A6 - 03 Amelia Shafa - Tugas Terstruktur
A6 - 03 Amelia Shafa - Tugas Terstruktur
NPP : 30.0520
KELAS : A6
2021
I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................II
KATA PENGANTAR........................................................................................................................IV
PENDAHULUAN................................................................................................................................V
II
4.3 MANAJEMEN BERBASIS MERIT......................................................................................16
4.3.1 Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit.............................................................16
4.3.2 Kriteria Penilaian Penerapan Sistem Merit.............................................................16
4.3.3 Kategori Tingkat Penerapan Sistem Merit..............................................................17
4.4 PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT.....................................................................18
4.5 TANTANGAN SISTEM MERIT KE DEPAN.......................................................................20
4.6 REKOMENDASI KEBIJAKAN.............................................................................................21
PENUTUP...........................................................................................................................................VI
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................VII
III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
hidayah dan kehendak-Nya saya telah menyelesaikan Tugas Terstruktur Mata
Kuliah Administrasi Kepegawaian ini dengan lancar dan bersungguh-sungguh. Saya
ucapkan Alhamdulillahirabbilalamin karena selama masa pandemic COVID-19 yang
masih kita rasakan sampai sekarang dengan segala keterbatasan yang ada, Allah
SWT masih memberikan saya kesempatan untuk mengerjakan dan menyelesaikan
setiap tugas dan pekerjaan yang ada baik secara langsung ataupun tidak langsung
(daring). Oleh karena itu, saya ucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk
setiap pihak yang telah membantu saya baik secara langsung menyemangati saya
maupun secara tidak langsung yang telah menyediakan segala referensi yang
kemudian saya pelajari dan saya pahami, dimana segala bantuan dan amal
kebaikan saya percaya akan dibalas oleh Allah SWT.
IV
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan
tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.
SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada
hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai
penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau
aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar
H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan
sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi
atau organisasi lebih mengemuka.
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batas usia
kerja di Indonesia ialah minimum 10 Tahun, tanpa batas usia maksimum.
Tenaga kerja tetap (permanent employee) yaitu pekerja yang memiliki perjanjian
kerja dengan pengusaha untuk jangka waktu tidak tertentu (permanent). Tenaga
kerja tetap, menurut PMK-252 ditambahkan menjadi sebagai berikut: Pegawai tetap
adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah
tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan
pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan
secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu
jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full
time) dalam pekerjaan tersebut.
V
BAB I
LANDASAN TEORI
Merupakan kegiatan tata usaha yang meliputi pengolahan informasi baik yg masuk
maupun informasi yg keluar secara sistimatis dengan maksud utk menyiapkan data
sehingga memudahkan memperoleh kembali apabila suatu saat diperlukan
Administrasi dalam arti luas banyak berhubungan dengan kegiatan kerja sama dan
upaya apa saja yg dilakukan oleh organisasi dan manajemen baik yg bersifat
strategis,sistematis,rasional maupun kemanusiaan yg dilakukan oleh sekelompok
orang utk mencapai tujuan bersama.
1
Administrasi menurut Sondang.P. Siagian, (1973) adalah :
“Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih
berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
“Administrasi berarti rangkaian kegiatan atau proses pengendalian cara atau sistem
kerja sama sejumlah orang agar berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan
tujuan bersama”.
Ciri yang melengkapi dan menyempurnakan dari proses kerja sama adalah :
1. Kepemimpinan
2. Pembagian tugas
3. Jadwal kegiatan
4. Peralatan
5. Metoda
6. Moment
1. Organisasi
2. Manajemen
3. Komunikasi
2
4. Kepegawaian
5. Keuangan
6. Perbekalan
7. Tata Usaha
8. Hubungan Masyarakat
Yang disebut fungsi organik yaitu semuanya fungsi yang mutlak mesti digerakkan
oleh administrasi serta manajemen. Ketidakmampuan untuk menggerakkan
beberapa fungsi itu bakal menyebabkan lambat atau cepat matinya organisasi.
Fungsi pelengkap
Yang disebut dengan fungsi pelengkap yakni semuanya fungsi yang walaupun tak
mutlak digerakkan oleh organisasi.
Soedaryono (2006:6)
Robbins (2006)
Pegawai adalah “orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai
pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak
tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu
yang ditetapkan oleh pemberi kerja”.
Segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai. Pegawai
merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun rohaniah (mental dan fikiran),
yang senantiasa dibutuhkan dan menjadi modal pokok dalam badan usaha kerja
sama mencapai tujuan tertentu (organisasi).
Felix A. Nigro
Administrasi kepegawaian adalah salah satu cabang dari administrasi negara yang
berkaitan dengan segala persoalan mengenai pegawai – pegawai negara.
4
1.1.8 Aspek-Aspek Kepegawaian
Aspek fisik
Aspek non-fisik
5
Kegiatan utk memelihara dan mempertahankan semangat kerja dan disiplin
pengawai.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Pegawai ASN meliputi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
6
7
BAB II
MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Sedangkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014
Pasal 6 terdiri atas :
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
(Pasal 1 Ayat 3 UU 5 Tahun 2014). PNS merupakan Pegawai ASN yang diangkat
8
sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor
induk pegawai secara nasional;
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur Aparatur Negara, ASN juga bertugas
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerinta. Selain
itu, pegawai ASN haruslah terbebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan /
kubu maupun partai politik.
Adapun dalam pasal 3 ayat 1 UU No. 43 Tahun 1999 menyebutkan Pegawai Negeri
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam
penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.
9
Adapun fungsi seorang ASN, yakni :
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa, manajemen ASN terdiri atas
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK yang perlu diatur secara menyeluruh
dengan menerapkan norma, standar, dan prosedur.
10
Dalam PP No. 11 Tahun 2017 Pasal 2, disebutkan bahwa Manajemen PNS
meliputi :
Penetapan kebutuhan,pengadaan;
Penilaian kinerja;
Penggajian dan tunjangan;
Pengembangan kompetensi;
Pengembangan kompetensi;
11
Pemberian penghargaan;
Disiplin;
Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan Perlindungan.
12
BAB III
JABATAN ASN
13
pemerintahan dan pembangunan. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang
menduduki JA pada instansi pemerintah. JA terdiri dari:
Ahli pertama;
Ahli muda;
Ahli madya, dan
Ahli utama.
Pemula;
Terampil;
Mahir; dan
Penyelia.
Jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN. Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari:
14
a) Prajurit Tentara Nasional Indonesia; dan
b) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pengisian Jabatan ASN tertentu yang berasal dari prajurit Tentara Nasional
Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dilaksanakan pada
Instansi Pusat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Tentara
Nasional Indonesia dan Undang-Undang tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan ASN tertentu yang berasal dari prajurit
Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
tata cara pengisian jabatan ASN diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pejabat Yang Berwenang yang selanjutnya disingkat PyB adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di instansi
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah. Instansi Pusat
adalah kementerian, Lembaga pemerintah non-kementerian, kesekretariatan
Lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga non-struktural.
Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten
/ kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah,
dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
15
BAB IV
SISTEM MERIT
16
4.2 SELEKSI TERBUKA SISTEM MERIT
Seleksi Terbuka untuk Mendapatkan Pejabat Yang Kompeten dan Berintegritas
Seleksi terbuka merupakan salah satu cara untuk memilih pejabat pimpinan tinggi
secara obyektif dan juga diharapkan dapat mengurangi praktek pengangkatan
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) yang didasarkan pada koneksi politik yang
mendorong terjadinya keberpihakan dalam pembuatan kebijakan maupun
penyelenggaraan pelayanan publik. Ketidaknetralan pegawai ASN sangat
merugikan masyarakat.Seleksi terbuka cukup berhasil mengurangi praktek spoil
system, namun hasil seleksi terbuka kadang-kadang tidak sesuai dengan
kebutuhan instansi, pegawai tidak dipersiapkan dengan baik untuk menduduki
jabatan pimpinan. Untuk menjamin ketersediaan para calon pemimpin yang
sesuai kebutuhan saat ini dan di masa mendatang maka instansi harus
membangun sistem merit dalam manajemen ASN di instansinya secara lebih
komprehensif. Penyiapan dimulai dari perencanaan kebutuhan pegawai,
rekrutmen calon pegawai, pembinaan karier, manajemen kinerja sampai
dengan penyediaan sistem reward and punishment guna mempertahankan
pegawai yang potensial.
17
4.3 MANAJEMEN BERBASIS MERIT
Manajemen berbasis merit diberlakukan guna menyiapkan, menghasilkan dan
memastikan ASN yang berkualitas. Berikut penerapan, penilaian dan kategori
penerapan manajemen berbasis merit :
18
menggunakan metode yang obyektif, menganalisis kesenjangan kinerja,
dan mempunyai strategi untuk mengatasinya.
5. Mengaitkan kebijakan penggajian, pemberian penghargaan,
dan promosi dengan kinerja dan disiplin.
6. Melaksanakan promosi, mutasi secara obyektif dan transparan
didasarkan pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja
dengan memanfaatkan talent pool.
7. Memberi perlindungan agar pegawai dapat melaksanakan
tugas dengan baik dan memberi pelayanan kepada publik.
8. Mempunyai sistem pendukung seperti sistem informasi kepegawaian yang
terintegrasi, assessment center,dan aplikasi lainnya yang mendukung
pelaksanaan manajemen ASN.
19
4.4 PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT
Pemetaan terhadap penerapan sistem merit di lingkungan instansi pemerintah
dilakukan dengan tujuan untuk:
20
21
Peta Penerapan Sistem Merit
22
4.6 REKOMENDASI KEBIJAKAN
Untuk menjawab tantangan sebagaimana diuraikan di atas, maka diusulkan
rekomendasi sebagai berikut:
23
penerapan Manajemen ASN yang telah dilakukan KASN di seluruh
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Provinsi menunjukkan bahwa
belum banyak instansi yang siap untuk menerapkan sistem merit. Berbagai
prasyarat masih perlu disiapkan, namun instansi dihadapkan pada keterbatasan
dana dan pengalaman dalam mengembangkan sistem merit. Komitmen yang
tinggi dari pimpinan instansi sangat diperlukan dalam mewujudkan
manajemen ASN yang berbasis merit.
24
PENUTUP
Pendidikan adalah suatu proses penanaman budaya, norma serta nilai-nilai moral
dalam masyarakat kepada seorang individu atau kelompok yang mencangkup
pengetahuan, perilaku, dan sosial budaya. Proses penanaman ini berjalan secara
bertahap dan kontinu selama manusia itu hidup. Pendidikan bertujuan agar kelak
orang yang menerima pendidikan tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan
masyarakat dan bermanfaat bagi orang di sekitarnya. Diharapakan dengan adanya
pendidikan yang baik di negeri ini akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan
mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, tangguh, berkarakter,
dan mampu bersaing dan maenjawab tantangan era globalisasi sekarang ini. Dunia
pendidikan menghidupkan impian, harapan, dan cita-cita akan yang ideal. Lain
halnya dengan dunia pekerjaan yang melukiskan kenyataan hidup dengan segenap
seluk-beluk persoalannya.
Setiap insan bekerja dengan seluruh kemampuannya dengan cara yang berbeda.
Baik buruh, ASN, dan lain sebagainya. Sebelum menempuh dunia pekerjaan, tentu
kita membutuhkan Pendidikan yang bermutu, namun tidak menjamin apabila
seseorang mencapai Pendidikan yang tinggi dan mencapai jabatan yang tinggi pula,
orang itu akan sukses selamanya. Tetapi ada pula yang mengatakan seluruh rakyat
akan Makmur dan sejahtera apabila negara yang Ia tempati menerapkan segala
system yang mendukung keefektifan dan keefisienan berjalannya suatu negara.
Dalam mengurus sebuah negara, segala hal yang efisien pasti dicari. Begitu pula
dengan system pemerintahan dan juga Sumber Daya Manusianya. Seorang
pegawai baiknya bekerja secara efektif dan sepenuh jiwa, dengan itu setiap rakyat di
negara ini akan merasakan manisnya sebuah hasil kesuksesan dan kesejahteraan
yang Ia terima dengan menggunakan jerih payahnya.
VI
DAFTAR PUSTAKA
Komisi Aparatur Sipil Negara. 2017. Peraturan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara
Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit
dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara di Instansi Pemerintah. Jakarta:
Kemenhumkam.
VII
Buchori Zainun, Administrasi dan Manajemen Kepegawaian Pemerintah, CV. Haji
Masagung, Jakarta, 1990.
VIII