Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

MODUL V

“ ORGANOLEPTIS DAN MIKROSKOPIK SIMPLISIA “

Disusun oleh :
Desi Kristina Putri
19012037

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
FARMASI BOGOR
2020
1. Tujuan Percobaan
1.1 Mengenal dan mengidentifikasi beberapa macam haksel
yang secara tradisional digunakan sebagai ramuan obat.
1.2 Melakukan identifikasi simplisia secara mikroskopik dan
mengetahui ciri khas masing – masing simplisia tersebut.

2. Alat & Bahan


a. Alat
1. Mikroskop
2. Gelas obyek
3. Gelas penutup
4. Pipet tetes
5. Beker glass
6. Tabung reaksi
7. Penjepit
8. Lampu spirtus
9. Kertas dan pensil
b. Bahan
1. Amilum Oryzae
2. Amilum Maydis
3. Amilum Manihot
4. Daun teh (Theae folium)
5. Daun tempuyung (Sonchi folium)
6. Kulit kina (Cinchonae cortex)
7. Daun dewa (Gynurae segetum folium)
8. Rimpang jahe (Zingiberis rhizoma)
9. Rimpang temulawak (Curcumae rhizoma)
10. Rimpang kunyit (Curcumae domestica)
11. Biji pala (Myristicae semen)
12. Bunga cengkeh (Caryophylli flos)
13. Lada (Pipeructusris albi fructus)
14. Kayu manis (Cinnamomi cortex)
15. Akar manis (Glycyrrhizae radix)
16. Aquadest
17. Larutan iodium
18. Larutan kloralhidrat

3. Cara Kerja
3.1 Cara Kerja I (Amilum)
1. Pemeriksaan amilum dengan larutan iodium

Dipersiapkan alat dan bahan

- Dimasukkan larutan amilum


1% ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan beberapa tetes
larutan iodium
- Catat warna yang terjadi

HASIL

2. Pemeriksaan amilum secara mikroskopis

Dipersiapkan alat dan bahan

- Diambil sedikit amilum diletakkan


di atas gelas obyek
- Ditambahkan beberapa tetes
larutan iodium
- Catat warna yang terjadi
HASIL

3.2 Cara kerja II (Simplisia)

Dipersiapkan alat dan bahan

- Diambil sedikit serbuk simplisia,


diletakkan di atas kaca obyek
- Ditetesi dengan larutan
kloralhidrat
- Dihangatkan di atas lampu
spirtus dijaga dijaga agar tidak
sampai mendidih
- Ditutup dengan gelas penutup
- Diamati di bawah mikroskop,
gunakan perbesran lemah dan
kuat

HASIL
4. Hasil & Pembahasan
4.1 Hasil
a. Pemeriksaan Amilum Dengan Larutan Iodium

No. Nama amilum Perlakuan Hasil Keterangan


1. Amilum Manihot A) 1 gr amilum manihot + putih
aquades 100 ml
ungu
B) Ditambahkan 2 tetes Mengandung
larutan iodium amilum atau
karbohidrat
2. Amilum Oryzae A) 1 gr amilum oryzae + Putih
sativa 100 ml aquades

B) Ditambahkan 2 tetes Hitam Mengandung


larutan iodium amilum atau
karbohidrat

b. Pemeriksaan amilum secara mikroskopis

No Gambar Mikroskopis Keterangan


1. Butir pati menggerombol
2. Hilus

1.

Amilum Oryzae sativa


1. Butir pati sebagian besar tunggal,
ada yang bergerombol dua atau
tiga
2. Hhilus terlihat dan berbentuk
2.
lamda

Amilum Manihot
1. Butir pati ada yang bergerombol,
ada yang tunggal,
2. Hilus terlihat

3.

Amilum Maydis

c. Pemeriksaan Simplisia Secara Mikroskopis

No. Gambar Mikroskopis Keterangan


1. Serabut
2. Berkas pembuluh
3. Pembuluh kayu

1. 4. butir pati
5. parenkim dengan sel ekskresi

Zingiberis rhizoma (Jahe)


1. Epidermis bergabus
2. Rambut yang berbentuk kerucut
3. Bersel satu
4. Hipedermis
2. 5. Kortek silinder
6. Sel parenkimatik
7. Sel parenkim
8. Butir pati
Xanthorrhiza rhizoma (Temulawak)

3. 1. Rambut penutup
2. Epidermis
3. Hipodermis
4. Peridermis
5. Parenkim korteks
6. Sel selisih
7. Berkas pengangkut
8. Butir pati
9. Endodermis
Curcuma domestica rhizoma
(Kunyit) 10. Parenkim sekunder
1. Epidermis atas dengan kutikula
2. Jaringan palisade
3. Berkas pembuluh
4. Jaringan bunga karang
5. Berkas pembuluh tulang daun
4.
utama
6. Saluran getah
7. Epidermis bawah

Sonchi Folium (Daun Tempuyung)


1. Rambut penutup
2. Jaringan bunga karang
3. Epidermis bawah

5.

Gynura Folium (Daun Dewa)


1. Serabut sklerenkim
2. Calsium oksalat
3. Sel batu

6. 4. Sklereida

 Caryophylli Flos (Bunga Cengkeh)


7. 1. Sel batu
2. Fragmen perisperm
3. Butir pati
 Piperis albi Fructus (Buah lada
putih)
1. Peristem sekunder
2. Butir pati
3. Endosperm
8. 4. Berkas pembuluh

 Myristicae Semen (Biji Pala)

9.

GLYCYRRHIZAE   RADIX (Akar


manis)
1. Epidermis
2. Periderm
3. Sel periderm yang membatu
4. Sel batu dengan penebalan
bentuk lamda
10. 5. Sel minyak
6. Parenkim korteks
7. Serabut vesikel
8. Sklerenkim
9. Jaringan floem
BURMANI CORTEX (Kayu Manis)
11. 1. Jaringan gabus
2. Korteks
3. Idioblas
4. Saluran sekresi
5. Serabut floem
6. Floem

CINCHONAE   CORTEX (Kulit


Kina)
1. Sel batu
2. Rambut panjang
3. Berkas pembuluh
4. Epidermis bawah
12.

Theae folium (Daun Teh)

4.2 Pembahasan

 Amilum
Dalam praktikum ini dilakukan identifikasi amilum secara
mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang digunakan pada
percobaan kali ini adalah Amilum manihot, Amilum maydis dan
Amilum oryzae. Tetapi sampel yang digunakan pada identifikasi
secara kimiawi menggunakan Amilum Manihot dan Amylum Oryiae
sativa karena di laboratorium tidak menyediakan bahan Amilum
Maydis. Identifikasi kimia kandungan amilum bertujuan untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni
dengan cara uji iodine. Pada uji ini sampel yang mengandung
amilum akan berubah warna menjadi biru atau ungu.
Kedua larutan pati tersebut masing-masing diambil beberapa
tetes dengan pipet,lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Diberikan masing-masing tabung pati dengan dua tetes larutan
iodium. Tujuan dari penambahan larutan iodium adalah untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam larutan tersebut
yang dapat diketahui dengan adanya perubahan warna. Kondisi
larutan setelah ditetesi amilum yaitu terdapat perubahan warna
pada keduanya dari sebelumnya berwarna putih. Pati beras
berubah menjadi warna hitam, menandakan positif amilum. Pati
singkong berubah menjadi warna ungu, menandakan positf amilum.
Berdasarkan hasil percobaan sampel yang telah ditetesi dengan
iodine perubahan warna ini dikarenakan warna yang dihasilkan
diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum
dengan iodin. Kedua sampel tersebut ternyata positif mengandung
amilum karena keduanya berubah warna menjadi hitam dan ungu.

Identifikasi amilum secara mikroskopis bertujuan agar kita lebih


mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-masing amilum
pada sampel sehingga kedepannya akan lebih memudahkan
praktikan dalam membuat sediaan farmasi. Sampel yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu Amilum Maydis, Amilum Oryzae, dan
Amilum Manihot.

a. Amilum Maydis (Jagung)


Nama Simplisia : Amylum Maydis
Tanaman Asal : Zea mays         
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi  : Angiospermae
Kelas : Monokotiledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea Mays
Kandungan  : Karbohidrat, vitamin, serat, air
dan fosfat
Khasiat  : Zat tambahan dan penolong
obat
Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L
( familia Poaceae). Berdasarkan hasil praktikum bahwa pati
jagung berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,
kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau
celah dan terdapat lamela. Bentuk dan ukuran granula pati jagung
dipengaruhi oleh sifat biokimia dari khloroplas atau amyloplasnya.

Sifat birefringence adalah sifat granula pati yang dapat


merefleksi cahaya terpolarisasi sehingga di bawah mikroskop
polarisasi membentuk bidang berwarna biru dan kuning. Warna biru
dan kuning pada permukaan granula pati disebabkan oleh adanya
perbedaan indeks refraktif yang dipengaruhi oleh struktur molekuler
amilosa dalam pati. Bentuk heliks dari amilosa dapat menyerap
sebagian cahaya yang melewati granula pati. Bentuk granula
merupakan ciri khas dari masing-masing pati. Tidak ada hubungan
yang nyata antara gelatinisasi dengan ukuran granula pati, tetapi
suhu gelatinisasi mempunyai hubungan dengan kekompakan
granula, kadar amilosa, dan amilopektin.

Pati jagung mempunyai ukuran granula yang cukup besar dan


tidak homogen yaitu 1-7µm untuk yang kecil dan 15-20 µm untuk
yang besar. Granula besar berbentuk oval polyhedral dengan
diameter 6-30 µm. Granulapati yang lebih kecil akan
memperlihatkan ketahanan yang lebih kecil terhadap perlakuan
panas dan air dibanding granula yang besar. Amilum jagung
digunakan sebagai zat tambahan, bahan dalam pembuatan obat,
dan digunakan sebagai bahan makanan.

b. Amilum Manihot (Singkong)


Nama Simplisia : Amylum Manihot  
Tanaman Asal : Manihot utilissima Pohl
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales                         
Famili : Eliphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta crantz
Kandungan   : Amilosa dan amilopektin
Khasiat : Bahan penolong untuk sediaan
obat

Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi


akar Manihot utillissima Pohl (familia Euphorbiaceae) berupa butir
tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir
pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi
tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit. Susunan amilum
yang tunggal karena amilum singkong masih berada dalam bentuk
alaminya yang belum mengalami perlakuan tambahan.

Efek farmakologis dari ubi kayu adalah sebagai antioksidan,


antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Umbi ubi kayu
memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium,
fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan amilum.  Di Indonesia,
umbi ubi kayu menjadi makanan bahan pangan pokok setelah
beras dan jagung. bahan dasar pada industri makanan dan bahan
baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-
obatan.

c. Amilum Oryzae sativa (Beras)


Nama Simplisia : Amylum Oryzae
Tanaman Asal : Oryza sativa              
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales                       
Famili : Poaceae
Genus : Oryzae
Spesies : Oryza Sativa L
Kandungan : Amilosa dan amilosa perkati, air,
abu
Khasiat : Bahan penolong untuk
sediaan obat dan zat tambahan

Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza


sativa L. (Familia Poaceae) yang berupa butir bersegi
banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat
butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak
terdapat lamella. Ketika pati beras ditetesi iod menghasilkan
warna biru muda yang berarti menunjukkan bahwa pati
beras yang diuji positif mengandung pati.

Kegunaan Dalam Bidang Farmasi


1. Kebutuhan gizi, demulcent, perlindungan, dan yang bersifat
menghisap/membalut
2. Preparasi penaburan bedak talkum dalam aplikasinya ke kulit
3. Penawar keracunaniodin
4. Agen penghancur dalam pil dan tablet
5. Diluent ekstrak padatan dalam obat.
6. Membantu diagnosa dalam identifikasi obat secarakasar dan
merupakan indikator titrasi iodometri.
7. Penghilang rasa sakit dan dasar pembuatan suppositoria.
8. Pati juga merupakan material awal produksi komersial dari
glukosa cair, dekstrosa, dan dekstrin.
9. Patidalam industri berguna sebagai perekat kertas dan pakaian

 Simplisia
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan secara mikroskopik
terhadap beberapa macam simplisia antara lain daun teh, daun
tempuyung, kulit kina, daun dewa, rimpang jahe, rimpang temulawak,
rimpang kunyit, biji pala, bunga cengkeh, lada, kayu manis dan akar
manis. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui ciri khas dari
simplisia simplisia tersebut. Pengamatan menggunakan simplisia yang
berbentuk serbuk. Simplisia yang berbentuk serbuk diletakkan di atas
kaca objek lalu ditambahkan dengan larutan kloralhidrat. Tujuan dari
penambahan larutan kloralhidrat adalah untuk menghilangkan
kandungan sel seperti amilum dan protein sehingga dapat terlihat jelas
di bawah mikroskop. Namun dalam praktikum tidak menggunakan
larutan kloralhidrat melainkan menggunaan aquades sehingga hasil
yang diperoleh tidak maksimal. Prosedur selanjutnya yaitu simplisia
dihangatkan usahakan jangan sampai mendidih.
Tujuan serbuk simplisia yang ditetesi oleh larutan kloralhidrat,
dihangatkan di atas spiritus menyala adalah agar kloralhidrat sedikit
menguap karena pemanasan, sehingga simplisia dapat menempel
sempurna pada objek glass. Pemanasan juga dapat membuat isi sel
seperti amilum rusak. Pada pemeriksaan simplisia dan serbuk tidak
sepenuhnya simplisia berhasil diamati dengan baik, disebabkan
kesalahan praktikan saat mengerjakan penyiapan preparat simplisia,
keterbatasan waktu yang disediakan, atau dapat juga dikarenakan
bahan simplisia yang terlalu lama disimpan.
a. Xanthorrhiza rhizoma (Temulawak)
Nama Simplisia : Xanthorrhiza rhizoma
Tanaman Asal : Curcuma xanthorrhiza
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi  : Angiospermae
Kelas : Monokotiledonae
Ordo : Zingiberales              
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcumae
Spesies  : Curcuma xanthorrhiza
Kandungan  : Minyak atsiri, kurkuminiod, minyak
keping
Khasiat : Menambah pengeluaran empedu

Makroskopis :Keping tipis berbentuk bundar atau


jarang,keras, rapuh,permukaan
berkerut warna coklat kekuningan,
melengkung tidak beraturan.

Mikroskopis  : Epidermis bergabus dan terdapat


sedikit rambut yang berbentuk kerucut
bersel satu, hipedermis agak
menggabus, kortek silinder dan sel
parenkimatik terdiri dari sel
parenkimberisi butir pati.

Kandungan kimia : Daging buah (rimpang) temulawak


mempunyai beberapa kandungan
senyawa kimia antara lain berupa
fellandrean dan turmerol atau yang
sering disebut minyak menguap.
Kemudian minyak atsiri, kamfer,
glukosida, foluymetik karbinol. Dan
kurkumin yang terdapat pada rimpang
tumbuhan ini bermanfaat sebagai
acnevulgaris, disamping sebagai anti
inflamasi (anti radang) dan anti
hepototoksik (anti keracunan empedu).

Temulawak berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi


beraneka macam penyakit. Berbagai khasiat dari temulawak,
antara lain, gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan
produksi cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi
radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan
ginjal.

Rimpang temulawak terdiri dari rimpang induk (empu) dan


rimpang anakan (cabang). Rimpang induknya berbentuk bulat
seperti telur dan berwarna kuning tua atau coklat kemerahan.
Bagian dalamnya berwarna jingga kecoklatan. Dari rimpang
induk ini keluar rimpang kedua yang lebih kecil. Arah
pertumbuhannya ke samping, berwarna lebih muda dengan
bentuk bermacam macam, jumlahnya sekitar 3-7 buah.
Rimpang ini baunya harum dan rasanya pahit agak pedas.

b. Zingiberis rhizoma (Jahe)


Nama Simplisia : Zingiberis rhizoma
Tanaman Asal : Zingiber officinale Rosc
Divisi : Magnoliopsida
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales              
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale roe
Kandungan : Minyak atsiri, zingiberol, kurkimin
Khasiat : Menurunkan tekanan darah, membantu
pencernaan.
Makroskopis : Warna kuning pucat pada bagian
dalam bersifat, coklat pucat pada bagian
luar.
Mikroskopis  : Memiliki serabut, pembuluh kayu dan
berkas pembuluh.
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang
sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-
temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh
dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan
oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak
atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas.
Mnnyak atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi
uap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk
cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum
tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas.
Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1 – 3
persen. Komponen utama minyak atsiri jahe yang
menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol.
c. Curcuma domestica rhizoma (Kunyit)
Nama Simplisia : Curcuma domestica rhizoma
Tanaman Asal  : Curcuma domestica val
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales              
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcumae
Spesies : Curcuma domestica
Kandungan : Minyak atsiri, amylum, resin, seldosa
Khasiat : Memperlancar haid, karminativa, anti
diare
Makroskopis  : Ringan, rapuh, warna kuning, jingga
kecoklatan bentuk hampir bundar
sampai bulat panjang, kadang-kadang
bercabang 0,5cm sampai 3cm, panjang
2cm.
Mikroskopis : Satu lapis sel, pipih berbentuk
piligonal, dinding sel menggabus rambut
penutup berbentuk kerucut lurus atau
agak bengkak panjang 250cm, sampai
890mm dinding tebal.

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan


jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai
bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik,
bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang
tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai
pembersih darah.

d. Sonchi folium (Daun tempuyung)

Taksonomi

Dilihat dari taksonominya, tempuyung mempunyai urutan


takson :

Kingdo : Plantae
m
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Sonchus
Species : Sonchus arvensis
Tempuyung bisa kita temukan di banyak tempat, seperti
pinggir kali / selokan, di sisi tembok bangunan dan tempat
lain  di tanah dengan ketinggian di atas 500 m dari permukaan
laut.Tempuyung biasanya tidak hidup bergerombol banyak,
tetapi biasanya ada diantara tumbuhan liar jenis lain, karena
tempuyung adalah tumbuhan liar 

Pemeriksaan Mikroskopik : Mikroskopik, epidermis atas terdiri


dari satu lapis sel berbentuk poligonal, dinding samping agak
lurus atau agak menggelombang; kutikula kasar, berbintik-
bintik. Rambut kelenjar : sedikit terdiri dari 1 sel tangkai
pendek dan 1 sel kepala berbentuk bulat panjang. Stomata :
sedikit, tipe anisositik. Epidermis bawah : terdiri dari sel pipih
dengan dinding samping bergelombang; kutikula berbintik-
bintik; stomata lebih banyak pada epidermis bawah; rambut
kelenjar serupa dengan rambut kelenjar epidermis atas.
Rambut penutup ; Bentuk ramping, jarang ada. Mesofil :
jaringan palisade terdiri dari 1 lapis sampai 2 lapis sel, sel
palisade lapisan pertama jelas berbentuk tabung yang besar
dan panjang, sel palisade lapisan kedua jauh lebih pendek,
tebal jaringan palisade hampir setengah tebal daun; jaringan
bunga karang bersel lebih kecil dan berbentuk tidak beraturan;
disekitar berkas pembuluh terdapat beberapa saluran getah.

Kegunaan / Khasiat

-  Litotriptik, diuretik.

- Obat memar akibat benturan.

- Menghilangkan rasa lesu, dan rasa pegal-pegal.

- Di Cina daun tempuyung digunakan sebaga obat dan


Insektisida.

- Beberapa senyawa flavonoida bersifat antioksidan yang


dapat menghambat kerja enzim ksatin oksidase dan reaksi
superoksida, sehingga pembentukan asam urat jadi terhambat
atau berkurang.
- Sebagai peluruh kemih, melarutkan batu empedu, dan
meningkatkan kinerja ginjal.

e. Gynura folium (Daun dewa)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae (Compositae)
Genus : Gynura
Spesie : Gynura pseudochina (Lour.) DC

a. Organolepis :  Warna hijau-coklat, bau khas aromatik, rasa


tidak berasa 
b. Makroskopik :  Daun berwarna hijau-kehitaman, lonjong dan
permukaan berbulu. 
c. Mikroskopik :  Anatomi jaringan yang teramati yaitu rambut
penutup,jaringan bunga karang, dan epidermis bawah

f. Caryophyli flos (Bunga cengkeh)

 Organolepis : Warna coklat muda, bau khas


aromatik, rasa tidak berasa.

Makroskopik : Bunga berbentuk silinder dengan ujung tajam,


dan ujung yang lain, terdapat kelopak,
berwarna coklat tua.

Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu serabut


sklerenkim, calsium oksalat, sel batu dan
sklereida

g. Piperis albi fructus (Buah lada putih)

Organolepis : Warna putih, bau khas, rasa pedas.


Makroskopik : Bulat kecil berwarna putih

Mikroskopis : Anatomi jaringan yang teramati yaitu


kelompok sel batu, fragmen perisperm, butir
pati.

h. Myristicae Semen (Biji Pala)

Organolepis : Warna coklat muda, bau khas aromatik, rasa


tidak berasa

Makroskopik : Biji bulat lonjong, berwarna coklat


muda bergelombang

Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu


peristem sekunder, butir pati, endosperm, berkas pembuluh

i. Glycyrrhizae radix (Akar manis)

Nama lain : Akar manis, Liquiritae Radix


Nama tanaman asal : Glycyrrhiza glabra varietas
typical, Glycyrrhiza glabra,
varietas glandulifera dan jenis
Glycyrrhiza lainnya
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat utama / isi :   Glysirisin dengan kadar 5-10
%, yaitu garam K dan Ca dari
asam glisirizat ( zat ini 50 x lebih
manis dari gula tebu), pati, gula,
asparagin
Persyaratan kadar  : Kadar zat yang larut dalam air
tidak kurang dari 20 %, dihitung
terhadap zat yang telah
dikeringkan di udara
Penggunaan :   Antitusiva. 
Akar dalam bentuk serbuk sebagai pengisi/pembalut pil
Ekstrak untuk pewangi tembakau dan campuran obat batuk    
Keterangan lain : Yang belum dikupas berwarna coklat
kekuningan atau coklat  tua, berkeriput  
memanjang   kadang – kadang terdapat tunas
kecil dan daun sisik yang tersusun
melingkar.                                                    
Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu
parenkim, butir pati, parenkim sel minyak, dan
serabut sklerenkim.

j. Cinamommum burmannii Cortex (Kulit Kayu Manis)


a. Organoleptik : Warna coklat kemerahan, bau khas
aromatik, rasa agak manis.
b. Makroskopik : Kulit kayu berwarna coklat kemerahan
dan biasanya menggulung. 
c. Mikroskopik : Anatomi jaringan yang teramati yaitu
sel batu, serabut sklerenkim dan sel hablur kalsium oksalat

k. Cinchonae cortex (Kulit kina)

Organolepis : Warna coklat kemerahan, bau khas


agak menyengat, rasa pahit. 

b. Makroskopik : Kulit kayu berwarna merah berserat


membujur.

c. Mikroskopik : Anatomi jaringan ini mempunyai ciri


khas serabut floem dan butir pati lepas.
Anatomi yang dapat diamati praktikan
yaitu parenkim, hablur pasir, gabus
tangensial, dan butir pati lepas.

l. Theae folium (Daun Teh)

Nama Lain : Daun teh


Nama Tanaman Asal : Camellia sinensis ( L ) O.K. yang 
disebut juga Thea sinensis

Keluarga : Theaceae

Zat Berkhasiat Utama / Isi : Coffein, tanin dan sedikit minyak 


atsiri 

Penggunaan : Anti dotum, keracunan alkaloida 


& logam-logam berat, Analeptika, 
stimulansia

Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa, lama 


kelamaan kelat

Bagian Yang Digunakan : Daun

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baiks

Mikroskopi :Terdiri dari sel batu. Rambut panjang,


berkas pembuluh, dan epidermis bawah

5. Kesimpulan
1. Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam,
yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang,
dan biji-bijian
2. Penampang amilum setiap tanaman berbeda-beda
3. Mengidentifikasi amilum secara kimiawi yaitu mendeteksi
kandungan amilum dengan perubahan warna sampel menjadi biru
atau ungu setelah ditetesi dengan iodine
4. Tidak semua simplisia mempunyai ciri khas yang membedakan
simplisia dengan simplisia lainnya.

6. Daftar Pustaka

Soebagio, B., Sriwododo, Adhika, A. S. 2009. Pengujian Sifat


Fisikokimia Pati Biji Durian (Durio Zibethinus Murr) Alami dan
Modifikasi cecara Hidrolisis Asam (skripsi). Bandung: Universitas
Padjadjaran

Hastuti, M. 2008. Pengaruh Perbedaan Suhu dalam Metode


PembuatanAmilum Singkong Pregelatinasi Terhadap Sifat
FisikTablet Chlorpheniramin Maleat secara Kempa Langsung
(skripsi). Surakarta:Universitas Muhahammadiyah Surakarta.

Samsuri, B. 2008. Penggunaan Pragelatinisasi Literatur (skripsi).


Jakarta: Universitas Indonesia.

Smith, A.M., 2001. The Biosynthesis of starch granules.


Biomacro- molecules 2, 335–341.
Manatar, J.E., Julius, P., dan Max, R.J.R., 2012, Analisis
Kandungan Pati dalam Batang Tanaman Aren (Arenga
pinnata), Jurnal Ilmiah Sains, Vol.12 (2).

Wicaksono, A. 2008.Suksinilasi Pati Singkong Pregelatinasi


sebagai penghancurdan Pengikat pada tablet Amoxicillin.Skripsi.
Depok: UI

Journal :
Anonim. 2005. Maize Strach EUROPIAN PHARMACOPOEIA. Vol.
5

Anonim, 1989, Materia Medika Indonesia, Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai