Kuesioner Motivasi Kerja Untuk Penelitia
Kuesioner Motivasi Kerja Untuk Penelitia
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Motivasi kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan
dapat juga menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah
untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Motivasi dapat
juga digunakan untuk mendorong para karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang telah dibebankan. Menciptakan kinerja yang tinggi dapat ditumbuhkan melalui
dorongan motivasi. Jika dorongan tersebut tidak diberikan pimpinan kepada karyawan
dikhawatirkan timbul kinerja yang rendah.
Faktor-Faktor Motivasi
Motivasi yang bahasa latinnya adalah movere memiliki makna dorongan atau
menggerakkan. Motivasi pegawai menurut Robbins (2008:213), proses yang ikut
menentukan dan mencerminkan minat kita terhadap perilaku yang berkaitan dengan
pekerjaan. Dari definisi motivasi ini maka para manajer/pimpinan mencoba
memutuskan bagaimana mencapai kinerja yang sebaik mungkin dari karyawan-
karyawan.
Terry (1986) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang tepat pada
seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan untuk
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan penuh semangat untuk mencaai tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut Luthans dalam Sudarwan Danim (2004), motivasi terdiri dari tiga unsur,
yakni kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals). Motif adalah suatu
perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap
motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motivasi berpangkal dari kata
“motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan ativitas-aktivitas tertentu
demi tercapainya suatu tujuan. Adapun menurut Mc. Donald dalam Sudarwan Danim
(2004), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Hasibuan dalam Sudarwan Danim (2004) motif adalah suatu pengertian yang
mengandung semua alat penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Menurut Berelson dan Steiner (dalam
Hasibuan, 2007:95), sebuah motif adalah suatu pendorong dari dalam untuk
beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir.
Pendapat yang lain menyebutkan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut guna mencapai tujuan (T. Hani Handoko, 2003). Motivasi adalah kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individu. Motivasi muncul karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
Teori motivasi :
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Teori Mc Clelland
b. Satisfier Factor
Merupakan faktor pemuas yang dimaksud berhubungan dengan isi kerja dan
definisi bagaimana seseorang menikmati atau merasakan pekerjaannya. Faktor
yang dimaksud adalah prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan kesempatan
untuk berkembang.
Menurut teori ini faktor-faktor yang mendorong aspek motivasi adalah
keberhasilan, pengakuan, sifat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
seseorang, kesempatan meraih kemajuan, dan pertumbuhan. Sedangkan faktor-
faktor hygiene yang menonjol adalah kebijaksanaan perusahaan, supervisi,
kondisi pekerjaan, upah dan gaji, hubungan dengan rekan kerja sekerja,
kehidupan pribadi, hubungan dengan para bawahan, status dan keamanan.
1. Karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang sama dengan
istirahat atau bermain.
2. Orang-orang akan melakukan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
memiliki komitmen pada sasaran.
3. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan,
tanggung jawab.
4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif menyebar luas ke semua
orang dan tidak hanya milik mereka yang berada dalam posisi manajemen.
5. Teori ERG
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang berargumen bahwa ada 3
kelompok kebutuhan inti yaitu:
1. Existence (eksistensi)
Kelompok eksistensi memperhatikan tentang pemberian persyaratan
keberadaan materiil dasar kita, mencakup yang butir-butir oleh Maslow dianggap
sebagai kebutuhan psikologis dan keamanan.
2. Relatedness (keterhubungan)
Hasrat yang kita miliki untuk memelihara hubungan antar pribadi yang penting.
Hasrat sosial dan status menuntut terpenuhinya interaksi dengan orang-orang
lain, dan hasrat ini sejalan dengan kebutuhan sosial Maslow.
3. Growth (pertumbuhan)
Hasrat intrinsik untuk perkembangan pribadi, yang mencakup komponen intrinsic
dari kategori penghargaan Maslow dan karakteristik-karakteristik yang tercakup
pada aktualisasi diri.
Berbeda dengan teori hirarki kebutuhan, Teori ERG memperlihatkan bahwa lebih
dari satu kebutuhan dapat berjalan pada saat yang sama, dan jika kepuasan pada
kebutuhan tingkat lebih tinggi tertahan, maka hasrat untuk memenuhi kebutuhan
tingkat lebih rendah meningkat.
6. Teori Pengharapan
Dewasa ini, salah satu dari penjelasan yang paling diterima secara luas
mengenai motivasi adalah teori pengharapan (ekspektasi) dari Victor Vroom. Teori
ini berargumen bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara
tertentu bergantung pada kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan
cara tertentu bergantung pada kekuatan pengharapan bahwa tindakan itu akan
diikuti oleh output tertentu dan tergantung pada daya tarik output itu bagi individu
tersebut. Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan karyawan
dimotivasi untuk melakukan upaya lebih keras bila ia meyakini upaya itu akan
menghasilkan penilaian kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu, teori tersebut
berfokus pada 3 hubungan yaitu:
2. Informasi
Pemberian informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari
adanya berita-berita yang tidak benar, kesalahpahaman, atau perbedaan
pendapat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
4. Persaingan
Pada umumnya setiap orang senang bersaing secara jujur. Oleh karena itu
pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi yang
positif.
5. Partisipasi
Dijalankannya partisipasi akan memberikan manfaat seperti dapat
dihasilkannya suatu keputusan yang lebih baik.
6. Kebanggaan
Penyelesaian suatu pekerjaan yang dibebankan akan menimbulkan rasa
puas dan bangga, terlebih lagi jika pekerjaan yang dilakukan sudah
disepakati bersama.
Dalam lingkup dunia penelitian, variabel motivasi kerja ini fungsinya untuk
mengukur apakah seorang karyawan mempunyai motivasi untuk mendukung
tujuan akhir kinerjanya berdasarkan jobdesk/tupoksinya. Seorang karyawan jika
motivasi kerjanya menurun tentu akan berpengaruh negatif terhadap ritme
kerjanya, sebaliknya jika seorang karyawan/pegawai mempunyai motivasi kerja
yang baik tentu kinerjanya akan baik pula. Inilah yang disebut dengan linear
(motivasi tinggi – kinerja baik) – (Motivasi turun – kinerja kurang baik).
Sekian kiranya apa yang dapat saya bagi lewat paper ini tentang variabel
Motivasi Kerja. Jika ada kekurangan disana-sini dan penulisan yang salah dalam
paper ini, maka penulis menerima segala bentuk kritik yang dapat membangun
ilmu pengetahuan di Indonesia agar dapat membumi bagi semua orang.
Semoga bermanfaat..
INDIKATOR VARIABEL MOTIVASI KERJA
UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF
Berdasarkan dari teori Mc. Clelland, indikator dari variabel Motivasi adalah:
1. Kebutuhan untuk mencapai prestasi
2. Kebutuhan untuk memperoleh kekuasaan
3. Kebutuhan berafiliasi
Variabel Motivasi kerja diukur dengan menggunakan tiga indikator (Prabu, 2005):
1. Kebutuhan
2. Keinginan harapan
3. Lingkungan kerja
No Pertanyaan SS S R TS STS
Gaji dapat memberikan dorongan untuk bekerja lebih
1
baik
2 Tunjangan jaminan hari tua untuk mengikat pegawai
3 Pekerjaan yang diberikan sangat menantang
Saya ingin mengembangkan kemampuan saya selama
4
bekerja di perusahaan
Setiap hasil kerja yang telah dilaksanakan layak
5
mendapat penghargaan
Saya giat bekerja karena adanya kesempatan yang
6
diberikan perusahaan untuk menduduki posisi tertentu
No Pertanyaan SS S KS TS STS
Prestasi yang anda raih saat ini sudah sangat
1
memuaskan
Penghasilan yang anda terima saat ini sudah sangat
2
memuaskan
Insentif yang anda terima saat ini sudah sangat
3
memuaskan
Kekuasaan yang anda terima saat ini sudah sangat
4
memuaskan
Kekuasaan yang anda raih dapat menambah semangat
5
bekerja
6 Dengan kekuasaan, anda dapat lebih dihormati
Anda dapat menyelesaikan pekerjaan bersama
7
teamwork
8 Anda dapat bersosialisasi dengan karyawan lain
9 Anda menganggap rekan-rekan kerja sebagai keluarga
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Atasan selalu memberikan perhatian pada karyawan
Dalam menyelesaikan masalah atasan bertindak
2
bijaksana
Hubungan kerja antara atasan dan bawahan baik dan
3
tidak kaku
Pemberian penghargaan bagi karyawan yang
4
berprestasi akan memberikan motivasi kerja karyawan
Atasan memberikan pelatihan-pelatihan kepada
5 karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan
Atasan selalu mengkomunikasikan dengan bawahan
6 segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha
pencapaian tugas
Atasan selalu memberikan pujian bila ada karyawan
7
yang menjalankan tugas pekerjaan dengan memuaskan
8 Situasi lingkungan kerja baik dan menyenangkan
Sarana pendukung dan peralatan bekerja sangat
9
memadai
Hampir setiap pekerjaan dapat saya laksanakan dengan
10
baik
Tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai
11
dengan pendidikan dan kemampuan saya
Bekerja disini membuat karyawan berkembang
12
kemampuannya
Hubungan kerja dengan sesame rekan kerja berjalan
13
dengan baik
Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan
14
yang dilakukan
15 Prestasi karyawan selalu dinilai dengan telti dan benar
Saya mendapat kesempatan untuk belajar hal-hal yang
16
baru
Saya memiliki peluang dan kesempatan untuk
17
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan saya
18 Saya menikmati persaingan dalam bekerja
Saya berusaha sangat keras untuk memperbaiki kinerja
19
masa lalu saya
Saya ingin mengetahui bagaimana saya mencapai
20 kemajuan ketika saya menyelesaikan tugas-tugas
pekerjaan
Saya mengalami kepuasan ketika menyelesaikan tugas
21
pekerjaan yang sulit
Saya menikmati kerjasama dengan orang lain daripada
22
bekerja sendirian
Bila ada tugas kerja lembur, saya merasa termotivasi
23
melakukan pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya
Saya dapat menyesuaikan diri dengan baik di
24
lingkungan pekerjaan
Saya tidak merasa rendah diri bila mengalami
25
kegagalan dalam menjalankan tugas pekerjaan
Saya selalu mendapat kesempatan ikut berpartisipasi
26 dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh
atasan
Saya tidak pernah mengeluh dalam melakukan
27
pekerjaan
Bila saya membutuhkan pertolongan dalam bekerja,
28
rekan kerja selalu siap memberikan bantuan
Dalam bekerja, saya merasa nyaman terhadap
29
pengawan dari atasan
Saya merasa puas dengan prestasi kerja yang telah
30
saya capai selama ini
Masalah keluarga yang saya hadapi tidak berpengaruh
31
pada pekerjaan saya
Keluarga saya sangat mendukung pekerjaan yang saya
32
lakukan saat ini
No Pertanyaan SS S N TS STS
Gaji/pendapatan sebagai PNS telah membuat Bapak/ibu
1
termotivasi bekerja?
Menjadi PNS telah membuat hidup Bapak/ibu menjadi
2
senang/bahagia?
Gaji dan tunjangan sebagai PNS telah mencukupi
3
kebutuhan ekonomi keluarga?
Fasilitas sebagai PNS seperti asuransi kesehatan,
4 tunjangan pension, dapat memenuhi kebutuhan
Bapak/ibu?
Kondisi di tempat kerja dapat membuat Bapak/ibu
5
merasa tenang dalam bekerja?
Lingkungan disekitar kantor dapat membuat Bapak/ibu
6
merasa nyaman untuk bekerja?
Keadaan teman sekantor membuat Bapak/ibu merasa
7
nyaman saat bekerja?
Jalinan kerjasama diantara teman sekantor selama ini
8 dapat membuat Bapak/ibu merasa nyaman dalam
bekerja?
Sikap teman kerja Bapak/ibu mampu membuat
9
Bapak/ibu termotivasi untuk bekerja?
Teman kerja di kantor ini simpatik dan bersahabat
10
kepada Bapak/ibu?
Kerjasama kelompok dalam menyusun pekerjaan kantor
11
dapat membuat Bapak/ibu termotivasi untuk bekerja?
Bapak/ibu dapat melakukan komunikasi dengan teman
12
sekerja dengan baik?
Sikap pimpinan dapat membuat Bapak/ibu termotivasi
13
untuk bekerja?
Tugas Bapak/ibu mendapat penghargaan/pujian dari
14
pimpinan bila hasilnya memuaskan?
Kemampuan/kecakapan Bapak/ibu juga mendapat
15
pengakuan dari teman-teman sekerja?
Ide dan saran yang Bapak/ibu berikan untuk kemajuan
16
kantor membuat Bapak/ibu bersemangat untuk bekerja?
Bapak/ibu merasa puas dengan prestasi kerja yang
17
telah dicapai selama ini?
18 Bapak/ibu merasa menjadi PNS adalah panggilan jiwa,
dan harus dilaksanakan dengan penuh pengabdian?
Bapak/ibu merasa menjadi PNS semakin menantang,
19 mendorong untuk berfikir dan berbuat, serta
memungkinkan terjadinya aktivitas penuh makna?
Masalah keluarga yang Bapak/ibu hadapi tidak
20
berpengaruh kepada pekerjaan?
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2013. “Pengaruh Kompetensi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru
Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Interning Di SMP Kabupaten Kerinci”.
Program Studi Manajemen. Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta.
Ayu Brahmasari, Ida. Suprayetno, Agus. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada
Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama
Indonesia)”. Pascasarjana Universitas 17 Agustus Surabaya.
Dito, Anoki Herdian. 2010. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Slamet Langgeng Purbalingga dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Interverning”. Skripsi (S1). Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Maharani, Puspa. Wismantoro, Yohan. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan,
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bank BRI Cabang Ahmad Yani
Semarang”. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian
Nuswantoro.
Nasril, Ali. 2013. “Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat di Kabupaten Pesisir Selatan”.
Program Studi Magister Manajemen. Program Pascasarjana Universitas Bung
Hatta.
Nasril, Ali. 2013. “Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat di Kabupaten Pesisir Selatan”.
Program Studi Magister Manajemen. Program Pascasarjana Universitas Bung
Hatta.
Subandrio, Andra Cipta. “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja CV. Rahman
Concern”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya Malang.
Yulia Wijayanti, Ratna. 2010. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja PNS Di Lingkungan Organisasi Dinas Pendidikan
Kabupaten Kudus. Analisis manajemen. Vol. 4. No. 2 Juli 2010.