Anda di halaman 1dari 5

3.

Organisasi bimbingan di Sekolah

a. permasalahan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin tinggi,terutama sejak


pertengahan abad kedua puluh ini,ditambah dengan pesatnya pertambahan penduduk
dunia,menyebabkan kebutuhan dan tuntutan hidup manusia makin banyak dan kompleks.
Kebutuhan dan tuntutan kehidupan manusia yang makin banyak dan kompleks itu menimbulkan
berbagai macam masalah dan tantangan bagi perjuangan hidup manusia.

Tidak semua orang dapat mengatasi dan menyeesaikan kesuitan-kesulitan dan masalah-
masalah yang dihadapi di dalam proses perjuangan hidupnya. Apalagi bagi anak-anak,sebagai
generasi muda yang belum matang dan masih memerlukan bimbingan dan pendidikan untuk
persiapan hidupnya pada masa yang akan datang.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bertugas membimbing dan membina generasi
muda untuk dapat hidup di masyarakat yang penuh dengan tantangan dan memerlukan
perjuangan hidup yang gigih,tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan itu. Pengetahuan dan
keterampilan-keterampilan tertentu yang diterima dari sekolah belum merupakan jaminan bagi
anak-anak untuk dapat hidup di masyarakat kelak sesuai dengan yang dicita-citakannya.
Disamping itu,selama menempuh proses pendidikan tersebut banyak kesulitan dan masalah yang
dialami anak di sekolah maupun diluar sekolah,yang memerlukan penanganan khusus dari para
guru dan pendidik umumnya.

Beberapa kesulitan dan masalah yang banyak dialami para siswa,seperti telah disampaikan
dalam uraian sebelumnya,antara lain adalah :

 Kurangnya minat dan perhatian terhadap beberapa mata pelajaran di sekolah.


 Kesulitan dalam belajar dan menerima peajaran.
 Kesulitan dalam memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
 Kesulitan dalam memiih jenis sekolah tempat melanjutkan pelajaran.
 Kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam pergaulan.
 Masalah-masalah yang dialami akibat sifat-sifatnya yang keras kepaa atau mempunyai
perasaan rendah diri.
 Masalah –masalah yang dialami anak karena social ekonomi keluarga yang kurang atau
tidak mampu
 Masalah kerusakan moral akibat kesalahan atau kurang mendapat didikan dari orang tua.
 Kesulitan yang dialami akibat perkembangan masa pubertasnya.
 Kesulitan dalam memilih pekerjaan yang sesuai.
Berbagai masalah dan kesulitan seperti diatas. Mengatasi ini tidak semuanya
dapat dilayani hanya oleh guru-guru yang mengajari mereka saja. Guru-guru sekarang
sudah terlalu banyak tugas mengajarnya,sehingga tidak atau kurang mampu melayani
siswa dengan segala permasalahannya. Demikian pula dengan orang tua murid terutama
di kota-kota besar yang setiap harinya sibuk dengan urusan pekerjaannya masing-masing;
pada umumnya mereka kekurangan waktu untuk mengawasi dan mendidik anak-anak
mereka.
Kenyataan tersebut mendorong para pendidik, khususnya kepala sekolah dan
guru-guru,untuk berusaha bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut. Salah satu
cara yag sudah mulai banyak dirintis di sekolah-sekolah kita ialah dengan membentuk
semacam lembaga yang disebut bimbingan dan konseling.
b. Struktur organisasi bimbingan di sekolah
Di sekolah –sekolah yang memiliki cukup tenaga ahli,seperti di Negara-negara
yang sudah lebih maju,orang-orang yang diperlukan di dalam organisasi atau lembaga
bimbingan itu mencakup dokter,ahli agama,ahli penyakit jiwa (psikiater),ahli ilmu jiwa
(psikolog) pekerja sosial,(social workers), dan ahli pendidikan (pedagog/educationist).
Contoh organisasi Lembaga Bimbingan dan Penyuluhan yang dijalankan di
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan IKIP Jakarta sebelum diserahkannya sekolah-
sekolah tersebut kepada kantor Wilayah Dep.P dan K DKI Jakarta.
Lembaga Bimbingan dan Penyuluha tersebut dibagi menjadi lima bagian,yaitu :
1. Bagian Pencegahan dan Pemeliharaan
2. Bagia Penasihat Akademik dan Hubungan Sekolah (Academic Advising and School
Relation)
3. Bagian Pusat Pengetesan (Testing Center)
4. Bagian Penyuluhan dan Percobaan (Counseling and Experiment)
5. Bagian Rehabilitasi dan Kuratif
Adapun fungsi masing-masing bagian adalah seperti berikut :

I. Bagian pencegahan dan pemeliharaan :


1. Bersama-sama dengan guru-guru mengadakan usaha-usaha supaya :
1.1 para siswa tetap memelihara suasana,baik di dalam maupun di luar kelas
1.2 para siswa mempunyai kesibukan yang berimbang antara kesibukan belajar
dan waktu rekreasi.
1.3 Para siswa mendapatkan sense of belonging pada sekolah .
2. Memberi penerangan-penerangan pada waktu yang tepat mengenai bahaya-
bahaya yang timbul dalam lingkungan masyarakat .
II. Bagian Penasihatan Akademik dan Hubungan Sekolah
1. Menjelaskan dan mengutarakan kepada siswa tentang hasil-hasil pemeriksaan
(psikologi,pedagogis,dan sosial).
2. Memberi saran-saran yang sesuai tentang kebiasaan belajar yang baik dan
penggunaan waktu luang dengan baik sesuai dengan pribadi dan minat masing-
masing.
3. Mengumpulkan data-data,syarat-syarat masuk,kurikulum dari universitas-
universitas,akademi-akademi,kursus-kursus,dan perguruan tinggi lain yang
ada,sebagai bahan untuk memberi saran studi lebih lanjut bagi para siswa.
III. Bagian Pusat Pengetesan :
1. Menyusun dan membuat peragkat tes (test battery) :
1.1 Achievment test,kelas I s/d XII
1.2 I.Q. test (tes kecerdasan/inteligensi)
1.3 Intellectual make-up
1.4 Lain-lain tes yang diperlukan.
2. Mengadakan tindak lanjut hasil-hasi tes (pengolahan dan standarisasi)
3. Menyelenggarakan testing massal maupun individual
4. Mengadakan observasi secara kontinyu.
5. Mengadakan pencatatan (recording) terhadap para siswa.
IV. Bagian Penyuluhan dan Percobaan :
1. Menyeenggarakan penyuluhan individual terhadap siswa-siswa atas permintaan
guru-guru.
2. Mengadakan percobaan-percobaan yang diperlukan untuk meneliti tingkah laku
siswa.
3. Membuat manual-manual tentang metode-metode observasi,wawancara,dan lain-
lain.
V. Bagian Rehabilitasi dan Kuratif :
1. Mengadakan pengajaran remedial.
2. Mengadakan pembetulan cara bicara (speech correction)
3. Mengadakan pembetulan cara belajar (learning correction),
4. Mengadakan senso-motorical-coordination correction.
5. Mengusahakan penyaluran yang cocok terhadap para siswa yang
membutuhkannya.
Jika tugas-tugas tiap bagian itu dapat terlaksana dengan baik,hasil yang
diperoleh akan benar-benar membantu sekolah yang bersangkutan,atau bahkan
mungkin sekolah lain yang memerlukannya.
Bentuk bagan struktur organisasi bimbingan dan penyuluhan disetiap
sekolah sangat bergantung pada kondisi kelengkapan personel maupun material
yang dimiliki sekolah masing-masing. Rincian tugas-tugas seperti diuraikan di
atas bermaksud untuk memberikan gambaran yang agak terinci,yang mungkin
dapat dijadikan acuan dalam menyusun organisasi bimbingan di sekolah,sesuai
dengan kondisi masing-masing.
Question and Answer

1. Mengapa di sekolah terdapat lembaga bimbingan dan konseling ?


Answer :
Karena lembaga ini dapat membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dialami oleh murid. Dan juga lembaga ini tidak hanya membantu murid saja,tetapi guru
dan orang tua juga. Karena guru sekarang sudah terlalu banyak tugas
mengajarnya,sehingga tidak atau kurang mampu melayani siswa dengan segala
permasalahannya. Demikian pula dengan orang tua murid terutama di kota-kota besar
yang setiap harinya sibuk dengan urusan pekerjaannya masing-masing; pada umumnya
mereka kekurangan waktu untuk mengawasi dan mendidik anak-anak mereka.
2. Bagaimana jika tugas-tugas bagian organisasi bimbingan sekolah terlaksana dengan
baik ?
Answer :

Jika tugas-tugas tiap bagian itu dapat terlaksana dengan baik,hasil yang diperoleh
akan benar-benar membantu sekolah yang bersangkutan,atau bahkan mungkin sekolah
lain yang memerlukannya.

Anda mungkin juga menyukai