Anda di halaman 1dari 1

“Biasa yang Menarik”

Cerita ini sekitar 2 tahun yang lalu. Malam Minggu saya ditelepon temanku, dia memberi
tahu bahwa umi menyukai saya, seketika saya heran kenapa di bisa menyukaiku. aku jadi ingat 3
hari yang lalu umi mengatakan kalau saya mirip dengan infleuncer. Semenjak itu saya
memperhatikannya, namun ia beberapa hari ini dia sedih,sehingga ak menari tahu ternyata ada
yang menyebarkan gosip bahwa saya menyukai teman sekelas saya, ngomong – ngomong aku
tinggal di asrama tidak boleh menggukan hp,. Jadi aku mengklarifkasi gossip itu dengan
memberinya surat melalui softfile yang aku masukan ke dalam flash disk, aku menempelkan
flashdisk itu dengan coklat dengan menggunakan selotip, aku berikan padanya.

Semenjak saat itu aku sering bertukar pesan dengan umi menggukan kertas yang
diselipkan di buku. Hanya pertakataan sederhana seperti “selamat pagi” atau “semangat belajar”,
namun itu sudah cukup membuat aku tersenyum.

Setiap hari jumat di kampus mengadakan senam pagi, ketika sudah selesai senam, kami
dikumpulkan untuk acara penyuluhan, aku melihatnya duduk diantara kerumunan mahasiswa
lalu dengan sengaja aku melemparinya dengan batu - batu kecil yang ada di lapangan, dia terlihat
kebingungan setelah tahu bahwa aku yang melemparinya dia tersipu malu namun seperti sedikit
marah.. akupun tertawa melihat dia salah tingkah.

Acara penyuluhan diakhiri dengan pemberian doorprize bagi yang bisa menjawab
pertanyaan, kemudian aku maju dan menjawab pertanyaan tersebut sehingga aku mendapatkan
doorpizenya. Ketika hendak pulang, diam diam aku memasukkan doorprize itu ke dalam tasnya,
kulit di secarik kertas “jangan marah hanya dengan batu batu kecil’. Diapun kaget saat tasnya
menjadi berat dan langsung membuka tasnya kemudian dia pulang dengan senyum senyum
sambal tasnya diayun - ayunkan..

Anda mungkin juga menyukai