Anda di halaman 1dari 9

QnA Bible Session & History Edisi Juli 2021 (update kedua)

1. Apapun agamanya semisal percaya pada Yesus berarti bisa selamat ya? (TPHP)
 Keselamatan hanya di dapat dari Juruselamat. Tidak ada juruselamat di dunia
ini selain Tuhan Yesus Kristus.
 Agama lain tidak mengetahui konsep keselamatan, bahwa manusia sudah jatuh
dalam dosa dan pasti binasa. Oleh karena itu agama lain tidak mengenal
keselamatan, dan pada akhirnya tidak pernah mengenal Sang Juruselamat.
 Bila seseorang percaya kepada Kristus, maka otomatis dia akan menjadi
manusia baru, manusia lama akan ditinggalkan (perbuatan dosa,
agama/kepercayaan terdahulu)
 Disitulah peran orang Kristen untuk sesamanya, yaitu memberitakan bahwa ada
kasih karunia atas dosa yaitu keselamatan, supaya terhindar dari penghukuman
kekal.
2. Banyak ayat Alkitab yang membicarakan tentang keselamatan dan salah satunya
menyatakan bahwa “percaya” saja sudah menyelamatkan dan perbuatan manusia tidak
mampu menyelamatkan. Jadi apakah dosa tidak menjadi penghalang keselamatan? (Vee,
TIP 18)
 Betul sekali, bahwa keselamatan didapatkan hanya dengan percaya kepada Yesus
Kristus. Karena percaya itu sebuah anugerah, dan sifatnya gratis, tanpa usaha.
Efesus 2:8a - Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,..
Roma 6:23b - …tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita.
 Namun setelah percaya, status orang tersebut adalah pengikut Kristus (Kristen),
maka dalam kehidupannya adalah melakukan perbuatan baik, yang tujuannya
adalah untuk memuliakan Bapa di Sorga (bukan untuk mencari keselamaatan)
Matius 5:16 - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang
di sorga.”
Efesus 2:10 - Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya.
 Saat kita percaya, kita dilayakkan (dianggap layak)oleh Bapa, sekalipun kita
masih bisa berbuat dosa. Namun hal itu berarti kita bebas berbuat dosa. Ingat!
Saat kita percaya sungguh-sungguh kita menjadi manusia baru. Manusia yang
baru selalu ingin menjauh dari dosa (ada keinginan untuk hidup kudus).
3. Apakah orang yang memilih untuk tidak dibaptis namun percaya pada Tuhan Yesus tetap
selamat? Apakah mereka yang berbuat baik seturut firman namun tidak percaya akan
selamat? (Vee, TIP 18)
 Orang yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus pastinya dia melakukan
perintah Firman Tuhan. Baptisan adalah tanda pertobatan
Matius 3:11 - Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan,….
 Orang yang percaya Yesus akan menjadi manusia baru. Manusia baru adalah
yang sudah meninggalkan cara hidupnya yang lama alias bertobat. Pertobatan
diwujudkan dalam sakramen Baptisan
 Orang yang percaya Yesus dengan sungguh-sungguh pasti akan memberi dirinya
untuk dibaptis.
 Tidak mungkin orang yang belum percaya dapat melakukan Firman. Semua
orang yang belum percaya di dunia ini tidak tahu sama sekali tentang Firman.
Perbuatan yang mereka lakukan hanya sekedar berbuat baik. Tapi itu bukan
melakukan Firman. Itulah mengapa perbuatan manusia (yang belum mengenal
Allah) adalah sia-sia.
Yes 64:6a - Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala
kesalehan kami seperti kain kotor…
 Baptisan itu sendiri tidak menyelamatkan. Baptisan hanyalah tanda dari
pertobatan.Iman kitalah yang menyelamatkan kita. Banyak orang dibaptis, tapi
banyak pula yang sejatinya tidak beriman. Ini tidak memenuhi syarat menerima
keselamatan dari Allah.
4. Jika keselamatan seseorang adalah keputusan Tuhan, bagaimana nasib orang yang
“bukan pilihan”? Kita tahun bahwa banyak orang percaya bisa mengenal Tuhan karena
latar belakang keluarga. Bukankah menjadi tidak adil bagi mereka yang sejak kecil tidak
diajarkan hal yang sama? (Vee, TIP 18)
 Keputusan Tuhan (bahasa Alkitab: Ketetapan Tuhan) adalah untuk
menyelamatkan seluruh manusia tanpa terkecuali. Keselamatan sifatnya
anugerah (pemberian cuma-cuma), namun bersyarat, yaitu harus percaya kepada
sang pemberi selamat (Juruselamat: Yesus Kristus).
 Artinya, Allah sudah menyediakan keselamatan itu. Sekarang tinggal manusianya
mau menerima atau tidak. Dan itu adalah hak penuh manusia untuk memilih
(kehendak bebas)
 Allah tidak pernah memilih manusia tertentu untuk selamat. Keselamatan diberi
gratis karena Allah tahu semua manusia akan menuju kebinasaan akibat
dosanya.
 Manusia menjadi tidak selamat bukan karena Allah yang menentukan, tetapi
karena pilihan manusia itu sendiri untuk tidk mau percaya kepada Juruselamat.
 Perhatikan kisah Yudas Iskariot. Dia bisa selamat, bila ia bertobat dari
kesalahannya. Tapi dia memilih untuk tidak bertobat, bahkan bunuh diri. Apakah
Allah menentukan Yudas untuk tidak selamat?
5. Apakah sekali selamat tetap selamat seumur hidup? (Anonim)
 Ada 2 hal yang perlu dibahas untuk pertanyaan ini : arti keselamatan dan bisa
hilang tidaknya keselamatan.
 Keselamatan itu adalah anugerah Allah. Karena keselamatan itu berasal dari
Allah maka itu tidak bisa dihapus, dihilangkan, atau dibatalkan. Jadi keselamtan
tentu tidak bisa hilang, namun dilihat dari sisi wujud/anugerah keselamatan (bila
keselamatan diumpamakan sebagai sebuah benda, maka benda itu tidak bisa
dihilangkan, karena berasal dari Allah)
 Keselamatan itu lalu diterima oleh manusia secara gratis dengan syarat percaya
kepada Sang Juruselamat.Maka sebagai sesuatu yang diterima, maka itu perlu
dijaga dan dipertahankan. Karena manusia bisa kehilangan keselamatan itu.
Mengapa bisa hilang?
 Yudas Iskariot dijamin telah selamat. Dia percaya Yesus, bahkan dipilih
langsung untuk menjadi salah satu muridNya.Namun Yudas gagal
mempertahankan keselamatan yang ia sudah miliki. Karena dia melakukan
kesalahan dan tidak mau bertobat, bahkan memilih untuk mengakhiri hidupnya
sendiri.
 Contoh lain orang yang disebut murtad. Sebelumnya ia percaya Yesus, namun di
kemudian hari ia tidak percaya Yesus sampai akhir hidupnya. Selamatkah ia?
(padahal syarat menerima keselamtan adalah percaya Yesus, berarti
kepercayaan itu harus dipertahankan, karena itu syarat utama bisa selamat)
 Jadi bila diibaratkan sebuah benda, keselamatan itu bisa hilang,dari yamanusia
yang telah menerimanya.Bila itu tidak dijaganya dengan baik. Sedangkan
sebagai sebuah objek/benda yang diberikan, keselamatan tidak bisa hilangsama
sekali karena berasal dari Allah.
6. Dalam Matius 7:22-23 dikatakan bahwa bahkan yang mengusir setan dalam namaNya
saja bisa tidak dikenal oleh Tuhan. Jadi apakah sebenarnya Tuhan sudah pilih dari awal
siapa yang mau diselamatkan dan siapa yang tidak? (Anonim)
 Dalam memahami sebuah ayat kita harus dipimpin Roh Kudus, selanjutnya perlu
mengerti konteks dari setiap ayat yang ada. Jangan pernah mencomot sebuah
ayat lepas dari konteks. Itulah mengapa ada banyak perbedaan, karena adanya
multi tafsir.
 Ayat ini ada dalam sebuah perikop yang membahas tentang pengajaran sesat.
Orang Kristen bisa tersesat bila tidak berpegang teguh pada
kebenaran.Kesesatan disini bukan hanya sekedar kesesatan nyata saja, misalnya
menjadi murtad. Namun kesesatan dalam hati. Dan itu yang lebih banyak terjadi,
Misal: seorang pelayan, namun melayani tanpa niat tulus alias munafik ada
sesuatu yang dituju. Orang seperti inilah yang dikatakan dalam ayat tersebut
tidak dikenal Allah, sekalipun mereka menyebut diri mereka pelayan Allah.
 Memang pada akhirnya ayat ini berbicara tentang keselamatan. Tapi justru ini
sebuah peringatan keras sekaligus petunjuk bagi semua Orang Kristen bahwa,
keselamatan yang sudah diterima itu harus dijalankan dengan benar sesuai
standar Allah, bukan dengan pemahaman sendiri atau bahkan ada niat lain
selain menyenangkan Allah
 Tidak ada sedikitpun bagian dari ayat ini yang menunjukkan Tuhan memilih
seseorang untuk diselamatkan atau tidak bukan? Mengapa harus ditafsirkan
demikian kalau begitu.
7. Setelah mendapat keselamatan (yang sebenarnya kita tidak layak untuk dapatkan),
apakah benar dengan mempertahankan iman tanpa berbuah kita bisa tetap selamat? Dan
buah seperti apa yang benar agar kita bisa selamat? Karena banyak buah-buah hebat dari
orang-orang di luar Kristus (yang kita imani bahwa mereka belum beroleh keselamatan
itu), sementara Yesus pun juga menekankan bahwa setiap ranting harus berbuah untuk
masuk ke Kerajaan Sorga. Jadi, buah seperti apa yang membedakan kita dengan mereka
yang masih di luar Kristus? (Yulius, TIP 2008)
 Allah menginginkan kita untuk menghasilkan buah
Lukas 13:6-9
6Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: ”Seorang mempunyai pohon ara
yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon
itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7Lalu ia berkata kepada pengurus kebun
anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan
aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini
dengan percuma! 8Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,
aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
9mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”
 Yohanes 15:8 - Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
 Buah adalah wujud nyata dari sebuah hasil. Allah ingin kita berbuah, artinya
Allah menginginkan kita untuk menghasilkan sesuatu. Di sepanjang Alkitab
dipakailah perumpamaan buah dari sebuah pohon sebagai lambing. Misal Pohon
Ara, Zaitun, Anggur. Karena Pohon-pohon tersebut secara nyata mengeluarkan
buah (baca:hasil) yang dapat dilihat jelas oleh semua orang.
 Wujud buah itu bisa bermacam-macam:
Karakter : Buah-buah Roh (Gal 5:22-23)
Pelayanan :Melayani, mengajar, menasehati dll ( Rom 12:6-8)
Penginjilan : Jiwa-jiwa (Mat 28:19-20)
 Jadi seseorang bisa menghasilkan buah bila dia memiliki hubungan dekat dengan
Tuhan Yesus (baca: punya hubungan pribadi/ relasi yang intim)
 Contoh:Mengasihi. Kasih adalah buah roh. Kasih adalah sebuah sifat. Kasih
tidak bisa dipelajari tapi ditransfer(impartasi) langsung dari sumber kasih yaitu
Allah sendiri. Banyak orang yang keliru mengira bila dia bisa memberi, berbuat
baik dan sejenisnya berarti sudah mengasihi. Belum tentu. Kasih tidak dimulai
dari luar (dari perbuatan) tapi dari dalam (relasi dengan Allah). Bila relasi
dengan Allah sudah baik, maka setiap apapun juga yang dikerjakannya pasti
adalah impartasi dari Allah. Entah itu Kasih, kebaikan, kemurahan hati dll, itu
semua pasti bisa dilakukan dengan benar sesuai standar Allah.
 Bukan seperti yang dunia kerjakan.Mereka berbuat baik, tapi perbuatan baik itu
tidak dalam standar Allah. Mungkin sama bentuknya seperti yang orang benar
lakukan, tapi itu tetap tidak dikenan Allah. Itulah mengapa perbuatan baik
manusia yang belum mengenal Allah adalah sebuah kesia-siaan. Sekalipun
dilakukan tetap Allah tidak menganggap itu sebagai perbuatan yang
menyenangkan dirinya. Hanya Perbuatan orang percaya yang menyenangkan
Allah, karenan mereka melakukan dalam kekudusan. Sedangkan orang belum
percaya masih hidup dalam dosa, sehingga perbuatan baik mereka tidak
berkenan di hati Allah.Hanya orang-orang yang dikenan Allah yang dapat
bersama dengan Allah sampai selama-lamanya.
a. apakah benar dengan mempertahankan iman tanpa berbuah kita bisa tetap
selamat?
Keselamatan tidak berhubungan langsung dengan buah. Keselamatan murni
anugerah, tanpa melakukan apapun. Seseorang dapat berbuah setelah dia
percaya Yesus. Bila setelah itu dalam kehidupannya tidak berbuah, berarti ada
yang belum beres dalam hidupnya. Mungkin belum bertobat sungguh-sungguh,
atau masih ada yang mengikat hidupnya sehingga menghalangi pertumbuhan
rohaninya dan berakibat tidak berbuah. Bila melihat Firman Tuhan, bahwa yang
tidak berbuah akan ditebang, maka ini menjadi peringatan untuk segera
memperbaiki diri, mencari penyebab kenapa sampai tidak bisa berbuah. Dan
segera berbuah selagi kesempatan hidup masih Tuhan berikan.
b. buah seperti apa yang benar agar kita bisa selamat?
Perbuatan baik tidak pernah bisa menyelamatkan. Hanya anugerah dari Allah
kita diselamatkan. Berbuah adalah hasil yang bisa dilihat setelah diselamatkan.
c. Banyak buah-buah hebat dari orang-orang di luar Kristus (yang kita imani bahwa
mereka belum beroleh keselamatan itu)
Bagi Allah orang yang belum percaya kepadaNya tidak pernah bisa
menghasilkan buah. Yang dilakukan mereka adalah perbuatan baik. Itu tidak
dianggap sebagai buah yang menyenangkan bagi Allah. Namun Allah tetap
membalas perbuatan baik mereka dengan berkat yang setimpal, karena Allah
Maha Adil.
d. .Jadi, buah seperti apa yang membedakan kita dengan mereka yang masih di luar
Kristus?
Simpel saja, lakukan segala macam perbuatan yang diperintahkan dalam Alkitab,
dalam iman percaya kita kepada Yesus Kristus sebagai juruselamat. Semua akan
dihitung Allah sebagai buah yang diharapkan dari ciptaanNya.
8. Apakah “keselamatan” itu masih berlaku bagi kita yang masih sering berbuat dosa?
Mengingat keselamatan itu mutlak diberikan oleh Tuhan, sedangkan manusia sering jatuh
ke dalam dosa berulang kali (Dyres, TPB 2019)
 Keslamatan adalah mutlak pemberian Allah bukan hasil usaha manusia. Manusia
diselamatkan dari dosa yang menyebabkan kebinasaan. Saat percaya Yesus,
maka Allah melayakkan dia dengan cara menghapus dosanya dan menganggap
orang tersebut sudah kudus/layak. Walaupun dalam realita kita masih dalam
dunia yang penuh dosa, dan kita masih bisa berbuat dosa.
 Dosa tidak dapat menghapus keselamatan yang sudah diterima. Namun tetap
harus hati-hati karena dosa dapat menjauhkan relasi kita dengan Allah yang
sudah diperbaiki sebelumnya saat kita percaya. Disaat itulah iblis masuk untuk
menjatuhkan kita, dan menyeret kita kembali untuk keluar dari iman percaya kita
kepada Tuhan. Saat iman itu hilang, maka kita juga akan kehilangan anugerah
itu.
 Maka solusinya jaga terus iman percaya sampai akhir hidup dengan cara
menjauhi semua perbuatan dosa.
9. Adakah hal khusus yang membuat kita beroleh keselamatan itu (persyaratan)? Ataukah
Tuhan Yesus memberikan keselamatan itu secara cuma-cuma bagi orang yang percaya
kepada-Nya (termasuk mereka yang hanya mengaku percaya, tetapi tidak mengimani
kepercayaan itu)? (TPB, 2019)
 Keselamatan itu anugerah bersyarat. Anugerah karena sifatnya gratis dari Allah.
Namun didapat dengan syarat percaya kepada Sang Juruselamat.
 Iman itu sinonim dari percaya. Bila hanya sekedar mengaku percaya, itu tidak
bisa dianggap sebagai iman. Karena iman itu adalah berasal dari hati yang
dikeluarkan dalam pernyataan percaya lewat mulut. Bila hanya mengaku
percaya, tapi di dalam hati tidak itu disebut dengan kemunafikan. Yesus benci
dengan orang-orang munafik.
10. Yesus memberikan keselamatan bagi kita yang percaya kepada-Nya, namun masih
banyak dari kita yang bingung akan rupa keselamatan itu. Bagaimana bentuk dari
keselamatan yang dijanjikan dan diberikan oleh Tuhan Yesus? Apakah keselamatan itu
berarti kita terbebas dari maut, masuk surga, dan terbebas dari dosa-dosa kita? (TPB,
2019)
 Sama saat kita percaya kepada Tuahn dengan iman kita, apakah kita melihat
bentuknya? Oleh karena itu disebut iman. Percaya sekalipun belum melihat.
 Demikian juga bentuk keselamatan. Dalam bentuk iman. Saat kita percaya bahwa
saat mengenal Yesus kita beroleh selamat, maka disaat yang sama keselamatan
itu sudah kita miliki.
 Wujud Tuhan bisa kita lihat nanti saat kedatanganNya yang kedua kali. Disaat
itulah iman akan berubah menjadi kenyataan.
 Demikian juga dengan keselamatan. Saat Yesus datang, kita akan melihat wujud
keselamatan itu berupa kehidupan kekal dalam Kerajaan Sorga.
11. Kita sering mendengar bahwa kita harus mengerjakan keselamatan kita baik itu dalam
perbuatan baik, mengasihi sesame, dan menjalankan teladan Kristus lainnya yang harus
kita kerjakan dalam hidup kita. Sedangkan di samping itu kita sebagai manusia tetap
tidak luput dari yang namanya dosa dan kesalahan. Apakah dengan mengerjakan
keselamatan itu kita akan terlepas dari dosa? Atau berbuat dosa sekalipun kita tetap akan
beroleh keselamatan? (TPB, 2019)
 Saat memperoleh keselamatan (dengan cara percaya Yesus), maka saat itu juga
dosa kita diampuni. Dosa disini adalah dosa warisan dari kejatuhan manusia di
taman eden.
 Mengerjakan keselamatan adalah saat kita telah menerima keselamtan itu hingga
akhir kehidupan yang diberikan Tuhan. Mengerjakan keselamatan tidak membuat
dosa itu hilang (karena sudah dihilangkan oleh Allah sebelumnya), namun itu
sebuah perbuatan yang menyenangkan dan memuliakan Allah.
 Dosa perbuatan tidak akan menghilangkan keselamatan yang telah kita peroleh,
tetapi dosa dapat menjauhkan relasi kita dengan Allah yang sudah dipulihkan
sebelumnya.
12. Sering terdengar bahwa keselamatan itu bersifat mutlak dan akan diperoleh oleh orang-
orang yang beriman dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat.
Benarkah demikian (keselamatan itu bersifat mutlak)? Dan kalau iya, apa maksud dari
keselamatan itu bersifat mutlak? (D, 2019)
 Mutlak artinya pasti, tidak berubah. Keselamatan bersifat mutlak artinya
keselamatan hanya berasal dari Allah dan itu adalah pemberian/anugerah Allah
kepada manusia (bukan usaha manusia), yang dapat diperoleh dengan syarat
percaya kepada Yesus Kristus.
 Bedakan dengan pernyataan keselamatan tidak dapat hilang. Dikatakan tidak
dapat hilang karena keselamatan dilihat dari sesuatu yang diberikan langsung
oleh Allah, tentunya tidak bisa hilang. Namun dari segi kepemilikan, saat
manusia menerima/memiliki keselamatan harus terus dijaga iman percaya
sampai akhir. Agar tidak berubah. Sebab apabila kepercayaan/iman kita
berubah, maka kepemilikan kita terhadap keselamatan yang sudah didapat
sebelumnya bisa batal. Alias keselamatan yang dimiliki manusia bisa hilang dari
hidupnya.
13. Pernah mendengar di salah satu sharing firman bahwa perbuatan baik itu belum tentu
menyelamatkan kita. Lalu sebenarnya apa yg bisa menyelamatkan? (AC, TPHP 19)
 Bukan hanya belum tentu menyelamatkan, perbuatan baik sama sekali tidak
dapat menyelamatkan
 Yang bisa menyelamatkan hanya pemberian Allah, yang kita sebut sebagai
kasih karunia. Kasih karunia Allah itu berupa keselamatan.
 Perbuatan baik dilakukan oleh orang-orang yang sudah menerima keselamatan
sebagai sesuatu yang menyenangkan hati Allah. Berbuat baik, bukan untuk
mengejar atau mendapatkan sesuatu.
14. Semua orang pasti ingin selamat namun semua orang juga pasti berdosa. Bagaimana
hubungan keselamatan dengan dosa itu sendiri? (AC, TPHP 19)
 Dosa adalah penyebab kenapa keselamatan itu ada. Bila dosa tidak ada, maka
keselamatan tidak dibutuhkan.
 Dosa Adam adalah dosa yang menyebabkan seluruh dunia menjadi berdosa. Kita
sebut sebagai dosa keturunan/dosa warisan. Dosa waris inilah yang dihapus
saat kita menerima keselamatan.
 Selanjutnya manusia melakukan dosa perbuatan setiap hari. Untuk dosa ini, kita
tinggal minta ampun kepada Tuhan Yesus. Tapi jangan jadikan hal ini sebagai
kemudahan untuk berbuat dosa. Ingat Tuhan tidak dapat dipermainkan
 Jadi dosa warisan dihapus saat menerima keselamatan. Dosa perbuatan dihapus
saat kita mengaku dosa kepada Tuhan Yesus. Yang perlu kita lakukan adalah
terus mempertahankan iman samapai akhir, dan melakukan kehendak Bapa
seumur hidup kita, maka dipastikan hidup kekal akan kita peroleh nantinya.
15. Bagaimana cara menyikapi keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita? (Else
Natania, TPHP 19)
 Filipi 2:12 - Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena
itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,..
 Yohanes 15:8 - Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
 Setelah menerima anugerah, dan masih diberikan kesempatan hidup di dunia,
maka anugerah tersebut harus menghasilkan sesuatu untuk menyenangkan
Tuhan. Itulah yang disebut berbuah. Proses untuk mencapai itu disebut dengan
mengerjakan keselamatan.
16. Kalau percaya pada Yesus ada jaminan surga, kenapa masih ada neraka? ( Daniel
Reinhart, TPHP 2018)
 Sorga sejatinya sudah ada sejak dulu, karena sorga adalah kediaman Allah.
Allah menciptakan bumi sebagai tempat tinggal manusia.
 Allah menciptakan neraka sebagai tempat hukuman untuk para malaikat yang
jatuh. Neraka bukan diciptakan untuk untuk manusia. Karena Allah berencana
untuk menyelamatkan mereka.
 Namun karena manusia memilih untuk tidak mau menerima anugerah tersebut
maka manusia menjadi tidak layak, dan masuk ke tempat penghukuman yang
sama dengan para malaikat yang jatuh, yaitu neraka.
17. Bagaimana cara Roh Kudus mengingatkan kita saat kita akan berbuat dosa? (Puput
Indah, TPHP 2016)
 Roh Kudus adalah Allah, wujudnya sesuai namanya yaitu Roh. Roh Kudus diam
di dalam manusia yang mau percaya kepada Yesus Kristus.
 1 Korintus 6:19 - Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh
Kudus yang diam di dalam kamu,…
 Allah sebenarnya sudah ada dalam diri kita orang percaya, namun untuk
mendengar suaranya kita perlu melatih kepekaan kita terhadap Allah.
 Misalnya seseorang yang tahu kalau yang berbicara di telfon adalah orang tua
mereka, sekalipun tidak melihat secara langsung siapa yang berbicara.
 Cara melatih kepekaan kita mendengar suara Allah hanya ada satu. Yaitu sering
berkomunikasi dengan Allah. Yaitu dengan berdoa. Lewat saat teduh pribadi,
kita akan semakin peka suara Allah dalam diri kita yang sedang berbicara untuk
mengigatkan kita apa saja yang tidak boleh kita lakukan
18. Bagaimana cara kita tahu ajaran keselamatan yg kita peroleh adalah yg benar sesuai
Alkitab? Apakah pengajar atau doktrin berpengaruh dalam hal ini? (EC)
 Kebenaran adalah yang paling utama. Dan itu sumbernya hanya ada satu, yaitu
dari Alkitab. Kita mengenal Allah, mengetahui ada keselamtan yang disediakan
buat kita semua bersumber dari Alkitab. Jadi itu prioritas pertama.
 Keselamatan yang diajarkan sangat sederhana. Hanya 2 kalimat kunci saja. 1.
Keselamatan itu adalah anugerah/pemberian dari Allah. 2. Keselamatan hanya
bisa diperoleh dengan percaya kepada Yesus Kristus.
 Saat belajar tentang keselamatan, tentu hal ini semakin diperinci lagi. Dengan
menelaah beberapa ayat maka timbulah konsep keselamatan / doktrin
keselamatan. Sampai di titik ini mulai ada perbedaan-perbedaan. Hal ini
dikarenakan ada pendapat-pendapat dari pikiran individu masing masing-masing
orang.
 Kembalikan saja ke dua prinsip awal. Dengan 2 kalimat kunci, itu semua dapat
diterima oleh semua aliran gereja baik katolik, protestan, ortodoks ditambah lagi
semua jenis denominasi Kristen pasti akan sama. Itulah yang disebut sebagai
kebenaran sejati Alkitab.
 Doktrin yang benar, pengajar yang benar akan selalu selaras dengan Alkitab,
dan akan menghindari perbedaan yang ada karena mengetahui bahwa
sumbernya sebetulnya hanya ada satu saja.

Anda mungkin juga menyukai