Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH:
NAMA : TESAR SYAHNARIRI NANDA WIDODO
NIM : 52019050021
KELAS : 2A FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
A. Dasar Teori
Karbohidrat tersusun dari unsur C, H, dan O. Rumus umum senyawa ini adalah Cn(H2O)m.
Disebut karbohidrat karena perbandingan antara H dan O dalam rumus senyawa tersebut sama
dengan perbandingan H dan O dalam molekul air.
Disakarida merupakan gabungan dari dua molekul monosakarida. Ikatan antara keduanya terjadi
antara gugus aldehida monosakarida yang satu dengan gugus keton yang atau gugus hidroksi dari
monosakarida yang satunya.
Sukrosa atau disebut dengan gula tebu dibuat dari tetes tebut. Sukrosa lebih masin dari glukosa,
tetapi kurang manis dibangkan dengan fruktosa, sangat mudah larut dalam air.
Maltosa disebut sebagai gula mout, banyak terdapat pada jelai yang sedang berkecambah.
Senyawa ini merupakan hasil hidrolisis parsial dari pati. Laktosa disebut juga dengan gula susu
karena terdapat banyak dalam air susu. Biasanya diperoleh dari air susu.
B. Tujuan
1. Mampu mengenal alat dan bahan baku di laboratorium
2. Mampu mengoperasikan peralatan
3. Mampu mengidentifikasi dan menentukan karbohidrat pada bahan pangan dengan
metode uji yang sesuai
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Beaker Glass
2. Timbangan Analitik
3. Gelas Ukur
4. Pipet Tetes
5. Batang Pengaduk
6. Tabung Reaksi
Bahan:
1. Larutan Gula (Glukosa, Fruktosa, Sukrosa, Laktosa)
2. Roti Tawar
3. Madu
4. Amilum
5. Tepung Sagu
6. Pisang
7. Putih Telur
8. Singkong
9. Kentang
10. Jagung
11. Gula Pasir
12. H2SO4 Pekat
13. Reagen Molish
14. Etil Alkohol
15. Natrium Sitrat
16. Natrium Karbonat
17. Tembaga Sulfat
18. Aquades
D. Prosedur Kerja
- Uji Molish

Tambahkan 3 tetes reagen Tambahkan 2 mL H2SO4 pekat


Molisch ke dalam tabung- melalui dinding dalam
tabug reaksi yang telah berisi tabung yang dimiringkan dan
2 mL sampel kemudian kocok amati bidang batas antara
perlahan kedua cairan

Terjadinya warna pada


Ulangi prosedur di atas untuk bidang batas antara kedua
setiap sampel cairan menunjukkan reaksi
positif

- Uji Benedict
Tambahkan 3 tetes
Tempatkan tabung
larutan sampel pada Amati perubahan warna
dalam penangas air
tabung reaksi yang telah dan perhatikan apakah
mendidih selama 1
diisi 2 mL reagen terbentuk endapan
menit, biarkan dingin
Benedict, lalu kocok

Pembentukan endapan
Ulangi prosedur di atas hijau, kuning, atau
untuk sampel yang lain merah menunjukkan
reaksi positif

- Uji Barfoed

Tambahkan 1 mL larutan
Panaskan tabung
sampel ke dalam tabung Dinginkan selama 2
tersebut dalam air
reaksi yang berisi 1 mL menit pada air mengalir
mendidih selama 3 menit
pereaksi Barfoed

Bila tidak terjadi reduksi


selama 5 menit, lakukan
Ulangi prosedur di atas
pemanasan selama 15
untuk sampel yang lain
menit sampai terlihat
adanya reduksi

- Uji Seliwanof
Kedalam tabung reaksi
Panaskan tabung
yang telah diisi dengan 2
tersebut dalam air
mL larutan Seliwanof
mendidih sampai terlihat
ditambahkan beberapa
warna di dalam tabung
tetes larutan sampel

Terjadinya perubahan
warna merah dan
Ulangi prosedur di atas
endapan menunjukkan
untuk sampel yang lain
reaksi positif untuk
keton

- Uji Iodin

Siapkan 3 tabung reaksi dalam Ulangi perosedur di atas dengan


Amati perubahan-perubahannya
rak tabung reaksi menggunakan sampel yang lain

Pipet kedalam tabung reaksi Panaskan tabung jika terbentuk


masing-masing 3 mL larutan warna kemudian dinginkan
sampel kembali

Kedalam tabung pertama


tambahkan 2 tetes air, tabung
kedua 2 tetes HCl, dan tabung
ketiga 2 tetes NaOH, lalu kocok Perhatikan warna yang terbentuk
semua tabung - Tambahkan
larutan iodin ke dalam masing-
masing tabung

E. Hasil Percobaan
Percobaan ke 1
Uji Molish
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa Atas putih, Bawah ungu Reaksi Positif
Fraktosa Atas putih, Bawah ungu
Laktosa Atas putih keruh, Bawah
Amilum ungu
Atas coklat keruh, Bawah
Putih Telur ungu
Atas ungu berubah putih
bening ada endapan ditengan
Percobaan ke 2
Uji Molish
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Madu Atas ungu keruh Reaksi Positif
Kentang Atas coklat bening ada
endapan, bawah ungu
Jagung Atas coklat, bawah ungu
Singkong Atas putih susu, bawah ungu
Roti Tawar Atas coklat, bawah ungu
Pisang Atas putih susu, bawah ungu
Percobaan ke 1
Uji Benedict
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa Orange pH 2,6 – 3,5%
Fruktosa Orange pH 2,6 – 3,5%
Laktosa Orange pH 2,6 – 3,5%
Sukrosa Coklat pH > 4,0%
Amilum Biru cerah pH 0 – 0,5%
Percobaan ke 2
Uji Benedict
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Madu Orange pH 2,6 – 3,5%
Kentang Biru cerah pH 0 – 0,5%
Jagung Hijau muda pH 1,1 – 1,5%
Singkong Biru cerah pH 0 – 0,5%
Roti Tawar Orange pH 2,6 – 3,5%
Pisang Orange pH 2,6 – 3,5%
Percobaan ke 1
Uji Barfoed
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa Biru Hasil –
Fruktosa Biru Hasil –
Laktosa Biru Hasil –
Sukrosa Biru Hasil –
Amilum Biru Hasil –
Percobaan ke 2
Uji Barfoed
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Madu Endapan merah bata Hasil +
Kentang Endapan putih Hasil –
Jagung Endapan putih Hasil –
Singkong Endapan putih Hasil –
Roti Tawar Endapan putih Hasil –
Pisang Endapan putih Hasil –
Tepung Sagu Biru Hasil –
Percobaan ke 1
Uji Seliwanof
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa Warna merah, 18.45 Reaksi –
Fruktosa Warna merah, 7.15 Reaksi +
Laktosa Warna merah, 16.40 Reaksi –
Sukrosa Warna merah, 8.25 Reaksi +
Amilum Tidak ada warna merah, Reaksi –
16.34
Percobaan ke 2
Uji Seliwanof
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Madu Berubah warna merah, 3 Reaksi +
menit
Kentang Berubah warna merah, 4.21 Reaksi + Keton
Jagung Warna merah mengendap, Reaksi + Keton
8.02
Singkong Warna merah, 8.15 Reaksi + Keton
Roti Tawar Warna merah, 4.11 Reaksi +
Pisang Warna merah, 4.22 Reaksi +
Percobaan ke 1
Uji Iodin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Madu + Air Ada endapan biru, berwarna
orange
Madu + HCl Berwarna orange mengendap
Madu + NaOH Berwarna orange mengendap
Percobaan ke 2
Uji Iodin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Amilum + Air Berwarna biru
Amilum + HCl Berwarna biru
Amilum + NaOH Berwarna putih, ada endapan
F. Pembahasan
Pada praktikum hari ini, saya melakukan prosedur kerja karbohidrat menggunakan sampel madu,
kentang, jagung, singkong, roti tawar, pisang, dan tepung sagu. Sedangkan untuk larutan yang
digunakan adalah glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, amilum, HCl, dan NaOH. Untuk uji yang
saya lakukan adalah Uji Molish,Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Seliwanof, dan Uji Iodin
G. Kesimpulan
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang memiliki fungsi sebagai sumber energy bagi kehidupan
manusia. Sumber makanan karbohidrat yang paling utama adalah beras dan nasi.
H. Daftar Pustaka
Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: FMIPA
UNY
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
LIPID

DISUSUN OLEH:
NAMA : TESAR SYAHNARIRI NANDA WIDODO
NIM : 52019050021
KELAS : 2A FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
A. Dasar Teori
Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas
kelarutannya di dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-
komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan
kelarutannya di dalam berbagai pelarut organic.
Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau
gliserida dan lilin (waxes).
Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid
dan serebrosida.
Derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak,
gliserol, dan sterol.
Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid
yang dapat disabunkan, yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang
tidak dapat disabunkan, contohnya steroid
B. Tujuan
1. Mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di laboratorium
2. Mampu mengoperasikan peralatan
3. Mampu mengidentifikasi dan menentukan lipid pada bahan pangan dengan metode uji
yang sesuai
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Tabung Reaksi
2. Gelas Ukur
3. Beaker Glass
4. Batang Pengaduk
5. Kertas lakmus merah dan biru
6. Pipet Tetes
Bahan:
1. Lemak sapi
2. Lemak ayam
3. Lemak kambing
4. Mentega
5. Alcohol 96%
6. Kloroform
7. Empedu cair
8. Minyak kelapa
9. Minyak jagung
10. Minyak ikan
11. Minyak jelantah
12. Eter
13. Larutan Na2CO3 0,5%
D. Prosedur Kerja
Uji Kelarutan Lemak

Berturut-turut isilah dengan


air, alkohol 96%, eter,
Siapkan 5 tabung reaksi kloroform, dan larutan Tambahkan pada setiap
yang bersih dan kering tabung 2 tetes sampel
Na2CO3 0,5% masing-masing
sebanyak 1 mL

Ulangi prosedur di atas Kocoklah sampai homogen,


Amati sifat kelarutannya
untuk sampel yang lain lalu biarkan beberapa saat

Uji Pembentukan Emulsi

Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering


Tabung I
: 2 mL air dan 2 tetes sampel
Tabung II
: 2 mL air, 2 tetes sampel, dan 2 tetes Na2CO3 0,5 %
Tabung III Kocok setiap tabung dengan kuat, lalu biarkan beberapa saat
: 2 mL air, 2 tetes sampel, dan 2 tetes sabun cair
Tabung IV
: 2 mL larutan protein 2% dan 2 tetes sampel
Tabung V
: 2 mL larutan empedu encer dan 2 tetes sampel

Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain Amati terjadinya emulsi
Uji Keasaman Lemak

Ujilah dengan
kertas lakmus Ulangi
merah dan percobaan
Teteskan
biru dan amati dengan
sedikit sampel
perubahan menggunakan
pada porselin
warna kertas minyak yang
lakmus yang sudah tengik
terjadi
Uji Ketidakjenuhan Lipid

Tambahkan tetes demi


Masukkan 2 tetes sampel
tetes air brom sambil
ke dalam tabung reaksi Hitung jumlah tetesan
dikocok hingga warna
kemudian tambahkan 2 yang dibutuhkan
merah air brom tidak
mL kloroform
berubah

Bandingkan jumlah
Ulangi percobaan
tetesan yang dihasilkan
dengan menggunakan
dari masing-masing
sampel yang lain
sampel

Uji Penyabunan Minyak dan Lemak


Ke dalam tabung 1, 2, dan 3
Ambilah 6 mL larutan sabun Larutan sabun yang telah netral
berturut tambahkan CaCl2 5%,
dengan menggunakan pipet dibagi menjadi 3 bagian,
ukur, lalu netralkan dengan masingmasing masukkan ke MgSO4 5%, dan Pb(CH3COO)2
asam asetat encer dalam tabung reaksi 5% sebanyak 5 mL. lakukan
pengocokan dengan kuat

Ulangi percobaan
Amati dan catat perubahan
menggunakan deterjen, lalu
yang terjadi
bandingkan hasil yang didapat

E. Hasil Pengamatan
Uji kelarutan lemak
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
1. Minyak Jagung
- Alkohol 96% Berwarna bening Tidak larut
- Eter 96% Berwarna bening Tidak larut
- Air Berwarna bening Tidak larut
- Kloroform Berwarna bening, tidak ada Larut
gumpalan
- Larutan Na2CO3 0,5% Berwarna Bening dan Tidak larut
terdapat gumpalan kecil
2. Lemak Ayam
- Alkohol 96% Berwarna bening dan terdapat Tidak larut
endapan butir putih kecil
berupa minyak
- Eter 96% Berwarna bening dan terdapat Tidak larut
endapan butir putih kecil
berupa minyak yang
menggumpal
- Air Terdapat 2 senyawa atas Tidak larut
minyak dan bawah air
- Kloroform Terdapat 2 senyawa atas Tidak larut
minyak dan bawah air
- Larutan Na2CO3 0,5% Larutan berwarna putih keruh Larut
dan antara lemak ayam dan
Na2CO3 tercampur
3. Lemak Kambing Larutan berwarna bening dan Tidak larut
- Alkohol 96% lemak menggumpal
- Eter 96% Larutan berwarna bening dan Tidak larut
lemak menggumpal
- Air Larutan berwarna bening dan Tidak larut
terdapat minyak yang tidak
tercampur
- Kloroform Larutan berwarna putih keruh Larut
antara lemak kambing +
kloroform tercampur
- Larutan Na2CO3 Larutan terdapat minyak Tidak larut
dibagian atas dan bagian
bawah air terpisah
4. Lemak Sapi
- Alkohol 96% Larutan alkohol bening dan Tidak larut
terdapat butiran menggumpal
- Eter Larutan eter berwarna bening Tidak larut
dan terdapat gumpalan lemak
sapi
- Air Larutan aquades bening Tidak larut
terdapat gumpalan lemak sapi
- Kloroform Larutan antara lemak sapid an Larut
kloroform dapat tercampur
- Larutan Na2CO3 Larutan berwarna keruh dan Tidak larut
lemak sapi menggumpal tidak
menyatu
5. Minyak kelapa
- Alkohol 96% Larutan berwarna bening Tidak larut
terdapat minyak butir butir
kecil
- Eter Larutan terdapat minyak Tidak larut
dibagian atas dan eter tidak
tercampur
- Air Larutan berwarna bening Tidak larut
tidak tercampur antara
minyak dan air
- Kloroform Larutan berwarna bening Larut
tercampur antara minyak
dengan kloroform
- Larutan Na2CO3 Larutan bening terdapat Tidak larut
gelembung minyak
6. Mentega
- Alkohol 96% Larutan bening terdapat Tidak larut
gumpalan mentega dan tidak
larut dalam alcohol
Larutan bening terdapat
- Eter gumpalan mentega dan tidak Tidak larut
larut dalam eter
Larutan minyak diatas tidak
- Air larut dalam air Tidak larut
Larutan menyatu antara
- Kloroform minyak dengan kloroform Larut

Larutan berwarna putih susu


- Larutan Na2CO3 dan menyatu Larut
7. Minyak ikan
- Alkohol 96% Larutan berwarna bening dan Tidak larut
terdapat minyak diatas larutan
- Eter Larutan berwarna keruh Larut
tercampur
- Air Larutan terdapat minyak dan Tidak larut
air yang terpisah
- Kloroform Larut dalam kloroform Larut
- Larutan Na2CO3 Larutan berwarna putih susu Larut
dan tercampur homogen
Uji pembentukan emulsi
- Mentega
Tabung I = tidak terjadi emulsi
Tabung II = terjadi emulsi
Tabung III = terjadi emulsi
Tabung IV = tidak terjadi emulsi
- Lemak sapi
Tabung I = tidak
Tabung II = tidak
Tabung III = terjadi
Tabung IV = tidak
- Lemak ayam
Tabung I = tidak
Tabung II = tidak
Tabung III = terjadi
Tabung IV = terjadi
- Lemak kambing
Tabung I = tidak
Tabung II = tidak
Tabung III = tidak
Tabung IV = tidak
- Minyak kelapa
Tabung I = tidak
Tabung II = terjadi
Tabung III = terjadi
Tabung IV = tidak
- Minyak jagung
Tabung I = tidak
Tabung II = tidak
Tabung III = terjadi
Tabung IV = tidak
- Minyak ikan
Tabung I = tidak
Tabung II = terjadi
Tabung III = terjadi
Tabung IV = tidak
- Minyak jelantah
Tabung I = tidak
Tabung II = terjadi
Tabung III = terjadi
Tabung IV = tidak
Uji keasaman lemak
- Lemak sapi = Netral
- Lemak ayam = Netral
- Lemak kambing = Netral
- Mentega = Asam
- Minyak kelapa = Netral
- Minyak jagung = Netral
- Minyak jelantah = Netral
- Minyak ikan = Netral
Uji ketidakjenuhan lipid
- Minyak ikan 11 tetes fase misah
- Mentega 7 tetes fase misah, air atas, minyak bawah
- Minyak kelapa 5 tetes fase misah
- Minyak jagung 7 tetes
- Minyak jelantah 5 tetes fase misah
- Lemak kambing 6 tetes fase misah
- Lemak ayam 8 tetes fase misah
Uji penyabunan minyak dan lemak
- Larutan sabun + CaCl2 5% = endapan diatas putih keruh
- Larutan sabun + Pb (CH3COO)2 5% = endapan diatas putih susu
- Larutan sabun + MgSO4 5% = endapan diatas putih keruh
- Larutan detergen + CaCl2 5% = endapan bawah putih susu
- Larutan detergen + Pb (CH3COO)2 5% = endapan bawah putih susu
- Larutan detergen + MgSO4 5% = tidak ada endapan
F. Pembahasan
Pada praktikum hari ini, saya melakukan prosedur kerja lipid. Prosedur kerja lipid dibagi
menjadi 5 yaitu uji kelarutan lemak, uji pembentukan emulsi, uji keasaman lemak, uji
ketidakjenuhan lemak, dan uji penyabunan minyak dan lemak
G. Kesimpulan
Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas
kelarutannya di dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain
H. Daftar Pustaka
Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: FMIPA
UNY
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI AKKTIVITAS ENZIM

DISUSUN OLEH:
NAMA : TESAR SYAHNARIRI NANDA WIDODO
NIM : 52019050021
KELAS : 2A FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
A. Dasar Teori
Enzim adalah molekul (umumnya berupa protein, atau protein majemuk yang memiliki gugus
bukan protein) yang mengkatalisis/ mempercepat reaksi-reaksi dalam sel sehingga berperan
sebagai katalis biologis. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, suhu, pengaruh pH dan pengaruh inhibitor.
Enzim katalase sangat berperan penting bagi sel karena mencegah akumulasi hydrogen peroksida
(suatu agen pengoksidasi yang kuat) sehingga dapat mengganggu kesetimbangan kimia dalam
sel.
B. Tujuan
1. Mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di laboratorioum
2. Mampu mengoperasikan peralatan
3. Mampu mengidentifikasi dan menentukan enzim pada bahan pangan dengan metode uji
yang sesuai
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Saringan
3. Tabung Reaksi
4. Sumbat Kapas Yang Dibungkus Kain Kasa
5. Korek Api dan Lidi
6. Blender
7. Wadah Es
8. Thermometer
9. Penangas Air
Bahan:
1. Umbi Kentang
2. Air Dingin
3. H2O2 1%, 5%, dan 10%
4. Hati Ayam
5. H2SO4 1M
D. Prosedur Kerja
Ekstraksi katalase dari umbi kentang dan hati ayam
Percobaan 1 (Membuat ekstrak kentang)
Masukan potongan
kentang, 50 ml air dingin,
Kupas umbi kentang (± 50
dang sejumlah kecil
gram)
bongkahan es ke dalam
blender selama 30 detik

Tambahkan air dingin Saring ke dalam botol


hingga volume ekstrak 100 coklat yang ditempatkan
ml pada wadah berisi es

Percobaan 2 (Membuat ekstrak hati ayam)

Masukan hati ayam ((± 50 gram) dan 50 ml air


dingin ke dalam blender selama 30 detik

Saring ke dalam botol coklat yang ditempatkan


pada wadah berisi es

Tambahkan air dingin hingga volume ekstrak


100 ml

Pengaruh Konsentrasi Enzim terhadap Aktivitas Enzim


Isi tabung reaksi tersebut dengan
komposisi sebagai berikut:
Tabung I: 3 Ml sampel Tambahkan 3 ml H2O2 1% pada
Letakan 4 buah tabung reaksi dalam
wadah berisi es Tabung II: 2 Ml sampel dan 1 Ml air masing-masing tabung reaksi, segera
tutup dengan sumbat kapas
Tabung III: 1 Ml sampel dan 2 Ml air
Tabung IV: 3 Ml air

Buka sumbat kapas, segera masukan


bara lidi yang sudah dibakar ke
Amati nyala yang terjadi Ukur ketinggian busa yang terbentuk
dalam tabung sampai di atas
permukaan busa

Pengaruh Konsentrasi Substrat terhadap Aktivitas Enzim

Tambahkan pada masing-


Isi masing-masing tabung masing tabung reaksi: 3 ml
Letakan 4 buah tabung
reaksi tersebut dengan 3 H2O2 0% (A), 3 ml H2O2 1%
reaksi dalam wadah berisi
ml ekstrak kentang/hati
es (B), 3 ml H2O2 5% (C), 3 ml
ayam
H2O2 10% (D)

Buka sumbat kapas, segera


masukan bara lidi yang
Ukur ketinggian busa yang Segera tutup dengan
sudah dibakar ke dalam
terbentuk sumbat kapas
tabung sampai di atas
permukaan busa

Amati nyala yang terjadi

Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


Masukan tabung reaksi A pada
penangas air dengan suhu
Isi masing-masing tabung
300C, tabung reaksi B pada
Siapkan 4 buah tabung reaksi reaksi tersebut dengan 3 ml
suhu 500C, tabung reaksi C
ekstrak kentang/hati ayam
pada suhu 700C, dan tabung
reaksi D pada suhu ruang

Tambahkan pada masing-


Ukur ketinggian busa yang Segera tutup dengan sumbat masing tabung reaksi: 3 ml
terbentuk kapas
H2O2 1%

Buka sumbat kapas, segera


masukan bara lidi yang sudah
dibakar ke dalam tabung
sampai di atas permukaan
busa dan amati nyala yang
terjadi

Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzin

Isi masing-masing tabung Tambahkan 10 tetes H2SO4 1 M


Siapkan 2 buah tabung reaksi
reaksi tersebut dengan 3 ml pada tabung reaksi A, biarkan
(A, B) dalam wadah berisi es
ekstrak kentang/hati ayam selama 2 menit

Tambahkan pada masing-


Segera tutup dengan sumbat masing tabung reaksi: 5 ml
Ukur ketinggian busa
kapas
H2O2 1%

Buka sumbat kapas, segera


masukan bara lidi yang sudah
dibakar ke dalam tabung
sampai di atas permukaan
busa kemuadian amati nyala
atau tidak

E. Hasil Pengamatan
Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim

Tabung Ekstrak Ekstrak Air dingin Ketinggia Ketinggia Api Api hati
reaksi hati ayam kentang (mL) n kentang n hati kentang ayam
ayam
A 3 3 0 0,5 cm 0,5 cm Nyala Mati
B 2 2 1 0,2 cm 0,5 cm Nyala Mati
C 1 1 2 - 0,3 cm Nyala Nyala
D 0 0 3 - - Nyala Nyala
Pengaruh Konsentrasi Substat Terhadap Aktivitas Enzim

Tabung Ekstrak hati Larutan Ketinggian Ketinggian Api hati Api kentang
reaksi ayam/ H2O2 3 mL busa hati busa ayam
kentang ayam kentang
(mL)
A 3 1% - 0,1 cm Mati Mati
B 3 5% - 0,5 cm Nyala Nyala
C 3 10% 0,2 cm 1,5 cm Nyala Nyala
Pengaruh Konsentrasi Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

Tabung Ekstrak Larutan Ketinggia Ketinggia Api hati Api hati Suhu
reaksi hati ayam/ H2O2 3 n hati n kentang ayam kentang
kentang mL ayam
(mL)
A 3 1% 0,5 cm 0,2 cm Nyala Nyala 30° C
B 3 1% - - Nyala Nyala 50° C
C 3 1% - - Nyala Tidak 70° C
D 3 1% 0,1 cm - Nyala Nyala Ruang
Pengaruh Inhibitor Terhadap Aktivitas Enzim

Tabung reaksi Ekstrak hati Larutan H2SO4 Larutan H2O2 Ketinggian Api
ayam 3 mL
A (Kentang) 3 10 tetes 5 mL 0,5 mL Tidak
B (Kentang) 3 - 5 mL - Tidak
A (Hati ayam) 3 10 tetes 5 mL - Tidak
B (Hati ayam) 3 - 5 mL - Tidak
F. Pembahasan
Pada praktikum hari ini saya melakukan prosedur kerja aktivitas enzim. Saya melakukan 5 prosedur kerja
yaitu ekstraksi katalase enzim, pengaruh konsentrasi enzim, pengaruh konsentrasi substrat enzim,
pengaruh suhu terhadap enzim, dan pengaruh inhibitor terhadap enzim. Untuk sampel yang saya gunakan
adalah kentang dan hari ayam.
G. Kesimpulan

Enzim adalah molekul (umumnya berupa protein, atau protein majemuk yang memiliki gugus
bukan protein) yang mengkatalisis/ mempercepat reaksi-reaksi dalam sel sehingga berperan
sebagai katalis biologis
H. Daftar Pustaka

Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: FMIPA


UNY
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PROTEIN

DISUSUN OLEH:
NAMA : TESAR SYAHNARIRI NANDA WIDODO
NIM : 52019050021
KELAS : 2A FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
A. Dasar Teori
Protein merupakan senyawa nitrogen yang kompleks dengan berat molekul yang tinggi. Protein
merupakan penyusun utama sel hidup dan sangat penting bagi pertumbuhan dan penggantian
jaringan.
Penyusun protein dan asam amino, yaitu asam organic yang mengandung gugus amino (-NH2)
disamping gugus karboksilat (-
COOH). Asam amino yang terdapat di alam selalu berupa asam amino α, artinya gugus –NH2
selalu terikat pada atom Cα, yaitu atom C yang berada didekat gugus –COOH.
Protein sederhana adalah protein yang jika dihidrolisis akan menghasilkan hanya asam amino
saja misalnya albumin dan globulin. Protein majemuk adalah protein yang jika dihidrolisis akan
menghasilkan asam amino dan senyawa lain yang bukan protein
B. Tujuan
1. Mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di laboratorium
2. Mampu mengoperasikan peralatan
3. Mampu mengidentifikasi dan menentukan protein pada bahan pangan dengan metode
uji yang sesuai
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Cawan Porselen
2. Kaca Objek
3. Beaker Glass
4. Bunsen
5. Pipet Tetes
6. Gelas Ukur
7. Tabung Reaksi
Bahan:
1. Telur Ayam Kampung
2. Telur Ayam Petelur
3. Telur Bebek
4. Telur Puyuh
5. Alpukat
6. Kacang Kedelai
7. Susu Sapi
8. Larutan Pb asetat 5%
9. Susu Kambing
10. Amilum Manihot
11. Larutan NaOH 4%, 10%
D. Prosedur Kerja
Uji adanya unsur C, H, dan O

Perhatikan adanya
Masukkan 1 mL sampel ke Letakkan kaca objek diatasnya, pengembunan pada kaca objek
dalam cawan porselin kemudian panaskan yang menunjukkan adanya
hidrogen dan oksigen

Ambil kaca objek, lalu amati


bau yang terjadi. Bila tercium
Bila terjadi pengarangan,
bau rambut terbakar, berarti
berarti terdapat atom karbon
protein mengandung unsur
nitrogen.

Uji adanya atom N

Tambahkan 1 mL NaOH
Masukkan 1 mL sampel
10%, kemudian
ke dalam tabung reaksi
panaskan

Perhatikan bau ammonia


Terbentuknya bau yang terjadi dan ujilah
ammonia menunjukkan uapnya dengan kertas
adanya atom nitrogen lakmus yang telah
dibasahi aquadest

Uji adanya atom S


Masukkan 1 mL Tambahkan 1 mL
Tambahkan 4 tetes
sampel ke dalam NaOH 10%,
larutan Pb-asetat 5%
tabung reaksi kemudian panaskan

Perhatikan bau khas


Tambahkan 4 tetes Bila larutan
belerang daei
HCl pekat dengan menghitam berarti
belerang yang
hati-hati terbentuk PbS
teroksidasi

Uji kelarutan protein

Sediakan 5 tabung reaksi masing-masing isi dengan 1 mL


aquadest, larutan HCl 10%, larutan NaOH 40%, etanol 96%,
dan kloroform

Tambahkan 2 mL sampel pada setiap tabung

Kocoklah dengan kuat, kemudian amati sifat kelarutannya

Uji pengendapan protein dengan garam


Tambahkan pada masing-
masing tabung, larutan NaCl
Sediakan 5 tabung reaksi,
5%, BaCl2 5%, CaCl2 5%,
masing-masing isi dengan 2
mL sampel MgSO4 5%, dan (NH4)2SO4
jenuh tetes demi tetes
sampai timbul endapan

Tambahkan kembali larutan-


Kocoklah tabung, kemudian
larutan garam tersebut
amati perubahan yang terjadi
secara berlebihan

Uji pengendapan protein dengan logam dan asam organic

Sediakan 5 tabung reaksi, masing-masing isi dengan 2 mL


sampel

Tambahkan pada masing-masing tabung, 10 tetes larutan


trikloroasetat 10%, asam sulfosalisilat 5%, CuSO4 5%, HgCl2
5%, dan Pb-asetat 5%

Kocoklah setiap tabung dan amati perubahan yang terjadi

Uji biuret
Sediakan tabung-tabung reaksi yang bersih, lalu
masing-masing isi dengan larutan sampel
sebanyak 2 mL

Tambahkan pada setiap tabung 1 mL larutan


NaOH 10% dan 3 tetes larutan CuSO 4 0,2%

Campur dengan baik dan amati perubahan


warna yang terjadi

Uji ninhidrin

Sediakan tabung-tabung
reaksi yang bersih, lalu Tambahkan 5 tetes
masing-masing isi pereaksi ninhidrin pada
dengan larutan sampel setiap tabung
sebanyak 2 mL

Panaskan dalam
Amati perubahan warna
penangas air mendidih
yang terjadi
selama 5 menit

Uji xantoprotein
Sediakan tabung-tabung reaksi, Pada setiap tabung, tambahkan Perhatikan adanya endapan
kemudian masing-masing isi
1 mL HNO3 pekat putih yang terbentuk
dengan 2 mL sampel

Dinginkan di bawah air kran,


lalu tambahkan larutan NaOH
Perhatikan perubahan warna Panaskan selama 1 menit dan
10% tetes demi tetes melalui
yang terjadi amati terbentuknya warna
dinding tabung reaksi hingga
terbentuk lapisan

E. Hasil Pengamatan
Uji susunan elementer protein
Uji adanya unsur C
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur ayam kampung Bau pada saat pemanasan Positif terdapat atom karbon
berbau karbon
Telur ayam petelur Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Telur bebek Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Telur puyuh Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Kedelai Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Susu kambing Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Susu sapi Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Alpukat Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Amilum manihot Bau seperti rambut terbakar Positif terdapat protein
Uji adanya unsur N
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur ayam kampung Uji lakmus dari merah Bersifat basa
menjadi biru, uji lakmus dari
biru menjadi biru tidak terjadi
perubahan bau ammonia
Telur ayam petelur Uji lakmus dari merah Bersifat basa
menjadi biru, uji lakmus dari
biru menjadi biru tidak terjadi
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Telur bebek menjadi biru, uji lakmus dari Bersifat basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Telur puyuh menjadi biru, uji lakmus dari Bersifat basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Kedelai menjadi biru, uji lakmus dari Bersifat basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Susu kambing menjadi biru, uji lakmus dari Bersifat asam dan basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Susu sapi menjadi biru, uji lakmus dari Bersifat basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Alpukat menjadi biru, uji lakmus dari Positif asam dan basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji lakmus dari merah
Amilum manihot menjadi biru, uji lakmus dari Positif asam dan basa
biru menjadi biru tidak ada
perubahan bau ammonia
Uji adanya atom S
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam kampung Pada saat ditetesi Pb asetat Positif Pbs
berubah warna menjadi
hitam, pada saat ditetesi HCl
tidak berbau belerang
Telur ayam petelur Pada saat ditetesi Pb asetat Positif Pbs
berubah warna menjadi
hitam, pada saat ditetesi HCl
tidak berbau belerang
Telur bebek Pada saat ditetesi Pb asetat Positif Pbs
berubah warna menjadi
hitam, pada saat ditetesi HCl
tidak berbau belerang
Telur puyuh Pada saat ditetesi Pb asetat Positif Pbs
berubah warna menjadi
hitam, pada saat ditetesi HCl
tidak berbau belerang
Kedelai Pada saat ditetesi Pb asetat Positif Pbs
berubah warna menjadi
hitam, pada saat ditetesi HCl
tidak berbau belerang
Susu kambing Pada saat ditetesi Pb asetat Positif (S)
berubah warna menjadi
orange keruh, pada saat
ditetesi HCl berbau belerang
Susu sapi Pada saat ditetesi Pb asetat Positif (S)
berubah warna menjadi
kuning keruh, pada saat
ditetesi HCl berbau belerang
Alpukat Pada saat ditetesi Pb asetat Positif (S)
berubah warna menjadi
kuning pekat, pada saat
ditetesi HCl berbau belerang
Amilum manihot Pada saat ditetesi Pb asetat Negatif Pb, Negatif (S)
berubah warna menjadi
orange, pada saat ditetesi HCl
tidak berbau belerang

Uji kelarutan protein


Sampel HCl 10% NaOH 40% Etanol 96% Kloroform Air
Telur ayam Larut Mudah larut Mengendap Sukar larut Mudah larut
petelur
Telur puyuh Mengendap Tidak larut, Tidak larut Tidak larut Larut
putih tidak larut mengendap
Alpukat Larut warna Larut Larut Tidak larut Larut
hijau keruh
Kedelai Menggumpal Larut, warna Larut Tidak larut Larut
kuning (misah)
Susu Larut Larut, warna Larut Larut Larut
kambing keruh
Susu sapi Larut Larut agak Larut Tidak larut Larut
kemerahan
Telur ayam Larut Larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut
kampung
putih
Telur bebek Tidak larut Larut Tidak larut Tidak larut Larut
Amilum Larut Larut Larut Tidak larut Larut
manihot
Kuning ayam Larut Menggumpal Menggumpal Menggumpal Larut
petelur
Putih ayam Larut Tidak larut Tidak larut Tidak larut Larut
petelur
Kuning telur Mengendap Tidak larut Tidak larut Tidak larut Larut
bebek
Uji pengendapan protein dengan larutan garam
Sampel NaCl 1% CaCl 5% MgSO4 5% BaCl 2,5% (NH4)SO4
Telur ayam 15 tetes + 20 tetes + 20 tetes + 15 tetes + 18 tetes +
kampung
Telur 10 tetes + 20 tetes + 15 tetes + 10 tetes + 10 tetes +
bebek
Telur ayam
petelur 18 tetes + 20 tetes + 10 tetes + 15 tetes + 15 tetes +
Telur (lemah)
puyuh 10 tetes – 15 tetes + 15 tetes + 10 tetes + 18 tetes+
Kuning
telur ayam 8 tetes 5 tetes + 10 tetes + 15 tetes + 15 tetes +
petelur (sedang) (sedang)
Kedelai
15 tetes + 20 tetes + 20 tetes + 20 tetes + 16 tetes
Alpukat (sedang)
10 tetes + 15 tetes + 15 tetes + 10 tetes + 20 tetes +
Susu (kuat) (sedang)
kambing 18 tetes + 18 tetes + 10 tetes + 18 tetes + 15 tetes +
Susu sapi (sedang) (sedang)
10 tetes + 10 tetes + 15 tetes + 10 tetes + 15 tetes +
Amilum (sedang) (sedang) (sedang) (sedang) (sedang)
manihot 20 tetes + 18 tetes + 15 tetes + 10 tetes + 18 tetes +
(lemah) (lemah) (lemah)
Uji pengendapan protein dalam logam dari asam organic
Larutan Jumlah Tetes
Larutan 10 10 10 10 10
trikloro T T T T T
Larutan as- E E E E E
sulfur T T T T T
CuSO4 5% E E E E E
HgCl2 5% S S S S S
Pb asetat
Telur ayam +++ +++ +++++ ++ +
kampung
Telur ayam +++ +++ +++++ ++ +
petelur
Telur bebek +++ +++ +++++ ++ +
Telur puyuh +++ +++++ +++++ ++ +
Alpukat ++ ++ ++ + +
Kacang ++ ++ ++ + +
kedelai
Susu - - + + -
kambing
Susu sapi + - - - -
Manihot - - - - -
Keterangan:
+ : Pengendapan sedikit
++ : Pengendapan agak banyak
+++ : Pengendapan agak banyak
+++++ : Pengendapan banyak
- : Tidak terjadi pengendapan
Uji biuret
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam kampung Ungu Mengandung protein
Telur ayam petelur Ungu Mengandung protein
Telur bebek Ungu Mengandung protein
Telur puyuh Ungu Mengandung protein
Kacang kedelai Kuning
Susu kambing Putih
Susu sapi Ungu muda Sedikit mengandung protein
Alpukat Hijau
Kuning ayam kampung Ungu Mengandung protein
Kuning ayam petelur Ungu Mengandung protein
Kuning telur bebek Ungu Mengandung protein
Kuning telur puyuh Ungu Mengandung protein
Manihot Bening
Uji ninhidrin
Sampel Hasil pengamatan Kesimpulan
Telur ayam kampung Ungu pekat Mengandung protein
Telur ayam petelur Ungu pekat Mengandung protein
Telur bebek Ungu pekat Mengandung protein
Telur puyuh Ungu pekat Mengandung protein
Kacang kedelai Ungu keruh Mengandung protein
Susu kambing Ungu keruh Mengandung protein
Susu sapi Ungu keruh Mengandung protein
Alpukat Ungu Mengandung protein
Kuning ayam kampung Ungu pekat Mengandung protein
Kuning ayam petelur Ungu pekat Mengandung protein
Kuning telur bebek Ungu pekat Mengandung protein
Kuning telur puyuh Ungu pekat Mengandung protein
Manihot Bening Tidak mengandung protein
F. Pembahasan
Pada praktikum hari ini, saya melakukan prosedur kerja protein. Saya melakukan 6 prosedur
kerja yaitu uji susunan elementer protein, uji kelarutan protein, uji pengendapan protein dengan
larutan garam, uji pengendapan protein dalam logam dari asam organic, uji biuret, dan uji
ninhidrin.
G. Kesimpulan
Protein merupakan senyawa nitrogen yang kompleks dengan berat molekul yang tinggi
H. Daftar Pustaka
Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: FMIPA
UNY
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
VITAMIN

DISUSUN OLEH:
NAMA : TESAR SYAHNARIRI NANDA WIDODO
NIM : 52019050021
KELAS : 2A FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
A. Dasar Teori
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi memiliki
peranan yang sangat penting bagi metabolism sel serta pertumbuhan yang normal. Umumnya
vitamin diklasifikasikan ke dalam dua golongan. Pertama, vitamin yang larut dalam air terdiri
dari vitamin C dan golongan vitamin B yaitu tiamin (Vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam
nikotinat (niasin), vitamin B6, asam folat, biotin , asam pantotenat, dan kobalamin (vitamin B12)
. Kedua, vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, D, E, dan K.
B. Tujuan
1. Mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di laboratorium
2. Mampu mengoperasikan peralatan
3. Mampu mengidentifikasi dan menentukan vitamin pada bahan pangan dengan metode uji
yang sesuai
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Pipet tetes
2. Beaker glass
3. Batang pengaduk
4. Tabung reaksi
Bahan:
Disesuaikan dengan masing-masing prosedur identifikasi vitamin
D. Prosedur Kerja
Identifikasi Vitamin A
Percobaan dengan pereaksi TCA
Masukan 5 tetes minyak ikan pada tabung
reaksi

Tambahkan 1 ml pereaksi TCA dalam kloroform


hingga bercampur dengan baik

Amati perubahan warna

Identifikasi Vitamin B1
Percobaan 1

Masukkan 10 tetes
Tambahkan 10 tetes Campurlah dengan baik,
larutan uji (thiamin 1%
larutan Pb-asetat 10% perhatikan warna kuning
/ekstrak kacang kedelai)
dan 1 mL NaOH 6 N yang terjadi
ke dalam tabung reaksi

Amati perubahan (Uji


positif jika terbentuk
Panaskan campuran
endapan warna coklat
hitam )

Percobaan 2
Masukkan 10 tetes
Tambahkan 10 tetes
larutan uji (thiamin 1% /
larutan bismuth nitrat,
ekstrak kacang kedelai)
campurkan dengan baik
ke dalam tabung reaksi

Amati perubahan warna


Tambahkan 2 tetes
(uji positif jika terbentuk
larutan KI 5%
endapan merah jingga)

Identifikasi Vitamin B6
Percobaan 1

Masukkan 5 tetes larutan uji (pirodoksin 1% /


ekstrak kentang / estrak daging) ke dalam
tabung reaksi

Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10


tetes NaOH 3 N

Amati perubahan warna (uji positif jika


terbentuk warna biru-ungu)

Percobaan 2
Masukkan 5 tetes larutan uji (pirodoksin 1% /
ekstrak kentang / estrak daging) ke dalam
tabung reaksi

Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3

Amati perubahan warna (uji positif jika


terbentuk warna jingga sampai merah tua)

Identifikasi Vitamin C
Percobaan 1

Masukkan 5 tetes
larutan uji (asam
Tambahkan 15 tetes
askorbat 1% / ekstrak
pereaksi Benedict
buah papaya) pada
tabung reaksi

Perhatikan endapan
yang terjadi (uji positif Panaskan di atas api
jika terbentuk warna kecil sampai mendidih
hijau kekuningan sampai selama 2 menit
merah)

Percobaan 2
Masukkan 10 tetes
larutan uji (asam Netralkan larutan (pH 8)
askorbat 1% / ekstrak menggunakan NaHCO3
buah papaya) pada 5%
tabung reaksi

Amati perubahan warna Tambahkan 2 tetes


(uji positif jika terbentuk
larutan FeCl3
warna merah ungu)

E. Hasil Pengamatan
Identifikasi Vitamin A
Sampel Kloroform Anhidrit SbCl3 Kesimpulan
Minyak ikan 10 tetes 2 tetes 2 tetes Endapan minyak
dibawah dan
terpisah dengan
kloroform
Identifikasi Vitamin B1
Sampel Percobaan Hasil Keterangan
Thiamin 1 - Berwarna putih
bening
Kedelai 1 + Berwarna coklat
hitam
Thiamin 2 + Merah jingga
Kedelai 2 - Putih
Identifikasi Vitamin B6
Sampel Percobaan CuSO4 2% NaOH3N FeCl3 Keterangan
Ekstrak 1 2 tetes 10 tetes - Ungu
kentang
Peridoksin 1 2 tetes 10 tetes - Biru
1%
Ekstrak 2 - - 2-3 tetes Biru
kentang
Peridoksin
1% 2 - - 2-3 tetes Merah
Identifikasi Vitamin C
Sampel Percobaan Larutan Keterangan
Asam astorbat 1% 1 Benedict 15 tetes Hijau kekuningan-
merah
Ekstrak papaya 1 Benedict 15 tetes Hijau kekuningan-
merah
Asam astorbat 1% 2 NaHCO3 3 tetes + 2 Merah ungu
tetes
Ekstrak papaya 2 NaHCO3 3 tetes + 2 Hijau tua bening
tetes
F. Pembahasan
Pada praktikum hari ini saya melakukan prosedur kerja vitamin. Saya melakukan 4 prosedur
kerja yaitu identifikasi vitamin A, identifikasi vitamin B1, identifikasi vitamin B6, dan
identifikasi vitamin C.
G. Kesimpulan
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi memiliki
peranan yang sangat penting bagi metabolism sel serta pertumbuhan yang normal
H. Daftar Pustaka
Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: FMIPA
UNY
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
ISOLASI DNA BUAH

DISUSUN OLEH:
NAMA : TESAR SYAHNARIRI NANDA WIDODO
NIM : 52019050021
KELAS : 2A FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020
A. Dasar Teori
Jaringan tanaman umumnya mengandung karbohidrat tinggi sehingga biasanya digunakan
detergen cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB) yang membentuk kompleks tak larut
dengan asam nukleat (DNA, RNA). Detergen ini berfungsi melisis sel, mendenaturasi protein,
dan memisahkan karbohidrat dari asam nuleat yang disebabkan perbedaan kelarutan kedua
senyawa tersebut terhadap CTAB.
Ketika CTAB ditambahkan ke dalam ekstrak tanaman, kompleks asam nukleat-CTAB akan
mengendap, sedangkan karbohidrat, protein, dan komponen lainnya berada dalam supernatan.
Setelah dilakukan sentrifugasi dan supernatan dibuang, endapan lalu dilarutkan dengan
menambahkan NaCl 1 M yang memecah kompleks tersebut. Asam nukleat kemudian dapat
dipekatkan melalui presipitasi etanol, dan RNA yang terkandung dihilangkan melalui
penambahan ribonuklease (RNAse). Tahap yang paling penting dalam mengisolasi DNA adalah
tahap pemecahan dinding sel untuk mengeluarkan DNA. Kegagalan dalam memecahkan semua
dinding sel dari suatu jaringan dapat mempengaruhi hasil akhir isolasi DNA.
B. Tujuan
1. Mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di laboratorium
2. Mampu mengoperasikan peralatan
3. Mampu mampu mengidentifikasi DNA buah metode uji yang sesuai
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Beaker glass
2. Pengaduk
3. Mesin blender
4. Tabung reaksi
5. Pisau
6. Penyaring
7. Spatula
8. Rak tabung reaksi
Bahan:
1. Pisang
2. Papaya
3. Detergen
4. Aquades
5. Garam dapur
6. Etanol 96% dingin
D. Prosedur Kerja
Larutkan detergen
Saring campuran yang
(CTAB) ke dalam 60 ml Campurkan sampai
dihasilkan sebanyak 2
akuades, aduk pelan homogen
kali saringan
selama 15 menit

Ambil 100 gram daging Tambahkan larutan


Sebanyak 6 ml filtrat
buah, tambahkan 100 garam dapur 1M pada
masukan ke dalam
ml akuades, blender endapan hasil
tabung reaksi
selama 40 detik sentrifugasi

Campurkan 4 ml cairan
Tambahkan 5 ml etanol
buah dan 4 ml larutan Dekantasi supernatan
dingin 96%
sabun

Amati proses timbulnya


Aduk campuran sampai DNA, meliputi waktu,
Sentrifugasi campuran
homogen warna, dan banyaknya
DNA yang terbentuk

E. Hasil Pengamatan
Sampel Waktu Tempat DNA Warna
Papaya 1.14.45 Diatas Putih jernih
Pisang 1.20.22 Ada tapi sangat tipis Putih jernih
F. Pembahasan
Pada praktikum hari ini saya melakukan uji isolasi DNA terhadap buah. Bahan yang saya
gunakan adalah buah papaya, pisang, detergen, etanol 96% dingin, dan garam dapur.
G. Kesimpulan
Jaringan tanaman umumnya mengandung karbohidrat tinggi sehingga biasanya digunakan
detergen cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB)
H. Daftar Pustaka
Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia. Yogyakarta: FMIPA
UNY
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai