Obstetri Ginekologi
Seorang perempuan berusia 34 tahun yang sehat dengan G1P0 datang ke praktik
Anda untuk kunjungan antenatal rutin pada usia kehamila 12 minggu. Ia
memberitahu Anda bahwaia telah behenti mengkonsumsi vitamin prenatal dengan
suplemen zat besi karena vitamin tersebut membuatnya sakit dan ia memilki
kesulitan untuk mengkonsumsi pil tersebut setiap hari. Hasil pemeriksaan
laboratorium prenatalnya menunjkkan hemoglobinnya 12 g/dL dan hematokritnya
39%.
Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan cara yang benar untuk
menasihati pasien ini?
Beritahu pasien bahwa jika ia tidak mengkonsumsi suplemen zat besi, janinya akan
anemia
Beritahu pasien bawah jika ia mengkonsumis makanan yang kaya zat besi, ia tidak
perlu mengkonsumsi suplemen zat besi
Beritahu pasien bahwa jika ia perlu mengkonsumsi kembali suplemen zat besi jika
hemoglobinnya turun di bawah 11 g/dL
Beritahu pasien bahwa ia perlu mengonsumsi suplemen zat besi meskipun ia tidak
anemia dalam rangka memenuhi kebutuhan kehamilan
Beritahu pasien bahwa ia tidak perlu mengkonsumsi suplemen zat besi karena hasil
pemeriksaan laboratorium prenatalnya menunjukkan bahaa ia tidak anemia dan
karena itu ia tidak akan menyerap zat besi dari vitamin prenatal
Seorang anak laki-laki 8 tahun, berat badan 25 kg datang dengan kaki dan tangan
dingin sejak 2 jam yang lalu. Pasien mengalami demam mendadak tinggi sejak 4hari
yang lalu tanpa disertai batuk, pilek, dan diare. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan
anak somnolen, tidak sesak, dan tidak sianosis. Tekanan darah 60/40 mmHg,
denyut nadi 140 kali/menit, frekuensi nafas 24 kali/menit, suhu 370C. pemeriksaan
jantung, paru, abdomen tidak ditemuakn kelainan. Akral teraba dingisn, perfusi
perifer 3 detik. Pada kulit ditemukanpeekie. Laboratorium: hemoglobin 13,5 g/dL,
hematokrit 45%, leukosit 2600/µL, trombosit 53.000 /µL. apakah tata laksana awal
cairan yng tepat?
Dekstrose 5% 1800 ml dalam 24 jam
Ringer asetat 500 ml dalam waktu 1 jam
Ringer laktat 500 ml dalam waktu 10 menit
NaCL 0,9% 300 ml dalam waktu secepatnya
Ringer laktat 250 ml dalam waktu secepatnya
Pasien seorang laki-laki 66 th diantar keluarganya ke IGD karena tidak sadarkan diri
sejak pagi. Sebelumnya pasien sempat tidak mau makan selama 2 hari. Pasie
adalah seorang pasien DM yang telah didiagnosis sejak 12 tahun yang lalu dan
selama ini rutin mendapatkan terapi Glibenklamid 2x5 mg. Pada pemeriksaan fisik
kesadaran somnolen, TD: 140/90 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas
22 x/menit. Tindakan apa yang pertama kali harus dilakukan di IGD?
Berikan Dx 40% intravena
Berikan insulin subkutan
Berikan insulin intravena
Resusitasi cairan
Periksa GDS
Seorang peneliti ingin melakukan penelitian kohort dengan mengkuti sample selama
beberapa tahun.
Apakah uji statistik yang cocok untuk desain penelitian ini?
Uji T
Rasio odds
Risko relatif
Uji chi square
Rasio prevalens
Suatu golongan darah sistem ABO dari populasi mahasiswa FKUI yang ebrjumlah
1000 orang adalah sebagai berikut.
Golongan darah O 360 orang
Golondan darah A 450 orang
Golongan darah B 130 orang
Goongan darah AB 60 orang
Berapakah frekuensi alel A?
0,1
0,24
0,3
0,4
0,6
Seorang anak laki-laki, berusia 5 tahun, dibawa berobat ke dokter pratik umum
karena ibunya merasa ia lebih pendek dari teman sebayanya dan kurang pandai.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter menduga anak tersebut mengalami
kretinism. Hormon apakah yang menjadi penyebab kondisi anak tersebut pada masa
fetus?
Hormon yang disekresikan oleh plasenta
Growth hormone yang disekresikan fetus
Growthh hormone yang disekresikan oleh ibunya
Hormon tiroid yang disekresikan ibunya dan fetus
Insulin like growth factor (IGF 1) yang disekresika oleh ibunya
Dua belas remaja berusia 15 sampai 18 tahun melakukan pendakian selama 21 hari
pada ketinggian 2400 da 5500 m. salah satu anggota ekspedisi, tiba-tiba mengalami
sesak napas dan didiagnosis sebagai acute montain sickness. Apakah otot berikut
yang berperan saat inspirasi pada kondisi di atas?
Otot interkostalis interna dan skalenus
Otot interkostalis eksterna dan skalenus
Otot interkostalis interna dan sternokleidomastoideus
Otot interkostalis eksterna dan oblikus abdominalis interna
Otot transversus thorakalis dan oblikus abdominalis eksterna
Seorang perempuan berusia 54 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada
sejak 8 jam lalu saat sedang merendam cucian. Nyeri terasa sampai tembus ke
punggung dengan durasis ekitar 30 menit, disertai keluar keringat dingin yang
langsung membasahi seluruh baju, mual/muntah (+). Pasien memiliki riwayat DM,
hipertensi, menopause. Pasien pernah berobat ke Puskesmas, namun tidak teratur
dan tidak tahu nama obatnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan klinis tenang, TD
135/191 mmHg, denyut nadi 83 kali/menit, lain-lain dalam batas normal. Sesuai
dengan kondisi apakah keluhan nyeri dada pasien tersebut di atas?
Perikarditis
Non kardiak
Diseksi aorta
Angina pektoris stabil
Sindroma koroner akut
Kolera eltor merupakan penyakit yang endemis di Indonesia. Dan seringkali menjadi
wabah/ upaya pencegahan wabah penyakit kolera harus mencakup berbagai
program yang saing terkait. Berdasarkan kebijakan dari Kemenkes, program apa
yang saat ini sudah BUKAN menjadi bagian dari pencegahan wabah kolera di
Indonesia?
Vaksinas kolera
Penyediaan air bersih
Menjaga sanitasi makanan
Pemberantasan vektor lalat
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
Seorang anak erusia 5 tahun datang ke puskesmas dibawa ibunya dengan keluhan
diare sedikit berdarah dan muntah sejak 1 hari lalu. Pada pemeriksaan fisik anak
terlihat lemas namun turgor masih baik. Hasil pemeriksaan di laboratorium
parasitologi melaporkan telur Trichuris trichiuria ++. Apa nasihat yang disarankan
untuk mencegah infeksi lebih lanjut?
Vaksinasi
Selalu memakai sepatu
Periksa feses secara teratur
Makan obat cacing secara teratur
Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun
Seorang ibu dengan BTA (+) membawa anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun ke
klinik rawat jalan. Ibu tersebut khawatir jika anaknya tertular olehnya. Pada
anamnesis didapatkan saat ini tidak ada keluhan dan tidak ada riwayat demam lama
ataupun batuk lama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak dengan gizi baik dan
pemeriksaan lain dalam batas normal. Pemeriksaan Mantoux menunjukkan indurasi
14 mm. Apakah diagnosis yang paling tepat?
Sehat
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis atipik
Infeksi tuberkulosis
Exposed (terpapar) tuberkulosis
Seoran laki-laki berusia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan
buram mendadak setelah terkena lemparan shuttle cock satu jam yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, pemeriksaan oftalmologis
sederhana didapatkan visus mata kanan 1/60 tidak dapat dikoreksi. Pada segmen
anterior didapatkan hifema dan segmen posterior tidak dapat dinilai. Aakah tata
laksana paling sesuai pada masalah di atas?
Memberikan obat tetes mata antibiotik
Memberikan obat tetes antiglaukoma
Melakukan irigasi pada permukaan bola mata
Merujuk ke dokter spesialis mata di RS terdekat
Melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium darah tepi
Seorang lai-laki berusia 37 tahun datang ke klinik 24 jam dengan keluhan mata
merah sejak 3 hari. Mata juga terasa gatal dan perih serta kotor (belekan).
Penglihatan tidak terganggu. Riwayat trauma pada mata sebelumnya tidak ada.
Beberapa teman kerja pria ini juga mengalami sakit yang sama beberapa hari
sebelumnya. Apakah penyebab mata merah pada pasien ini?
Injeksi silier
Injeksi episklera
Injeksi perilimbal
Injeksi konjungtiva
Injeksi fibrovaskular
Seorang laki-laki usia 5 tahun diantar ibunya ke dokter karena mengalami nyeri
telinga yang berulang. Pada pemeriksaan tampak membran timpani menonjol,
merah, kadang unilateral dan bilateral, kadang-kadang disertai sedikit eksudat
kuning. Kultur menunjukkan adanya Staphylococcus aureus dan Pseudomononas
aeuroginosa. Pemeriksaan terakhir menunjukkan membran timpani kanan yang
perforasi. Terapi antibiotik memberikan respon yang baik. Komplikasi apakah yang
paling mungkin terjadi?
Labyrinthitis
Otosklerosis
Cholesteatoma
Granuloma eosinofilik
Karsinoma sel skuamosa
Progress Test 13; 2013; FKUI
Allergi Immunologi
Seorang anak perempuan, berusia 5 tahun diantar ayahnya dengan keluhan timbul
bentol-bentol kemerahan di seluruh badan dan terasa gata. Keluhan ini timbul
setelah tanpa sengaja pasien makan udang. Keluhan ini sudah pernah terjadi saat
anak berusia 4 tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan takikardia, megi pada
kedua lapang paru, dan urtikaria generalisata. Setelah kondisi dan tanda vital pasien
stabil, terapi apakah yang dapat diberikan?
Kortikosteroid dan adrenalin
Adrenalin dan antihistamin H1 generasi kedua
Adrenalin dan antihistamin H1 generasi pertama
Antihistamin H1 generasi kedua dan kortikosteroid
Antihistamin H1 generasi pertama dan kortikosteroid
Seorang ibu rumah tangga berusia 34 tahu datang ke dokter karena mengalami
ansietas. Keluhan disertai palpitasi, susah tidur, dan keluha tersebut mengganggu
aktivitas sehari-hari. Tidak ditemukan gangguan fisi dan laboratorium. Dokter
mendiagnosis sebagai general anxiety disorder (GAD). Obat apakah yang dapat
mengatasi keluhan?
Zolpidem
Diazepam
Risperidon
Haloperidol
Fenobarbital
Seorang laki-laku berusia 35 tahun datang ke UGD dnegan keluhan badan dan leher
kaku disertai lidah terjulur dan nafas sesak. Sejak 1 tahun pasien sering menangis
sendiri, bicara tidak ‘nyambung’, menjadi lebih sensitif, suka berbicara sendiri, dan
mendenga suara-suara, sering merasa takut ada orang yang ingin berbuat jahat
padanya. Dua minggu lalu pasien dibawa berobat. Setelah minum obat, badan
pasien menjadi kaku dan pasien merasa sulit tidur. Apakah yang terjadi pada
pasien?
Akatisia
Distonia akut
Parkinonism
Tardive dyskinesia
Sindrom neuroleptik maligna
Seorag ibu rumah tangga berusia 33 tahu, telah menikah selama 8 tahun dan belum
memiliki keturunan, datang ke poliklinik dengan keluhan merasa lelah terus menerus
dalam waktu 4 bulan terakhir. Setiap hari perasaannya murung dan dia tidak bisa
lagi merencanakan menu masakan yang biasanya dilakukan dengan baik. Sudah 1
bulan ini ia kehilangan minat untuk bertemu dengan tetangga. Ia merasa tidak
berguna sebagai istri da merasa tidak beruntung seperti teman-temannya. Berat
badannya turun 5 kg. Saat pemeriksaan didapatkan bahwa kondisi fisik dan
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis yang paling
tepat?
Gangguan depresi
Gangguan penyesuaian
Gangguan cemas menyeuruh
Gangguan campuran cemas dan depresi
Gangguan depresi berat dengan ciri psikotik
Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang denga keluhan nyeri kepala yang
dirasakan di seluruh kepala denga rasa ditindih beban berat sejak 6 bulan yang lalu.
Nyeri kepala dirasakan sekitar 5x sebulan terutama jika sedang banyak
pikiran/aktivitas berat. Nyeri kepala membaik dengan istirahat, tidak memberat
dengan mengedan maupun batuk. Pada pemeriksaan fisik terdapat pericranial
tenderness. Apa tatalaksana medikamentosa pertama yang paling tepat pada pasien
ini?
Acetaminofen
Prednison
Tramadol
Manitol
Triptan
Seorang laki-laki umur 56 tahun mendapat serangan jantung saat jalan-jalan di mall.
Pasien langsung dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit yang letaknya di sebelah
mall tersebut. Sesampainya di sana pasien dinyatakan sudah meninggal dan
dilakukan resusitasi, tapi tidak berhasil. Apa penyebab kematian yang paling
mungkin?
Shock
Trombus mural
Fibrilasi ventrikel
Tamponade jantung
Perikarditis serofibrinosa
Seorang laki-laku umur 56 tahun, pasien asma menahun, datang dengan bengkak-
bengkak di kedua tungkai bawah. kelainan anatomi apakah yang dapat ditemukan
pada jantung pasien ini?
Hipertrofi dinding atrium kiri
Hipertrofi dinding ventrikel kiri
Hipertrofi dinding atrium kanan
Hipertrofi dinding ventrikel kanan
Hipertrofi seluruh dinding jantung
Progress Test 13; 2013; FKUI
Kardiologi
Seorang laki-laki, perokok, usia 38 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri
dada disertai penjalaran ke rahang dan lengan kiri. Keluhan ini timbul untuk pertma
kali 3 jam sebelumnya saat sedang bermain futsal. Saat di UGD pasien masih
mengeluhkan nyeri dada dengan skala 7/10. Pemeriksaan tampak sakit sedang, CM
TD 110/80 mmHg nadi 80 kali/menit dengan suara jantung S1 dan S2 normal tanpa
suara tambahan dan tanpa tanda-tanda kongesti. Pemeriksaan EKG
memperlihatkan:
Pasien kemudian diberi oksigen, antiplatelet, nitrat, dan morfin. Rumah sakit terdekat
dengan fasilitas intervensi koroner perkutan membutuhkan waktu tempuh 3 jam.
Tindakan apakah yang paling tepat untuk pasien ini?
Fibrinolisis dengan streptokinase
Fibrinolisis dengan unfractioned heparin
Fibrinolisis dengan “low molecularweight heparin”
Heparinisasi dengan “low molecular weight heparin”
Kirim rumah sakit dengan fasilitas intervensi koroner perkitan untuk revaskularisasi
Pasien laki-laki, 33 tahun dengan keluhan batuk darah 3 hari yang lalu. Setahun
yang lalu pasien telah mendapatkan OAT selama 3 bulan. Pasien mempunyai
riwayat IVDU 8 tahun yang lalu. Saat ini pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal, pasien nampak kakheksia. Sputum BTA +/+/- dan hasil pemeriksaan anti
HIV (+) dengan nilai CD4 absolut 150. Apakah tindakan selanjutnya yang paling
tepat?
Memulai pemberian ARV
Memulai OAT kategori 2
Pemberian OAT seumur hidup
Memulai ARV dan OAT kategori 2 bersamaan
Menunggu hasil pemeriksaan sensitivitas M.Tb
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sulit
bernapas sejak pagi hari. Sejak 4 harisebelumnya mengalami demam, dan
batukberiak kental. Pasien bekerja sebagai petugas keamanan di malam hari dan
memiliki kebiasaan merokok 1 bunkus setiap hari sejak usia 20 tahun. Keadaan
umum pasien tampak sesak, sakit sedang, suhu febris, frekuensi nadi 100x/menit,
frekuensi napas 32x/menit, cepat, dalam. Apakah hasil pemeriksaan darah lengkap
yang mendukung keadaan klinis pasien?
Hitung jenis neutrofil 70%(N: 50-70%)
Leukosit 4.000/µL (N: 5.000-10.000/µL)
Leukosit 15.000/µL (N: 5.000-10.000/µL)
Hitung jenis eosinofil 10% (N: 1-3%)
Laju endap darah 20 mm (N: 0-10)
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ke klinik karena batuk-batuk dan
sesak napas sejak semalam. Batuk pilek sudah dialami sejak 5 hari sebelumnya dan
sudah berobat ke dokter namun tidak membaik. Riwayat sering mengalami demam
dan pilek sejak usia 2 tahun. Menurut dokter keluarga, pasien dinyatakan memiliki
kecenderungan alergi. Apakah hasil pemeriksaan darah lengkap yang endungkung
keadaan klinis pasien?
Leukosit 4.000/µL (N: 5.000-10.000/µL)
Leukosit 15.000/µL (N: 5.000-10.000/µL)
Leukosit 50.000/µL (N: 5.000-10.000/µL)
Hitung jenis eosinofil 10% (N: 1-3%)
LED 15 mm (N: 0-10)
61. Progress Test 13; 2013; FKUI
Neurologi
Seorang laki-laki berusia 32 tahun dibawa ke unit gawat darurat dengan penurunan
kesadaran dan muntah menyemprot setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 2 jam
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran stupor, Skala koma
glasgow : E2M4V2, pupil anisokor dengan diameter sisi kiri 5 mm dan sisi kanan 3
mm, tekanan darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 60 kali/menit, frekuensi napas 20
x/menit tidak teratur. Hasil pemeriksaan CT Scan kepala memperlihatkan gambaran
perdarahan intraserebral. Apakah tipe edema otak yang paling mungkin terjadi pada
kasus di atas?
Edema difus
Edema sitotoksik
Edema interstitial
Edema vasogenik
Tidak terjadi edema otak apapun
Seorang laki-laki usia 52 tahun (BB 70 kg) datang ke UGD RS dalam keadaan
delirium. Suhu tubuh 38,5⁰ C disertai sakit kepala berat dan mual muntah. Telah
dilakukan lumbal pungsi dan pewarnaan gram pada cairan serebro spinal
menunjukkan Gram positif diplokokus dan didiagnosis sebagai meningitis purulenta.
Dari laporan mikrobiologis, sekitar 20% isolate S.pneumonia pada komunitas di
wilayah RS tersebut telah resisten dengan Penicillin G.
Apakah antibiotik terpilih untuk kasus tersebut di atas?
Nafsilin
Amoksisilin
Ampicillin-sulbactam
Cefotaksim plus vankomisin
Amoksisilin asam klavulanat
Seorang anak berusia 8 tahun mengalami perdarahan dari mulut setelah sekitar 1
jam sebelumnya menjalani ekstraksi gigi yang sudah goyah tanpa masalah. Apakah
yang diperlukan untuk mengatasi perdarahannya dalam keadaan darurat?
Cryoprecipitate
Plasma beku segar (FFP)
Imunoglobin intravena
Transfusi Packed red cell (PRC)
Transfusi suspensi trombosit (TC)
Seorang anak berusia 8 tahun mengalami perdarahan dari mulut setelah sekitar 1
jam sebelumnya menjalani ekstraksi gigi yang sudah goyah tanpa masalah.
Pemeriksaan penunjang apakah yang diperlukan?
Darah tepi lengkap
Darah tepi lengkap, BT, PT
Darah tepi lengkap, PT, aPTT
Gambaran darah tepi, BT, aPTT
Darah tepi lengkap, BT, PT, aPTT
Sirkumsisi pada perempuan dianggap tidak etis dan melanggar hak asasi.
Dari sudut pandang prinsip bioetik, sirkumsisi pada perempuan bertentangan
dengan prinsip apa?
Keadilan
Autonomy
Beneficence
Kerahasiaan
Non-maleficence
Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke rumah sakit karena demam selama
2 hari. Dokter umum yang menangani pasien meminta pemeriksaan lab darah,
dengan hasil titer Widal typhi AO 1/320. Pasien didiagnosis demam tifoid dan diobati
dengan Thyampenicol. Setelah minum obat selama 3 hari, kondisi pasien memburuk
sehingga dibawa ke Rumah sakit. Dokter penyakit dalam meminta pemeriksaan lab
ulang dan pasien didiagnosis demam berdarah. Setelah selesai dirawat, pasien
menduga adanya malpraktek yang dilakukan dokter umum karena salah membuat
diagnosis.
Bukti manakah di bawah ini yang dapat dijadikan pembelaan dokter bahwa dia telah
melakukan penatalaksanaan pasien dengan benar?
Rekam medis
Catatan resume medis
Persetujuan tindakan medis
Kesaksian dokter di sidang pengadilan
Kesaksian perawat di sidang pengadilan
Untuk menilai derajat beratnya distress napas pada seorang bayi digunakan skor
downe.
Komponen apakah yang dinilai pada skor Downe?
Frekuensi napas, jenis pernapasan, stridor, retraksi
Frekuensi napas, saturasi oksigen, retraksi, merintih
Frekuensi napas, retraksi, sianosis, air entry, merintih
Frekuensi napas, warna kulit dan mukosa, tonus otot, denyut jantung
Frekuensi napas, suhu bayi, nafas cuping hidung, sianosis, denyut jantung
Seorang anak laki-laki, 6 tahun dibawa ibunya ke RS karena terlihat makin pucat
dan lemas. Terdapat riwayat demam 1 minggu yang lalu, perdarahan disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak sadar dan tampak pucat, gizi kurang,
tampak sesak napas. Tanda vital S: 36,4⁰ C, FN = FJ 104 x/menit, FP 38x/menit.
Jantung BJ I dan BJ II normal, tidak didapatkan bising atau gallop. Paru vesikuler,
tidak didapatkan ronki. Tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah bening maupun
hati dan limpa. Laboratorium : Hb: 6,8 g/dL, leukosit 6700/uL, trombosit 277.000/uL.
Hitung jenis (%) : basofil 1/eosinofil 8/neutrofil batang 3/segmen 60/limfosit
27/monosit 1. MCV 68 fl, MCH 22 pg, MCHC 28%.
Apakah penanganan segera pada pasien ini?
Transfusi PRC sampai Hb 8 g/dL
Transfusi PRC serial dengan observasi ketat
Transfusi PRC disertai pemberian digitalisasi
Rawat di ruang intensif dan berikan oksigen 2 L/m
Transfusi darah diberikan bila terdapat hipoksemia pada hasil analisis gas darah
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa ke IGD karena ditemukan mengalami henti
napas dengan nadi tidak teraba. Pasien telah diintubasi dan mendapat ventilasi
adekuat, juga telah dilakukan pemasangan akses intraosseus namun denyut nadi
masih belum teraba.
Obat apa yang harus segera diberikan?
Lidokain dan atropin
Epinefrin dan atropin
Lidokain dan epinefrin
Norepinefrin dan atropin
Epinefrin dan norepinefrin
72. Progress Test 13; 2013; FKUI
Ilmu Kedokteran Anak
Seorang bayi cukup bulan lahir dengan bedah Caesar atas indikasi gawat janin dan
perdarahan ante partum (PAP) karena Plasenta Previa Totalis. Saat bayi lahir
tampak lemah, tidak bernapas dan biru.
Apakah resusitasi yang paling tepat?
Bolus NaCl 0,9%
Bolus Ca glukonas
Bolus dekstrosa 10%
Bolus natrium bikarbonat
Membungkus bayi dengan plastik
Seorang mahasiswa merencanakan suatu penelitian untuk tugas akhir modul riset.
Setelah melakukan diskusi intensif dengan fasilitator, mahasiswa ini memperoleh
suatu pertanyaan penelitian : “Apakah faktor risiko untuk mortalitas pada pasien
geriatri yang dirawat di Rumah Sakit?” Untuk alasan praktis, mahasiswa
menggunakan desain kasus kontrol untuk menjawab pertanyaan penelitian ini.
Apa yang seharusnya dilakukan dalam studi ini dalam hal urutan pengumpulan data
dan analisis data?
1)menentukan faktor-faktor risiko, 2) melakukan follow up pasien untuk kematian di
rumah sakit, 3) membandingkan tingkat mortalitas dari setiap faktor risiko
1) menentukan pasien yang meninggal, 2) menentukan pasien yang tidak
meninggal, 3) menentukan faktor risiko, 4) membandingkan tingkat mortalitas dari
setiap faktor risiko
1) menentukan faktor-faktor risiko pada pasien yang meninggal, 2) menentukan
faktor-faktor risiko pada semua pasien yang tidak meninggal, 3) membandingkan
faktor risiko pasien yang meninggal dan tidak meninggal
1) menetapkan insidens kematian, 2) menghitung person-time dari masing-masing
subjek dalam studi yang mengalami kematian (kasus) dan yang tidak (kontrol), 3)
membandingkan person-time antara kelompok kasus dan kontrol
1) menyeleksi pasien yang meninggal, 2) melakukan sampling terhadap pasien yang
tidak meninggal, 3) menentukan faktor-faktor risiko, 4) membandingkan ada tidaknya
faktor risiko pada pasien yang meninggal dan tidak meninggal
Sebuah penelitian randomized double blind placebo controlled clinical trial di sebuah
rumah sakit bertujuan untuk mengevaluasi pemberian probiotik pada anak dengan
diare akut. Masing-masing kelompok, baik kelompok perlakuan maupun kelompok
kontrol terdiri atas 50 anak. Luaran (outcome) yang dinilai adalah proporsi anak
tanpa diare setelah pemberian terapi selama 5 hari. Pada kelompok perlakuan ada 5
anak yang tidak mengikuti penelitian sampai akhir sedangkan pada kelompok kontrol
2 anak tidak menyelesaikan penelitian. Pada hari ke lima setelah pemberian terapi,
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat anak yang tidak lagi
mengalami diare sebanyak 36 dan 24 anak, berturut-turut. Penelitian ini menilai
pasien dalam kelompok sesuai randomisasinya. Berapa number need to treat (NNT)
berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas?
NNT = 3
NNT = 5
NNT = 6
NNT =8
NNT = 12
Sebuah penelitian randomized double blind placebo controlled clinical trial di sebuah
rumah sakit bertujuan untuk mengevaluasi pemberian probiotik pada anak dengan
diare akut. Masing-masing kelompok, baik kelompok perlakuan maupun kelompok
kontrol terdiri atas 50 anak. Luaran (outcome) yang dinilai adalah proporsi anak
tanpa diare setelah pemberian terapi selama 5 hari. Pada kelompok perlakuan ada 5
anak yang tidak mengikuti penelitian sampai akhir sedangkan pada kelompok kontrol
2 anak tidak menyelesaikan penelitian. Pada hari ke lima setelah pemberian terapi,
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat anak yang tidak lagi
mengalami diare sebanyak 36 dan 24 anak, berturut-turut. Penelitian ini menilai
pasien dalam kelompok sesuai randomisasinya. Berapa absolute risk difference
antara kelompok probiotik dan kelompok plasebo pada penelitian ini?
8%
12%
20%
24%
30%
Seorang anak berusia 3 tahun datang dengan keluhan BAB tiap 3-4 hari sejak 3
bulan terakhir, sebelumnya BAB tiap hari dengan konsistensi pasta. Manakah
pernyataan berikut yang BENAR sesuai kasus tersebut?
Spina bifida dapat dipikirkan sebagai etiologi pada anak tersebut
“Toilet training” baru bisa diterapkan setelah anak berusia 4 tahun
Konstipasi yang terjadi kemungkinan besar akibat kelainan organik
Evakuasi tinja adalah tatalaksana awal sebelum diberikan pelembut tinja
Diet dan toilet training merupakan komponen penting tatalaksana konstipasi pada
anak minimal usia 4 tahun
Seorang bayi lahir dengan berat lahir 4.000 gram, nilai APGAR 9/10. Beberapa jam
setelah lahir dilaporkan bayinya biru. Saat dilaporkan biru dan dokter curiga
penyebabnya gangguan jantung. Apakah yang sebaiknya diberikan pada bayi?
Oksigen
Digoksin
Ibuprofen
Furosemid
Prostaglandin
Bayi baru lahir dengan denyut jantung lambat (DJ < 60 kali/menit). Setelah
mendapat ventilasi tekanan positif adekuat tindakan lanjutan apakah yang perlu
dilakukan?
Bolus cairan
Pijat Jantung
Pemberian vit K
Pemberian adrenalin
Dihentikan resusitasi karena diperkirakan sudah terjadi kerusakan otak
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan utama
bengkak seluruh tubuh. Sejak 7 hari yang lalu badan pasien bengkak terutama pagi
hari di sekitar wajah dan kelopak mata. Bengkak berkurang pada sore hari. Hasil
pemeriksaan fisik: kompos mentis, edema anasarka, tekanan dalam batas normal.
Hasil laboratorium urin: protein ++++, leukosit 4-5 LPB, eritrosit 4-6/ LPB. Ureum
serum : 20 mg/dL, kreatinin serum: 0,6 mg/dL. Pada kasus tersebut diatas
pemeriksaan penunjang apakah yang sangat diperluukan untuk menegakkan
diagnosis?
Kadar gula darah
Kadar albumin darah
Kadar kolesterol darah
Kadar komplemen C3 darah
Kadar ureum dan kreatinin darah
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit karena terlihat
makin pucat dan lemas. Terdapat riwayat demam 1 minggu yang lalu, perdarahan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak sadar dan tampak pucat, gizi
kurang, tampak sesak napas. Tanda vital S: 36,4⁰ C, FN=FJ 104 x/menit, FP 38
x/menit. Jantung BJ I dan II normal, tidak didapatkan bising atau gallop. Paru
vesikuler, tidak didapatkan ronki. Tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening maupun hati dan limpa. Laboratorium: Hb 6,8 g/dL, leukosit 6700/uL,
trombosit 277.000/uL. Hitung jenis (%) : basofil 1/eosinofil 8/netrofil batang
3/segmen 60/limfosit 27/ monosit 1. MCV 68 fl, MCH 22 pg, MCHC 28%.Anamnesis
tambahan apakah yang perlu ditanyakan?
Riwayat nutrisi
Riwayat persalinan ibu
Riwayat imunisasi BCG
Riwayat pemakaian obat-obatan
Riwayat morbiditas saat ibu hamil
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit karena terlihat
makin pucat dan lemas. Terdapat riwayat demam 1 minggu yang lalu, perdarahan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak sadar dan tampak pucat, gizi
kurang, tampak sesak napas. Tanda vital S: 36,4⁰ C, FN=FJ 104 x/menit, FP 38
x/menit. Jantung BJ I dan II normal, tidak didapatkan bising atau gallop. Paru
vesikuler, tidak didapatkan ronki. Tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening maupun hati dan limpa. Laboratorium: Hb 6,8 g/dL, leukosit 6700/uL,
trombosit 277.000/uL. Hitung jenis (%) : basofil 1/eosinofil 8/netrofil batang
3/segmen 60/limfosit 27/ monosit 1. MCV 68 fl, MCH 22 pg, MCHC 28%.
Pemeriksaan lain apakah yang perlu dilakukan untuk mencari etiologi?
Foto toraks
Analisa gas darah
Pemeriksaan urinalisa
EKG atau echocardiografi
Pemeriksaan feses lengkap
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit karena terlihat
makin pucat dan lemas. Terdapat riwayat demam 1 minggu yang lalu, perdarahan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak sadar dan tampak pucat, gizi
kurang, tampak sesak napas. Tanda vital S: 36,4⁰ C, FN=FJ 104 x/menit, FP 38
x/menit. Jantung BJ I dan II normal, tidak didapatkan bising atau gallop. Paru
vesikuler, tidak didapatkan ronki. Tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening maupun hati dan limpa. Laboratorium: Hb 6,8 g/dL, leukosit 6700/uL,
trombosit 277.000/uL. Hitung jenis (%) : basofil 1/eosinofil 8/netrofil batang
3/segmen 60/limfosit 27/ monosit 1. MCV 68 fl, MCH 22 pg, MCHC 28%. Apakah
diagnosis banding pada pasien ini?
Anemia defisiensi besi
Anemia karena eosinophilia
Anemia karena penyakit kronis
Anemia hemolitik karena infeksi
Anemia defisiensi besi dan asam folat
Seorang anak usia 2 tahun, tidak pernah imunisasi, mengalami demam selama 2
minggu naik-turun, 5 hari sebelum masuk rumah sakit terdapat kejang umum,
setelah kejang anak tampak lebih banyak tidur.
Dari anamnesis tersebut diagnosis apakah yang paling mungkin?
Ensefalitis
Meningitis virus
Meningitis purulenta
Meningitis tuberculosa
Kejang demam kompleks
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan buang air besar (BAB) encer
berdarah makin hebat sejak 3 hari yang lalu. Sejak 6 bulan yang lalu pasien
mengeluh sering sakit perut, BAB encer berdarah, kadangkala pasien merasa
meriang dan demam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis.
Berat badan 65 kg, tinggi badan 170 cm, suhu 37,5⁰ C, konjungtiva pucat. Nyeri
tekan perut kiri bawah (+), tungkai kiri: pyoderma gangrenosum (+). Apakah masalah
pasien tersebut?
Hemoroid
Kolitis radiasi
Kanker kolon
Kolitis ulseratif
Sindrom usus iritabel
Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke klinik dengan keluhan demam yang
hilang timbul dan diare berkepanjangan sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga sering
mengeluh batuk berdahak dalam sebulan terakhir. Pasien belum menikah dan
bekerja sebagai supir bus antar kota. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kompos
mentis, TB 170 cm, BB 58 kg, TD 120/80, nadi 90 x/menit, RR 18 x/menit, T 37,8⁰ C.
Di lidah didapatkan bercak putih, pada auskultasi paru tidak didapatkan ronki, bising
usus normal. Pemeriksaan terpenting apa yang sebaiknya akan Anda lakukan pada
pasien ini?
HIV viral load
Hitung sel CD4
Anti HIV penyaring
Foto polos abdomen
Mikrobiologi swab tenggorok
Seorang laki-laki 48 tahun datang dengan keluhan sering terbangun malam hari
untuk buang air kecil sejak 3 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan
lemas, cepat haus, dan terdapat penurunan berat badan. Pasien kemudian datang
ke dokter dilakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan didapatkan hasil GDS
180 mg/dL.
Sesuai dengan algoritma diagnosis DM pada konsensus Perkeni 2011, pemeriksaan
apa lagi yang sebaiknya dilakukan untuk memastikan diagnosis pada pasien ini?
HbA1c
Tidak perlu
Funduskopi
GDS atau GDP
TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral)
Seorang laki-laki 48 tahun, datang ke klinik dengan keluhan berat badan turun 5 kg
dalam 1 bulan terakhir. Terdapat polidipsia dan poliuria sejak 2 bulan, tetapi tidak
ada pollifagia. Sebelumnya tidak diketahuin adanya diabetes, hipertensi atau sakit
paru-paru pada pasien maupun keluarganya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Tampak sakit sedang, kompos mentis, TB : 162 cm, BB : 56 kg, Tekanan darah
150/100 mmHg, denyut nadi: 80 x/menit reguler, frekuensi nafas: 16 x/menit, suhu
afebris. Hasil laboratorium: Hb 12,3 g/dL, leukosit 6900/ul, Ht 35%, trombosit
385.000/ul, LED 92 mm/H, SGOT 37 U/L, SGPT 26 U/L, ureum 69 mg/dL, kreatinin
2,5 g/dL, gula darah (N) 132 mg/dl, (PP) 244 mg/dl. Urinalisis : Prot (2+) Glukosa (+),
EKG : left ventricular hypertrophy, foto dada: infiltrat di apeks kedua paru.
Rencana terapi apakah yang diperlukan pada pasien ini?
Modifikasi gaya hidup, diet tinggi protein
Modifikasi gaya hidup, diet tinggi protein + insulin
Modifikasi gaya hidup, diet rendah protein + insulin
Modifikasi gaya hidup, diet tinggi protein + obat hipoglikemik oral
Modifikasi gaya hidup, diet rendah protein + obat hipoglikemik oral
Seorang perempuan berusia 40 tahun, ibu rumah tangga, datang ke klinik dengan
keluhan peningkatan berat badan sejak setahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/80 mmHg. Frekuensi nadi 60 x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit,
afebris. Berat badan 60 kg dan tinggi badan `149 cm. Berdasarkan indeks massa
tubuh asia pasifik, termasuk kategori apakah pasien ini?
Obese I
Obese II
Overweight
Underweight
Normoweight
Seorang laki-laki berusia 50 tahun menjalani pemeriksaan rutin tahunan. Pada saat
ini tidak ada keluhan. Ayahnya menyandang DM tipe 2 dan meninggal usia 55 tahun
oleh karena serangan jantung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
160/100 mmHg, denyut nadi 88x/menit, tinggi badan 155 cm, dan berat badan 60 kg.
Pada pemeriksaan darah didapatkan kadar glukosa darah puasa 128 mg/dL dan 2
jam sesudah makan 172 mg/dL, asam urat 6,5 mg/dL, kolesterol LDL 180 mg/dL dan
trigliserida 260 mg/dL, asam urat 6,5 mg/dL.
Upaya pencegahan diabetes apakah yang dapat anda sarankan pada pasien ini?
Lifestyle modification
Lifestyle modification + Acarbose
Lifestyle modification + Metformin
Lifestyle modification + Pioglitazone
Lifestyle modification + insulin basal
Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke klinik mengeluh sesak yang dirasakan
semakin meningkat dalam 3 hari terakhir. Dari anamnesis diketahui pasien merokok,
batuk berulang, dahak purulen meningkat dan jarang berolahraga. PF: TD 120/75
mmHg, N: 108 x/menit, reguler, FP : 28 x/menit, dangkal, T: 37,5⁰ C, JVP 5-0
cmH2O. Apakah tindakan yang akan anda lakukan?
Hemodinamik stabil dan sesuai dengan prinsip triage, segera rujuk pasien ke RS
umum terdekat untuk diagnosis dan terapi selanjutnya
Kasus ini sesuai dengan kasus kritikal paru ( edema paru atau obstruksi jalan napas)
yang memerlukan segera perawatan RS pusat paru/tipe B
Bila pemeriksaan fisik jantung dan EKG sesuai cor pulmonale, maka kasus ini
kemungkinan termasuk emergenis non kritis paru yang setelah distabilisasi dirujuk
ke pusat paru/RS tipe B atau C
Bila pemeriksaan fisik dan EKG jantung sesuai cor pulmonale, maka kasus ini
kemungkinan termasuk emergensi kasus paru dengan kemungkinan PPOK, yang
dapat ditangani di fasilitas primer
Bila pemeriksaan fisik jantung dan EKG sesuai cor pulmonale, maka kasus ini
kemungkinan termasuk emergensi non kritis jantung yang setelah stabilisasi dirujuk
ke pusat jantung/RS tipe B atau C
Seorang wanita berusia 25 tahun G1P0A0 datang ke UGD dengan keluhan keluar
darah segar dari vagina sejak 1 hari sebelum ke RS. Darah yang keluar disertai
gumpalan dan pasien harus mengganti pembalut 4 kali dalam sehari. Ia juga
mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital normal dan tidak ditemukan tanda-tanda akut abdomen. Pemeriksaan dengan
spekulum memperlihatkan ostium cervix dalam keadaan tertutup dengan fluxus
minimal. Pada pemeriksaan dalam didapatkan uterus berukuran normal, ostium
tertutup, tidak ditemukan massa pada adneksa dan tidak ada nyeri gerak pada
serviks.
Bila pemeriksaan USG memperlihatkan janin tunggal, hidup, dengan presentasi
kepala, perkiraan berat janin 950 gram dan biometrik janin sesuai dengan usia
kehamilan 27 minggu dengan AFI 9 dan profil biofisik yang dimodifikasi 8, maka
tatalaksana apakah yang tepat untuk pasien ini?
SC cito
Induksi persalinan
Pemberian diet tinggi protein
Rawat di RS untuk observasi
Rujuk ke spesialis kebidanan dan kandungan
Seorang wanita berusia 40 tahun datang untuk pemeriksaan rutin. Selama ini
menstruasi yang dialami teratur dan tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan panggul
tidak ditemukan kelainan. Sepuluh hari kemudian, dari hasil pap smear menunjukkan
“high grade squamous intraepithelial lesion”
Tatalaksana apakah yang tepat untuk pasien ini?
Punch biopsy
Histerektomi
Biopsi kolposkopi
Dilatasi fraksional dan kuretase
Ulangi pap smear 3 bulan kemudian
Seorang wanita berusia 40 tahun datang untuk pemeriksaan rutin. Selama ini
menstruasi yang dialami teratur dan tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan panggul
tidak ditemukan kelainan. Sepuluh hari kemudian, dari hasil pap smear menunjukkan
“high grade squamous intraepithelial lesion”. Pasien datang pada Anda dengan
keluhan perdarahan pasca coitus. Saat itu hari ke-5 dalam siklus menstruasinya dan
pada pemeriksaan ditemukan fluor albus dan erosi pada serviks yang mudah
berdarah.
Tatalaksana apakah yang Anda tetapkan untuk pasien ini?
Lakukan pap smear
Rujuk untuk kolposkopi
Lakukan punch biopsy pada daerah yang erosi
Meminta pasien datang kembali setelah menstruasi selesai
Lakukan tes inspeksi visual dengan pemberian asam asetat (IVA)
Seorang wanita berusia 25 tahun G1PO dengan siklus menstruasi yang tidak teratur,
datang ke klinik Anda untuk memeriksakan kehamilan. Pemeriksaan USG
menunjukkan janin hidup sesuai dengan usia kehamilan 8 minggu. Kadar hematokrit
dan hasil pemeriksaan laboratorium lainnya dalam batas normal. Pasien khawatir
karena belum mengonsumsi vitamin ataupun mineral sebelum kehamilan.
Saran apakah yang dapat Anda berikan untuk pasien ini?
Konsumsi vitamin dan 1 mg asam folat setiap hari
Konsumsi 200 mg kalsium dan 4 mg asam folat setiap hari
Konsumsi vitamin, 4 mg asam folat dan 1200 mg kalsium setiap hari
Konsumsi 60 mg zat besi dan 250 mikrogram asam folat 1-2 kali per hari
Konsumsi vitamin, 400 mikrogram asam folat dan 1 gram zat besi setiap hari
Seorang anak berusia 3 tahun datang dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
BAB berdarah, tidak disertai perut kembung. Tiap kali BAB berdarah segar disertai
benjolan yang keluar dari anus.
Apa diagnosis yang tepat dari keluhan-keluhan tersebut?
Ca colon
Polip rekti
Invaginasi
Prolaps rekti
Hemoroid interna
Setelah operasi usus buntu satu bulan yang lalu seorang laki-laki berusia 18 tahun
mengeluh luka diperutnya masih terasa gatal, luka tersebut masih basah dan merah
meskipun sudah diberi antiseptik.
Defisiensi apakah yang paling mungkin dialami pasien?
Biotin
Niasin
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B6
Seorang bayi perempuan, usia 3 hari di bawa oleh ibunya ke RSCM karena lahir
dengan bibir sumbing. Sang ibu menyatakan bahwa bayinya tidak pandai menyusu
dan sering tersedak saat minum. Dari inspeksi tampak celah terdapat pada satu sisi,
baik pada bibir maupun palatum. Apakah yang menyebabkan kecacatan pada bayi
tersebut?
Defisiensi mesenkim dalam prominensia maksila
Cacat perkembangan palatum sekunder dan distorsi pertumbuhan prosesus palatal
lateral
Kegagalan penyatuan prominensia nasal medial dan pembentukan prosesus palatal
medial
Kegagalan prominensia maksila sisi yang terkena untuk menyatu dengan
prominensia nasal medial
Kegagalan masa mesenkimal kedua prominensia maksila untuk bertemu dan
bersatu dengan prominensia nasal medial yang telah menyatu
Seorang ibu datang ke rumah sakit dengan khawatir karena bayinya tidak dapat
buang air besar sejak lahir. Setelah diperiksa dokter ternyata lubang anus bayi
tersebut tidak terbentuk. Disebut apakah kelainan ini?
Amelia
Atrofi ani
Atresia ani
Aplasia ani
Agenesis ani
Seorang bayi dilahirkan dari seorang ibu dengan hepatitis B antigen (+).
Apa tatalaksana yang harus dilakukan pada bayi tersebut?
Tunda imunisasi hepatitis B
Segera berikan imunoglobulin hepatitis B saja
Berikan imunisasi hepatitis B dan imunoglobin dalam satu semprit
Segera berikan imunisasi hepatitis B dan immunoglobulin di sisi yang sama
Berikan imunisasi hepatitis B dan immunoglobulin pada tungkai bawah yang
berbeda
Seorang ibu membawa bayinya usia 9 bulan, dengan riwayat imunisasi DPT dan
hepatitis B serta polio pada umur 2 dan 4 bulan. BCG sudah diberikan pada waktu
baru lahir.
Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai imunisasi DPT?
Perlu disimpan di freezer
Merupakan vaksin tunggal
Dapat diberikan pada dewasa
Tidak mempunyai efek samping
Dapat digabung dengan vaksin hepatits B, vaksin polio dan haemophilus influenza
tipe B
Seorang perempuan 23 tahun datang karena diare berat dan didiagnosis mengalami
infeksi HIV. Pada pemeriksaan didapatkan indeks massa tubuh (IMT) 15,5 kg/m 2.
Terapi gizi apa yang pertama harus diberikan?
Probiotik
Antioksidan
Imunonutrien
Kecukupan kalori
Suplemen vitamin dan mineral
Demam berdarah dengue atau DBD biasa menyerang saat musim penghujan.
Demam ini bisa menjadi penyakit yang mematikan jika tidak segera ditangani.
Khususnya, anak-anak seringkali menjadi sasaran dari gigitan nyamuk yang
menyebabkan penyakit ini. Jakarta pun rawan DBD. Kasus terakhir terjadi di Jakarta
Utara. Pada Januari hingga September 2011 sebanyak 472 warga Jakarta Utara
terkapar diserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Untuk tahun 2012
Jakarta sangat rentan terjadi DBD. Apalagi menurut data Badan Metereologi,
Klimatologi dan Geofisika, bulan Desember 2011 dan Januari sampai paruh pertama
bulan Februari 2012 adalah jangka waktu turun hujan untuk wilayah DKI Jakarta.
(sumber: www.kompasiana.com)
Berdasarkan berita di atas, faktor epidemiologis apakah yang paling berperan dalam
penyebaran penyakit demam berdarah?
Faktor waktu
F aktor tempat
Faktor manusia
Ketiga faktor epidemiologi tersebut sama kuat peranannya
Peranan ketiga faktor epidemiologi tersebut tidak dapat diperbandingkan