(113161572) Pertemuan Ke-7 Injeksi Gas Kering Pada Tekanan Tinggi (lean hydrocarbon)
DEDY KRISTANTO, HUNTORO, BONI SWADESI
Noni_utekma@yahoo.com
Jurusan Teknik Perminyakan - UPN[V]Yk 1
Deskripsi Sifat-sifat gas kering pada tekanan tinggi ini pada dasarnya dapat dicapai dengan gas Hidrokarbon, flue gas, dan nitrogen. Komponen-komponen C2_C6 dalam gas akan meningkat karena gas ini akan maju terus untuk bertemu dengan minyak sampai terjadi pencampuran.
Jurusan Teknik Perm 2
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mengetahui sumber-sumber gas kering. Memahami kelebihan dan kekurangan injeksi gas kering pada tekanan tinggi sehingga sehingga di awal penggunaan metode ini sudah bisa mengantisipasi. Memahami diagram terner dan kondisi fasa untuk metode injeksi gas kering pada tekanan tinggi.
Jurusan Teknik Perm 3
A. Sumber Gas Kering Pada Tekanan Tinggi Gas hidrokarbon kering (lean hydrocarbon) yang dihasilkan dari gas separator di lapangan dan gas sisa dari pabrik (bahan bakar alami). Gas hidrokarbon murni yang dihasilkan pipa transmisi gas. Flue gas yang dihasilkan dari pembakaran gas sisa pabrik (bahan bakar) di dalam ketel uap. Gas buangan mesin. Pengolahan nitrogen di tempat.
Jurusan Teknik Perm 4
B. Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Gas Kering Tekanan Tinggi • Kelebihan dari injeksi gas kering pada tekanan tinggi adalah : Efisiensi pendesakan mendekati 100%. Lebih ekspansif daripada propana atau gas yang diperkaya. Tidak ada masalah yang terjadi pada ukuran slug sehubungan dengan injeksi yang terjadi secara kontinyu. Gas dapat diinjeksikan kembali.
Jurusan Teknik Perm 5
• Kekurangan dari injeksi gas kering pada tekanan tinggi adalah : Proses ini terbatas, sebab reservoir minyak harus kaya komponen C2-C4. Proses ini memerlukan tekanan injeksi yang besar. Biaya yang diperlukan untuk gas alam mahal, gas-gas pengganti memerlukan tekanan yang lebih besar.
Jurusan Teknik Perm 6
C. Diagram Terner
Jurusan Teknik Perm 7
D. Kondisi Fasa Dalam Reservoir
Jurusan Teknik Perm 8
Keadaan 1 Pada waktu mulai injeksi, pendesakan adalah tidak tercampur dan GO memotong daerah dua fasa. Residu minyak dengan komposisi O ada yang tetap tinggal di belakang front gas-minyak. Minyak O dan gas G belum mencapai kesetimbangan thermodinamik. Perubahan fasa yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu hasilnya adalah komposisi gas G1 dan komposisi minyak O1. Gas menjadi makin banyak mengandung komponen menengah dan komponen berat.
Jurusan Teknik Perm 9
Keadaan 2 Sementara perubahan minyak O1 cenderung untuk menyusut. Saturasi minyak dibelakang front hingga saat ini tetap dibawah harga kritik dan tetap tinggal terperangkap di dalam pori batuan. Sementara gas G1 didesak ke arah front oleh injeksi gas G berikutnya.
Jurusan Teknik Perm 10
Keadaan 3 Gas G1 menjadi berhubungan dengan residu minyak yang baru saja terbentuk (dari komposisi O). Selama fluida tidak dalam keadaan kesetimbangan, maka terjadi perubahan fasa dan menghasilkan gas G2 dan minyak O2 yang mana dalam keadaan kesetimbangan. Gas G2 dalam keadaan berhubungan dengan front. Minyak O2 dalam hubungannya dengan gas G tidak akan memberikan komposisi menengah lebih banyak, dan komposisi tersebut menjadi Oa. Kemajuan front ini berlangsung hingga komposisi gas dalam hubungannya dengan minyak mula-mula menjadi Gt yaitu titik singgung dari garis O ke kurva “dew point”. Pada tingkat ini “miscibility” antara Gt dan O telah tercapai.
Jurusan Teknik Perm 11
Keadaan 4 Mulai dari titik ini pendesakannya adalah pendesakan tercampur dan tidak ada residu minyak yang tertinggal dibelakang front. Dibelakang “miscible bank” dengan terlebih dahulu residu minyak dengan komposisi O1, O2 dan seterusnya hingga komposisi menengah habis oleh injeksi gas G, batas komposisi minyak yang tidak tersapu adalah Op yaitu pada ujung garis melalui titik G. Minyak Op tidak dapat dirubah menjadi komponen lebih lanjut oleh gas G dan ini merupakan “unrecoverable” pada kondisi ini ternyata bisa diabaikan. Pengalaman dari beberapa operasi lapangan menunjukkan bahwa suatu “miscible bank” terbentuk setelah gas diinjeksikan berjalan lebih kurang 12 meter dari sumur injeksi.
Jurusan Teknik Perm 12
E. Miscibilty dan Pengaruhnya Diagram Terner yang tergambar pada temperatur reservoir, “miscibility” hanya dapat dicapai antara gas dan minyak dari campuran masing-masing komposisi yang tetap G dan O bila garis Ogt merupakan garis singgung pada kurva dew point. “Miscibility Pressure” tidak tergantung dari karakteristik formasi dan kondisi pendesakan. Hal ini dapat ditentukan secara percobaan menggunakan suatu media porous batuan dengan permeabilitas tinggi, dimana kecepatan fluida yang tinggi dapat tercapai. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa recovery makin meningkat dengan naiknya tekanan yang kemudian stabil.
Jurusan Teknik Perm 13
Jurusan Teknik Perm 14 F. Mekanisme Injeksi Gas Kering Pada Tekanan Tinggi Injeksi gas kering biasanya memerlukan daerah injeksi yang luas ( 1000 acre). Reservoir yang cocok untuk injeksi ini adalah karbonat dan sandstone dengan tingkat stratifikasi yang tinggi dan kurang heterogen. Injeksi gas yang menguapkan berbeda dengan injeksi gas yang mengembun maupun dengan injeksi tercampur pada kontak pertama (first contact miscible flood). Perbedaan penting antara ketiga metode tersebut adalah bahwa pada injeksi gas yang menguapkan, gas produksi dapat ditekan sampai tekanan tercampur dan diinjeksikan kembali untuk mempertahankan pendesakan tercampur. Injeksi gas yang mengembun dan injeksi tercampur pada kontak pertama, produksi pelarut menurunkan penyapuan tercampur.
Jurusan Teknik Perm 15
Mobility ratio pada injeksi gas yang menguapkan secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan dengan injeksi gas yang mengembun atau injeksi tercampur pada kontak pertama. Banyak injeksi yang menguapkan dilakukan pada reservoir tipis atau yang memiliki tebal 10 ft. Penyapuan vertikal dapat diperbaiki melalui penyebaran melintang (transverse dispersion) dengan mempertimbangkan volume yang besar dari gas terlarut yang diinjeksikan. Tekanan tercampur dengan gas alam, gas buangan, atau nitrogen biasanya cukup tinggi sehingga membatasi pemakaian metode daya dorong gas yang menguapkan pada reservoir dengan kedalaman kira-kira 5000 ft atau lebih.
Jurusan Teknik Perm 16
Contoh soal 1. Gambarkan dan jelaskan suatu proses percampuran dengan diagram terner untuk metode injeksi gas kering pada P tinggi. Jelaskan juga proses tersebut pada kondisi fasa dalam reservoir.
Jurusan Teknik Perm 17
Ringkasan Materi Dengan menggunakan tekanan yang tinggi pada injeksi gas kering maka akan diharapkan akan terjadi percampuran antara fluida pendesak dan fluida yang didesak secara cepat dan sempurna. Proses pencampuran injeksi gas kering pada tekanan tinggi bisa dilihat pada diagram terner dan pada kondisi reservoir dilihat pada keadaan fasanya.
Jurusan Teknik Perm 18
Referensi Latil M, Bardon C, Burger J, Soureau P.,“Enhanced Oil Recovery”, Graham Trotman Ltd, London, 1980. Amyx, J.W.Bass, D.M.,Jr., Whitting,R.L, “Petroleum Reservoir Engineering Physical Properties”, Mc.Graw Hill Book Co.Inc., New York, 1960. Gomma.E.Ezzat.DR., “Key Reservoir Parameter in Enchanced Oil Recovery Processes”, Simposiun Nasional, 2005. Van Poolen,H.K.,and Association Inc,”Fundamentals of Enhanced Oil Recovery, Pen Well Books Division of Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1980. “Water Flooding”, SPE Reprint Series, 2003. Kristanto Dedy,Dr.Ir.MT., “Diktat Kuliah Pengenalan EOR”, UPN “Veteran”, Yogyakarta, 2005. Septoratno Siregar, Dr.Ir, “Diktat Kuliah Pengenalan EOR”, ITB, Bandung, 1995.