Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

“ TREND dan ISSUE TERKINI TENTANG KELUARGA BERENCANA“

OLEH :
KELOMPOK IV
1. IRMAWAN (R011191017)
2. NENY VERONIKA LEISUBUN (R011191021)
3. JUNAEDI (R011191037)
4. YANNI MANNI (R011191080)
5. FRANSISCA LIO (R011191120)
6. JULHAIDIN (R011191144)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR


2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan
Maternitas dengan judul Trend dan Issue Pemakaian Alat Kontrasepsi pada pria.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisispasi dalam membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep-
konsep materi dan penerapannya dalam memberikan asuhan keperawatan
dilapangan nantinya dengan kasus yang ditemui sesuai dengan materi yang
dibahas.
Tentu banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari bobot materi dan
dalam hal penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat berharap saran dan kritik
guna menyempurnakan makalah ini.

Makassar , 10 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Kontrasepsi.........................................................................................3
B. Jenis Kontrasepsi berdasarkan pengguna.......................................................3
C. Perkembangan alat kontrasepsi.......................................................................4
D. Penggunaan kontrasepsi pil dan suntikan pada pria di Inndonesia.................6
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kamus oxford advanced learner’s trend adalah a general tendency or


direction14 dan issue adalah important topic for discussion or
argument.15Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia tren adalah
gaya mutakhir16 dan isu kabar yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabar angin; desas- desus.Sedangkan menurut kamus dwi
bahasa oxford-erlangga trend adalah kecenderung; arah sedangkan issue adalah
pokok persoalaan. Jadi, trend dapat diartikan sebagai sesuatu yang sedang
hangat di perbincangkan oleh masyarakat.Sedangkan isu berarti segala
informasi yang belum terjamin kebenarannya.(Rahmi, 2017)
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan
masyarakat.Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang
saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.Issu adalah suatu peristiwa atau
kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang,
yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang
krisis.Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum
jelas faktannya atau buktinya (Pakpahan, 2015)
Keluarga berencana (KB) merupakan suatu pilihan untuk mencegah
terjadinya kehamilan dan untuk mengontrol waktu dan jumlah
kehamilan.Kontrasepsi adalah pencegahan terjadinya konsepsi, menggunakan
metode atau menghalangi terjadinya fertilisasi ovum. Namun, kontrasepsi masih
memiliki implikasi dari segi etik, fisik, emosi, agama, dan legal. KB dapat
menggunakan berbagai metode seperti tidak melakukan hubungan seksual,
metode alami, penghalang mekanik, agen farmakologi, penghalang kimiawi, dan
pembedahan.(Karjatin, 2016)
Trend dan Issu keluarga berencana adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang tentang praktek/mengenai keluarga berencana baik itu
berdasarkan fakta ataupun tidak.
Pada kenyataan saat ini di Indonesia maupun negara lain,termasuk di negara
maju,pelayanan kesehatan dasar belum menyediakan pelayanan reproduksi bagi
laki-laki Metode kontrasepsi pada pria masih tabu di telinga masyarakat, karena
hingga saat ini peran dalam program KB sepenuhnya oleh wanita.
Oleh karena alasan di atas maka kelompok tertarik untuk membahas jurnal
tentang keefektifan dan keamanan kontrasepsi hormonal injeksi pada pria.yang
mana merupakan salah satu gebrakan baru dalam meningkatkan peran pria
dalam program Keluarga Berencana (KB).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini :
1. Apakah ada metode kontrasepsi pada pria selain kondom dan vasektomi ?
2. Bagaimana keakuratan dan keamanan alat kontrasepsi tersebut ?
3. Dapatkah alat kontrasepsi tersebut diterapkan di Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang alat kontrasepsi pria selain kondom
dan vasektomi
2. Mahasiswa mengetahui tingkat keakuratan dan keamanan alat kontrasepsi
tersebut
3. Mahasiswa mengetahui alasan kontrasepsi tersebut belum digunakan di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah atau melawan,
sedangkan sepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang
dan sel sperma (sel laki-laki) yang mengakibatkan kehamilan. Jadi
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut (Aspiani,
2017).
Kontrasepsi adalah pencegahan terjadinya konsepsi, menggunakan
metode atau menghalangi terjadinya fertilisasi ovum. Kontrasepsi ini bisa
dilakukan pada wanita atau laki-laki (Karjatin, 2016)

B. Jenis Kontrasepsi berdasarkan pengguna


1. Kontrasepsi pada wanita
Kontrasepsi pada wanita sudah menjadi hal lazim di Indonesia. Seakan-
akan beban untuk kontrasepsi ini ada dipundak para wanita, oleh karena
itu banyak metode yang bisa dipilih oleh para wanita untuk menggunakan
kontrasepsi seperti :
a. Kondom wanita (diafragma/cap)
Diafragma dibuat dari karet yang berbentuk mangkok dipakai untuk
menutupi serviks gunanya untuk mencegah masuknya mani kedalam
serviks. Diafragma dimasukkan kedalam Rahim setinggi mungkin
sampai menutupi mulut Rahim kemudian dikeluarkan 8 jam setelah
persetubuhan.
b. Cream, jelli, dan cairan berbusa (spermicid)
Suatu bahan kimia yang menghentikan gerak/melumpuhkan
spermatozoa didalam vagina sehingga tidak dapat mebuahi sel telur.
c. Pil KB
Pil yang berisikan hormone estrogen atau hormone progesterone yang
diminum wanita secara teratur untuk mencegah kehamilan

d. Suntikan KB
Suntikan yang mengandung hormone progesterone yang mencegah
kehamilan dengan cara menghalangi terjadinya ovulasi, menipiskan
endometrium dan memekatkan lender serviks
e. IUD/AKDR
Suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang
bertujuan untuk mencegah kehamilan.
f. Kontrasepsi susuk (implant)
Kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit yang berisi zat
levonorgestrvel
g. Tubektomi
Kontrasepsi permanen wanita yang tidak mengiginkan anak lagi, yang
bekerja menghambat sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi oleh
sel sperma.
(Aspiani, 2017)

2. Kontrasepsi pada pria


Berkebalikan dengan wanita, pilihan alat kontrasepsi bagi pria masih
sangat minim, diantaranya :
a. Kondom
Suatu karet tipis berwarna atau tidak berwarna dipakai untuk menutupi
zakar yang berdiri sebelum dimasukkan kedalam vagina sehingga
mani tertampun didalamnya dan tidak masuk kedalam vagina, dengan
demikian mencegah terjadinya pembuahan.
b. Vasektomi
Cara kontrasepsi ini dipersiapkan melalui operasi tindakan ringan
dengan cara mengikat dan memotong vas diferent sehingga sperma
tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa,
dengan demikian tidak terjadi pembuahan.
(Aspiani, 2017)
C. Perkembangan alat kontrasepsi
Bila alat kontrasepsi pada pria kita bandingkan dengan alat kontrasepsi pada
wanita maka didapatkan bahwa alternative pilihan alat kontrasepsi wanita
lebih banyak. Hal ini sebandiang dengan penggunaan kontrasepsi tersebut.
Penggunaan kontrasepsi masih dominan dilakukan oleh perempuan, metode
perempuan sebesar 93, 66%, sementara metode laki-laki hanya sebesar 6,34
%.(Ayuningtyas, 2016)
Ini menunjukan bahwa partisipasi pria dalam menggunakan alat kotrasepsi
masih sangat kecil. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya pilihan
kontrasepsi pada pria. Guna meningkatkan peran serta kaum pria dalam
keluarga berencana, maka perlu dikembangkan suatu cara kontrasepsi yang
efektif, tidak berbahaya untuk kesehatan, reversibel, dan nyaman untuk
digunakan.
Alternative pilihan alat kontrasepsi pria selain kondom dan vasektomi,
adalah :
1. Metode kontrasepsi pil
Metode kontrasepsi pil untuk pria berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua
a. Metode kontrasepsi hormonal
Pada pil hormonal jenisnya yaitu, testoteron tunggal dan ada yang
dikombinasikan seperti; testoteron enatat, Desogestrol, Testoteron,
Progesteron, Oral Medroxyprogesterone Acetate And Percutaneous
Testosterone, Oral Desogestrel And Transdermal Testosterone.
Namun metode kontrasepsi pil hormonal masih dalam tahap penelitian,
sampai ditemukannya kontrasepsi yang seefektif kontrasepsi
perempuan. Dalam hormonal lebih efektif dikombinasikan dengan
hormon sintetis lain agar bersifat reversible dan lebih aman, namun hal
tersebut dianggap kurang praktis.
Cara kerja metode kontrasepsi hormonal akan mempengaruhi alur
HPG (Hipotalamus-Pituitari-Gonad), yang akan mempengaruhi
produksi pada testoteron dan gonad yang akan menimbulkan
beberapa efek samping.
b. Metode kontrasepsi non hormonal
Pada metode kontrasepsi non hormonal diantaranya: biji pepaya putih
bali, gandarussa, gossypol, contrasperm, vitamin A, chalsium channel
blocker nifedipine yang berkhasiat dalam pencegahan antifertilitas atau
sebagai alat kontrasepsi. Cara kerja metode kontrasepsi non hormonal
cara kerja metode tersebut berbeda berdasarkan bahan dasar
tersebut. Pada kontrasepsi non hormonal tanpa mempengaruhi sistem
reproduksi, bekerja langsung pada sperma tanpa harus mempengaruhi
produksi testoteron dan gonad. (Ayuningtyas, 2016)
2. Metode kontrasepsi suntikan
Berdasarkan Jurnal Efficacy and Safety of an Injectable Combination
Hormonal Contraceptive for Men dari Oxford Akademic yang
dipublikasiakn pada tahun 2016 telah dilakukan penelitian tentang
keamanan dan efektivitas kontrasepsi hormonal injeksi pada pria.
Penelitian dilakukan terhadap pria sehat (memiliki jumlah sperma yang
normal) yang berusia 18-45 tahun dengan pasangannya yaitu wanita yang
berusia 18-38 tahun yang mana keduanya tidak mempunyai masalah
kesuburan (Behre et al., 2016)
Penelitian ini dilakukan di 10 lokasi penelitian yaitu 2 tempat di Australia,
Jerman, dan Inggris,1 tempat di Chili, India, Indonesia dan Italia.
a) Dosis,waktu,dan rute pemberian
Para pria tersebut kemudian diberi suntikan 200 mg norethisteron
enanthate yang dikombinasikan dengan 1000 mg testosteron sintetis
yang diberikan melalui injeksi intramuskular dan pemberiannya
dilakukan setiap 8 minggu.
b) Hasil
Adanya supresi dari spermatogenesis yaitu penurunan jumlah sperma
pada 274 pria peserta percobaan dengan jumlah sperma ≤ 1 juta/mL
selama 24 minggu. Yang artinya efektivitas kontrasepsi injeksi pada
pria bisa mencapai 96% jika dilakukan secara terus-menerus.
c) Efek samping
Timbulnya jerawat, nyeri daerah tempat injeksi, peningkatan libido dan
perubahan mood (Behre et al., 2016)

D. Penggunaan kontrasepsi pil dan suntikan pada pria di Indonesia


Ada beberapa artikel yang beredar dimasyarakat kita terkait dengan alat
kontrasepsi pada pria, diantaranya :
1. “Menjanjikan, Studi Awal Buktikan Pil KB Pria Aman dan Efektif”
Sebuah studi baru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan
Endocrine Society menunjukkan bahwa pil KB pria yang bernama
dimethandrolone undecanoate atau DMAU aman dan efektif. Para peneliti
menemukan konklusi tersebut setelah melakukan uji coba selama sebulan
dengan 83 pria sebagai partisipan. Para peneliti menemukan konklusi
tersebut setelah melakukan uji coba selama sebulan dengan 83 pria
sebagai partisipan. Ternyata, pada dosis 400 miligram atau yang tertinggi,
terjadi penurunan terhadap testosteron dan dua hormon lainnya yang
dibutuhkan pria untuk memproduksi sperma. Penurunan ini serupa
dengan alat kontrasepsi jangka panjang.(Wibawa, 2018)
2. “Ini Dia Pil KB Pria Pertama di Dunia, Asli dari Indonesia”
Namanya Genderussa, pil kontrasepsi non-hormonal untuk pria yang
pertama dan satu-satunya di dunia. Yang membanggakan, pil KB ini
berasal dari tanaman Indonesia dan diteliti langsung oleh putra-putri
bangsa. Penemunya adalah Prof. Dr. Bambang Prajogo E. W., Apt., MS,
pengajar dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya(Mery,
2013).
3. “Enggak Cuma Kondom, Pria Bisa Coba KB Suntik”
Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal
of Clinical Endocrinology & Metabolism."Studi ini menemukan bahwa ada
kemungkinan untuk memiliki kontrasepsi hormonal untuk pria yang
mengurangi risiko kehamilan yang tidak direncanakan pada pasangan pria
yang menggunakannya," kata penulis studi Dr. Mario Philip Reyes Festin
dari Organisasi Kesehatan Dunia di Jenewa, Swiss, dalam sebuah
pernyataan, yang dikutip dari MedicalDaily.(Febrida, 2017)

Walaupun banyak artikel yang beredar terkait dengan alat kontrasepsi pil dan
suntikan pada pria namun alat kontrasepsi tersebut belum bisa diterapkan di
Indonesia dengan beberapa alasan antara lain :
1. Pil hormonal masih perlu diteliti secara lebih lanjut sedangkan untuk non
hormonal, meskipun sudah ada produknya namun masih perlu mendapat
pengakuan dari BPOM
2. Alat kontrasepsi suntikan meskipun efektif dalam mengurangi tingkat
kehamilan, namun kombinasi hormon perlu dipelajari lebih lanjut untuk
mempertimbangkan efektivitas dan keamanannya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penyusunan makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa
kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya konsepsi, menggunakan
metode atau menghalangi terjadinya fertilisasi ovum. Kontrasepsi ini bisa
dilakukan pada wanita atau laki-laki.
Alternative pilihan alat kontrasepsi pria selain kondom dan vasektomi
terdapat juga Metode kontrasepsi pil yang meliputi metode kontrasepsi
hormonal dan metode kontrasepsi nonhormonal dan juga alternative kedua
yaitu dengan metode kontrasepsi suntikan.
Alat konrasepsi pil dan suntikan belum bisa diterapkan di Indonesia
dengan beberapa alasan Pil hormonal masih perlu diteliti secara lebih lanjut
dan juga kombinasi hormon perlu dipelajari lebih lanjut untuk
mempertimbangkan efektivitas dan keamanannya.
Pada metode kontrasepsi pil terutama hormonal lebih efektif
dikombinasikan dengan hormon sintetis lain agar bersifat reversible dan lebih
aman, namun hal tersebut dianggap kurang praktis. Serta metode kontrasepsi
injeksi pada pria bisa mencapai 96% jika dilakukan secara terus-menerus.

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah ini penyusun berharap dapat bermanfaat


bagi para pembaca terutama mahasiswa keperawatan dalam merealisasikan
ilmunya pada liungkungan masyarakat, serta penyusun sangat menyadari
pada penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan,oleh karena itu
penyusun mengharapkan adanya kritikan masukan maupun saran dari para
pembaca guna membangun isi dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R. Y. (2017). Buku Ajar Keperawatan Maternitas,Aplikasi Nanda,NIC dan NOC.


(A. Maftuhin, Ed.) (1st ed.). jakarta: Trans Info Media.
Ayuningtyas, G. (2016). Metode kontrasepsi pil pada pria, 3–5. Retrieved from
http://stikes.wdh.ac.id/media/pdf/metode_kontrasepsi_pil_pada_pria.pdf
Behre, H. M., Zitzmann, M., Anderson, R. A., Handelsman, D. J., Lestari, S. W., McLachlan,
R. I., … Colvard, D. S. (2016). Efficacy and safety of an injectable combination
hormonal contraceptive for men. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism,
101(12), 4779–4788. https://doi.org/10.1210/jc.2016-2141
Febrida, M. (2017). Enggak Cuma Kondom, Pria Bisa Coba KB Suntik. Www.Liputan6.Com.
Retrieved from https://www.liputan6.com/health/read/3210479/enggak-cuma-kondom-
pria-bisa-coba-kb-suntik
Karjatin, A. (2016). Modul Keperawatan Maternitas (Pertama). Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan BPPSDMK KEMENKES RI.
Mery. (2013). Ini Dia Pil KB Pria Pertama di Dunia, Asli dari Indonesia. Health.Detik.Com.
Retrieved from https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2248075/ini-dia-pil-kb-pria-
pertama-di-dunia-asli-dari-indonesia
Pakpahan, S. (2015). Trend dan Isu Keperawatan. Riau. Retrieved from
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/tren-dan-issue-keperawatan/
Rahmi, N. (2017). Peran Pemimpin dalam Menghadapi Trend Perpustakaan di Kantor
Perpustakaan Arsip Daerah ( KPAD ) Gunung Kidul Yogyakarta Nurul Rahmi. Libria,
9(2), 133–147. Retrieved from http://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/libria/article/view/2392/1733
Wibawa, S. W. (2018). Menjanjikan, Studi Awal Buktikan Pil KB Pria Aman dan Efektif.
Kompas.Com. Retrieved from
https://sains.kompas.com/read/2018/03/21/120600723/menjanjikan-studi-awal-buktikan-
pil-kb-pria-aman-dan-efektif

Anda mungkin juga menyukai