Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN


DOSEN PENGAMPU : Adi Riris Wibowo, M.COM

DISUSUN OLEH :

1. MADE AYU RATNA M. B (18.05.52.5005)


2. SILVIA MONIKA AYU (18.05.52.5012)
3. FINDY TIARA ANANTASARI (18.05.52.5013)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Audit Manajemen Fungsi Pemasaran. Semoga makalah ini
berguna dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Adi Riris Wibowo, M.COM selaku Dosen mata
kuliah Audit Manajemen yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran .............. 3
2.2 Manfaat Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ....................................... 4
2.3 Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ........................... 4
2.4 Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ................... 13
2.5 Contoh Laporan Hasil Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ............... 17
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial
dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas
yang dapat di audit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih
besar, efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain.
Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu audit manajemen adalah
menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang
terdapat dalam perusahaan. Misalnya: fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi
produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi
akuntansi dan fungsi keuangan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit
manajemen tidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit,
karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya
audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti
ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit
pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang digunakan hanya selama terjadi
krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami hambatan mungkin digunakan
untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan
semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah
manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik.Bagaimana
upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan? Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun sudah
terimplementasikan secara memadai? Apakah rencana tersebut telah
mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan untukmencapai tujuan
pemasaran?Apakah kinerja pemasaran perusahaan sesuai dengan yang
direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai kinerja
pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang
sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis
1
pasar yang semakin kompetitif harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan
akan sangat ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran dan Apa
saja Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ?
2. Apa saja manfaat Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ?
3. Apa saja Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ?
4. Bagaimana Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ?
5. Bagaimana contoh Laporan Hasil Audit Manajemen Fungsi Pemasaran ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Audit Manajemen Fungsi Pemasaran dan
lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
2. Untuk mengetahui manfaat Audit Manajemen Fungsi Pemasaran.
3. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran.
4. Untuk mengetahui Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi
Pemasaran.
5. Untuk mengetahui contoh Laporan Hasil Audit Manajemen Fungsi
Pemasaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
a. Pengertian Audit Pemasaran
Audit Pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen dan dilakukan secara periodic terhadap lingkungan pemasaran,
tujuan, strategi dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menentukan
peluang dan area permasalahan yang terjadi, serta merekomendasikan rencana
tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana
efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti
halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai
pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari sistem
pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang
digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang
mengalami hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan
dan mencarikan solusinya.
Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi
ancaman-ancaman pemsaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan
perbaikan yang diperlukan untuk mengeleminasi ancaman tersebut.

b. Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran


Agar audit manajemen atas fungsi pemasaran dapat mencapai sasarannya
maka ada dua hal yang mutlak perlu mendapat perhatian yaitu:
1) Audit Eksternal : berhubungan dengan variabel yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan, dimulai dari pengujian informasi
ekonomi umum menuju pertumbuhan pasar yang dilayani oleh
perusahaan. Area yang harus diselidiki yaitu: lingkungan usaha dan
ekonomi, Pasar, Kompetisi.
2) Audit Internal : berkaitan dengan variabel yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan yang bertujuan untuk menilai sumber daya organisasi
sebagaimana berhadapan dengan sumber daya pesaing. Area yang
harus diselidiki yaitu: variabel operasional pemasaran, operasi dan
3
sumber daya, tujuan pemasaran, strategi pemasaran, struktur, sistem
informasi dll.

2.2 Manfaat Audit Manajemen Fungsi Pemasaran


Manfaat audit manajemen fungsi pemasaran antara lain :
1. Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal.
2. Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang.
3. Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang.
4. Memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap
program-program pemasaran, termasuk strategi, penawaran dan kreatifitas
suatu perusahaan.
5. Dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam meningkatkan dan
menghasilkan saran-saran ide-ide yang spesifik serta bagaimana
memperbaikinya.
6. Identifikasi tersebut termasuk beberapa cara untuk memperbaiki respon
pemasaran.
7. Memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segera, teknik-teknik dan
new direction pada masa mendatang.
8. Menganalisis upaya pemasaran, mengcreate serta merevisi pendekatan
pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Secara umum manfaat yang diperoleh dari Audit Pemasaran ini adalah
hasil audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran
perusahaan dan berbagai kekurangan terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran
yang masih memerlukan perbaikan

2.3 Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Pemasaran


Audit pemasaran dapat mencakup 6 (enam) wilayah utama dalam pemasaran
sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku
dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan
pemasaran perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi
yang berhasil dengan konsumen sasarannya.Untuk mampu bertahan dan berhasil

4
dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan
bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam
lingkungan ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu :
a. Lingkungan mikro
Terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya dalam melayani pelanggannya.Berikut adalah para
pelaku utama dalam lingkungan mikro, yaitu Perusahaan, Pemasok,
Perantara Pemasaran, Pelanggan dan Pesaing. Perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar
dan telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan
produk/jasa kepada pelanggan, sehingga memiliki tingkat efisiensi dan
potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing saluran distribusi
b. Lingkungan makro
Merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang
mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-
keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi Lingkungan
Alam, Lingkungan Teknologi, Lingkungan Politik, dan Budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis
utama tidak memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan
karena perusahaan dapat memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan
adanya kantor cabang dan perwakilan untuk kemajuan perusahaan. Untuk
menanggapi perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan
menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan
sumber daya alam serta energi yang cukup baik, dan dapat
mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga,
penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan
meningkatkan kinerja sumber daya keuangan.
Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai bisnis dan
produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, disamping itu perusahaan melakukan
peningkatan kinerja Direktorat Teknik dan Pengembangan dalam upaya
meningkatkan upaya pemasaran terhadap gaya hidup dan nilai-nilai pelanggan.

5
2. Audit Strategi Pemasaran
Manajemen strategis didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan
tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang
dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Proses manajemen
strategis terdiri atas 9 (Sembilan) tugas penting berikut :
1) Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud
keberadaan, filosofi, dan tujuan perusahaan.
2) Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi internal
dan kapabilitasnya.
3) Menilai lingkungan eksternal perusahaan meliputi pesaing maupun faktor-
faktor kontekstual umum.
4) Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber daya yang
dimiliki dengan lingkungan eksternal.
5) Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki, dengan mengevaluasi
setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
6) Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan
mencapai pilihan yang paling dikehendaki.
7) Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
8) Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan
sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas,
SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
9) Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai input bagi pengambilan
keputusan dimasa yang akan datang.

3. Audit Organisasi Pemasaran


Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena
pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau
fungsi yang terdapat di perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan
nilai pelanggan yang menjadi pemicu kepuasan pelanggan adalah tanggung
jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam perusahaan. Konsep
pemasaran tidak terbatas pada penjualan dan promosi saja, pemasaran
memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan

6
kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama
dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam
meningkatkan nilai pelanggan. Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran
perusahaan bukan sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama
antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu rangkaian rantai nilai dalam
pecapaian tujuan perusahaan.
Kinerja permasaran perusahaan tergantung dari ketepatan program
pemasaran dalam menerjemahkan berbagai kebutuhan pelanggan yang semakin
berkembang dan implementasi program pemasaran tersebut dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan. Pergeseran dari konsep penjualan ke konsep pemasaran,
menjadikan organisasi pemasaran semakin berkembang. Konsep penjualan yang
menekankan pada usaha penjualan dan promosi yang gencar tidak lagi cukup
dalam usaha memenangkan persaingan dalam memperebutkan pasar. Maka
berkembanglah konsep pemasaran yang memandu keberhasilan perusahaan,
yaitu konsep yang menekankan pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari
pasar sasaran dan menyampaikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien. Penjualan dan promosi merupakan bagian dari serangkaian aktivitas
pemasaran dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Demikian luas tanggung
jawab dan fungsi yang diemban fungsi pemasaran, maka hal ini memerlukan
pengorganisasian aktivitas pemasaran dengan tepat. Organisasi pemasaran harus
mampu memandu berbagai aktivitas pemasaran dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Direktur pemasaran harus memiliki wewenang dan
tanggungjawab yang memadai dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan
kepuasan pelanggan tersebut. Disamping itu, untuk menjadikan berbagai
program pemasaran berjalan secara efektif dan efisien, organisasi pemasaran
juga harus berjalan optimal mampu mengordinasikan ke-empat dimensi
aktivitas pemasaran yaitu : 1. Fungsional, 2. Geografis, 3. Produk dan 4.
Pelanggan. Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang andal
dalam menata upaya pemasaran, menentukan tugas, tanggung jawab dan
wewenang dengan tepat dalam pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.
Sebagai konsekuensi pergeseran dari konsep penjualan ke konsep
pemasaran, kadang kala sering terjadi konflik kepentingan dari bagian penjualan
dengan aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Namun dengan memasukkan

7
penjualan ke dalam rangkaian aktivitas dan program pemasaran, penjualan
terkoordinasikan secara selaras dalam program dan aktivitas pemasaran sehingga
tidak terjadi lagi perbedaan tujuan yang memicu terjadinya konflik kepentingan
tersebut.
Manajer produk dibutuhkan untuk menangani secara penuh produk yang
dihasilkan perusahaan. Kedudukan manajer produk bisa menjadi sesuatu yang
sangat strategis dalam menunjang kinerja pemasaran perusahaan. Mulai dari
memahami kebutuhan konsumen, merencanakan produk dan harganya dan
merancang strategi promosi untuk memperkenalkan produk, dikelola oleh
manajer lini. Dengan pendegelasian wewenang dan tanggungjawab yang
memadai, manajemen produk sangat efektif bisa membantu meningkatkan
kinerja pemasaran. Terlebih lagi, dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan secara keseluruhan, manajer produk juga harus mampu
merencanakan laba dan volume penjualan.

4. Audit Sistem Pemasaran


Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan
tepat waktu. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan
kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang
telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan
fungsi manajerialnya.
 Karakteristik Suatu Informasi Pemasaran
a. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen
(memiliki dmpak yang berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
b. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji
keakuratannya.
c. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses
pengolahan (analisis) data yang tepat.
d. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan
manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.

8
 Sumber-sumber Informasi Pemasaran
Informasi pemasaran dapat dikembangkan dari 3 (tiga) sumber utama yaitu :
a. Catatan internal perusahaan, merupakan informasi yang dikumpulkan
dari sumber-sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan
mendeteksi maslah serta peluang pemasaran.
b. Intelejen Pemasaran, merupakan Informasi harian tentang berbagai
perkembangan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Informasi ini
akan sangat membantu manajer dalam mengambil keputusan terutama
jika keputusan tersebut berhubungan dengan berbagai individu dan
organisasi di luar perusahaan.
c. Riset pemasaran, merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen,
pelanggan, dan publik ke pemasok melalui informasi-informasi yang
digunakan untuk mengidetifikasi dan mendefinisikan peluang dan
masalah pemasaran.

5. Audit Produktivitas Pemasaran


Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok
pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya
pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan
produktivitas perusahaan. Menguji aspek-aspek yang berbeda dari program
pemasaran dan efektifitas biaya dari berbagai tingkat pengeluaran pemasaran.

6. Audit Fungsi Pemasaran


Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan
terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran
pemasarannya dan apakah bauran pemasaran tersebut secara efektif dan
mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi
pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk
mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi:
a. Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini
produknya yaitu melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender
yang saat ini mampu mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan

9
kontribusinya pada laba perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan
adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah
tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah
atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan
perlu menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar
melalui peningkatan strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
1) Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena
memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam
rentang harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa
keputusan penting yang berkaitan dengan: (1) Rentang Lini Produk, (2)
Merentangkan Lini Produk, (3) Mengisi Lini Produk, (4) Modernisasi
Lini Produk, dan (5) Menetapkan Tampilan Lini Produk.

2) Keputusan Bauran Produk


Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-
barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi
bauran produk meliputi: (1) keluasan, (2) kepanjangan, (3) kedalaman,
dan (4) konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan
untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan
bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui
empat cara yaitu pertama-tama perusahaan menambah lini produknya,
kemudian memperluas bauran produknya. Dalam cara ini lini produk
baru akan membangun reputasi produk yang sudah ada. Cara yang lain
perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk
menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir adalah
perusahaan bisa kurang atau lebih memperhatikan konsistensi lini
produknya.

10
b. Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan,
strategi dan prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk
sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk
mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa.
Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan
perusahaan yaitu :
1) Faktor Internal yang terdiri atas :
a) Tujuan pemasaran.
b) Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen
bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi)
ditetapkan untuk menunjang suksesnya program pemasaran secara
keseluruhan.
c) Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga.
d) Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan
dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi perusahaan.
2) Faktor Eksternal meliputi:
a) Sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi
oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan. Pada pasar
persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli dan penjual
yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang
kondisi pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
b) Persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus
secara cermat merespon harga dan penawaran pesaing. Konsumen
tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang lebih tinggi jika
produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada
penggunanya.
c) Faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat
berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan perusahaan.

11
c. Kebijakan Promosi
Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang
disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta
masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat
dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran
promosi) dapat terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi berikut :
1) Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan
mendapat bayaran.
2) Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung
nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan
respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu
3) Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
4) Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
5) Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
d. Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan
secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman
dalam mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan
organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen)
akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian
besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia
dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
 Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus
pemasaran meliputi :
1) Informasi : pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran
mengenai pelanggan pesaing dan pelaku lain serta kekuatan dalam
lingkungan pemasaran potensial dan yang ada saat ini.

12
2) Promosi : pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasive
mengenai penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.
3) Negosiasi : usaha untuk mencapai persetujuan akhir tentang harga dan
persyaratan lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
4) Pemesanan : komunikasi terbalik dari anggota saluran pemasaran
dengan produsen mengenai minat untuk membeli.
5) Pembiayaan : perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk
membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.
6) Pengambilan Risiko : asumsi risiko yang berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi saluran pemasaran.
7) Pemilikan Fisik : kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk
fisik dari bahan baku sampai ke pelanggan akhir.
8) Pembayaran: transfer kepemilikan yang sebenarnya dari satu
organisasi atau orang ke organisasi atau orang lain.
9) Hak milik : transfer kepemilikan yang sebenarnya dari satu
organisasi/individu ke organisasi/individu lain.
 Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan-
pertimbangan penting mengenai:
1) Analisis kebutuhan pelanggan
2) Penetapan tujuan dan batasan saluran pemasaran
3) Iidentifikasi alternatif saluran pemasaran utama
4) Evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.

2.4 Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran


Terdapat 2 pendekatan audit yang digunakan dalam Fungsi Pemasaran, yaitu:
1. Audit Fungsional (Vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap
beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan atau
penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut.
2. Audit Menyeluruh (Horizontal), yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
Dalam situasi dan kondisi perusahaan yang berjalan normal, berbagai
industri yang dapat melaksanakan audit pemasaran dan menindak lanjuti hasilnya

13
dengan baik sehingga mampu untuk memperkecil kesenjangan negatif antara
lingkungan bisnis dengan strategi, taktik dan kapasitas internal perusahaan akan
memiliki tingkat Return Of Investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran sebagaimana
mestinya.

 Tahap-tahap Audit Pemasaran


Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum, yaitu:
1. Audit pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang
terhadap objek audit. Pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap
berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas
yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh
untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada
perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat
menentukan tujuan audit sementara.
2. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai
efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat memahami pengendalian
yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui
potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang
dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah
dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini
dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang
sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin ada beberapa
tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh)
bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.
3. Audit lanjutan
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap

14
ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara
satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang
berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten
dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk
mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang
keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk
melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.
Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan
penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi).
Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah
dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.

 Tahap-tahap Audit Manajemen Pemasaran secara lebih detail


1. Mengumpulkan semua data dari perusahaan. Mulai dari lokasi
perusahaan, data penjualan, jumlah karyawan, tanggal pendirian, jumlah
karyawan, sejarah perusahaan atau kronologi perusahaan seperti merger,
divestasi atau akuisi.
2. Menjelaskan apa saja tujuan dari pemasaran perusahaan. Misalkan
untuk meningkatkan jumlah pelanggan, meningkatkan visibilitas
perusahaan, meningkatkan atau mempertahankan pangsa pasar yang telah
dicapai dan berdiferensiasi dari pesaing. Adapun tujuan dalam audit
manajemen pemasaran ini bisa tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Menjelaskan data pelanggan: Menjelaskan data pelanggan yang saat ini
dimiliki seperti halnya deskripsi demografis, lokasi geografis, etnis atau
bentuk data lain yang cukup lengkap. Data ini nantinya berguna untuk
pengukuran seberapa besar pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan,
apakah sudah mendekati target atau belum.

15
4. Menjelaskan data mengenai jasa atau produk yang dimiliki
perusahaan: Gunanya adalah untuk menggambarkan harga, ukuran,
manfaat, distribusi jasa atau barang milik perusahaan. Data juga bisa
dilengkapi dengan kelebihan atau kelemahan produk atau jasa perusahaan
dibandingkan dengan pesaing lain. Selain itu ada juga data mengenai
persepsi jasa atau produk, factor ekonomi, hukum sosal atau sejarah pangsa
pasar dari waktu ke waktu.
5. Menjelaskan mengenai perjalanan bisnis perusahaan dari masa lalu
hingga saat ini: Tujuannya adalah untuk membantu mengembangkan bisnis
agar tetap bertahan diantara kompetitor yang tidak kalah berkualitas.
6. Mengidentifikasi para competitor dengan melihat perusahaan
berdasarkan nama dan produk yang mereka miliki. Data juga termasuk
fitur yang dimiliki, harga, manfaat dan distribusi mereka.

16
2.5 Contoh Laporan Hasil Audit Manajemen Fungsi Pemasaran
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN
PADA TAMAN SARI MADIUN

Madiun, 9 Mei 2012


No : 23/KAP/IV/2012
Lampiran : 3 eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada
Yth. Pemimpin Umum Taman
Sari Madiun Di Madiun

Kami telah melakukan audit Pemasaran pada Taman Sari Madiun untuk
periode 2011/2012. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak
memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya
mencakup bidang Pengelolaan Pemasaran yang dimiliki Perusahaan. Audit
tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas
Pengelolaan Pemasaran yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas
kelemahan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan
datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat
beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien, dan lebih efektif dalam mencapai
tujuan.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
BAB I : Informasi Latar Belakang
BAB II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
BAB III : Rekomendasi
BAB IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,
dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik jajaran pemimpin maupun staf
yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan
terima kasih.

Auditor,

Dian Andika Permata

17
BAB I
Informasi Latar Belakang

Taman Sari Madiun berlokasi di Jalan Salak Raya Ujung Barat No. 84
Madiun didirikan Desember 1994 oleh Siti Umiyati.
Saat ini di Madiun telah ada 3 cabang yang bisa melayani akan kebutuhan oleh-
oleh khas Madiun, yaitu:
1. Taman Sari 1
2. Taman Sari 2
3. Taman Sari 3

Tujuan dari didirikan perusahaan adalah membangun usaha baru yaitu


pusat oleh- oleh khas Madiun agar oleh-oleh khas Madiun bisa lebih berkembang
dan dikenal masyarakat luas. Adapun jasa pelayanan/unit usaha yang ada
meliputi:
1. Penjualan oleh-oleh khas Madiun seperti: brem, madumongso, krupuk
puli, tempe kripik, dan sambel pecel.
2. Penjualan camilan seperti: kripik suku, emping, makaroni, dan lain-lain.

Susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut:


Pemimpin Umum : Siti Umiyati
Pemimpin Taman Sari 1 : Wulan
Pemimpin Taman Sari 2 : Nanang Trio Subagyo
Pemimpin Taman Sari 3 : Sigit Supriono

Sedangkan tujuan dilakukan audit adalah untuk:


1. Menilai apakah aktivitas-aktivitas Pemasaran yang ada di perusahaan
sudah efektif dan efisien dalam pelaksanaannya.
2. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan aktivitas-aktivitas
Pemasaran yang ditemukan.

18
BAB II
Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami
lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi :
1. Pemasok tidak bisa memenuhi jumlah produk brem dan lempeng puli yang
diinginkan Taman Sari Madiun.
2. Taman Sari 2 dan Taman Sari 3 belum bisa mencapai target yang
ditetapkan.
3. Belum adanya bagian pemasaran pada Taman Sari Madiun sehingga
pemimpin cabang juga mengurusi segala aktivitas pemasaran.
4. Website Taman Sari Madiun hanya digunakan sebatas untuk pengiklanan
dan belum ada orang-orang yang ditugaskan khusus untuk memperoleh
informasi pemasaran terkait dengan pesaing-pesaing Taman Sari Madiun.
5. Pengiklanan melalui media internet yaitu: facebook, website www.brem-
tamansari.com dan tokobagus.com kurang mendapat perhatian dari
masyarakat.
6. Adanya produk brem dan kripik dalam kondisi kurang baik atau sedikit
hancur.
7. Pemasok menaikkan harga untuk produk sambel pecel secara tiba-tiba.
8. Keterlambatan pengiriman produk brem dan lempeng puli di Yogyakarta
saat musim liburan.
9. Banyak masyarakat Madiun yang tidak mengetahui keberadaan outlet
Taman Sari 2 dan Taman Sari 3.

Kriteria :
1. Pemasok produk Taman Sari Madiun berskala industri rumah tangga.
2. Target kenaikan volume penjualan 3x lipat dari hari biasanya saat musim
liburan.
3. Pemimpin cabang juga mempunyai tugas untuk mengurusi bagian
pemasaran.

19
4. Sistem pemasaran yang sudah dijalankan Taman Sari Madiun hanya pada
website saja.
5. Taman Sari Madiun menambah media pengiklanan melalui media internet,
yaitu: facebook, website www.brem-tamansari.com dan tokobagus.com.
6. Taman Sari Madiun melakukan pengemasan pada produk-produknya.
7. Penetapan harga berpedoman pada kondisi intern yaitu harga pokok
ditambah dengan laba yang diinginkan Taman Sari Madiun dan kondisi
ekstern yaitu harga pasar atau harga dari pesaing-pesaingnya.
8. Saluran distribusi yang digunakan di Madiun tanpa melalui perantara, yaitu
dari Taman Sari langsung bisa ke tangan konsumen dengan cara konsumen
langsung datang ke outlet Taman Sari Madiun. Saluran distribusi yang
digunakan untuk wilayah Surabaya, Yogyakarta, Magelang, dan Salatiga
melalui perantara agen penjualan lalu ke tangan konsumen.
9. Kegiatan promosi dilakukan melalui radio Moderato (radio lokal Madiun),
Lawu Pos (koran lokal Madiun), dan melalui media internet melalui website
www.brem-tamansari.com, facebook, dan tokobagus.com.

Penyebab :
1. Cuaca mendung menjadi kendala dalam proses pengeringan brem dan
lempeng puli.
2. Banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan Taman Sari 2 dan
Taman Sari 3 karena pada saat pembukaan outlet tidak dilakukan
pengiklanan oleh pemimpin cabang.
3. Taman Sari Madiun masih dalam skala entitas bisnis kecil sehingga
pemimpin cabang mendominasi segala aspek pokok termasuk pada bagian
pemasaran.
4. Taman Sari Madiun belum mampu membuat sistem pemasaran selain
website dan belum memiliki karyawan yang ahli dalam bidang sistem
pemasaran.
5. Tidak semua masyarakat bisa mengakses internet.
6. Kurang berhati-hati dalam proses pengiriman brem dan kripik.
7. Kenaikan harga cabai.

20
8. Permintaan produk brem dan lempeng puli meningkat sehingga pemasok
brem dan lempeng puli tidak bisa memenuhi pembuatan produk brem dan
lempeng puli dalam jumlah besar karena masih berskala industri rumah
tangga.
9. Tidak dilakukan pengiklanan pembukaan outlet Taman Sari 2 dan Taman
Sari 3.

Akibat :
1. Jumlah persediaan brem dan lempeng puli sedikit.
2. Taman Sari 1 harus melakukan pengiklanan untuk mengenalkan Taman Sari
2 dan Taman Sari 3 dengan cara pembagian brosur kepada pelanggan yang
datang.
3. Kegiatan pengiklanan kurang berjalan baik.
4. Informasi tentang pemasaran yang terkait dengan pesaing-pesaing hanya
diperoleh dari saran atau masukan dari karyawan, sehingga informasi yang
diperoleh kurang akurat, dan tepat waktu.
5. Sedikitnya jumlah konsumen yang melakukan pemesanan produk Taman
Sari Madiun melalui facebook, website www.brem-tamansari.com dan
tokobagus.com.
6. Produk brem dan kripik yang dalam kondisi kurang baik atau sedikit hancur
dijadikan sebagai tester untuk dicicipi konsumen.
7. Keuntungan untuk produk sambel pecel Taman Sari Madiun menurun
karena Taman Sari Madiun tidak menaikkan harga sambel pecel.
8. Produk brem dan lempeng puli tidak tersedia tepat waktu untuk wilayah
Yogyakarta.
9. Volume penjualan untuk Taman Sari 2 dan Taman Sari 3 belum mencapai
target yang diinginkan.

Pejabat yang bertanggung jawab :

Pemimpin Umum Taman Sari Madiun

21
BAB III
Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus


menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Kelemahan yang terjadi karena tidak adanya organisasi pemasaran yang
dibuat secara memadai.
2. Kelemahan yang terjadi karena tidak adanya orang-orang yang
ditugaskan khusus umtuk memperoleh informasi pemasaran.
3. Kelemahan yang terjadi karena tidak adanya kebijakan promosi yang
dilakukan secara terus-menerus.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi


sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk
memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :
1. Taman Sari Madiun harus mempunyai organisasi pemasaran yang memadai
walaupun hanya dibuat dalam susunan yang sederhana sehingga segala
aktivitas pemasaran berjalan lebih efektif dan efisien karena dikerjakan dan
dipandu oleh pegawai-pegawai yang memang ahli dibidangnya dan tidak
ada tumpang tindih wewenang, tanggung jawab, dan tugas pada pemimpin
cabang.
2. Taman Sari Madiun harus mempuyai orang-orang yang ditugaskan khusus
untuk memperoleh informasi pemasaran sehingga informasi pemasaran
yang didapat bisa lebih akurat dan tepat waktu, dan Taman Sari Madiun
tidak tertinggal dari outlet-outlet lainnya.
3. Promosi dan pengiklanan melalui koran lokal dan radio lokal dilakukan
tidak hanya saat musim liburan saja dan menambah media promosi dan
pengiklanan lewat televisi lokal Madiun dan pemasangan baliho di tempat-

22
tempat yang strategis, sehingga hasil dari promosi dan periklanan bisa lebih
optimal dan keberadaan Taman Sari 2 dan Taman Sari 3 yang saat ini belum
banyak diketahui oleh masyarakat Madiun bisa diketahui oleh semua
masyarakat Madiun dan wisatawan yang datang ke Madiun.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada


pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami
mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada Manajemen Pemasaran di
masa yang akan datang.

BAB IV
Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan
meliputi masalah Pengelolaan Pemasaran Taman Sari Madiun untuk periode
2011/2012. Audit kami mencakup penilaian atas lingkungan pemasaran, strategi
pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran,
dan fungsi pemasaran.

21
Lampiran
KUISIONER PEMERIKSAAN

1. Kuisioner Pemeriksaan Khusus


a. Bagaimanakah sejarah berdirinya Taman Sari Madiun?
b. Apakah Visi dan Misi Taman Sari Madiun?
c. Bagaimanakah susunan struktur organisasi pada Taman Sari Madiun?
d. Apakah tujuan jangka panjang dan jangka pendek Taman Sari Madiun?
e. Produk apa sajakah yang dijual oleh Taman Sari Madiun?
2. Kuesioner Lingkungan Pemasaran
No Internal Control Jawaban
Komentar
Questionnaire Ya Tidak

Lingkungan Makro:
1. Apakah perkembangan dan
kecenderungan demografis
utama memberikan peluang
atau ancaman bagi
perusahaan?
2. Apakah perkembangan
utama dalam pendapatan,
harga, kredit akan
mempengaruhi perusahaan?
3. Bagaimana perhatian
perusahaan terhadap
penanggulangan limbah serta
langkah-langkah apa yang
diambil perusahaan?
4. Bagaimana posisi perusahaan .
saat ini?
5. Bagaimanakah tanggapan
masyarakat terhadap bisnis
dan produk perusahaan?

22
6. Apakah perubahan dalam
hukum dan peraturan akan
mempengaruhi taktik
pemasaran?
7. Apakah perubahan dalam
gaya hidup dan nilai-nilai
pelanggan memengaruhi
upaya pemasaran pelanggan?
8. Apakah perkembangan
Teknologi mempengaruhi
taktik pemasaran?

Lingkungan Mikro:

9. Siapa yang menjadi segmen


utama perusahaan?
10. Bagaimana perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan?
11. Bagaimana berbagai segmen
pelanggan melakukan
keputusan pembelian
mereka?
12. Siapa pesaing utama
perusahaan?
13. Apakah tujuan, strategi,
kekuatan, kelemahan, dan
pangsa pasar mereka?
14. Apakah perusahaan telah
menggunakan saluran
distribusi yang tepat untuk
menyalurkan produk kepada
pelanggan?

23
15. Apa kecenderungan yang
terjadi antar pemasok?

Diaudit oleh: Jumlah Jawaban Catatan: Direview oleh:

Ya Tidak
(Dian Andika P)

Tanggal:

3. Kuisioner Strategi Pemasaran


No Internal Control Jawaban
Komentar
Questionnaire Ya Tidak
1. Apakah misi bisnis
perusahaan telah
dinyatakan secara jelas dan
berorientasi pasar?
2. Apakah tujuan dan sasaran
pemasaran perusahaan
telah dinyatakan dengan
jelas untuk membimbing
perencanaan pemasaran
dan pengukuran kinerja?
3. Apakah tujuan pemasaran
sudah tepat dan
mempertimbangkan
sumber daya, posisi
persaingan, dan peluang?
4. Apakah manajemen telah
menetapkan strategi yang
jelas untuk mencapai
tujuan pemasaran?
5. Apakah perusahaan
memiliki kriteria yang jelas

24
untuk menetapkan
peringkat segmen dan
memilih yang terbaik?
6. Apakah perusahaan
menggunakan dasar
segmentasi pasar terbaik?
7. Apakah manajemen secara
periodik menganalisis
profitabilitas, produk, dan
pasar?
8. Apakah perusahaan
menggunakan metode
terbaik untuk pengukuran
pasar dan peramalan
penjualan?
Diaudit oleh:
Jumlah Jawaban Catatan: Direview oleh:

(Dian Andika P)
Ya Tidak

Tanggal:

4. Kuisioner Organisasi Pemasaran


No Internal Control Jawaban
Komentar
Questionnaire Ya Tidak
1. Apakah perusahaan
memiliki organisasi
pemasaran yang baku?

25
2. Apakah organisasi
pemasaran memiliki posisi
strategis di dalam struktur
organisasi untuk
mengoptimalkan perannya
dalam pencapaian tujuan
perusahaan?
3. Apakah terdapat
komunikasi dan hubungan
kerja yang baik antara
atasan dan tenaga penjual?
4. Apakah manajemen produk
berjala secara efektif?

5. Apakah manajer produk


mampu merencanakan
laba dan volume
penjualan?
6. Apakah kelompok-
kelompok dalam
pemasaran membutuhkan
pelatihan, motivasi,
supervisi, dan evaluasi
yang lebih banyak?

Diaudit Oleh: Jumlah Jawaban Catatan: Direview oleh:


Ya Tidak
(Dian Andika P)

Tanggal:

26
5. Kuisioner Sistem Pemasaran
No
Internal Control Jawaban
Komentar
Questionnaire Ya Tidak

1. Apakah perusahaan
memiliki sistem informasi
pemasaran yang
terdokumentasi?
2. Apakah sistem intelijen
pemasaran menyediakan
informasi akurat dan tepat
waktu mengenai
perkembangan pasar
berkaitan dengan :
pelanggan, calon
pelanggan, distributor,
agen penjual, pesaing,
pemasok, dan masyarakat?
3. Apakah pengambilan
keputusan pemasaran
didasarkan pada hasil riset
pemasaran?
4. Apakah sistem perencanaan
menghasilkan sasaran dan
kuota penjualan yang
realistis?
5. Apakah perusahaan
menyiapkan rencana
tahunan?

27
6. Apakah perusahaan
memiliki prosedur
pengendalian untuk
memastikan bahwa rencana
tahunan tercapai?
7. Apakah perusahaan
terorganisasi dengan baik
untuk mengumpulkan,
menghasilkan, dan
menyaring ide-ide tentang
produk baru?
8. Apakah perusahaan
melaksanakan pengujian
yang memadai
menyangkut produk baru?
9. Apakah produk yang baru
diperkenalkan sebelumnya
sukses di pasaran?
Diaudit Oleh: Jumlah Jawaban Catatan: Direview oleh:
Ya Tidak
(Dian Andika P)

Tanggal:

6. Kuisioner Produktivitas Pemasaran


No Internal Control Jawaban
Komentar
Questionnaire Ya Tidak
1. Seberapa besar laba yang
dapat dihasilkan dari
berbagai produk, pasar,
terirori, dan saluran
distribusi yang berbeda?

28
2. Apakah ada aktivitas
pemasaran yang menyerap
biaya berlebihan?
3. Aktivitas apa sajakah yang
mendatangkan keuntungan
berlebih bagi perusahaan?
Diaudit Oleh: Jumlah Jawaban Catatan: Direview oleh:
Ya Tidak
(Dian Andika P)

Tanggal:

7. Kuisioner Fungsi Pemasaran


No Internal Control Jawaban
Komentar
Questionnaire Ya Tidak

Kebijakan Produk

1. Apakah produk yang ada


saat ini layak di
pertahankan perusahaan?
2. Apakah perusahaan harus
menghapus beberapa
produknya?
3. Apakah perusahaan harus
menambah beberapa
produknya?
4. Apakah perusahaan telah
memahami dengan baik
sikap pembeli terhadap
mutu produk perusahaan
dan pesaing, tampilan
gaya, merek, dan
karakteristik lainnya?

29
5. Apakah strategi produk
dan merek membutuhkan
peningkatan?

Kebijakan Harga

6. Apakah perusahaan
memiliki: tujuan, kebijakan,
strategi, dan prosedur
penetapan harga yang
dinyatakan secara jelas?
7. Apakah harga ditetapkan
berdasarkan kriteria: biaya,
permintaan, dan
persaingan?
8. Apakah pelanggan melihat
bahwa harga perusahaan
sesuai dengan penawaran?
9. Apakah manajemen
mengetahui tentang
elastisitas permintaan
harga, pengaruh kurva
pengalaman, kebijakan
penetapan harga pesaing?
10. Apakah strategi harga
tersebut memuaskan
anggota saluran distribusi?
Kebijakan Saluran
Distribusi
11. Apakah perusahaan
memiliki tujuan dan
strategi distribusi yang
dinyatakan dengan tegas?

30
12. Apakah lingkup dan
pelayanan pemasaran
perusahaan memadai?
13. Apakah perusahaan secara
periodik mengevaluasi
metode pengiriman
produknya?
14. Apakah sebaiknya
perusahaan mengubah
saluran distribusinya?

Kebijakan Promosi

15. Apakah perusahaan


memiliki rencana promosi
menyeluruh?
16. Apakah perusahaan
memiliki kebijakan bauran
promosi secara
terdokumentasi?
17. Apakah perusahaan
memiliki tujuan periklanan
yang dinyatakan dengan
tegas?
18. Apakah program
periklanan telah berjalan
secara efisien?
19. Apakah tema dan media
periklanan telah dipilih
secara tepat?
20. Apakah staf periklanan
perusahaan memadai?
Diaudit Oleh: Catatan: Direview oleh:
Jumlah Jawaban
Ya Tidak
(Dian Andika P)

Tanggal:

31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa audit pemasaran yang baik dan
benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan
efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit
pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era sekarang.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat
meningkatkan pemasarannya adalah:
1. Menggunakan Kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan untuk
menghindari Bahaya. Kekuatan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif
yang tidak mudah ditiru oleh pesaing dan membuka peluang bagi pesaing
untuk memasuki segmen pasarbaru, serta mengantisipasi apabila perusahaan
mendapat serangan pesaing baru. Sehingga peluang yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal dan bahaya yang timbul dapat diatasi dengan
baik.
2. Mengatasi Kelemahan dengan memanfaatkan peluang, dan meminimalkan
kelemahan serta menghindari bahaya. Hal ini untuk mengatasi keuntungan
yang plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang sampai saat ini
secara umum cukup menggairahkan, dan perusahaan memprediksikan sampai
saat ini posisi pasar tidak akan menurun, sehingga apabila suatu saat
kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang dijalankan
perusahaan, maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga
peluang yang diharapkan dan bahaya yang akan terjadi dapat dimanfaatkan
serta diatasi berdasarkan strength yang ada.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak
lanjuti dengan melakukan tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh
perusahaan, sesuai dengan hasil atau rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan
audit pemasaran. Kini saatnya segenap organisasi bisnis mulai melirik,
mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan
benar sehingga suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik
manfaat sehingga mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara, IBK. 2016. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi.


Jakarta: Salemba Empat.

33

Anda mungkin juga menyukai