Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK PERTEMUAN 11

FITOKIMIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : IV
KETUA KELOMPOK : Nanang ( 1900076)
ANGGOTA KELOMPOK : 1. Nelsa Ermisnita (1900077)
2. Nike Fadillah (1900078)
3. Nur A’dilah (1900079)
4. Nur Natasha (1900080)
5. Paradilla Anarul Putri (1900082)
6. Rafifah Permata Ananta (1900085)
7. Rahimah Sarah (1900086)
8. Rhyzha Asparyzha (1900087)

DOSEN PENGAMPU : IHSAN IKHTIARUDIN, M.Si

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
2021
Tugas Kelompok Pertemuan 11

SOAL

1. Proses rekristalisasi dimulai dengan cara melarutkan senyawa tak murni


dalam suatu pelarut. Apabila pada senyawa tersebut terdapat pengotor
yang tak larut,bagaimana cara memisahkan pengotor tersebut dari larutan?

2. Ketika senyawa yang diharapkan (Senyawa X) dan komponen pengotor


dalam jumlah kecil (senyawa Y) telah larut, kemudian larutan didinginkan.
Senyawa manakah yang kita harapkan dapat mengendap (Senyawa X atau
Y)?
3. Pada saat melakukan rekristalisasi, bagaimanakah cara memisahkan
endapan yang terbentuk dari larutannya?
4. Apakah kita bisa melakukan rekristalisasi terhadap senyawa yang telah
murni?
5. Proses pendinginan seperti apakah yang disarankan saat Anda ingin
memurnikan suatu padatan tak murni dengan rekristalisasi?(Pentunjuk:
Video 2)
6. Pada KLT preparatif, setelah dilakukan pengerokan fase diam sepanjang
noda yang ingin dipisahkan, ceritakan apa tahapan-tahapan selanjutnya
yang perlu dilakukan hingga diperoleh senyawa murni?

JAWAB
1. Apabila didalam senyawa tersebut terdapat zat pengotor yang tidak larut,
maka dapat dipisahkan dengan disaring dalam keadaan panas
2. Senyawa X
3. Endapan dapat dipisahkan dengan cara filtrasi vakum. Pastikan pada saat
akan melakukan filtrasi tesebut kita harus mencuci kristal dengan pelarut
dingin untuk menghilangkan senyawa pengotor yang kemungkinan akan
ikut mengkristal bersama senyawa yang direarikristalisasi. Kemudian
Kristal dikeringkan untuk menghilangkan sisa pelarut.
4. Tidak , karena rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari
campuran/pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut
setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Prinsip rekristalisasi adalah
perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan
zat pencampur/pencemarnya. Larutan yang terjadi dipisahkan satu sama
lain, kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara
menjenuhkannya. Jadi, zat yang dimurnikan adalah zat yang tidak murni

5. Proses memurnikan sampel tak murni dengan rekristalisasi pendinginan


lambat. Hal yg harus dilakukan yaitu :
a. Kristal padat tak murni dilaritkan dengan pelarut yg sesuai

b. Lakukan proses rekristalisasi ulang dengan cara pendinginan lambat, hal


ini guna memastikan kita mendapatkan produk yg paling murni

c. Pada dasarnya, sampel yg tidak murni tidak cocok pada molekul kristal.
Hal ini berarti beberapa diantara kekuatan antar molekul pada kristal tidak
murni lebih lemah yg menyebabkan energi dari kristal murni lebih banyak
dilepaskan daripada kristal yg murni.

d. Maka dari itu kita dapat mengubah kristal ketingkat molekul dan
membiarkannya berubah ke kondisi kristal yg stabil dengan kemurnian yg
tinggi

e. Setelah dilarutkan, kemudian samoel dipanaskan agar molekul terpisah


dari pelarut. Lalu dibiarkan dingin sampai molekul sampel membentuk
kristal baru.

f. Pada kristal baru ini, molekul akan masuk dan menempel pada permukaan
kristal (Proses Pembentukan Kristal)

Hal-hal yg harus diperhatikan pada proses pendinginan secara lambat:

Pada beberapa kondisi terdapat senyawa tak murni yg tidak


menempel dengan baik dan benar pada permukaan, yg mana hal ini
menyebabkan senyawa kembali ke bentuk semula, ini disebabkan karna
proses yg berjalan tidak berinteraksi dengan kuat pada permukaan. Sehingga
dapat terbentuk ruang untuk molekul baru yg lebih kuat, yg menyebabkan
hilangnya energi sehingga proses pendinginan berjalan dengan lambat. Hal
ini merupakan tanggung jawab termodinamika untuk menjamin kita
mendapatkan energi yg paling stabli, karena itulah kita diharuskan
melakukan pendinginan secara lambat.

Apabila proses dilakukan dengan cepat, maka pengotor akan jatuh


dari permukaan dan akan terjebak. Sehingga molekul yg diinginkan
diekapitulasi pada permukaan dan hasilnya tidak akan murni. Karna itu
pendinginan secara lambat sangat penting selama proses rekristalisasi.

6. setelah bercak noda disedot dengan alat khusus (craig tube) atau bisa juga
disebut dikerok dengan spatula kemudian disari( diekstraksi) dengan pelarut polar
(misalnya etanol ) , kemudian disaring untuk memisahkan filtrate dengan silika.
Pelarut pada filtrate kemudian diuapkan untuk memperoleh senyawa murni yang
diinginkan

Anda mungkin juga menyukai