berwarna hijau keputih-putihan, bertangkai pendek, dan bersayap.
Sayap tersebut melengkung ke bawah.

c. Sawi hijau (Brassica juncea L) yang memiliki ciri-ciri batangnya


pendek, dan daun-daunnya berwarna hijau keputih-putihan. Sawi
jenis inimemiliki batang pendek dan tegak. Daunnya lebar
berwarna hijau tua, bertangkai pipih, kecil dan berbulu halus.
d. Sawi huma, yakni sawi yang tipe batangnya kecil panjang dan
langsing, daun-daunnya panjang sempit berwarna hijau keputih-
putihan, serta tangkai daunnya panjang bersayap. Batang sawi ini
panjang, kecil, dan langsing. Daunnya panjang sempit, berwarna
hijau keputih-putihan, bertangkai panjang dan berbulu halus.
Tanaman sawi pada umumnya banyak ditanam di dataran rendah.
Tanaman ini selain tahan terhadap suhu panas (tinggi), juga mudah
berbunga dan menghasilkan biji secara alami pada kondisi iklim
tropis Indonesia. Disamping itu tanaman sawi (Brassica juncea L)
tidak hanya cocok ditanam di dataran rendah, tetapi juga di dataran
tinggi (Rukmana, 1994).
2.1.4. Kandungan Sawi

Adapun gizi yang terkandung pada tanaman sawi hijau (Brassica


juncea L.) adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kandungan gizi tanaman sawi/100 gram bahan

Kandungan dan komposisi Unit/100


gizi gr
Energi (kal) 21.0
Lemak (gr) 0.3
Protein (gr) 1.8
Karbohidrat (gr) 3.9
Serat (gr) 0.7
Abu (gr) 0.9
Fosfor (gr) 33.0
Zat Besi (mg) 4.4
Natrium (mg) 20.0
Kalium (mg) 323.0
Vitamin A (S.I) 3.600.0
Kalsium (mg) 147.0
Vitamin C (mg) 74.0
Niacin (mg) 1.0
(Sumber : Rukmana, 1994)

2.1. Roti Rawar

Gambar 2.2 Roti Tawar

(sumber: https://medium.com)

Roti merupakan produk pangan berbahan dasar tepung terigu yang di


fermentasi dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah
dengan cara dipanggang (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Roti termasuk
dalam salah satu produk bioteknologi konvensional karena adanya proses
fermentasi yang memanfaatkan mikroorganisme (Mudjajanto dan Yulianti,
2007).

Roti dibuat melalui dua proses yaitu pembuatan dan pemanggangan,


dimana keduanya sangat penting dalam menentukan mutu produk akhir dari
roti. Jenis roti ada berbagai macam yaitu roti kukus, roti panggang, dan roti
goreng. Roti tawar dan roti manis merupakan jenis roti yang dipanggang
(Suprapti, 2003).

Zat gizi yang terdapat didalam roti yaitu β-karoten, tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), niasin, serta sejumlah mineral berupa zat besi,
iodium, kalsium dan sebagainya. Roti juga diperkaya dengan asam amino
tertentu untuk meningkatkan mutu protein bagi tubuh. Kandungan protein
yang terdapat dalam roti mencapai 9,7%, lebih tinggi dibandingkan nasi yang
hanya 7,8% (Jenie, 1993).

Hampir semua jenis roti dibuat dengan proses yang sama yaitu
pencampuran (mixing), fermentasi, pembentukan (proofing), pengempesan
(sheeting), pencetakan (molding), pemanggangan (baking), penurunan suhu
(cooling), dan (terkadang) pengirisan (slicing) (Zhou dan Hui, 2004).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif


kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitin yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, proses dan
makna (perspektif dan subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

3.2. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini, yaitu masyarakat Kabupaten Kolaka.

2. Sampel dalam penelitian ini, yaitu masyarakat di Kel. Sabilambo.

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 25 hari terhitung mulai pada
tanggal 16 Desember 2020 – 10 Januari 2021. Adapun tempat penelitian ini
dilaksanakan, yaitu:
1. Tempat dilaksanakan proses pembuatan produk ROTASI (Roti Tawar
Daun Sawi) bertempat di :

- Rumah peneliti Jl. Mekongga Indah No. 28 Kel. Lamokato, Kec.


Kolaka, Kab. Kolaka

- Lab. IPA MAN 1 Kolaka, Jl. Tunambae No. 1, Kel. Sabilambo, Kec.
Kolaka, Kab. Kolaka

2. Tempat pengambilan Tanaman Sawi bertempat di Say Your Green, Jl.


Pemuda, Kel. Sabilambo, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka.

3. Tempat dilaksanakan uji coba produk ROTASI terhadap konsumen


bertempat di MAN 1 Kolaka, Jl. Tunambae No.1 Kel. Sabilambo, Kec.
Kolaka, Kab. Kolaka.
3.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan suatu kegiatan dan pemilihan secara teratur


dengan cara menggunakan bahan-bahan dokumentasi seperti buku,
internet, dan lain-lain.

2. Eksperimentasi

Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab


pertanyaan “jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol
secara ketat maka apakah yang akan terjadi?”. Untuk mengetahui apakah
ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di kontrol secara ketat
maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal
inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian
eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan (Sugiono, 2010).
Dalam melakukan penelitian ini untuk memperoleh data yang
akurat, peneliti melakukan eksperimen sebagai berikut:
- Pembuatan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi).

- Uji coba produk ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi) pada


konsumen khususnya masyarakat di Kabupaten Kolaka.

3.5. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan ROTASI (Roti Tawar
Daun Sawi) yaitu:

a. Alat :

- Sendok

- Pengaduk
- Wadah

- Blender

- Loyang

- Oven

- Timbangan

- Gelas pengukur

b. Bahan :

- 500 gram tepung berprotein tinggi

- 50 gram tepung berprotein sedang

- 1 butir telur

- 250 gram ekstrak daun sawi

- 4 gram ragi

- 5 sdm susu bubuk

- 50 gram gula pasir

- 1⁄2 sdt garam

- 40 gram margarine

3.6. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur dari penelitian ini, yaitu:

1. Kajian Produk Acuan (Analysis)

Untuk menjaga kualitas produk pengembangan agar tetap sesuai dengan


karakteristik produk standar, formula produk pengembangan harus tetap
menggunakan acuan resep standar sebagai control. Namun, dalam
pembuatan produk ini, mengkaji resep-resep dari sumber-sumber
terpercaya, kemudian membandingkan formula masing-masing resep
untuk menentukan formula dasar.

2. Perancangan Produk (Design)

Rancangan formula digunakan untuk menentukan resep yang tepat pada


pembuatan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi). yang pengolahannya
dengan melakukan fortifikasi susu kambing. Penggunaan susu kambing
sebagai bahan subtitusi baik segi rasa, tekstur, dan aroma dalam
pembuatan produk tersebut.
3. Pembuatan dan Pengujian Produk (Develop)

a. Pembuatan Produk

Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk sesuai dengan rancangan


resep atau produk yang telah dibuat sebelumnya sehingga menghasilkan
suatu produk yang baik. Tahap pembuatan produk dilakukan mulai dari
pencampuran bahan, teknik pengolahan, hingga proses penyelesaian.
b. Pengujian produk.

Dalam pengujian ini, dihasilkan produk yang disukai dan diminati oleh
para konsumen terutama masyarakat Kabupaten Kolaka sehingga dapat
dihasilkan produk yang sesuai.

3.7. Skema Pembuatan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)


Tanaman Sawi

ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi) Inovasi


Pangan Sehat Bergizi dan Berbasis Kearifan
Lokal

Pemanfaatan Sumber Daya Menambah Wawasan


Lokal Baru

Lezat dan Bergizi Menyehatkan

Disukai Oleh Masyarakat

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu


pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari berbagai
sumber dan lembaga.

3.9. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni dengan
mengukur tingkat tekstur, rasa, aroma, serta warna dari produk, penyajian
dan kesan keseluruhan pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui hasil
produk dapat diterima oleh konsumen atau tidak oleh konsumen.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

Gambar 4.1 ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

(Sumber: Dokumen Pribadi)

ROTASI merupakan produk inovasi roti tawar yang dimana masyarakat


belum mengetahui cara pembuatannya. ROTASI ini menggunakan daun sawi
sebagai bahan utamanya dan bahan lain sebagai pelengkapnya. ROTASI
memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lainnya. Diantaranya
adalah dalam pembuatannya yang sangatlah mudah. Produk ini dalam
pembuatannya melalui beberapa tahap yakni, sterilisasi, penghalusan,
penyaringan, pencampuran, pengembangan, pembakaran, serta pengemasan.

4.2. Cara Pembuatan Rotasi

1. Cuci daun sawi hingga bersih dengan air mengalir.

2. Masukkan air dan daun sawi ke dalam blender dengan perbandingan 3:1.

3. Campur bahan kedalam wadah, seperti tepung teringa berprotein, susu


bubuk, gula pasir dan ragi, kemudian aduk hingga merata. Setelah bahan
sudah rata masukkan bahan lainnya, seperti telur, ekstrak daun sawi dan
garam kemudian aduk hingga menjadi adonan.
4. Setelah adonan sudah jadi, oleskan margarin, dan mentega putih
kemudian aduk kembali sampai semua bahan tercampur rata dan diamkan
dengan ditutupi plastik sampai adonan mengembang.
5. Setelah mengembang masukkan adonan ke dalam loyang dan dipanggang
menggunakan oven hingga matang.

6. Setelah adonan roti matang potong-potong roti seperti ukuran roti tawar
pada umumnya.
7. Kemaslah roti yang telah dipotong dan siap di konsumsi.
4.3. Spesifikasi ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)

Tabel 4.1 Spesifikasi ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi)


Karakteristik Spesifikasi
Aroma Khas Sawi
Tekstur Lembut
Bentuk Roti Tawar pada
Umumnya
Warna Hijau kecoklatan

(Sumber: Dokumen Pribadi)


4.4. Hasil Tanggapan Masyarakat

Berdasarkan hasil ui coba ROTASI terhadap masyarakat, khususnya


siswa-siswi MAN 1 Kolaka, menunjukkan bahwa 92% dari 25 orang yang
mencoba produk ini menyukainya.

Uji coba ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi) Jl.Tunambae No.1, Kel.
Sabilambo, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka, dengan 25 orang sampel dan 23 dari
25 orang sampel menyukai produk tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

1. Menurut Rukmana (1994) setiap 100g kandungan yang teradapat pada


tanaman sawi (Brassica juncea L.) yaitu energi 21.0 kal, lemak 0.3 gr,
protein 1.8 gr, karbohidrat 3.9 gr, serat 0.7 gr, abu 0.9 gr, fosfor 33.0 gr,
zat besi 4.4 mg, natrium 20.0 mg, kalium 323.0 mg, vitamin A 3600.0
(S.I), kalsium 147.0 mg, vitamin C 74.0 mg, niacin 1.0 mg.
2. Adapun cara pembuatan ROTASI (Roti Tawar Daun Sawi) melalui
beberapa tahap yakni, sterilisasi, penghalusan, penyaringan,
pencampuran, pengembangan, pembakaran, serta pengemasan. Produk
ROTASI memiliki karakteristik aroma khas sawi, tekstur yang lembut,
bentuk seperti roti tawar pada umumnya, dan warnanya hijau kecoklatan.
3. Berdasarkan hasil uji coba ROTASI terhadap masyarakat, khususnya
siswa-siswi MAN 1 Kolaka, menunjukkan bahwa 92% dari 25 orang
yang mencoba produk ini menyukainya. Uji coba ROTASI (Roti Tawar
Daun Sawi) Jl. Tunambae No.1, Kel. Sabilambo, Kec. Kolaka, Kab.
Kolaka, dengan 25 orang sampel dan 23 dari 25 oranag sampel menyukai
produk tersebut.
5.2. Saran

1. Bagi masyarakat, agar lebih memperhatikan dan meningkatkan


kreativitas dalam pemanfaatan dan pengolahan daun sawi serta lebih
memperbarui lagi pengetahuan tentang potensi dan kandungan gizi daun
sawi sebagai bahan pembuatan produk inovasi pangan sehat.
2. Bagi pemerintah agar menyediakan wadah atau peluang lapangan kerja
kepada masyarakat dalam mengolah daun sawi menjadi suatu bahan yang
memiliki potensi dan digemari masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Jenie.L.S. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Kristanto.P. 2002.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Ekologi Industri
Margiyanto, A. 2007. Budidaya Tanaman Sawi. Diakses pada tanggal 13 Mei
2008
Mudjajanto E.S dan L.N Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti, Penebar Swadaya.

Jakarta.

Mudjajanto, E. S., L. N. Yulianti. 2007. Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar


Swadaya.
Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius.

Standar Nasional Indonesia (SNI).01-3840-1995. Syarat Mutu Roti Tawar.


Dewan Standar Nasional. Jakarta.
Sugiyono.(2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :
Alfabeta
Suprapti, L. 2003. Tepung Ubi Jalar (Pembuatan dan Pemanfaatannya).

Yogyakarta. Kanisius.

Zhou, W., and Y.H. Hui (Eds). 2004. Bakery Products Science and Technology
Second Edition (p.575). Wiley Blackwell, West Sussex.
LAMPIRAN
A. Alat dan Bahan

B. Proses Pengambilan Tanaman Sawi dan Pembuatan ROTASI

Anda mungkin juga menyukai