Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATA KULIAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM


PRAKTIK KEBIDANAN
Dosen pengampu : Juli Oktalia, SST, MA

Mengenai

“ Memahami Konsep Teknologi Tepat Guna dalam Praktik Kebidanan”

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Ananda Desy Rahmadhany P3.73.24.2.19.003


Annisa Suci Suryaningsih P3.73.24.2.19.005
Barlian Carolina P3.73.24.2.19.006
Choirunnisa Azzahra P3.73.24.2.19.007
Fadia Berliana Mandagie P3.73.24.2.19.010
Nakita Indira Elfariani P3.73.24.2.19.022
Sheila Novarinta P3.73.24.2.19.035

KELAS 3A

JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
Jl. Arteri Jorr Jati Warna Pondok Melati Pondok Gede
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, dan
anugrah-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teknologi Tepat Guna dalam Praktik Kebidanan.

Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini. Namun
berkat dorongan dan bantuan dari pihak yang terkait, baik secara moril maupun materil,
kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa
terimakasih kepada Dosen yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami membutuhkan kritik
dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang. Akhir kata, besar harapan
kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 02 Agustus 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pengertian Teknologi Kebidanan.....................................................................................4
B. Peran Teknologi Kebidanan.............................................................................................4
C. Batasan Penggunaan Teknologi Kebidanan.....................................................................4
D. Perkembangan Teknologi Kebidanan...............................................................................4
E. Peran Bidan dalam Aplikasi Teknologi ...........................................................................5
F. Macam-Macam Teknologi yang dapat Dilakukan Bidan.................................................6
G. Perbedaan Peran Bidan dan Dokter dalam Aplikasi Teknologi.....................................10
H. Berbagai Aplikasi dalam Praktik Kebidanan..................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih
produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang
di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau
yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok
masyarakat tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi
dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan
lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan
perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya.
Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar
masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses
pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijabarkan maka kami memiliki rumusan masalah sebagai
berikut
1. Apa pengertian dari teknologi kebidanan?
2. Bagaimana peran teknologi kebidanan?
3. Bagaimana batasan penggunaan teknologi kebidanan?
4. Bagaimana perkembangan teknologi kebidanan saat ini?
5. Bagaimana peran bisan dalam aplikasi teknologi?
6. Apa saja macam – macam teknologi yang dapat dilakukan bidan?
7. Apasaja peran bidan dan dokter dalam aplikasi teknologi?
8. Apasaja aplikasi dalam praktik kebidanan?

1.
C. Tujuan
1
Dari rumusan masalah yang sudah dijabarkan kami memiliki tujuan sebagai berikut
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari teknologi kebidanan
2. Mengetahui dan memahami peran teknologi kebidanan
3. Mengetahui dan memahami batasan penggunaan teknologi kebidanan
4. Mengetahui dan memahami perkembangan teknologi kebidanan saat ini
5. Mengetahui dan memahami peran bisan dalam aplikasi teknologi
6. Mengetahui dan memahami macam – macam teknologi yang dapat dilakukan bidan
7. Mengetahui dan memahami peran bidan dan dokter dalam aplikasi teknologi
8. Mengetahui dan memahami aplikasi dalam praktik kebidanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi Tepat Guna Kebidanan


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna
adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah
teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi
tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan
proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian
pokok masyarakat tertentu
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi
maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi
yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki,
teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah
dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama,
yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatakan
sebagai, TTG:
1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang
tersedia banyak di suatu tempat.
2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat
setempat.
3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya
dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala
perencananya.
4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi
memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut tidak
perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa
yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat. Maka dari itu
tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah
tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.

3
B. Peran Teknologi Kebidanan
Dengan adanya teknologi kebidanan, teknologi ini memiliki peran yang mneting
diantaranya:
1. Dapat menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat.
2. Sebagai alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
3. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah sehingga tidak mempersulit
masyarakat.
4. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara (digunakan)
5. Mengurangi kesalahan dalm mendiagnosis suatu penyakit.

C. Batasan Penggunaan Teknologi Kebidanan


Dalam penggunakan TTG ini juga memiliki batasan berupa dampak positif dan negatif
dalam penggunaannya. Berikut adalah dampak positif dan negatif dalam penggunaan
teknologi kebidanan.
1. Dampak positif
a. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan
mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
b. Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan
lebih sederhana dan mudah
2. Dampak negatif sebagai berikut:
a. Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang
menerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman,
disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan
masyarakat disana.
b. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk
terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang
tidak tepat.
c. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan
menimbulkan resiko terhadap pasien.

D. Perkembangan Teknologi Kebidanan


Perkembangan teknologi yang berkembang dengan  pesat memberikan
kontribusi yang besar dalam segala bidang. Baik dalam bidang kesehatan teknologi

4
sangat dibutuhkan dan memberi banyak kemudahan. Alat-alat kesehatan canggih
dan modern sangat di perlukan dalam  pelayanan kesehatan. Para tenaga kesehatan
mempelajari dan menggunakan alat-alat kesehatan dalam menjalani tugas mereka. Dalam
hal kebidanan alat-alat elektronik juga menjadi suatu keharusan untuk mendukung
pelayanan kebidanan yang jauh lebih baik.
Selama masa kehamilan tentunya ibu selalu berharap yang terbaik untuk janin di
dalam kandungan.Tak urung tiap kali melakukan pemeriksaan ke dokter atau bidan,
ibu akan  bertanya-tanya bagaimana keadaan janin. Pemantauan janin tentunya tidak
bisa dilakukan dengan kasat mata. Maka dari itu, biasanya pemantauan dilakukan
dengan mendengarkan denyut jantungnya. Bukan hanya memantau apakah denyut
jantung janin keras atau lemah, tetapi juga dilihat perubahan iramanya terutama saat
terjadi kontraksi rahim. Tidak hanya itu, dalam melaksanakan proses melahirkan sering
kali terdapat masalah masalah yang muncul dan sulit di tanggulangi,disinilah alat
alat elektronik pelayanan kebidanan dibutuhkan untuk mengetahui dan mengatasi suatu
masalah yang terjadi selama proses kehamilan.Oleh karena itu, dengan mengenal
alat- alat elektronik pelayanan kebidanan agar kita dapat mengetahui dan menggunakan
alat –  alat tersebut sebagaimana mestinya.

E. Peran Bidan Dalam Aplikasi Teknologi


Pemeriksaan diagnostik terus berkembang yang pastinya ketergantungan terhadap
teknologi semakin terasa. Peran bidan sangat penting di lingkupan masyarakat yaitu :
1. Bidan berperan sangat besar di lini terdepan pelayanan kesehatan
2. Beban kerja bidan lebih banyak
3. Indiskriminasi bidan dalam menggunakan teknologi dengan tepat akan meningkatkan
pelayanan kebidanan dan memuaskan pelayanan yang diberikan
Oleh karena itu bidan berperan sebagai profesi mandiri yang berperan aktif dalam
mengembangkan kesehatan masyarakat dengan penggunaan teknologi sesuai dengan
perkembanganya.
 Pemahaman. Pengetahuan dan keterampilan kebidanan sebagai profesional kesehatan
 Manajemen kebidanan pada kehamilan resiko tinggi dan proses rujukan
 Mengembangkan profesi merupakan peran dan tanggung jawab profesional kebidanan
 Mempromosikan penggunaan teknologi yang tepat dalam asuhan kebidanan dengan
tujuan mempercepat deteksi dini dan memenuhi kebutuhan pasien

5
 Penggunaan aplikasi teknologi dalam kebidanan dapat memudahkan dalam
melakukan proses pelayanan kebidanan

F. Macam macam teknologi yang dapat dilakukan bidan


Berikut adalah alat-alat perkembangan teknologi dalam kebidanan:
1. Teknologi Tepat guna dalam Kebidanan
a) Fetal Doppler 

Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi,


yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini adalah
sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, sangat disarankan
untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi harian, selain aman juga mudah dalam
penggunaannya serta harga yang sangat terjangakau untuk dimiliki.

b) Fetal doppler Sunray

Adalah salah satu jenis dan merk doppler yang digunakan untuk
mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan, fetal doppler ini sangat
praktis digunakan baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedic

6
c) Straturmeter

Straturmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan,


alat ini adalah sangat sederhana pada disainnya karena hanya ditempelkan pada
tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya
sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang
tersebut.

d) Eye Protector Photo Therapy

Eye protector photo therapy adalah alat bantu yang digunakan untuk
melindungi bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media
sinar agar tidak menggangu pengelihatan bayi yang akan diperiksa.
e) Alat pengukur panjang bayi

7
Alat pengukur panjang bayi adalah merupakan peralatan sederhana yang
biasa digunakan oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui
perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dengan mistar
yang mudah dibaca.
f) Breast pump

Breast pump adalah alat yang biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar
rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa
mendapatkan ASI dari bundanya.
g) Lingkar lengan ibu hamil

8
Yaitu merupakan tanda yang digunakan untuk mempermudah
menidentifikasi bayi dan bundanya, pada umumnya dipakaikkan pada bayi dan
bundanya di rumah sakit bersalin.
h) Pengukur panjang bayi (calipher)

Calipher adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dengan
ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini lebih
detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.
i) Reflek hammer

Reflek hammer adalah sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang
digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki.
j) Umbilical cord clem nylon

9
Yaitu merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi sesaat
setelah bayi dilahirkan.
k) Tourniquet

Tourniquet adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung


pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat
akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah untuk di ambil.

G. Perbedaan Peran Bidan dan Dokter dalam Aplikasi Teknologi


1. Perbedaan Dalam Pemeriksaan Kehamilan
a) Peran Bidan:
1) Keterbatasan alat yang dimiliki bidan memang memberikan informasi yang
tidak maksimal karena hanya mengandalkan rabaan tangan, pendeteksi detak
jantung (fetal doppler) dan pengalaman.
2) Bidan tidak memiliki wewenang dalam penggunaan USG dan NST dalam
pemeriksaan kehamilan.
b) Peran Dokter:
1) Dokter memiliki alat yang sangat lengkap dan canggih, termasuk penggunaan
alat USG (ultrasonography) untuk mendeteksi kondisi janin dengan lebih
akurat.
2) Dokter memiliki alat NST untuk periksa kehamilan.Cara pemeriksaan janin
dengan menggunakan kardiotokografi, pada umur kehamilan ≥ 32 minggu.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan
denyut jantung dengan gerakan janin.

2. Perbedaan Dalam Persalinan


a) Peran Bidan:

10
1) Bidan cenderung memiliki filosofi, lebih holistik dan memandang bahwa
persalinan adalah proses yang alami. Sedangkan dokter kandungan lebih
cenderung memiliki perspektif medis dan melihat kelahiran sebagai sebuah
peristiwa yang risiko.Bidan hanya memiliki wewenang menolong persalinan
normal ,tidak boleh melakukan operasi lainnya seperti SC.
2) Bidan berwenang memperkenalkan dan memberikan tindakan kontrasepsi
kepada pasien seperti kondom, IUD, Implant. Namun bidan tidak berwenang
memberikan tindakan kontrasepsi steril seperti vasektomi dan tubektomi.
3) Bidan boleh menggunakan bantuan forcep jika terjadi kegawatdaruratan pada
saat menolong persalinan.
4) Bidan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien selama
proses persalinan dan dalam kunjungan prenatal.
b) Peran Dokter:
1) Dokter kandungan lebih cenderung untuk menggunakan intervensi medis
seperti induksi, episiotomies serta merekomendasikan seksio caesaea,CTG
(Carditocography),Forcep,dan Vakum ekstraksi.
2) Dokter kandungan berwenang memberikan alat kontrasepsi steril seperti
vasektomi dan tubektomi karena alat kontrasepsi tersebut membutuhkan
tindakan operasi.

H. Berbagai Aplikasi dalam Praktik Kebidanan


Bidan dan Dokter Berwewenang Untuk Memperkenalkan Beberapa Gedget yang
Berkaitan dengan Aplikasi Teknologi pada Masa Kehamilan seperti :
1. KickTrack

Pola pergerakan termasuk tendangan janin perlu diketahui dengan detil untuk
menghindari kasus stillborn atau bayi meninggal dalam kandungan. Dengan alat ini
ibu biasa mengetahui pergerakan aktif pada bayi.
2. Digital Prenatal Listening System

11
Kehidupan janin dalam kandungan dapat dipantau menggunakan alat ini, tanpa
menunggu waktu kunjungan ke dokter kandungan. Teknologi sound indicator lights
memudahkan ibu mengetahui posisi janin. Alat ini juga bisa merekam suara detak
jantung janin.
3. BabyPlus Prenatal Education System.

Alat ini menyimpan 16 kurikulum dalam format audio, yang hanya dapat
dimengerti oleh janin. Alat ini diciptakan untuk menstimulasi otak janin, agar
nantinya anak memahami hal baru lebih cepat.
4. Belly Armor Belly Blanket

Selimut ini berfungsi sebagai pelindung yang mampu menangkal efek radiasi
hingga 99%. Teknologi Radiashield Fabric, yaitu serat kain berbahan dasar logam
membuat selimut ini melindungi serupa perisai aluminium setebal 0,6 cm.
5. Athena Pelvic Muscle Trainer

12
Latih kekuatan otot vagina sebagai bekal persalinan dengan alat latihan senam
kegel ini. Dengan teknologi wireless, ibu dapat berlatih tanpa terihat orang lain. Tidak
lepas meski anda tertawa, berjalan, melompat dan bersin. Pemasangan alat ini dapat
diatur berdasarkan kelenturan otot. Konsultasikan ke dokter kandungan sebelum
memakainya.
6. Kick To Pick

Janin kini bisa memilih namanya sendiri begitu jenis kelamin diketahui,
tempelkan iPhone di perut ibu tunggu sampai janin menendang. Begitu tendangan
termonitor, secara acak aplikasi akan emnampilkan nama-nama bayi. Saat tendangan
berhenti, generator juga berhenti, memunculkan nama bayi.
7. Teman Bumil

Teman Bumil adalah aplikasi pengasuhan anak (parenting) terbesar di Indonesia


yang memiliki visi untuk membantu calon ibu dan wanita yang sedang menjalani
kehamilan pertama. Aplikasi ini memberikan dukungan selama 24 jam penuh bagi

13
para ibu dengan menyediakan informasi, komunitas, dan bahkan penyedia layanan
kesehatan. Agar dapat menciptakan momen yang bermakna dengan para ibu di
platform, Teman Bumil bermitra dengan Adjust dalam melacak perilaku pasca-
instalasi untuk memberikan informasi tentang roadmap produk. Teman Bumil
memanfaatkan Fraud Prevention Suite Adjust untuk melindungi aplikasi dari para
penipu dan memastikan bahwa data yang dianalisis oleh tim Teman Bumil
merupakan data pengguna asli.

8. SATITI

Aplikasi SATITI berasal dari kata “SAHABAT IBU SEHATI” dengan


semboyannya yaitu “SEHATI” yaitu (SEHat, selamAT, dan bahagIa). Aplikasi ini
bertujuan untuk memudahkan para bidan dalam melakukan pendataan ibu hamil
(bumil) khususnya melalui Android secara online. Namun disini siapapun dapat
menggunakan aplikasi satiti baik masyarakat, Ketua RT, Ketua RW maupun
stakeholder lainnnya. Bagi ibu hamil dapat mendaftarkan sendiri melalui aplikasi
Satiti. Atau biasanya Stakeholder seperti Ketua RT, Ketua RW, Kepala Desa, dan
lain-lain mendata ibu hamil sebagai pelapor data ibu hamil. Data ibu hamil yang telah
terdaftar pada aplikasi Satiti maka akan diverifikasi oleh bidan-bidan yang
bersangkutan.
Dari data bumil yang telah diverifikasi tersebut maka data akan dimasukkan
dalam GIZKIA. Aplikasi SATITI dirancang khusus untuk sebuah Aplikasi Android
sehingga tidak berbasiskan dekstop yang dapat dijalankan melalui komputer,
melainkan aplikasi SATITI dijalankan dengan handphone. Dengan itu, Aplikasi Satiti
sendiri sangat memudahkan bagi bidan dalam pekerjaanya tanpa harus membawa
laptop. Hanya dengan Handphone/tablet pendataan dan verivikasi data bumil lebih
efektif.
9. Klik KB

14
Sebagai salah satu upaya untuk menjangkau PUS agar terakses informasi,
kemudian mendapatkan pelayanan kontrasepsi dan menjaga kesertaannya, BKKBN
mengembangkan sebuah aplikasi yang dinamakan “klikkb”. Aplikasi ini akan
menghubungkan secara langsung antara akseptor KB dengan bidan dan
memungkinkan akseptor mendapatkan informasi secara interaktif atau konseling
dalam aplikasi ini.
Dalam aplikasi ini tersedia layanan live chat dengan provider, informasi tempat
pelayanan KB, alarm pengingat baik bagi provider maupun akseptor untuk
mendapatkan pelayanan kontrasepsi ulangan. Sebelum mendapatkan pelayanan,
peserta KB dapat membuat janji terlebih dahulu sehingga meminimalisir waktu
tunggu.
Klik KB ini diluncurkan BKKBN dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi
Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 September. Hari Kontrasepsi Sedunia merupakan
kampanye global yang dilakukan setiap tahun di dunia dengan visi di mana setiap
kehamilan merupakan kehamilan yang direncanakan. Hari Kontrasepsi Sedunia
diluncurkan pada tahun 2017 dengan misi untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai kontrasepsi dan memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat
memahami dan membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan reproduksinya.
(Humas BKKBN)
10. Klob KB

15
Diagram lingkaran ini merupakan modifikasi dari hasil publikasi resmi WHO
yaitu Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 2015 (Department of
Reproductive Health and Research, 2015). Diterbitkan oleh World Health
Organization tahun 2015.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat
berguna serta sesuai dengan fungsinya. TTG merupakan jembatan antara teknologi
tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi
juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan
yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber
daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi
arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Bidan berperan sebagai profesi mandiri yang berperan aktif dalam
mengembangkan kesehatan masyarakat dengan penggunaan teknologi sesuai dengan
perkembanganya seperti pemahaman, pengetahuan dan keterampilan kebidanan sebagai
profesional kesehatan, mengembangkan profesi, dan mempromosikan penggunaan
teknologi yang tepat dalam asuhan kebidanan
Contoh aplikasi TTG dalam kebidanan diantaranya KickTrack, Digital prenatal
Listening System, BabyPlus Prenatal Education System, Belly Armor Belly Blanket,
Teman bumil, Klik KB dll

16
DAFTAR PUSTAKA

Article perkembangan teknologi kebidananku –Baby,2018


http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/EBook/article/view/414/420 : diakses
tanggal 01 Agustus 2021 pukul 18.30 WIB
http://id.scribd.com/doc/245362366/teknologi-kebidanan : diakses tanggal 01 Agustus
2021 pukul 20.00 WIB
http://repository.uinsu.ac.id/932/8/Bab7%20Teknologi%20Keb.pdf : diakses tanggal
01 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB

Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008


Syafruddin, dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa.
CV.Transinfo media : Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai