SEDIAAN: INFUSA
A. TINJAUAN PUSTAKA
`Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan
air pada suhu 90° selama 15 menit.Pembuatannya dengan mencampur simplisia dengan
derajat halus yang cocok dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas penangas
air selama 15 menit terhitung mulai mencapai 90° sambil berkali-berkali diaduk. Serkai
selagi panas melalui kain flanel, tambahakan air panas secukupnya melalui ampas
sehingga diperoleh volume infusa yang dikehendaki ( Anief, 1993).
Infusa daun sena dan infusa simplisia yang mengandung minyak atsiri, diserkai
setelah dinginn. Infusa daun sena, infusa asam jawa dan infusa simplisia lain yang
mengandung lendir tidak boleh diperas. Asam jawa sebelum dibuat infusa dibuang
bijinya dan diremas dengan air hingga massa seperti bubur, buah adasmanis dan buah
adas harus dipecah dahulu. Pada pembuatan infusa kulit kina ditambahakan asam sitrat
10% dari bobot bahan khasiat (Anonim, 1979).
Infusa yang mengandung glikosida antrakinon, seperti kulit Frangula, Purshiana,
ditambahkan Natrium karbonat 10% dari bobot simplisia. Infusa yang mengandung
bahan tidak berkhasiat keras, dibuat dengan 10% simplisia. Khusus untuk simplisia
berikut digunakan untuk 100 bagian infusa yaitu
• Kulit kina : 6 bagian
• Daun digitalis : 0,5 bagian
• Akar ipeka : 0,5 bagian
• Daun kumis kucing : 0,5 bagian
• Sekale kornutum : 3 bagian
• Daun sena : 4 bagian
• Temulawak : 4 bagian
(Anief,1993).
Derajat halus simplisia yang digunakan untuk infusa harus mempunyai derajat halus
sebagai berikut:
• Serbuk 5/8 : Akar manis, daun kumis kucing, daun sirih, daun
• Serbuk 8/10 : Dringo, kelembak
• Serbuk 10/27 : Laos, akar valerian, emulawak, jahe
• Serbuk 22/60 : Kulit kina, akar ipeka, sekale sernutum
• Serbuk 85/20 : Daun digitalis
( Anonim, 1979).
Syarat-syarat infusa yang baik:
✓ Aman, tidak menyebabkan iritasi jaringan dan efektoksis
✓ Jernih, berarti tidak ada partikel padat
✓ Tidak berwarna, kecuali obatnya memang berwarna
✓ Sedapat mungkin isohidlis, pH larutan sama dengan darah dan cairan tubuh lain
yaitu 7,4
✓ Sedapat mungkin isotonis, artinya mempunyai tekanan osmosis yang sama
dengan darah atau cairan tubuh yang lain
✓ Harus steril, suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari
mikroorganisme hidup dan pathogen maupun non pathogen
✓ Bebas pirogen, karena cairan yang mengandung pirogen dapat menimbulkan
demam
(Syamsuni. 2006).
B. Resep
1. Resep Asli
Infusum Ortosiphonis 0,5%
2. Resep Standar
C. DESKRIPSI BAHAN
1. Folium Orthosiphon (daun kumis kucing)
a. Pemerian:bau aromatik lemah,rasa agak asin,pahit,dan sepat
b. Khasiat:Diuretikum
(Anonim,1979).
2. Hexamini
a. Pemerian: hablur,mengkilap,tidak berwarna/warna putih,tidak berbau,rasa
membakar dan manis kemudian agak pahit,jika dipanaskan pada suhu >260
derajat akan menyublim
b. Kelarutan:larut dalam 1,5 bagian air,12,5 etanol 95% p,dan dalam ± 10 bagian
klorofoam
c. Khasiat:Antiseptikum saluran kemih
(Anonim,1979).
3. Aqua Destilata
a. Pemerian:Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau dan berasa,air suling dibuat
dengan menyuling air yang dapat diminum
b. Khasiat:Pelarut
(Anonim,1979).
D. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BAHAN
• Folium orthosiphon: 0.5/100x100 gram=0,5 g=500 mg
• Hexamini: 5 gram
• Aqua Destilata: 100 gram = 100 mL
• Air ekstrak: 2 x 0,5 = 1 gram = 1 Ml
E. KHASIAT
Obat diuretik
Alat:
1. Neraca lengan 8. Panci infusa
2. Kertas timbang 9. Corong
3. Wadah botol 10. Kain kasa
4. Gelas ukur 11. Kompor
5. Anak timbangan 12. Saringan
6. Pipet tetes 13. Beaker glass
7. Sendok tanduk 14. Mortir
Bahan:
1. Folium orthosiphon
2. Hexamini
3. Aqua Destilata
4. Air ekstrak
G. LANGKAH KERJA
Dimasukkan 0,5 g folium orthosiphon yang sudah dipotong-potong ke dalam panci infusa
Masa disaring dengan kain kasa sampai mendapat infusa sejumlah yang diinginkan
Dimasukkan dalam beaker glass, lalu direndam dalam mortir berisi air biasa
H. ETIKET
Apotek
Farmasetika
Sebelum/saat/sesudah makan
I. WADAH AKHIR
J. DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 1993, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek,UGM Press:Yogyakarta.
Praktikan,
(20/454895/FA/12551)