NIM : 192010200412
Prodi : Manajemen 4-A5
1. Jelaskan mengapa mata kuliah kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib lintas
prodi ?
Mata kuliah kewirausahaan saat ini digencarkan diberbagai universitas karena para
mahasiswa setelah lulus diharapkan bisa mandiri agar tidak mengandalkan bekerja sebagai
karyawan. Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi diharapkan bisa menyiapkan
mahasiswa untuk berani mandiri, tidak lagi terfokus menjadi pencari kerja. Apalagi data
pengangguran di Indonesia menunjukkan, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin
rendah kemandirian dan semangat kewirausahaannya. Pendidikan mata kuliah
kewirausahaan (enterpreneurship) sangat penting dan diharapkan mampu menciptakan
jiwa-jiwa wirausaha, sehingga mereka mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja
yang setiap tahun terus bertambah, Upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi
pengangguran yang terus meningkat dengan menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang
tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja.
Mata kuliah kewirausahaan akan memberikan pengetahuan teoritis dan praktis tentang
bisnis, bagaimana memahami lingkungan bisnis dan kemampuan untuk mengelola orang
untuk menjadi tenaga penjualan yang baik dalam bisnis.
2. Apa yang anda ketahui mengenai prespektif, tujuan dan manfaat kewirausahaan ?
Prespektif kewirausahaan merupakan Ilmu-ilmu pengetahuan yang dimiliki yang
diibutuhkan lebih banyak waktu dan upaya juga sangat sulit untuk keluar dari masalah
tersebut. Orang yang berani memutuskan dan mengambil resiko dari suatu pekerjaan,buah
pikiran(Ide) dan Proyek di mana semua pilihannya memiliki manfaat dan resiko yang
berbeda. Entrepreneurship (wirausaha) bukanlah merupakan sebuah Ilmu untuk berdagang
ataupun ilmu untuk menciptakan usaha,Tetapi lebih dari itu. Segala ide di tuangkan agar
bermanfaat untuk menghasilkan sebuah ide yang merupakan pekerjaan seorang
Entrepreneur (wirausahawan). Entrepreneurship menciptakan suatu manfaat kreatif
menjadi merubah tren persaingan, tren center, innovator dan change Driver.
Entrepreneurship bukan hanya meningkatkan sesuatu yang sudah ada menjadi suatu yang
lebih baik untuk memenuhi kebutuhan orang atau pasar, melainkan lebih ke arah mengatur
pola persaingan dan menentukan arah serta gerak persaingan. Tujuan dan manfaat
enterpreneurship di uraikan sebagai berikut :
a) Perusahaan membutuhkan lulusan yang siap memberi kontribusi, bukan hanya siap
kerja saja
b) Dibutuhkan pekerja yang memiliki wawasan konsep bisnis (Intrapreneur-ship),
belumlah cukup jika hanya berbekal Indeks Prestasi (IP) saja dalam menjamin
untuk sukses di karir dan bisnis
c) Bila belum mendapatkan pekerjaan, maka dengan berbekal kewirausahaan akan
bisa mempersiapkan satu pekerjaan bagi dirinya dan orang lain
d) Kewirausahaan adalah ilmu penting untuk mencari nafkah dan meniti karir
e) Persiapkan alternatif lain selain mencari kerja yang terbukti mempunyai peluang
kesuksesan lebih baik dan tidak kalah tinggi.
4. Hasil riset 80% orang kaya berprofesi enterpreneur, 15% menjadi top eksekutif
(CEO) dan 5% dari hibah, warisan orang tua. Bagaimana dengan anda saat ini ?
Menurut hasil survei banyak orang kaya yang sukses karena dirinya menjadi seorang
entrepeneur namun untuk keadaan saya saat ini tidak berasal dari orang tua yang punya
usaha besar karena orang tua saya hanya memiliki sebuah warung kecil didepan rumah saja.
Untuk saya sendiri saat ini masuk di 5% dari hibah orang tua karena saya masih belum
bekerja dan mendapat uang dari orang tua saja, saya belum memiliki usaha yang bisa
menambah penghasilan saya setiap harinya. Saya berencana untuk memulai usaha atau
bekerja agar tidak bergantung dengan orang tua karena semakin dewasa dituntut untuk
lebih mandiri. Saya mendapatkan uang perbulan bisa dari saya mengajar anak-anak SD
dirumah atau bisa disebut sebagai guru les namun tidak menutup kemungkinan bahwa
masih belum mencukupi dengan kebutuhan saya karena lebih banyak pengeluaran dari pada
penghasilan.
5. Faktor yang mendukung seorang menjadi seorang enterpreneurship ?
a) Faktor individu/personal, yaitu dari dalam diri : Hal ini berarti seseorang yang ingin
menjadi seorang enterpreneur dapat terjadi kerena adanya motivasi berupa dorongan
untuk memulai pada diri sendiri. Pengaruh pada diri sendiri ini dapat berasal dari
pengalaman sebelumnya baik dilingkungan keluarga atau pertemanannya. Hal tersebut
pastinya akan berpengaruh karena pergaulan, suasana kampus dan teman – teman yang
sudah memulai bisnis yang pastinya akan memicu diri sendiri untuk melakukan sebuah
usaha dan menjadi enterpreneur.
b) Suasana kerja : Suasana kerja dengan lingkungan pekerjaan yang nyaman pastinya kan
membuat orang atau pikirannya untuk berkeinginan menjadi pengusaha. Namun, bila
lingkungan kerja tidak nyaman, maka akan mempercepat seseorang memilih jalan
kariernya untuk menjadi seorang pengusaha. Lingkungan kerja menjadi faktor karena
pastinya dukungan tersbesar dalam mensukseskan usaha ialah suasana yang positif
untuk terus berkembang.
c) Tingkat pendidikan : Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka hal itu juga
semakin tidak begitu berpengaruh terhadap keinginan dirinya untuk memilih jalan
hidup sebagai wirausahawan. Rata-rata, justru tingkat pendidikan yang tidak terlalu
tinggi yang menstimulus seseorang untuk memilih kariernya menjadi seorang
pengusaha. Karena pendidikan yang tidak begitu tinggi akan berpikir bagaimana untuk
bisa mendapatkan uang agar penghasilan tiap bulan mencukupi sehingga hal tersebut
menjadi faktor pendorong seseorng untuk menjadi enterpreneur.
d) Kepribadian : Ada banyak tipe kepribadian, seperti controller,advocator, analytic, dan
facilitator. Dari tipe-tipe itu, yang cenderung mempunyai hasrat yang tinggi untuk
memilih karier menjadi seorang pengusaha adalah controller dan advocator, tetapi itu
bukan sesuatu yang mutlak, karena semua bisa asalkan ada kemauan.
e) Prestasi pendidikan : Rata-rata, orang yang mempunyai prestasi yang tidak tinggi
justru punya keinginan yang lebih kuat untuk menjadi seorang pengusaha. Hal itu
didorong oleh suatu keadaan yang memaksa ia berpikir bahwa menjadi pengusaha
adalah salah satu pilihan terakhir untuk sukses, sedangkan untuk berkarier di dunia
pekerja dirasakan sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat dan masih
banyak para lulusan yang berpotensi yang belum mendapatkan pekerjaan.
f) Dorongan keluarga : Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan serta
mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier sebagai entrepreneur,
karena orangtua berfungsi sebagai konsultan pribadi, coach, dan mentornya.
g) Lingkungan dan pergaulan : Jika ingin sukses, seseorang harus bergaul dengan orang
yang sukses agar tertular. Dengan memilih pergaulan yang bisa mendorong untuk
melakaukan hal – hal yang positif. Pergaulan yang bagus akan menciptakan sesorang
yang berkarakter.
h) Ingin lebih dihargai : Posisi tertentu yang dicapai seseorang akan mempengaruhi arah
kariernya. Sesuai dengan teori Maslow, setelah orang terpenuhi kebutuhan sandang,
pangan, dan papannya, maka kebutuhan yang ingin ia raih berikutnya adalah “Self
Esteem”, yaitu ingin lebih dihargai lagi. Dan itu terkadang tidak didapatkan didunia
pekerjaan atau lingkungan, baik keluarga, teman, atau yang lain. “Self Esteem” akan
memacu orang untuk mengambil karier menjadi pengusaha (entrepreneur).
i) Keterpaksaan dan keadaan (ingin keluar dari kemiskinan) : Kondisi yang diciptakan
atau yang terjadi, misal PHK, pensiun (retired), dan menganggur atau belum bekerja,
akan dapat membuat seseorang memilih jalan hidupnya menjadi entrepreneur, karena
memang sudah tidak ada lagi pilihan untuknya.