Anda di halaman 1dari 14

“ Te o r i A k u n t a n s i d a n M e t o d o l o g i ”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Te o r i A k u n t a n s i
Dosen Pengampu :
D r. I n t e n M e u t i a , S E , M . A c c , A k

DISUSUN OLEH:
Aulia Rahmi Putri ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 0 2 0 )
Dhea Angela ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 0 2 6 )
Elsa Ari Sandi ( 0 1 0 3 1 2 8 1 8 2 3 2 11 )
Jumila Eka Susanti ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 1 9 9 )
Nurul Izzah Az-zahra ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 0 1 8 )
Nurul Rahma Maulida ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 2 1 0 )
Ta n t r i We d a r i P r i b a d i ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 1 9 6 )
Zainatul Ummi ( 0 1 0 3 11 8 1 8 2 3 2 0 2 )

P R O G R A M S T U D I A K U N TA N S I
FA K U LTA S E K O N O M I
U N I V E R S I TA S S R I W I J AYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelsaikan makalah untuk memenuhi tugas di
kelas B mata kuliah Teori Akuntansi dengan judul Teori Akuntansi dan
Metodologi tanpa kendala yang berarti.
Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa manusia menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dengan kata sempurna baik secara materi maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat kami butuhkan dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu bagi
kami. Kami mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Palembang, September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................1
HALAMAN JUDUL.......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
1. Teori Akuntansi ………………………….……………………….....5
2. Metode Perumusan (Konstuksi)...........................................................7
3. Pendekatan Dalam Perumusan Teori....................................................9
4. Perumusan Teori Akuntansi Di Indonesia............................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................13


A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat.
Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan
ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar
memahami akuntansi sebagai alat hitung menghitung dan sumber informasi
dalam pengambilan keputusanTeori akuntansi di kembangkan dan di saring
lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset pertama dari akuntan
pendidik, dan pihak lain dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan
publik, dan sektor industri swasta yang ikut berperan penting dalam peran
proses riset akuntansi. Standar dan pernyataan dan ketetapan yang di hasilkan
oleh organisasi pembuat kebijakan akan di interprestasikan dan di terapkan
dalam praktek pada tingkat organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori Akuntansi?
2. BagaimanaMetode Perumusan (Konstuksi)?
3. Bagaimana Pendekatan Dalam Perumusan Teori?
4. Bagaimana Perumusan Teori Akuntansi Di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Teori Akuntansi
2. Untuk mengetahui Metode Perumusan (Konstuksi)
3. Untuk mengetahui Pendekatan Dalam Perumusan Teori
4. Untuk mengetahui Perumusan Teori Akuntansi Di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. TEORI AKUNTANSI

Pada awal dipraktekkannya akuntansi bahkan sampai beberapa tahun


kemudian tidak ada teori akuntansi. Selama tidak adanya struktur teori akuntansi
formal, maka yang terjadi adalah banyaknya alternative metode pencatatan yang
berlaku dalam praktek sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Vernon
Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut :

1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun


standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam
hal tidak adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan
laporan keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi
yang disajikan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.

Sedangkan hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai


berikut :

1. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan


praktek akuntansi
2. Memberikan pedoman terhadap praktek dan prosedur akuntansi yang baru.

Teori adalah susunan konsep, definisi, dan dalam menyajikan pandangan yang
sistematis, fenomena dengan menunjukkan hubungan antara variable yang satu
dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Webster’s Third New International Dictionary mendefinisikan teori sebagai suatu
susunan yang saling berkaitan tentang hipotesa, konsep, dan prinsip pragmatis
yang membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan.

5
McDonald memberikan tiga elemen teori :

1. Membuat kode sebagai symbol fenomena.


2. Mengkombinasikannya sesuai dengan peraturan.
3. Menerjemahkannya ke dalam fenomena yang sebenarnya terjadi.

Setelah krisis ilmu terjadi maka proses kembali ke awal, munculnya


berbagai perkembangan pemikiran (nomor 2). Kalau berbicara mengenai teori
akuntansi maka yang dimaksudkan adalah kristalisasi fenomena yang dituangkan
dalam bentuk kalimat-kalimat (preposition) yang disimpulkan dari fenomena
interaksi bisnis etities dan pemakai laporan keuangan.

Pre-Science

Krisis

Pengembangan
Anomali Berbagai Pemikiran
(School of Thought)

Paradigma yang dominan

Gambar 1.1 Revolusi Kuhnian

Berdasarkan pernyataan ini maka semestinya teori itu harus melihat dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan dan evolusi dari interaksi pemakai
laporan keuangan dan situasi bisnis. Pemakai laporan keuangan menentukan
tujuan laporan keuangan. Mereka inilah yang diminta pendapatnya untuk apa
mereka mengganakan laporan keuangan. Dari pendapat ini para ahli merumuskan
postulat, konsep, prinsip dasar, dan akhirnya dapat dijabarkan tehknik pencatatan
akuntansi. Hubungan antara pemakai laporan keuangan, fenomena social, prinsip
akuntansi serta teori akuntansi dapat di lihat dari gambar sebagai berikut :

6
Pemakai Laporan Keuangan

Laporan Keuangan

Prinsip Akuntansi

Teori Akuntansi

Fenomena Sosial Ekonomi

Gambar 1.2 Hubungan Pemakaian Laporan Keuangan


Teori Akuntansi dan Fenomena Sosial

2. METODE PERUMUSAN (KONSTUKSI)


Dalam literatur kita akan bingung menemukan berbagai penggolongan dan
istilah yang beragam untuk menjelaskan metode perumusan ini serta serta sifat
dan tata caranya. Kita akan mencoba merangkum berbagai pendapatan ini
sehingga dapat menggambarkan metode yang terdapat dalam literatur.

Merumuskan teori akuntansi mesti memiliki metode. Dari berbagai


pendapat dan praktek, Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literatur
dikenal beberapa metode:

1. Metode Deskriftif (pragmatic) yaitu teori akuntansi mencoba menjawab


pertanyaan ”APA”. Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang
tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus
bersifat menjelaskan atau descriptive. Dia menjelaskan dan menganalisa
praktek yang ada dan diterima sekarang. Di sini diamati perilaku akuntan
dalam berhubungan dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Metode ini disebut
juga deskriptive accounting atau deskriptive theory of accounting. Beberapa

7
contoh prinsip akuntansi yang menggunakan metode ini adalah buku Paul
Grady: Inventory of General Accepted Accounting Principle for Business En
terprises, APB Statement No. 4, Skinners and Ijiri.
2. Psychological pragmatic, di sini diamati reaksi dari pemakai laporan
keuangan terhadap output akuntansi itu (laporan keuangan) yangdisusun dari
berbagi aturan, standar , prinsip atau pedoman. Jika ada reaksi maka dianggap
bahwa ternyata akuntansi itu bermanfaat dan relevan. Namun diakui juga bisa
saja terjadi reaksi yang tidak logis dari pengguna laporan keuangan sehingga
bukan saja reaksi itu disebabkan laporan keuangan.
3. Metode Normatif (1950-1960) yaitu teori akuntansi mencoba menjawab
pertanyaan ”APA YANG SEMESTINYA”. Di sini akuntansi dianggap sebagai
norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau
dipraktekkan sekarang atau tidak. Metode ini disebut juga normative
accounting research atau normative theory of accounting. Metode ini berguna
dalam hal membahas isu “true income” dan “decision usefulness”. Metode ini
diatur antara lain oleh: Moonitz, Sprouse and Moonitz, A Statement of Basic
Accounting Theory (ASOBAT) dari AAA, Edward and Bell, Chambers.
4. Metode Positive (1970an) yaitu suatu metode yang diawali dari suatu teori
atau model ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori
ini maka dirumuskan problem penelitian untuk mengamati perilaku atau
fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Kemudian dikembangkan teori
untuk menjelaskan fenomena tadi dan dilakukan penelitian secara terstuktur
dan peraturan yang standar dengan melakuklan perumusan masalah,
penyusunan hipotesa, pengumpulan data dan pengujian statistik ilmiah.
Sehingga diketahui apakah hipotesa yang dirumuskan diterima atau tidak.

Para pendukung ini menyebut metode inilah yang digolongkan sebagai


”ilmiah” karena menggunakan peraturean yang terstruktur dan data empiris yang
objektif dan model statistik matematik yang bersifat logik. Dalam penggolongan
lain disebut metode kuantitatif (Quantitatif Research). Namun bukan berarti
metode ini tidak mendapatkan kritik. Disamping metode kuantitatif ini dibuat juga
penggolongan lain yaitu metode kualitatif (Qualitatif Research). Metode kualitatif

8
tidak harus didasarkan pada model yang terstruktur dan analisa yang
menggunakan matematik atau statistik. Disamping penggolongan berdasarkan
kuantitatif dan kualitatif ada juga penggolongan Scientific Research dan
Naturalistic Research. Scientific disamakan dengan positive atau quantitative
sedangkan Naturalistic disamakan dengan metode kualitatif.

3. PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN TEORI

Teori adalah rumusan yang direduksi dari kenyataan atau praktek. Menurut
Godfrey dkk (1992) dalam mengaitkan antara teori (dunia abstrak) dan kenyataan
(dunia pengalaman) dikenal 3 hubungan dalam struktur teoritis:

1. Syntactis

Di sini teori itu dirumuskan dalam bentuk hubungan logis. Hubungan itu
dirumuskan dalam bentuk aturan seperti aturan bahasa (grammar), aturan
matematik dan sebagainya. Biasanya rumusan teori menggunakan sylogism yang
memberikan hubungan logis. Sylogism tidak dimaksudkan menyatakan kebenaran
tetapi hanya hubungan logis, seperti:

 Premis 1: seluruh perkiraan aktiva bersaldo debet


 Premis 2: Biaya Sewa bersaldo debet

Kesimpulan: Biaya sewa adalah aktiva

Rangkaian premis dan kesimpulan di atas itu merupakan bahasa teori dalam
permainan logika. Tidak seluruhnya stuktur silogisme itu bisa menjamin
kebenaran. Syntactis hanya menggambarkan dunia kenyataan dalam bentuk
bahasa ilmiah atau teori.

2. Semantic

Di sini teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke obyek nyata.
Hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi

9
operasional. Semantic menyangkut hubungan kata, tanda atau simbol dari
kenyataan. Sehingga teori ini lebih mudah dipahami, realistik dan berarti.
Misalnya Kesamaan akuntansi Aktiva = Utang + Modal.

3. Pragmatic

Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Di sini hubungan pragmatis itu
berkaitan dengan pengaruh kata-kata, simbol terhadap manusia. Akuntansi
dianggap memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang. Teori
akuntansi dianggap harus bermanfaat bagi pengambil keputusan sehingga
informasi akuntansi juga harus sesuai dengan kebutuhan para pengambil
keputusan ini.

 Teori harus mampu merumuskan kebenaran sehingga teori ini harus terus-
menerus diuji dan diverifikasi. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang
memiliki wewenang menentukan kebenaran:
Dogmatic, suatu pernyataan atau teori dapat kita sebut benar jika pihak yang
menyampaikannya memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran itu
dan ini tidak perlu diuji lagi. keyakinan kepada kebenaran ini hanya
berdasarkan pada kepercayaan, keyakinan atau iman seseorang. Sumber dogma
ini misalnya berasal dari keyakinan agama, kharisma seseorang, jabatan,
indoktrinasi, dan lain sebagainya. Dalam akuntansi ada beberapa lembaga yang
dikenal otoritasnya dalam menelorkan teori akuntansi misalnya AAA, FASB,
IAI dan sebagainya.
 Self evident, di sini kebenaran dibuktikan oleh pengetahuan umum,
pengamatan, pengalaman. Misalnya disebutkan bahwa akuntansi menggunakan
harga pasar. Pernyataan ini rasanya tidak perlu lagi diuji kebenarannya karena
sudah terbukti sendiri berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pengamatan
kita.
 Scientific, di sini kebenaran itu dibuktikan oleh suatu metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji dan seterusnya berulang secara terus-menerus. Metode
ilmiah ini sangat beragam dan akan kita bahas berikut ini.

10
Perumusan Teori Akuntansi

Dalam literatur dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori


akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Dalam
bab ini kita pakai saja penjelasan dari Belkaoui tentang pendekatan dalam
perumusan teori akuntansi sebagai berikut:

1. Pendekatan informal yang dibagi dalam:


 Pragmatis, Praktis, Non teoritis
 Otoriter
2. Pendekatan Teoritis yang dibaginya dalam:
 Deduktif
 Induktif
 Etik
 Sosiologis
 Ekonomi
 Eklektif
3. Pendekatan non teoritis:

Dalam metode ini perumusan teori akuntansi. Didasarkan pada


keadaanpraktek di lapangan. Di sini yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal
yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis. Menurut pendekatan
ini prinsip akuntansi yang dipakai adalah didasarkan pada kegunaannya bagi para
pemakai laporan keuangan dan relevansinya dengan proses pengambilan
keputusan.

4. Pendekatan otoriter

Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi


profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek
akuntansi. Biasanya organisasi profesipun tetap memperhatikan aspek praktis dan
pragmatis. Oleh karena itu maka pendekatan otoriter ini digolongkan juga sebagai
pragmatis.

11
4. PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DI INDONESIA

Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya untuk merumuskan teori
maupun standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau
standar akuntansi Amerika atau terakhir dari IASC (International Accounting
Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di Tanah Air.
Standar Akuntansi Keuangan maupun Pernyataan Standar Pemeriksaan masih
mengadopsi atau menerjemahkan standar atau pedoman dari Amerika atau IASC
dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi
akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh
dasar teori akuntansinya. Dalam sebuah kuliahnya di gedung baja (1991),
Belkaoui menganjurkan agar setiap negara memiliki teori akuntansi sendiri
termasuk Indonesia. Menurut beliau teori akuntansi lahir dari kondisi, lingkungan,
dan situasi ekonomi dan sosial yang ada disuatu negara yang tentu akan berbeda
dengan negara lainnya. Akibatnya kita tidak akan tepat jika menggunakan teori
akuntansi yang dilahirkan dari negara lain dengan situasi dan kondisi yang
berbeda dengan negara kita.

Menurut penulis buku ini, tentu sangat ideal dan tidak akan mungkin dapat
kita wujudkan dalam jangka pendek. Namun pada dasarnya kita harus membuat
agenda menuju ke sana. Oleh karena itu para peneliti akuntansi, pemerintah,
Fakultas Ekonomi serta Kantor Akuntan Publik sudah selayaknya memikirkan
permasalahan ini dengan upaya yang intens untuk melakukan berbagai penelitian
akuntansi. Sebelum hal itu terwujud maka sebaiknya profesi dan pemerintah
sudah harus melakukan upaya-upaya dalam perumusan teori dan standar akuntansi
Indonesia yang digali dari kondisi kita. Dan tentu saja teori akuntansi yang sudah
ada khususnya dari negara lain seperti dari Amerika dapat kita jadikan sebagai
dasar atau pedoman dalam merumuskan teori kita atau mengisi teori yang masih
lowong.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat kami simpulkan bahwa banyak para pakar
mengemukakan mengenai teori akuntansi, baik itu Vernon Kam, Kuhnian, dan
masih banyak lagi pakar-pakar yang mengemukakannya. Teori akuntansi adalah
suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena
akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya
dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada
beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic),
psichological pragmatic, metode normatif dan metode positive. Sampai saat ini
Indonesia masih belum berupaya untuk merumuskan teori maupun standar
akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi
Amerika atau terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee)
sebagai dasar pengembangan akuntansi di Tanah Air.

B. Saran
Dalam hal ini, penyusun dapat memberikan saran seharusnya teori
akuntansi dapat di implementasikan sesuai dengan kondisi, lingkungan, dan
situasi ekonomi agar dapat dijadikan dasar atau pedoman dalam penuyusunan
teori akuntansi yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Harahap,Sofyan Syafri.2002.Teori Akuntansi.Jakarta : PT.Raja Grafindo


Persada
http://www.skripsi-tesis.com/search/latar+belakang+teori+akuntansi

2. www.pengusahamuslim.com/strategi-bisnis/pembukuan-dan-
administrasi/523-menggunakan-software-akuntansi-tanpa-memahami-teori-
akuntansi

14

Anda mungkin juga menyukai