Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN

Sebelum masuk lebih jauh dalam materi asas pendidikan, sebaiknkya kita mengenal terlebih dahulu apa
itu asas dan asas pendidikan. Jadi apa itu asas? Asas adalah dasar atau sesuatu yang menjadi tumpuan
pada saat kita berpikir atau pada saat kita berpendapat. Jadi, hal-hal yang kita gunakan sebagai dasar
saat kita melakukan sesuatu atau pada saat kita berpikir disebut dengan asas.

Sedangkan asas pendidikan asas pendidikan adalah dasar yang digunakan suatu lembaga pendidikan
yang dijadikan acuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan. Jadi, dalam menjalankan pendidikan
juga harus ada dasarnya agar jelas tujuan dari pendidikan tersebut apa dan bagaimana sistemnya.

Kemudian kita akan mulai membahas mengenai macam-macam asas pendidikan

Asas pendidikan secara mendetail ada tiga yaitu asas tut wuri handayani, asas belajar sepanjang hayat,
dan asas kemandirian dalam belajar.

ASAS TUT WURI HANDAYANI

Yang pertama akan kita bahas adalah asas tut wuri handayani, seperti yang kita ketahui asas ini
merupakan asas yang dikemukaan oleh Ki Hajar Dewantara yang merupakan salah satu tokoh pahlawan
Indonesia dan merupakan pejuang pendidikan nasional.

Mungkin asas tut wuri handayani ini adalah salah satu asas yang cukup familiar ditelinga kita karena asas
ini juga digunakan sebagai semboyan oleh depdikbud yang pada awalnya merupakan salah satu asas
dari “asas 1922”, semboyan tersebut adalah “Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani” .

Semboyan ini memiliki makna

Yang pertama Ing ngarso sung tulodo yang berarti ‘jika didepan memberi contoh’ ini adalah hal yang
baik mengingat kebutuhan anak dan guru. Maksudnya di depan sebagai seorang guru kita harus
memberikan contoh yang baik yang membawa buah pikiran murid ke dalam system ilmu pengetahuan
yang lebih luas, sehingga kita bisa dijadikan acuan bagi siswa untuk mengembangkan pikiran yang telah
guru sampaikan.

Kemudian yang kedua yaitu Ing madya mangun karsa yang berarti ‘jika ditengah membangkitkan
kehendak’ hal ini diterapkan apabila dalam situasi ketika murid kurang semangat atau ragu-ragu dalam
mengambil keputusan , peran kita sebagai guru memberikan arahan dan motivasi kepada murid dan
sebagai guru kita harus masuk ke tengah-tengah pemikiran atau permasalahan murid.

Dan yang terakhir yaitu Tut wuri handayani yang berarti ‘jika di belakang memberi dorongan’ asas ini
memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan usaha sendiri dan pada saat ada kemungkinan
murid melakukan kesalahan tidak ada tidakan atau hukuman dari pendidik atau guru.

ASAS BELAJAR SEPANJANG HAYAT


Asas yang berikutnya adalah asas belajar sepanjang hayat atau life long learning adalah suatu sudut
pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup atau long life education. Istilah pendidikan
seumur hidup ini sangat erat kaitanya dengan istilah belajar sepanjang hanyat. Penekanan istilah belajar
yang meniti beratkan pada perubahan perilakku yang relative tetap karena dipengaruhi oleh
pengalaman. Sedangkan istilah pendidikan menekankan pada usaha sadar dan sistematis untuk
menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengaruh pengalaman tersebut lebih efesien dan efektif
atau bisa dikatakan lingkungan yang mempelajari subjek didik.

ASAS KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

Yang ketiga adalah asas kemandirian dalam belajar yang dapat diartikan sebagai aktifitas belajar yang
berlangsung karena adanya dorongan dari diri sendiri atau karena kemauan, pilihan sendiri dan
tentunya tanggung jawab hasil pembelajaran dari diri sendiri.

Ada beberapa pandangan tentang belajar mandiri yang diutarakan oleh para ahli seperti
dipaparkan sebagai berikut:

a. Belajar Mandiri memandang siswa sebagai para manajer dan pemilik tanggung
jawab dari proses pelajaran mereka sendiri. Belajar Mandiri mengintegrasikan self-
management (manajemen konteks, menentukan setting, sumber daya, dan
tindakan) dengan self-monitoring (siswa memonitor, mengevaluasi dan mengatur
strategi belajarnya).
b. Peran kemauan dan motivasi dalam belajar mandiri sangat penting di dalam
memulai dan memelihara usaha siswa.
c. Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser dari para guru
ke siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk memutuskan pelajaran apa
dan tujuan apa yang hendak dicapai dan bermanfaat baginya.

Anda mungkin juga menyukai