Tugas Individu
(P201801073)
Kelas: L2 keperawatan
2021
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
hiperglekimia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-
diabetes mellitus merupakan sesuatau yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban
yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatau kumpulan
problema antomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi
gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan
stroke. Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010
melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena
dari radikal bebas dengan bersifat sebagai antioksidan Selain itu flavonoid berfungsi
glukosa yang pada akhirnya juga akan menurunkan kadar glukosa darah (Fitrianto dan
Priyo, 2010).
2020 sejumlah 128 juta penduduk Indonesia berusia di atas 20 tahun dengan asumsi
data World Health Organization (WHO) pada tahun 1998, diperkirakan jumlah
penderita diabetes di Indonesia akan meningkat 250% dari 5 juta penduduk pada tahun
1995 menjadi 12 juta penduduk pada tahun 2025, kasus diabetes mellitus yang banyak
dijumpai adalah diabetes mellitus tipe 2, yang umumnya mempunyai latar belakang
kelainan yang diawali dengan terjadinya resistensi insulin, dari 110,4 juta kasus
diabetes mellitus yang terdiagnosis tahun 1994, 80-90% terdiri atas diabetes mellitus
tipe 2 (NIDDM), Non Insulin Dependent Diabetes Melitus). Setiap tahun 18-20 juta
orang didiagnosa menderita penyakit ini Berdasarkan analisis antara jenis kelamin
dengan kejadian DM Tipe 2,prevalensi kejadian DM Tipe 2 pada wanita lebih tinggi
daripada laki-laki.Wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik wanita
memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar. (Irawan, 2010).
pendekatan non farmakologis, yaitu berupa perencanaan makan atau terapi nutrisi
medik, kegiatan jasmani, dan penurunan berat badan berlebih atau obesitas. Bila
keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang
berasal dari tumbuhan pun memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat
banyak yang belum diteliti, khususnya yang sebagian besar berasal dari bahan
tumbuhan.
Salah satu obat tradisional yang terus dikembangkan kearah fitofarmaka adalah
obat antidiabetes. Daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan salah satu
tanaman obat tradisional yang secara empiris digunakan sebagai obat diabetes melitus.
Penyakit diabetes melitus ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi
glukosa darah.
polifenol, flavonoid, sapofonin, garam kalium dan myonositol. Beberapa zat ini di
dalam tanaman lain memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang secara jelas menyebutkan
bahwa daun kumis kucing dapat menurunkan kadar glukosa darah. Untuk lebih
penurunan kadar glukosa darah dari ekstrak daun kumis kucing, agar informasi
B. Rumusan Masalah
Aristatus) dalam menurunkan kadar glukosa darah tipe 2 pada lansia di rs bobong?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
(Orthosiphon Aristatus) terhadap penurunan kadar glukosa darah tipe 2 pada lansia
di rs bobong
2. Tujuan khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar glukosa
tidak berjalan sempurna. dalam jurnal National Diabetes Fact Sheet United States
sensitifitas reseptor insulin pada hati, jaringan otot, dan jaringan adiposa sehingga
penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gulah darah akibat
penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin
(resistensi insulin), Diabetes tipe 2 ini disebabkan oleh 2 hal yaitu penurunan
7
kemampuan sel â prankeas untuk mensekresi insulin sebagai respon terhadap beban
glukosa. Sebagian besar kasus diabetes tipe 2 diawali dengan kegemukan sehingga
insulin dalam jumlah lebih. Namun kondisi ini tidak bertahan lama, sampai
dalam jumlah yang cukup untuk merespon kadar glukosa yang meningkat setelah
dunia setelah india (31,77 juta), cina (20,8 juta), dan amerika serikat (17,7 juta) di
Indonesia, penderita DM terhitung sekitar 8,6 juta orang dan jumlahnya akan terus
meningkat, diperkirakan jumlahnya mencapai 21,2 juta orang pada tahun 2030
Telah dibuktikan bahwa penderita diabetes mellitus memiliki tingkat stres oksidatif
yang lebih tinggi dibandingkan kondisi normal pada penelitian (Sabu dkk., (2002).
resiko DM tipe 2 dan bermanfaat dalam mengurangi resistensi insulin. Saat ini,
Diabetes mellitus adalah sindroma yang ditandai oleh gula darah yang tinggi
insulin Beberapa tanaman secara tradisional telah digunakan di seluruh dunia untuk
2005).
Tanaman obat yang secara tradisonal digunakan untuk menurunkan kadar glukosa
darah adalah tanaman iler, tanaman ini berasal dari suku yang sama dengan selasih
(Ocimum gratissinuim L. Var) dan kumis kucing (Orthosiphon aristatus Miq.) yang
flavonoid dan saponin yang ada pada tanaman ini (Kavishankar et al., 2011)
Tanama daun kumis kucing ini digunakan oleh masyarakat Amuntai Kalimantan
Selatan sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri, demam, dan diabetes
seluruh bagian tanaman yang telah dibersihkan pada air rebusan.(Victoria, 2012).
sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar,
Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat berubah misalnya jenis
kelamin, umur, dan faktor genetik. Yang kedua adalah faktor risiko yang dapat
demografi, faktor perilaku dan gaya hidup, serta keadaan klinis atau mental
erdasarkan analisis data Riskesdas tahun 2007 yang dilakukan oleh Irawan,
tahnun sebesar 12,41% Analisis ini juga menunjukan bahwa terdapat hubungan
alkohol, Indeks Masa Tubuh, lingkar pinggang, dan umur. Sebesar 22,6 % kasus
(Irawan,2010).
Diabetes Mellitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit
jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren,
infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang,
penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi
pembusukan (Depkes,2005).
10
hidup, pola makan yang salah, obatobatan yang Ada beberapa factor yang dapat
mempengaruhi kadar glukosa darah yaitu, kurangnya aktivitas fisik, proses menua,
variabel yang paling berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe
II adalah Aktivitas fisik dengan p valaue 0,00, dimana variabel aktivitas fisik 0,51
Menurut Tanto dan Hustrini (2014) diabetes melitus yang ditandai dengan adanya
bebas dalam plasa yang selanjutnya akan meningkatkan uptake asam lemak bebas
kedalam hati. Pada DM tipe 2, kadar LDL, didapatkan lebih kecil dan lebih
aterogenik serta kadar HDL. Lebih less protective. Dengan demikian dapat
dimengerti bahwa pada diabetes didapatkan resiko yang lebih besar untuk
Total Cholesterol
<200 Diinginkan
≥240 Tinggi
LDL Cholesterol
<100 Optimal
160-189 Tinggi
≥60 tinggi
Trigliserida
<150 Normal
200-499 Tinggi
Target penatalaksanaan DM
tidur
6. Hubungan dyslipidemia dengan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan serum
lipoprotein plasma pada pasien dengan DM. Pada DM tipe 2, obesitas atau
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma dan umum terjadi pada DM tipe 2.
Dislipidemia sering terjadi pada DM tipe 2 adalah peningkatan TG atau VLDL dan
penurunan kadar kolesterol HDL. Pada penderita DM tipe 2 tidak jelas tampak
dan cedera jaringan, serta merangsang reaksi peradangan pada dinding pembuluh
darah ke ginjal. Hal ini dapat menimbulkan gangguan proses filtrasi di glomerulus
dan penurunan fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal dapat diketahui dari
penurunan GFR dan akan diikuti dengan kenaikan kadar BUN dan creatinine darah
Lanjut usia merupakan suatu tahap akhir dalam rentang kehidupan manusia. Para
(1989:13)Masa tua adalah suatu masa di mana seseorang telah berhasil melewati
berbagai liku kehidupan dan ia telah keluar sebagai pemenang setelah melalui
berbagai krisis pada masa anak-anak, corak dan ragam masa remaja dan seribu satu
ujian pada masa dewasa karena itu masa tua mempunyai suatu arti yang khusus,
suatu masa yang penuh dengan banyak pengalaman dan pergumulan hidup sebagai
insan yang lemah telah berhasil keluar sebagai pemenang dalam arena
b. Usia 60-75 tahun (elderly) disebut dengan lanjut usia wreda utama
yang telah menjalani siklus hidup di atas 65 tahun”Ketuaan seseorang dilihat dari
Indonesiatentang
yangdimaksud
15
dengan manusia lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
mempunyai ciri-ciri sebagai tanda dari proses menusia,Hal ini dapat dilihat dari
perubahan yang
menyertai lanjut usia dari segi fisik, mental dan keberadaannya di tengah-tengah
menentukan sejauh mana orang lanjut usia dapat melakukan penyesuaian dengan
dirinya maupun
dengan orang lain. Karena seiring dengan perubahan yang dialami oleh manusia
lanjut usia maka secara tidak langsung golongan lanjut usiatelah menjadi golongan
yang dinomor duakan dalam status lingkungan sosial dan dengan statusnya yang
baru itu manusia lanjut usia membutuhkan perubahan peran pula untuk
menyesuaikan dirinya.
tentang manusia lanjut usia bahwa “Ciri-ciri dari perubahan lanjut usia cenderung
menuju dan membawa pada penyesuaian yang buruk daripada yang baik dan
walaupun usianya sama, tetapi pada umumnya perubahan fisik tersebut dapat
fungsi fisiologis ini, pada umumnya tingkat denyut nadi dan konsumsi
reproduksi, pada umumnya hal ini terjadi bila wanita memasuki usia
Orang berusia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah lebih
dan tenaga dan dari segi psikologis munculnya perasaan rendah diri, kurangnya
besar terhadap penyesuaian pribadi dan sosial pada manusia usia lanjut
(Manula).
Perubahan
rendah, hal ini disebabkan adanya tingkat penurunan mental yang bervariasi.
Perubahan minat pada seseorang juga merupakan ciri-ciri memasuki usia lanjut,
karena perubahan minat orang pada seluruh tingkat usia berhubungan dengan
sangat dipengaruhi oleh perubahan minat dan keinginan yang dilakukan secara
seseorang dari semua tingkat usia, hal ini juga sangat berbeda pada mereka
sebagai tipe keinginan orang berusia lanjut pada umumnya antara lain:
perubahan dan minat pribadi, yang cende rung bersikap berorientasi pada diri
sendiri dan egois tanpa memperdulikan orang lain, minat berekreasi yang tetap
ada pada usia lanjut, keinginan sosial, keinginan yang bersifat keagamaan dan
Kumis kucing merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai
bahan ramuan obat tradisional untuk antiinflamasi. herba kumis kucing yang
menghancurkan batu saluran kencing dan sebagai penurun kadar glukosa darah.
Ada dua jenis kumis kucing yang dikenal: Orthosiphon stamineus yang berbunga
ungu dan Orthosiphon aristatus yang berbunga putih. Kandungan senyawa kimia di
Herba kumis kucing diindikasikan untuk pengobatan infeksi ginjal akut dan
kronis, infeksi kandung kencing, kencing batu, penurunan kadar glukosa darah,
(diabetes mellitus), tekanan darah tinggi (hiper tensi), dan rematik gout. Sebuah
Salah satu tanaman yang bermanfaat sebagai obata adalah tanaman kumis kucing
Tanaman ini sangat mudah tumbuh sehingga mudah dikembang biakkan. Kumis
komponen utama yang membantu larutnya asam urat, fosfat dan oksalat dalam
20
tubuh manusia ( terutama dalam kandung kemih, empedu maupun ginjal) sehingga
dapat mencegah endapan batu ginjal (Anoim, 2011) kandungan kimia kumis
Dalam simpilisia daun kumis kucing dapat dijadikan ekstrak dengan menggunakan
cairan pelarut berupa etanol 70%. Cairan pelarut dalam pembuatan eksrak adalah
pelarut yang baik (optimal) untuk kandungan senyawa tersebut agar dapat
menyarin zatyang kepolaran relative tinggi sampai relative rendah, karena etanol
kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% keatas, tidak beracun, netral,
absobsirnya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan,
a. Sistematika Tanaman
Divisio : Spermatophyta
Fa mili : Labiatae
Genus : Orthosiphon
B.B.S.
b. Nama Lain
Nama lain dari kumis kucing Sumatera: kumis kucing (Melayu), Jawa:
c. Morfologi Tanaman
yang tumbuh tegak. Diskripsi atau susunan tubuh tanaman kumis kucing
terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah (Rukmana, 1995).
bersegi empat agak beralur, berambut pendek atau gundul. Helai daun
berbentuk bundar telur lonjong, lanset, bundar telur atau belah ketupat
cm, lebar 7,5 mm sampai 5 cm; urat daun sepanjang tepi berambut
22
sampai 29 cm, ditutupi oleh rambut pendek berwarna ungu dan kemudian
6 mm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berambut pendek dan
jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota
atas di tutupi oleh rambut pendek yang berwarna ungu atau putih panjang
bunga tumpul, bundar. Benang sari lebih panjang dari tabung bunga dan
melebihi bibir bunga bagian atas. Bunga geluk berwarna cokelat gelap,
kawasan ini terdapat lebih kurang 60 jenis atau spesies tanaman kumis
Jawa. Berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(Balittro), jenis tanaman kumis kucing yang terdapat di pulau Jawa antara
e. Kandungan Kimia
dan sinensetin (Dalimartha, 2001).
f. Khasiat Tanaman
masuk angin, batuk, encok, dan susah buang air. Bahkan ektrak daun
panicula ta) dipakai sebagai obat sakit diabetes, tetapi sifatnya tidak
2001).
3. Ekstraksi
Ekstrak adalah produk tanaman obat yang dibuat dengan jalan menyari sebagian atau
seluruh bagian tanaman obat yang sebelumnya di larutkan dalam cairan alcohol.
Hasil penyairan tersebut diuapkan sehingga diperoleh cairan kental (Yuli, 1997).
terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Simpliasis yang
diekstak mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat
larut seperti serat, karbohidrat, protein dan lain-lain. Senyawa aktif yang terdapat
Ekstraksi adalah penarikan zat aktif yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan
menggunakan pelarut tertentu yang dipilih dimana zat yang diinginkan dapat larut.
Bahan mentah obat yang berasal dari tumbuh – tumbuhan atau hewan dikumpulkan,
dibersihkan atau dicuci, dikeringkan dan dijadikan serbuk. Hasil dari ekstraksi
disebut ekstrak. Ekstrak tidak hanya mengandung satu unsur saja tetapi berbagai
macam unsur, tergantung pada obat yang digunakan dan kondisi dari ekstraksi.14
Proses ekstraksi pada dasarnya dibedakan menjadi dua fase: (Anoim, 2000)
a) Fase Pencucian
Dalam fase pertama ini, sebagian bahan aktif berpindah ke dalam bahan
pelarut. Semakin halus serbuk jamu, maka semakin optimal jalannya proses
pencucian jamu.
b) Fase Estraksi
25
Membran sel yang mengering dan menciut yang terdapat dalam jamu mula-
perlintasan bahan pelarut ke dalam bagian dalam sel. Hal itu terjadi melalui
larutan di dalam sel dengan cairan ekstraksi yang mula-mula masih tanpa
a. Maserasi
b. Soxhletasi
dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat
c. Perkolasi
d. Destilasi Uap
tekanan udara normal. Metode dasar dari ekstraksi obat adalah maserasi
D. Kajian Empiris
Tentang pemberian ekstra daun kumis kucing dalam meenurunkan kadar glukosa
darah, Kumis kucing mengandung berbagai macam zat, antara lain adalah minyak
Dua macam zat yang memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah,
27
yaitu flavonoid dan saponin. Flavonoid yang terkandung di dalam kumis kucing
menjadi gagal sehingga tidak terdapat glukosa (monosakarida) yang dapat diserap
oleh usus dan terjadilah penurunan kadar glukosa dalam darah. Saponin juga
merupakan zat yang terkandung di dalam kumis kucing yang berfungsi dalam
border intestinal, sehingga tidak terdapat transport glukosa di intestinal. Hal ini
2. A Widodo S, (2012)
Tentang penberian ektra daun kumis kucing sebagi penurunan kadar glukosa
darah pada tikus wistar yang diinduksi aloksan, Penelitian ini merupakan
test randomized controlled group design. Hewan coba adalah tikus wistar jantan
dan ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dosis 0,25 ; 0,75 ; 1,25
dengan kadar glukosa darahnya mencapai 126 mg/dL kemudian diukur kadar
glukosa darahnya sebagai data pre test. Perlakuan diberikan selama 28 hari dan
28
pada hari ke – 14 dan hari ke – 28 diukur kadar glukosa darah puasanya sebagai
post test 1 dan post test 2, Ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphion aristatus)
dosis 0,75 dan 1,25 g/kgBB memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar
glukosa darah lebih baik dari aquades namun hanya dosis 1,25 g/kgBB yang
hari.
3. AC kusumastuti 2018
Tentang pemberian rebusan daun binahong terhadap kadar glukosa darah pada
kantor Kesbangpol kota Semarang pada bulan juni 2016. Penelitian ini merupakan
penelitian quasi-experiment denganrancangan control group pre test –post test. dan
termasuk dalam ruang lingkup gizi klinik. Subjek penelitian adalah wanita dengan
usia ≥ 35 tahun dan belum menopause dengan kriteria inklusi tidak sedang
keadaan sakit atau dalam perawatan dokter berkaitan dengan penyakit jantung
koroner, diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal, dan penyakit kronik lainnya,
dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan mengisi informed consent dari awal
Tentang efek ekstrak etanol daun semak merdeka terhadap penurunan glukosa
darah tikus putif Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris dengan
pendekatan pre test–post test with control group design. Penelitian, pemeliharaan
dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Serbuk simplisia daun
semak merdeka direndam dalam toples kaca dengan larutan pelarut etanol sampai
menutupi seluruh bagian serbuk simplisia, kemudian ditutup rapat dan dibiarkan
selama tujuh hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai dan
diperas. Pada hari ke tujuh dienap tuangkan atau disaring lalu hari ke delapan
dilakukan pemekatan ekstrak dengan alat rotary evaporator pada suhu 40°C.
Ekstrak daun Chromolaena odorata dosis 87,5; 175 dan 350mg/200 gram BB tikus
mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa tikus secara bermakna dan terdapat
perbedaan kadar glukosa darah puasa yang signifikan antara kelompok yang tidak
Chromolaena odorata.