Anda di halaman 1dari 100

HASIL ANALISIS UJI COBA TES PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

LAPORAN PRATIKUM

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh kelulusan pada mata
kuliah Psikometri

Oleh :

NABILAH KHANZA ARIFANI


NIM J91219116

DosenPembibing

DONA NUR HIDAYAT, S.PSI, M.PSI.

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL
SURABAYA
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan hasil analisis uji coba tes hasil belajar pada mata pelajaran Psikologi Industri
dan Organisasi Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya ini telah diperiksa dan disetujui
untuk disajikan.

Surabaya, 22 Januari 2021

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Dosen Pembimbing

Soffy Balgies, M.Psi Dona Nur Hidayat, S.Psi, M.Psi

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan “Laporan
Uji Coba Tes Hasil Belajar” dengan sebaik-baiknya, dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Konstruksi Tes. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasihnya kepada:
1. Bapak Dona Nur Hidayat, S.Psi, M.Psi, selaku dosen pengampu mata kuliah
Psikometri,
2. Mahasiswa Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah bersedia menjadi
responden,
3. Teman-teman yang telah membantu hingga terselesainya laporan ini.
Semoga Allah memberikan imbalan atas semua kebaikan yang telah diberikan.
Penulis percaya bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk
itu sudi kiranya penulis meminta kritik dan saran guna perbaikan laporan ini dan
semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan kurang lebihnya peneulis mohon
maaf. Atas segala perhatiannya peneliti mengucapkan terima kasih.
Wassalammu’alaikum wr.wb.

Surabaya, 22 Januari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul …………………………………………………………………….. i
Halaman Persetujuan ……………………………………………………………… ii
Kata Pengantar …………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi …………………………………………………………………………... iv
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Tujuan ……………………………………………………………... 1
C. Manfaat ……………………………………………………………. 2
BAB II : PENGEMBANGAN SPESIFIKASI
TES HASIL BELAJAR ……………………………………………… 3
A. Dasar Konseptual Mengenai
Tes Hasil Belajar ………………………………...………………… 3
B. Subjek Uji Coba …………………………………………………… 3
C. Tujuan Pengukuran ………………………………………………... 3
D. Materi Tes Hasil Belajar …………………………………………... 5
E. Tipe Soal …………………………………………………………... 6
F. Jumlah Soal ………………………………………………………... 6
G. Taraf Kesukaran Soal ……………………………………….……... 6
H. Blue Print ………………………………………….………………. 7
I. Perakitan Soal ……………………………………………………... 12
J. Pelaksanaan Uji Coba Tes Hasil Belajar ………………………….. 19
BAB III : ANALISIS BUTIR SOAL …………………………………………… 20
1. Taraf Kesukaran Soal ……………………………………………… 20
2. Daya Beda Soal ……………………………………………………. 20
3. Efektifitas Distraktor ………………………………….…………… 21
Diagram Taraf Kesukaran Soal dan Daya Beda Soal …………………. 22
Rangkuman Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar ………………………... 52

iv
BAB IV : SELEKSI BUTIR SOAL DAN PEMBAHASAN …………….…….. 56
BAB V : PENUTUP ……………………………………………………………. 72
A. Kesimpulan ……………………………………………….……….. 72
B. Rekomendasi …………………………………………….………… 73
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….………. 74
LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 75
Tabel Data I ………………………………………………………….…………… 75
Tabel Data II ……………………………………………………………………... 77
Tabel Data III ………………………………………….…………………………. 79
Tabel Aitem Yang Valid ……………………………………………….………… 81
A. Uji Reliabilitas …………………………………………………….. 82
B. Standart Error Of Measurement (SEM) …………………………… 83
Tabel Distribusi Frekuensi Angka ……………………………………………… 89
Daftar Nama Peserta Uji Coba Tes Hasil Belajar ……………………………... 90

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam setiap pekerjaan, kita tidak akan terlepas dari suatu penilaian, begitu
juga pada proses pendidikan dan pembelajaran yang tidak pernah lepas pada suatu
keputusan penilaian, baik itu untuk keputusan kurikulum maupun administrasi,
keduanya harus disesuaikan dengan alat pengukuran di bidang pendidikan yang
salah satunya adalah tes prestasi belajar.
Dalam kaitannya dengan tugas seorang tenaga pengajar, tes prestasi belajar
merupakan salah satu alat pengukuran dibidang pendidikan yang sangat penting
artinya sebagai sumber informasi guna pengambilan keputusan. Tes prestasi
belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performansi
maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan,
yaitu dalam bentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif bahkan
ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.
Tes menurut Anne Anastasi adalah suatu pengukuran yang obyektif dan
standar pada sampel perilaku, sedangkan tes prestasi belajar merupakan tes yang
dalam bidang pendidikan atau pembelajaran sesuai dengan pendapat Benyamin S.
Bloom bahwa belajar merupakan tujuan dari pendidikan yang menjadi 3 bagian
yaitu kawasan kognitif, afektif dan psikomotorik. Akan tetapi terdapat batasan
yang lebih diutamakan pada kawasan kognitif dengan menekankan pada tertulis.

B. Tujuan

Tujuan dari diadakannya tes prestasi atau tes hasil belajar adalah untuk
mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar atau untuk mengukur
performansi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang
telah diajarkan. Yang dalam hal ini adalah mahaasiswa Psikologi UIN Sunan
Ampel Surabaya.

1
C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari tes hasil belajar ini adalah bahwa tenaga
pengajar dapat mengklasifikasikan anak didik kedalam bidang yang sesuai dengan
kemampuan yang telah diperlihatkannya pada hasil belajar yang telah lalu dan
tenaga pengajar dapat melihat sejauh mana kemampuan belajar yang telah dicapai
oleh anak didiknya, selain itu terdapat beberapa manfaat yang lain.

2
BAB II
PENGEMBANGAN SPESIFIKASI
TES HASIL BELAJAR

A. Dasar Konseptual Mengenai Tes Hasil Belajar

Pengembangan spesifikasi tes berdasarkan atas pertimbangan mengenai


berbagai hal antara lain tujuan yang akan dicapai dan cara bagaimana nantinya tes
tersebut digunakan.
Pengaruh berbagai alternatif terhadap validitas dan reliabilitas tes menurut
Suryabrata (1987). Pertimbangan tes tesebut pada umunya mengenai hal berikut
ini antara lain:
1. Menentukan tujuan umum dan persyaratan tujuan tes.
2. Menyusun Blue Print atau kisi-kisi yang memuat secara khusus ruang lingkup
serta tekanan tes dan sebagainya.
3. Memilih tipe-tipe soal.
4. Menentukan taraf kesukaran soal dan distribusinya.
5. Menentukan banyaknya soal untuk seluruh tes dan masing-masing bagiannya.
6. Menentukan cara mengkomplikasikan sola dalam bentuk asli.
7. Menyiapkan penulisan soal dan penelaah soal.

B. Subjek Uji Coba

Subjek dalam tes ini adalah siswa-siswi SMP Muhammadiyah 5 Surabaya


kelas VII yang sedang menyelesaikan semester genap dengan mata pelajaran
Biologi. Untuk mengetahui nama-nama siswa yang mengikuti dapat dilihat pada
lampiran.

C. Tujuan pengukuran

Secara umum, tujuan diadakan tes hasil belajar adalah sebagai berikut:

3
1. Menggunakan tes hasil belajar untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar
yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu program pelajaran.
2. Menggunakan tes hasil belajar untuk memperoleh informasi mengenai
penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dalam suatu
program pelajaran dan untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus
dalam program pendidikan tersebut atau apakah siswa dapat melanjutkan
jenjang program yang lebih tinggi.
Adapun tujuan-tujuan khusus yang hendak dicapai dengan adanya tes
pengukuran hasil belajar mata kuliah Psikologi Industri dan Organissi Mahasiswa
UIN Sunan Ampel Surabaya adalah para siswa mampu menyelesaikan soal-soal
dengan sub pokok bahasannya sebagai berikut:
 Sejarah psikologi industri dan organisasi
 mengidentifikasi sejarah psikologi industri dan organisasi
 Peran Psikologi Industri dan Organisasi
 menguraikan peran Psikologi Industri dan Organisasi
 Rekruitmen, seleksi calon tenaga kerja dan penempatan kerja
 menentukan pengadaan SDM melalui proses rekruitmen,
seleksi calon tenaga kerja dan penempatan kerja
 Analisis Jabatan Pelatihan dan Pengembangan
 menetapkan pengelolaan SDM melalui Analisis Jabatan
pelatihan dan Pengembangan
 Penilaian Kinerja Dan Renumerasi
 menetapkan pengelolaan SDM melalui Penilaian Kinerja Dan
Renumerasi
 Motivasi kerja, Stres Kerja, Komitmen kerja dan Kepuasan Kerja
 mendeteksi permasalahan perilaku individu dalam organisasi
meliputi Motivasi kerja, Stres Kerja, Komitmen kerja dan
Kepuasan Kerja
 Konflik dan Dinamika Kelompok
 mendeteksi permasalahan perilaku kelompok dalam organisasi
meliputi Konflik dan Dinamika Kelompok

4
 Pengertian Pemimpin dan Pimpinan , teori kepemimpinan, Tipe dan
Gaya kepemimpinan serta Pengambilan Keputusan
 menganalisis konsep kepemimpinan meliputi perbedaan
Pengertian Pemimpin dan Pimpinan , teori kepemimpinan, Tipe
dan Gaya Kepemimpinan serta Pengambilan Keputusan
 Citra merek, Karakter pelanggan, Segmentasi pasar, Strategi penjualan
 menghubungkan Konsep Psikologi Konsumen dan Marketing
menurut Citra merek, Karakter pelanggan, Segmentasi pasar,
Strategi penjualan
 Sejarah, dimensi dan emosi
 menelaah Konsep Psikologi Positif dalam industri dan organisasi
meliputi sejarah, dimensi dan emosi
 Motivasi, Subjective well being dan Positif Trait
 menelaah Konsep Psikologi Positif dalam industri dan organisasi
meliputi motivasi, Subjective well being dan Positif Trait
 Tujuan pengembangan dan unsur pengembangan organisasi
 mengkonsepkan Pengembangan Organisasi meliputi tujuan
pengembangan dan unsur pengembangan organisasi
 ciri-ciri pengembangan organisasi, Metode, Alasan dan Manfaat
pengembangan
 mengkonsepkan Pengembangan Organisasi meliputi ciri-ciri
pengembangan organisasi, Metode, Alasan dan Manfaat
pengembangan

D. Materi Tes Hasil Belajar

Materi yang ditekankan dalam tes prestasi ini adalah mata kuliah Psikologi
Industri dan Organisasi. Sub pokok bahasannya adalah seperti yang telah
dijelaskan diatas. Sedangkan untuk soal-soal yang diujikan bisa dilihat pada
lampiran soal.

5
E. Tipe Soal

Tipe butir soal tes hasil belajar ini masuk dalam kelompok butir soal
obyektif. Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama (multiple choice yaitu butir
soal pilihan majemuk atau ganda). Yang dimaksud dengan tipe butir soal pilihan
ganda ialah suatu butir sola yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Pada
umumnya jumlah alternatif jawaban berkisar antara 4 sampai 5. Sebutir soal tipe
pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu (1) pernyataan atau juga disebut stem
dan (2) alternatif jawaban atau juga disebut option.

F. Jumlah Soal

Upaya menentukan banyaknya soal untuk seluruh tes dan untuk masing-
masing bagian tes, bergantung pada bobot masing-masing bagian yang telah
ditentukan dalam blue print, banyaknya soal harus mencukupi untuk mencapai
standart minimum reliabilitas yang telah ditentukan, dimana kedua tujuan tersebut
diatas harus dapat dicapai dengan penyelenggaraan dan waktu pengukuran yang
layak. Oleh karena itu, dalam tes ini peneliti menggunakan 30 item soal sebagai
instrument penelitian.

G. Taraf Kesukaran Soal

Taraf Kesukaran soal yang dikehendaki dalam upaya pengukuran tes hasil

belajar mata pelajaran Matematika ini adalah antara 0.30 sampai 0.70. Dimana

tingkat kesukaran soal memiliki interval nilai tertentu yang dijabarkan sebagai

berikut:

1. 0.00 sampai 0.10: memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi (sangat sulit).

2. 0.11 sampai 0.20: memiliki tingkat kesukaran yang tinggi (sulit).

3. 0.21 sampai 0.29: memiliki tingkat kesukaran yang agak tinggi (agak sulit).

4. 0.30 sampai 0.70: memiliki tingkat kesukaran yang sedang.

6
5. 0.71 sampai 0.80: memiliki tingkat kesukaran yang agak rendah (agak mudah).

6. 0.81 sampai 0.90: memiliki tingkat kesukaran yang rendah (mudah).

7. 0.91 sampai 1.00: memiliki tingkat kesukaran yang sangat rendah (sangat

mudah).

H. Blue Print

Tujuan penyusunan kisi-kisi tes (test blue print) adalah merumuskan setepat

mungkin ruang lingkup dan tekanan tes dan bagian-bagiannya, sehingga rumusan

tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi penyusun tes. Jadi dalam kisi-

kisi ini dirumuskan tujuan-tujuan khusus dari hal-hal yang telah dirumuskan

dalam wilayah pengukuran, tujuan tes dan materi yang akan diujikan. Berikut ini

spesifikasi tes hasil belajar dan blue print pada tes ini

7
JUMLAH
TARAF KOMPETENSI
STANDAR INDIKATOR SOAL
NO KOMPETENSI MATERI
KOMPETENSI KOMPETENSI
C1 C2 C3 C4 C5 C6 F %
1. Mampu Ketepatan dalam Ketepatan melakukan sejarah psikologi industri 2,3 1 3 10
mengidentifikasi mengidentifikasi sejarah identifikasi sejarah dan organisasi
sejarah psikologi psikologi industri dan psikologi industri dan
industri dan organisasi serta Membuat organisasi
organisasi identifikasi sejarah
psikologi industri dan
organisasi

2. Mampu menguraikan Ketepatan dalam Ketepatan dalam Peran Psikologi Industri 4 1 3,33
peran Psikologi menguraikan peran menguraikan peran dan Organisasi
Industri dan Psikologi Industri dan Psikologi Industri dan
Organisasi Organisasi serta Organisasi serta
Membuat uraian peran Membuat uraian peran
Psikologi Industri dan Psikologi Industri dan
Organisasi Organisasi
3. Mampu menentukan Ketepatan dalam Ketepatan dalam Rekruitmen, seleksi 5,6 2 6,67
pengadaan SDM menentukan pengadaan menentukan pengadaan calon tenaga kerja dan
melalui proses SDM serta Membuat SDM melalui penempatan kerja
rekruitmen, seleksi ketentuan pengadaan rekruitmen, seleksi calon
calon tenaga kerja SDM tenaga kerja dan
dan penempatan penempatan kerja
kerja
4. Mampu menetapkan Ketepatan dalam Ketepatan dalam Analisis Jabatan 8 7 2 6,67
pengelolaan SDM menetapkan pengelolaan menetapkan pengelolaan Pelatihan dan
melalui Analisis SDM melalui Analisis SDM melalui Analisis Pengembangan
Jabatan Jabatan, Pelatihan dan Jabatan Pelatihan dan
Pengembangan serta Pengembangan
Membuat ketentuan
pengadaan SDM

7
5. Mampu menetapkan Ketepatan dalam Ketepatan dalam Penilaian Kinerja dan 9 10 2 6,67
pengelolaan SDM melakukan pengelolaan menetapkan pengelolaan Renumerasi
melalui Penilaian SDM melalui Penilaian SDM melalui Penilaian
Kinerja dan Kinerja Dan Renumerasi Kinerja dan Renumerasi
Renumerasi serta Membuat ketentuan
pengadaan SDM
6. Mampu mendeteksi Ketepatan dalam Ketepatan dalam Motivasi kerja, Stres 11 1 3,33
permasalahan melakukan deteksi mendeteksi permasalahan Kerja, Komitmen kerja
perilaku individu permasalahan perilaku perilaku individu dalam dan Kepuasan Kerja
dalam organisasi individu dalam organisasi organisasi meliputi
meliputi Motivasi meliputi Motivasi kerja, Motivasi kerja, Stres
kerja, Stres Kerja, Stres Kerja, Komitmen Kerja, Komitmen kerja
Komitmen kerja dan kerja dan Kepuasan Kerja dan Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja serta Membuat deteksi
permasalahan perilaku
individu terkait Motivasi
kerja, Stres Kerja,
Komitmen kerja dan
Kepuasan Kerja

7. Mampu mendeteksi Ketepatan dalam Ketepatan dalam Konflik dan Dinamika 12 13 2 6,67
permasalahan melakukan deteksi mendeteksi permasalahan Kelompok
perilaku kelompok permasalahan perilaku perilaku kelompok dalam
dalam organisasi kelompok meliputi organisasi meliputi
meliputi Konflik dan Konflik dan Dinamika Konflik dan Dinamika
Dinamika Kelompok Kelompok serta Kelompok
Membuat deteksi
permasalahan perilaku
individu dalam organisasi
meliputi Konflik dan

8
Dinamika Kelompok

8. Mampu menganalisis Ketepatan dalam Ketepatan dalam Pengertian Pemimpin 16 14, 3 10


konsep menganalisis konsep menganalisis konsep dan Pimpinan , teori 15
kepemimpinan: kepemimpinan serta kepemimpinan kepemimpinan, Tipe
Meliputi perbedaan Membuat analisis konsep dan Gaya
Pengertian kepemimpinan Kepemimpinan serta
Pemimpin dan Pengambilan Keputusan
Pimpinan , teori
kepemimpinan, Tipe
dan Gaya
Kepemimpinan serta
Pengambilan
Keputusan
9. Mampu Ketepatan Ketepatan Pemahaman dasar: 17 18 2 6,67
menghubungkan menghubungkan Konsep menghubungkan Konsep produsen, barang
Konsep Psikologi Pemahaman dasar: Psikologi Konsumen dan konsumen, Keputusan
Konsumen dan produsen, barang Marketing menurut membeli dan Perilaku
Marketing menurut konsumen, Keputusan Pemahaman dasar: konsumen
Pemahaman dasar: membeli dan Perilaku produsen, barang
produsen, barang konsumen serta Membuat konsumen, Keputusan
konsumen, analisa hubungan membeli dan Perilaku
Keputusan membeli beberapa konsep konsumen
dan Perilaku Pemahaman dasar:
konsumen produsen, barang
konsumen, Keputusan
membeli dan Perilaku
konsumen

9
10. Mampu Ketepatan Ketepatan Citra merek, Karakter 20 19 2 6,67
menghubungkan menghubungkan Konsep menghubungkan Konsep pelanggan, Segmentasi
Konsep Psikologi Citra merek, Karakter Psikologi Konsumen dan pasar, Strategi penjualan
Konsumen dan pelanggan, Segmentasi Marketing menurut Citra
Marketing menurut pasar, Strategi penjualan merek, Karakter
Citra merek, serta Membuat analisa pelanggan, Segmentasi
Karakter pelanggan, hubungan konsep Citra pasar, Strategi penjualan
Segmentasi pasar, merek, Karakter
Strategi penjualan pelanggan, Segmentasi
pasar, Strategi penjualan
11, Mampu menelaah Ketepatan melakukan Ketepatan menelaah Sejarah, dimensi dan 21 1 3,33
Konsep Psikologi telaah Konsep Psikologi Konsep Psikologi Positif emosi
Positif dalam industri Positif dalam industri dan dalam industri dan
dan organisasi organisasi serta Membuat organisasi meliputi
meliputi sejarah, telaah Psikologi Positif di sejarah, dimensi dan
dimensi dan emosi Industri dan organisasi emosi
12. Mampu menelaah Ketepatan melakukan Ketepatan menelaah Motivasi, Subjective 22 1 3,33
Konsep Psikologi telaah Konsep Psikologi Konsep Psikologi Positif well being dan Positif
Positif dalam industri Positif serta Membuat dalam industri dan Trait
dan organisasi telaah Psikologi Positif di organisasi meliputi
meliputi motivasi, Industri dan organisasi motivasi, Subjective well
Subjective well being dan Positif Trait
being dan Positif
Trait

10
13. Mampu Ketepatan Ketepatan Tujuan pengembangan 25, 23, 4 13,3
mengkonsepkan mengkonsepkan mengkonsepkan dan unsur 16 29
Pengembangan Pengembangan Pengembangan pengembangan
Organisasi meliputi Organisasi serta Organisasi meliputi organisasi
tujuan Menyusun konsep tujuan pengembangan
pengembangan dan pengembangan organisasi dan unsur pengembangan
unsur pengembangan organisasi
organisasi
14. Mampu Ketepatan Ketepatan ciri-ciri pengembangan 27 30,28 24 4 13,3
mengkonsepkan mengkonsepkan mengkonsepkan organisasi, Metode,
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Alasan dan Manfaat
Organisasi meliputi Organisasi serta Organisasi ciri-ciri pengembangan
ciri-ciri Menyusun konsep pengembangan
pengembangan pengembangan organisasi organisasi, Metode,
organisasi, Metode, Alasan dan Manfaat
Alasan dan Manfaat pengembangan
pengembangan
F 9 15 6 30
JUMLAH
% 30 50 20 100

11
I. Perakitan Soal

Kemampuan dan keahlian dalam menyusun soal merupakan suatu

keterampilan khusus melalui proses latihan. Dalam penyusunan soal memerlukan

teknik-teknik khusus yang meliputi: penguasaan akan pelajaran yang akan dites,

kesadaran akan tata nilai yang akan dites dan yang terpenting adalah pemahaman

akan karakter individual (Suryabrata, 1987).

Penguasaan atau teknik penulisan soal pada penyusunan soal Bahasa

Indonesia ini memakai bentuk multiple choice atau pilihan ganda yang terdiri dari

pertanyaan dan jawaban, satu jawaban yang benar dan tiga jawaban yang lain

sebagai pengecoh.

Pada penulisan soal ini, penulis mempertimbangkan estimasi taraf kesukaran

pada setiap item sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ada, serta sesuai dengan

tingkatan subyek yang akan dites. Pada estimasi kesukaran item penulis

menetapkan tingkat kesukaran sebesar > 0,30 - < 0,70 yang artinya subyek yang

akan dites diperkirakan akan menjawab benar antara > 30 % - < 70 %.

Penulisan item soal tes Bahasa Indonesia ini telah dikonsultasikan dengan

guru bidang studi sesuai dengan pelajaran yang diajarkan kepada siswa semester

genap, sedangkan item soal yang ada telah disusun secara acak agar tidak

berurutan. Berikut ini 30 aitem soal yang digunakan pada tes hasil belajar mata

kuliah Psikologi Industri dan Organisasi:

1. Konsep assembly line dipelopori oleh tokoh psikologi industri yang


bernama:
A. Henry Dunan
B. Henry XII
C. Henry Ford

12
D. Alan Ford
2. Menurut Guion (1965), Psikologi Industri adalah studi tentang hubungan
antara manusia dengan ... , yang bertujuan menyesuaikan pekerja dengan
tempat kerja, pekerja lain, dan sesuatu yang mereka kerjakan dalam
hidupnya. Isian untuk titik-titik tersebut yang tepat adalah :
A. Dunia kerja
B. Pimpinan
C. Pemerintah
D. Alat kerja
3. Hawthorne studies adalah tonggak awal lahirnya Psikologi Industri.
Manakah pandangan berikut yang BUKAN merupakan pandangan
Hawthorne studies:
A. Tempat kerja merupakan sistem individual
B. Individu-individu dalam dunia kerja saling berhubungan
C. Pekerja dengan keahlian apapun selalu berada dalam jaringan sosial
tempat ia bekerja
D. Kinerja individu dipenagruhi oleh tekanan sosial dan norma kelompok
4. Apa kaitan psikologi industri dan organisasi dengan ilmu lain
A. Kaitan dengan perilaku keorganisasian dan berkaitan dengan management
sumber daya manusia
B. Berkaitan dengan fungsi batas sistem dan proses produksi dalam sistem
C. Kaitan dengan tenaga kerja perlaksana
D. Kaitan dengan tenaga kerja pengelola (manager)
5. Menurut Robert and Jackson, terdapat satu metode untuk mengumpulkan
dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga
manusia, dan konteks dimana pekerjaan dilaksanakan. Metode ini
dinamakan:
A. Job Analysis
B. Job Specification
C. Job Description
D. Job Design

13
6. Salah satu metode pengembangan (personnel development) adalah
melakukan perpindahan karyawan dari satu bagian/pekerjaan ke bagian lain.
Metode ini disebut dengan:
A. Job circle
B. Understudy
C. Job route
D. Job rotation
7. Kelebihan metode pelatihan ini adalah bahan ajar terbagi-bagi sehingga
mudah diserap, merupakan metode pelatihan:
A. Role playing
B. Instruksi Bertahap
C. Studi kasus
D. Konferensi
8. Jenis pelatihan karyawan yang relatif paling sering dilakukan beberapa
perusahaan/organisasi adalah:
A. Pelatihan ulang
B. Pelatihan lintas fungsi
C. Pelatihan kreatifitas
D. Pelatihan keahlian
9. Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif pengembangan
manajemen SDM sebagai berikut,ke cuali..
A. Persetujuan pengajuan pinjaman bagi karyawan yang berkinerja baik
B. Penyesuaian kompensasi
C. Perbaikan kenerja
D. Perencanaan dan pengembangan karir
10. Dibawah ini yang emrupakan siffat penilaian kinerja yang dilakukan hanya oleh
atasan,yaitu..
A. Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif pengembangan
perusahaan, khususnya manajemen SDM
B. Memperlemah integritas manajer yang bertanggung jawab
C. Dapat mengarah ke distorsi
D. Objektivitasnya lebih akurat

14
11. Ketiga aspek kondisi kerja berikut dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan
pencapaian produktivitas karyawan yakni:
A. Aspek fisik, aspek psikologis, dan peraturan kerja
B. Aspek fisik, aspek biologis, dan peraturan kerja
C. Aspek psikologis, aspek biologis, dan peraturan kerja
D. Aspek biologis, dan peraturan kerja
12. Konflik seseorang dengan dirinya sendiri disebut,,
A. Konflik antar individu
B. Konflik intrapersonal
C. Konflik interpersonal
D. Konflik intern
13. Metode pelatihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan
mengelola konflik, pemecahan masalah dan interaksi antarkelompok adalah..
A. Apprenticeship training
B. Adventure learning
C. Intership training
D. Vestibule training
14. Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan Directive leadearship adalah..
A. Menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan
iklim kerja yang bersahabat.
B. Mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan, prosedur dan
petunjuk yang ada.
C. Konsultasi terhadap bawahan dalam pengambilan keputusan
D. Menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan perlunya
kinerja memuaskan.
15. Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut,kecuali..
A. Fungsi Perencanaan
B. Fungsi Pengawasan
C. Fungsi pelaksana produksi
D. Fungsi memberi motivasi
16. Dampak negatif penggunaan gaya kepemimpinan otoriter pada organisasi,
antara lain..
Jawab :

15
A. Lamban dalam mengambil keputusan
B. Menciptakan situasi saling mencurigai antar karyawan
C. Motivasi dan semangat karyawan rendah
D. Menurunkan kepatuhan karyawan
17. Konsumen merupakan manusia yang pada dasarnya tunduk pada
kepentingannya sendiri dan terhadap usaha promosi para pemasar. Apabila
konsumen dipersepsikan sebagai pembeli yang cenderung tidak rasional dan
menuruti kata hati, maka konsumen tersebut masuk dalam kategori….
A. Perspektif Emosi
B. Perspektif Kognitif
C. Perspektif Ekonomi
D. Perspektif Pasif
18. Status sosial, gaya hidup, dan kepribadian merupakan merupakan
pengelompokan konsumen berdasarkan…
A. Perilaku
B. Geografi
C. Psikografi
D. Demografi
19. Mendesain produk yang akan ditawarkan, menetapkan harga produk, dan
cara mengkomunikasikan produk serta menentukan cara untuk
menyampaikan produk kepada konsumen apakah melalui perantara atau
langsung.Hal ini dinamakan …
A. Analisis lingkungan pasar
B. Segmentasi pasar
C. Rancangan bauran pemasaran
D. Penetuan target pasar
20. Salah satu proses dalam penyusunan strategi pemasaran yaitu …
A. Mengembangkan pasar
B. Pengaturan pemasaran
C. Analisis situasi
D. Merancang penawaran

16
21. Emotional stability adalah satu kondisi dimana seseorang tidak pernah
mengalami pengalaman atau menyesuaikan dengan emosi negatif. Yang
BUKAN termasuk dalam emosi negatif adalah:
A. Anxiety/gelisah
B. Insecurity/rasa tidak aman
C. Hostility/permusuhan
D. Abbility/kemampuan
22. Apakah yang dimaksud dengan motivasi menurut T.Hani Handoko?
A. kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran
organisasi, yang dikondisikan oleh individu
B. keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
C. sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja
D. sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi
23. Peningkatan intelektual dan kapabilitas uang diperoleh dari komitmen
organisasi dan kesempatan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan
merupakan salah satu tingkatan belajar atau level of learning yaitu..
A. Individual learning
B. Group or team learning
C. Learning organization
D. Organizational learning
24. Tujuan pengembangan organisasi
A. Organisasi menjadi kaku
B. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi
C. Mencari keuntungan
D. Tidak dinamis
25. Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi bernilai tentang keunggulan
dan kelemahan organisasi lain dalam rangka pengembangan strategi
menghadapi dan mengantisipasi perubahan lingkungan dapat dilakukan
dengan aktivitas

17
A. Learning organization
B. Balance score card
C. Benchmarking
D. Reengineering
26. Kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses pengembangan organisasi
melalui pendekatan teknikal antara lain dengan cara..
A. Perubahan struktur organisasi
B. Pengembangan pekerjaan
C. Pelatihan kepekaan
D. Pembinaan tim
27. Yang termasuk karateristik pengembangan organisasi
A. Interelasi, komunikasi, evaluasi internal
B. Komunikasi, evaluasi internal
C. Interaksi, perhatian pada bawahan
D. Evaluasi internal, perhatian pada bawahan
28. Tahapan/moodel konsultasi pengembangan organisasi
A. Fase awal dan kontrak, fase diagnosa organisasi, fase evaluasi dan
terminasi
B. Fase awal dan kontrak, fase diagnosa organisasi, fase intervensi
C. Fase diagnosa organisasi, fase intervensi, fase evaluasi dan terminasi
D. Fase awal dan kantrak, fase intervensi dan terminasi
29. Pengembangan Organisasi (PO) merupakan suatu disiplin ilmiah yang
berkaitan dengan masalah-masalah perilaku organisasi yang memungkinkan
organisasi untuk dapat meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi
..adalah menurut pendapat
A. Sondang P. Siagian
B. Fred Luthan
C. Suprihartono
D. Warren G. Bennis
30. Proses yang sistematis dalam menerapkan perubahan organisasi yang
bertujuan untuk memperbaiki kinerja merupakan pengertian operasional
dari...

18
A. Pelatihan dan pengembangam
B. Pengembangan SDM
C. Pengembangan organisasi
D. Perancang organisasi

J. Pelaksanaan Uji Coba Tes Hasil Belajar

Uji Coba tes hasil belajar, telah dilaksanakan melalui google form dengan subjek
mahasiswa Fakultas Psikologi dan Kesehatan yang sedang atau telah mengambil
mata kuliah studi qur’an, pada tanggal 22 – 28 Desember 2020. Selama masa uji
coba, penulis tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Hal tersebut
dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan para mahasiswa
yang mengikuti uji coba. Selain itu, bimbingan juga terus dilakukan oleh dosen
psikometri, Bapak Dona Nur Hidayat, M.Psi,. sehingga penulis tidak sampai
menyimpang dari batas-batas yang seharusnya.

19
BAB III
ANALISIS BUTIR SOAL

Hasil pelaksanaan uji coba disajikan dalam tabel (1) distribusi skor subyek
yang memilih berbagai kemungkinan jawaban pada tiap-tiap item uji coba yang
melewati proses analitik data hasil uji coba agar bisa mendapatkan suatu gambaran
yang jelas tentang karakteristik soal tersebut, statistik konvensional diterapkan
untuk mengetahui taraf kesukaran soal dan daya beda soal (indeks diskriminasi).

1. Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal yang dikehendaki dalam upaya pengukuran tes hasil
belajar mata pelajaran Matematika ini adalah 0,30 sampai 0,70.
Taraf kesukaran soal yang digunakan disini adalah P, yaitu proporsi
banyaknya jawaban yang benar terhadap semua jawaban.
Ni
P = ───
N

Keterangan: P adalah proporsi banyaknya soal yang benar (P) terhadap


semua jawaban (t).

2. Daya Beda Soal

Teknik yang digunakan untuk mengukur daya beda soal adalah korelasi
antara skor pada soal tertentu (yang merupakan data kontinu) yang di
dikotominasikan menjadi benar dan salah atau 1 dan 0 dengan skor total (yang
merupakan data kontinu).
Rumus korelasi biserial yang digunakan yaitu:

Xb – Xs p(1 – p) Xb – Xs pq
r bis = ─────── x ───── = ─────── x ───

20
St y St y
Xb – Xs
rp bis = ─────── x √pq
St

Keterangan:
Xb : Rata-rata skor kriteria subyek yang memilih jawaban benar.
Xs : Rata-rata skor kriteria subyek yang memilih jawaban salah.
Xt : Rata-rata skor kriteria subyek total.
St : Simpangan baku skor kriteria semua subyek.
P : Proporsi subyek menjawab benar terhadap semua obyek.
Y : Ordinat kurva normal yang membagi menjadi P dan 1-P.
Untuk menunjang analisis daya pembeda soal (indeks diskriminasi) disajikan
2 tabel, yaitu distribusi skor kriteria para pengambil tes yang menjawab benar dan
menjawab salah pada masing-masing item soal, hasilnya menunjukkan kecermatan
soal tersebut dalam membedakan kelompok subyek yang tinggi kemampuannya
dan kelompok yang rendah kemampuannya. Dan disini daya pembeda yang
diterima minimal 0,30.

3. Efektifitas Distraktor

Adapun efektifitas distraktor (pengecoh) juga dipelajari apakah berfungsi


efektif atau tidak, dikatakan efektif apabila rata-rata pemilih jawaban kunci lebih
besar dari pada jawaban pengecohnya dan apabila skor rata-rata pemilih distraktor
nilainya lebih rendah dibanding rata-rata skor kelas.

21
TABEL SOAL NO 1

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.01
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 0 2 1 3
24 1 0 0 1 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 0 1 1
20 1 0 1 0 2
19 0 1 0 0 1
18 1 1 1 0 3
17 0 0 1 0 1
16 0 0 1 1 2
14 1 0 0 0 1
9 0 0 1 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 5 2 19 4 30
PI 0,166667 0,066667 0,633333 0,133333 1
XI 15,8 18,5 24,26316 21,5 22,1
Diketahui:
Xb=24,26316
Xt=22,1
P=0,633333
Y=0,378

DITERIMA

22
TABEL SOAL NO 02

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.02
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 1 0 1 0 2
27 2 0 1 0 3
26 2 0 0 0 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 2 0 0 0 2
22 1 0 0 0 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 1 0 0 0 1
18 3 0 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 1 0 0 0 1
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 27 1 2 0 30
PI 0,9 0,033333 0,066667 0 1
XI 22,85185 3 27,5 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb= 22,8519
Xt=22,1
P=0,9
Y=0,134

DITOLAK/GUGUR

23
TABEL SOAL NO 03

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.03
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 1 0 0 0 1
27 2 0 1 0 3
26 2 0 0 0 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 2 0 0 0 2
22 1 0 0 0 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 1 0 0 0 1
18 3 0 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 0 0 1 1 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 26 0 3 1 30
PI 0,866667 0 0,1 0,033333 1
XI 23,11538 #DIV/0! 15,33333 16 22,1
Diketahui:
Xb=23,115
Xt=22,1
P=0,86667
Y=0,212

DITOLAK/GUGUR

24
TABEL SOAL NO 04

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.04
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 3 0 0 0 3
26 1 1 0 0 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 2 0 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 0 1 0 0 1
18 3 0 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 2 0 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 25 5 0 0 30
PI 0,833333 0,166667 0 0 1
XI 22,6 19,6 #DIV/0! #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb=22,6
Xt=22,1
P=0,83
Y=0,253

DITOLAK/GUGUR

25
TABEL SOAL NO 05

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.05
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 1 0 0 0 1
27 3 0 0 0 3
26 2 0 0 0 2 6,389
25 2 0 1 0 3
24 2 0 0 0 2
22 1 0 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 1 0 0 0 1
18 2 0 1 0 3
17 1 0 0 0 1
16 1 1 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 0 0 1 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 24 3 3 0 30
PI 0,8 0,1 0,1 0 1
XI 23,79167 13,33333 17,33333 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb=23,7919
Xt=22,1
P=0,8
Y=0,280

DITOLAK/GUGUR

26
TABEL SOAL NO 06

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.06
Kunci Jawaban: D
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 0 3 3
29 0 0 0 2 2
28 0 0 0 1 1
27 0 0 0 3 3
6,389
26 0 0 0 2 2
25 0 0 2 1 3
24 1 0 1 0 2
22 0 0 0 1 1
21 0 1 0 0 1
20 0 0 0 2 2
19 0 0 0 1 1
18 0 0 0 3 3
17 0 0 0 1 1
16 0 0 0 2 2
14 0 0 0 1 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 2 2 3 23 30
PI 0,066667 0,066667 0,1 0,766667 1
XI 16,5 12 24,66667 23,13043 22,1
Diketahui:
Xb=23,1304
Xt=22,1
P=0,77
Y=0,304

DITOLAK/GUGUR

27
TABEL SOAL NO 07

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.07
Kunci Jawaban: B
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 0 3 0 0 3
26 0 2 0 0 2 6,389
25 0 2 1 0 3
24 0 2 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 1 1 0 0 2
19 0 1 0 0 1
18 1 2 0 0 3
17 0 1 0 0 1
16 0 2 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 5 24 1 0 30
PI 0,166667 0,8 0,033333 0 1
XI 12,8 23,91667 25 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb=23,9167
Xt= 22,1
P=0,8
Y=0,280

DITOLAK/GUGUR

28
TABEL SOAL NO 08

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.08
Kunci Jawaban: D
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 0 3 3
29 0 0 0 2 2
28 0 0 0 1 1
27 0 0 0 3 3
26 0 0 0 2 2 6,389
25 0 1 0 2 3
24 0 0 0 2 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 0 1 1
20 0 0 0 2 2
19 0 0 0 1 1
18 0 0 0 3 3
17 0 0 0 1 1
16 0 0 0 2 2
14 0 0 0 1 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 1 1 2 26 30
PI 0,033333 0,033333 0,066667 0,866667 1
XI 9 25 12,5 23,23077 22,1
Diketahui:
Xb=23,2308
Xt=22,1
P=0,87
Y=0,212

DITOLAK/GUGUR

29
TABEL SOAL NO 09

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.09
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 1 0 0 0 1
27 3 0 0 0 3
26 2 0 0 0 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 2 0 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 0 0 1 0 1
18 3 0 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 2 0 0 0 2
14 0 0 1 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 26 1 3 0 30
PI 0,866667 0,033333 0,1 0 1
XI 23,26923 22 12 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb= 23,2692
Xt= 22,1
P= 0,87
Y=0,212

DITOLAK/GUGUR

30
TABEL SOAL NO 10

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.10
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
6,389
26 0 0 2 0 2
25 0 0 3 0 3
24 0 0 2 0 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 1 0 1
20 1 1 0 0 2
19 1 0 0 0 1
18 1 1 0 1 3
17 0 0 0 1 1
16 1 1 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 0 0 1 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 5 3 20 2 30
PI 0,166667 0,1 0,666667 0,066667 1
XI 17,4 18 24,35 17,5 22,1
Diketahui:
Xb=24,35
Xt=22,1
P=0,67
Y=0,362

DITERIMA

31
TABEL SOAL NO 11

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.11
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 1 0 0 0 1
27 3 0 0 0 3
26 2 0 0 0 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 1 1 0 0 2
22 1 0 0 0 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 0 0 1 0 1
18 2 0 1 0 3
17 1 0 0 0 1
16 1 1 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 25 2 3 0 30
PI 0,833333 0,066667 0,1 0 1
XI 23,32 20 13,33333 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb=23,32
Xt=22,1
P=0,83
Y=0,253

DITOLAK/GUGUR

32
TABEL SOAL NO 12

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.12
Kunci Jawaban: B
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 0 3 0 0 3
26 0 2 0 0 2 6,389
25 0 2 0 1 3
24 0 2 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 0 1 0 1
20 0 2 0 0 2
19 0 1 0 0 1
18 0 3 0 0 3
17 0 0 1 0 1
16 0 1 1 0 2
14 0 0 1 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 2 23 4 1 30
PI 0,066667 0,766667 0,133333 0,033333 1
XI 6 24,26087 17 25 22,1
Diketahui:
Xb=24,2609
Xt=22,1
P=0,77
Y=0,304

DITERIMA

33
TABEL SOAL NO 13

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.13
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 0 3 0 0 3
26 0 2 0 0 2 6,389
25 0 2 0 1 3
24 1 1 0 0 2
22 0 0 1 0 1
21 0 1 0 0 1
20 1 1 0 0 2
19 0 1 0 0 1
18 0 3 0 0 3
17 0 1 0 0 1
16 1 0 1 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 6 21 2 1 30
PI 0,2 0,7 0,066667 0,033333 1
XI 14,33333 24,47619 19 25 22,1
Diketahui:
Xb=14,3333
Xt=22,1
P=0,2
Y=0,80

DITOLAK/GUGUR

34
TABEL SOAL NO 14

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.14
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 0 3 0 0 3
26 0 2 0 0 2 6,389
25 0 2 0 1 3
24 0 2 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 0 2 0 0 2
19 0 0 1 0 1
18 1 2 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 0 2 0 0 2
14 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 4 24 1 1 30
PI 0,133333 0,8 0,033333 0,033333 1
XI 11,75 23,83333 19 25 22,1
Diketahui:
Xb=23,8333
Xt=22,1
P=0,8
Y=0,280

DITOLAK/GUGUR

35
TABEL SOAL NO 15

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.15
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 0 3 0 3
24 0 0 2 0 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 1 0 1
20 0 0 2 0 2
19 0 0 1 0 1
18 0 0 3 0 3
17 0 0 1 0 1
16 0 0 2 0 2
14 0 0 0 1 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 1 1 27 1 30
PI 0,033333 0,033333 0,9 0,033333 1
XI 9 3 23,59259 14 22,1
Diketahui:
Xb=23,5926
Xt=22,1
P=0,9
Y=0,176
T

DITOLAK/GUGUR

36
TABEL SOAL NO 16

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.16
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 1 2 0 3
24 0 0 1 1 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 1 0 1 0 2
19 0 0 1 0 1
18 0 1 1 1 3
17 0 0 1 0 1
16 0 2 0 0 2
14 0 0 1 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 2 7 19 2 30
PI 0,066667 0,233333 0,633333 0,066667 1
XI 14,5 17,28571 24,78947 21 22,1
Diketahui:
Xb=24,7895
Xt=22,1
P=0,63
Y=0,378

DITERIMA

37
TABEL SOAL NO 17

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.17
Kunci Jawaban: D
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 0 3 3
29 0 0 0 2 2
28 0 0 0 1 1
27 0 0 0 3 3
26 0 0 0 2 2 6,389
25 0 0 0 3 3
24 0 0 0 2 2
22 0 0 0 1 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 0 0 1 0 1
18 2 1 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 1 1 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 10 2 1 17 30
PI 0,333333 0,066667 0,033333 0,566667 1
XI 15,6 17 19 26,70588 22,1
Diketahui:
Xb=26,7059
Xt=22,1
P=0,57
Y=0,393

DITERIMA

38
TABEL SOAL NO 18

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.18
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 0 3 0 3
24 0 0 2 0 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 0 1 1
20 0 0 1 1 2
19 0 0 1 0 1
18 2 0 1 0 3
17 1 0 0 0 1
16 2 0 0 0 2
14 0 0 1 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 6 0 22 2 30
PI 0,2 0 0,733333 0,066667 1
XI 15,66667 #DIV/0! 24 20,5 22,1
Diketahui:
Xb=24
Xt=22,1
P=0,73
Y=0,331

DIPERTIMBANGKA

39
TABEL SOAL NO 19

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.19
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 1 2 0 3
24 0 0 2 0 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 1 0 1
20 1 0 1 0 2
19 0 0 1 0 1
18 1 1 1 0 3
17 1 0 0 0 1
16 0 0 2 0 2
14 0 0 1 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 5 2 23 0 30
PI 0,166667 0,066667 0,766667 0 1
XI 13,4 21,5 24,04348 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb=24,0435
Xt=22,1
P=0,77
Y=0,304

DITOLAK/GUGUR

40
TABEL SOAL NO 20

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.20
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 1 2 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 1 2 0 3
24 0 0 2 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 0 1 0 1
20 0 1 1 0 2
19 0 0 1 0 1
18 0 0 2 1 3
17 0 0 1 0 1
16 1 0 1 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 3 5 21 1 30
PI 0,1 0,166667 0,7 0,033333 1
XI 13 19,4 24,2381 18 22,1
Diketahui:
Xb=24,2381
Xt=22,1
P=0,8
Y=0,348

DIOLAK/GUGUR

41
TABEL SOAL NO 21

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.21
Kunci Jawaban: D
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 1 2 0 3
24 1 0 0 1 2
22 0 0 0 1 1
21 0 0 0 1 1
20 0 0 0 2 2
19 0 0 1 0 1
18 0 0 0 3 3
17 0 0 0 1 1
16 0 0 0 2 2
14 0 0 0 1 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 2 1 15 12 30
PI 0,066667 0,033333 0,5 0,4 1
XI 16,5 25 25,4 18,66667 22,1
Diketahui:
Xb=18,67
Xt=22,1
P=0,4
Y=0,60

DITOLAK/GUGUR

42
TABEL SOAL NO 22

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.22
Kunci Jawaban: B
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 0 3 0 0 3
26 0 2 0 0 2 6,389
25 0 3 0 0 3
24 0 2 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 0 2 0 0 2
19 0 0 0 1 1
18 0 3 0 0 3
17 0 1 0 0 1
16 0 2 0 0 2
14 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 1 0 1
NI 1 27 1 1 30
PI 0,033333 0,9 0,033333 0,033333 1
XI 9 23,40741 3 19 22,1
Diketahui:
Xb=23,4074
Xt=22,1
P=0,9
Y=0,176

DITOLAK/GUGUR

43
TABEL SOAL NO 23

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.23
Kunci Jawaban: D
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 0 3 3
29 0 0 0 2 2
28 0 0 0 1 1
27 0 1 0 2 3
26 0 0 0 2 2 6,389
25 0 0 0 3 3
24 0 1 0 1 2
22 0 1 0 0 1
21 0 0 0 1 1
20 0 0 0 2 2
19 0 0 1 0 1
18 0 1 1 1 3
17 0 1 0 0 1
16 0 0 1 1 2
14 0 0 1 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 2 5 4 19 30
PI 0,066667 0,166667 0,133333 0,633333 1
XI 6 21,6 16,75 25,05263 22,1
Diketahui:
Xb=25,0526
Xt=22,1
P=0,63
Y=0,378

DITERIMA

44
TABEL SOAL NO 24

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.24
Kunci Jawaban: B
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 0 3 0 0 3
26 0 0 2 0 2 6,389
25 0 3 0 0 3
24 0 2 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 0 2 0 0 2
19 0 1 0 0 1
18 0 3 0 0 3
17 0 0 1 0 1
16 0 2 0 0 2
14 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 0 1 1
NI 1 25 3 1 30
PI 0,033333 0,833333 0,1 0,033333 1
XI 9 23,28 23 3 22,1
Diketahui:
Xb=23,28
Xt=22,1
P=0,83
Y=0,253

DITOLAK/GUGUR

45
TABEL SOAL NO 25

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.25
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 2 0 2
28 0 0 1 0 1
27 0 0 3 0 3
26 1 0 1 0 2 6,389
25 1 1 1 0 3
24 0 1 1 0 2
22 0 0 1 0 1
21 0 0 1 0 1
20 1 0 1 0 2
19 0 0 1 0 1
18 1 2 0 0 3
17 1 0 0 0 1
16 2 0 0 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 10 4 16 0 30
PI 0,333333 0,133333 0,533333 0 1
XI 16,4 21,25 25,875 #DIV/0! 22,1
Diketahui:
Xb=25,875
Xt=22,1
P=0,53
Y=0,398

DITERIMA

46
TABEL SOAL NO 26

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.26
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 3 0 0 3
29 0 2 0 0 2
28 0 1 0 0 1
27 1 1 0 1 3
26 0 2 0 0 2 6,389
25 0 3 0 0 3
24 0 1 1 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 0 1 0 1 2
19 0 1 0 0 1
18 2 1 0 0 3
17 0 0 1 0 1
16 1 0 1 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 7 18 3 2 30
PI 0,233333 0,6 0,1 0,066667 1
XI 15 25,22222 19 23,5 22,1
Diketahui:
Xb= 25,222
Xt=22,1
P=0,6
Y=0,386

DITERIMA

47
TABEL SOAL NO 27

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.27
Kunci Jawaban: D
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 0 3 3
29 0 0 0 2 2
28 0 0 0 1 1
27 0 0 0 3 3
26 0 0 0 2 2 6,389
25 0 0 0 3 3
24 0 0 0 2 2
22 0 0 0 1 1
21 1 0 0 0 1
20 2 0 0 0 2
19 0 0 0 1 1
18 3 0 0 0 3
17 0 0 1 0 1
16 1 0 0 1 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 1 0 0 1
NI 9 1 1 19 30
PI 0,3 0,033333 0,033333 0,633333 1
XI 17,11111 3 17 25,73684 22,1
Diketahui:
Xb=25,7368
Xt=22,1
P=0,63
Y=0,378

DITERIMA

48
TABEL SOAL NO 28

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.28
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 2 0 0 0 2
28 1 0 0 0 1
27 3 0 0 0 3
26 0 0 0 2 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 2 0 0 0 2
22 1 0 0 0 1
21 1 0 0 0 1
20 1 0 1 0 2
19 1 0 0 0 1
18 1 1 1 0 3
17 1 0 0 0 1
16 1 0 1 0 2
14 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 0 0 0 1 1
NI 22 2 3 3 30
PI 0,733333 0,066667 0,1 0,1 1
XI 23,72727 16 18 18,33333 22,1
Diketahui:
Xb=23,7273
Xt=22,1
P=0,73
Y=0,331

DIPERTIMBANGKAN

49
TABEL SOAL NO 29

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.29
Kunci Jawaban: A
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 3 0 0 0 3
29 1 0 0 1 2
28 1 0 0 0 1
27 3 0 0 0 3
26 2 0 0 0 2 6,389
25 3 0 0 0 3
24 2 0 0 0 2
22 0 1 0 0 1
21 0 1 0 0 1
20 0 0 0 2 2
19 1 0 0 0 1
18 1 1 1 0 3
17 0 0 0 1 1
16 0 1 1 0 2
14 1 0 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 20 4 2 4 30
PI 0,666667 0,133333 0,066667 0,133333 1
XI 23,3 19,25 17 21,5 22,1
Diketahui:
Xb=23,3
Xt=22,1
P=0,67
Y=0,362

DITERIMA

50
TABEL SOAL NO 30

Distribusi Skor Kriteria Subjek Yang Memilih Kemungkinan


Jawaban Pada Uji Coba Soal No.30
Kunci Jawaban: C
Kriteria Jumlah Yang Memilih Jawaban
Distribusi
Skor
A B C D total
Total
30 0 0 3 0 3
29 0 0 1 1 2
28 0 0 1 0 1
27 1 0 0 2 3
26 1 0 1 0 2 6,389
25 0 0 3 0 3
24 0 0 2 0 2
22 0 0 1 0 1
21 1 0 0 0 1
20 1 1 0 0 2
19 0 1 0 0 1
18 0 0 3 0 3
17 0 1 0 0 1
16 1 1 0 0 2
14 0 1 0 0 1
9 1 0 0 0 1
3 1 0 0 0 1
NI 7 5 15 3 30
PI 0,233333 0,166667 0,5 0,1 1
XI 17,42857 17,2 24,8 27,66667 22,1
Diketahui:
Xb=24,8
Xt=22,1
P=0,5
Y=0,399

DITERIMA

51
Rangkuman Hasil Analisis Aitem

Setelah proses perhitungan taraf kesukaran dan daya pembeda


soal masing – masing aitem tes telah selesai, langkah selanjutnya
adalah membuat tabel rangkuman nilai (P) dan (rbis), hali ini
dilakukan untuk mempermudah dalam proses penentuan mana saja
aitem tes yang tergolong memiliki distraktor efektif dan mana saja
aitem tes yang tidak memiliki distraktor tidak efektif.
Untuk mempermudah mana saja aitem tes yang dinyatakan
gugur, aitem tes yang dipertimbangkan, dan aitem tes yang diterima,
dibuatlah gambar taraf kesukaran (P) dan indesk diskriminasi soal
(rbis).

Tabel rangkuman dan gambar dapat dilihat dibawah ini :

NO DIST Xi EFEK P rpbis HASIL WILAYAH

1 A 15,8 E 0,63 0,564 DITERIMA A


B 18,5 E
D 21,5 E

2 B 3 E 0,9 0,602 GUGUR B


C 27,5 TE
D 0 TE

3 B 0 TE 0,87 0,6521 GUGUR B


C 15,3 E
D 16 E

4 B 19,6 E 0,83 0,257 GUGUR B


C 0 TE
D 0 TE

5 B 13,3 E 0,8 0,756 GUGUR B


C 17,3 E
D 0 TE

52
6 A 16,5 E 0,77 0,408 GUGUR B
B 12 E
C 24,67 TE

7 A 12,8 E 0,8 0,812 GUGUR B


C 25 TE
D 0 TE

8 A 9 E 0,87 0,762 GUGUR B


B 25 TE
C 12,5 E

9 B 22 E 0,87 0,751 GUGUR B


C 12 E
D 0 TE

10 A 17,4 E 0,67 0,652 DITERIMA A


B 18 E
D 17,5 E

11 B 20 E 0,83 0,626 GUGUR B


C 23,3 TE
D 0 TE

12 A 6 E 0,77 0,857 GUGUR A


B 17 E
D 25 E

13 A 14,3 E 0,2 0,054 GUGUR E


C 19 E
D 25 TE

14 A 11,75 E 0,8 0,775 GUGUR B


C 19 E
D 25 TE

15 A 9 E 0,9 1,195 GUGUR B


B 3 E
D 14 E

16 A 14,5 E 0,63 0,685 DITERIMA A


B 17,28 E
D 21 E

53
17 A 15,6 E 0,57 1,046 DITERIMA A
B 17 E
C 19 E

18 A 15,67 E 0,73 0,656 DIPERTIMBANGKAN A


B 0 TE
D 20,5 E

19 A 13,4 E 0,77 0,77 GUGUR B


B 21,5 E
D 0 TE

20 A 13 E 0,8 0,673 GUGUR A


B 19,4 E
D 18 EE

21 A 16,5 E 0,4 -0,358 GUGUR D


B 25 TE
C 25,4 TE

22 A 9 E 0,9 1,046 GUGUR B


C 3 E
D 19 E

23 A 6 E 0,63 0,77 DITERIMA A


B 21,6 E
C 16,75 E

24 A 9 E 0,83 0,606 GUGUR A


C 23 TE
D 3 E

25 A 16,4 E 0,53 0,787 DITERIMA A


B 21,25 E
D 0 TE

26 A 15 E 0,6 0,737 DITERIMA A


C 19 E
D 23,5 TE

27 A 17,1 E 0,63 0,949 DITERIMA A


B 3 E
C 17 E

54
28 B 16 E 0,73 0,5941 DIPERTIMBANGKAN A
C 18 E
D 18,3 E

29 A 19,25 E 0,67 0,348 DITERIMA A


C 17 E
D 21,5 E

30 A 17,4 E 0,5 0,53 DITERIMA A


B 17,2 E
D 27,6 TE

Keterangan: E = Efektif
TE = Tidak Efektif

55
BAB IV
PELAKSANAAN UJI COBA DAN
ANALISIS BUTIR SOAL
A. Waktu dan Tempat Pelaksaan
Uji Coba tes hasil belajar, telah dilaksanakan di UIN Sunan Ampel
Surabaya, pada tanggal 22 Desember sampai 28 Desember 2020. Dan dalam
pelaksanaan uji coba berjalan dengan lancar diikuti oleh 30 siswa. Selama
masa uji coba, penulis tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Hal
tersebut dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan para
siswa yang mengikuti uji coba. Selain itu, bimbingan juga terus dilakukan
oleh Bapak Dona Nur Hidayat, S.Psi, M.Psi. selaku dosen mata kuliah
Psikometri, sehingga penulis tidak sampai menyimpang dari batas-batas
yang seharusnya.

B. Analisis Aitem
Setelah pelaksanaan uji prestasi belajar, langkah selanjutnya adalah
membuat tabel jawaban 30 subjek dengan 30 aitem tes ( lampiran 1),
kemudian dilakukan penskoran pada 30 aitem tes ( lampiran 2), langkah
berikutnya adalah menentukan rata – rata total dan dilanjutkan dengan
pembuatan tabel pengelompokkan subjek berdasarkan skor total yang
diperoleh terhadap 30 aitem tes yang ada ( lampiran 4).
Setelah proses tabulasi, penskoran jawaban subjek dan
pebgelompokkan subjek atas dasar skor total yang diperoleh dari 30 aitem
yang ada, langkah selanjutnya adalah menganalisis.

1. Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal yang dikehendaki dalam upaya pengukuran tes


hasil belajar mata pelajaran Matematika ini adalah 0,30 sampai 0,70.

56
Taraf kesukaran soal yang digunakan disini adalah P, yaitu proporsi
banyaknya jawaban yang benar terhadap semua jawaban.
B
P = ───
T

Keterangan:
P : Indeks kesukaran soal
B : Banyak subjek yang menjawab benar
T : Banyak subjek yang menjawab soal

Taraf Kesukaran soal yang dikehendaki dalam upaya pengukuran tes


hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dimana tingkat kesukaran
soal memiliki interval nilai tertentu yang dijabarkan sebagai berikut:
8. 0.00 sampai 0.10: memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi (sangat
sulit).
9. 0.11 sampai 0.20: memiliki tingkat kesukaran yang tinggi (sulit).
10. 0.21 sampai 0.29: memiliki tingkat kesukaran yang agak tinggi (agak
sulit).
11. 0.30 sampai 0.70: memiliki tingkat kesukaran yang sedang.
12. 0.71 sampai 0.80: memiliki tingkat kesukaran yang agak rendah (agak
mudah).
13. 0.81 sampai 0.90: memiliki tingkat kesukaran yang rendah (mudah).
14. 0.91 sampai 1.00: memiliki tingkat kesukaran yang sangat rendah
(sangat mudah).

2. Daya Beda Soal

57
Setelah menganalisis tiap aitem soal yang telah dihitung, maka selanjutnya
dapat dilakukan pemilihan atau seleksi soal, yaitu dengan menulis soal-soal mana
yang terpaksa disisihkan berdasarkan pada spesifikasi tes bahwa penetapan harga
minimal p yaitu 0.30 – 0.70 dan harga r bis yang diterima minimal 0.30. Hasil
analisis soal ini dirangkum pada tabel data aitem yang valid dan dijelaskan pada
diagram dengan sistem koordinat p dan r bis.
Ditemukan 12 aitem yang diterima, yaitu nomor 1, 10,16,17,18,
23,25,26,27,28,29,30 dan yang gugur sebanyak 18 aitem, yaitu nomor 2,
3,4,5,6,7,8,9,11,12,13,14,15,19,20,21,22,24. Berikut pembahasan 12 aitem yang
valid dan 18 aitem yang gugur.

 Soal-soal yang diterima (valid)


31. Konsep assembly line dipelopori oleh tokoh psikologi industri yang
bernama:
E. Henry Dunan
F. Henry XII
G. Henry Ford
H. Alan Ford
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.63) dan
daya beda soal (r bis = 0.564), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
10. Dibawah ini yang emrupakan siffat penilaian kinerja yang dilakukan hanya
oleh atasan,yaitu..
E. Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif
pengembangan perusahaan, khususnya manajemen SDM
F. Memperlemah integritas manajer yang bertanggung jawab
G. Dapat mengarah ke distorsi
H. Objektivitasnya lebih akurat

58
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.67) dan
daya beda soal (r bis = 0.652), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
16. Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan Directive leadearship adalah..
Jawab :
E. Menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan
menciptakan iklim kerja yang bersahabat.
F. Mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan
peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada.
G. Konsultasi terhadap bawahan dalam pengambilan keputusan
H. Menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan
perlunya kinerja memuaskan.
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.63) dan
daya beda soal (r bis = 0.685), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
17. Konsumen merupakan manusia yang pada dasarnya tunduk pada
kepentingannya sendiri dan terhadap usaha promosi para pemasar. Apabila
konsumen dipersepsikan sebagai pembeli yang cenderung tidak rasional
dan menuruti kata hati, maka konsumen tersebut masuk dalam kategori….
E. Perspektif Emosi
F. Perspektif Kognitif
G. Perspektif Ekonomi
H. Perspektif Pasif
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.57) dan
daya beda soal (r bis = 1,046), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk

59
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
18. Status sosial, gaya hidup, dan kepribadian merupakan merupakan
pengelompokan konsumen berdasarkan…
E. Perilaku
F. Geografi
G. Psikografi
H. Demografi
 Jika dilihat dari taraf kesukaran soal (p = 0.73) dan daya beda soal (r bis =
0.656), maka soal ini tergolong baik, karena selain taraf kesukaran
soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Akan tetapi, ada salah satu distraktor yang tidak
efektif, yaitu distraktor B (Xi = 0), karena nilai distraktor tersebut
melebihi dari skor total (Xt = 22,1). Sehingga perlu adanya perubahan
pada distraktor tersebut, yaitu dari B. Geografi, menjadi B. Lingkungan

23. Peningkatan intelektual dan kapabilitas uang diperoleh dari komitmen


organisasi dan kesempatan untuk melakukan perbaikan secara
berkelanjutan merupakan salah satu tingkatan belajar atau level of learning
yaitu..
E. Individual learning
F. Group or team learning
G. Learning organization
H. Organizational learning
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.63) dan
daya beda soal (r bis = 0,77), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.

60
25. Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi bernilai tentang
keunggulan dan kelemahan organisasi lain dalam rangka pengembangan
strategi menghadapi dan mengantisipasi perubahan lingkungan dapat
dilakukan dengan aktivitas
E. Learning organization
F. Balance score card
G. Benchmarking
H. Reengineering
 Jika dilihat dari taraf kesukaran soal (p = 0.53) dan daya beda soal (r bis =
0.787), maka soal ini tergolong baik, karena selain taraf kesukaran
soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Akan tetapi, ada salah satu distraktor yang tidak
efektif, yaitu distraktor D (Xi = 0), karena nilai distraktor tersebut
melebihi dari skor total (Xt = 22,1). Sehingga perlu adanya perubahan
pada distraktor tersebut, yaitu dari D. Reemgineering, menjadi B.
pembelajaran organisasi

26. Kegiatan perbaikan yang terencana dalam proses pengembangan


organisasi melalui pendekatan teknikal antara lain dengan cara..
E. Perubahan struktur organisasi
F. Pengembangan pekerjaan
G. Pelatihan kepekaan
H. Pembinaan tim
 Jika dilihat dari taraf kesukaran soal (p = 0.6) dan daya beda soal (r bis =
0.737), maka soal ini tergolong baik, karena selain taraf kesukaran
soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Akan tetapi, ada salah satu distraktor yang tidak
efektif, yaitu distraktor D (Xi = 23,5), karena nilai distraktor tersebut
melebihi dari skor total (Xt = 22,1). Sehingga perlu adanya perubahan

61
pada distraktor tersebut, yaitu dari D. Pembinaan tim, menjadi D.
Learning organization

27. Yang termasuk karateristik pengembangan organisasi


E. Interelasi, komunikasi, evaluasi internal
F. Komunikasi, evaluasi internal
G. Interaksi, perhatian pada bawahan
H. Evaluasi internal, perhatian pada bawahan
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.63) dan
daya beda soal (r bis = 0,949), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
28. Tahapan/moodel konsultasi pengembangan organisasi
E. Fase awal dan kontrak, fase diagnosa organisasi, fase evaluasi
dan terminasi
F. Fase awal dan kontrak, fase diagnosa organisasi, fase intervensi
G. Fase diagnosa organisasi, fase intervensi, fase evaluasi dan
terminasi
H. Fase awal dan kantrak, fase intervensi dan terminasi
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.73) dan
daya beda soal (r bis = 0,594), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
29. Pengembangan Organisasi (PO) merupakan suatu disiplin ilmiah yang
berkaitan dengan masalah-masalah perilaku organisasi yang
memungkinkan organisasi untuk dapat meningkatkan efektivitas dan
kesehatan organisasi ..adalah menurut pendapat
E. Sondang P. Siagian
F. Fred Luthan

62
G. Suprihartono
H. Warren G. Bennis
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.67) dan
daya beda soal (r bis = 0,348), maka soal ini tergolong baik, karena selain
taraf kesukaran soalnya mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Sehingga tidak perlu adanya perubahan pada soal.
30. Proses yang sistematis dalam menerapkan perubahan organisasi yang
bertujuan untuk memperbaiki kinerja merupakan pengertian operasional
dari...
E. Pelatihan dan pengembangam
F. Pengembangan SDM
G. Pengembangan organisasi
H. Perancang organisasi
 Jika dilihat dari taraf kesukaran soal (p = 0.5) dan daya beda soal (r bis =
0.53), maka soal ini tergolong baik, karena selain taraf kesukaran soalnya
mencukupi, soal ini juga memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Akan tetapi, ada salah satu distraktor yang tidak efektif, yaitu distraktor D
(Xi = 27,6), karena nilai distraktor tersebut melebihi dari skor total (Xt =
22,1). Sehingga perlu adanya perubahan pada distraktor tersebut, yaitu
dari D. Perancang organisasi, menjadi D. Learning organization

 Soal-soal yang gugur (tidak valid)


2. Menurut Guion (1965), Psikologi Industri adalah studi tentang hubungan
antara manusia dengan ... , yang bertujuan menyesuaikan pekerja dengan
tempat kerja, pekerja lain, dan sesuatu yang mereka kerjakan dalam
hidupnya. Isian untuk titik-titik tersebut yang tepat adalah :
E. Dunia kerja
F. Pimpinan

63
G. Pemerintah
H. Alat kerja
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.602), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.9), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

3. Hawthorne studies adalah tonggak awal lahirnya Psikologi Industri.


Manakah pandangan berikut yang BUKAN merupakan pandangan
Hawthorne studies:
E. Tempat kerja merupakan sistem individual
F. Individu-individu dalam dunia kerja saling berhubungan
G. Pekerja dengan keahlian apapun selalu berada dalam jaringan sosial
tempat ia bekerja
H. Kinerja individu dipenagruhi oleh tekanan sosial dan norma
kelompok
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.65), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.87), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

4. Apa kaitan psikologi industri dan organisasi dengan ilmu lain


E. Kaitan dengan perilaku keorganisasian dan berkaitan dengan
management sumber daya manusia
F. Berkaitan dengan fungsi batas sistem dan proses produksi dalam
sistem
G. Kaitan dengan tenaga kerja perlaksana
H. Kaitan dengan tenaga kerja pengelola (manager)

64
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.83)
dan daya beda soal (r bis = 0.25), soal ini tergolong tidak dapat
dipakai, karena selain distraktornya tidak efektif, juga tingkat
kesukaran soalnya mudah, serta soal ini tidak memungkinkan untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah, (karena r bis yang diterima adalah
minimal 0.30). Untuk itu soal ini dianggap gugur.

5. Menurut Robert and Jackson, terdapat satu metode untuk mengumpulkan


dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga
manusia, dan konteks dimana pekerjaan dilaksanakan. Metode ini
dinamakan:
E. Job Analysis
F. Job Specification
G. Job Description
H. Job Design
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.756), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.8), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

6. Salah satu metode pengembangan (personnel development) adalah


melakukan perpindahan karyawan dari satu bagian/pekerjaan ke bagian
lain. Metode ini disebut dengan:
E. Job circle
F. Understudy
G. Job route
H. Job rotation
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.408), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa

65
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.77), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

7. Kelebihan metode pelatihan ini adalah bahan ajar terbagi-bagi sehingga


mudah diserap, merupakan metode pelatihan:
E. Role playing
F. Instruksi Bertahap
G. Studi kasus
H. Konferensi
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.8) dan
daya beda soal (r bis = 0.812), soal ini tergolong tidak dapat dipakai,
karena selain distraktornya tidak efektif, juga tingkat kesukaran
soalnya mudah, serta soal ini tidak memungkinkan untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah, (karena r bis yang diterima adalah minimal
0.30). Untuk itu soal ini dianggap gugur.

8. Jenis pelatihan karyawan yang relatif paling sering dilakukan beberapa


perusahaan/organisasi adalah:
E. Pelatihan ulang
F. Pelatihan lintas fungsi
G. Pelatihan kreatifitas
H. Pelatihan keahlian
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.76), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.87), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

66
9. Kegunaan penilaian kinerja ditinjau dari berbagai perspektif
pengembangan manajemen SDM sebagai berikut,ke cuali..
E. Persetujuan pengajuan pinjaman bagi karyawan yang berkinerja
baik
F. Penyesuaian kompensasi
G. Perbaikan kenerja
H. Perencanaan dan pengembangan karir
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r bis =
0.75), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah, namun dari
taraf kesukaran soal (p = 0.87), soal ini tergolong tidak dapat dipakai, karena
tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu soal ini dianggap gugur.

11. Ketiga aspek kondisi kerja berikut dapat mempengaruhi kepuasan kerja
dan pencapaian produktivitas karyawan yakni:
E. Aspek fisik, aspek psikologis, dan peraturan kerja
F. Aspek fisik, aspek biologis, dan peraturan kerja
G. Aspek psikologis, aspek biologis, dan peraturan kerja
H. Aspek biologis, dan peraturan kerja
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.83), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.626), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

12. Konflik seseorang dengan dirinya sendiri disebut,,


E. Konflik antar individu
F. Konflik intrapersonal
G. Konflik interpersonal
H. Konflik intern
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.857), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa

67
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.77), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

13. Metode pelatihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan


kemampuan mengelola konflik, pemecahan masalah dan interaksi
antarkelompok adalah..
E. Apprenticeship training
F. Adventure learning
G. Intership training
H. Vestibule training
 Jika dilihat dari efektifitas distraktor, taraf kesukaran soal (p = 0.2) dan
daya beda soal (r bis = 0.054), soal ini tergolong tidak dapat dipakai,
karena selain distraktornya tidak efektif, juga tingkat kesukaran
soalnya mudah, serta soal ini tidak memungkinkan untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah, (karena r bis yang diterima adalah minimal
0.30). Untuk itu soal ini dianggap gugur.

14. Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan Directive leadearship adalah..


E. Menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan
iklim kerja yang bersahabat.
F. Mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan,
prosedur dan petunjuk yang ada.
G. Konsultasi terhadap bawahan dalam pengambilan keputusan
H. Menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan perlunya
kinerja memuaskan.
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.775), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.8), soal ini tergolong tidak

68
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

15. Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut,kecuali..


E. Fungsi Perencanaan
F. Fungsi Pengawasan
G. Fungsi pelaksana produksi
H. Fungsi memberi motivasi
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 1,195), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.9), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

19. Mendesain produk yang akan ditawarkan, menetapkan harga produk, dan
cara mengkomunikasikan produk serta menentukan cara untuk
menyampaikan produk kepada konsumen apakah melalui perantara atau
langsung.Hal ini dinamakan …
E. Analisis lingkungan pasar
F. Segmentasi pasar
G. Rancangan bauran pemasaran
H. Penetuan target pasar
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0,77), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.77), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

20. Salah satu proses dalam penyusunan strategi pemasaran yaitu …


E. Mengembangkan pasar

69
F. Pengaturan pemasaran
G. Analisis situasi
H. Merancang penawaran
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.673), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.8), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

21. Emotional stability adalah satu kondisi dimana seseorang tidak pernah
mengalami pengalaman atau menyesuaikan dengan emosi negatif. Yang
BUKAN termasuk dalam emosi negatif adalah:
E. Anxiety/gelisah
F. Insecurity/rasa tidak aman
G. Hostility/permusuhan
H. Abbility/kemampuan
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = -0,358), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.4), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

22. Apakah yang dimaksud dengan motivasi menurut T.Hani Handoko?


E. kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran
organisasi, yang dikondisikan oleh individu
F. keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
G. sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja

70
H. sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan
persistensi
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 1,046), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.9), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

24. Tujuan pengembangan organisasi


E. Organisasi menjadi kaku
F. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi
G. Mencari keuntungan
H. Tidak dinamis
 Meskipun jika dilihat dari efektifitas distraktor dan daya beda soal (r
bis = 0.606), soal ini memungkinkan untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah,
namun dari taraf kesukaran soal (p = 0.83), soal ini tergolong tidak
dapat dipakai, karena tingkat kesukaran soalnya agak sulit. Untuk itu
soal ini dianggap gugur.

71
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menurut Syaifuddin Azwar, bahwa koefisien reliabilitas berkisar antara 0


sampai 1.00, dan pada kenyataannya nilai 1.00 pernah dijumpai. Dan
koefisien dapat bertanda (+) maupun (-), jika besarnya kurang dari (0),
maka tidak ada artinya atau tidak reliable.
2. Pada tes prestasi ini, soal yang valid atau diterima terdapat 12 soal, yaitu
nomor 1, 10, 16, 17, 18, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30yang mana efektifitas
distraktornya rata-rata efektif dan daya beda soalnya serta taraf kesukaran
soalnya telah memenuhi standart yang ditetapkan, yaitu berkisar antara
(0.30 – 0.70), untuk taraf kesukaran soalnya, dan (0.30 hingga mendekati
1) untuk daya beda soalnya. Sedangkan yang gugur atau ditolak sebanyak
18 aitem, yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 19,20,
21,22, dan 24 rata-rata efektifitas distraktornya tidak efektif dan daya
beda soalnya serta taraf kesukaran soalnya tidak memenuhi stnadart yang
ditetapkan.
3. Pada hasil akhir nilai uji reliabilitas alat ini menunjukkan 0.68 dari rumus
KR-20 dan 0.65 dari rumus analisis varians, dimana hasil tersebut sudah
cukup bagus dan tinggi serta sesuai dengan standart. Dengan demikian
alat tes ini dapat dipahami. Berikut ini hasil pengujian aitem-aitem yang
valid dengan menggunakan 7 rumus teknik reliabilitas:
a. Teknik analisis korelasi Pearson dihasilkan koefisien sebesar 0.71.
b. Teknik analisis Spearmen-Brown dihasilkan koefisien sebesar 0.83.
c. Teknik analisis Rulon dihasilkan koefisien sebesar 0.83.
d. Teknik analisis Flanagan dihasilkan koefisien sebesar 0.84.

72
e. Teknik analisis dengan rumus KR-20 dihasilkan koefisien sebesar
0.82.
f. Teknik analisis dengan rumus KR-21 dihasilkan koefisien sebesar –
0.50.
g. Teknik analisis varians dihasilkan koefisien sebesar 0.847.

B. Rekomendasi

Dalam melakukan uji coba tes hasil belajar sebaiknya perlu

diperhatikan mengenai bobot tiap-tiap pokok bahasan dari materi yang

diujikan agar diperoleh jumlah soal yang proporsional.

Durasi waktu pengerjaan harus diperhatikan, dengan menggunakan

waktu yang cukup sesuai dengan bidang studinya. Selain itu, juga

disarankan untuk selalu berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan,

baik mengenai penyusunan soal sampai pada pembahasan item soal agar

dapat disesuaikan antar materi yang telah diajarkan dengan materi yang telah

diujikan.

Durasi waktu pengerjaan harus diperhatikan dengan menggunakan

waktu yang cukup sesuai dengan bidang studinya. Selain itu, juga

disarankan untuk selalu berkomunikasi dengan dosen yang bersangkutan

baik mengenai penyusunan soal sampai pada pembiasan item soal agar dapat

disesuaikan antar materi yang telah diajarkan dengan materi yang diujikan

Karena uji coba dilaksanakan secara online maka sebaiknya responden

yang dapat mengisi hanya 1x untuk 1 jenis email agar kerahasiaan soal tetap

terjaga dan dapat meminimalisir kecurangan yang terjadi pada responden.

73
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Syaifuddin, 2000, Tes Prestasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Azwar, Syaifuddin, 1997, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kamalia, Fitrina, 2008, Laporan Uji Coba Tes Hasil Belajar, IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
Muhid, Abdul, Rumus-Rumus Analisis Aitem & Reliabilitas Tes, IAIN Sunan
Ampel Surabaya.
Rizky, Putri, 2008, Laporan Uji Coba Tes Hasil Belajar, IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
Suryabrata, Sumadi, 2005, Pengembangan Alat Ukur Psikologi, Yogyakarta: Andi
Offset.
Tri Oktaviani, Ayu, 2008, Laporan Uji Coba Tes Hasil Belajar, IAIN Sunan
Ampel Surabaya.

74
LAMPIRAN
TABEL I
30 SUBJEK PADA 30 ITEM

KUNCI JAWABAN
C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A C
SUBJEK
NOMOR AITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A A A A A D B D A A A B B B C C A D C B D B D B C D A C D B
2 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A C
3 B A A B A D B D C A C B B C C C C C C C C D C B C B D A A B
4 C C D A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A D
5 C A A B A D B C B C A B C B C B D C C B D B B B C B D A B C
6 C A A A A D A D A B A B A B C A A C A C D B D B A B A A D A
7 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D C A B D D A A
8 C A A A A D B D A D A C B A C C A A A C D B C C A C C A D B
9 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A D C
10 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B B B C A D A A D
11 D A D A A D B D A A A C A B C B A A C C D B D B A A A C B B
12 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A C
13 A B C B B B A C C C C A A A B B A C A B C C A D A A B D A A
14 A A A A A D B D A B C B C B C D A C C C D B C B B A A C B C
15 D A A A A D C D A C A B D B C C D C C B D B D B A B D A A C
16 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A D

75
17 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C B D B D B C D D A A A
18 C A C A B D B D A B C B C B C B B A C A D B C B A C D A C A
19 C A A A A C B B A C A D B B C C D C B C C B D B C B D A A C
20 D A A A B D B D A C A C B B C B A D C C D B D B C B A A B A
21 C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A C
22 A A A A A D A D C A C C A B D C A C C A D B C B A A A B A B
23 C A A B A D B D A C A B B B C C C C C C D B D B C B D A A C
24 C A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
25 B A A A C D B D A A A B C B C C B A A D D B B B A A A A A C
26 C A A A A D A D A D A B C A C B A A B C D B D B B B A B C C
27 D A A A A A B D A C B B B B C D D C C C A B D B C C D A A C
28 A A A A A C B D A C A B A B C C C C C C D B B B B B D A A C
29 C A C B A D B D A C A B B B C C D C C C D B D C C B D D A C
30 C A A A C C B D A C A B B D C B D C C C D B D B B B D A A C

76
TABEL SKORING
SKOR SOAL DAN SKOR TOTAL 30 SUBJEK PADA 30 ITEM

KUNCI JAWABAN
C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A C JUM
SUBJEK
NOMOR AITEM LAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 20
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
3 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 19
4 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
5 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 20
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 26
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 27
11 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 16
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 18
15 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 27

77
18 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 16
19 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
20 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 21
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
22 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 14
23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
24 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9
25 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18
26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 18
27 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24
28 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 24
29 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 26
30 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
JUMLAH 19 28 25 25 25 24 24 26 26 19 24 23 18 24 27 19 15 22 23 21 25 27 19 25 16 18 19 22 20 15 663

78
TABEL RANGKING
SKOR SOAL DAN SKOR TOTAL 30 SUBJEK PADA 30 ITEM
KUNCI JAWABAN
JU
C A A A A D B D A C A B B B C C D C C C D B D B C B D A A C
SUBJEK ML
NOMOR AITEM AH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Rohmatul Izzah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Fajrul falah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Norafika 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Ardin Aurell C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 29
Alawy fadly 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29
Ika Fitri Fauzia 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
Rabitha Alida
Fakhrun Nisa' 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27
Azriel Ari Imanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 27
Nur Hikmah S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 27
Aulia Rachma
Nindya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 26
Saarah Alyaa 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 26
Muhammad
Samith Al'Azmi 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
Retno Edya P 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
Tsaniya
Rahmadiah Faza 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25
Citra Yustika 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24
Amida Cindy S 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 24

79
Muhammad A'inul
Yaqin 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22
Nana Fitriani
Astutik 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 21
Rizka Yusia 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 20
Salsa Dwitha 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 20
Hamidah Amalia 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 19
Fitrotul Imama 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 18
Maharani
Astriningtyas 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18
Rycca Nur 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 18
Sierra En Nadia
Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17
Via Pristinia P D 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 16
M Alif Yudha 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 16
Reika Monela 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 14
Jala Senastri Putri 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 9
Naufal abiyyi
thanaka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3

80
TABEL DATA VALID
NO ITEM VALID
D
Subjek
x x2 X X2 Y Y2 (X- D^2
1 10 16 17 18 23 25 26 27 28 29 30 Y)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144 6 36 6 36 0 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144 6 36 6 36 0 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144 6 36 6 36 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121 5 25 6 36 -1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 121 6 36 5 25 1 1
6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 121 6 36 5 25 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 100 5 25 5 25 0 0
8 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 81 6 36 3 9 3 9
9 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 10 100 6 36 4 16 2 4
10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9 81 5 25 4 16 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 121 6 36 5 25 1 1
12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 121 5 25 6 36 -1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 144 6 36 6 36 0 0
14 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 100 4 16 6 36 -2 4
15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 100 5 25 5 25 0 0
16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 9 81 5 25 4 16 1 1
17 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 9 81 4 16 5 25 -1 1
18 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 6 36 2 4 4 16 -2 4
19 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 16 3 9 1 1 2 4
20 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5 25 2 4 3 9 -1 1

81
21 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 8 64 6 36 2 4 4 16
22 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 9 2 4 1 1 1 1
23 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 5 25 3 9 2 4 1 1
24 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 16 1 1 3 9 -2 4
25 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 9 2 4 1 1 1 1
26 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 4 1 1 1 1 0 0
27 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3 9 2 4 1 1 1 1
28 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 16 4 16 0 0 4 16
29 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 9 2 4 1 1 1 1
30 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 229 2143 122 602 107 507 15 75
y 28 19 19 15 22 19 16 18 19 22 20 15 232
y2 784 361 361 225 484 361 256 324 361 484 400 225 4626
p 0,67 0,67 0,63 0,57 0,73 0,63 0,53 0,6 0,63 0,73 0,67 0,5 7,56
q 0,33 0,33 0,37 0,43 0,27 0,37 0,47 0,4 0,37 0,27 0,33 0,5 4,44
pq 0,22 0,22 0,23 0,25 0,20 0,23 0,25 0,24 0,23 0,20 0,22 0,25 2,74

82
A. Uji Reliabilitas

1. Rumus Koefisien Korelasi Pearson

(∑x) (∑y)
∑xy ─ ───────
N
rxy = ──────────────────────
(∑x)2 (∑y)2
∑x ─ ───
2
∑y ─ ───
2

N N

(122) (107)
517 ─ ───────
30 517 – 435,13
rxy = ───────────────────── =
──────────────────
(122)2 (107)2 (602 – 496,13) (507 –
381,63)
602 ─ ─── 507 ─ ───
30 30

81,87 81,87 81,87


rxy = ────────── = ─────── = ──── = 0,71
(105,87) (125,37) 13272,92 115,2

2. Formula Spearman-Brown

Diketahui : rxy = ry1y2 = 0,71

2(ry1y2) 2(0.71) 1,42


rxx’ = ───── = ───── = ─── = 0.83
(1+ry1y2) (1+0.71) 1.71

3. Formula Rulon

Sd2
rxx’ = 1 ─ ───
Sx2

79
(∑fd)2 (15)2
∑fd2 ─ ──── 75 ─ ──
N 30 75 – 7.5 67.5
Sd = ────────── = ─────── = ───── = ─── = 2.32
2

N–1 30 – 1 29 29

(∑fx)2 (229)2
∑fx2 ─ ──── 2143 ─ ───
N 30 2143 – 1748 395
Sx2 = ────────── = ─────── = ──────── = ─── = 13,6 2
N–1 30 – 1 29 29

Jadi:

Sd2 2,32
rxx’ = 1 ─ ─── = 1 ─ ─── = 1 ─ 0.17 = 0.83
Sx2 13,62

4. Formula Flanagan

S12 + S22
rtt = 2 1 ─ ─────
Sx2

(∑fy1)2 (122)2
∑fy12
─ ──── 602 ─ ──
N 30 602 – 496,13 106
S12 = ────────── = ─────── = ─────── = ─── = 3,65
N–1 30 – 1 29 29

(∑fy2)2 (107)2
∑fy22
─ ──── 507 ─ ──
N 30 507 – 381,63 125.37
S22 = ────────── = ─────── = ─────── = ─── = 4.32
N–1 30 – 1 29 29

Diketahui: Sx2 = 13,62

80
Jadi:

S12 + S22 3,65 + 4.32 7,97


rtt = 2 1 ─ ───── = 2 1 ─ ────── = 2 1 ─ ───
Sx2 13,62 13,62

rtt = 2 (1 ─ 0.58) = 2 (0,42) = 0.84

5. Formula Kuder-Richardson (KR-20 & KR-21)

Diketahui: Sx2 = St2 = 13,62

a. Rumus KR-20

n ∑pq 30 2,74
rtt = ─── 1 ─ ─── = ──── 1 ─ ─── = (1.03) (1 ─
0.2)
n–1 St2 30 – 1 13,62

rtt = (1.03) (0.8) = 0.82

b. Rumus KR-21
n npq 30 30 (0.63) (0.37)
rtt = ─── 1 ─ ─── = ──── 1 ─ ─────────
n–1 St2 30 – 1 13,62

rtt = (1.03) (1 ─ 0,51) = (1.03) (0,49) = 0,50

6. Analisis Varians

Diketahui: ∑i = ∑x = ∑y = 232
∑x2 = 2143
∑y2 = 4626
Rumus:
Se2
rxx’ = 1 ─ ───
Ss2

 Mencari Se2:

∑x2 Σy2 (Σi)2 2143 4626


(232)2

81
∑i ─ ─── ─ ─── + ─── 232 ─ ──── ─ ──── +
─────
k n nk 12 30 (30)
(12)
Se2 = ─────────────────── =
─────────────────────
(n ─ 1) (k ─ 1) (30 ─ 1) (12 ─ 1)

232 ─ 178,5 ─ 154,2 + 149,51 48,81


Se 2
= ─────────────────── = ──── = 0.153
(29) (11) 319

 Mencari Ss2:

∑x2 (Σi)2 2143 (232)2


─── ─ ─── ──── ─ ──────
k nk 12 (30) (12) 178.58 ─ 149,51
29
Ss2 = ──────── = ──────────── = ────────── = ───
n─1 30 ─ 1 29
29

Ss2 = 1

Hasilnya adalah:

Se2 0.153
rxx’ = 1 ─ ─── = 1 ─ ─── = 1 ─ 0.153 = 0.847
Ss2 1

Tahap terakhir dari penyusunan tes prestasi belajar adalah mengukur alat
tes, agar hasil pengukuran dengan alat tes ini dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan
oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh para subjek yang diukur
dengan menggunakan alat tes yang sama. Selain itu, reliabilitas alat ukur (alat tes)
juga menunjukkan derajat kekeliruan pengukuran, hal ini tidak dapat ditentukan
secara pasti melainkan hanya dapat diestimasi. Disini, menggunakan 6 rumus,
yaitu Korelasi Pearson, Formula Spearmen-Brown, Formula Rulon, Formula
Flanagan, Formula KR-20/KR-21 dan Analisis Varians.

82
B. Standart Error Of Measurement (Galat Baku Pengukuran)

Maka harus dihitung melalui Standart Error Of Measurement (SEM).


Berdasarkan koefisien reliabilitas, dimana semakin kecil harga SEM, maka
pengukuran semakin cermat dan semakin dapat dipercaya (Azwar, 1997).
Rumus Standart Error Of Measurement:

Se = Sx (1 ─ rxx’)

Keterangan:
Se = Standart Error
Sx = Deviasi Standart Skor
rxx’ = Koefisien Reliabilitas Anava
1. Rumus mencari Sx

(∑fx)2 (229)2
∑fx2
─ ──── 2143 ─ ───
N 30 2143 ─ 1748
Sx = ────────── = ───────── = ──────────
2

N─1 30 ─ 1 29

395
= ─────── = 13.62
29

Sx = 13.62 = 3.69

2. Rumus mencari Se

Se = Sx (1 ─ rxx’) = 3.69 (1 ─ 0.85) = 3.69 0.15 = 3.69 ● 0.39 =


1,44

Interpretasi terhadap koefisien reliabilitas, dapat dilakukan dengan


memeriksa kecermatan hasil ukur yang ditunjukkan oleh besarnya Se, dan
menggunakannya untuk estimasi interval skor murni.

83
Penggunaan Standart Error (Se) untuk mengestimasi interval skor murni,
yaitu dengan membentuk interval kepercayaan skor murni (T) disekitar skor
tampak (X) yang diperoleh.
Interval kepercayaan bagi skor murni dirumuskan dengan:
x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
Keterangan:
α = Tingkat kesalahan
zα/2 = Nilai kritis deviasi standart normal pada taraf kepercayaan yang
dikehendaki
x = Skor yang valid dari subjek
T = Menerangkan kedua ujung distribusi (ujung kiri dan kanan)
Pertama-tama kita menentukan dahulu taraf kepercayaan yang kita
kehendaki, yakni sebesar 90%. Taraf kepercayaan 90% berarti sama dengan taraf
signifikansi sebesar 10% atau α = 0.1, sehingga α/2 = 0.05. Pada tabel deviasi
normal dicari nilai z = 0.05 untuk kedua ujung distribusi (two-tailed), yaitu
dengan melihat P = 0.95, nilai tersebut adalah ± 1.65.
Jadi besar error standart dalam pengukuran untuk kelompok ini adalah Se =
1,44. Standart Error Of Measurement pada aitem yang valid dapat diasumsikan
sebagai berikut:

a. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
12 – (1.65/2) (1,44) ≤ T ≥ 12 + (1.65/2) (1,44)
12 – (0.83) (1,44) ≤ T ≥ 12 + (0.83) (1,44)
12 – 1.19 ≤ T ≥ 12 + 1.19
10.81 ≤ T ≥ 13.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 12
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 10.81 dan 13.19
dengan interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa
yang mendapatkan skor sebesar 12 memiliki tingkat kesalahan yang tidak
kurang dari atau sama dengan 10.81 dan tidak lebih dari atau sama dengan
13.19.

84
b. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
11 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 11 + (1.65/2) (1.44)
11 – (0.83) (1,44) ≤ T ≥ 11 + (0.83) (1,44)
11 – 1.19 ≤ T ≥ 11 + 1.19
9.81 ≤ T ≥ 12.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 11
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 9.81 dan 12.19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 11 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 9.81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 12.19.

c. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
10 – (1.65/2) (1,44) ≤ T ≥ 10 + (1.65/2) (1,44)
10 – (0.83) (1,44) ≤ T ≥ 10 + (0.83) (1,44)
10 – 1.19 ≤ T ≥ 10 + 1.19
8.81 ≤ T ≥ 11.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 10
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 8.81 dan 11.19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 10 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 8.81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 11,19.

d. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
9 – (1.65/2) (1,44) ≤ T ≥ 9 + (1.65/2) (1,44)
9 – (0.83) (1,44) ≤ T ≥ 9 + (0.83) (1,44)
9 – 1.19 ≤ T ≥ 9 + 1.19
7.81 ≤ T ≥ 10.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 9
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 7,81 dan 10,19 dengan

85
interval 2,38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 9 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 7,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 10.19.
e. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
8 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 8 + (1.65/2) (1.44)
8 – (0.83) (1.44) ≤ T ≥ 8 + (0.83) (1.44)
8 – 1.19 ≤ T ≥ 8 + 1.19
6,81 ≤ T ≥ 9.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 8
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 6,81 dan 9,19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 8 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 6,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 9,19.
f. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
6 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 6 + (1.65/2) (1.44)
6 – (0.83) (1.44) ≤ T ≥ 6 + (0.83) (1.44)
6 – 1.19 ≤ T ≥ 6 + 1.19
4,81 ≤ T ≥ 7.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 6
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 4,81 dan 7,19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 6 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 4,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 7,19.
g. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
5 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 5 + (1.65/2) (1.44)
5 – (0.83) (1.44) ≤ T ≥ 5 + (0.83) (1.44)
5 – 1.19 ≤ T ≥ 5 + 1.19
3,81 ≤ T ≥ 6.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 5
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 4,81 dan 6,19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang

86
mendapatkan skor sebesar 5 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 3,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 6,19.
h. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
4 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 4 + (1.65/2) (1.44)
4 – (0.83) (1.44) ≤ T ≥ 4 + (0.83) (1.44)
4 – 1.19 ≤ T ≥ 4 + 1.19
2,81 ≤ T ≥ 5.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 4
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 2,81 dan 5,19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 4 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 2,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 5,19.
i. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
3 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 3 + (1.65/2) (1.44)
3 – (0.83) (1.44) ≤ T ≥ 3 + (0.83) (1.44)
3 – 1.19 ≤ T ≥ 3 + 1.19
1,81 ≤ T ≥ 4.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 3
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 1,81 dan 4,19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang
mendapatkan skor sebesar 3 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 1,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 4,19.
j. x – (zα/2) Se ≤ T ≥ x + (zα/2) Se
2 – (1.65/2) (1.44) ≤ T ≥ 2 + (1.65/2) (1.44)
2 – (0.83) (1.44) ≤ T ≥ 2 + (0.83) (1.44)
2 – 1.19 ≤ T ≥ 2 + 1.19
0,81 ≤ T ≥ 3.19
 Pada kelompok ini nilai ke-erroran dari siswa yang mendapatkan skor x = 2
terdapat probabilitas 95%. Skor murninya, yaitu antara 0,81 dan 3,19 dengan
interval 2.38 angka, sehingga dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang

87
mendapatkan skor sebesar 2 memiliki tingkat kesalahan yang tidak kurang
dari atau sama dengan 0,81 dan tidak lebih dari atau sama dengan 3,19.

88
Distribusi Frekuensi Angka Hasil Tes Biologi (N = 30) Untuk
Menghitung Mean

F X FX X2 F(X2)
3 30 90 900 2.700
2 29 58 841 1.682
1 28 28 784 784
3 27 81 729 2.187
2 26 52 676 1.352
3 25 75 625 1.875
2 24 48 576 1.152
1 22 22 484 484
1 21 21 441 441
2 20 40 400 800 6,389
1 19 19 361 361
3 18 54 324 972
1 17 17 289 289
2 16 32 256 512
1 14 14 196 196
1 9 9 81 81
1 3 3 9 9
663 7972 15.877

89
NAMA – NAMA SUBYEK YANG MENGIKUTI
UJI COBA TES HASIL BELAJAR

No NAMA Skor Total


1 Alawy fadly 29
2 Amida Cindy S 24
3 Ardin Aurell C 29
4 Aulia Rachma Nindya 26
5 Azriel Ari Imanda 27
6 Citra Yustika 24
7 Fajrul Falah 30
8 Fitrotul Imama 18
9 Hamidah Amalia 19
10 Ika Fitri Fauzia 28
11 Jala Senastri Putri 9
12 M Alif Yudha 16
13 Maharani Astriningtyas 18
14 Muhammad A'inul Yaqin 22
15 Muhammad Samith A 25
16 Nana Fitriani Astutik 21
17 Naufal abiyyi thanaka 3
18 Norafika Virly 30
19 Nur Hikmah S 27
20 Rabitha Alida Fakhrun N 27
21 Reika Monela 14
22 Retno Edya P 25
23 Rizka Yusia 20
24 Rohmatul Izzah 30
25 Rycca Nur 18
26 Saarah Alyaa 26
27 Salsa Dwitha 20
28 Sierra En Nadia Ramadhani 17
29 Tsaniya Rahmadiah Faza 25
30 Via Pristinia P D 16

90

Anda mungkin juga menyukai