Anda di halaman 1dari 6

A.

Identitas Cerpen

Adapun identitas cerpen yang akan diresensi adalah sebagai berikut.

1. Judul : Gunung Kidul

2. Pengarang : Gunoro susanto

3. Jumlah Paragraf : 17 paragraf

B. Sinopsis

Cerpen yang berejudul “gunung kidul” menceritakan tentang kisah

seorang bapak yang sedang mencari makanan untuk keluarganya, tetapi

saat pulang ia dikejar-kejar warga setempat karena telah mencuri ketela

dan dipukuli hingga mati.

C. Apresiasi Novel

Adapun apresiasi dari cerpen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Unsur Intrinsik

1) Tema

Tema dari cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“ adalah tentang

perjuangan seorang Bapak.

2) Tokoh

Tokoh yang terdapat dalam cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“

adalah sebagai berikut.

(1) Mbok Kromo memiliki sifat yang penyayang dan penyabar,

(2) Pak Kromo memiliki sifat yang penyayang,

(3) Simim dan Paidin memiliki sifat yang ceroboh.


3) Latar

(1) Tempat

Adapun latar tempat yang terdapat dalam cerpen yang berjudul

“Gunung Kidul“ adalah sebagi berikut.

a. Rumah Pak Kromo

b. Desa Padas

c. Ladang

(2) Waktu

Adapun latar waktu dalam cerpen yang berjudul “Gunung

Kidul“ adalah malam hari.

(3) Suasana

Adapun suasana yang terdapat dalam cerpen yang berjudul

“Gunung Kidul”, yaitu menyedihkan dan menegangkan.

(4) Sosial

Adapun latar sosial yang terdapat dalam cerpen yang berjudul

“Gunung Kidul” dalah lingkungan orang budaya dan

lingkungan orang miskin.

4) Alur

Alur yang terdapat pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul”

menggunakan alur maju dengan tahapan sebagai berikut.

(1) Tahapan Permulaan

Tahapan permulaan pada cerpen yang berjudul “Gunung

Kidul“ terdapat pada bagian 1 sampai dengan bagian 2. Pada


penggalan cerita “Di tengah kerumunan suasana itu ada hidup

di dalam terletak yang ada di cahayanya”.

(2) Tahapan Pertikaian

Tahapan pertikaian pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“

terdapat pada bagian 3 sampai dengan bagian 7. Pada

penggalan cerita “Setiap kali ia berhenti bercerita, anaknya

merengek minta makan”.

(3) Tahapan Perumitan

Tahapan perumitan pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“

terdapat pada bagian 8 sampai dengan bagian 11. Pada

penggalan cerita “Mereka mendapati seorang laki-laki sedang

mencabuti ketela Pak Sardi”.

(4) Tahapan Puncak

Tahapan puncak pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“

terdapat pada bagian 12 sampai dengan bagian 14. Pada

penggalan cerita “Setelah hampir seluruh desa mendapat giliran

memukul, mereka insaf bahwa orang itu tak bergerak lagi”.

(5) Tahapan Peleraian

Tahapan peleraian pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“

terdapat pada bagian 15 sampai dengan bagian 16. Pada

penggalan cerita “Orang-orang menyingkir untuk memberi

jalan kepada pemuda yang membawa lampu”.


(6) Tahapan Akhir

Tahapan akhri pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul”

terdapat pada bagian 17. Pada penggalan cerita “Keesokan

harinya seluruh warga desa mengantarkan jenazah Pak Kromo

ke kuburan”

5) Sudut Pandang

Adapun sudut pandang yang digunakan pada cerpen yang berjudul

“Gunung Kidul” adalah sudut pandang orang ketiga karena untuk

kata ganti tokoh menggunakan kata ganti dia. Seperti pada

penggalan cerita “Ia mencuri ketela Pak Sardi, sampai ia jatuh”.

6) Gaya bahasa

Gaya bahasa pada cerpen yang berjudul “Gunung Kidul”

menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga mudah dipahami.

Seperti pada penggalan cerita “Dan semua orang mau ikut ambil

bagian di dalam pemukulan itu”.

7) Amanat

Amanat yang dapat diambil dari cerpen yang berjudul “Gunung

Kidul“ adalah sebagai berikut.

a. Jangan bersikap semena-mena pada orang lain,

b. Jangan mengambil keputusan pada saat sedang marah, dan

c. Selalu bersikap saling menghargai antarsesama.


2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik dari cerpen yang berjudul “Gunung Kidul”, adalah

sebagai berikut.

1) Nilai Moral

Nilai moral yang terdapat dalam cerpen yang berjudul “Gunung

Kidul” adalah berbuat baiklah kepada sesama manusia dan saling

menghargai satu sama lain.

2) Nilai Pendidikan (Ajaran)

Adapun nilai pendidikan yang terdapat dalam cerpen yang berjudul

“Gunung Kidul“ adalah saling tolong menolong dan bertanggung

jawab atas perbuatan yang telah kita lakukan.

3) Nilai Budaya (Perilaku)

Adapun nilai budaya dari cerpen yang berjudul “Gunung Kidul”

adalah masyarakat desa selalu mengadakan selametan setiap tahun

untuk menjaga adat istiadat mereka.

4) Nilai Agama

Adapun nilai agama dari cerpen yang berjudul “Gunung Kidul“

yaitu menafkahi keluarga adalah kewajiban yang harus dipenuhi.

D. Resensi

(1) Kekurangan

Adapun kekurangan yang terdapat pada cerpen yang berjudul

“Gunung Kidul”, adalah sebagai berikut.


a. Ceritanya memiliki alur yang kurang menarik, sehingga tidak ada

ketertarikan bagi pembaca, dan

b. Tidak ada keterkaitan antara judul dengan cerita, sebab judul

menggambarkan asal-usul suatu tempat, tetapi ceritanya

menjelaskan tentang kehidupan keluarga yang kesusahan.

(2) Kelebihan

Dalam cerpen yang berjudul “Gunung Kidul” terdapat kelebihan,

antara lain sebagai berikut.

a. Gaya bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah

dipahami. Pada penggalan cerita “Nanti ia akan pulang membawa

kendil yang berisi nasi”, dan

b. Terdapat banyak amanat yang dapat diambil oleh para pembaca,

seperti “jangan bersikap semena-mena terhadap orang lain”.

Anda mungkin juga menyukai