Anda di halaman 1dari 2

Nama : Assyifa Pangestuti

NPM : 2006470230

Tugas Esai untuk Sesi 4


Teori Kriminologi Postmodern dan Budaya Dasar (Kelas C)

Ideologi politik sayap kiri dan fokus terhadap kekuasaan struktural berorientasi pada
masa depan dalam masyarakat yang membuat ilmuwan sosial tertarik dengan kriminologi
kritis dan perspektif alternatif radikal mengenai definisi, kausalitas, dan pencegahan
kejahatan. Walaupun ideologi politik kiri dipahami sebagai penolakan kriminologi umum,
tetapi histori antara kriminologi kritis dan ideologi ideal maupun realist kiri dapat
dikategorikan sebagai tegang, karena ideologi ideal kiri dianggap terlalu berpandang pada
masa-depan untuk mengakibatkan perubahan yang nyata. Kontribusi masing-masing
mencerminkan orientasi temporal yang berbeda di mana realis menuju pada masa kini dan
idealis menuju masa depan. Namun, diperlukan pemikiran dialektis yang mentolerir
keyakinan kontradiktif dan menolak pemikiran biner yang bermasalah. Realis kiri berfokus
pada upaya reformasi praktis jangka pendek, yaitu bentuk pragmatisme yang diperlukan
ketika mencoba membawa perubahan dalam menghadapi hambatan kelembagaan yang sangat
nyata dan pragmatisme tersebut harus digerakkan langsung oleh idealisme kiri.
Pemikiran realisme kiri mengacu pada ideologi realisme kanan. Di samping tingkat
hukuman dan kekerasan yang tidak diperlukan, kebijakan kaum realis dikritik karena ideologi
konservatifnya tidak melihat hubungan antara kejahatan dengan kebudayaan atau struktur
masyarakat. Realisme kiri berfokus pada ‘kotak kejahatan’, yaitu hubungan antara korban,
pelanggar, agen pengendalian sosial, dan publik. Seperti yang telah dinyatakan oleh Quinney,
ia mengemukakan gagasan utopis serupa bahwa revolusi sosialis akan menjadi solusi akhir
dari kejahatan.Beberapa kemajuan yang muncul menolak untuk berpartisipasi dalam
penelitian kriminologi yang dibiayai oleh pemerintah dan analisis kebijakan yang dianggap
sebagai ‘ilmu pengendalian sosial’ serta hanya berfungsi menguatkan eksploitasi kapitalisme.
Namun, para pemikir idealis memiliki anggapan bahwa perampokan dan pemerkosaan
merupakan bentuk rasisme yang disamarkan. Kerangka pikiran ini yang dapat menurunkan
banyak sekali bentuk dari bahaya sosial dari pemenjaraan, stigmatisasi, dan eksklusi yang
diselubungkan dalam hukuman kolektif.
Daftar Pustaka:

Bruinsma, G. Weisburd, D. (2014). Encyclopedia of Criminology and Criminal Justice. New

York: Springer.

Madfis, E., Cohen, J. (2016). Critical Criminologies of the Present and Future: Left Realism,

Left Idealism, and Whats Left in Between. Social Justice, Vol. 43(4), pp. 1-21.

Anda mungkin juga menyukai