Disusun oleh:
dr. Luthfi Ananta Pramudita
Pembimbing:
dr. Nur Ali Aziz Faizin, Sp.S
Pendamping:
dr. Hadrianus Diosko Paska
Disusun Oleh:
dr. Luthfi Ananta Pramudita
Dokter Internship RSUD Bendan
Periode November 2020-Agustus 2021
dr. Nur Ali Aziz Faizin, Sp.S dr. Luthfi Ananta Pramudita
Dokter Pendamping
DAFTAR MASALAH
No
Masalah Aktif Tanggal No. Masalah Pasif Tanggal
.
1 Hemiparesis 27/03/21
2 Stroke non hemoragic 27/03/21
STATUS NEUROLOGIK
Kesadaran : Composmentis Kooperatif, GCS 15 (E4M6V5)
Fungsi luhur : Normal
Kaku kuduk: Tidak ditemukan
Saraf kranial
1. N. I (Olfactorius)
Kanan Kiri Keterangan
2. N. II (Opticus)
Kanan Kiri Keterangan
Pupil
Normal
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan
5. N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri Keterangan
7. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik
8. N. VIII (Akustikus)
Kanan Kiri Keterangan
10. N. X (Vagus)
Kanan Kiri Keterangan
11. N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri Keterangan
SISTEM MOTORIK
Kanan Kiri Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal 1 5
Proksimal 1 5
Distal 2 5
Proksimal 2 5
SISTEM SENSORIK
Kanan Kiri Keterangan
REFLEKS
Kanan Kiri Keterangan
Refleks Fisiologis
Refleks patologis
SISTEM OTONOM
Miksi :Tidak ada kelainan
Defekasi:Tidak ada kelainan
SKOR GAJAH MADA :
Stroke Infark
SKOR SIRIRAJ :
= 0 + 0 + 0 + 8,2 – 0 – 12
Interpretasi EKG:
- Irama : Sinus
- Frekuensi : 69x/menit
- Axis : normoaxis
- Gelombang P : 0,04 detik, P pulmonal (-), P mitral (-)
- PR interval : 0,12 detik
- QRS complex : 0,08 detik
- Q patologis : (-)
- Segmen ST : isoelektrik
- Gelombang T : T inverted (-), tall T (-)
- Kesan : normo sinus ritme
Pemeriksaan Swab Antigen (27 Maret 2021) : Negatif
Pemeriksaan Laboratorium (27 Maret 2021)
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 17,3 gr/dL 13,2-17,3
Hematokrit 48,2 % 40-52
Leukosit 11,91 10^3/uL 3,8-10,6 H
Trombosit 224 10^3/uL 150-440
Eritrosit 5,40 10^6/uL 4,4-5,9
Index Eritrosit
MCV 89,3 fl 80-100
MCH 32,0 pg 26-34
MCHC 35,9 gr/dL 32-36
RDW-CV 12,1 % 11,5-14,5
RDW-SD 39,2 fl 35-47
PDW 10,0 fl 9,0-13,0
MPV 9,8 fl 7,9-11,1
P-LCR 21,8 % 15,0-25,0
Hitung Jenis
Eosinofil 2,9 % 2-4
Basofil 0,3 % 0-1
Neutrofil 77,3 % 50-70 H
Limfosit 14,9 % 25-40 L
Monosit 4,6 % 2-8
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 104 mg/dL 70-140
Ureum 16,4 mg/dL <48
Creatinin 1,1 mg/dL 0,62-1,0
Trigliserid 98 mg/dL 70-140
Kolesterol 221 mg/dL <200 H
Asam urat 5.0 mg/dL 2-7
Pemeriksaan X-Ray Thorax AP (27 Maret 2021)
Kesan :
Cor : CTR < 50%
Pulmo : tidak tampak kelainan
Kesan : dalam batas normal
- Hemipharesis Dekstra
- Stroke non Hemoragic
1.4 Penatalaksanaan
Terapi IGD:
- Inf. RL 20 tpm
- Inj. Omz 1 amp
- Inj. Piracetam 3 gram
- Inj. Citicolin 500mg
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Stroke
A. Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang
berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
kematian tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan
vaskular.1
B. Klasifikasi Stroke
Berdasarkan kelainan patologis, stroke dapat dibagi menjadi:2,3
a. Stroke hemoragik
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke
jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinal di sekitar otak atau
keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf
otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh karena hematoma
yang menyebabkan iskemik pada jaringan sekitarnya. Peningkatan
tekanan intrakranial akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan
menekan batang otak.
o Perdarahan intra serebral
o Perdarahan ekstra serebral (sub-arakhnoid)
b. Stroke non-hemoragik (stroke infark)
o Trombosis serebri
Stroke trombotik yaitu stroke yang disebabkan karena adanya
penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena trombus yang
semakin lama semakin menebal, sehingga aliran darah menjadi
tidak lancar. Penurunan aliran darah ini dapat menyebabkan
iskemia. Trombosis serebri adalah obstruksi aliran darah yang
terjadi pada proses oklusi satuatau lebih pembuluh darah lokal.
o Emboli serebri
Stroke infark dapat diakibatkan oleh emboli yang timbul dari lesi
ateromatous yang terletak pada pembuluh yang lebih distal.
Gumpalan-gumpalan kecil dapat terlepas dari trombus yang lebih
besar dan dibawa ke tempat lain dalam aliran darah. Bila embolus
mencapai arteri yang terlalu sempit untuk dilewati dan menjadi
tersumbat, aliran darah dari fragmen distal akan terhenti,
mengakibatkan infark jaringan otak distal karena kurangnya nutrisi
dan oksigen. Emboli merupakan 32% dari penyebab strokeinfark.
Berdasarkan waktu terjadinya, stroke dapat dibagi menjadi:2,3
a. Transient ischemic attack (TIA), gejala defisit neurologis hanya
berlangsung kurang dari 24 jam.
b. Reversible ischemic neurologic deficit (RIND), gejala defisit neurologis
menghilang dalam waktu antara lebih dari 24 jam hingga 3 minggu.
c. Stroke in evolution (stroke progresif), stroke yang gejala klinisnya
secara bertahap berkembang dari ringan hingga semakin berat.
d. Stroke komplit (completed stroke), stroke dengan defisit neurologis
yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi dan menghilang setelah
lebih 3 minggu atau menimbulkan kecacatan.
Berdasarkan lokasi lesi vaskular, stroke dapat dibagi menjadi:2,3
a. Sistem karotis
1. Motorik : hemiparesis kontralateral, disartria
2. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesi
3. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral,
amaurosisfugax
4. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
b. Sistem vertebrobasilar
1. Motorik : hemiparesis alternans, disartria
2. Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesi
3. Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia.
C. Faktor Risiko Stroke4
Faktor risiko stroke dapat dilihat pada tabel 1.
A. Definisi
Stroke infark ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada
pembuluh darah servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh
berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli atau ketidakstabilan
hemodinamik yang menimbulkan gejala serebral fokal, terjadi mendadak
dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam atau lebih.Pada level
makroskopik, stroke infarkbiasanya disebabkan oleh emboli dari
ekstrakranial atau trombosis di intrakranial, tetapi dapat juga disebabkan
oleh berkurangnya aliran darah otak. Pada level seluler, setiap proses yang
mengganggu aliran darah ke otak dapat mencetuskan suatu kaskade
iskemik, yang akan mengakibatkan kematian sel-sel otak dan infark
otak.6,7
Stroke infark terjadi apabila terjadi oklusi atau penyempitan aliran
darah ke otak dimana otak membutuhkan oksigen dan glukosa sebagai
sumber energi agar fungsinya tetap baik. Aliran darah otak atau Cerebral
Blood Flow (CBF) dijaga pada kecepatan konstan antara 50-150
mmHg.Aliran darah ke otak dipengaruhi oleh:6,7
a. Keadaan pembuluh darah
Bila terjadi penyempitan akibat stenosis, atheroma, trombus atau embolus
maka aliran darah ke otak terganggu.
b. Keadaan darah
Viskositas darah yang meningkat, seperti pada polisitemia yang
menyebabkan aliran darah ke otak lebih lambat dan anemiaberat yang
dapat menyebabkan oksigenasi otak menurun.
c. Tekanan darah sistemik
Autoregulasi serebral merupakan kemampuan intrinsik otak untuk
mempertahankan aliran darah ke otak tetap konstan walaupun ada
perubahan tekanan perfusi otak.
d. Kelainan jantung
Kelainan jantung berupa atrial fibrilasi, blok jantung menyebabkan
menurunnya curah jantung. Selain itu lepasnya embolus juga
menimbulkan iskemia di otak akibat okulsi lumen pembuluh darah.Jika
CBF tersumbat secara parsial, maka daerah yang bersangkutan langsung
menderita karena kekurangan oksigen.Daerah tersebut dinamakan daerah
iskemik.Kematian neuron, glia dan vaskular disebabkan oleh tidak adanya
oksigen dan nutrien atau terganggunya metabolisme.
Pada iskemia yang luas, tampak daerah yang tidak homogen akibat
perbedaan tingkatiskemia, yang terdiri dari 3 lapisan (area) yang berbeda:7
a. Lapisan inti yang sangat iskemia (ischemic core) terlihat sangat pucat
karena memiliki CBF paling rendah. Tampak degenerasi neuron,
pelebaran pembuluh darah tanpa aliran darah. Kadar asam laktat di daerah
ini tinggi dengan PO2yang rendah. Daerah ini akan mengalami nekrosis.
b. Daerah ischemic penumbrayang juga memiliki CBF rendah, tetapi masih
lebih tinggidaripada CBF di ischemic core. Walaupun sel-sel neuron tidak
sampai mati, fungsi selterhenti dan menjadi functional paralysis. Pada
daerah ini PO2 rendah, PCO2 tinggidan asam laktat meningkat. Terdapat
kerusakan neuron dalam berbagaitingkat, edema jaringan akibat
bendungan dengan dilatasi pembuluh darah danjaringan berwarna pucat.
Daerah ini masih dapat diselamatkan dengan resusitasi dan manajemen
yang tepat.
c. Daerah di sekeliling penumbra tampak berwarna kemerahan dan edema.
Pembuluhdarah mengalami dilatasi maksimal, PCO2 dan PO2 tinggi serta
kolateral maksimal.Pada daerah ini CBF sangat tinggi sehingga disebut
daerah dengan perfusiberlebihan (luxury perfusion).
Konsep “penumbra iskemia” merupakan dasar pada pengobatan
stroke,karena masih terdapatnya struktur selular neuron yang masih hidup dan
reversibel jika dilakukan pengobatan yang cepat. Usaha pemulihan daerah
penumbra dilakukan dengan reperfusi yang tepat waktu agar aliran darah
kembali ke daerah iskemia tidak terlambat.Komponen waktu ini disebut
sebagai jendela terapeutik (therapeutic window) yaitu jendela waktu
reversibilitas sel-sel neuron penumbra.
Gambar 1. Stroke Infark.8
B. Klasifikasi
a. Stroke Infark Emboli
Hampir 90% emboli yang berasal dari jantung berakhir di otak, hal ini
disebabkan karena:6,7
o Aliran darah ke otak berasal dari arkus aorta sehingga emboli
yanglepas dari ventrikel kiri akan disebarkan melalui aliran darah
kearteri karotis komunis kiri dan arteri brakhiosefalika.
o Jaringan otak sangat sensitif terhadap obstruksi aliran
darah,sehingga emboli yang berukuran 1 mm sudah dapat
menimbulkangangguan neurologis yang berat, emboli dengan
ukuran yang samabila masuk ke jaringan lain dapat tidak
memberikan gejala samasekali.
- Alert 0
- Drowsy & stupor 1
- Semicoma & coma 2
V = Vomitting (Muntah)
- No 0
- Yes 1
H = Headache within 2 hours (Nyeri kepala)
- No 0
- Yes 1
A = Atheroma (Diabetic history, angina, claudication)
- No 0
- One or more 1
DBP = Diastolic Blood Pressure. 1
SSS DIAGNOSIS