Anda di halaman 1dari 95

BUKU AJAR

MATEMATIKA
TRANSFORMASI GEOMETRI
(PENDEKATAN KONTEKSTUAL)
KELAS XI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN
BUKU AJAR
MATEMATIKA
TRANSFORMASI GEOMETRI
(PENDEKATAN KONTEKSTUAL)
KELAS XI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN

Penulis : Fauziah Latifah


Pembimbing : Dr. Anton Noornia,
M.Pd
Puspita Sari, S.Pd, M.Sc
Editor : Aris Hadiyan Wijaksana,
M.Pd Mimi Nur Hajizah,
M.Pd Naimah, S.Pd
Ibnu Hadi, M.Si
Cecep Kustandi, S.Pd., M.Pd
Desain : Fauziah Latifah
Taofik Hidayat
Ukuran Buku : 18.2 x 25.7 cm
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang


telah memberikan anugerah dan kesempatan, sehingga Buku Ajar
Matematika kelas XI SMK Bisnis dan Manajemen materi Transformasi
Geometri dengan pendekatan kontekstual sesuai Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 dapat diselesaikan oleh penulis.
Buku Ajar Matematika ini diharapkan dapat membantu proses
belajar mengajar agar tujuan kompetensi pada setiap materi yang
disampaikan dapat tercapai dengan baik. Penyusunan Buku Ajar
Matematika ini menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan
kontekstual ini diyakini dapat membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran secara bermakna dengan cara mengaitkan materi pelajaran
dengan kehidupan nyata siswa. Pendekatan kontekstual
memiliki tujuh komponen utama dalam
penerapannya selama proses pembelajaran, yaitu konstruktivisme
(contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat
belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection),
dan penilaian sebenarnya (authentic assesment). Ketujuh komponen
utama pendekatan kontekstual tetrsebut diberi ikon tersendiri dalam
buku ajar ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga
Buku Ajar Matematika pada materi trasformasigeometri
dengan pendekatan
kontekstual ini dapat diselesaikan.

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

KOMPONEN BUKU AJAR........................................................................iii

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU AJAR.......................................................v

PETA KONSEP...............................................................................................viii

SOAL PRASYARAT........................................................................................viii

TRANSFORMASI GEOMETRI..........................................................................1

A. Translasi (Pergeseran)....................................................................2

B. Refleksi (Pencerminan).................................................................20

C. Rotasi (Perputaran).......................................................................38

D. Dilatasi (Perkalian)........................................................................54

RANGKUMAN..........................................................................................67

EVALUASI AKHIR...........................................................................................68

KUNCI JAWABAN..........................................................................................74

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................75

ii
KOMPONEN BUKU AJAR

Buku ajar matematika pada materi transformasi geometri ini


disajikan dengan pendekatan kontekstual. Pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual ini membantu siswa dalam memahami materi pelajaran
secara bermakna dengan cara mengaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan nyata siswa. Pendekatan kontekstual memiliki tujuh
komponen utama dalam penerapannya selama proses pembelajaran,
yaitu konstruktivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya
(questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modelling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic
assesment). Ketujuh komponen tersebut memiliki ikon tersendiri dalam
buku ajar matematika ini.
Ikon tujuh komponen utama pendekatan kontekstual:

Memuat beberapa masalah sehari-


hari yang berisi pengetahuan yang
telah dimiliki siswa. Siswa akan
tumbuh dan berkembang melalui
pengalaman yang telah dimiliki.

Memuat alternatif penyelesaian


masalah dan mendorong siswa untuk
menemukan pengetahuannnya,
sehingga siswa memperoleh hasil
secara mandiri.
iii
Memuat pertanyaan yang bertujuan
untuk menggali pengetahuan siswa
lebih dalam. Serta mendorong siswa
untuk mengajukan pertanyaan
megenai materi pembelajaran.

Memuat perintah untuk


berdiskusi secara
berkelompok untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang
berkaitan dengan materi
pembelajaran.

Menyajikan gambar, tabel, atau


grafik serta contoh-contoh kasus
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan materi pembelajaran.

Memuat perintah untuk mengingat


kembali materi yang telah didapatkan
melalui lima komponen sebelumnya.

Memuat evaluasi pembelajaran yang


terdiri dari soal pilihan ganda dan
soal uraian. Serta mengarahkan
siswa untuk dapat menilai
kemampuannya sendiri.
iv
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU AJAR

Untuk dapat mempelajari dan menggunakan Buku Ajar Matematika


ini dengan baik, ikutilah petunjuk penggunaan Buku Ajar Mtematika
berikut:

1. Pelajari materi sesuai dengan sistematika yang telah disusun.


2. Ikutilah dan kerjakan 4 sub materi Transformasi Geometri yang ada
dalam Buku Ajar Matematika, terdapat tujuh komponen utama
pendekatan kontekstual, yaitu konstruktivisme (contructivism),
menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), dan
penilaian sebenarnya (authentic assesment).
3. Jawab pertanyaan yang diberikan pada bagian yang telah disediakan.
4. Kamu dapat membuat rangkuman sendiri tentang apa saja yang
kamu pelajari di buku catatanmu.
5. Kamu dapat melihat kunci jawaban dari soal-soal latihan dan
evaluasi pembelajaran pada setiap sub materi, serta evaluasi akhir
pembelajaran yang terdapat di bagian akhir Buku Ajar Matematika
ini. Jika jawaban kamu belum benar, kamu dapat mendiskusikannya
dengan teman untuk mendapatkan jawaban yang benar.
v
Halaman ini merupakan awal dari bab
yang memuat judul bab, kompetensi
dasar, dan pengalaman belajar

Peta konsep memuat struktur isi materi


secara runtut agar siswa men-dapatkan
gambaran konsep awal pada materi yang
akan dipelajari.

Soal prasyarat berisi soal-soal mengenai


materi yang pernah dipelajari siswa pada
pembelajaran sebelumnya untuk dapat
menguasai materi yang akan dipelajari.

Salah satu komponen CTL yaitu


‘konstruktivisme’, memuat permasalahan
matematika yang berkaitan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

Kotak merah seperti gambar memuat


pengertian atau definisi mengenai istilah-
istilah matematika dalam suatu submateri.

vi
Kotak merah seperti gambar memuat sifat-sifat dari tiap
submateri.

Kotak QR Code difungsikan agar siswa men-scan untuk


melihat konsep dari tiap submateri dalam bentuk gif.

Kolom Ingat untuk memudahkan peserta didik untuk


mengingat istilah atau rumus tertentu yang telah dipelajari.

Contoh soal memuat soal-soal beserta


cara penyelesaiannya untuk dapat
dipahami oleh siswa sbelum mengerjakan

soal-soal latihan.

Latihan soal memuat soal-soal terkait


materi yang telah dipelajari sebelum
mengerjakan soal pada penilaian autentik.
vii
PETA KONSEP

SOAL PRASYARAT
Kerjakan soal-soal berikut sebelum mempelajari materi transformasi geometri

Tuliskan rumus luas bangun berikut


Segitigac. Jajargenjang
Persegi panjangd. Trapesium
Tentukan persamaan garis yang melalui dua titik 𝐴(2, 3) dan titik 𝐵(4, 8)!
Tentukan nilai sin dan cos pada sudut berikut. a. 90°c. 270°
b. 180°d. −90°

4. Jika1 (2) (5 𝑝 maka nilai 𝑝, 𝑞, 𝑟, dan 𝑠 adalah…


6) = (𝑞),
3478 𝑟 𝑠

viii
TRANSFORMASI

3.1 Menganalisis sifat-sifat Melalui pembelajaran materi


transformasi geometri dengan transformasi geometri, siswa
pendekatan kontekstual memperoleh pengalaman belajar:
4.1 Menyelesaikan masalah 1. Menjelaskan pengertian
kontekstual yang berkaitan transformasi geometri
dengan transformasi geometri (translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi).
2. Mengidentifikasi sifat-sifat
transformasi geometri
(translasi, refleksi, rotasi, dan
dilatasi).
3. Menentukan hasil transformasi
geometri (translasi, refleksi,
rotasi, dan dilatasi) melalui
pendekatan koordinat.
4. Menerapkan aturan transformasi
geometri (translasi, refleksi,
rotasi, dan dilatasi) dalam
permasalahan dunia kerja.
TRANSLASI (PERGESERAN)

Pernahkah kamu menaiki lift atau eskalator di mall atau pusat


perbelanjaan? Peralatan yang biasa kita pakai di pusat perbelanjaan ini
berguna untuk memindahkan orang dari satu lantai ke lantai lain.
Pernahkah kamu menggunakan troli saat berbelanja di
supermarket? Mendorong dan memindahkan troli untuk menaruh barang
belanjaan. Pernahkah kamu menggeser bangku dari satu tempat ke
tempat lain? Menggeser bangku ke kanan sejauh 3 m lalu menggeser
lagi ke depan sejauh 5 m. Beberapa masalah tersebut dapat digunakan
dalam menemukan konsep translasi atau pergeseran.

Coba kamu perhatikan bentuk dan ukuran


dari setiap benda yang bergeser atau berpindah
tempat yang ada di sekitarmu. Misalkan orang
yang sedang berjalan atau
Sumber: www.freepik.com
berlari, troli yang digeser atau
didorong, dan lain-lain. Apakah menurutmu
bentuk objek tersebut berubah setelah bergerak
atau digeser? Apakah ukuran objek tersebut
berubah setelah terjadi translasi atau pergeseran?
Objek-
objek tersebut hanya berubah posisi tanpa berubah bentuk dan ukuran.

2
Untuk dapat memahami materi translasi, perhatikan beberapa
masalah berikut.

MASALAH 1.1

Pada minggu sore Tita pergi ke supermarket. Setibanya


di supermarket, Tita ingin membeli sebuah roti yang
letaknya seperti pada gambar di bawah

Detergen
Roti

Shampo

Tita

Gambar 1.1 denah supermarket

Jika tiap titik menyatakan satuan langkah, maka berapa


langkah Tita harus melangkah ke depan? Berapa
langkah tita harus melangkah ke kanan? Tentukan
banyak langkah dan arah yang harus dilalui Tita. Translasi atau pergeseran memiliki sifat

Alternatif Penyelesaian
Berdasarkan gambar 1.1, Tita bangun
harus yang digeser (ditranslasi) tidak mengalami perubaha
melangkah Ke kanan sejauh …bangun yang digeser (ditranslasi) mengalami perubahan po
langkah
Ke depan sejauh … langkah

Apa yang terjadi pada Tita setelah melangkah ke


depan dan ke samping? Apakah terjadi
perubahan bentuk dan ukuran pada troly dan
tita? Apakah terjadi perubahan posisi pada troly
dan tita?

3
Jika dari rak roti Tita ingin mengambil detergen, maka berapa banyak
langkah dan arah yang harus dilalui tita?

MASALAH 1.2

Penataan ruangan di lantai dua sebuah kantor dilihat


seperti gambar di bawah.

Meja tamu
Kursi tamu
Meja sekretaris
Kursi sekretaris
Meja
Ketua
Kursi Ketua
Lemari
arsip
Gambar 1.2 denah ruangan kantor sebelum ditata ulang

Tiap awal tahun, ruangan ditata ulang agar pegawai tidak merasa bosan.
Penataan ruangan diubah menjadi:
 Meja sekretaris digeser ke timur sejauh 3 petak dan ke utara sejauh 1
petak
 Kursi sekretaris digeser ke timur sejauh 3 petak dan ke utara sejauh
3 petak
 Meja dan kursi tamu digeser 4 petak ke selatan dan 3 petak ke timur
 Lemari digeser 4 petak ke barat dan 2 petak ke utara

Bagaimana denah ruangan kantor setelah ditata

ulang!
4
Gambarlah denah ruangan kantor setelah ditata
ulang! Diskusilah dengan temanmu!

Gambar 1.3 denah ruangan kantor setelah ditata ulang

MASALAH 1.3

Berdasarkan sifat translasi, benda yang digeser


atau mengalami translasi tidak berubah bentuk
Pergeseran titik, bidang,
maupun ukuran, yang berubah hanyalah posisi dan kurva pada
benda. koordinat kartesius

Bagaimana pergeseran objek pada sistem


koordinat kartesius?

Perhatikan pergeseran objek pada sistem


koordinat kartesius pada gambar 1.4 di
bawah. Dapat kita lihat objek yang
ditranslasi hanya mengalami perubahan
posisi tanpa mengalami perubahan bentuk
dan ukuran.
5
Gambar 1.4 pergeseran titik, garis, dan bidang pada koordinat kartesius

Bagaimana pergeseran objek pada sistem koordinat kartesius


diatas?
Tentukanlah pergeseran titik 𝐴 ke titik 𝐴’

Tentukanlah pergeseran garis 𝑓 ke garis 𝑓 ′

Tentukanlah pergeseran bidang 𝑃𝑄𝑅 ke bidang 𝑃’𝑄’𝑅’

Apa yang dapat kamu simpulkan?


jika suatu titik berada pada jarak tertentu A(𝑥, 𝑦) ditranslasi sejauh T(𝑚, 𝑛), maka jarak titik tersebut setelah digese
Dalam matematika ditulis:
𝑇(𝑚,𝑛)
A(𝑥, 𝑦) → A′(𝑥 + 𝑚 , 𝑦 + 𝑛)

Atau dalam bentuk matriks ditulis


𝑚

𝑥 𝑇( 𝑛 ) 𝑥+𝑚
A (𝑦) → A′ ( 𝑦 + 𝑛 )

6
MASALAH 1.4

Dalam ruang kantor, sebuah meja diletakan 2 meter dari


tembok dan 5 meter dari pintu masuk. Meja akan digeser
sejauh 3 meter menjauhi tembok dan 1 meter menjauhi pintu.

Pada Gambar 1.5 meja dipindahkan


Posisi meja
sepanjang garis lurus T, yaitu sejauh 3
setelah digeser
T meter ke kanan dan 1 meter ke atas.
1 meter

3
Posisi meja meter
mula-mula

Gambar 1.5 pergeseran sebuah meja

Jadi, dimana posisi meja setelah digeser bila diukur dari


tembok dan pintu masuk?

Alternatif Penyelesaian
Penyelesaian pada Masalah 1.4 dapat kita selesaikan
dengan menggunakan koordinat kartesius. Misalkan
letak meja dilihat dalam koordinat kartesius di bawah,

Posisi tembok kita gambarkan dengan


sumbu Y sedangkan pintu masuk kita
gambarkan dengan sumbu X!

A’ Titik 𝐴 adalah meja. Titik 𝐴 di translasi oleh


A 𝑇(3, 1), yaitu digeser kearah 𝑥 positif sejauh
3 dan kearah 𝑦 positif sejauh 1

Gambar 1.6 pergeseran titik

Titik A mula mula: 𝐴(2, 5)


Digeser ke kanan (ke arah X positif) sejauh:
3 Digeser ke atas (ke arah Y positif) sejauh:
1

7
Maka bayangan titik A adalah

MASALAH 1.5

Diketahui garis dengan persamaan seperti pada gambar di


bawah ini.

𝟑𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟏𝟐

Gambar 1.7 kurva garis lurus

Jika garis tersebut ditranslasi oleh 𝑇(−3, 1), maka persamaan


garis tersebut setelah ditranslasi adalah…

Alternatif Penyelesaian
Pilih dua titik yang melalui garis 3𝑦 = 2𝑥 + 12 INGAT!
Misalkan dipilih titik 𝐴(−3, 2) Garis
dan adalah
titik himpunan titik-titik yang anggotanya terdiri lebih dari
𝐵(3, 6)

Dengan menggunakan cara yang sama,


lengkapilah Tabel 1.1 berikut

8
Tabel 1.1
Titik awal Ditranslasi oleh 𝑇(−3, 1) Titik akhir
𝑇(−3,1)
𝐴(−3 , 2) 𝐴(−3, 2) → 𝐴′(−3 + (−3) , 2 + 1) 𝐴′(−6 , 3)

𝐵(3, 6) …………………………………………………………… …………………

Kita dapatkan dua titik bayangan yaitu 𝐴′ dan 𝐵′.


Untuk mendapatkan persamaan garisnya, maka INGAT!
menggunakan rumus persamaan garis yang melalui
Persamaan garis yang
dua titik: melalui dua titik: titik (𝑥1, 𝑦1) dan (𝑥2, 𝑦2)
𝑦 − 𝑦1

𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1𝑥2 − 𝑥1

Alternatif Penyelesaian Lain


Kita telah mempelajari bahwa jika titik (𝑥, 𝑦) ditranslasi oleh
𝑇(𝑚, 𝑛) akan menghasilkan bayangan (𝑥′, 𝑦′) dengan 𝑥 ′ = 𝑥 + 𝑚
dan 𝑦 ′ = 𝑦 + 𝑛
Pada masalah diatas, garis 3𝑦 = 2𝑥 + 12 ditranslasi oleh 𝑇(−3, 1), maka
𝑥 ′ = 𝑥 − 3 maka didapat 𝑥 = 𝑥 ′ + 3, dan
𝑦 ′ = 𝑦 + 1 maka didapat 𝑦 = 𝑦 ′ − 1
Selanjutnya, substitusi pada persamaan 3𝑦 = 2𝑥 + 12 dengan 𝑥 =
𝑥 ′ + 3 dan 𝑦 = 𝑦 ′ − 1

Didapat 3(𝑦 ′ − 1) = 2(𝑥 ′ + 3) + 12 3𝑦



− 3 = 2𝑥 ′ + 6 + 12
3𝑦 ′ = 2𝑥 ′ + 21

9
Jadi, persamaan garis dari bayangan garis 3𝑦 = 2𝑥 + 12 yang
ditranslasi oleh 𝑇(−3, 1) adalah 3𝑦 = 2𝑥 + 21
𝟑𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟐𝟏

𝟑𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟏𝟐

Gambar 1.8 pergeseran garis

A. Setelah mempelajari konsep translasi, adakah yang belum kamu


pahami? Ajukan beberapa pertanyaan mengenai materi translasi
diatas pada kolom di bawah!

B. Gunakanlah konsep translasi untuk menyelesaikan permasalahan


berikut dengan temanmu.

Sebuah persegi dengan titik A(2, 3), B(5, 3), C(5, 6), D(2, 6)
ditranslasi oleh 𝑇(−3, 5), maka bayangan persegi setelah
ditranslasi adalah…

10
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu mengenai pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditulis pada kolom di atas. Tuliskan hasil diskusi
dengan temanmu pada kolom di bawah ini.

ONTOH 1.1

ebuah ruang kantor disusun seperti pada gambar di bawah.

meja hias

2m
lemari

3m

ka meja hias akan digeser 2 meter menjauhi lemari, dan 1 meter mendekati pintu, maka posisi meja setelah digeser a

11
igambarkan dengan sumbu Y sedangkan pintu digambarkan dengan sumbu X, maka letak meja dilihat dalam koordin
ja. Titik 𝐴(2, 3)
(2, −1)
𝑇(𝑚,𝑛)
𝑚 , 𝑦 + 𝑛)
𝑇(2,−1)

A
𝐴(2, 3) → 𝐴′(2 + 2 , 3 + (−1))
𝐴(2, 3) → 𝐴′(4 , 2)
𝑇(2,−1)
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(4 , 2)

CONTOH 1.2

Tentukan bayangan titik 𝐴(5, −3) jika ditranslasi oleh 𝑇(−2, 4)!

A’
Jawab:
𝑇(𝑚,𝑛)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 + 𝑚 , 𝑦 + 𝑛)
𝑇(−2,4)A
𝐴(5, −3) → 𝐴′(5 − 2 , − 3 + 4)
𝑇(−2,4)
𝐴(5, −3) → 𝐴′(3 , 1)
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(3 , 1)

CONTOH 1.3

Tentukan bayangan garis 𝑦 = −2𝑥 − 6 yang ditranslasi oleh 𝑇(3, 4)!

Jawab:
Mencari dua titik yang melalui garis 𝑦 = −2𝑥 − 6
𝑥 𝑦
0 −6
−3 0
Dipilih titik 𝐴(0, −6) dan titik 𝐵(−3, 0)

12
 Titik awal 𝐴(0, −6) ditranslasi oleh 𝑇(3, 4)
𝑇(3,4)
𝐴(0, −6) → 𝐴′(0 + 3 , − 6 + 4)
𝑇(3,4)
𝐴(0, −6) → 𝐴′(3 , −2)
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(3 , −2)

 Titik awal 𝐵(−3, 0) ditranslasi oleh 𝑇(3, 4)


𝑇(3,4)
𝐵(−3, 0) → 𝐵′(−3 + 3 , 0 + 4)
𝑇(3,4)
𝐵(−3, 0) → 𝐵′(0 , 4)
Jadi, bayangan titik 𝐵 adalah 𝐵′(0 , 4)

Kita dapatkan dua titik bayangan yaitu 𝐴′(3 , −2) dan 𝐵′(0 , 4).
Kemudian menggunakan rumus persamaan garis yang melalui dua
titik:
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥
1
𝑦2 − 𝑦1 = 𝑥2 − 𝑥1
𝑦 − (−2) 𝑥−3
=
4 − (−2) 0 − 3
𝑦+2 𝑥−3
=
4+ 0−3
2 𝑥−3
𝑦 + 2 = −3
6
−3(𝑦 + 2) = 6(𝑥 − 3)
−3𝑦 − 6 = 6𝑥 − 18
−3𝑦 = 6𝑥 − 18 + 6
−3𝑦 = 6𝑥 − 12
𝑦 = −2𝑥 + 4

Jadi, bayangan garis 𝑦 = −2𝑥 − 6 yang ditranslasi oleh 𝑇(3, 4) adalah


𝑦 = −2𝑥 + 4

Alternative lain:
𝑇(3,4)
𝐴 (𝑥, 𝑦 ) → 𝐴 ′( ′′
) = 𝐴′(𝑥 + 3, 𝑦 + 4)
𝑥,𝑦
Jadi, 𝑥 ′ = 𝑥 + 3 maka didapat 𝑥 = 𝑥′ − 3
𝑦 ′ = 𝑦 + 4 maka didapat 𝑦 = 𝑦 ′ − 4
Substitusi pada persamaan 𝑦 = −2𝑥 − 6 dengan 𝑥 = 𝑥′ − 3 dan 𝑦 =
𝑦′ − 4
Didapat 𝑦 ′ − 4 = −2(𝑥 ′ − 3) − 6

13
𝑦 ′ − 4 = −2𝑥 ′ + 6 − 6
𝑦 ′ = −2𝑥 ′ + 4
Jadi, bayangan garis 𝑦 = −2𝑥 − 6 yang yang ditranslasi oleh 𝑇(3, 4)
adalah 𝑦 ′ = −2𝑥 ′ + 4

𝑻
𝒚 = −𝟐𝒙 − 𝟔

𝒚 = −𝟐𝒙 + 𝟒
𝑻

CONTOH
1.4
Pada sebuah ruang kantor terdapat
meja ketua, meja sekretaris, dan
lemari arsip. Suatu hari lemari arsip
akan dipindahkan 6 petak mendekati
kaca jendela dan 1 petak menjauhi
pintu masuk. Namun, katerna ketua
tidak setuju dengan pengaturan
posisi
lemari, maka lemari arsip kembali dipindahkan 4 petak menjauhi
kaca jendela dan 3 petak menjauhi pintu masuk. Jika diandaikan
kaca jendela adalah sumbu 𝑦 dan pintu masuk adalah sumbu 𝑥,
dengan menggunakan konsep translasi tentukan posisi lemari arsip
saat ini!

Jawab:
Posisi lemari mula-mula = (7, 1)
 Mengalami perpindahan pertama (translasi pertama) 𝑇1(−6, 1)
𝑇1(−6,1)
(7, 1) → (7 − 6 , 1 + 1) = (1, 2)

 Mengalami perpindahan kedua (translasi kedua) 𝑇2(4, 3)


𝑇(4,3)
(1, 2) → (1 + 4 , 2 + 3) = (5, 5)

Jadi, posisi lemari arsip setelah dipindahkan untuk kedua kali adalah
(5, 5) atau 5 petak dari kaca jendela dan 5 petak dari pintu masuk.
14
LATIHAN SOAL

1. Di dalam ruang kator terdapat jam dinding yang diletakan seperti pada
gambar di bawah.
150 cm

250 cm

Jika jam dinding akan digeser sejauh 15 cm ke kanan dan 50 cm ke


bawah, maka posisi jam dinding saat ini adalah…
2. Bayangan titik 𝐴(5, 3) setelah ditranslasi oleh 𝑇(−7, −2) menghasilkan
bayangan 𝐴′. Tentukan koordinat titik 𝐴′!
3. Titik 𝐴(7 , 1) ditranslasikan oleh 𝑇(𝑚 , 𝑛) menghasilkan bayangan
𝐴′(5 , 6). Tentukan translasi 𝑇 tersebut!
4. Bayangan garis 𝑦 − 4𝑥 + 16 = 0 yang di translasi oleh 𝑇(−3, 4) adalah…
5. Sebuah spanduk berukuran panjang 150 cm dan lebar 50 cm diletakan
di pojok dinding sebuah toko pada posisi seperti gambar.
Pemilik toko ingin menaikkan spanduk
y 30 cm ke atas dan 100 cm kearah
kanan. Jika tiap-tiap ujung spanduk
ditempel dengan menggunakan paku,
A
tentukan posisi masing-masing paku
D terhadap pojok dinding dan lantai.
B C

Menurutmu, apa yang paling menarik dari materi “translasi”? Bagian


mana yang sudah kamu pahami? Bagian mana yang belum kamu
pahami?

15
EVALUASI PEMBELAJARAN
A. PILIHAN GANDA
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu dengan menggunakan
cara penyelesaian, kemudian pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Denah ruang kantor disusun seperti pada gambar di bawah.


Jika tempat Agit dan Rika berturut-
turut digeser menurut translasi
𝑇(−7, −2) dan 𝑇(5, 3), maka gambar
yang tepat untuk menunjukan
ruangan kantor setelah di tata ulang
adalah…

A. B.

C. D.

E.

16
2. Titik 𝐴(7, −3) ditranslasi oleh 𝑇(−3, 2). Maka koordinat bayangan
titik 𝐴 adalah…
A. 𝐴’(4, 5) C. 𝐴’(4, 1) E. 𝐴’(−4, 1)
B. 𝐴’(4, 4) D. 𝐴’(4, −1)

3. Koordinat titik 𝐴 ditranslasi oleh 𝑇(1, −2) menghasilkan bayangan


𝐴′(4, −1). Tentukan koordinat titik 𝐴!
A. 𝐴(5, 1) C. 𝐴(3, 1) E. (3, −3)
B. 𝐴(5, −3) D. 𝐴(3, −1)

4. Titik 𝑃(−5, −2) ditranslasi oleh 𝑇 menghasilkan bayangan 𝑃′(0, −7).


Maka translasi 𝑇 adalah…
A. 𝑇(−5, −9) C. 𝐴(−2, −5) E. 𝑇(5, 5)
B. 𝑇(−2, −7) D. 𝐴(5, −5)

5. Garis 2𝑦 = 𝑥 + 6 ditranslasi oleh 𝑇(3, −1) menghasilkan bayangan…


A. 2𝑦 = 2𝑥 + 1 C. 2𝑦 = 𝑥 + 1 E. 𝑦 = 𝑥 + 1
B. 2𝑦 = 𝑥 + 9 D. 𝑦 = 2𝑥 + 9

6. Bayangan garis 𝑦 = 3𝑥 − 5 yang ditranslasi oleh 𝑇(−2, 1)


adalah… A. 𝑦 = 3𝑥 + 2 C. 𝑦 = 2𝑥 + 3
E. 𝑦 = 2𝑥 − 2
B. 𝑦 = 3𝑥 − 2 D. 𝑦 = 2𝑥 + 2

7. Jika titik 𝐵(1, −3) ditranslasi oleh 𝑇 menghasilkan bayangan


𝐵′(7, −6), maka bayangan garis 3𝑦 = 5𝑥 + 15 yang ditranslasi oleh 𝑇
adalah…
A. 3𝑦 = 5𝑥 + 24 C. 3𝑦 = 5𝑥 + 6 E. 3𝑦 = 5𝑥 + 3
B. 3𝑦 = 5𝑥 − 24 D. 3𝑦 = 5𝑥 − 6

8. Diketahui segitiga OAB dengan koordinat titik 𝑂(0, 0), 𝐴(3, 0), dan
𝐵(3, 5). Jika segitiga ditranslasi oleh 𝑇(1, 3), maka koordinat
bayangan segitiga OAB setelah ditransasi adalah…
A. 𝑂′(−1, −3), 𝐴′(2, −3), dan 𝐵′(2, 2)
B. 𝑂′(−1, −1), 𝐴′(2, −1), dan 𝐵′(2, 4)
C. 𝑂′(1, 1), 𝐴′(4, 1), dan 𝐵′(4, 4)
D. 𝑂′(1, 3), 𝐴′(4, 3), dan 𝐵′(4, 8)
E. 𝑂′(3, 3), 𝐴′(6, 3), dan 𝐵′(5, 8)

17
9. Bayangan jajarangenjang 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐴(−2, 0), 𝐵(0,5), dan 𝐶(3, 2)
yang ditranslasi oleh 𝑇(3, 4)
adalah… A. 𝐴′(5, 4), 𝐵′(6, 9), 𝐶 ′(9,
6), 𝐷′(9, 5)
B. 𝐴′(3, 4), 𝐵′(6, 9), 𝐶 ′(9, 6), 𝐷 ′(4, 5)
C. 𝐴′(3, 4), 𝐵′(3, 6), 𝐶 ′(6, 6), 𝐷′(4, 5)
D. 𝐴′(1, 4), 𝐵′(3, 3), 𝐶 ′(6, 6), 𝐷′(4, 3)
E. 𝐴′(1, 4), 𝐵′(3, 9), 𝐶 ′(6, 6), 𝐷′(4, 5)

10. Bayangan persamaan lingkaran 𝑥2 + 𝑦2 = 25 yang ditranslasi oleh


𝑇(−1, 3) adalah…
A. (𝑥 − 1)2 + (𝑦 − 3)2 = 25
B. (𝑥 − 1)2 + (𝑦 + 3)2 = 25
C. (𝑥 + 1)2 + (𝑦 − 3)2 = 25
D. (𝑥 + 1)2 + (𝑦 − 3)2 = 16
E. (𝑥 + 1)2 + (𝑦 + 3)2 = 16

B. ESSAY
Jawablah soal-soal berikut!

1. Cermatilah sketsa denah penataan satuan ruangan sebuah


kantor berikut.
keterangan:
1, 2, 3, dan 4 = kursi
tamu 5 = meja tamu
6 = kursi
sekretaris 7 =
meja sekretaris 8
= lemari arsip
Kemudian tata ruang kantor tersbut hendak diubah menjadi
seperti pada denah berikut.

Tentukanlah translasi dari setiap benda yang terletak pada ruang


kantor tersebut.

18
2. Sebuah lemari arsip diletakan
di pojok sebuah dinding dan 5
meter dari pintu masuk sebuah
ruang kantor. Lemari arsip
dipindahkan sejauh 2 meter
menjauhi dinding dan 3 meter
mendekati pintu masuk,
gambarlah perpindahan posisi
lemari pada koordinat kartesius jika dinding diibaratkan dengan
sumbu Y dan pintu masuk diibaratkan sebagai sumbu X!
3. Titik 𝐴(−7, 8) ditranslasi oleh 𝑇(4, −5) menghasilkan bayangan
𝐴′(𝑝, 𝑞). Jika 𝐴′ ditranslasi oleh 𝑇(3, 6) menghasilkan bayangan 𝐴′′.
Tentukan koordinat titik 𝐴′′!
4. Bayangan garis 𝑦 = 4𝑥 − 6 yang ditranslasi oleh 𝑇(−2, 5)
kemudian ditranslasi kembali oleh 𝑇(−3, −4) adalah…
5. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴(−4, 0), 𝐵(1, 1), 𝐶(−3, 2). Jika
segitiga 𝐴𝐵𝐶 ditranslasi oleh 𝑇(2, 3) menghasilkan bayangan
segitiga
𝐴′𝐵′𝐶′, maka koordinat 𝐴′, 𝐵′, dan 𝐶′ adalah...

19
REFLEKSI (PERCERMINAN)

Pernahkah kamu melihat pantulan benda


pada cermin (cermin datar)? Apa yang kamu
lihat pada pantulan cermin dari benda itu?
Apakah bentuk dan ukurannya berubah?
Pernahkah kamu melihat dirimu didepan
cermin (cermin datar)? Berdiri didepan
cermin kemudian kamu berjalan mendekati
cermin dan mundur menjauhi cermin?
Bagaimana gerakan bayanganmu? Tentu
bayanganmu mengikuti gerakanmu bukan?
Lalu bagaimana dengan
jarak dirimu dan bayanganmu dengan cermin? Jika kamu amati, jarak
dirimu dengan cermin akan sama dengan jarak bayanganmu dengan
cermin.

MASALAH 2.1

Amatilah gambar berikut.

Sumber: www.freepik.com

20
Setelah mengamati gambar, buatlah kelompok dengan temanmu 3-4 orang dan lakukanlah eksperimen berikut
Siapkan kertas berpetak dan cermin datar.
Letakkan cermin tegak lurus di atas kertas, seperti pada gambar.
Warnai beberapa kotak pada kertas berpetak.

(2) (3)

Amati letak bayangan pada cermin.


Tekuk kertas berpetak seperti pada gambar.
Warnai kotak pada kertas berpetak hingga membentuk garis lurus tinggi.
Amati tinggi bayangan pada cermin.

(5) (6)

Dari gambar pencerminan dan eksperimen diRefleksi atau pencerminan memiliki sifat
atas, apa yang dapat kamu simpulkan?

Alternatif Penyelesaian bangun yang dicerminkan (direfleksi) tidak mengalami perubah


jarak bangun dari cermin adalah sama dengan jarak bayangan
Berdasarkan gambar tersebut, perhatikan jarak antara
objek dengan cermin dan bayangan objek dengan cermin.
Apakah jarak antara objek dan cermin berbeda
dengan jarak antara bayangan objek dan
cermin? Apakah bentuk bayangan objek berbeda
dengan objek asli?
Apakah tinggi bayangan objek berbeda dengan
tinggi objek?

21
MASALAH
2.2
Luna memiliki tinggi badan 165 cm berdiri di depan
cermin datar di kantor. Jarak Luna dari cermin adalah 25
cm, maka tinggi dan jarak bayangan Luna adalah…

Sumber: www.kaskus.co.id
Alternatif Penyelesaian
Berdasarkan sifat pencerminan yang telah kita dapat dari
masalah 2.1, maka berapakah jarak bayangan Luna dari
cermin? Dan berapakh tinggi bayangan Luna pada cermin?
Tuliskan kesimpulanmu pada di bawah.

Pada bidang geometri, cermin dilukis sebagai sebuah garis


lurus, seperti sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, garis 𝑦 = 𝑥, garis 𝑦 = −𝑥, dan lain
sebagainya. Secara umum, notasi pencerminan ditulis
𝐶
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥′ , 𝑦′)

A. REFLEKSI TERHADAP SUMBU−𝑿

Buatlah kelompok dengan temanmu 3-4 orang dan


lakukan percobaan dengan akrilik dan kertas
berpetak berikut
1. Gambarlah koordinat cartesius pada kertas berpetak
2. Letakkan akrilik tegak lurus kertas pada garis sumbu 𝑥

3. Buatlah sembarang titik ditiap kuadran


4. Amati bayangan tiap titik
5. Tandai letak bayangan yang dihasilkan.

22
Setelah melakukan percobaan di atas, lakukan pengamatan pada
pencerminan terhadap sumbu 𝑥 di bawah.

D’
G

B’(4, 8)

F(-7, 6) C’

E(-4, 3)
A(1, 2)

Cermin sumbu x

A’(1, -2)
E’(-4, -3)

F’(-7, -6) C

B(4, -8)

G’
D

Gambar 2.1 Refleksi titik terhadap sumbu 𝑥

Coba kamu amati pencerminan beberapa titik terhadap


sumbu 𝑥 pada koordinat kartesius di atas. Kemudian
kamu tuliskan titik tersebut beserta bayangannya pada
tabel di bawah ini!

Tabel 2.1 Koordinat pencerminan titik terhadap sumbu 𝑥

Titik Koordinat Bayangan


𝐴(1 , 2) 𝐴’(1, −2)
𝐵(4, −8) 𝐵’(4 , 8)
𝐶(7, −6) 𝐶’( … , … )
𝐷( … , … ) 𝐷’( … , … )
𝐸( … , … ) 𝐸’( … , … )
𝐹( … , … ) 𝐹’( … , … )
𝐺( … , … ) 𝐺’( … , … )
(𝑥, 𝑦) (…,…)

23
Berdasarkan pengamatan pada tabel, jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan
terhadap sumbu 𝑥 akan mempunyai koordinat bayangan 𝐴’(𝑥, −𝑦),
bukan?
Dengan demikian, dapat kita tulis dengan

𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 , − 𝑦)

B. REFLEKSI TERHADAP SUMBU−𝒀


Kita akan kembali melakukan percobaan dengan akrilik dan kertas berpetak berikut
Gambarlah koordinat cartesius pada kertas berpetak
Letakkan akrilik tegak lurus kertas pada garis sumbu 𝑦

Buatlah sembarang titik ditiap kuadran


Amati bayangan tiap titik
Tandai letak bayangan yang dihasilkan.

24
Setelah melakukan percobaan di atas, kembali kita mengamati
pencerminan terhadap sumbu 𝑦 di bawah.

Cermin sumbu y

A’(-6, 9) A(6, 9)

B’(-9, 6) B(9, 6)

C’ C

D D’

E(-2, -2) E’(2, -2)

F F’

G G’

Gambar 2.2 Refleksi titik terhadap sumbu 𝑦

Amati pencerminan beberapa titik terhadap sumbu 𝑦 pada


koordinat kartesius di atas. Kemudian kamu tuliskan titik
tersebut beserta bayangannya pada tabel di bawah ini!

Tabel 2.2 Koordinat pencerminan titik terhadap sumbu 𝑦

Titik Koordinat Bayangan


𝐴(6 , 9) 𝐴’(−6, 9)
𝐵(9, 6) 𝐵’(−9, 6)
𝐶(7, 4) 𝐶’( … , … )
𝐷( … , … ) 𝐷’( … , … )
𝐸( … , … ) 𝐸’( … , … )
𝐹( … , … ) 𝐹’( … , … )
𝐺( … , … ) 𝐺’( … , … )
(𝑥, 𝑦) (…,…)

25
Berdasarkan pengamatan pada tabel, jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan
terhadap sumbu 𝑦 akan mempunyai koordinat bayangan 𝐴’(−𝑥, 𝑦),
bukan?
Dengan demikian, dapat kita tulis dengan

𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑦
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(−𝑥 , 𝑦)

C. REFLEKSI TERHADAP GARIS 𝒚 = 𝒙

Kita akan kembali melakukan percobaan dengan akrilik dan kertas berpetak berikut.
Gambarlah koordinat cartesius pada kertas berpetak
Letakkan akrilik tegak lurus kertas pada garis 𝑦 = 𝑥

Buatlah sembarang titik ditiap kuadran


Amati bayangan tiap titik
Tandai letak bayangan yang dihasilkan.

26
Setelah melakukan percobaan di atas, lakukan pengamatan pada
pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 di bawah.

Cermin garis y = x
C’
E’
D’

B (-8, 3) E

A(-10, -4)

B’(3, -8) C

A’(-4, -10)

Gambar 2.3 Refleksi titik terhadap garis 𝑦 = 𝑥

Amati pencerminan beberapa titik terhadap garis 𝑦 = 𝑥


pada koordinat kartesius di atas. Kemudian kamu
tuliskan titik tersebut beserta bayangannya pada tabel di
bawah ini!

Tabel 2.3 Koordinat pencerminan titik terhadap garis 𝑦 = 𝑥

Titik Koordinat Bayangan


𝐴(−10, −4) 𝐴’(−4 , −10)
𝐵(−8, 3) 𝐵’( … , … )
𝐶(10, −8) 𝐶’( … , … )
𝐷( … , … ) 𝐷’( … , … )
𝐸( … , … ) 𝐸’( … , … )
𝐹( … , … ) 𝐹’( … , … )
𝐺( … , … ) 𝐺’( … , … )
(𝑥, 𝑦) (…,…)

27
Berdasarkan pengamatan pada tabel, jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan
terhadap garis 𝑦 = 𝑥 akan mempunyai koordinat bayangan 𝐴’(𝑦, 𝑥),
bukan?
Dengan demikian, dapat kita tulis dengan

𝐶𝑦=𝑥
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑦 , 𝑥)

D. REFLEKSI TERHADAP GARIS 𝒚 = −𝒙

Kita akan kembali melakukan percobaan dengan akrilik dan kertas berpetak berikut.
Gambarlah koordinat cartesius pada kertas berpetak
Letakkan akrilik tegak lurus kertas pada garis 𝑦 = −𝑥

Buatlah sembarang titik ditiap kuadran


Amati bayangan tiap titik
Tandai letak bayangan yang dihasilkan.

28
Selanjutnya kita akan kembali melakukan pengamatan pada
pencerminan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 di bawah.

Cermin garis y = -x

C
A’(-3, 8)
B’(2, 7)

A(-8, 3) D

B(-7, -2)

C’ D’

E’

Gambar 2.4 Refleksi titik terhadap garis 𝑦 = −𝑥

Amati pencerminan beberapa titik terhadap garis 𝑦 = −𝑥


pada koordinat Cartesius di atas. Kemudian kamu
tuliskan titik tersebut beserta bayangannya pada tabel di
bawah ini!

Tabel 2.4 Koordinat pencerminan titik terhadap garis 𝑦 = −𝑥

Titik Koordinat Bayangan


𝐴(−8 , 3) 𝐴’(−3 , 8)
𝐵(−7, −2) 𝐵’(2, 7)
𝐶(9, 9) 𝐶’( … , … )
𝐷( … , … ) 𝐷’( … , … )
𝐸( … , … ) 𝐸’( … , … )
(𝑥, 𝑦) (…,…)

29
Berdasarkan pengamatan pada tabel, jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dicerminkan
terhadap garis 𝑦 = −𝑥 akan mempunyai koordinat bayangan 𝐴’(𝑦, 𝑥),
bukan?
Dengan demikian, dapat kita tulis dengan

𝐶𝑦=−𝑥
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(−𝑦 , − 𝑥)

A. Setelah mempelajari konsep refleksi, adakah yang belum kamu


pahami? Ajukan beberapa pertanyaan mengenai materi refleksi di
atas pada kolom di bawah!

B. Gunakanlah konsep refleksi untuk menyelesaikan permasalahan


berikut dengan temamu.

1. Sebuah segitiga dengan titik A(2, 3), B(-3, 5), dan C(-1, 7).
Tentukan hasil bayangan jika direfleksikan terhadap
a. Sumbu 𝑥
b. Sumbu 𝑦
c. Garis 𝑦 = 𝑥
d. Garis 𝑦 = −𝑥
e. Garis 𝑥 = 1
f. Garis 𝑦 = −3

30
2. Tentukan bayangan persegi panjang dengan titik 𝐴(2, −4),
𝐵(6, −4), 𝐶(6, −7) dan 𝐷(2, −7) yang direfleksikan terhadap
sumbu 𝑥 dilanjutkan refleksi terhadap sumbu 𝑦, refleksi terhadap
garis 𝑦 = 𝑥, dan refleksi terhadap garis 𝑦 = −𝑥

Diskusikanlah dengan teman sebangkumu mengenai pertanyaan-


pertanyaan yang telah ditulis pada kolom di atas. Tuliskan hasil diskusi
dengan temanmu pada kolom di bawah ini.

31
CONTOH 2.1

Tentukan bayangan titik 𝐴(4, 3) jika dicerminkan terhadap sumbu 𝑥!

Jawab:
𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 , − 𝑦)
𝐴(4, 3) →𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑥 𝐴′(4 , − 3)
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(4 , − 3)

CONTOH 2.2

Tentukan bayangan dari garis 3𝑥 − 𝑦 − 9 = 0 jika dicerminkan terhadap sumbu 𝑦!

Jawab:
Bayangan titik 𝐴(𝑥, 𝑦) yang dicerminkan terhadap sumbu 𝑦
𝐴(𝑥, 𝑦) 𝐶→
𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑦
𝐴′(𝑥′ , 𝑦′) = 𝐴′(−𝑥 , 𝑦)

Jadi, 𝑥 ′ = −𝑥 maka didapat 𝑥 = −𝑥′


𝑦′ = 𝑦 maka didapat 𝑦 = 𝑦′

Substitusi pada persamaan 3𝑥 − 𝑦 − 9 = 0 dengan 𝑥 = −𝑥′ dan 𝑦 = 𝑦′


Didapat 3(−𝑥 ′) − 𝑦′ − 9 = 0
−3𝑥 ′ − 𝑦′ − 9 = 0 3𝑥 ′ + 𝑦′ + 9 = 0

Jadi bayangan garis 3𝑥 − 𝑦 − 9 = 0 yang dicerminkan terhadap sumbu 𝑦


adalah 3𝑥 ′ + 𝑦′ + 9 = 0

CONTOH 2.3

Tentukan bayangan titik 𝐴(−7, 0) jika dicerminkan terhadap garis = 𝑥


!

32
Jawab:
𝐶𝑦=𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑦 , 𝑥)
𝐴(−7, 0) →𝐶𝑦=𝑥𝐴′(0 , − 7)
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(0 , −7)

CONTOH 2.4

Tentukan bayangan dari garis 5𝑥 − 3𝑦 + 30 = 0 jika dicerminkan terhadap garis = −𝑥 !

Jawab:
Bayangan titik 𝐴(𝑥, 𝑦) yang dicerminkan terhadap garis 𝑦 = −𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥′ , 𝑦′) = 𝐴′(−𝑦 , − 𝑥)
𝐶𝑦=−𝑥

Jadi, 𝑥 ′ = −𝑦 maka didapat 𝑦 = −𝑥′


𝑦′ = −𝑥 maka didapat 𝑥 = −𝑦′

Substitusi pada persamaan 5𝑥 − 3𝑦 + 30 = 0 dengan 𝑥 = −𝑦′ dan 𝑦 =


−𝑥 ′
Didapat 5(−𝑦′) − 3(−𝑥 ′) + 30 = 0
−5𝑦′ + 3𝑥 ′ + 30 = 0 3𝑥 ′ − 5𝑦′ + 30 = 0
Jadi bayangan garis 5𝑥 − 3𝑦 + 30 = 0 yang dicerminkan terhadap garis
𝑦 = −𝑥 adalah 3𝑥 ′ − 5𝑦′ + 30 = 0

CONTOH 2.5

𝑎 (𝑏) merupakan matriks refleksi terhadap sumbu 𝑥 tentukan


Jika
𝑐 𝑑
matriks refleksi tersebut.

Jawab:
Misal kita ambil titik yang akan direfleksi adalah titik 𝐴(−3, 7). Titik
𝐴(−3, 7) direfleksi terhadap sumbu 𝑥. Berdasarkan konsep yang telah kita pelajari, bayangan titik A menjadi
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 , − 𝑦)

𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑥

33
𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑥
𝐴(−3, 7) → 𝐴′(−3 , −7)
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(−3 , −7)
Kitatelahmengetahuibahwabayangantitik𝐴(−3, 7)adalah
𝐴′(−3 , −7).
Selanjutnya kita mencari matriks refleksi terhadap sumbu 𝑥
( −3 𝑎𝑏−3
−7 ) = (𝑐𝑑) ( 7 )
( −3 ) = ( −3𝑎 + 7𝑏 )
−7 −3𝑐 + 7𝑑
Ini berarti:
𝑎 = 1, 𝑏 = 0,𝑐 = 0,
𝑑 = −1
Dengan demikian, matriks refleksi terhadap sumbu 𝑥adalah:
( 10 )
0−1

LATIHAN SOAL

1. Tetukan matriks refleksi terhadap:


a. Sumbu 𝑦
b. Garis 𝑦 = 𝑥
c. Garis 𝑦 = −𝑥
2. Tentukan bayangan titik 𝑃(−4, 7) dan 𝑄(2, −6) yang direfleksikan
terhadap garis 𝑦 = −𝑥
3. Tentukan bayangan dari garis 2𝑦 − 5𝑥 − 20 = 0 yang direfleksi terhadap
sumbu 𝑥 dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu 𝑦!
4. Bayangan garis 𝑦 − 4𝑥 + 16 = 0 yang direfleksi oleh garis 𝑦 = 𝑥
dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis 𝑦 = −𝑥 adalah…
5. Perhatikan gambar disamping.
Jika bangun 𝐴𝐵𝐶 direfleksikan
terhadap sumbu 𝑦, maka
koordinat bayangan titik-titik
sudutnnya adalah…

34
Menurutmu, apa yang paling menarik dari materi “refleksi”? Bagian
mana yang paling mudah dipahami? Bagian mana yang paling sulit
dipahami?

EVALUASI PEMBELAJARAN
A. PILIHAN GANDA
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu dengan menggunakan
cara penyelesaian, kemudian pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Bayangan titik 𝑃(5, −4) yang direfleksikan terhadap sumbu 𝑦


adalah… A. 𝑃′(−5, −4) C. 𝑃′(−4, 5) E. 𝑃′(5, 4)
B. 𝑃′(−4, −5) D. 𝑃′(4, 5)

2. Titik 𝑀(𝑥, 𝑦) direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 menghasilkan


bayangan 𝑀′(−6, 4). Maka, koordinat titik 𝑀 adalah…
A. 𝑀(6, 4) C. 𝑀(4, 6) E. 𝑀(−4, −6)
B. 𝑀(6, −4) D. 𝑀(4, −6)

3. Titik 𝐴(1, −8) direfleksikan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 menghasilkan


bayangan 𝐴′(𝑚, 𝑛). Hasil dari 𝑚 + 𝑛 adalah…
A. 9 C. −7 E. −9
B. 7 D. −8

4. Titik 𝐾(𝑎, −2) direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 menghasilkan


bayangan 𝐾′(𝑏, 9). Nilai dari 𝑎 dan 𝑏 berturut-turut adalah…
A. 9 dan 2 C. 2 dan −9 E. −9 dan 2
B. 9 dan −2 D. −2 dan 9

35
5. Persamaan bayangan garis 𝑓 disamping
jika direfleksikan terhadap sumbu 𝑦 f

adalah…
A. 𝑦 = −3𝑥 − 5 C. 𝑦 = 3𝑥 − 3
B. 𝑦 = −3𝑥 + 5 D. 𝑦 = 3𝑥 + 5
C. 𝑦 = 3𝑥 + 3

6. Parabola 𝑦 = 𝑥 2 − 4 direflesikan ke garis 𝑦 = 𝑥, maka bayangannya


adalah…
A. 𝑥 = −𝑦2 + 6 C. 𝑥 = 𝑦 2 − 4 E. 𝑦 = 𝑥 2 + 4
B. 𝑦 = −𝑥 + 4
2
D. 𝑥 = 𝑦 + 4
2

7. Bayangan titik 𝐾(5, 8) yang direfleksi terhadap sumbu 𝑥 dilanjutkan


dengan refleksi terhadap garis 𝑦 = 𝑥 adalah…
A. 𝐾′′(−5, −8) C. 𝐾′′(−8, −5) E. 𝐾′′(8, 5)
B. 𝐾′′(5, −8) D. 𝐾′′(−8, 5)

8. Bayangan titik 𝑆(−3, 1) yang direfleksi terhadap sumbu 𝑦


dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis 𝑦 = −𝑥 adalah…
A. 𝑆′′(−3, −1) C. 𝑆′′(−1, −3) E. 𝑆′′(1, 3)
B. 𝑆′′(3, −1) D. 𝑆′′(−1, 3)

9. Sebuah segitiga siku-siku yang berada pada koordinat (2, 3), (5, 3),
dan (2, 6) dicerminkan terhadap sumbu 𝑥. Tentukan koordinat
bayangan segitiga tersebut!
A. (−2, 3), (−5, 3), dan (−2, 6) D. (−2, −3), (−3, −5), dan (−2, −6)
B. (2, −3), (3, −5), dan (2, −6) E. (−2, −3), (−5, −3), dan (−2, −6)
C. (2, −3), (5, −3), dan (2, −6)

10. Perhatikan gambar berikut

36
Bayangan titik-titik sudut dari bangun ABCD yang direfleksikan
terhadap sumbu 𝑥 adalah…
A. 𝐴′(−2, 1), 𝐵′(−8, 1), 𝐶 ′(−8, 4), 𝐷′(−2, 4)
B. 𝐴′(2, −1), 𝐵′(8, −1), 𝐶 ′(8, −4), 𝐷′(2, −4)
C. 𝐴′(2, −4), 𝐵′(8, −4), 𝐶 ′(2, −1), 𝐷′(8, −1)
D. 𝐴′(2, −4), 𝐵′(8, −4), 𝐶 ′(8, −1), 𝐷′(2, −1)
E. 𝐴′(2, −1), 𝐵′(8, −1), 𝐶 ′(2, −4), 𝐷′(8, −4)

B. ESSAY
Jawablah soal-soal berikut!

1. Tentukan bayangan titik 𝐾(−3, 7) dan 𝐿(1, −3) yang


direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 𝑥
2. Titik 𝑁 direfleksi terhadap garis 𝑦 = −𝑥 menghasilkan bayangan
𝑁′(9, −1). Maka koordinat titik 𝑁 adalah…
3. Tentukan bayangan dari garis 𝑦 − 4𝑥 + 16 = 0 yang direfleksi
terhadap sumbu 𝑥 dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu 𝑦!
4. Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 − 4𝑦 − 20 = 0 yang direfleksi terhadap garis
𝑦 = 𝑥 menghasilkan bayangan lingkaran dengan persamaan…
5. Diketahui koordinat-koordinat
titik sudut segitiga 𝑃𝑄𝑅 adalah
seperti pada gambar disamping
Tentukan bayangan dari titik-
titik sudut segitiga tersebut jika
direfleksi terhadap sumbu 𝑦!

37
ROTASI (PERPUTARAN)

Pernahkah kamu menaiki bianglala atau ayunan raksasa di taman


hiburan? Wahana tersebut merupakan penerapan dari transformasi
geometri yaitu rotasi atau perputaran.
Perhatikan benda-benda disekitarmu. Benda-benda apa
saja yang mengalami rotasi atau perputaran? Apakah benda
tersebut dapat berputar 360° seperti jam dinding atau hanya
dapat diputar beberapa derajat seperti daun pintu?
Perhatikan pula pusat putarnya, apakah pusat putarnya
ditengah objek seperti roda, dipinggir objek seperti daun
pintu, atau diluar objek seperti wahana ayunan raksasa?

MASALAH 3.1

Buatlah kelompok dengan temanmu 3-4 orang dan


lakukanlah eksperimen berikut.
Bahan:
 Selembar kertas karton
 Selembar bidang berbentuk persegi panjang (beri nama bidang ABCD)
 Sebuah pensil (atau alat tulis lain)
 Sebuah paku payung
 Sebuah lidi
 Lem secukupnya

38
ngikuti keliling bidang ABCD dan berilah nama di kertas karton tersebut mengikuti nama bidang ABCD tersebut. tusu

cobaan 2
uklah dengan paku payung di salah satu titik sudut bidang ABCD menembus bidangn di bawahnya. Putarlah bidang AB
ginanmu.

3
h salah satu ujung sebuah lidi pada bidang ABCD, kemudian peganglah lidi di ujung yang lain. Putarlah lidi terseut ses

(1) (2) (3)

Dari percobaan 1, 2, dan 3, kesimpulan apa yang Rotasi atau perputaran memiliki sifat:
dapat kamu berikan? Apakah terjadi perubahan
bentuk pada bidang ABCD setelah diputar atau
dirotasi? Apakah terjadi perubahan ukuran pada
ada bidang ABCD setelah diputar atau
bangun yangdirotasi?
diputar (dirotasi) tidak mengalami perubahan be
bangun yang diputar (dirotasi) mengalami perubahan posisi
Apakah terjadi perubahan posisi pada ada bidang
ABCD setelah diputar atau dirotasi?
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh

39
Suatu benda dapat berotasi atau berputar jika memiliki
titik putar atau titik pusat dan sudut putar. Pada percobaan 1
titik putar berada di tengah bidang, dan pada percobaan 2 titik
putar berada di titik sudut bidang, yaitu pada paku payung
yang ditusuk ke bidang tersebut. sedangkan pada percobaan 3
titik putar berada pada ujung lidi yang dipegang.

Untuk dapat berputar, dibutuhkan pusat putar 𝑃(𝑝, 𝑞) dan


sudut putar 𝜃. Secara umum, notasi perputaran ditulis
𝑅(𝑃(𝑝,𝑞), 𝜃)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥′ , 𝑦′)

MASALAH 3.2

Untuk membahas hasil pemasaran suatu produk selama satu


tahun yang dilakukan oleh 7 kantor cabang maka diadakan
rapat yang dilakukan menggunakan meja bundar seperti pada
gambar di samping.
Jika kursi A ditempati oleh direktur
pemasaran kantor pusat, kemudian kursi B,
C, D, E, F, G, dan H ditempati oleh direktur
pemasaran kantor cabang B, C, D, E, F, G,
dan
H. Tiap kursi berpasangan dengan titik
bernomor pada meja, kursi A berpasangan
Gambar 3.1 denah kursi dengan titik nomor 1, kursi C berpasangan
rapat
dengan titik nomor 3, dan seterusnya. Selanjutnya, jika meja tersebut
diputar (dirotasikan) sejauh 90° searah jarum jam, tentukanlah
pasangan nomor pada meja dengan huruf pada kursi yang terjadi
sebagai hasil rotasi.

Alternatif Penyelesaian
Perhatikan gambar di samping.
Setelah meja diputar sejauh 90°
searah jarum jam, maka seluruh
titik berputar bersama meja. Pada
gambar di samping diperlihatkan
titik 1 yang mula-mula berpasangan
dengan Gambar 3.2 denah kursi rapat

40
kursi A setelah berputar sejauh 90° searah jarum jam
menyebabkan titik 1 menjadi berpasangan dengan kursi C,
begitu pula titik 5 yang mula mula berpasangan dengan kursi
E setelah berputar sejauh 90° searah jarum jam menyebabkan
titik 5 menjadi berpasangan dengan kursi G.

Setelah meja diputar sejauh 90° searah jarum jam, maka


pasangan titik 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 pada meja berpasangan
dengan kursi?

A. ROTASI PADA PUSAT 𝑶(𝟎, 𝟎)

Sebelum mempelajari konsep rotasi terhadap pusat 𝑂(0, 0),


perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 3.3 koordinat titik A

Untuk mencari koordinat titik 𝐴 kita menggunakan konsep trigonometri.


Kamu masih ingat konsep trigonometri, bukan? Jika panjang 𝑂𝐴 = 𝑟,
𝑥
maka nilai cos 𝛽 = didapat 𝑥 = 𝑟 cos 𝛽
𝑟
𝑦
dan nilai sin 𝛽 = didapat 𝑦 = 𝑟 sin 𝛽
𝑟

Jadi, koordinat titik 𝐴(𝑥, 𝑦) pada gambar di atas dapat ditulis dalam
bentuk 𝐴(𝑟 cos 𝛽 , 𝑟 sin 𝛽).

41
Perhatikan gambar di bawah ini untuk mendapatkan
Rotasi titik, bidang, dan
konsep rotasi terhadap pusat 𝑂(0, 0). kurva terhadap pusat
𝑂(0, 0)

(a) rotasi
r titik

(b) rotasi
garis
Gambar 3.4 rotasi titik dengan pusat O(0, 0)

Koordinat awal Objek A diputar sebesar sudut 𝜃


dengan pusat rotasi 𝑂(0, 0) sehingga posisi objek
(c) rotasi
menjadi A’, yaitu pada koordinat 𝐴′(𝑟 cos(𝛽 + 𝜃) , 𝑟 bidang
sin(𝛽 + 𝜃)). Dengan demikian, kita akan mecoba
mencari konsep rotasi.

Misalkan matriks rotasi adalah ( 𝑎 𝑏 ) sehingga:


𝑐 𝑑
𝑅(𝑂(0,0), 𝜃)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥′ , 𝑦′)
𝑅(𝑂(0,0), 𝜃)
𝐴(𝑟 cos 𝛽 , 𝑟 sin 𝛽) → 𝐴′(𝑟 cos(𝛽 + 𝜃) , 𝑟 sin(𝛽 + 𝜃)) INGAT!
𝑟 cos(𝛽 + 𝜃) 𝑎 𝑏 𝑟 cos 𝛽 𝑎𝑟 cos 𝛽 + 𝑏𝑟 sin 𝛽
( 𝑟 sin(𝛽 + 𝜃) ) = ( 𝑐 𝑑 ) ( 𝑟 sin 𝛽 ) = ( 𝑐𝑟 cos 𝛽 + 𝑑𝑟 sin 𝛽)
( Arah rotasi dikatakan positif jika berlawanan dengan arah jarum jam. Sebaliknya, arah rotasi dik
𝑟 cos(𝛽 + 𝜃)
𝑟 sin(𝛽 + 𝜃) ) = ( 𝑎𝑟 cos 𝛽 + 𝑏𝑟 sin 𝛽 )
𝑐𝑟 cos 𝛽 + 𝑑𝑟 sin 𝛽
cos 𝛽 cos 𝜃 − sin 𝛽 sin 𝜃 𝑎 cos 𝛽 + 𝑏 sin 𝛽
𝑟 ( sin 𝛽 cos 𝜃 + cos 𝛽 sin 𝜃 ) = 𝑟 ( 𝑐 cos 𝛽 + 𝑑 sin 𝛽)

cos 𝛽 cos 𝜃 − sin 𝛽 sin 𝜃 𝑎 cos 𝛽 + 𝑏 sin 𝛽


( cos 𝛽 sin 𝜃 + sin 𝛽 cos 𝜃 ) = ( 𝑐 cos 𝛽 + 𝑑 sin 𝛽 )

42
Ini berarti
𝛼 = cos 𝜃 , 𝑏 = −sin 𝜃 , 𝑐 = sin 𝜃 , 𝑑 = cos 𝜃

Dengan demikian, matriks rotasi dengan sudut putar 𝜃 dan titik pusat
cos
rotasi 𝑂(0, 0) adalah ( − sin 𝜃
𝜃 cos 𝜃 )
sin 𝜃
Jika suatu titik berada pada jarak tertentu 𝐴(𝑥, 𝑦) dirotasi sebesar sudut 𝜃 dengan pusat rotasi 𝑂(0, 0), maka bayan
tersebut menjadi A′(𝑥′, 𝑦′)

Dalam matematika ditulis:


𝐴(𝑥, 𝑦)𝑅→
(𝑂(0,0), 𝜃) 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)

Atau dalam bentuk matriks ditulis:


(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) (𝑥)
𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃 𝑦

Rotasi titik, bidang, dan


B. ROTASI PADA PUSAT 𝑷(𝒑, 𝒒) kurva terhadap pusat
𝑃(𝑝, 𝑞)
Jika pusat rotasi ada di titik 𝑃(𝑝, 𝑞), kamu bisa
menggeser (translasi) terlebih dahulu pusat rotasi ke
pusat 𝑂(0, 0) kemudian terjadi proses rotasi,
kemudian ditranslasi kembali sejauh pusat rotasi
sebelumnya

(a) rotasi
Amatilah gambar dibawan ini untuk menemukan titik
konsep rotasi terhadap pusat 𝑃(𝑝, 𝑞)!
Kita misalkan titik 𝐴(−2, 4) dirotasi terhadap pusat
𝑃(3, 2) sebesar 90°.

(b) rotasi
garis

(c) rotasi
bidang
43
Gambar 3.5 rotasi titik dengan pusat P(p, q)

Langkah-langkah rotasi sebagai berikut.


Langkah 1. Translasikan koordinat objek dengan (−𝑝, −𝑞) sehingga pusat
rotasi berubah menjadi 𝑂(0, 0)
Titik 𝐴(−2, 4) ditranslasi dengan 𝑇(−3, −2) diperoleh
𝐴′(−5, 2).
Langkah 2. Rotasikan objek yang telah ditranslasikan sebesar sudut
rotasi terhadap pusat 𝑂(0, 0)
Titik 𝐴′(−5, 2) dirotasikan sebesar 90° dan pusat 𝑂(0, 0)
diperoleh 𝐴′′(−2, −5)
Langkah 3. Translasikan kembali koordinat hasil langkah 2 dengan
pusat rotasi 𝑃(𝑝, 𝑞).
Titik 𝐴′′(−2, −5) ditranslasikan kembali dengan 𝑇(3, 2)
diperoleh 𝐴′′′(1, −3).
Jadi, bayangan titik 𝐴(−2, 4) yang dirotasi sebesar 90° terhadap
pusat rotasi 𝑃(3, 2) adalah 𝐴′′′(1, −3).

44
Titik 𝐴(𝑥, 𝑦) diputar terhadap pusat 𝑃(𝑝, 𝑞) sebesar sudut 𝜃
menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑦′ , 𝑥 ′), ditulis dengan:
𝐴(𝑥, 𝑦)𝑅→
(𝑃(𝑝,𝑞), 𝜃) 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)

Atau dalam matriks ditulis


(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) (𝑥 − 𝑝) + 𝑝
𝑦−𝑞 (𝑞)
𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃

A. Setelah mempelajari konsep rotasi, adakah yang belum kamu


pahami? Ajukan beberapa pertanyaan mengenai materi rotasi
diatas pada kolom di bawah!

B. Gunakanlah konsep rotasi untuk menyelesaikan permasalahan


berikut dengan temanmu.

Tentukan persamaan bayangan dari persaman-persamaan


berikut, jika dirotasi dengan pusat 𝑃(1, 2) dan sudut putar 90°.
a. Garis 2𝑦 = 3𝑥 − 6
b. Garis 𝑦 = 5𝑥 − 1
c. Parabola 𝑦 = 𝑥2 − 2𝑥 + 1

45
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu mengenai pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditulis pada kolom di atas. Tuliskan hasil diskusi
dengan temanmu pada kolom di bawah ini.

CONTOH 3.1

Tentukan bayangan titik 𝐴(5, −2) jika dirotasi dengan pusat rotasi
𝑂(0, 0) sebesar 90° !

Jawab:

𝑅(𝑂(0,0), 90°)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)

(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) 𝑥


(𝑦)
𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃
(𝑥′) = ( cos 90− sin 90 ) ( 5 )
𝑦′ sin 90cos 90−2
𝜃 = 90°
(𝑥′) = ( 0−1 ) ( 5 )
𝑦′ 10−2
(𝑥′) = ( 2 )
𝑦′ 5
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(2 , 5)

46
CONTOH 3.2

Jika garis 7𝑥 + 3𝑦 − 20 = 0 dirotasi dengan sudut 90° terhadap pusat rotasi 𝑃(0, 3), tentukan hasil bayangannya !

Jawab:

𝑅(𝑃(𝑝,𝑞), 𝜃)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑦′ , 𝑥 ′)

(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) 𝑥 − 𝑝𝑝


(𝑦 − )𝑞+) (𝑞
𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃
(𝑥′) = ( cos 90− sin 90 ) (𝑥 − 0) + 0)
(
𝑦′ sin 90cos 90 𝑦−3 3
(𝑥′) = ( 0 −1 ) ( 𝑥 0)
𝑦′ 10 𝑦−3 )+(3

(𝑥′) = ( −(𝑦 − 3) 0) = ( −𝑦 + 3 )
)+(
𝑦′ 𝑥 3 𝑥+3
𝑥 ′ = −𝑦 + 3 maka didapat 𝑦 = −𝑥 ′ + 3
𝑦′ = 𝑥 + 3 maka didapat 𝑥 = 𝑦′ − 3

Substitusi pada persamaan 7𝑥 + 3𝑦 − 20 = 0 dengan 𝑥 = 𝑦′ − 3 dan


𝑦 = −𝑥 ′ + 3

Didapat 7(𝑦′ − 3) + 3(−𝑥 ′ + 3) − 20 = 0 7𝑦′ − 21 − 3𝑥′ + 9 − 20 = 0


7𝑦′ − 3𝑥 ′ − 32 = 0

Jadi, bayangan garis 7𝑥 + 3𝑦 − 20 = 0 yang dirotasi dengan sudut 90°


terhadap pusat rotasi 𝑃(0, 3) adalah 7𝑦′ − 3𝑥 ′ − 32 = 0

47
CONTOH 3.3

Sebuah segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan koordinat-koordinat titik sudutnya seperti gambar berikut.

Tentukan koordinat-koordinat bayangan segitiga tersebut jika dirotasi terhadap pusat 𝑂(0, 0) sejauh 90°!

Jawab:
Mencari koordinat titik-titik sudutnya
𝐴(1, 2), 𝐵(4, 5), dan 𝐶(6, 4)

Merotasikan ketiga titik sudutnya terhadap pusat 𝑂(0, 0) sejauh 90°


𝐴(1, 2) → 𝑅(𝑂(0,0),
𝐴′(𝑥90°) ′ , 𝑦′)

(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) (𝑥)


𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃 𝑦
(𝑥′) = ( cos 90− sin 90 ) (1)
𝑦′ sin 90cos 902
(𝑥′) = ( 0 −1 ) 1)
(
𝑦′ 102
(𝑥′) = ( −2 )
𝑦′ 1
Jadi, bayangan titik 𝐴 adalah 𝐴′(−2 , 1)

48
𝑅(𝑂(0,0), 90°)
• 𝐵(4,5) → 𝐵′(𝑥 ′ , 𝑦′)
(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) (𝑥)
𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃 𝑦
(𝑥′) = ( cos 90− sin 90 ) (4)
𝑦′ sin 90cos 905
(𝑥′) = ( 0 −1 ) 4)
(
𝑦′ 105
(𝑥′) = ( −5 )
𝑦′ 4
Jadi, bayangan titik 𝐵 adalah 𝐵′(−5 , 4)

𝑅(𝑂(0,0), 90°)
• 𝐶(6, 4) → 𝐴′(𝑥 ′ , 𝑦′)
(𝑥′) = ( cos 𝜃− sin 𝜃 ) (𝑥)
𝑦′ sin 𝜃cos 𝜃 𝑦
(𝑥′) = ( cos 90− sin 90 ) (6)
𝑦′ sin 90cos 904
(𝑥′) = ( 0 −1 ) 6)
(
𝑦′ 104
(𝑥′) = ( −4 )
𝑦′ 6
Jadi, bayangan titik 𝐶 adalah 𝐶′(−3 , 1)

Jadi, bayangan segitiga 𝐴𝐵𝐶 yang dirotasi terhadap pusat 𝑂(0, 0)


sejauh 90° adalah 𝐴′𝐵′𝐶′ dengan koordinat titik-titiknya adalah
𝐴′(−2 , 1), 𝐵′(−5 , 4), dan 𝐶′(−3 , 1)

49
LATIHAN SOAL

1. Tentukan koordinat bayangan titik-titik oleh rotasi R dengan sudut 𝜃


dan pusat rotasi P serta arah rotasi sebagai berikut:
No. Titik Sudut Arah Pusat

1 𝐴(1, 7) 90° Searah jarum jam 𝑃(1, 1)


2 𝐵(5, −√3) 30° Searah jarum jam 𝑂(0,0)
3 45° Berlawanan jarum jam 𝑂(0, 0)
𝑀(−√2, 4√2)
4 𝑁(−8, 0) 90° Berlawanan jarum jam 𝑃(2, −1)
5 𝑆(−3, −2) 180° Searah jarum jam 𝑂(0, 0)

2. Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2𝑥 + 4𝑦 − 20 = 0 dirotasi sejauh 180° dengan pusat


rotasi pada titik 𝑂(0, 0). Tentukan persamaan bayangan lingkaran
tersebut setelah dirotasi!
3. Bayangan garis 3𝑦 − 2𝑥 + 18 = 0 yang dirotasi sejauh 270° terhadap
pusat rotasi 𝑃(−3, 4) adalah…
4. Diketahui koordinat-koordinat titik sudut segitiga 𝑄𝑅𝑆 adalah 𝑄(3, 3),
𝑅(−4, 3), dan 𝑆(5, 6). Tentukan bayangan dari titik-titik sudut jika
dirotasikan sejauh 90° terhadap pusat 𝑂(0, 0)!
5. Diketahui koordinat-koordinat titik sudut segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah (−5,
−5), 𝐵(−1, −5), 𝐶(−1, −1), dan 𝐷(−5, −1). Jika segiempat 𝐴𝐵𝐶𝐷
dirotasikan terhadap titik pusat 𝑃(−1, −1) sejauh −90°, maka koordinat-
koordinat bayangannya adalah…

Menurutmu, apa yang paling menarik dari materi “rotasi”? Bagian


mana yang sudah kamu pahami? Bagian mana yang belum kamu
pahami?

50
EVALUASI PEMBELAJARAN
A. PILIHAN GANDA
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu dengan menggunakan
cara penyelesaian, kemudian pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Sebuah perusahaan mengadakan


agenda liburan untuk para
karyawannya. Mereka berlibur ke
taman hiburan. Ika, Ayu, Hana, Toriq,
Dana, Naufal, Julita, dan Hasna memilih
wahana bianglala sebagai wahana
pertama yang akan dinaiki. Ika, Ayu,
Hana, dan Dana berada dalam tempat
duduk yang sama pada nomor 3,
sedangkan Toriq, Naufal, Hasna, dan Julita berada pada nomor 1.
Jika bianglala berputar sejauh 90° searah jarum jam, maka di
posisi nomor berapa tempat duduk Ayu sekarang?
A. 5 C. 8 E. 15
B. 7 D. 13

2. Bianglala kembali berputar sejauh 180° searah jarum jam, maka di


posisi nomor berapa tempat duduk Hasna sekarang?
A. 5 C. 11 E. 15
B. 9 D. 13

3. Bayangan dari titik 𝐵(−9, 2) jika dirotasikan terhadap titik pusat


𝑂(0, 0) sejauh 90° adalah…
A. 𝐵′(9, −2) C. 𝐵′(−2, −9) E. 𝐵′(−2, 9)
B. 𝐵′(−2, 9) D. 𝐵′(2, −9)

4. Titik 𝑃(−3, −7) dirotasi sejauh 180° terhadap titik pusat 𝑂(0, 0)
menghasilkan bayangan 𝑃′. Koordinat dari 𝑃′ adalah…
A. 𝑃′(−7, 3) C. 𝑃′(7, −3) E. 𝐵′(3, −7)
B. 𝑃′(7, 3) D. 𝐵′(3, 7)

51
5. Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan gambar di samping,
pernyataan di bawah ini yang
benar adalah…
A. 𝑀′ adalah bayangan dari 𝑀
oleh rotasi sejauh 90°
terhadap titik pusat rotasi
𝑂(0, 0)
B. 𝑀′ adalah bayangan dari 𝑀
oleh rotasi sejauh −90°
terhadap titik pusat rotasi
𝑂(0, 0)
C. 𝑀′ adalah bayangan dari 𝑀
oleh rotasi sejauh 45°
terhadap titik pusat rotasi
𝑂(0, 0)
D. 𝑀′ adalah bayangan dari 𝑀
oleh rotasi sejauh −45°
terhadap titik pusat rotasi 𝑂(0,
0)
E. Tidak ada jawaban yang benar

6. Titik 𝐴(−2, 0) dan titik 𝐵(1, −3) dirotasi sejauh −90° terhadap titik
pusat 𝑂(0, 0) menghasilkan bayangan 𝐴′ dan 𝐵′. Persamaan garis
yang melewati titik 𝐾′ dan titik 𝐿′ adalah…
A. 𝑥 − 𝑦 = 2 C. 𝑥 + 𝑦 = 2 E. −𝑥 + 𝑦 = −2
B. 𝑥 − 𝑦 = −2 D. −𝑥 − 𝑦 = 2

7. Titik 𝐾(0, −1) dan titik 𝐿(3, 1) dirotasi sejauh 270° terhadap titik
pusat 𝑃(−1, 1) menghasilkan bayangan 𝐾′ dan 𝐿′. Persamaan garis
yang melewati titik 𝐴′ dan titik 𝐵′ adalah…
A. 3𝑥 − 2𝑦 = 3 C. 2𝑥 + 3𝑦 = 3 E. 2𝑥 + 3𝑦 = −6
B. 3𝑥 + 2𝑦 = −3 D. 2𝑥 + 3𝑦 = 6

8. Persamaan bayangan garis 𝑔 yang


dirotasi sejauh 90° terhadap pusat
𝑂(0, 0) adalah…
A. 𝑥 + 2𝑦 = 5
B. 𝑥 + 2𝑦 = −3
C. 2𝑥 − 𝑦 = −5
D. 2𝑥 + 𝑦 = 5
E. 2𝑥 − 𝑦 = 3
52
9. Bayangan garis 𝑥 + 4𝑦 = −8 yang dirotasi terhadap pusat 𝑃(0, 2)
sejauh 180° adalah…
A. 𝑥 + 4𝑦 = 24 C. 4𝑥 − 𝑦 = 8 E. 4𝑥 − 𝑦 = −18
B. 𝑥 + 4𝑦 = 8 D. 4𝑥 − 𝑦 = 14

10. Diketahui koordinat-koordinat titik sudut segitiga ABC adalah


𝐴(4, – 2), 𝐵(9, 1), dan 𝐶(3, 2). Koordinat bayangan dari titik-titik
sudut segitiga tersebut jika dirotasikan terhadap titik pusat 𝑂(0, 0)
sejauh 90° adalah…
A. 𝐴′(−2, 4), 𝐵′(1, 9), dan 𝐶′(2, 3)
B. 𝐴′(−2, −4), 𝐵′(1, − 9), dan 𝐶′(2, −3)
C. 𝐴′(2, −4), 𝐵′(−1, − 9), dan 𝐶′(−2, −3)
D. 𝐴′(2, 4), 𝐵′(−1, 9), dan 𝐶′(−2, 3)
E. 𝐴′(−4, 2), 𝐵′(−9, − 1), dan 𝐶′(−3, − 2)

A. ESSAY
Jawablah soal-soal berikut!

1. Titik 𝐴(0, −3) dan titik 𝐵(−5, 2) dirotasi terhadap pusat rotasi
𝑂(0, 0) sejauh 180° menghasilkan bayangan 𝐴′ dan 𝐵′. Tentukanlah
persamaan garis yang melalui titik 𝐴′ dan titik 𝐵′!
2. Titik 𝑆(𝑥, 𝑦) dirotasi sejauh 270° terhadap pusat rotasi 𝑃(−3, −1)
menghasilkan bayangan 𝑆′(6, −2). Nilai dari 𝑥 − 2𝑦 adalah…
3. Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 − 4𝑦 − 20 = 0 dirotasi sejauh −90° dengan
pusat rotasi pada titik 𝑃(6, 1) menghasilkan bayangan lingkaran
dengan persamaan…
4. Sebuah segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan koordinat titik-titik sudutnya adalah
𝐴(1, −2), 𝐵(5, 6), dan 𝐶(−3, 5). Tunjukan secara gambar bayangan
dari titik-titik sudut segitiga tersebut jika dirotasikan sejauh 180°
terhadap pusat rotasi 𝑃(−1, 2)!
5. Perhatikan gambar di samping!
Jika segiempat 𝐾𝐿𝑀𝑁 dirotasi
sejauh 90° terhadap pusat rotasi
𝑂(0, 0). Tentukan bayangan dari
titik-titik sudut segiempat
tersebut!

53
DILATASI (PERKALIAN)

Sumber: www.freepik.com

Pernahkah kamu bermain membuat bayangan suatu objek di


dinding dengan lampu senter? Apa yang terjadi dengan bayangan
objek tersebut jika lampu senter digeser ke kanan dan ke kiri? Dan apa
yang terjadi dengan bayangannya jika lampu senter digeser ke
belakang menjauhi objek?
Jika kamu perhatikan, saat lampu senter digeser ke belakang
menjauhi objek, maka bayangan di dinding akan membesar,
begitu pula sebaliknya. Perbesaran dan pengecilan objek
seperti di atas merupakan penerapan transformasi geometri
yaitu dilatasi atau perkalian.

MASALAH 4.1 Sebuah kertas berbentuk persegi panjang


disinari dengan senter kearah dinding dan
menghasilkan bayangan kertas yang lebih
besar di dinding. Amati bayangan kertas
tersebut.

54
Apakah terjadi perubahan bentuk pada
kertas yang berbentuk persegi panjang Dilatasi atau perkalian memiliki sifat:
setelah diperbesar atau didilatasi? Apakah
terjadi perubahan ukuran pada bayangan
Bangun
setelahyang diperbesar
kertas atau diperkecil
diperbesar (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran atau
atau didilatasi?
Tuliskan kesimpulan yang kamu peroleh

MASALAH 4.2 Sebuah perusahaan memiliki


gudang penyimpanan barang
yang memiliki ukuran panjang 3
meter dan lebar 2 meter seperti
pada gambar.
Karena barang-barang
perusahaan yang akan disimpan
dalam gudang
bertambah banyak, maka gudang tersebut akan direnovasi menjadi dua
kali lebih besar dari ukuran sebelumnya. Maka, luas gudang setelah
direnovasi adalah…

Alternatif Penyelesaian
Perhatikan gambar 4.1 di bawah

Gambar 4.1 Perbesaran gudang


Ukuran gudang mula-mula:
 Panjang gudang = 3
 Lebar gudang = 2
Setelah gudang diperbesar dengan faktor dilatasi 2, menghasilkan
bayangan persegi panjang dengan ukuran:
 Panjang gudang menjadi dua kali panjang semula = 2 × 3 = 6
 Lebar gudang menjadi dua kali lebar semula= 2 × 2 = 4
Setelah gudang diperbesar 2 kali ukuran semula, maka luas gudang
setelah direnovasi adalah…

Bagaimana jika perusahaan ingin merenovasi gudang menjadi


tiga kali lebih besar dari ukuran sebelumnya? Berapa ukuran
panjang dan lebar gudang setelah direnovasi? Berapa meter
persegi luas gudang setelah direnovasi?

MASALAH 4.3

Pernahkah kalian melihat tayangan


doraemon? Ada salah satu alat doraemon
yang berkaitan dengan konsep dilatasi
yaitu “senter pembesar” seperti pada
gambar di samping. Jika ada benda yang
disinari dengan cahaya senter tersebut,
maka benda tersebut akan menjadi lebih
Sumber:
www.kaskus.co.id
besar dari ukuran aslinya.

56
Sekarang kita asumsikan senter tersebut sebagai
titik pusat. Kemudian ada bangun
segitiga ABC yang akan diperbesar
sehingga menjadi bangun segitiga
A’B’C’ (bayangan) seperti pada
gambar dengan perbesaran dua
kali atau faktor dilatasi k=2.
Diperoleh bahwa PA’=2(PA),
PB’=2(PB), dan PC’=2(PC) Gambar 4.2 ilustrasi secara
geometris

Suatu benda dapat dipebesar atau diperkecil (dilatasi) jika memiliki


titik pusat dilatasi dan faktor dilatasi.

Jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) didilatasi terhadap titik pusat 𝑃(𝑝, 𝑞) dengan


faktor dilatasi 𝑘. Secara umum, notasi dilatasi ditulis
𝐷(𝑃(𝑝,𝑞), 𝑘)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥′ , 𝑦′)

A. DILATASI TERHADAP PUSAT 𝑶(𝟎, 𝟎) Dilatasi titik, bidang, dan


kurva terhadap pusat
Perhatikan gambar di bawah untuk mendapatkan 𝑂(0, 0)

konsep dilatasi.

(a) dilatasi
titik

Gambar 4.1 Gambar 4.3 dilatasi


titik terhadap pusat
O(0, 0)

Pada gambar 4.3, titik (3, 2) didilatasi dengan (b) dilatasi


faktor dilatasi 𝑘 = 2 menghasilkan bayangan garis
dengan koordinat:
𝑥′ = 2 × 3 = 6
𝑦′ = 2 × 3 = 4
Jadi dapat kita peroleh bayangan dari titik 𝐴(𝑥, 𝑦)
(c) dilatasi
adalah 𝐴′(𝑘𝑥, 𝑘𝑦) bidang
Dengan demikian, disimpulkan jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦) didilatasikan terhadap
titik pusat 𝑂(0, 0) dengan faktor dilatasi 𝑘, maka bayangan dari 𝐴
adalah
𝐴(𝑥′, 𝑦′) dengan 𝑥 ′ = 𝑘𝑥 dan 𝑦 ′ = 𝑘𝑦
Dapat ditulis dengan:
𝐴(𝑥, 𝑦) 𝐷→
(𝑂(0,0), 𝑘) 𝐴′(𝑘𝑥 , 𝑘𝑦)

Atau dalam bentuk matriks ditulis:


(𝑥′) = 𝑘 ( 𝑥
𝑦′ 𝑦)

B. DILATASI TERHADAP PUSAT 𝑷(𝒑, 𝒒)

Perhatikan gambar di bawah untuk mendapatkan Dilatasi titik, bidang, dan


konsep dilatasi. kurva terhadap pusat
𝑃(𝑝, 𝑞)

(a) dilatasi
titik

(b) dilatasi
garis

Gambar 4.4 dilatasi titik terhadap pusat P(p, q)

(c) dilatasi
Pada gambar 4.4, titik 𝐶(𝑥, 𝑦) didilatasi dengan bidang
faktor dilatasi 𝑘 menghasilkan bayangan dengan
koordinat:
𝑥 ′ = 𝑝 + 𝑘(𝑥 − 𝑝)
𝑦 ′ = 𝑞 + 𝑘(𝑦 − 𝑞)

58
Dengan demikian, disimpulkan jika titik 𝐴(𝑥, 𝑦)
didilatasikan terhadap titik pusat 𝑃(𝑝, 𝑞) dengan
faktor dilatasi 𝑘, maka bayangan dari 𝐴 adalah 𝐴′(𝑥′, 𝑦
′) dengan 𝑥 ′ = 𝑝 + 𝑘(𝑥 − 𝑝) dan 𝑦 ′ = 𝑞 + 𝑘(𝑦 − 𝑞)

Dapat ditulis dengan:


𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝑘) 𝐴′(𝑝 + 𝑘(𝑥 − 𝑝) , 𝑞 + 𝑘(𝑦 − 𝑞))
𝐷(𝑃(𝑝,𝑞),

Atau dalam bentuk matriks ditulis:


(𝑥′) = (𝑝) + 𝑘 𝑥−𝑝
𝑞 (𝑦) − 𝑞
𝑦′

A. Setelah mempelajari konsep dilatasi, adakah yang belum kamu


pahami? Ajukan beberapa pertanyaan mengenai materi dilatasi di
atas pada kolom di bawah!

B. Gunakanlah konsep dilatasi untuk menyelesaikan permasalahan


berikut dengan temanmu.

Sebuah segitiga 𝐾𝐿𝑀 dengan titik 𝐾(2, 1), 𝐿(2, 4), dan 𝑀(6, 1)
didilatasi terhadap titik pusat 𝑂(0, 0) dengan faktor dilatasi 𝑘 =
3. Tentukanlah:
a. Koordinat bayangan titik-titik sudutnya.
b. Gambar perbesarannya dengan bidang koordinat.
c. Luas dari bayangan segitiga 𝐾𝐿𝑀.
Diskusikanlah dengan teman sebangkumu mengenai pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditulis pada kolom di atas. Tuliskan hasil diskusi
dengan temanmu pada kolom di bawah ini.

CONTOH 4.1

Tentukan bayangan titik 𝐴(1, −2) jika didilatasi dengan faktor dilatasi
𝑘 = 3 dan pusat dilatasi 𝑂(0, 0)!

Jawab:

𝐷(𝑂(0,0), 𝑘)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑘𝑥 , 𝑘𝑦)
𝐴(1, −2) →𝐷(𝑂(0,0), 3) 𝐴′(3(1) , 3(−2))
𝐴(1, −2) → 𝐴′(3, −6)
Jadi, bayangan 3) 𝐴 adalah 𝐴′(3, −6)
𝐷(𝑂(0,0),titik

60
CONTOH 4.2

Dengan menggunakan matriks, tentukan bayangan dari titik 𝐵(−3, 0)


yang didilatasi terhadap titik pusat 𝑃(1, 2) dengan faktor dilatasi 𝑘 =
−3

Jawab:

𝐷(𝑃(𝑝,𝑞), 𝑘)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑝 + 𝑘(𝑥 − 𝑝) , 𝑞 + 𝑘(𝑦 − 𝑞))
(𝑥′) = ( 𝑝𝑥 − 𝑝
𝑦′ 𝑞 ) + 𝑘𝑦()− 𝑞
(𝑥′) = ( 1) + (−3) ( −3 − 1
)
𝑦′ 2 0−2
(𝑥′) =1( ) + (−3) ()−4
𝑦′ 2 −2
(𝑥′) = ( 1) + 12
()
𝑦′ 2 6
(𝑥′) = ()13
8
𝑦′
Jadi, bayangan titik 𝐵 adalah 𝐵′(13 , 8)

3𝑦 − 6 = 0 didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 = 3 terhadap pusat dilatasi 𝑃(1, −2). Tentukanlah persamaan dari bay

dilatasi

𝐷(𝑃(𝑝,𝑞), 𝑘)
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑝 + 𝑘(𝑥 − 𝑝) , 𝑞 + 𝑘(𝑦 − 𝑞))
(𝑥′) = ( 𝑝𝑥 − 𝑝
𝑦′ 𝑞 ) + 𝑘𝑦()− 𝑞
(𝑥′) = ( 1 ) + (3) ( 𝑥 − 1
𝑦′ −2 𝑦 − (−2) )
(𝑥′) = ( 1 ) + (3) (𝑥 − 1)
𝑦′ −2 𝑦+2
(𝑥′) = ( 1) + (3𝑥 − 3)
𝑦′ 2 3𝑦 + 6
(𝑥′) = (3𝑥 − 2)
𝑦′ 3𝑦 + 8

𝑥 ′ = 3𝑥 − 2 maka didapat 𝑥 = 𝑥 +2
3

𝑦′ = 3𝑦 + 8 maka didapat 𝑦 = 𝑦 −8
3


Substitusi pada persamaan 2𝑥 + 3𝑦 − 6 = 0 dengan 𝑥 = 𝑥 +23 dan 𝑦 =
𝑦 ′ −8
3

𝑦 ′ −8
Didapat 2 (𝑥 +2 ) + 3 () −6=0
3 3

2𝑥 ′ +4 + 3𝑦 ′ −24 − 6=0
3 3

2𝑥 ′ + 4 3𝑦′ − 24 18
3 + 3 −3=0×3
2𝑥 ′ + 4 + 3𝑦′ − 24 − 18 = 0
2𝑥 ′ + 3𝑦′ − 38 = 0

i, persamaan bayangan garis 2𝑥 + 3𝑦 − 6 = 0yang didilatasi terhadap pusat 𝑃(1, −2) dengan faktor dilatasi 𝑘 = 3
+ 3𝑦′ − 38 = 0

62
LATIHAN SOAL

1. Bayangan titik 𝐿(−1, 6) yang didilatasi oleh faktor skala −2 terhadap


pusat 𝑃(1, −2) adalah…
2. Titik 𝑀(5, −1) dan titik 𝑁(0, 4) didilatasi oleh faktor skala 3 terhadap
pusat 𝑂(0, 0) menghasilkan bayangan 𝑀′ dan 𝑁′. Tentukan persamaan
garis yang melalui titik 𝑀′ dan titik 𝑁′!
3. Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 − 4𝑦 − 20 = 0 didilatasi dengan faktor skala ½
dengan pusat 𝑂(0, 0).
4. Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑥 − 4𝑦 − 20 = 0 didilatasi dengan faktor skala −1
dengan pusat rotasi pada titik 𝑃(1, −5).
5. Perhatikan gambar di samping!
Tunjukan secara gambar bayangan
segitiga 𝐴𝐵𝐶 jika didilatasi dengan
faktor skala −2 dengan pusat 𝑂(0, 0)!

Menurutmu, apa yang paling menarik dari materi “dilatasi”? Bagian


mana yang sudah kamu dipahami? Bagian mana yang belum kamu
dipahami?
EVALUASI PEMBELAJARAN
A. PILIHAN GANDA
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu dengan menggunakan
cara penyelesaian, kemudian pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Sebuah titik 𝐾(−2, 3) didilatasi terhadap pusat 𝑂(0, 0) dengan


faktor dilatasi 3 menghasilkan bayangan dengan koordinat…
A. 𝐾′(9, −6) C. 𝐾′(−6, 9) E. 𝐾′(−9, −6)
B. 𝐾′(6, −9) D. 𝐾′(−6, −9)

2. Jika titik 𝑁(5, −1) didilatasi terhadap pusat 𝑃(1, −2) dengan faktor
dilatasi 2 menghasilkan bayangan…
A. 𝑁′(10, −2) C. 𝑁′(−7, 0) E. 𝑁′(−10, −2)
B. 𝑁′(9, 0) D. 𝑁′(−7, −4)

3. Jika 𝐵′(8, 4) adalah bayangan dari 𝐵(2, 1) yang didilatasi terhadap


pusat 𝑂(0, 0) dengan faktor dilatasi 𝑘, maka nilai 𝑘 adalah…
A. 2 C. 4 E. 6
B. 3 D. 5

4. Sebuah titik 𝐴 didilatasi terhadap


pusat 𝑃(−1, 1) dengan faktor
dilatasi
−2 menghasilkan bayangan 𝐴′(𝑎, 𝑏).
Maka nilai 𝑎 + 2𝑏 adalah…
A. 5 D. −32
B. 2 E. −7
C. 1

5. Titik 𝑈(0, −2) dan titik 𝑉(−3, 1) didilatasi terhadap pusat 𝑂(0, 0)
dengan faktor dilatasi 2 menghasilkan bayangan 𝑈′ dan 𝑉′.
Persamaan garis yang melalui titik 𝑈′ dan titik 𝑉′ adalah…
A. 𝑥 + 𝑦 + 6 = 0 C. 𝑥 − 𝑦 + 6 = 0 E. 𝑥 + 𝑦 − 4 = 0
B. 𝑥 + 𝑦 − 6 = 0 D. 𝑥 + 𝑦 + 4 = 0

64
6. Perhatikan gambar di samping.
Jika garis 𝑔 didilatasi dengan
faktor dilatasi 𝑘 = −1 terhadap
pusat 𝑂(0, 0) akan menghasilkan
bayangan dengan persamaan…
A. 2𝑥 + 3𝑦 + 24 = 0
B. 2𝑥 − 3𝑦 + 24 = 0
C. 2𝑥 − 3𝑦 − 24 = 0
D. 2𝑥 + 3𝑦 + 12 = 0
E. 2𝑥 + 3𝑦 − 12 = 0

7. Garis 2𝑦 = −𝑥 + 10 yang didilatasi terhadap pusat 𝑃(−1, 3)


dengan faktor dilatasi 𝑘 = −1 akan menghasilkan bayangan
dengan persamaan…
A. 𝑥 + 2𝑦 + 24 = 0
B. 𝑥 − 2𝑦 + 24 = 0
C. 𝑥 − 2𝑦 − 24 = 0
D. 2𝑥 + 𝑦 + 12 = 0
E. 2𝑥 + 𝑦 − 12 = 0

8. Perhatikan gambar berikut

Bayangan titik-titik sudut dari bangun 𝐴𝐵𝐶𝐷 yang didilatasi


dengan faktor dilatasi 𝑘 = 2 terhadap pusat 𝑂(0, 0) adalah…
A. 𝐴′ (6, 3), 𝐵′ (16, 3), 𝐶 ′ (16, 6), 𝐷 ′(6, 6)
B. 𝐴′ (6, 3), 𝐵′ (10, 3), 𝐶 ′ (10, 6), 𝐷 ′(6, 6)
C. 𝐴′ (4, 3), 𝐵 ′ (10, 3), 𝐶 ′ (10, 6), 𝐷 ′ (4, 6)
D. 𝐴′ (4, 2), 𝐵′ (16, 2), 𝐶 ′ (16, 8), 𝐷 ′(4, 8)
E. 𝐴′ (4, 2), 𝐵′ (10, 2), 𝐶 ′ (10, 8), 𝐷 ′(4, 8)

9. Luas bangun 𝐴𝐵𝐶𝐷 pada nomor 8 setelah didilatasi adalah…


A. 72 C. 30 E. 12
B. 36 D. 18
10. Diketahui titik-titik sudut segitiga 𝐾𝐿𝑀 adalah 𝐾(4, 0), 𝐿(3, 3), dan
𝑀(2, 1). Jika segtitiga 𝐾𝐿𝑀 didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 = −2,
terhadap pusat 𝑃(1, 1), maka bayangan titik-titik sudutnya
adalah… A. 𝐾 ′ (7, −1), 𝐿′ (5, 5), 𝑀 ′ (3, 1)
B. 𝐾 ′ (−5, 3), 𝐿′ (−3, −3), 𝑀 ′ (−1, 1)
C. 𝐾 ′ (−5, −3), 𝐿′ (−3, −3), 𝑀 ′ (1, −1)
D. 𝐾 ′ (−8, 0), 𝐿′ (−6, −6), 𝑀 ′ (−4, −2)
E. 𝐾 ′ (−8, 3), 𝐿′ (−6, −3), 𝑀 ′ (−4, 1)

B. ESSAY
Jawablah soal-soal berikut!

1. Tentukan bayangan titik 𝐿(7, −3) yang didilatasi dengan faktor


dilatasi 𝑘 = 2, terhadap pusat 𝑃(−1, 2)!
2. Titik 𝑀(−2, 1) dan 𝑁(5, −4) didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 =
−2, terhadap pusat 𝑂(0, 0) meghasilkan bayangan 𝑀′ dan 𝑁′.
Tentukan persamaan garis yang melalui titik 𝑀′ dan 𝑁′!
3. Bayangan garis 𝑥 − 𝑦 = −2 yang didilatasi terhadap pusat 𝑃(3, 1)
dengan faktor dilatasi 𝑘 = 3 adalah…
4. Diketahui segitiga 𝐹𝐺𝐻 dengan 𝐹(−4, 0), 𝐺(1, 1), 𝐻(−3, 2). Jika
segitiga 𝐹𝐺𝐻 didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 = −2, terhadap
pusat 𝑂(0, 0) menghasilkan bayangan segitiga 𝐹′𝐺′𝐻′, maka
koordinat 𝐹′, 𝐺′, dan 𝐻′ adalah...
5. Sebuah segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴(−4, 0), 𝐵(1, 1), 𝐶(−3, 2) didilatasi
dengan faktor dilatasi 𝑘 = −1 terhadap pusat 𝑃(0, −2)
menghasilkan bayangan segitiga 𝐴′𝐵′𝐶′. Maka koordinat 𝐴′, 𝐵 ′ , dan 𝐶′
adalah...

66
RANGKUMAN MATERI

Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep transoformasi di atas,


beberapa hal penting dapat kita rangkum sebagai berikut.

Translasi atau pergeseran adalah suatu transformasi yang memindahkan


setiap titik pada sebuah bidang berdasarkan jarak dan arah tertentu. Translasi
titik 𝐴(𝑥, 𝑦)
𝑇(𝑚,𝑛)
oleh 𝑇(𝑚, 𝑛) didefinisikan dengan: 𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 + 𝑚, 𝑦 + 𝑛)
Refleksi atau pencerminan adalah transformasi yang memindahkan setiap
titik pada suatu bidang dengan mengggunakan sifat bayangan cermin dari titik-
titik yang dipindahkan.
 Pencerminan titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap sumbu 𝑥 didefinisikan dengan
𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (𝑥 , − 𝑦)
 Pencerminan titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap sumbu 𝑦 didefinisikan dengan
𝐶𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢−𝑦
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴 (−𝑥 , 𝑦) ′

 Pencerminan titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap garis 𝑦=𝑥 didefinisikan dengan


𝐶𝑦=𝑥
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴 (𝑦 , 𝑥)′

 Pencerminan titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap garis 𝑦 = −𝑥 didefinisikan dengan


𝐶𝑦=−𝑥
A(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (−𝑦 , − 𝑥)

Rotasi atau perputaran adalah transformasi yang memindahkan suatu titik ke


titik lain dengan perputaran terhadap titik pusat tertentu.
 Rotasi titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap pusat 𝑂(0, 0) sejauh 𝜃 didefinisikan dengan
𝑅(𝑂(0,0), 𝜃)
′ ′ ′ 𝑥′ cos 𝜃 − sin 𝜃 𝑥
( )
𝐴 𝑥, 𝑦 → ( )
𝐴 𝑥 , 𝑦 dengan ( ′) = ( ) (𝑦)
𝑦 sin 𝜃 cos 𝜃
 Rotasi titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap pusat 𝑃(𝑝, 𝑞) sejauh 𝜃 didefinisikan dengan
𝑅(𝑃(𝑝,𝑞), 𝜃) 𝑥′ 𝑥−𝑝 𝑝
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (𝑦 ′ , 𝑥 ′) dengan ( ) = (cos 𝜃 − sin 𝜃 ) ( )+( )
𝑦′ sin 𝜃 cos 𝜃 𝑦 − 𝑞 𝑞

Dilatasi atau perkalian adalah suatu transformasi yang memperbesar atau


memperkecil bangun tetapi tidak mengubah bentuk.
 Dilatasi titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap pusat 𝑂(0, 0) dengan faktor dilatasi 𝑘
didefinisikan
𝐷(𝑂(0,0), 𝑘)
dengan 𝐴 (𝑥, 𝑦 ) → 𝐴′(𝑘𝑥 , 𝑘𝑦 )
 Dilatasi titik 𝐴(𝑥, 𝑦) terhadap pusat 𝑃(𝑝, 𝑞) dengan faktor dilatasi 𝑘
didefinisikan
𝐷(𝑃(𝑝,𝑞), 𝑘)
dengan 𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (𝑝 + 𝑘(𝑥 − 𝑝) , 𝑞 + 𝑘(𝑦 − 𝑞))

67
EVALUASI AKHIR

A. PILIHAN GANDA
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu dengan menggunakan
cara penyelesaian, kemudian pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Titik 𝐴(5, −2) ditranslasi oleh 𝑇(−1, −2). Maka koordinat bayangan
titik 𝐴 adalah…
A. 𝐴’(−5, 4) C. 𝐴’(−4, −4) E. 𝐴’(4, 4)
B. 𝐴’(−4, 5) D. 𝐴’(4, −4)

2. Titik 𝑃(−7, −3) ditranslasi oleh 𝑇 menghasilkan bayangan 𝑃′(0, −7).


Maka translasi 𝑇 adalah…
A. 𝑇(−7, −4) C. 𝑇(−7, 4) E. 𝑇(7, 4)
B. 𝑇(−7, −3) D. 𝑇(7, −4)

3. Bayangan garis 𝑦 = 2𝑥 + 7 yang ditranslasi oleh 𝑇(2, −3)


adalah… A. 𝑦 = 2𝑥 − 1 C. 𝑦 = 2𝑥 + 1
E. 𝑦 = 2𝑥 + 3
B. 𝑦 = 2𝑥 D. 𝑦 = 2𝑥 + 2

4. Diketahui segitiga 𝑃𝑄𝑅 dengan koordinat titik 𝑃(−1, 2), 𝑄(3, 0), dan
𝑅(4, 5). Jika segitiga ditranslasi oleh 𝑇(1, 3), maka koordinat
bayangan segitiga 𝑃𝑄𝑅 setelah ditransasi adalah…
A. 𝑃′(−1, −3), 𝑄′(2, −3), dan 𝑅′(3, 2)
B. 𝑃′(−5, 0), 𝑄′(2, −1), dan 𝑅′(3, 4)
C. 𝑃′(0, 0), 𝑄′(4, 1), dan 𝑅′(5, 4)
D. 𝑃′(0, 5), 𝑄′(4, 3), dan 𝑅′(5, 8)
E. 𝑃′(3, 3), 𝑄′(6, 3), dan 𝑅 ′(6, 8)

5. Perhatikan gambar disamping!


Bayangan jajarangenjang 𝐴𝐵𝐶𝐷 yang
ditranslasi oleh 𝑇(2, −3) adalah…
A. 𝐴′(−6, 3), 𝐵′(−4, 7), 𝐶′(−1, 7), 𝐷′(−2, 3)
B.𝐴′(0, 4), 𝐵′(−4, 7), 𝐶′(−1, 7), 𝐷′(3, 4)

68
C. 𝐴′(0, 4), 𝐵′(1, 8), 𝐶′(4, 8), 𝐷′(3, 4)
D. 𝐴′(0, −2), 𝐵′(1, 8), 𝐶′(4, 8), 𝐷′(3, −2)
E. 𝐴′(0, −2), 𝐵′(3, −2), 𝐶′(4, 2), 𝐷′(3, −2)

6. Bayangan persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 yang ditranslasi oleh


𝑇(−1, 3) adalah…
A. (𝑥 − 1)2 + (𝑦 − 3)2 = 25
B. (𝑥 − 1)2 + (𝑦 + 3)2 = 25
C. (𝑥 + 1)2 + (𝑦 − 3)2 = 25
D. (𝑥 + 1)2 + (𝑦 − 3)2 = 16
E. (𝑥 + 1)2 + (𝑦 + 3)2 = 16

7. Jika titik 𝑁(5, −7) ditranslasi oleh 𝑇 menghasilkan bayangan


𝑁′(3, −4), maka bayangan garis 3𝑦 = 2𝑥 + 12 yang ditranslasi oleh 𝑇
adalah…
A. 𝑦 = 2𝑥 + 2 C. 𝑦 = 3𝑥 + 2 E. 𝑦 = 2𝑥 + 3
B. 𝑦 = 2𝑥– 2 D. 3𝑦 = 2𝑥 + 25

8. Titik 𝐾(−5, 8) ditranslasi oleh 𝑇(3, −5) menghasilkan bayangan


𝐾′(𝑝, 𝑞). Kemudian 𝐾′ ditranslasi oleh 𝑇(2, 4) menghasilkan
bayangan 𝐾′′. Maka koordinat titik 𝐾′′ adalah…
A. 𝐾′′(0, 7) C. 𝐾′′(−2, 7) E. 𝐾′′(−4, −1)
B. 𝐾′′(0, −1) D. 𝐾′′(−2, −1)

9. Titik 𝐿(𝑥, 𝑦) direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 menghasilkan


bayangan 𝐿′(−3, −1). Maka, koordinat titik 𝐿 adalah…
A. 𝐿(3, 1) C. 𝐿(−3, 1) E. 𝐿(−1, −3)
B. 𝐿(3, −1) D. 𝐿(−1, 3)

10. Titik 𝐴(5, −8) direfleksikan terhadap garis 𝑦 = −𝑥 menghasilkan


bayangan 𝐴′(𝑚, 𝑛). Hasil dari 𝑚 + 𝑛 adalah…
A. 13 C. 3 E. −13
B. 8 D. −3

f
11. Perhatikan gambar disamping!
Jika bayangan garis 𝑓 disamping direfleksikan
terhadap sumbu 𝑦, maka persamaan
bayangannya adalah…
A. 𝑦 = −3𝑥 − 5 C. 𝑦 = 3𝑥 − 3

69
B. 𝑦 = −3𝑥 + 5 D. 𝑦 = 3𝑥 + 5
C. 𝑦 = 3𝑥 + 3

12. Parabola 𝑦 = 𝑥 2 − 4 direflesikan ke garis 𝑦 = 𝑥, maka bayangannya


adalah…
A. 𝑥 = −𝑦2 + 6 C. 𝑥 = 𝑦 2 − 4 E. 𝑦 = 𝑥 2 + 4
B. 𝑦 = −𝑥 2 + 4 D. 𝑥 = 𝑦 2 + 4

13. Bayangan titik 𝐾(5, 8) yang direfleksi terhadap sumbu 𝑥


dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis 𝑦 = 𝑥 adalah…
A. 𝐾′′(−5, −8) C. 𝐾′′(−8, −5) E. 𝐾′′(8, 5)
B. 𝐾′′(5, −8) D. 𝐾′′(−8, 5)

14. Bayangan titik 𝑆(−3, 1) yang direfleksi terhadap sumbu 𝑦


dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis 𝑦 = −𝑥
adalah… A. 𝑆′′(−3, −1) C. 𝑆′′(−1,
−3) E. 𝑆′′(1, 3)
B. 𝑆′′(3, −1) D. 𝑆′′(−1, 3)

15. Bayangan dari titik 𝐵(−9, 2) jika dirotasikan terhadap titik pusat
𝑂(0, 0) sejauh 90° adalah…
A. 𝐵′(9, −2) C. 𝐵′(−2, −9) E. 𝐵′(−2, 9)
B. 𝐵′(−2, 9) D. 𝐵′(2, −9)

16. Titik 𝑃(−5, −7) dirotasi sejauh 180° terhadap titik pusat 𝑂(0, 0)
menghasilkan bayangan 𝑃′. Koordinat dari 𝑃′ adalah…
A. 𝑃′(−7, 5) C. 𝑃′(7, −5) E. 𝑃′(5, −7)
B. 𝑃′(7, 5) D. 𝑃′(5, 7)

17. Titik 𝐾(1, −3) dan titik 𝐿(−2, 0) dirotasi sejauh 270° terhadap titik
pusat 𝑂(0, 0) menghasilkan bayangan 𝐾′ dan 𝐿′. Persamaan garis
yang melewati titik 𝐾′ dan titik 𝐿′ adalah…
A. 𝑥 − 𝑦 = 2 C. 𝑥 + 𝑦 = 2 E. −𝑥 + 𝑦 = −2
B. 𝑥 − 𝑦 = −2 D. −𝑥 − 𝑦 = 2

18. Titik 𝐴(0, −1) dan titik 𝐵(3, 1) dirotasi sejauh −90° terhadap titik
pusat 𝑃(−1, 1) menghasilkan bayangan 𝐴′ dan 𝐵′. Persamaan garis
yang melewati titik 𝐴′ dan titik 𝐵′ adalah…
A. 2𝑥 − 3𝑦 = 3 C. 3𝑥 + 2𝑦 = 3 E. 3𝑥 + 2𝑦 = −9
B. 3𝑥 + 2𝑦 = −3 D. 3𝑥 + 2𝑦 = 7

70
19. Persamaan bayangan garis 𝑔 yang dirotasi
sejauh 90° terhadap pusat 𝑃(1, −1) adalah…
A. 𝑥 + 2𝑦 = −5
B. 𝑥 + 2𝑦 = −3
C. 2𝑥 − 𝑦 = −5
D. 2𝑥 + 𝑦 = −5
E. 2𝑥 − 𝑦 = −3

20. Bayangan garis 𝑥 + 4𝑦 = −8 yang dirotasi terhadap pusat 𝑃(0, 2)


sejauh 180° adalah…
A. 𝑥 + 4𝑦 = 24 C. 4𝑥 − 𝑦 = 8 E. 4𝑥 − 𝑦 = −18
B. 𝑥 + 4𝑦 = 8 D. 4𝑥 − 𝑦 = 14

21. Diketahui koordinat-koordinat titik sudut segitiga ABC adalah


𝐴(4, – 2), 𝐵(9, 1), dan 𝐶(3, 2). Koordinat bayangan dari titik-titik
sudut segitiga tersebut jika dirotasikan terhadap titik pusat 𝑂(0, 0)
sejauh 90° adalah…
A. 𝐴′(−4, 2), 𝐵′(−9, − 1), dan 𝐶′(−3, − 2)
B. 𝐴′(2, 4), 𝐵′(−1, 9), dan 𝐶′(−2, 3)
C. 𝐴′(2, −4), 𝐵′(−1, − 9), dan 𝐶′(−2, −3)
D. 𝐴′(−2, −4), 𝐵′(1, − 9), dan 𝐶′(2, −3)
E. 𝐴′(−2, 4), 𝐵′(1, 9), dan 𝐶′(2, 3)

22. Tentukan bayangan titik 𝐴(3, −2) jika didilatasi dengan faktor
dilatasi 𝑘 = 3 dan pusat dilatasi 𝑂(0, 0)!
A. 𝐴′(−9, 6) C. 𝐴′(9, −6) E. 𝐴′(9, −7)
B. 𝐴′(9, 6) D. 𝐴′(9, 7)

23. Tentukan bayangan dari titik 𝑃(−3, 2) yang didilatasi terhadap titik
pusat 𝑂(0, 0) dengan faktor dilatasi 𝑘 = 5!
A. 𝑃′(−15, −10) C. 𝑃′(15, −10) E. 𝑃′(15, 15)
B. 𝑃′(−15, 10) D. 𝑃′(15, 10)

24. Titik 𝑈(0, −2) dan titik 𝑉(−3, 1) didilatasi terhadap pusat 𝑂(0, 0)
dengan faktor dilatasi 2 menghasilkan bayangan 𝑈′ dan 𝑉′.
Persamaan garis yang melalui titik 𝑈′ dan titik 𝑉′ adalah…
A. 𝑥 + 𝑦 + 12 = 0 D. 𝑥 + 𝑦 + 4 = 0
B. 𝑥 + 𝑦 − 12 = 0 E. 𝑥 + 𝑦 − 4 = 0
C. 𝑥 − 𝑦 + 4 = 0

71
25. Sebuah garis 3𝑥 + 2𝑦 − 9 = 0 jika didilatasikan terhadap pusat
𝑂(0, 0) dengan faktor dilatasi 𝑘 = −1 akan menghasilkan
bayangan dengan persamaan…
A. 3𝑥 + 2𝑦 + 9 = 0 D. 3𝑥 − 2𝑦 + 9 = 0
B. 3𝑥 + 2𝑦 − 9 = 0 E. 2𝑦 − 3𝑦 − 9 = 0
C. 3𝑥 − 2𝑦 − 9 = 0

26. Perhatikan gambar disamping.


Jika garis 𝑔 didilatasi dengan
faktor dilatasi 𝑘 = −1 terhadap
pusat
𝑂(0, 0) akan menghasilkan
bayangan dengan persamaan…
A. 2𝑥 + 3𝑦 + 24 = 0
B. 2𝑥 − 3𝑦 + 24 = 0
C. 2𝑥 − 3𝑦 − 24 = 0
D. 2𝑥 + 3𝑦 + 12 = 0
E. 2𝑥 + 3𝑦 − 12 = 0

27. Tentukan bayangan titik 𝑀(−3, 1) jika didilatasi dengan


faktor dilatasi 𝑘 = 2 dan pusat dilatasi 𝑃(−1, 1)!
A. 𝑀′(−5, −1) C. 𝑀′(5, 1) E. 𝑀′(6, −2)
B. 𝑀′(−5, 1) D. 𝑀′(6, 2)

28. Tentukan bayangan dari titik 𝐵(−3, 0) yang didilatasi terhadap titik
pusat 𝑃(1, 2) dengan faktor dilatasi 𝑘 = −3!
A. 𝐵′(−13, −8) C. 𝐵′(13, 8) E. 𝐵′(3, 0)
B. 𝐵′(−13, 8) D. 𝐵′(−3, 0)

29. Sebuah garis 2𝑥 + 3𝑦 − 6 = 0 didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 =


3 terhadap pusat dilatasi 𝑃(1, −2). Tentukanlah persamaan dari
bayangan garis tersebut!
A. 2𝑥 − 3𝑦 + 10 = 0 D. 3𝑥 − 2𝑦 + 26 = 0
B. 2𝑥 + 3𝑦 − 10 = 0 E. 3𝑥 + 2𝑦 − 26 = 0
C. 2𝑥 + 3𝑦 − 26 = 0

30. Diketahui titik-titik sudut segitiga 𝐾𝐿𝑀 adalah 𝐾(4, 0), 𝐿(3, 3), dan
𝑀(2, 1). Jika segtitiga 𝐾𝐿𝑀 didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 = −2,
terhadap pusat 𝑃(1, 1), maka bayangan titik-titik sudutnya adalah…

72
A. 𝐾 ′ (7, −1), 𝐿′ (5, 5), 𝑀 ′ (3, 1)
B. 𝐾 ′ (−5, 3), 𝐿′ (−3, −3), 𝑀 ′ (−1, 1)
C. 𝐾 ′ (−5, −3), 𝐿′ (−3, −3), 𝑀 ′ (1, −1)
D. 𝐾 ′ (−8, 0), 𝐿′ (−6, −6), 𝑀 ′ (−4, −2)
E. 𝐾 ′ (−8, 3), 𝐿′ (−6, −3), 𝑀 ′ (−4, 1)

B. ESSAY
Jawablah soal-soal berikut!

1. Tentukan dan gambarlah bayangan dari garis 2𝑥 − 3𝑦 + 12 = 0


jika dicerminkan terhadap sumbu 𝑥
2. Titik 𝐴(5 , 3) ditranslasikan dengan 𝑇(3 , 6) kemudian
dicerminkan terhadap sumbu 𝑥. Tentukan bayangan titik 𝐴
tersebut!
3. Titik 𝑃(10 , −5) dicerminkan terhadap sumbu 𝑦 kemudian
dilanjutkan pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥. Tentukan
bayangan titik 𝑃 tersebut!
4. Titik 𝐾(9 , −1) dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 kemudian
dilanjutkan pencerminan terhadap garis 𝑦 = −𝑥. Tentukan
bayangan titik 𝐾 tersebut!
5. Dua titik 𝐴(6, −1) dan 𝐵(−3, 3) dirotasi terhadap pusat 𝑂(0, 0)
sebesar 180° menghasilkan bayangan 𝐴′ dan 𝐵′. Tentukan
persamaan garis yang melalui titik 𝐴′ dan titik 𝐵′
6. Tentukan bayangan garis 2𝑦 = 9𝑥 − 18 yang dirotasi terhadap
pusat 𝑂(0, 0) sebesar −90° !
7. Dua titik 𝑀(0, −3) dan 𝑁(−2, −1) dirotasi terhadap pusat 𝑃(2,
1) sebesar 90° menghasilkan bayangan 𝑀′ dan 𝑁′. Tentukan
persamaan garis yang melalui titik 𝑀′ dan titik 𝑁′
8. Tentukan bayangan garis 5𝑦 = 𝑥 − 15 yang dirotasi
terhadap pusat 𝑃(0, −1) sebesar −90° !
9. Titik 𝑀(−2, 1) dan 𝑁(5, −4) didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 = −2,
terhadap pusat 𝑂(0, 0) meghasilkan bayangan 𝑀′ dan 𝑁′. Tentukan
persamaan garis yang melalui titik 𝑀′ dan 𝑁′!
10. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐴(−4, 0), 𝐵(1, 1), 𝐶(−3, 2). Jika
segitiga 𝐴𝐵𝐶 didilatasi dengan faktor dilatasi 𝑘 = −1, terhadap pusat
𝑃(0, −1) menghasilkan bayangan segitiga 𝐴′𝐵′𝐶′, maka koordinat
𝐴′, 𝐵′, dan 𝐶′ adalah...

73
KUNCI JAWABAN

SCAN ME

74
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Luthfi Nur. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Memfasilitasi

Pemahaman Konsep Siswa SMP/MTs Kelas VII Pada Materi

Transformasi. Yogyakarta: (Skripsi)

Hidayati, Dewi, dan Suksmono. 2008. Aktif Menggunakan Matematka

untuk Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Manullang, Sudianto, dkk. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas

XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sinaga, Barnok, dkk. 2014. Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas

XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutrisna dan Slamet Waluyo. 2017. Konsep dan Penerapan Matematika

SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: PT Bumi Aksara.

75

Anda mungkin juga menyukai