Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

KAK

PENGGUNA ANGGARAN

DINAS KESEHATAN KOTA BANDA ACEH


SATKER/SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA BANDA ACEH
NAMA PA/PPK : LUKMAN, SKM, M.KES

LANJUTAN RELOKASI PEMBANGUNAN


UPTD PUSKESMAS BATOH (OTSUS)

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Lanjutan Relokasi Pembangunan UPTD Puskesmas Batoh (OTSUS)

1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG


Lanjutan Relokasi Pembangunan UPTD Puskesmas Batoh (OTSUS)
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu Pelayanan pada
masyarakat. Keberhasilan pembangunan Indonesia, secara garis
besar dapat diukur dengan tiga parameter, yaitu Derajat Kesehatan
Masyarakat, Derajat Pendidikan Masyarakat, serta Derajat Daya Beli
Masyarakat. Pemerintah merealisasikan tujuan pembangunan
nasional melalui kebijaksanaan menempatkan pemenuhan hak-hak
mendasar setiap warga negara sebagai prioritas utama. Hak-hak
utama tersebut meliputi hak untuk memperoleh kesempatan hidup
sehat dan berumur panjang, hak untuk memperoleh kesempatan
berpendidikan tinggi dan pertumbuhan mental yang sehat, serta hak
untuk memperoleh kesempatan menikmati kehidupan yang sejahtera.

Dari uraian di atas terlihat bahwa derajat kesehatan masyarakat


menempati posisi pertama sebagai indikator keberhasilan
pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan
pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, serta meningkatkan
mutu dan efisiensi pelayanannya.

Dalam kaitannya dengan peningkatan pelayanan kesehatan,


pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI, merencanakan agar UPTD Puskesmas
Batoh sebagai unit Pelayanan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh yang berperan sebagai salah satu mata rantai penting
dalam sistem pelayanan kesehatan, secara bertahap dapat
dikembangkan dan ditingkatkan kelasnya.

Sesuai dengan maksud yang terkandung dalam Garis Besar Haluan


Negara Tahun 2004 dan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun
2000, secara garis besar telah mengamanatkan bahwa:
 Arah pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat;
 Pengelolaan Kesehatan yang terpadu perlu lebih dikembangkan
kualitas pelayanan kesehatan;
 Pengadaan dan peningkatan sarana kesehatan terus
dikembangkan, sejalan dengan peningkatan kualitas, kemampuan
serta penyebaran tenaga kesehatan, pemerataan obat dan
peralatan kesehatan terus ditingkatkan;

 Upaya-upaya perbaikan dan perlindungan kesehatan masyarakat


terus ditingkatkan;
 Pelayanan Kesehatan baik oleh Pemerintah maupun peran serta
swasta dan masyarakat harus mengindahkan prinsip
kemanusiaan, kepatutan dan semangat gotong royong;
 Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 2000, meyebutkan
bahwa, kesehatan adalah keadaan kesejahteraan dari badan,
jiwa/raga dan sosial.

Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan kesehatan


mensinyalir ada
beberapa kecenderungan, diantaranya :
 Derajat kesehatan masyarakat akan menjadi lebih baik bila
didukung oleh upaya upaya khusus yang berhubungan dengan
lingkungan dan upaya kesehatan serta operasionalisasi dan
kebijakan kesehatan secara jelas dan rinci;
 Faktor tenaga kerja, ekonomi, kelestrian Keluarga Berencana,
pendidikan, kualitas partisipasi masyarakat, peran swasta dan
peranan wanita menjadi isu yang penting di masa depan;
 Pembiayaan kesehatan, desentralisasi manajemen kesehatan,
koordinasi intersektoral perencanaan dan teknologi tepat guna,
penelitian dan pengembangan pendukung program harus menjadi
prioritas utama di masa yang akan datang.

Lanjutan Relokasi Pembangunan UPTD Puskesmas Batoh (OTSUS)


adalah salah satu kegiatan dalam tahapan. Tahapan ini sangat
penting artinya sebagai kelanjutan dari pembuatan sarana dan
prasarana pada Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh yang sesuai
dengan adat dan budaya masyarakat Indonesia terutama suku Aceh,
yang kemudian menjadi pedoman bagi pelaksanaan Lanjutan
Relokasi Pembangunan UPTD Puskesmas Batoh (OTSUS)
merupakan salah satu upaya pokok didalam meningkatkan
produktifitas Pelayanan Kesehatan pada masyarakat.

Provinsi Aceh, terutama dalam Kota Banda Aceh merupakan tolak


ukur keberhasilan pembangunan kesehatan dalam Kota Banda Aceh.
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan RI dan upaya-
upaya pelayanan kesehatan yang tertuang dalam GBHN Tahun 2004
yaitu meningkatkan kesehatan rujukan, baik rujukan secara vertikal
maupun secara horizontal dan diinginkannya, pada setiap
Kabupaten/Kota di Indonesia Harus ada sebuah Puskesmas dan
Pustu.

2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud


Maksud dari pekerjaan ini melakukan pekerjaan struktur dan Arsitektur
pembangunan UPTD Puskesmas Batoh yang meliputi pekerjaan :
Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Lantai I, Pekerjaan Lantai II,
Pekerjaan Lain-Lain, Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal sehingga
dapat terealisasi sesuai rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan
sebagai petunjuk bagi pelaksana dalam hal ini pelaksana konstruksi
yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi
atau diperhatikan yang selanjutnya akan diinterpretasikan dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Tujuan
Adapun tujuan pekerjaan ini adalah membantu Dinas Kesehatan Kota
Banda Aceh melalui kegiatan Pembangunan fasilitas sarana
kesehatan UPTD Puskesmas Batoh tahap II tahun anggaran 2021,
untuk menghasilkan suatu bangunan gedung yang representatif,
memenuhisyarat-syarat teknis dan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi struktur
konstruksi dan serta lengkap sesuai dengan anggran biaya yang
dialokasikan. Dengan demikian diharapkan kepada pelaksana
konstruksi dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk
menghasilkan suatu mutu pekerjaan yang berkualitas yang dimaksud
secara maksimal.

3. TARGET/SASARAN a. Target dan sasaran kegiatan ini adalah Lanjutan Relokasi


Pembangunan UPTD Puskesmas Batoh (OTSUS) Dinas
Kesehatan Kota Banda Aceh selesai dilaksanakan sesuai dengan
anggaran yang tersedia;

4. NAMA ORGANISASI Nama organisasi yang menyelenggarakan dan melaksanakan


PENGADAAN pengadaan barang/jasa :
BARANG Satker : Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh
PA : Lukman, SKM, M.Kes

5. SUMBER DANA DAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pekerjaan ini
PERKIRAAN BIAYA bersumber dari DPA Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh;
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini Rp.
8.740.000.000,00 (Delapan milyar tujuh ratus empat puluh juta
rupiah)

6. RUANG LINGKUP, a. Ruang Lingkup Lanjutan Relokasi Pembangunan UPTD


LOKASI Puskesmas Batoh (OTSUS) Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh,
PEKERJAAN, yang terdiri dari komponen kegiatan:
FASILITAS PEKERJAAN LANTAI I
PENUNJANG 1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Persiapan
3. Pekerjaan Struktur
4. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
5. Pekerjaan Lantai dan Penutup Lantai
6. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Kusen, Pintu dll
7. Pekerjaan Plafond
8. Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Ramp, selasar, Tangga Teras IGD dan Poliklinik
11. Tangga Beton Gedung/IGD
12. Tangga Beton Gedung/Lobby

PEKERJAAN LANTAI II
1. Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
3. Pekerjaan Lantai dan Penutup Lantai
4. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Kusen, Pintu dll
5. Pekerjaan Plafond
6. Pekerjaan Water Proofing
7. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
8. Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Ruang Aula
11. PEKERJAAN LAIN-LAIN

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL SITE


1. Sistem distribusi air bersih
2. Sistem Distribusi Air Hujan
3. Sistem Penangkal Petir Dan Pembumian
4. Pekerjaan Kabel Feeder
5. Pekerjaan Box Panel
6. Kabel Tray
7. Pekerjaan Titik Instalasi
8. Pekerjaan Kabel Feeder
9. Pekerjaan Box Panel
10. Kabel Tray
11. Pekerjaan Titik Instalasi
12. Pekerjaan Air Condisioner (AC) Lantai I
13. Pekerjaan Air Condisioner (AC) Lantai II
14. Pekerjaan Sound System Ruang Aula Lantai II
15. Mekanikal Lantai I
16. Mekanikal Lantai II

b. Lokasi kegiatan pekerjaan fisik lapangan ini dilaksanakan di jalan


Turi Utama Gampong Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Kota
Banda Aceh;

7. KUALIFIKASI Kualifikasi Penyedia


PENYEDIA 1. SBU Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan (BG
008) yang masih berlaku;
2. Kualifikasi perusahaan Non Kecil
3. SITU Yang masih berlaku
4. TDP Yang masih berlaku
5. Akte Perusahaan Pendirian dan Perubahan (bila ada)
6. IUJK izin usaha jasa konstruksi dan masih berlaku

8. SURAT DUKUNGAN -
SUB KONTRAK
9. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai diserahterimakan
PELAKSANAAN selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak
PEKERJAAN SPMK diterbitkan, dan pelaksanaan pekerjaan sudah harus selesai
selambat-lambatnya pada bulan Desember 2021
10. TENAGA AHLI 1. Manager Proyek 1 orang, SKA Ahli Manajemen Proyek, Kode
YANG SKA 602, pengalaman minimal 4 Tahun;
DIBUTUHKAN 2. Manager Teknik 1 orang, SKA Arsitek, Kode SKA 101,
pengalaman minimal 4 Tahun;
3. Manager K3 Konstruksi 1 orang, SKA Ahli K3 Konstruksi, Kode
SKA 603, pengalaman minimal 4 Tahun;
4. Manager Administrasi dan Keuangan 1 orang, pengalaman
minimal 3 Tahun

11. KELUARAN PRODUK PEKERJAAN LANTAI I


YANG DIHASILKAN 1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Persiapan
3. Pekerjaan Struktur
4. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
5. Pekerjaan Lantai dan Penutup Lantai
6. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Kusen, Pintu dll
7. Pekerjaan Plafond
8. Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Ramp, selasar, Tangga Teras IGD dan Poliklinik
11. Tangga Beton Gedung/IGD
12. Tangga Beton Gedung/Lobby

PEKERJAAN LANTAI II
1. Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
3. Pekerjaan Lantai dan Penutup Lantai
4. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Kusen, Pintu dll
5. Pekerjaan Plafond
6. Pekerjaan Water Proofing
7. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
8. Pekerjaan Pengecatan
9. Pekerjaan Sanitasi
10. Pekerjaan Ruang Aula
11. PEKERJAAN LAIN-LAIN

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL SITE


1. Sistem distribusi air bersih
2. Sistem Distribusi Air Hujan
3. Sistem Penangkal Petir Dan Pembumian
4. Pekerjaan Kabel Feeder
5. Pekerjaan Box Panel
6. Kabel Tray
7. Pekerjaan Titik Instalasi
8. Pekerjaan Kabel Feeder
9. Pekerjaan Box Panel
10. Kabel Tray
11. Pekerjaan Titik Instalasi
12. Pekerjaan Air Condisioner (AC) Lantai I
13. Pekerjaan Air Condisioner (AC) Lantai II
14. Pekerjaan Sound System Ruang Aula Lantai II
15. Mekanikal Lantai I
16. Mekanikal Lantai II

12. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi meliputi :


KONSTRUKSI 1. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
 Bahan-bahan/material yang diperlukan untuk pelaksanaan yang
memenuhi syarat yang telah ditentukan dan dengan persetujuan
pengguna anggaran dan atau pengawas.
 Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, pelaksana
konstruksi harus mengajukan contoh bahan yang akan
digunakan kepada Konsultan Pengawas yang akan diajukan ke
pengguna anggaran untuk mendapatkan persetujuan. Bahan-
bahan yang tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan atau
yang dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas tidak boleh
digunakan dan harus segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan
selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
 Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Konsultan Pengawas
ternyata masih dipergunakan oleh pelaksana konstruksi, maka
Konsultan Pengawas memerintahkan untuk membongkar
kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
Semua kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pelaksana konstruksi.
 Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai,
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada pelaksana
konstruksi untuk memeriksakan bahan itu ke Laboratorium yang
resmi dengan biaya pelaksana konstruksi. Sebelum ada
kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, pelaksana
konstruksi tidak diizinkan untuk melanjutkan bagian-bagian
pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
2. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan :
1. Molen beton : 2 Unit kap. 0,6 M3
2. Generator Set : 1 Unit 12 KVA
3. Dump Truck : 2 Unit Kap. 4 M3
4. Water Tangker : 1 Unit Kap. 5 M3
5. Mesin Las : 3 Unit Kap. 9000 watt
6. Pick Up : 1 Unit Kap. 1,5 M3

7. Ketentuan penggunaan tenaga kerja;


Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan
yang benar, pelaksana konstruksi harus menyediakan staf teknik
berpengalaman yang cocok sebagaimana yang telah ditentukan
ditentukan. Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus
mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan
untuk pengendalian mutu bahan bahan dan kecakapan kerja,
mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja pelaksana
konstruksi dan memelihara catatan catatan serta dokumentasi
kegiatan.
8. Metode kerja/ prosedur pelaksanaan pekerjaan;
Pelaksana konstruksi harus melampirkan metode pelaksanaan
serta alat-alat yang akan digunakan dalam proyek ini dengan
memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
9. Ketentuan gambar kerja;
 Pelaksana konstruksi harus membuat gambar-gambar
pelaksanaan pekerjaan dilapangan (Shop drawing). Gambar-
gambar tersebut harus dibuat berdasarkan gambar-gambar
pelelangan dan penjelasan pekerjaan yang diberikan;
 Sebelum gambar-gambar pelaksanaan disetujui oleh pihak
pengguna anggaran, Pelaksana konstruksi tidak diperbolehkan
memulai pekerjaan dilapangan;
 Gambar-gambar pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat
ditentukan oleh Pengguna Anggaran. Banyaknya gambar-
gambar yang disampaikan kepada pihak Pengguna Anggaran
harus sesuai dengan kontrak;
 Gambar kerja arsitektur dengan gambar struktur maka yang
dipakai sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah
gambar arsitektur dalam jenis dan kualitas bahan/kontruksi
bangunan adalah gambar struktur. Tidak dibenarkan sama sekali
bagi Pelaksana konstruksi memperbaiki sendiri perbedaan-
perbedaan tersebut diatas. Akibat dari kelalaian Pelaksana
konstruksi, hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pelaksana konstruksi.
10. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk
pembayaran;
a. Pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan
secara bertahap dengan sistim dan jumlah tahap berdasar
kesepakatan;
b. Nilai pembayaran setiap tahap maksimum sebesar prestasi
hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dikurangi 5 %;
c. Pembayaran uang muka kerja kepada Pelaksana konstruksi
maksimal sebesar 20% (Dua puluh persen) dari harga
pekerjaan dapat dilakukan setelah perjanjian ditandatangani
kedua belah pihak dan atas jumlah tersebut Pelaksana
konstruksi memberikan jaminan uang muka;
d. Pembayaran pertama sebesar 30% dari biaya pekerjaan
dibayarkan kepada Pelaksana konstruksi setelah prestasi
pekerjaan mencapai nilai 35% dikurangi angsuran uang muka
sebesar 30%;
e. Pembayaran kedua sebesar 50% dari biaya pekerjaan
dibayarkan kepada Pelaksana konstruksi setelah prestasi
pekerjaan mencapai nilai 55 % dikurangi angsuran uang muka
sebesar 20% dan biaya termijn pertama;
f. Pembayaran ketiga sebesar 70% dari biaya pekerjaan
dibayarkan kepada Pelaksana konstruksi setelah pekerjaan
mencapai nilai 75% dikurangi angsuran uang muka sebesar
20% dan biaya termijn pertama dan kedua;
g. Pembayaran keempat sebesar 95% dari biaya pekerjaan
dibayarkan kepada Pelaksana konstruksi setelah prestasi
pekerjaan mencapai 100% (Serah Terima I) dan diterima oleh
Pengguna Anggaran dikurangi angsuran uang muka sebesar
30% (uang muka sudah harus lunas 100%) dan biaya termijn
pertama, kedua dan ketiga;
h. Pembayaran terakhir sebesar 5% dari harga pekerjaan
dibayarkan kepada Pelaksana konstruksi, setelah selesai
masa pemeliharaan dilaksanakan dengan baik dan sesuai,
dengan melampiri Berita Acara Serah Terima II hasil
pekerjaan;
i. Pembayaran retensi sebesar 5% juga dapat dibayarkan
sebelum selesai masa pemeliharaan dan Berita Acara Serah
Terima II hasil Pekerjaan dengan syarat Pelaksana konstruksi
wajib menyerahkan surat jaminan pemeliharaan sebesar 5%
(lima Persen) dari Harga Pekerjaan;
j. Tahap-tahap pembayaran ini harus dinyatakan dalam berita
acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran yang
disetujui dan ditandatangani oleh Pelaksana konstruksi dan
Pengguna Anggaran;
k. Pembayaran hanya dilakukan melalui rekening Bank milik
Pelaksana konstruksi.
11. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi;
 Pelaksana konstruksi harus membuat dokumentasi pekerjaan
berupa foto-foto berukuran Post Card pada bagian-bagian
pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan dengan
foto warna;
 Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen;
 Saat penggalian pondasi dan pemasangan pondasi;
 Saat pemasangan besi dan pengecoran sloof pondasi,
kolom,plat beton dan ring balk.
 Setelah pekerjaan berakhir Pelaksana konstruksi harus
menyerahkan album foto sebanyak 3 (tiga) set kepada Pengguna
Anggaran dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set untuk
arsip Pengguna Anggaran;
 Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Pelaksana
konstruksi harus melampirkan foto kemajuan pekerjaan sesuai
kontrak (diambil 1 titik bidik);
 Laporan yang dihasilkan dari Lanjutan Relokasi Pembangunan
UPTD Puskesmas Batoh (OTSUS) ini adalah sebagai berikut
Laporan yang berisi :
- Laporan Mingguan
- Laporan Bulanan
- Laporan Akhir
- Laporan Lainnya
12. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi
(Keselamatan dan kesehatan kerja)
 Kiat perusahaan dalam keselamatan kerja;
 Struktur Organisasi dan TUPOKSI K3;
 Konsep K3 pada masing item pekerjaan;
 Metode Solusi K3 per item pekerjaan;
 Metode Penggunaan alat K3 per item kegiatan;
 Metode pengawasan K3;
 Metode Pelaporan K3.

Kota Banda Aceh, 07 Mei 2021


Mengetahui dan menyetujui, Ditetapkan dan Disahkan Oleh
Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen,
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh,

Lukman, SKM, M.Kes Darwis, SKM, M.Kes


Pembina Tk. I IV/b NIP. 19710429 199503 1 001
NIP. 19670415 198901 1 003

Anda mungkin juga menyukai