Oleh :
Kelompok 4
PRODIDIPLOMA III
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta atas berkah,
hidayah, dan inayah-Nya, alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Zat Adiktif ” dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman – teman kelompok atas
kerja sama dan komunikasi yang baik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Zat Adiktif.
Penyusun Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
NAPZA bukan hanya terdiri dari narkotika dan psikotropika, tetapi juga
terdapat Zat adiktif. Zat adiktif ini adalah suatu zat atau bahan yang sangat
1
berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika. Menurut Bagaskara (2013)
zat adiktif itu dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan jika digunakan
terus menerus, bukan hanya ketergantungan fisik tetapi ketergantungan psikologis
dan intensitas penggunaan zat adiktif merupakan frekuensi atau berapa kali
penggunaan itu berlangsung.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi serta memiliki potensi sangat tinggi untuk mengakibatkan
sindrom ketergantungan.
Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki
potensi kuat untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh
organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya
3
secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau
rasa sakit luar biasa. Zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu 1) zat adiktif
bukan narkotika dan psikotropika; 2) zat adiktif narkotika; dan 3) zat adiktif
psikotropika.
Zat adiktif jenis ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
mungkin juga sering kita konsumsi pada bahan makanan atau minuman yang
mengandung zat adiktif tersebut. Adapun yang termasuk dalam zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika, yaitu :
a. Kafein
Bagi kalian penggemar teh atau kopi, mungkin kalian sudah tahu tentang
kandungan kafein yang terdapat pada teh dan kopi. Teh yang mengandung kafein
membuat hampir sebagian besar dari kita menjadi terbiasa untuk mengkonsumsinya
setiap hari. Tetapi teh aman dan baik untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang
wajar dan tidak berlebihan
4
Oleh karena itu kopi tidak dianjurkan untuk diminum secara berlebihan.
Tetapi kopi juga memiliki sejumlah manfaat pada beberapa terapi kesehatan, seperti
mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.
Untuk beberapa kasus tertentu, kopi juga dapat menjadi obat sakit kepala, tekanan
darah rendah, dan obesitas.
b. Nikotin
Nikotin terdapat dalam rokok yang dibuat dari daun tembakau melalui proses
tertentu dan dicampur dengan bunga cengkeh serta beberapa macam bahan aroma.
Kandungan nikotin pada rokok inilah yang menyebabkan orang menjadi berkeinginan
untuk mengulang dan terus-menerus merokok. Selain mengandung nikotin, rokok
juga mengandung tar.
Kita juga sudah mengetahui tentang bahaya rokok pada kesehatan, yaitu dapat
merugikan organ-organ tubuh bagian luar, seperti perubahan warna gigi dan kulit,
maupun organ tubuh bagian dalam yang dapat memicu kanker paru- paru.
5
merasa tergantung dan aka mengulangi secara terus menerus untuk menggunakan
narkotika yang memiliki banyak jenis ini. Jika sudh begini maka akan sulit untuk
lepas dari jerat narkotika yang hanya akan memberi siksaan pada penggunanya.
Psikotropika merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis yang
bukan merupakan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, berpengaruh selektif pada
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
seseorang.
Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf
pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir, dan perubahan alam perasaan.
Psikotropika sendiri merupakan zat atau obat, baik itu yang alamiah ataupun
sintetik, tapi bukan narkotika yang berguna sebagai psikoaktif yang mempunyai
pengaruh selektif dalam susunan syaraf pusat yang dapat menimbulkan perubahan
khas aktivitas mental, serta perilaku. Hampir semua zat adiktif masuk dalam
psikotropika, namun tidak semua psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan.
Beberapa yang termasuk golongan psikotropika adalah Sedative-Hipnotik,
Amfetamin, dan obat halusinogenik.
a. Sedatif-Hipnotik (Depresan)
6
Sedative-Hipnotik merupakan penekan susunan saraf pusat. Dalam dosis
kecill dapat mengatasi ansietas (perasaan cemas) sedangkan dalam jumlah besar
dapat menginduksi tidur. Contohnya antara lain : sedatin/pil BK, rohypnol, magadon,
valium dan mandrax (MX). Sedative- Hipnotik yang banyak disalah gunakan adalah
golongan Benzodiazepin yang dapat dikonsumsi secara oral (ditelan). Pengaruh
Sedative-Hipnotik terhadap
susunan saraf pusat bergantung pada dosis atau jumlah yang dipakai, dengan tingkat
pengaruh sebagai berikut :
b. Amfetamin (Stimulan)
c. Halusinogen
7
mereka mendengar atau merasakan sesuatu yang ternyata tidak ada. Pengaruh
halusinogen ini sangat bervariasi, sehingga sulit diramalkan bagaimana atau kapan
mereka mulai berhalusinasi. Halusinogen alami antara lain ganja, kecubung, meskalin
yang berasal dari kaktus Liphophora williamsii dan psilocybin yang berasal dari
jamur Psilocybe mexicana dan halusinogen sintetik antara lain adalah LSD (Lysergic
acid Diethylamide). Ganja akan menimbulkan halusinogen bila pada dosis yang
tinggi.
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psiko aktif
diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan
adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, lem uhu, racun serangga, Bensin.
8
Inhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada
fungsi jantung, otak, dan lever. Efek lain dari penggunaan yang salah pada
tubuh manusia adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
A. Pengertian Psikotropika
B. Macam-macam Psikotropika
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan,
obat depresan, dan obat halusinogen:
9
2. Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system
saraf sehingga pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannya
turun. Contoh obat jenis ini adalah alcohol dan barbiturate
Yaitu jenis NAPZA yang mampu memacu kerja jantung, memompa paru-paru
dengan lebih giat dan mengaktifkan berbagai hormone transmitter di dalam otak
sehingga menyebabkan rasa segar dan bersemangat.
Yaitu jenis NAPZA yang mampu memperlambat jantung dan denyut nadi,
memperlambat kerja paru-paru dan mengurangi transmitter pada otak sehingga
menyebabkan rasa mengantuk atau rasa tenang.
Yaitu jenis NAPZA yang mampu mempengaruhi kerja susunan saraf pusat, otak dan
tulang belakang, sehingga mampu menyebabkan halusinasi, melihat dan merasakan
realitas palsu.
10
b. Disuntikan ke dalam tubuh (Injeksi)
c. Diletakan di dalam luka (biasanya luka sayatan yang sengaja dibuat)
d. Dihisap (sniffed)/dihirup (inhaled)
e. Dimasukan melalui anus (Insersi anal)
A. Dampak kesehatan
11
11. Menimbulkan euphoria.
12. Mual,muntah,sulit buang air besar.
13. Kebingungan (konfusi).
14. Pingsan dan jantung berdebar-debar.
15. Gelisah dan berubah suasana hati.
16. Denyut nadi melambat.
17. Tekanan darah menurun.
18. Otot-otot menjadi lemah.
19. Pupil mengecil dan gangguan penglihatan.
20. Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
21. Banyak bicara.
22. Gangguan kebiasaan tidur.
23. Gigi rapuh,gusi menyusut karena kekurangan kalsium.
24. Tekanan darah meningkat.
B. Dampak sosial
Dampak sosial yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan zat adiktif dan
psikotropika oleh manusia.
12
9. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau
perguruan tinggi alias DO / drop out.
10. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan
gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
11. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani
kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
12. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir
batin..
13. Mendorong pemakainya untuk melakukan tindak kriminal karena harganya
mahal dan sudah ketergantungan terhadap obat itu,sehingga pemakai akan
memaksakan diri untuk mengkonsumsi obat itu.
C. Dampak Ekonomi
Berikut ini beberapa dampak dalam bidang ekonomi akibat dari penggunaan zat
adiktif dan zat psikotropika oleh manusia.
13
1. UNDANG-UNDANG No.8 TAHUN 1996 TENTANG RATIFIKASI
Convention On Psichotropic Substances 1971 (Konvensi Tentang
Psikotropika 1971)
2. UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANG 23 TAHUN 1992 TENTANG
KESEHATAN.
3. 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA.
4. PERATURAN MENTERI KESEHATAN No. 124/MENKES/Pen/II/ 1993,
TANGGAL 8 PEBRUARI 1993 TENTANG OBAT KERAS
Menggunakan untuk diri sendiri atau terhadap orang lain dikenakan ancaman
pidana mulai dari maksimal 15 tahun minimal 2 tahun dan denda maksimal 5
milyar minimal 25 juta (pasal 78).
Memiliki, menyimpan untuk dimiliki atau untuk persediaan atau menguasai
narkotika golongan II ancaman pidana mulai dari maksimal 12 tahun minimal
5 tahun dan denda maksimal 3 milyar – minimal 100 juta (pasal 79).
Memproduksi, Mengolah, Mengekstraksi, Mengkonversi, Merakit Atau
Menyediakan Narkotika Golongan I, Golongan II Dan Golongan III
Dikenakan Ancaman Pidana Mulai Dari Maksimal Pidana Mati Minimal 4
Tahun Dan Denda Maksimal 7 Milyar Minimal 200 Juta (Pasal 80).
Mengimport, mengeksport, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual,
membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli atau
menukar narkotika golongan I, atau golongan II atau golongan III dikenakan
ancaman pidana mulai dari maksimal pidana mati minimal 4 tahun dan denda
maksimal 7 milyar minimal 200 juta (pasal 82).
Menggunakan narkotika terhadap orang lain atau memberikan narkotika
golongan I, atau golongan II atau golongan III dikenakan ancaman pidana
mulai dari maksimal 20 tahun minimal 5 tahun dan denda maksimal 750 juta
minimal 250 juta (pasal 84).
14
Menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri , atau golongan II atau
golongan III dikenakan ancaman pidana mulai dari maksimal 5 tahun minimal
2 tahun (pasal 85).
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan
peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota
keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan
remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat
tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing
anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan
inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari
menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari
lingkungan di luar rumah.
3. Peran Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada para siswa tentang bahaya
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang
lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak
15
sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan
sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang
terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
4. Peran Pemerintah
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Zat adiktif dan psikotropika itu terdiri dari berbagai jenis dan golongan.Setiap
penggunaan zat adiktif dan psikotropika akan mendapat dampak bagi kehidupan dan
kesehatan.Untuk kesehatan tubuh,penggunaan zat adiktif dan psikotropika akan
merusak beberapa fungsi organ dan mempengaruhi lancarnya kegiatan system
organ.Untuk kehidupan,berdampak pada sosial dan ekonomi.
3.2 Saran
Berikut beberapa saran yang dapat digunakan untuk menghindari zat adiktif
dan psikotropika antara lain :
1. Hindari para pengguna zat ini supaya kita tidak terpengaruh untuk
menggunakannya.
2. Selalu berpikir positif meskipun dalam keadaan yang genting atau pada saat
mengalami kegagalan dan putus asa.
17
4. Gunakan motto hidup yang positif.
7. Selesaikan masalah dengan hati yang tenang dan pikiran yang dingin agar
tidak mengarah pada arah yang negatif.
18
Daftar Pustaka
Andini, Widya Citra. (2018). Zat tambahan pada makanan cepat saji, dan efeknya
bagi kesehatan.. Jakarta: Dokter sehat.
Ramlawati. (2016). Zat aditif dan adiktif serta sifat bahan dan
pemanfaatannya.Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan.Jakarta:
Kemendikbud: Jakarta.
Yandri A.S 2006. Zat aditif kimia pangan, Jurusan Kimia FMIPA. Lampung:
Universitas Lampung.
19