Anda di halaman 1dari 63

Pria 60 tahun, datang ke IGD dengan batuk berdahak hijau sejak 1

hari lalu. Enam hari lalu pasien berobat ke dokter dan didiagnosis
influenza. Keluhan sempat membaik, tetapi sejak 1 hari lalu batuk
bertambah sering dan produktif. Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan suhu 39,2oC, frekuensi napas 30 kali/menit, ronki
lapangan bawah paru kiri. Pada rontgen toraks, didapatkan
infiltrat di lapangan bawah paru kiri. Pasien menderita DM dan
insufisiensi ginjal sejak 3 tahun terakhir ini.
Sebenenarnya penyakit yang diderita pasien tersebut bisa dicegah
dengan melakukan:
a. Vaksinasi pneumokok konjugat setiap tahun
b. Vaksinasi influenza setiap tahun
c. Vaksinasi influenza setiap 3 tahun
d. Vaksinasi pneumokok polisakarida setiap tahun
e. Vaksinasi pneumokok konjugat setiap 3 tahun
Seorang wanita 83 tahun dengan keluhan kurang semangat saat
beraktivitas, sulit berkonsentrasi bila diajak berbicara, sering
lupa nama anak dan cucu. lebih sering dirumah saja sejak suami
meninggal. Ada keluhan susah tidur dan sering mengantuk.
Riwayat hipertensi 18 tahun dengan ampodipin 5 mg. skor BDI
13/15 MMSE 22/30. apakah diagnosa yang tepat pada pasien ini:
a. delirium
b. pseudodemensia
c. sindrom Alzheimer
d. Demensia vascular
e. Demensia tipe lain
Seorang wanita berusia 76 tahun dirawat di rumah sakit karena pneumonia.
Menurut anak perempuan pasien, pasien tidak sedang mengonsumsi obat-
obat tertentu di rumah. Pasien juga tidak pernah mengonsumsi alkohol atau
merokok.
Perawat malam itu melaporkan bahwa pasien cemas, gelisah, dan sangat
gelisah. Perawat menyatakan bahwa mungkin pasien berhalusinasi, ketika
tingkat kesadarannya berubah.
Berdasarkan Confusion Assessment Method (CAM), manakah faktor-faktor
di bawah ini yang diperlukan?
a. Ketidakpedulian dan ketidakteraturan dalam berpikir
b. Perubahan akut pada status mental dan ketidakteraturan dalam berpikir.
c. Perubahan akut pada status mental dan menurunnya level perhatian.
d. Perubahan akut pada status mental dan menurunnya level perhatian,
disertai ketidakteraturan dalam berpikir dan tingkat kesadaran yang
berubah.
e. Perubahan akut pada status mental dan tingkat kesadaran.
Seorang laki – laki berusia 75 tahun kontrol berobat dengan keluhan mengompol
sejak seminggu. Pasien pasca perawatan rumah sakit karena strok. Pasien
mengeluh terdapat ketidakmampuan menunda berkemih setelah sensasi bekemih
muncul sehingga kadang – kadang mengompol sebelum mencapai toilet. Pada siang
hari pasien berkemih 1-2 jam sekali, sedangkan pada malam hari pasien berkemih
hingga 4 kali. Terdapat riwayat diabetes mellitus dan hipertensi sejak 20 tahun yang
lalu, serta riwayat operasi prostat TURP 5 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan hemiparesis sinistra dengan kekuatan motorik 4, pasien dapat berjalan
tanpa alat bantu. Pada pemeriksaan colok dubur tidak ada pembesaran prostat dan
tidak ada feses di rectum. Hasil urinalisis: leukosit 0-1/LPB, eritrosit 0/LPB, nitrit (-),
glukosa darah nuchter 120 mg/dl, dan 2 jam post prandial 170 mg/dl.
Salah satu kemungkinan diagnosis inkontinensia urin yang benar pada pasien ini
adalah :
A. Inkontinensia Urin tipe Urgensi subtipe sensorik akibat stroke
B. Inkontinensia Urin tipe Stress akibat diabetes mellitus
C. Inkontinensia Urin tipe Fungsional akibat adanya obstruksi saluran kemih
D. Inkontinensia Urin tipe Fungsional akibat kelemahan otot dasar panggul
E. Inkontinensia Urin tipe Overflow akibat diabetes mellitus
Pasien laki-laki 74 tahun dengan keluhan luka pada daerah
bokong. Sejak tiga hari yang lalu pasien hanya dapat berbaring
di tempat tidur. Sebelumnya pasien mengalami jatuh saat
berada dikamar mandi. Metode pemeriksaan fisik manakah
yang paling tepat untuk menentukan diskrepansi panjang
tungkai pasien dengan posisi berbaring?
A. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior inferior dengan
malleolus medialis
B. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior inferior dengan
malleolus lateralis
C. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior superior dengan
malleolus medialis
D. Mengukur panjang antara spina iliaka anterior superior dengan
malleolus lateralis
E. Mengukur panjang antara simfisis pubis dengan malleolus medialis
Tn. D, 70 tahun, dibawa keluarganya ke dokter dengan keluhan sering merasa
lelah sejak 3 bulan terakhir. Adanya disabilitas dan seringnya kejadian jatuh
menyebabkan aktivitas fisik os terbatas. Cara berjalan yang lambat dan
endurans fisik yang lemah sehingga anaknya memerlukan paramedis untuk
merawat orang tuanya di rumah. Selama ini os menderita diabetes melitus
sejak 8 tahun yang lalu, tidak teratur minum obat. Riwayat terkena stroke
sebelumnya tidak ada. Dari pemeriksaan fisik, sens compos mentis, tekanan
darah 130/80 mmHg, nadi 82 x/mnt, RR 20 x/mnt, temp 36,5 C.
Pada kasus ini, untuk mendeteksi awal gangguan yang terjadi sebaiknya
dilakukan pemeriksaan:
A. Kekuatan genggam tangan
B. Pengukuran massa otot
C. Kecepatan berjalan
D. Pemeriksaan MRI dan CT scan
E. Indeks massa tubuh dan berat badan
Seorang wanita berusia 65 tahun datang ke poli dengan masalah berkemih. Dia
mengatakan bahwa kadang-kadang ia secara tidak sengaja kencing saat terbatuk
atau bersin. Keluhan ini sudah berlangsung selama sekitar 3 bulan. Sekitar 6 bulan
sebelumnya, pasien mengalami masalah serupa dan disarankan melakukan latihan
dasar panggul serta modifikasi gaya hidup. Namun hingga saat ini, langkah-
langkah tersebut belum membantu mengurangi keluhannya. Pasien menyangkal
gejala nokturia, frekuensi, atau urgensi. Pasien tidak memiliki masalah medis
lainnya.
Pada pemeriksaan, tanda-tanda vital stabil. Pemeriksaan panggul menunjukkan
atrofi vagina. Ketika pasien diminta untuk batuk dalam posisi litotomi, ada
kebocoran urin sekitar 30 detik setelah batuk dan sulit untuk berhenti.
Hitung darah lengkap, glukosa plasma, elektrolit serum dan urinalisis dalam batas
normal.
Manakah langkah selanjutnya yang paling tepat?
a. Konsul sejawat SpOG untuk pemasangan pesarium vagina
b. Memasang Mid-Urethral Sling
c. Memulai terapi estrogen
d. Memulai terapi trial dengan Alpha-Adrenergic Agonists
e. Pemeriksaan studi urodinamik
Seorang laki-laki 67 tahun datang dengan keluhan nyeri pada lutut.
Nyeri dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, yang semakin memberat sejak
3 bulan lalu. Pada pemeriksaan lutut didapatkan krepitasi bilateral.
Dari pemeriksaan lain dan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menilai adanya instabilitas
dan resiko jatuh pada pasien di atas adalah :
a. Uji The Timed Up and Go, Uji Menggapai Fungsional, pemeriksaan
Rontgen Genu
b. Uji The Timed Up and Go, Uji Menggapai Fungsional, Uji
Keseimbangan Berg
c. Uji menggapai fungsional, Uji Keseimbangan Berg, pemeriksaan
Rontgen Genu
d. Uji menggapai fungsional, pemeriksaan Rontgen Genu, Uji Lingkup
Gerak Sendi
e. Uji The Timed Up and Go, Uji Keseimbangan Berg, Uji Lingkup Gerak
Sendi
Wanita 85 tahun dirawat untuk pengobatan pneumonia dengan
hipoksia. Pasien diberikan suplementasi oksigen dengan nasal kanul,
dan diberikan IV antibiotik, dan diberikan heparin subkutan untuk
pencegahan penyakit tromboemboli. Hari ketiga perawatan pasien
mulai menunjukkan respon terhadap terapi dan gejala hipoksia
membaik, dan disiapkan untuk pulang esok harinya. Saat malam hari,
pasien jatuh ke samping tempat tidur saat akan berusaha duduk
sendiri. Penyebab jatuh pada pasien:
A. Restrain menyebabkan acute confusional state
B. Gagal penggunaan kateter foley untuk menurunkan kebutuhan
ambulasi
C. Tirah baring menyebabkan muscular deconditioning dan
kelemahan
D. Malnutrisi menyebabkan neuropati perifer dan koordinasi motorik
buruk
Seorang sarjana IT, laki – laki berusia 68 tahun, datang ke poliklinik usia lanjut dengan
keluhan sering lupa mengingat informasi yang baru saja dipelajari. Menurut pasien ia
juga sering lupa dimana meletakkan kunci mobil, terlewat jadwal perjanjian untuk
kontrol dokter, dan sulit untuk mengingat nama cucu Pasien masih mengelola bisnis
keluarga, namun mulai mendapat keluhan dari para pelanggan karena kesalahan
dalam rancangan program dan perhitungan biaya, serta tidak mampu untuk
menggunakan piranti lunak komputer versi terbaru. Sehingga pasien sering Murung,
tidak semangat bekerja, nafsu makan turun, sulit tidur memikirkan penyakitnya.
Terdapat riwayat diabetes mellitus, dislipidemi, hipertensi, dan osteoarthritis. Obat
yang dikonsumsi sebelumnya meliputi valsartan 1x80 mg, simvastatin 1x20 mg,
glimepirid 1x2 mg, dan parasetamol 500 mg kalau perlu. Terdapat atrofi serebri
senilis pada CT scan otak
Penatalaksanaan yang paling mungkin kita berikan terkait keluhan pasien adalah :
A. Pemberian Diazepam dosis 2 mg dan Vitamin E
B. Pemberian haloperidol dosis 4 mg
C. Pemberian SSRI dan haloperidol dosis 4 mg
D. Pemberian haloperidol dosis 0,5 - 2 mg, SSRI dan vitamin E > haloperidol ?
E. Stop Valsartan, pemberian haloperidol dosis 2 mg, SSRI dan Vitamin E
Seorang perempuan berusia 73 tahun dibawa ke IGD karena terjatuh 1
jam yang lalu di toilet umum, saat hendak bangkit setelah selesai
berkemih di closet jongkok. Pasien memang sering mengeluh nyeri di
lututnya bila bangkit dari duduk atau berjalan jauh. Pasien juga sering
merasa sedikit pusing saat perubahan posisi mendadak dari berbaring ke
duduk atau dari duduk ke berdiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah saat berbaring 140/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 20
x/menit, Temperatur 37,2C.
Sebagai dokter Penyakit Dalam anda berencana akan melakukan
pengkajian cara berjalan dan keseimbangan, berikut pengkajian paling
sederhana yang akan anda lakukan adalah..
A. Uji The Timed Up and Go
B. Uji Menggapai Fungsional
C. Uji KeseimbanganBerg
D. Uji Get up and go test
E. Uji Intraclass Correlation Coefficients (ICC)
Seorang laki-laki berusia 75 tahun datang ke poliklinik spesialis
penyakit dalam dengan keluhan buang air besar sulit, dalam
seminggu hanya BAB sebanyak 1-2 kali, nyeri kadang dirasakan saat
BAB, keluhan baru dirasakan 3 bulan terakhir, kadang BAB butuh
waktu lebih dari 1 jam, terasa ada hambatan pada anus, sehingga
kadang butuh bantuan jari-jari untuk mengeluarkan feses. tanda
vital T : 120/80 RR : 20 x/’, Nadi : 88 x/i
Patogenesis dari penyakit yang dialami laki-laki tersebut adalah
sebagai berikut :
A. penurunan tekanan anus saat mengejan
B. peningkatan tonus spingter
C. peningkatan kadar plasma beta endorfin
D. peningkatan kekuatan otot polos
E. peningkatan relaksasi otot puborektalis
Pasien wanita usia 62 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada lutut. Nyeri dirasakan sejak 2 tahun lalu, yang dirasakan
semakin memberat sejak 3 bulan lalu. Riwayat jatuh (-). Pada
pemeriksaaan lutut didapatkan krepitasi bilateral. Dari
pemeriksaan fisik lain dan tanda vital didapatkan normal.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mungukur mobilitas
pada pasien tersebut, adalah :
A. Uji Romberg
B. Uji Menggapai fungsional
C. Uji Dix-Hallpike
D. Uji Timed Up And Go
E. Uji Berg
Seorang laki-laki berusia 75 tahun dengan demensia, dibawa oleh istrinya
untuk berobat karena permasalahan berkemih yang tidak terkendali dan
tidak dikehendaki serta menjadi lebih sering, tidak disertai nyeri saat
berkemih, perasaan haus ataupun poliuria. Terdapat riwayat hipertensi,
osteoarthritis, demensia vaskular dan hiperlipidemi. Terdapat riwayat
TURP 8 tahun yang lalu tanpa komplikasi. Obat-obatan yang dikonsumsi
aspirin, hydrochlorothiazide 1x12,5 mg, simvastatin 1x20 mg dan
donepezil 1x10 mg. Pemeriksaan fisik secara umum termasuk
pemeriksaan prostat dalam batas normal. Volume residu urin sekitar 40
cc. Penyebab inkontinensia urin yang paling mungkin pada pasien ini:
A.Aktivitas berlebih detrusor
B.Penggunaan diuretik
C.Inkontinensia urin tipe stres
D.Inkontinensia urin tipe fungsional : demensia, OA
E. Benign Prostat Hypertrophy
Seorang laki-laki 75 tahun, baru saja menjalani masa pensiun 2 tahun
terakhir, datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala, tidur terganggu,
sering terbangun, merasa sepi di rumah, kawan jarang yang datang dan
anak-anaknya jarang menengok karena jauh di luar kota. Pasien seharian di
rumah dan malas untuk beraktivitas. Keluhan lain : kurang nafsu makan,
buang air kecil tidak lancar, namun tidak pernah merasa demam. Pasien
memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan pernah dirawat karena serangan
jantung. Oleh dokter puskesmas pasien diberi amitriptillin, amlodipin dan
paracetamol. 1 minggu kemudian pasien datang dengan keluhan susah
buang air besar.
Masalah pada pasien ini adalah:
A. Depresi dan mengalami efek samping amitriptilin
B. Depresi dan mengalami efek samping amlodipin
C. Gangguan cemas dengan episode depresi dan mengalami efek samping
amitriptilin
D. Gangguan cemas menyeluruh dan mengalami efek samping amlodipin
E. Gangguan penyesuaian dengan afek depresi dan perburukan gejala
pembesaran prostat
Seorang lelaki berusia 74 tahun, dibawa kembali berobat ke poliklinik
karena terlihat sangat bingung dan sulit berkonsentrasi sejak 2 hari
terakhir. Pasien berobat rutin di poliklinik penyakit dalam dengan
diagnosis terakhir vascular cognitiveimpairment (VCI), hernia nucleus
(HNP), hipertensi, dan diabetes melitus. Saat berobat 5 hari yang lalu,
pasien mengeluh sulit tidur karena mengeluh nyeri punggung
bawahnya kambuh dan diresepkan obat yang meliputi kombinasi
parasetamol dan kodein, kaptropil, amlodipin, glikuidon, metformin dan
lorazepam.
Gejala yang dialami pasien pada 2 hari terakhir mengarah pada kondisi:
A. Ansietas
B. Skizofrenia
C. Sindrom delirium akut
D. Progresi dari gangguan kognitif
E. Gangguan perilaku dan psikologik pada demensia
Seorang laki-laki 90 tahun masuk perawatan dengan masalah utama
pneumonia dan CVD stroke iskemik akut dengan hemiparese dextra. Selama
perawatan timbul gambaran kemerahan di bokong yang belum mencapai
lapisan dermis. Pasien dengan imoblisasi ketergantungan total.

Tatalaksana yang paling tepat untuk mencegah perburukan daerah bokong


tersebut adalah:
A. Berikan antibiotik sistemik
B. Gesek dengan air hangat
C. Gesek dengan es dan hembusan udara hangat
D. Kompres Nacl fisiologis dan berikan antibiotik topical
E. Kompres Nacl fisiologis dan berikan antibiotik sistemik
Seorang Pria usia 75 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
gangguan saat berjalan. Saat berjalan pasien merasakan tidak seimbang dan
seakan- akan ingin terjatuh. Tidak ada riwayat jatuh atau trauma sebelumnya
maupun nyeri pada sendi. Riwayat penggunaan obat hanya berupa vitamin saja.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg saat berbaring dan TD
110/70 saat pasien berdiri, Nadi 92 x/menit, respirasi 18 x/menit. Pemeriksaan
jantung dan paru dalam batas normal.
Perubahan-perubahan yang sesuai terkait pada penuaan adalah
A. Uji menggapai fungsional digunakan untuk menilai kontrol postural dinamis
pada pasien lansia
B. Wanita usia lanjut cenderung memiliki gaya berjalan dengan kedua kaki
melebar dan langkah pendek
C. Pria usia lanjut cenderung memiliki gaya berjalan dengan kedua kaki
menyempit dan gaya berjalan bergoyang
D. Usia lanjut meningkatkan kecepatan berjalan dengan cara melebarkan
langkah jarak satu siklus
E. Usia lanjut mengalami penurunan ayunan postural
Seorang wanita 82 tahun di bawa ke UGD dengan keluhan bicara
meracau sejak 1 hari yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu pasien tidak mau
makan dan malas di ajak ngobrol. Pasien selama ini hanya berbaring di
tempat tidur setelah jatuh dan mengalami patah tulang paha kanan 6
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data TD 90/70
mmHg, Nadi 104 x/menit, RR 24 x/menit, t 38 C, pemeriksaan jantung
dan paru dalam batas normal. Ulkus (+) di bokong kanan, dasar otot
kemerahan, pus (+), jaringan nekrotik (+). Pasien sebelumnya
mengkonsumsi obat anti kolinesterase inhibitor.
Yang termasuk faktor resiko ulkus dekubitus pada usia lanjut adalah
A. Usia lanjut > 80 tahun
B. Polifarmasi
C. Jenis kelamin pria
D. Gangguan fungsi kognitif
E. Menggunakan obat yang mengganggu faal neurotransmitter
Seorang laki-laki 80 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam
dengan keluhan setelah bangun tidur dan berdiri kepala
terasa pusing dan terjatuh. Pada pemeriksaan didapatkan TD
95/50 mmHg, N 88x/menit, R 18x/menit, t 37.
Patofisiologi terjadinya kejadian ini adalah :
A. Penurunan fungsi otonom, hilangnya elastisitas pembuluh darah
B. Penurunan fungsi otonom, hilangnya elastisitas pembuluh darah,
penurunan isi sekuncup jantung
C. Penurunan fungsi otonom, gangguan aktivitas barorefleks,
aterosklerosis
D. Gangguan aktivitas barorefleks, hilangnya elastisitas pembuluh
darah, aterosklerosis
E. Penurunan fungsi otonom, hilangnya elastisitas pembuluh darah,
gangguan aktivitas barorefleks
Seorang wanita berusia 70 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam diantar oleh
keluarganya mengeluhkan sering buang air kecil di celana. Keluhan mulai dirasakan
2 bulan terakhir, hampir setiap hari dan pasien mengatakan tidak bisa menahan
untuk berkemih sesaat setelah sensasi berkemih dirasakan oleh pasien. Keinginan
buang air kecil sering dirasakan pasien terutama pada malam hari. Selain itu, pasien
mengeluhkan sering keluar air kecil di celana secara tiba-tiba sesaat setelah bersin
dan batuk. Pasien mempunyao riwayat stroke ringan 1 tahun terakhir namun tidak
dijumpai gangguan dalam komunikasi, daya ingat maupun kelemahan anggota
tubuh. Setiap hari pasien masih dapat melakukan aktivitas ringan secara mandiri
seperti makan, mengganti baju, dan mandi. Pasien memiliki 8 orang anak. Riwayat
operasi, terjatuh, diabetes melitus dan hipertensi disangkal pasien.
Menurut keterangan pasien di atas, jenis inkontinensia urin yang tepat adalah
A. Inkontinensia urin tipe stress dan tipe fungisonal
B. Inkontinensia urin tipe urgensi dan overflow
C. Inkontinensia urin tipe overflow dan tipe fungsional
D. Inkontinensia urin tipe stress dan tipe urgensi
E. Inkontinensia urin tipe overflow dan tipe stress
Seorang Pria 68 tahun di konsulkan ke Dokter Penyakit Dalam karena
muncul luka di bokong kiri. Pasien sudah di rawat di unit stroke selama 14
hari karena stroke infark luas. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan data GCS
E2M3V2, TD 150/90 mmHg, Nadi 88 x/menit, RR 20 x/menit, t 37C.
Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas normal. Luka (+) di bokong kiri,
dasar epidermis kemerahan, pus (-), jaringan nekrotik (-). Riwayat Diabetes
Mellitus (+), Dislipidemia (+), Hipertensi (+) namun tidak kontrol rutin.
Pernyataan yang paling tepat mengenai tipe ulkus arteriosklerotik adalah:
A. Beda temperatur antara daerah ulkus dengan kulit sekitar 2,5 C
B. Pembuluh dan aliran darah masih baik
C. Penyembuhan terjadi dalam 16 minggu
D. Terjadi pada pasien yang akan meninggal dunia
E. Terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan
Seorang laki-laki 68 tahun mengeluh sering mengompol
dan sering tidak bisa menahan kencing sehingga sampai
tidak sanggup menahan kencingnya sampai tiba di toilet.
Pasien adalah penderita DM yang rutin mengkonsumsi
metformin 2x 500mg. Pasien juga menderita BPH sejak 3
tahun terakhir ini.
Jenis inkontinensia urin pada pasien ini diakibatkan oleh :
A. Stress dan overflow
B. Urgency dan overflow
C. Fungsional dan stress
D. Stress dan urgency
E. Fungsional dan overflow
Seorang laki-laki 68 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
buang air kecil menjadi sulit dikontrol sejak 6 bulan terakhir. Pasien
merasa lelah harus bolak balik ke toilet untuk berkemih. Malam
hari bisa 3-4 kali, sedangkan pagi hingga sore hari bisa 8-9 kali.
Pasien sering mengeluh tidak bisa menahan kencingnnya untuk
sampai ke toilet dan akhirya ngompol dicelana. Hal ini
mengakibatkan pasien ragu untuk berpergian ke luar rumah. Hasil
pemeriksaan ultrasonografi didaptkan pembesaran prostat
ringan. Hasil uranilisis leukosit 2-3/LPB. Eritrosit 0-1/LPB, nitrit (-)
Tatalaksana yang paling tepat pada pasien ini adalah :
A. Latihan kegel
B. Antimuskarinik
C. Manipulasi Lingkungan
D. Antagonis alfa
E. Intervensi Behavioral
Seorang laki-laki 69 tahun periksa ke klinik Geriatri dengan diantar anaknya.
Keluhan yang dirasakan adalah sesak nafas yang memberat dalam seminggu ini.
Batuk dirasakan bertambah sering serta didapatkan mengi. Tidak didapatkan
keluhan demam. Pasien dalam tiga tahun ini sering merasa sesak dan batuk. Sering
berobat ke rumah sakit dan mendapatkan obat semprot. Nafsu makan dirasa
menurun dan didapatkan penurunan berat badan. Dalam pengukuran
antropometri didapatkan IMT 17,3.
Selain karena asupan yang kurang, apa yang mendasari kondisi malnutrisi pasien ?
A. Penurunan massa seluruh organ kecuali otak dimana malnutrisi tidak
menyebabkan perubahan pada massa otak.
B. Penurunan serum albumin, prealbumin, serum transferin, retinol binding
protein dan IGF- 1.
C. Interleukin-1, Interleukin-6 dan TNF-α iL 7 berperan pada berkurangnya lean
body mass, jaringan lemak dan massa tulang.
D. Proses menua mempengaruhi distribusi lemak dimana lemak pada tubuh dan
intrabdomen meningkat sementara pada ekstremitas kurang.
E. Dengan bertambahnya usia, penurunan fungsi ginjal menyebabkan malabsorpsi
kalsium dab meningkatnya kehilangan massa tulang.
Seorang wanita 70 tahun dibawa keluarga ke poliklinik geriatri karena
penurunan nafsu makan sejak 3 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan
Mini Nutritional Assesment (MNA) didapatkan skor 10, dilakukan
pengkajian lanjutan didapatkan skor indikator malnutrisi 20. Pasien juga
mengeluhkan adanya nyeri pada lutut kanan sehingga pasien tidak dapat
berjalan dan hanya berbaring di tempat tidur. Pasien telah menjalani Ro
genu dengan kesimpulan OA grade 3. Tidak ditemukan adanya ulkus
dekubitus.
Bagaimana dukungan nutrisi enteral pada usia lanjut dengan imobilisasi?
A. Pertambahan berat badan dicapai dengan pemberian 25 kkal/ kgBB/ hari
B. Diberikan diet cair yang mengandung tidak lebih 1 kkal/mL agar tidak terlalu
kental dan dapat masuk ke selang dengan mudah
C. Diet protein diberikan sebanyak 10-15% total kalori
D. Diberikan hiperalimentasi melalui vena perifer berupa larutan asam amino,
D10%, dan lipid
E. Kebutuhan cairan rata-rata 20 mL/kgBB/hari
Seorang wanita 72 tahun datang diantar anaknya ke klinik geriatri dengan
keluhan penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Direncanakan pengukuran antropometri untuk penentuan status nutrisi.
Untuk pengukuran tinggi badan digunakan tinggi lutut (knee height)
dengan mempertimbangkan bahwa dalam perjalanan usia dapat terjadi
pengurangan tinggi badan.
Pengurangan tinggi badan tersebut dapat disebabkan beberapa hal antara
lain, kecuali :
A. Berkurangnya komponen cairan tubuh sehingga diskus
intervertebralis relatif kurang mengandung air sehingga menjadi
lebih pipih.
B. Dengan meningkatnya usia terjadi peningkatan massa lemak total
serta berkurangnya massa tulang.
C. Makin tua seseorang ada kecenderungan semakin kifosis sehingga
tinggi tegak lurusnya berkurang.
D. Semakin tua seseorang maka semakin berkurang kekuatan otot.
E. Dengan bertambah usia terjadi perubahan postural.
Seorang pasien wanita usia 73 tahun dibawa keluarganya ke unit gawat darurat
karena tidak bisa dibangunkan sejak beberapa jam yang lalu. Awalnya sejak 2 hari
yang lalu pasien sulit diajak berkomunikasi dan makin lama makin menurun
kesadarannya. Pasien tinggal hanya berdua bersama anak pertamanya yang belum
menikah dan sehari-hari bekerja. Pasien sebelumnya bersemangat mengikuti
senam pagi namun beberapa bulan terakhir kehilangan minat dan sehari-hari
pasien lebih banyak diam dan duduk di rumah disertai nafsu makan yang
menurun. Pasien terdiagnosis hipertensi dan diabetes mellitus serta neuropati
diabetes dan rutin kontrol di poli penyakit dalam. Saat kontrol terakhir bulan lalu
diketahui BB 42 kg, berat badan turun dari 45 kg dalam 2 bulan terakhir, IMT 18
kg/m2. Terapi sebelumnya diberikan glimepirid 1 mg, metformin 500mg,
amitriptilin 25mg, dan amlodipin 10mg.
Faktor prediktif untuk keluaran yang buruk pada pasien antara lain :
A. Penggunaan obat-obatan anti depresan
B. Penyakit dasar diabetes mellitus
C. Elderly Mistreatment
D. Polifarmasi
E. Malnutrisi
Seorang Pria membawa orangtuanya laki laki berobat ke poliklinik
penyakit dalam dengan keluhan mucul luka pada punggungnya.
Menurut pengakuan pria tersebut orang tuanya sudah berbaring 5 hari
di tempat tidur karena oyong bila berdiri dan pasen juga mengeluhkan
kekakuan pada tubuhnya Pasien selama ini memiliki riwayat penyakit
sakit gula, hipertensi,osteoarthritis dan gout dan yang sudah
mengkonsumsi obat obatan secara teratur. Pasien juga telah memiliki
riwayat penyakit stroke dimana telah berobat secara teratur pada
poliklinik saraf.
Faktor resiko utama terjadinya kekakuan pada pasien usia lanjut
adalah :  
A. Gout
B. Osteoporosis
C. Stroke
D. Osteoartritis
E. Gangguan Vestibulosereberal
Seorang wanita berusia 76 tahun datang untuk pemeriksaan kesehatan
rutin. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan fisik khusus. Pasien
mengaku selama ini mengikuti pola hidup yang sehat, tidak memiliki
penyakit kronik, dan rutin berolah raga teratur. Pemeriksaan fisik dan
penunjang umum menunjukkan tidak ada kelainan yang berarti. Dokter
kemudian menyarankan pasien menjalani pemeriksaan Bioimpedance
analysis dan didapatkan adanya penurunan massa otot yang signifikan.
Pemeriksaan handgrip strength dan get-up-and-go test ternyata
mengalami penurunan.
Berdasarkan data di atas, diagnosis apakah yang paling tepat untuk
pasien saat ini?
A. Frailty
B. Presarkopenia
C. Sarkopenia
D. Sarkopenia berat
E. Kondisi normal untuk usia itu
Seorang perempuan berusia 70 tahun datang berobat ke poliklinik
dengan keluhan mual dan sulit tidur Menurut keluarga yang
mendampingi pasien, gangguan ini sudah 3 bulan dialami oleh
pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya kaki membengkak serta
gangguan rasa yang tidak nyaman pada kakinya seperti dirayapi oleh
hewan kecil terutama terjadi pada malam hari. Pasien menderita
hipertensi yang tidak terkontrol sejak 15 tahun. Keluarga pasien
menyangkal adanya penyakit diabetes mellitus. Faktor resiko
terjadinya keluhan dan gangguan pada pasien ini adalah :
A. Hipertensi
B. Gagal Jantung Kongestif
C. Obstructive Sleep Apnoe
D. Diabetes Mellitus ??
E. Gagal Ginjal ??
Seorang perempuan usia 77 tahun dirawat dengan fraktur collum femur kiri.
Sepuluh hari sebelum masuk rumah sakit pasien terjatuh saat mau memakai
celana sehingga posisi pasien menjadi tidak seimbang dan jatuh ke arah kiri
dengan panggul dan pangkal paha kiri terantuk lantai. Penglihatan pasien
memang sudah berkurang namun masih bisa melihat jelas dengan
menggunakan kacamata. Lantai keramik pasien selalu bersih dan kering, tidak
ada barang berserakan. Sebelum terjatuh aktivitas pasien mandiri. Tidak ada
keluhan pusing berputar yang disertai mual sebelumnya dan pasien rutin minum
amlodipin 5 mg dan metformin 3x500mg untuk sakit kroniknya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah berbaring 140/80 mmHg dan
tekanan darah duduk 130/80 mmHg. Tekanan darah berdiri tidak dapat
dilakukan. Pemeriksaan mikrofilamen 10 g menunjukkan neuropati perifer
positif. Penyebab jatuh pasien ini adalah:
A. Hipotensi ortostatik karena amlodipin
B. Respon kontrol postural buruk
C. Gangguan penglihatan
D. Osteoporosis
E. Sarkopenia
Tujuan latihan ketahanan pasien pasien usia
lanjut dengan sarkopenia adalah :
A. Meningkatkan kadar hormone yang akan
meningkatkan IGF-1 plasma
B. Meningkatkan massa otot pada pasien lanjut usia
C. Meningkatkan kekuatan otot pada pasien lanjut
usia
D. Mencegah keseimbangan nitrogen negative
sehingga tidak terjadi penurunan massa otot
E. Mengurangi sitokin inflamasi (IL-6 dan CRP) pada
pasien lanjut usia
Seorang pasien wanita usia 73 tahun dibawa keluarganya ke unit gawat
darurat karena tidak bisa dibangunkan sejak beberapa jam yang lalu.
Awalnya sejak 2 hari yang lalu pasien sulit diajak berkomunikasi dan
makin lama makin menurun kesadarannya. Pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus dan hipertensi sejak 20 tahun, pasien rutin kontrol ke
poli penyakit dalam, saat kontrol terakhir bulan lalu diketahui BB 48kg,
berat badan turun dari 4 kg dalam 2 bulan terakhir, IMT 18 kg/m2,
Terapi rutin sebelumnya diberikan glimepirid 1 mg, metformin 500mg,
dan amlodipin 10mg, alparazolam 1 x 0,5mg.
Obat – obatan yang berhubungan dengan sindrom gagal pulih adalah :
A. Amlodipin
B. Metformin
C. Glimepirid
D. Alprazolam
E. Penggunaan 4 jenis obat
Seorang laki-laki berusia 75 tahun tinggal sendiri setelah istrinya
meninggal 5 tahun yang lalu . Pasien ini memiliki riwayat
hipertensi, gagal jantung, dan fraktur panggul kiri 3 tahun
sebelumnya. Pasien ditemukan terjatuh, dokter menemukan
adanya kelemahan otot menyeluruh dan penurunan berat
badan sekitar 6 kg dalam setahun terakhir.
Terapi yang dapat diberikan pada permasalahan diatas
adalah,KECUALI:
A. Testosteron, estrogen
B. Growth hormom dan IGF-1
C. ACE Inhibitor
D. Calsium Channel Blocker
E. Inhibitor myostatin
Wanita usia 78 tahun datang berobat dengan keluhan nyeri dada kiri
sejak 2 hari SMRS. Terdapat penjalaran ke leher dan tangan. Pasien juga
mengeluhkan sesak jika berbaring dan seringkali terbangun malam hari
karena sesak. Pasien pernah dilakukan kateterisasi jantung dan
didapatkan CAD2VD. Aktifitas pasien terbatas hanya di tempat tidur.
Pasien hanya diperbolehkan minum 400 cc perhari. Akhir akhir ini
pasien buang air besar hanya sekali dalam 3 hari. Pasien harus minum
obat pencahar agar bisa BAB. Kotoran yang keluar ukurannya kecil dan
keras. Tidak didapatkan penurunan BB pada pasien.
Jenis konstipasi pada pasien adalah:
A. Konstipasi campuran
B. Konstipasi psikogenik
C. Konstipasi fungsional
D. Konstipasi iatrogenik
E. Konstipasi karena disfungsi anorektal
Seorang pria berusia 80 tahun datang ke IGD dengan keluhan sulit untuk buang air
besar yang telah dialami sejak 3 bulan terakhir. Konsistensi feses keras dan kecil
dengan frekuensi buang air besar 2 kali seminggu. Saat Buang air besar harus
mengejan dan terkadang disertai perasaan tidak tuntas setelah buang air besar. Feces
tidak berlendir maupun berdarah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
130/80, nadi 108x/menit, respirasi 24x/menit, suhu 38,2 C. Pada pemeriksaan
abdomen didapatkan perut tegang disertai suara usus melemah. Pada pemeriksaan
colok dubur didaptakan hasil penurunan tonus rektum, dilatasi rektum dan feces yang
mengeras seperti batu pada ampula rekti.
Pernyataan yang benar mengenai masalah pasien diatas adalah
A. Foto polos abdomen hanya dilakukan pada pasien dengan keluhan kronis
B. Pemeriksaan darah rutin dan fungsi hati diperlukan untuk menentukkan
faktor resiko penyebab masalah pasien ini.
C. Uji manometri dikerjakan untuk mengukur tekanan sfingter dan fungsi saraf
pudendus
D. USG abdomen menjadi pilihan diagnostik pada proses akut
E. Sinedefecografi dapat menilai evakuasi feces, kelainan anorektal dan
kontraksi relaksasi otot rektum
Seorang laki-laki usia 80 tahun dibawa keluarganya ke poli penyakit dalam
dengan keluhan lemas, lemas dirasakan terus- menerus sejak 3 bulan yang lalu,
lemas membuat pasien kadang harus dibantu anak pasien untuk duduk atau
berpindah tempat tidur. Keluhan dirasakan terutama sejak pasien menderita
sakit stroke. Keluhan disertai berat badan yang semakin menurun, nafsu makan
turun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, nadi 96 kali/menit,
RR 20 kali/menit, suhu 36,7 C. Kecepatan berjalan 0,5 meter/menit, kekuatan
gengam tangan rendah, massa otot > 2SD. Sebagai dokter anda member edukasi
nutrisi untuk pencegahan penyakit, salah satunya adalah pemberian tambahan
asam amino.
Asam amino esensial yang dapat menunjukkan perbaikan kekuatan genggam
tangan dan 6-walking distance pada usia lanjut setelah 3 bulan adalah :
A. Valin
B. Leusin
C. Isoleusin
D. Semua benar
E. Semua salah
Seorang wanita usia 70 dengan keluhan penurunan kecepatan
membaca dibandingkan saat muda. Selain itu pasien juga sering silau
sehingga menyulitkan memandang objek di alam. Dari pemeriksaan
didapatkan. Tekanan darah 130/80 mmhg, Nadi 80x/menit, laju nafas
18x/ menit. Gula Darah Sewaktu 126 mg/dL. Riwayat hipertensi
maupun Diabetes mellitus disangkal.
Penyebab terjadinya mudah silau pada pasien ini adalah
A. Penurunan hantaran sinar oleh mata bagian tengah
B. Pupil miosis, penurunan tonus otot siliaris, lensa mata
kehilangan elastisitas
C. Peningkatan pembiasan sinar di kornea, lensa, korpus vitreus,
retina
D. Perubahan pada fotoreseptor dan jalur persarafannya
E. Penurunan respons gerakan bola mata, gangguan hantaran
cahaya oleh lensa mata
Seorang perempuan berusia 66 tahun di bawa keluarga berobat ke
poliklinik geriatri dengan keluhan sulit mendengar yang sejak 4 bulan
terakhir. Keluarga pasien mengatakan mereka harus berbicara keras
setiap berbicara dengan pasien. Selama ini pasien tidak mengeluhkan
telinga terasa gatal, nyeri, keluar cairan. Pasien sudah di pernah berobat
ke dokter ahli THT dan disarankan menggunakan alat bantu dengan.
Dari kasus tersebut screening yang direkomendasikan untuk
mendeteksi adanya gangguan pendengaran pada lansia adalah dengan
cara:
A. Kuesioner
B. Audioskop
C. Otoskop
D. Whispered voice test
E. Semua jawaban salah
Seorang pria berusia 75 tahun datang berobat ke
poliklinik karena keluhan pusing berputar sejak 1 minggu
yang lalu, pasien masih dapat berjalan, disertai tinitus dan
mual muntah yang berat berlangsung sampai 20 detik.
Hal yang paling mungkin menyebabkan kondisi di atas
adalah
A. Penyakit meniere presinkop
B. Labirintitis dan penyakit meniere
C. Disekuilibrium dan labirintitis
D. Presinkop dan disekuilibrium
E. BPPV dan presinkop
Wanita 68 tahun mengeluh mendengar bunyi nada tinggi yag konstan,
bilateral, terutama saat malam hari atau saat suasana tenang. Keluhan
makin memberat selama bertahun tahun disertai kesulitan
pendengaran, terutama di suasana ramai. Terlbih saat mendengar
wanita daripada pria. Manakah dari pernyataa di bawah ini yang benar?
A. Riwayat terpapar dengan suara keras berulang dapat menimbulkan
gejala yang sama pada usia muda
B. Pasien memiliki tuli konduksi
C. Sebagian besar pasien dengan keluhan ini memiliki riwayat infeksi
telinga berulang waktu kecil
D. Personal Sound Amplification Product (PSAP) tidak dapat digunakan
untuk memperbaiki keluhan
E. Pasien memiliki kesulitan lebih besar untuk mendengar huruf vocal
dibandingkan dengan konsonan
Seorang perempuan berusia 75 tahun, datang dengan keluhan lemas yang
semakin memberat dalam 4 hari SMRS. Sebelumnya pasien pernah berobat
ke dokter spesialis mata dengan keluhan mata kabur dan direncanakan untuk
operasi katarak. Riwayat sakit gula dijumpai namun pasien tidak rutin
konsumsi obat gula nya. Keadaan umum pasien saat ini lemah, dan hanya bisa
berbaring di tempat tidur. MNA score 15,5, Geriatric deppression scale 0,
MMSE 0, barthel index 4. Pada pemeriksaan fisik didapatkan somnolen,
takipnea, NGT terpasang, paru: dijumpai ronkhi basah kasar dikedua paru.
Hasil lab Hb: 9, leukosit: 12.000, Na: 124, ur:80, cr: 1,5, albumin: 2,7. Foto
thorax menunjukkan tanda bendungan paru.
Diagnosis Geriatri yang paling tepat pada pasien ini adalah:
A. Imobilisasi dengan ketergantungan sedang
B. Gangguan keseimbangan elektrolit
C. Malnutrisi
D. Retinopati diabetikum
E. Acute kidney injury
Seorang wanita berusia 65 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena
keluhan penurunan kesadaran. Sejak 2 hari terakhir pasien tampak lebih
sering tertidur dan sulit dibangunkan. Terdapat riwayat stroke pada 1 tahun
yang lalu, sehingga pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur. Pasien
sehari-hari dirawat oleh keluarga secara bergantian. Satu minggu terakhir
suami pasien meninggal, sehingga pasien tampak lebih sering murung dan
menangis. Pada pemeriksaan didapatkan pasien somnolen, tanda vital
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 108 kali/menit,
regular, frekuensi napas 24 kali/menit, temperatur axilla 38,5 °C. Ditemukan
ulkus dekubitus grade III di bokong. Pada foto thoraks didapatkan infiltrat di
paru kanan bawah.
Yang merupakan faktor risiko utama timbulnya salah perlakuan pada pasien
geriatri adalah?
A. Usia lanjut
B. Isolasi sosial
C. Rendahnya pendidikan
D. Ketergantungan
E. Gangguan psikologis
Laki-laki berusia 64 tahun datang ke poliklinik karena keluhan sering
mengantuk. Menurut istrinya, pasien sering terbangun dari tidurnya
karena merasa seperti dirayapi semut di kaki nya. Pada siang hari
pasien sering jatuh tertidur saat sedang menonton televisi dan
bercakap-cakap dengan teman-temannya. Berat badan pasien 60 kg
dengan tinggi badan 158 cm. Hasil pemeriksaan jantung dan paru
dari medical check up rutin 6 bulan lalu menunjukkan hasil yang
normal. Pasien tidak merokok dan tidak minum alkohol. Tatalaksana
yang sesuai untuk pasien:
A. Merendam kaki dan tungkai atas dengan air hangat
B. Hindarkan gerakan badan berlebihan saat di tempat tidur
C. Menganjurkan pasien untuk tidur dengan posisi berbaring
telentang
D. Menurunkan berat badan
E. Memperbaiki pola makan
Seorang perempuan usia 78 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan badan terasa lemah dan seolah olah kaki tidak kuat
untuk menyangga tubuh. Pasien memiliki riwayat hipertensi
selama 10 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 160/100 mmHg dan kardiomegali. Skor mini nutritional
assessment (MNA) 19.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis pada pasien ini adalah:
A. Elektromiografi dan CT scan kepala
B. Elektromiografi dan hand grip strength
C. Bone mass densitometry dan CT scan kepala
D. Bioelectric impedance analysis dan hand grip strength
E. Bone mass densitometry dan bioelectric impedance analysis
Seorang lelaki 62 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan pusing sejak 1
minggu. Pusing timbul saat penderita bangun tidur dan hendak ke kamar mandi. Tidak mual,
tidak muntah, dan tidak demam maupun batuk. Telinga tidak berdengung. BAB biasa dan BAK
sering-sering namun tidak nyeri. Penderita mengidap hipertensi sejak 3 tahun dan mengkonsumsi
Amlodipin. Penyakit gula sejak 2 tahun yang lalu, mengkonsumsi glimepirid. Penderita tinggal
berdua dengan cucu yang masih bersekolah. Anak-anak penderita sudah bekerja dan tinggal di
luar kota. Akhir-akhir ini penderita lebih banyak berdiam diri dan tidak mau keluar rumah. Sejak 1
minggu lalu, dokter keluarga menambahkan furosemid karena tekanan darah penderita yang
masih tinggi.
Pada pemeriksaan fisik, kesadaran kompos mentis. Tekanan darah berbaring 130/80 mmHg dan
tekanan darah berdiri 110/80 mmHg. Telinga tidak ada kelainan. Jantung dan paru dalam batas
normal. Hasil lab: Hb 14 g/dL; lekosit 6300/mm 3; trombosit 344.000 /mm3; ureum 32 mg/dL;
kreatinin 1 mg/dL; gula darah sewaktu 100 mg/dL; Natrium serum 142 mmol/L; kalium 3,3
mmol/L; klorida 99 mmol/L; Albumin 4,1 mg/dL; skor Mini-Mental State: 27; Activity of Daily
Living: 6; Mini Nutritional Assessment: 26; Geriatric Depression Scale: 12.
Apa masalah geriatrik pada pasien ini?
A. Vertigo
B. Vertigo, Hipotensi Ortostatik
C. Vertigo, Depresi, Gangguan Kognitif
D. Hipotensi Ortostatik, Depresi
E. Vertigo, Hipotensi Ortostatik, Depresi, Gangguan Kognitif
Seorang perempuan, 67 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan seringkali akan jatuh saat bangun dari tempat
tidur dan bangun dari sujud sholat yang memberat sejak 2
minggu. Pasien mengeluhkan sensasi pusing berputar dan
mual. Keluhan sudah ada sejak sekitar 1 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik yang paling tepat untuk menegakkan
diagnosis adalah:
A. Pemeriksaan Romberg yang dipertajam
B. Pemeriksaan Berg balance
C. Pemeriksaan Get Up and Go Test
D. Pemeriksaan standing balance
E. Pemeriksaan Dix-Hallpike
Seorang wanita berusia 65 tahun datang ke poliklinik spesialis penyakit
dalam dengan diantar anak perempuannya, keluhan yang dirasakan
pasien adalah sering lupa, kadang bingung, dan tidak ingat tempat,
obat yang diminum dan nama tetangga sehingga pergi ke manapun
selalu ditemani anak perempuannya. Keluhan tersebut dirasakan sejak
6 bulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan tidak ada defisit
neurologis. Pasien adalah pasien hipertensi yang rutin kontrol dengan
Tekanan darah 130/80, N 80, RR 20 t 36,8.Selanjutnya pasien dilakukan
pemeriksaan CT scan otak dengan hasil atrofi di lobus temporal dan
frontal. Diagnosis pada kasus tersebut adalah :
A. Demensia alzheimer
B. Demensia vascular
C. Sindrom delirium,
D. Demensia tipe lain
E. Pseudodemensia
Berikut merupakan pernyataan yang benar
tentang sinkop pada usia lanjut :
A. Onset kejadian perlahan
B. Durasi panjang
C. Terjadi penurunan gula di otak
D. Perfusi jaringan otak menurun
E. Tidak ada keterlibatan sistem otonom
Perempuan 70 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak 1
hari SMRS. Sesak nafas tidak membaik dengan perubahan posisi, disertai
dengan batuk berdahak warna kekuningan dan demam sejak 2 hari
SMRS. Riwayat hipertensi sejak 2 tahun tidak minum obat teratur, stroke
sejak 2 bulan yang lalu, dan riwayat jatuh dari tempat tidur 1minggu
yang lalu, namun dikatakan sudah sembuh. Kesadaran E3V5M6, T
100/70mmHg, N 96x/menit, RR 28x/menit. fisik didapatkan Rhonki pada
basal paru kanan, dengan luka pada daerah bokong dengan ukuran 3x3
cm sejak 2 minggu yang lalu. Kondisi yang merupakan faktor predisposisi
utama terjadinya infeksi paru pada pasien ini adalah:
A. Ulkus dekubitus
B. Hipertensi
C. Falls
D. Imobilisasi
E. Delirium
Seorang perempuan berusia 70 tahun dating berobat ke poliklinik
geriatric dengan keluhan cepat lelah dan badan sering terasa mudah
lemah. Pasien juga mengeluhkan kurang bersemangat sehingga
mengganggu aktivitas sehari-harinya. Menurut informasi dari anak
pasien, ibunya juga mengeluhkan penurunan nafsu makan sehingga
badan nya terlihat lebih kurus. Dari hasil pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang didapatkan hasil dalam batas normal.
Berdasarkan indeks CHS (cardiovascular health study), pasien ini
mengalami sindrom frailty yang ditandai dengan:
A. Penurunan berat badan
B. Kelelahan dan kelemahan
C. Penurunan semangat
D. A dan B benar
E. Semua jawaban benar
Seorang laki-laki 64 tahun diantar ke UGD Rumah Sakit karena
dikeluhkan sesak napas. Pasien mengalami sesak nafas sejak 2 hari
disertai demam tinggi dan batuk dengan dahak berwarna kuning.
Pasien memiliki riwayat gagal jantung kongestif dan diabetes
mellitus serta pernah rawat inap seminggu yang lalu dengan keluhan
yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
110/70, nadi 102 x/menit, pernapasan 30 x/menit, suhu 39 derajat
Celcius, ronki di basal paru kanan. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan infiltrat di basal paru kanan disertai dengan atelektasis
lobus media paru kanan. Diagnosis pasien tersebut adalah :
A. Pneumonia pada lansia
B. Pneumonia kronik
C. Pneumonia relaps
D. Pneumonia rekurens
E. Penyakit paru eosinofilik
Seorang perempuan 70 tahun dibawa berobat ke poliklinik
oleh keluarganya karena keluhan BAK sulit yang memberat
sejak 2 minggu terakhir, BAB rutin setiap hari dan tidak ada
keluhan. Pasien memiliki DM sejak 20 tahun lalu, hanya
minum obat bila dirasakan gula darah tinggi. Pada
pemeriksaan urodinamik studi, didapatkan hasil hipotoni
otot detrusor vesika urinaria.
Tipe inkontinensia urin pasien ini adalah:
A. Tipe fungsional
B. Tipe urgency
C. Tipe overflow
D. TIpe campuran
E. Tipe stress
Seorang wanita 78 tahun diantar oleh keluarganya ke dokter umum karena
sulit diajak berkomunikasi sejak tadi pagi, lebih banyak tidur saja. pasien
punya riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan pernah mengalami
serangan jantung saat 7 tahun yang lalu. Penglihatan mulai kabur sejak 5
tahun terakhir dan pendengan juga mulai menurun. Selama ini rutin
minum obat glimepiride 2 mg, metformin 3x500mg acarbose 3x 100mg,
amlodipin 1x 10mg, valsartan 1x 80 mg, clopidogrel 1x 75mg dan
bisoprolol 1x 5mg. TD: 90/60 mmHg, Nadi 100 x/menit , RR : 20 x/menit
Temp 37,60C , dengan pemeriksaan Glucosa dengan stick : 67 gr/dl. Dalam
3 hari terakhir pasien hanya makan 1-2 sendok bubur tetapi obat tetap
diminum secara rutin. Hal yang memicu terjadinya perubahan kesadaran
adalah :
A. Infeksi
B. Dehidrasi
C. Polifarmasi
D. Gangguan pola tidur
E. Gangguan penglihatan
Seorang perempuan berusia 73 tahun dengan riwayat DM, gagal
jantung kongestif, dan osteoarthritis lutut kronik. Pasien mengkonsumsi
obat-obatan sebanyak 7 macam secara rutin. Pasien harus
menghentikan aktifitasnya karena nyeri lutut yang meningkat dan
merasakan mudah lelah sekitar 2 bulan sebelum operasi. Paien
menjalani operasi lutut dan tidak ada masalah setelah operasi. Setelah
diberikan medikasi narkotika untuk mengurangi rasa nyerinya, pasien
menjadi delirium. Pasien kemudian menjalani rehabilitasi selama
beberapa minggu, setelah 3 bulan pasien kembali pada kondisi awal
namun masih merasakan kelelahan dan aktifiatas berkurang. Kondisi
yang berhubungan dengan terjadinya permasalahan diatas adalah :
A. Gagal jantung kronik,
B. Penyakit reumatologi,
C. Diabetes Melitus,
D. Penggunaan obat lebih dari 4 macam,
E. Semua benar
Seorang laki-laki berusia 72 tahun diantar oleh anaknya ke poliklinik
penyakit dalam dengan keluhan hanya diam selama 3 hari, jika ditanya
hanya menJawaban : dengan mengangguk atau menggeleng. Pasien
lebih sering murung, tampak lesu dan tidak bersemangat. Sudah 1
bulan ini pasien makan hanya sedikit. Pasien seorang pensiunan TNI,
setelah pensiun pasien aktif di organisasi pensiunan TNI, namun 2
bulan ini sahabat pasien meninggal dunia sehingga dia malas untuk
datang ke acara organisasi pensiunan TNI. Pasien merasa bahwa dia
sebentar lagi juga akan meninggal seperti temannya tersebut
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini,
A. Gangguan kepribadian,
B. Depresi ringan,
C. Depresi sedang,
D. Depresi berat,
E. Gejala somatik pada pasien depresi
Seorang perempuan berusia 80 tahun baru masuk perawatan di rumah sakit
karena infeksi saluran kemih. Pasien khawatir tidak dapat tidur di malam hari
karena lorazepam belum dimasukkan pada daftar obat yang harus dikonsumsi
pasien selama dirawat di rumah sakit. Pasien sudah bertahun-tahun
mengkonsumsi lorazepam 1x2 mg malam hari karena sulit tidur. Pada
pemeriksaan fisik kesadaran kompos mentis, orientasi orang, waktu dan
tempat baik. Tindakan yang paling tepat terhadap masalah pasien tersebut
saat ini adalah :
A. Menghentikanlorazepam dan merekomendasikan tatalaksana non
farmakologik untuk gangguan tidur pasien.
B. Mengubah obat dan meresepkan haloperidol 0,5 mg untuk dikonsumsi
pasien pada malam hari
C. Tetapmeresepkan lorazepam 2 mg untuk dikonsumsi pasien pada malam
hari.
D. Menghentikan lorazepam dan memberikan konseling mengenai perubahan
normal terkait usia terhadap pola tidur
E. Mengubah obat dan meresepkan zolpidem 5 mg untuk dikonsumsi pasien
pada malam hari’
Seorang wanita berusia 64 tahun diantar oleh suaminya
ke IGD karena tidak mau makan 2 hari. Lebih banyak
berdiam diri di kamar sejak mendapat kabar bahwa anak
satu-satunya harus pindah tugas di luar kota. Pasien
mengancam hendak bunuh diri jika sang anak pindah
keluar kota. Terapi farmakologis yang paling dianjurkan
pada pasien ini adalah,
A. Amitriptilin,
B. Sertralin,
C. Alprazolam,
D. Moclobemid,
E. Diazepam
Seorang wanita 65 tahun diantar oleh anaknya ke dokter karena
demam dan terasa panas saat berkemih dalam 2 minggu
terakhir. Dari anamesis yang diperoleh dari anak pasien, dalam
1 bulan terakhir sang anak meminta ibunya selalu menggunakan
diapers sejak pasien ngompol ditempat tidur pada suatu malam
dihujan yang deras. Pada pemeriksaan fisik TD 130/80
mmHg Nadi 96x/menit RR 18 x/I temp 37.70C, dan didapatkan
nyeri tekan pada suprapubik, selama ini pasien masih dapat
melakukan kegiatan sehari hari tanpa bantu an orang lain.
Kelalaian apakah yang didapatkan pada pasien tersebut ?
a) Underdiagnosis
b) Overdiagnosis
c) Infeksi saluran kemih
d) Adanya paksaan lingkungan
e) Ketergantungan yang dipaksakan
• Seorang wanita 65 tahun memiliki keluhan nyeri pada vagina dan rasa
tidak nyaman ketika sedang berhubungan seksual dengan suaminya.
Dia menyangkal adanya disuria, demam, kedinginan, atau penurunan
berat badan. Riwayat kesehatan: histerektomi total dan ooforektomi
bilateral dengan indikasi fibroid uteri ketika ia berusia 44 tahun. Dia
juga telah menjalani lumpektomi pada payudara kiri, diikuti dengan
terapi radiasi pasca operasi untuk kanker payudara sekitar 18 tahun
yang lalu dan hingga sekarang tidak ada tanda kekambuhan. Pasien
hanya minum tablet multivitamin setiap hari. Pada pemeriksaan fisik
panggulnya, didapatkan atrofi vagina dan mukosa vagina kering.
Manakah terapi yang paling baik untuk mengatasi gejala pasien ini?
• A. Water-soluble lubricant
• B. Conjugatedestrogen tablet
• C. Testosterone cream
• D. Estrogen vaginal cream
• E. Sertraline
Seorang wanita 80 tahun dengan congestive heart failure, atrial fibrilasi,
depresi dan DM tipe 2 datang dengan keluhan mual tanpa muntah dan nafsu
makan menurun sejak beberapa bulan terakhir. Pasien mengkonsumsi obat-
obatan yaitu digoxin 1x0,25 mg, warfarin 1x5 mg, furosemid 1x40 mg,
lisinopril 1x20 mg, glipizide 1x6 mg, citalopram 1x20 mg dan asetaminofen bila
perlu. Pasien sudah mengkonsumsi obat-obatan tersebut selama 5 tahun.
Tidak ada keluhan gastrointestinal atau penyakit gastrointestinal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan penurunan berat badan, tanda vital dalam batas
normal kecuali nadi 55x/menit. Kreatinin 1,2 mg/dl (tidak ada perubahan
dalam 10 tahun terakhir), elektrolit normal, HbA1C 7,2%, INR 3,0 dan Hb 12,5
g/dl. Perubahan fisiologis yang menjelaskan keluhan pada pasien ini yang
paling mungkin adalah:
A. Perubahan absorpsi obat yang berhubungan dengan usia
B. Perubahan proses glukoronidasi hati yang berhubungan dengan usia
C. Perubahan komposisi tubuh dan fungsi ginjal yang berhubungan dengan
usia
D. Perubahan absorpsi dan pengikatan protein yang berhubungan dengan usia
E. Interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai