Disusun Oleh:
Peni Raswati, S. Kep
11194561911008
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DATA
Nama : An. H Alamat : Guntung Manggis
Tempat/Tgl.lahir : Banjarbaru, 09-07-2018 Agama : Islam
Usia : 2 tahun 11 bulan Suku Bangsa: Banjar
Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Ayah: S1
Nama Ayah/Ibu : Ny. M Pendidikan Ibu: S1
Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta
B. KELUHAN UTAMA
Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak bisa bicara
2. Intranatal:
Jenis persalinan : Normal (pervaginam)
Lama persalinan : ± 15 jam dari kala 1- kala 2
Tempat persalinan : Rumah Sakit
Penolong persalinan : Dokter dan Bidan
Penyulit persalinan : Tidak ada
3. Postanatal:
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan pada saat setelah lahiran, bayi
lahir normal, bayi hanya diberikan ASI dari lahir sampai dengan usia 1 tahun
F. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh: Bila kedua orang tua bekerja, anak di asuh oleh kakek dan
neneknya.
2. Hubungan dengan anggota keluarga: hubungan keluarga baik
3. Hubungan dengan teman sebaya: kurang (pasien hanya bermain dirumah)
4. Pembawaan secara umum: dapat bermain tapi tidak bicara
5. Lingkungan rumah: tempat tinggal pasien adalah lingkungan masyarakat
yang baik
6. Psikologi orang tua:orang tua pasien merasa sangat cemas dengan keadaan
anaknya yang tidak bisa bicara
G. KEBUTUHAN DASAR
1. Makanan yang disukai/tidak disukai : Orang tua pasien mengatakan anaknya
tidak suka makan buah dan sayur.
Selera : Orang tua pasien mengatakan selera makan
anaknya baik
Alat makan yang dipakai : menggunakan piring dan sendok. Makan masih
sering disuapi
Pola makan / jam : 3x sehari
2. Pola tidur : 9 jam (dari jam 20.00 wita sampai dengan pagi
jam 05.00 wita)
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang
dibawa saat tidur, dll) : membawa boneka
3. Mandi : 2x/ hari (pagi dan sore) dibantu orang tua
4. Aktivitas bermain : bermain boneka, masak-masakan
5. Eliminasi : anak masih dibantu oleh orang tua
I. DATA TAMBAHAN
Pemeriksaan Penunjang : Tidak ada
J. Terapi Farmakologis
Tidak ada
K. DATA FOKUS
DS
Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak bisa bicara
Orang tua pasien mengatakan merasa cemas karena anaknya belum bisa bicara
DO
Pasien tampak hanya diam saat bermain
Pasien tampak hanya menyebut satu kata saja
Pasien tampak tidak mau menatap dengan lawan bicara
Pasien tampak mengerti ketika diminta menyusun permainan
Orang tua pasien tampak sering bertanya dan gelisah
Orang tua pasien tampak bingung
II. ANALISIS DATA
MASALAH
DATA KLIEN ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS Gangguan Hambatan individu
Orang tua pasien mengatakan anaknya komunikasi verbal
tidak bisa bicara
Do
- Pasien tampak hanya diam saat
bermain
- Pasien tampak hanya menyebut
satu kata saja
- Pasien tampak tidak menatap
dengan lawan bicara
- Pasien tampak mengerti ketika
diminta menyusun permainan
Ds ansietas Kurang terpapar
Orang tua pasien mengatakan cemas informasi
karena anaknya belum bisa berbicara
Do
- Orang tua pasien tampak sering
bertanya dan gelisah
- Orang tua pasien tampak bingung
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Hari/
(Data Obyektif Tujuan keperawatan, Intervensi keperawatan
Tanggal
dan Data Kriteria Evaluasi
Subyektif)
Kamis, Gangguan NOC NIC
10 Juni komunikasi verbal Anxiety self control Communication
2021 berhubungan Coping Enhancement : Speech
dengan hambatan Sensory function: hearing Deficit
individu & vision 1. Kaji kemampuan anak
DS : Fear sef contro dalam berkomunikasi
Orang tua pasien Setelah asuhan 2. Dorong anak untuk
dilakukan
mengatakan kepewaratan diharapkan berkomunikasi secara
anaknya tidak bisa tidak terdapat gangguan perlahan dan untuk
bicara komunikasi lebih lanjut mengulangi permintaan
DO : seiring dengan dengarkan dengan
1. Pasien tampak perkembangan anak dengan penuh perhatian
hanya diam kriteria : 3. Gunakan kartu baca,
saat bermain 1. Komunikasi:penerimaan, kertas, pensil, bahasa
2. Pasien tampak intrepretasi dan ekspresi tubuh, gambar
tidak menatap pesan lisan, tulisan, dan 4. Berikan pujian positive
dengan lawan non verbal meningkat jika diperlukan
bicara 2. Komunikasi ekspresif 5. Anjurkan kunjungan
3. Pasien tampak (kesulitan berbicar) keluarga secara teratur
mengerti ekspresi pesan verbal dan untuk memberi
ketika diminta atau non verbal yang stimulus komunikas
menyusun bermakna
permaina 3. Komunikasi reseptif
(kesulitan mendengar) :
penerimaan komunikasi
dan intrepretasi pesan
verbal dan nonverbal
4. Gerakan Terkoordinasi :
mampu mengkoordinasi
gerakan dalam
menggunakan isyarat
Kamis, Ansietas NOC : NIC :
10 Juni berhubungan Anxiety control (Kontrol Anxiety Reduction
2021 dengan kurang cemas), (penurunan kecemasan)
terpapar informasi Coping (Koping) 1. Gunakan pendekatan
Ds Impulse control (Kontrol yang menenangkan
Orang tua pasien kemauan/ dorongan 2. Gali kebiasaan
mengatakan cemas hati) komunikasi dan
karena anaknya Setelah dilakukan asuhan stimulus yang
tidak bisa berbicara kepewaratan dalam waktu diberikan orangtua
Do 30 menit, orang tua dapat kepada anaknya
1. Orang tua menerima keadaan putranya dalam berkomunikasi
pasien tampak dengan kriteria: 3. Dengarkan dengan
sering 1. Ibu pasen mampu penuh perhatian
bertanya dan mengidentifikasi dan 4. Terangkan bahwa
gelisah mengungkapkan gejala anak mengalami
2. Orang tua cemas keterlambatan
pasien tampak 2. Mengidentifikasi, perkembangan dan
bingung mengungkapkan dan dapat diperbaiki
menunjukkan tehnik secara maksimal
Hari/ Nomor
No Pukul Implementasi Evaluasi Keperawatan Paraf
Tanggal Diagnosa
1 Kamis 10 10. 30 I 1. Mengkaji kemampuan anak dalam S:
Wita
Juni 2021 berkomunikasi Orang tua pasien mengatakan
Anak belum mampu anaknya masih belum bisa
berkomuniasi secara verbal bicara
2. Mendorong anak untuk O:
berkomunikasi secara perlahan untuk 1. Anak tampak belum
mengulangi permintaan dengarkan mampu berkomunikasi
dengan penuh perhatian secara verbal
anak belum mampu untuk 2. Anak tampak masih sulit
berkomunikasi secara perlahan berkomunikasi dan
untuk mengulangi permintaan mengintrepretasi pesan
3. mengajarkan anak untuk verbal yang di berikan
mengunakan kartu baca, kertas, 3. Anak tampak mampu
pensil, bahasa tubuh dan gambar menggunakan bahasa
untuk meminta sesuatu isyarat kerika meminta
anak mampu mengunakan sesuatu
bahasa tubuh untuk meminta A
sesuatu Masalah belum teratasi
4. memberikan pujian positive jika P
diperlukan Intervensi dilanjutkan no 2 dan
Anak tampa tersenyum ketika 5
mendapat pujian
5. Anjurkan kunjungan keluarga secara
teratur untuk memberi stimulus
komunikas
Keluarga berkujung satu kali
seminggu ke poli anak
2 Jumat 4 11.00 II 1. menggunakan pendekatan yang S
Juni 2021 Wita
menenangkan Orang tua pasien mengatakan
Perawat mengucapkan salam sudah tidak cemas dan
dan menanyakan keadaan ibu mengerti tentang keterlambatan
pasien anak dalam berbicara
2. menggali kebiasaan komunikasi dan O
stimulus yang diberikan orangtua 1. Ibu pasein tampak
kepada anaknya dalam mampu mengidentifikasi
berkomunikasi dan mengungkapkan
Anak menggunakan bahasa gejala cemas yang
isyarat ketika berkomunikasi dialaminya.
3. Dengarkan dengan penuh perhatian 2. Ibu pasein mampung
Mendengarkan informasi yang mengungkapkan tehnik
diberikan ibu pasein untuk mengontol cemas
4. Terangkan bahwa anak mengalami 3. Ibu pasein tampak tidak
keterlambatan perkembangan dan gelisa lagi
dapat diperbaiki secara maksimal A
dalam batas tertentu dengan usaha Masalah teratasi
yang keras dan waktu yang sangat P
panjang secara berkelanjutan Intervensi dihentikan
Ibu pasein mengerti tentang
keterlambatan perkembangan
yang di alami anaknya.
VIII. DIscharge Planing
S:
1. Orang tua mengatakan sudah mengerti tentang sakit yang dialami
anaknya
2. Orang tua pasien sudah mengerti cara mengajarkan yang baik
dilakukan terhadap anaknya
O:
Orang tua pasien tampak lebih tenang
A : Masalah teratasi
P:
1. Mengedukasi orang tua untuk rutin ke rehabmedik sesuai anjuran
dokter
2. Menganjurkan untuk selalu berkomunikasi yang baik kepada anak
walau pun anak tidak mengucapkan kalimat
3. Kontrol ke dokter sesuai anjuran