Disusun oleh
Nama : Putri Nuraisah
NIM : 1902321022
Kelas : 4E
Nama Kelompok Praktik : Maulana Putri Endayani
Mohamad Tendi Noer R
Muhammad Alfiansyah R.C
Muhammad Farid Aditya R
Putri Nuraisah
Rana Nur Robihah
Saiful Fathan Mubarak
Penguji/Pembimbing : P. Jannus S.T., M.T.
2. Umum
Fenomena korona bisa terjadi karena adanya loncatan bunga api yang tidak
seimbang pada wilayah yang mempunyai intesitas tinggi. Fenomena korona ditandai
dengan adanya noise, suara medesis akibat terbakarnya udara disekitar kabel, flash,
kilatan api atau loncatan bunga api disekitar kabel dan bau kabel terbakar.
R7 R6 220V
TO
F 110v
TH
F TSH
R7 R6 220V
CTS
110kV TO
F
SWS
TS
TSH
F
4. Instruksi tes
Benda uji : Sangkar korona (ø 100 mm) dengan kawat (diameter 1 mm),
dimasukkan ke dalam bejana tekan. Dinding pengukur korona diarde.
Pengukuran: Kawat tegangan DC positif dan negatif diterapkan. Pengukuran
tegangan saat ionisasi dimulai. Pengamatan fenomena optik dan akustik pada saat
menaikkan tegangan hingga terjadi flashover.
5. Pengamatan
A. Catat tegangan visual korona DC
B. Amati cahaya yang tampak pada penghantar
C. Amati suara yang timbul karena noise
6. Hasil Pengamatan
A. Tegangan visual korona DC memiliki rata – rata tegangan sebesar 15,17 kV
dengan loncatan bunga api,
Tegangan visual korona AC memiliki rata – rata tegangan sebesar 23,81 kV
dengan loncatan bunga api,
Tegangan noise korona DC memiliki rata – rata tegangan sebesar 11,75 kV
dengan suara berdesis,
Tegangan noise korona AC memiliki rata – rata tegangan sebesar 18,45 kV
dengan suara berdesis.
B. Pada saat pengamatan cahaya yang tampak tidak selalu ada.
C. Data hasil pengamatan
Grafik Korona
35
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Api Vcor (DC) Api Vcor (AC) Noise Vcor (DC) Noise Vcor (AC)
7. Analisis pengujian
A. Tegangan hasil pengukuran berubah – ubah mungkin disebabkan karena kawat
uji masih panas
B. Noise selalu ada pada setiap pengujian tapi flash tidak selalu ada
C. Tegangan AC pasti lebih besar dari tegangan DC
8. Kesimpulan
A. Tegangan visual korona DC memiliki rata – rata tegangan sebesar 15,17 kV
dengan loncatan bunga api,
B. Tegangan visual korona AC memiliki rata – rata tegangan sebesar 23,81 kV
dengan loncatan bunga api,
C. Tegangan noise korona DC memiliki rata – rata tegangan sebesar 11,75 kV
dengan suara berdesis,
D. Tegangan noise korona AC memiliki rata – rata tegangan sebesar 18,45 kV
dengan suara berdesis.