Anda di halaman 1dari 4

SILABUS

I. Mata Kuliah : PERBANDINGAN HUKUM KELUARGA ISLAM


DI NEGARA MUSLIM
Kode : HKI 030
Fakultas : Syariah
Program Studi : Hukum Keluarga Islam
Program : S.1
Bobot : 2 SKS
Sifat : Wajib

II. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini membahas aturan perundang-undangan yang sedang berlaku di
negara-negara Islam dalam masalah-masalah yang terkait dengan hukum keluarga
Islam. Adapun yang dimaksud dengan hukum keluarga Islam dalam mata kuliah ini
adalah hukum yang meliputi masalah perkawinan, perwalian anak di bawah umur
(hadanah), dan kewarisan.

III. Tolak Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)


1. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang aturan perundang-undangan di negara-
negara Islam yang sedang berlaku dalam masalah-masalah yang terkait dengan
hukum keluarga Islam, yaitu sekitar hukum perkawinan, perwalian anak di bawah
umur (hadanah) , dan kewarisan.
2. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek perbedaan dalam aturan
perundang-undangan hukum keluarga di tiap-tiap Negara Islam.
3. Mahasiswa mempunyai ketrampilan dalam membandingkan perbedaan-peredaan
aturan hukum keluarga di Negara-Negara Islam yang disertai dengan
alasan/argumen filosofisnya.

IV. Topik Inti Materi Pembelajaran


1. Pengantar
a. Pengertian Hukum Keluarga (al-Ahwal al-Syakhsiyyah)
b. Istilah Hukum Keluarga, al-Ahwal al-Syakhsiyyah, dan Personal Law
c. Ruang lingkup Hukum Keluarga (al-Ahwal al-Syakhsiyyah)
2. Hukum Islam dan perubahan sosial: karakteristik fikih dan Qanun
3. Sistem hukum dan sistem peradilan negara-negara Islam modern
a. Indonesia
b. Malaysia
c. Brunei
d. Mesir
e. Maroko
f. Turki
4. Hukum Perkawinan
a. Batas Usia Perkawinan
1) Persyaratan pernikahan dan batas usia pernikahan dalam kitab-kitab fikih
klasik
2) Persyaratan pernikahan di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei,
Mesir, Maroko, Turki)
3) Batas usia perkawinan di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia,
Brunei, Mesir, Maroko, Turki)
b. Pencatatan perkawinan di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei,
Mesir, Maroko, Turki)
1) Pemidanaan terhadap nikah di bawah tangan (nikah sirri)
c. Prosedur perceraian di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei, Mesir,
Maroko, Turki)
d. Ketentuan poligami di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei, Mesir,
Maroko, Turki)
5. Perwalian anak di bawah umur (hadhanah)
a. Hadhanah menurut pandangan fikih klasik
b. Ketentuan hadanah di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei, Mesir,
Maroko, Turki)
6. Hukum kewarisan
a. Ketentuan waris dan wasiat dalam fikih klasik
b. Ketentuan waris (seperti bagian warisan anak laki-laki dan perempuan) dalam
perundang-undangan di Negara-negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei,
Mesir, Maroko, Turki)
c. Ahli waris pengganti dalam perundang-undangan di Negara Islam (Indonesia,
Malaysia, Brunei, Mesir, Maroko, Turki)
d. Wasiat wajib: definisi dan ketentuannya dalam perundang-undangan di Negara-
negara Islam (Indonesia, Malaysia, Brunei, Mesir, Maroko, Turki)

V. Metode Pembelajaran
1. Pada pertemuan pertama dilakukan “kontrak belajar untuk menyepakati aturan main
terkait hak dan kewajiban dosen dan mahasiswa yang harus ditaati selama
perkuliahan.
2. Kegiatan berikutnya adalah pengenalan setiap konsep baru dan ini dapat dilakukan
dengan alternatif strategi :
a. Brain Storming, untuk konsep yang utama yang diperkirakan masih asing bagi
mahasiswa
b. Concept Map untuk melakukan pemetaan konsep-konsep utama yang menjadi
bagian dari materi perkuliahan sehingga tergambar suatu bangunan materi kuliah
yang utuh dengan tujuan yang jelas.
3. Pendalaman materi dilakukan dengan menggunakan alternative strategi :
a. Information Search
b. Active Debate
c. Snow Balling
4. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori mahasiswa diajak untuk
melakukan kajian dan analisa kasus-kasus hukum yang terjadi di masyarakat yang
berkaitan dengan masalah persoalan perkawinan, kewarisan, perwakafan, wasiat dan
hibah.

VI. Media Pembelajaran


1. Papan Tulis
2. OHP
3. Kertas Plano dan Manila
4. Foto kopy bahan / materi
5. Ruang Kelas
6. Perpustakaan

VII. Alternatif Evaluasi Pembelajaran


1. Untuk menilai proses pembelajaran masing–masing mahasiswa digunakan dua
model penilaian yaitu kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan partisipasinya
dalam proses perkuliahan
2. Untuk menilai produk pembelajaran dilakukan test yaitu Ujian Tengah Semester
(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di samping itu juga terdapat komponen
penilai lain yang digunakan untuk menilai kemampuan penguasaan materi
perkuliahan yaitu Tugas Terstruktur

VIII. Referensi
1. Tahir Mahmood, Personal Laws in Islamic Countries, Academy of Law and
Religion, New Delhi, 1987.
2. H. Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademika Pressindo,
Jakarta, 1992.
3. A. Rafiq, Hukum Islam di Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, 1997.
4. M. Atho Mudzhar dan Khoiruddin Nasution, Hukum keluarga di dunia Islam
modern: Studi Perbandingan dan Keberanjakan UU Modern dari Kitab-Kitab
Fikih, Jakarta: Ciputat Press, 2003.
5. Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2004.
6. Atun Wardatun dan Hamdan, Kontekstualisasi Hukum Keluarga di Dunia Islam,
Mataram: Lembaga Pengkajian-Publikasi Islam & Masyarakat (LEPPIM), IAIN
Mataram, 2014.
7. Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara: Studi Terhadap
Perundang-Undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan
Malaysia, Jakarta: Indonesian-Netherlands Cooperation in Islamic Studies/INIS,
2002.
8. ʻAbd Allāh Aḥmad Naʻīm, Islamic Family Law in A Changing World: A Global
Resource Book, London: Zed Books, 2002.
9. John L. Esposito, Natana J. DeLong-Bas, Women in Muslim Family Law, Syracuse:
Syracuse University Press, 2001.

Anda mungkin juga menyukai