Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH INDIVIDU HKKN

LEMBAGA LEMBAGA YANG TELAH AMANDEMEN

NAMA : RIFKI MAUFI

NPM : 1903101010365

KELAS : G

MATA KULIAH : HUKUM KONSITUSI DAN KELEMBAGAAN NEGARA

Universitas Syiah Kuala

Fakultas Hukum

Ilmu Hukum

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul LEMBAGA
LEMBAGA YANG TELAH AMANDEMEN ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pengampu pada  mata kuliah HKKN ini. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang lembaga yang telah amandemen bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAM JUDUL
...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR
...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI
...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang masalah……………………………………………………………….......


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..........
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………............

BAB II PEMBAHASAN

2.1 sejarah mengapa terjadi amandemen ..............................................

2.2 apa apa saja yang berubah setelah amandemen ..................................

2.3 lembaga lembaga yang telah amandemen .......................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

amandemen meliputi perubahan dari hak dan kewajiban, serta bisa juga


perubahan dari ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam
kontrak.

Di penghujung tahun 1998 Indonesia mengalami kehancuran ekonomi dan politik


yang semula menjadi andalan rezim pemerintahan Soeharto.
Dunia perbankan dilanda prahara akibat kesalahan regulasi dan praktik Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme.
Angka pengangguran meningkat drastis akibat banyaknya PHK sebagai buntut dari
kehancuran perekonomian domestik Indonesia yang bergantung kepada utang luar
negeri. Namun dari krisis moneter pada tahun 1998 ini juga memunculkan suatu
konsep reformasi sbg awal proses demokrasi di Indonesia. yaitu diadakannya
amandemen UUD.
Latar belakang perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru,
kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan
rakyat),dan kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang
terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan
UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung
ketentuan konstitusi.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar
seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi
negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan
perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa

secara singkatnya, perubahan UUD 1945 adalah untuk melakukan perbaikan2


terhadap sistem pemerintahan presidensial yg lama. 
RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan amandemen ?


2. Bagaimana sejarah terjadinya amandemen ?
3. Lembaga lembaga apa saja kah setelah amandemen ?

Tujuan Makalah

1. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan amandemen tersebut


2. Mengetahui sejarah terjadinya amandemen
3. Dapat mengetahui lembaga lembaga apa saja setelah amandemen

PEMBAHASAN

2.1 sejarah mengapa terjadi amandemen


Amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pertamakali dilakukan pada 1999
atau setelah Orde Baru pimpinan Soeharto berakhir seiring terjadinya reformasi
tahun 1998.

UUD 1945 ini telah mengalami 4 kali perubahan dimana dalam perubahan tersebut
terdapat beberapa pasal dan juga ketentuan yang dirubah dan juga sebagian tetap
tidak berubah. Nah berikut beberapa amandemen yang pernah dilakukan terhadap
UUD 1945.

Amandemen I

Sejarah Amandemen pertama terjadi pada tahun 1999 tepatnya pada tanggal 19


Oktober dimana dasar atas amandemen ini adalah SU MPR 14-21 Oktober 1999.
Pada amandemen yang pertama ini dimana ada sekitar 9 pasal yang dilakukan
amandemen yaitu Pasal 5, pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20
dan Pasal 21.

Pada amandemen pertama ini dimana yang menjadi intinya adalah mengenai
pergeseran kekuasaan eksekutif dalam hal ini presiden yang dipandang atau
dianggap terlalu kuat sehingga perlu dilakukan amandemen.

Amandemen II

Adapun Sejarah amandemen yang kedua terjadi pada tahun 2000 tepatnya pada
tanggal 18 Agustus 2000 yang disahkan melalui sidang umum MPR tanggal 7-8
Agustus 2000. Pada amandemen ke dua ini dilakukan amandemen terhadap 5 Bab
dan 25 Pasal. Dimana pasal- pasal yang dilakukan amandemen yaitu pada Pasal 18,
Pasal 18A, Pasal 18B, pada Pasal 19, Pasal 20, Pasal 20A, juga terjadi amandemen
pada Pasal 22A, Pasal 22B, Pasal 25E, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28A dan 28B,28C,
28D, 28E, 28F,28G, 28H,28I, hingga Pasal 28J.

Selain itu juga terjadi amandemen pada Pasal 30, Pasal 36A, 36B, 36C. Selain
dilakukan amandemen terhadap pasal- pasal tersebut juga terjadi amandemen
terhadap beberapa Bab seperti pada Bab IXA, Bab X, Bab XA, juga terjadi
amandemen pada Bab XII, Bab XV.

Pada amandemen yang kedua ini dimana lebih dititip beratkan perubahannnya pada
pemerintahan daerah, DPR serta mengenai kewenangan dari DPR, juga dilihat dari
segi Hak Asasi Manusia, Lagu kebangsaan serta juga mengenai lambang negara
Indonesia.

 
Amandemen III

Pada Sejarah amandemen yang ketiga ini dimana disahkan melalui ST MPR tanggal
1 hingga 9 November 2001 atau tepatnya amandemen tersebut terjadi pada tanggal
10 November 2001. Ada sebanyak 3 Bab dan juga 22 pasal yang dilakukan
amandemen pada tahap ketiga ini. Bab- bab yang dilakukan amandemen ini yaitu
Bab VIIA, Bab VIIB, dan juga Bab VIIIA.

Sedangkan pasal- pasal yang dilakukan amandemen pada tahap ketiga ini yaitu
terdiri dari Pasal 1, Pasal 3, Pasal 6, Pasal 6A, Pasal 7A hingga Pasal 7C, Pasal 8,
Pasal 11, Pasal 17,Pasal 22C hingga 22E, Pasal 23, Pasal 23A, Psal 23E,23E, 23F,
23G, Pasal 24, Pasal 24 A hingga 24C.

Amandemen ketiga ini menitik beratkan perubahannya pada Kewenangan dari MPR,
Kepresidenan, kekuasaan Kehakiman, Keuangan negara, impeachment serta juga
memiliki inti perubahan pada bentuk serta kedaulatan negara Indonesia.

Amandemen IV

Sejarah amandemen yang terakhir yaitu amandemen ke IV yang disahkan dan juga
dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2002 yang disahkan melalui ST MPR pada
tanggal 1-11 Agustus 2002. Pada amandemen yang terakhir ini dilakukan perubahan
yang lebih sedikit jika dibandingkan pada perubahan sebelumnya dimana hanya
dilakukan amandemen terhadap 2 Bab dan juga 13 Pasal saja.

Adapun Bab yang dirubah tersebut adalah berupa Bab XIII dan Bab XIV. Sedangkan
pasal- pasal yang dilakukan amandemen terdiri dari Pasal 2,Pasal 3, Pasal 6A, Pasal
8, Pasal 11, Pasal 16, Pasal 23B, Pasal 23D, Pasal 24, Pasal 31 hingga Pasal 34.
Yang menjadi inti dari amandemen yang terakhir ini adalah mengenai mata uang,
bank sentral, pendidikan dan juga kebudayaan, perekonomian nasional Indonesia
dan juga kesejahteraan sosial.

Juga dijelaskan bahwa DPD adalah bagian dari MPR, juga dijelaskan mengenai
pengantiian presiden dan juga pernyataan perang, damai dan juga perjanjian
dengan negara lainnya.

2.2 Yang Berubah Setelah Amandemen

Perubahan kedua terjadi pada sidang umum MPR 7-18 Agustus 2000 yang juga
masih diketuai Amien Rais. Di masa sidang ini perubahan yang paling kentara
adalah soal desentralisasi pemerintahan. Pasal 18 UUD 1945 dalam amandemen
kedua ini lebih mengakomodir bagaimana provinsi, kota, dan kabupaten bisa
mengatur pemerintahan mereka sendiri. Mereka memiliki otonomi yang luas.
Selain itu, dalam Pasal 18 amandemen kedua juga menyebutkan Pemerintahan
daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Beleid ini juga
mengatur tentang pemilihan Gubernur, Wali Kota, dan Bupati secara demokratis.
Kemudian, Pasal 19 dalam perubahan UUD 1945 kedua juga mengatur soal
pemilihan umum untuk DPR. 
Kemudian, UUD 1945 mengalami perubahan ketiga dalam sidang umum MPR pada
1-9 November 2001. juga masih menjadi Ketua MPR di periode ini.
Banyak perubahan penting dalam amandemen ketiga. Seperti, menghilangkan
Garis-garis Besar Haluan Negara. Kemudian, perubahan ketiga ini mulai membuka
pintu bagi Pemilihan Presiden atau Pilpres secara demokratis. Selama ini, Presiden
dipilih oleh MPR. Dalam perubahan ketiga ini, konstitusi mulai mengakui Pemilihan
Umum yang terbuka.
Dalam amandemen ini bahkan dijelaskan garis besar bagaimana pemilihan
presiden. Misalnya, Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat. Kemudian, Pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta
pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum. Nah, perubahan ini lah
yang mengamanatkan dibuatnya Undang-undang tentang Pemilu.
Terakhir, amandemen UUD 1945 keempat yang terjadi pada masa sidang 1-11
Agustus 2002. Perubahan terakhir ini hanya menyempurnakan beberapa pasal
saja. Misalnya, anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD.

2.3 lembaga lembaga yang telah amandemen

Setelah amendemen UUD 1945, lembaga-lembaga negara di Indonesia


terdiri dari:

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
 Lembaga kepresidenan.
 Mahkamah Agung (MA)
 Mahkamah Konstitusi (MK)
 Komisi Yudisial (KY)
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari hasil pemahaman yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :


Amandemen adalah perubahan resmi dokumen resmi atau catatan tertentu tanpa
melakukan perubahan terhadap UUD. Bisa dikatakan melengkapi dan memperbaiki
beberapa rincian dari UUD yang asli.

Indonesia juga telah mengalami 4 kali amandemen

Lembaga lembaga setelah amandemen antara lainnya :

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
 Lembaga kepresidenan.
 Mahkamah Agung (MA)
 Mahkamah Konstitusi (MK)
 Komisi Yudisial (KY)
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=pengertian+amandemen&oq=pengertian+amandemen&aqs=chrome..69i57j0l6j6
9i60.3702j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/18/070000269/daftar-lembaga-
negara-di-indonesia?page=all

https://nasional.tempo.co/read/1234816/4-kali-amandemen-uud-1945-ini-
perubahannya

Anda mungkin juga menyukai