Teknik penggunaan scapel dapat namun dapat digunakan hampir di mana saja,
mengakomodasi semua situasi dan indikasi untuk termasuk jaringan cekat (gingiva, palatum keras)
biopsi. Hal ini mungkin lebih teknik sensitif dan jaringan yang bergerak bebas (dasar mulut,
terhadap dibanding biopsy pungsi
Soft and Hard Tissue Operative Investigations in the Diagnosis and Treatment of Oral Disease 37
palatum lunak).
Gambar. 17 Biopsi pungsi. Biopsi pungsi (4 mm) dari
jaringan sekitarnya dan memotong bagian bawah dari
lesi putih hiperkeratotik (plak-seperti lichen planus) pada
spesimen (b). Blade juga bisa digunakan. Daerah
mukosa bukal kanan (a). Sementara tissue forcep
Postbiopsy dengan margin melingkar (c). Daerah biopsi
mengangkat jaringan silindris, gunting melengkung
setelah penjahitan dengan silk interrupted (d)
dittekan ke bawah pada
Gambar. 19 Stik perak nitrat (a) diaplikasikan untuk luka terbuka daerab biopsi memastikan hemostasis dengan
mewarnai jaringan berwarna perak (b)
Gambar. 20 fibroma perifer
gingiva (a) telah dieliminasi
dan luka bedah ditutup
dengan dressing COE pack
periodontal (b)
Penggunaan perak nitrat pada attached gingiva Biopsi Kelenjar Saliva Labial
dikaitkan dengan risiko pewarnaan secara
permanen pada hipomineralisasi enamel dan Biopsi kelenjar saliva labial adalah sebuah tes
restorasi resin komposit, dan karena itu harus diagnostic yang sangat sensitif dan spesifik dalam
digunakan dengan hati-hati terutama di daerah pemeriksaan histologis sindrom Sjögren, tetapi
estetik (Sadiq et al. 2002). Beberapa daerah tidak juga dapat membantu dalam diferensiasi sindrom
dapat dijahit. Salah satu contohnya adalah gingiva Sjögren dari sarkoidosis ketika memiliki gambaran
yang melekat yang dapat tutup dengan bahan klinis yang mirip (Levy et al. 2001). Paling baik
dressing pack komersial seperti COE-PAK diambil dari bibir bawah dimana kelenjar saliva
(Gambar.20) (Dressing periodontal Non-eugenol) minor yang paling menonjol di daerah ini. Anestesi
atau Reso-Pac (Dressing periodontal dengan basisi infiltrasi ;okal diberikan pada submuosa dekat
selulosa hidrofilik) (Baghani dan Kadkhodazadeh lokasi biopsi. Mukosa bibir bawah diinsisi vertikal
2013), Di mana jaringan yang tersisa untuk (yaitu, tegak lurus dengan sumbu panjang dari bibir
sembuh sekunder (Gambar. 21). Dalam beberapa dan sejajar dengan saraf dan pembuluh) sekitar 2
kasus biopsi dari dasar mulut dapat dibiarkan cm lateral dari garis tengah, di mana terdapat
terbuka setelah pemeriksaan hemostasis paling banyak kelenjar saliva minor. Teknik insisi
(Gambar.22). vertikal dihubungkan dengan pengurangan nyeri (p
Juga diketahui bahwa displasia bukan prediktor <0,001), pengurangan bengkak (p <0,05),
pasti dari potensi perubahan keganasan dari lesi pembentukan parut minimal (p <0,05), dan
ini, dan sebaliknya, kanker mungkin timbul dari Kesulitan makan yang minim (p <0,05) ketika
jaringan yang awalnya nondysplastic atau mukosa dibandingkan dengan teknik insisi horisontal
tidak terpengaruh. Status ploidi DNA dapat (Saruhanoglu et al.2013). Tidak ada perbedaan
menjadi lebih bermanfaat dalam memprediksi yang signifikan yang terlihat dari kedua kelompok
prilaku lesi ganas ini di masa depan (Sperandio et dalam hematoma, paresthesia dan kesulitan untuk
al. 2016). Saat ini, tidak ada uji biomarker berbicara, tapi dua subjek dalam kelompok insisi
molekuler yang cukup untuk perubahan keganasan horisontal mengeluhkan paresthesia permanen
(Pitiyage et al. 2009), adanya histopatologi dari selama periode tindak lanjut 2 tahun (Saruhanoglu
dysplasia merupakan salah satu ciri prognosis yang et al. 2013).
paling penting untuk OPMD.
Gambar. 21 Pengangkatan angiogranuloma gingiva tanpa
gigi dan lesi diangkat (c). Jaringan subgingival dikuret
mengangkat flap. Angiogranuloma menutupi gigi
(d) dan semua jaringan yang terkena diangkat sebelum
insisivus atas kiri (a), dengan tangkai yang terhubung ke
ditutup dengan dressing periodontal COE pack (e).
margin gingiva antara insisivus sentral dan lateral kiri
Daerah bedah 1 minggu pasca operasi (f). Histopatologi
atas (b). Insisi vertikal ditempatkan sejajar dengan
memastikan angiogranuloma
sumbu panjang
Lima enam kelenjar saliva kemudian dibedah 5-0 gur atau vicryl rapide. Pemeriksaan dari adanya
tanpa merusak serat-serat saraf yang melewati bibir limfositik sialadenitis fokal dengan skor fokus ≤ 1
bawah. Insisi ditutup dengan jahitan resorbable fokal / 4 mm2 di sampel biopsi kelenjar saliva
seperti labial yang diperlukan untuk
Massa kemudian biasanya keluar melalui insisi di
atasnya, setelah itu daerah bedah diperiksa untuk
eliminasi lengkap. Insisi ini kemudian ditutup
dengan suturing 5-0 gut atau vicryl rapide.
Benjolan submukosa di palatum mulut dapat
didekati melalui berbagai desain flap
mucoperiosteal, tapi desain semilunar paling
adekuat untuk mengekspos massa dibawahnya dan
mengekspos benjolan dengan komplikasi bedah
yang minimal. Pendekatan ini dapat digunakan
untuk lesi kistik (Gambar.24) atau tumor jinak
(Gambar. 25).
tapi berlaku juga untuk pengangkatan lesi gingiva Biasanya dokter melakukan biopsi jaringan lunak
seperti angiogranuloma, fibroma perifer, dan yang telah menggantikan tulang yang hancur
peripheral giant cell granuloma (Gambar. 27). seperti dalam kasus histiocytosis sel Langerhans,
Dalam kasus ini, eksisi benjolan gingiva granuloma sel raksasa, atau myeloma. Jarang kali,
memperluas ke mukosa cekat tanpa mengangkat deposit metastasis ganas atau bahkan karsinoma sel
flap dan memungkinkan jaringan untuk sembuh skuamosa intraosseous menjadi sampel. Jaringan
memadai dengan intensi sekunder (lihat tulang membutuhkan dekalsifikasi sebelum dapat
Gambar.21). Setelah flap diangkat untuk biopsi diproses. Tergantung pada ukuran sampel, proses
jaringan keras, bur bulat kecil digunakan untuk ini memerlukan waktu dan penundaan interpretasi
membuat jendela tulang kortikal persegi panjang histologis.
(Gambar. 28). Blok tulang dapat di ambil dengan
bantuan pahat kecil atau osteotome, meskipun ini
dapat menjadi tidak nyaman bagi pasien yang
dibiopsi di bawah anestesi lokal. Pemotongan Sitologi Brush
tulang harus cukup dalam untuk melewati tulang
kortikal. Tepi situs biopsi harus dibulatkan dengan Sitologi adalah metode sampling lesi non-invasif
kecepatan bur yang lebih besar dan daerah diirigasi paling mudah di rongga mulut. Namun, ada
untuk mencegah iritasi dari fragmen tulang kecil indikasi yang sangat terbatas untuk sitologi
sebelum menutup dengan jahitan resorbable. eksfoliatif, sebagian besar karena persentase yang
Jarang terjadi spesialis penyakit mulut cukup besar dari diagnosa false positive dan fakta
melakukan biopsi dari struktur tulang. bahwa tidak mungkin untuk membuat perbedaan
yang memadai antara displasia dan lesi invasif
(Macey et al.2015; Sekine et al.2017). Meta-
analisis sitologi Cochrane
Gambar. 25 Pengangkatan tumor submukosa dari
Eskavator sendok dan periosteal lift digunakan untuk
palatum. Sebuah benjolan submukosa terangkat
memisahkan benjolan dari struktur yang palatum
berbentuk kubah, (oval putus-putus) terlihat dalam
dibawahnya (c), menghasilkan tumor yang utuh (d).
palatum lunak kiri yang dicurigai sebagai tumor kelenjar
Jahitan gut resorbable ditempatkan untuk menutup luka
saliva jinak (a). Sebuah insisi semilunar dibuat (b) dan
(e). Penyembuhan lancar 2 minggu pasca operasi (f).
mukosa jaringan diatasnya dipotong jauh dari benjolan
Histopatologi memastikan adenoma pleomorfik
dengan diseksi tumpul dari gunting melengkung.
untuk diagnosis kanker mulut dan lesi premaligna Dalam lesi OSCC dan displastik, sebagian besar
menemukan sensitivitas dari 0,91 (0,81-0,96) dan perubahan terjadi pada lapisan lebih dalam dari
spesifisitas dari 0,91 (0,81-0,95) (Macey et al. epitel yang sulit untuk mengambil sampel dengan
2015). Hal ini belum mengganti biopsi sebagai sikat saja, yang mengarah ke misdiagnosis jika sel-
gold standard untuk diagnosis dan lesi yang sel superfisial hanya yang menjadi sampel (Sekine
mencurigakan untuk berubah menjadi keganasan et al. 2017). Morfologi inti dari sel skuamosa juga
tidak boleh didiagnosis oleh sitologi saja. dipengaruhi oleh inflamasi, yang akan
mengakibatkan diagnosis false positive
Gambar. 26 Jenis flap mucoperiosteal. Flap tiga sudut (a), flap semilunar (b), flap sulkus (c), dan flap empat sudut (d)
pada sitologi (Sekine et al. 2017). Penggunaan Bila dibandingkan dengan metode lain untuk
yang menjanjikan dari sikat sitologi oral adalah mendiagnosa (pra) keganasan oral, sitologi
untuk pemantauan OPMD, karena area yang eksfoliatif telah ditemukan memiliki spesifisitas
lebih besar dapat menjadi sampel dibanding yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode
biopsi insisi saja (Moralis et al.2007). Beberapa baik sitologi dan deteksi berbasis cahaya (Macey
penulis memiliki kombinasi sikat sitologi et al. 2015). Namun, meta analisis tidak
dengan penggunaan toluidin biru (Gupta et menemukan perbedaan statistik dalam
al.2007). sensitifitasnya (Macey et al.2015). Berbagai
Saat sel-sel dari lapisan yang lebih dalam dari jenis sikat dapat digunakan, masing-masing
mukosa untuk dibutuhkan untuk menjadi melaporkan manfaat mereka sendiri. Termasuk
sampel, beberapa lapisan epitel atas perlu sikat OralCDx® (OralScan Laboratories,
dihilangkan dan ini dapat diselesaikan dengan Suffern, New York) dan Orcellex® (Rovers
menggunakan tekanan moderat dari sikat Medical Devices, NL, Belanda) yang kabarnya
sitologi (Gbr. 29) (Mehrotra et al. 2009). mengambil lapisan dalam epitel dan
Sensitivitas dari 79-97% dan spesifisitas dari 95- memberikan sampel dengan representatif lebih
100% telah dilaporkan saat menggunakan baik dibanding sitologi eksfoliatif tradisional
metode ini (Mehrotra et al.2009). Metode (Sciubba1999). Sampel juga diperiksa dengan
sampling lebih invasif lain seperti kuret dan berbagai cara lain, baik dengan analisisis utilitas
spatula kayu atau logam memiliki sensitifitas dibantu komputer pada kasus pewarnaan dan
dan spesifisitas sebanding atau lebih rendah pengolahan OralCDx® (Sciubba1999) Atau
(Mehrotra et al.2009). ThinPrep ™ sebagaimana telah
Gambar. 27 Pengangkatan angiogranuloma gingiva
Jaringan di refleksikan dari periosteum dibawahnya
dengan pengangkatan flap. Angiogranuloma terkait
dengan elevator periosteal (c). Jaringan direseksi (d) dan
dengan gigi insisivus bagian atas kanan lateral dan
ligamen periodontal dikuret (e). Jaringan ditutup dengan
kaninus (a). Lesi telah dipengang dengan guided suture
beberapa jahitan silk interrupted. Penyembuhan pasca
(b) untuk memungkinkan refleksi dari periosteum
operasi 2 minggu setelah prosedur (f). Histopatologi
dibawahnya sementara insisi dibuat (b).
memastikan angiogranuloma
dilaporkan baru-baru ini (Kujan et al. 2018) (FNAB), berguna untuk diagnosis dari benjolan
(Gambar. 30). Informasi tambahan tentang yang tidak cocok untuk biopsi, seperti kelenjar
kegunaan sikat sitologi dapat ditemukan dalam getah bening subkutan atau submukosa atau
bab tentang▶ “Oral Mucosal Malignancies.” saliva (Starr ley 2002). Komplikasi bervariasi
dari seiring infeksi perkembangan hematoma
Fine Needle Aspiration Cytology tetapi umumnya sangat rendah (Stanley2002).
Pembengkakan leher dapat memiliki
Fine needle aspiration cytologi (FNAC), juga diferensial diagnosis yang luas termasuk tumor
dikenal sebagai Fine Needle Aspiration Biopsy kelenjar saliva, kista branchial, atau kelenjar
getah bening jinak atau ganas.
Gambar. 28 Biopsi jaringan keras. Lesi setelah flap
osteotome dan mencapai kedalaman yang cukup di
diangkat (a). Garis dari biopsi (b). Sebagian kecil dari
bagian lesi tulang berada. Mukoperiosteal didukung oleh
tulang bukal termasuk dalam biopsi untuk memfasilitasi
tulang setelah biopsi diambil
penempatan
(Stanley 2002). Hasil dari FNAC harus (Stanley 2002). Trauma pada sel-sel yang
ditafsirkan dengan hati-hati karena beberapa disebabkan oleh FNAC juga dapat menyebabkan
alasan. Pertama, sel-sel yang disedot dapat perubahan penampilan sitologi mereka, merusak
menunjukkan perubahan yang ditumpangkan intrerpretasi dari setiap FNAC berikutnya. Hal
pada perubahan yang sudah ada dalam sel dan ini bahkan memungkinkan untuk melihat
dapat mengkomplikasikan diagnosis perubahan keganasan yang mirip, terutama
(Stanley2002), Atau untuk contoh ketika ada dalam kasus tumor Warthin ini (Di Palma et
infeksi pada neoplasma kelenjar saliva. Kedua, al.2006). Sensitivitas dan spesifisitas dari FNAC
lesi mungkin sampel selektif, sehingga mustahil dalam literatur berkisar luas dan telah dilaporkan
untuk mengecualikan karsinoma ex- adenoma masing-masing 57-100% dan 79-100% (Singh
pleomorfik atas dasar hasil FNAC. Ini juga Nanda et al.2012).
mungkin menyulitkan untuk membedakan Penggunaan ultrasound guide untuk
antara kista branchial dan metastasis kista menargetkan bagian kanan lesi meningkatkan
kelenjar limfe dari karsinoma sel skuamosa kemungkinan sampel yang memadai, terutama
penting dalam benjolan yang lebih kecil
Gambar. 30 Sikat sampel biopsi oral dari mukosa mulut
ThinPrep ™ untuk pewarnaan dan pengolahan sitologi
menggunakan Orcellex® Brush Oral cell Sampler
berbasis cairan (b)
(Medical Devices, NL, The Netherlands) (a). Sel dibawa
dalam larutan pengawet
seperti kelenjar limfe. USG juga dapat membantu jaringan di korteks nodul, sel idealnya diaspirasi
membedakan jika massa kistik atau padat. Hasil dari daerah tersebut. Sel-sel dipindahkan ke slide
FNAC harus diinterpretasikan dengan korelasi kaca dan diratakan pada slide kaca, difiksasi
klinis (Singh Nanda et al.2012), Meskipun mereka dengan fixative sitologi dan dibawa ke departemen
sering dapat memberikan diagnosis tepat (seperti patologi.
metastasis karsinoma sel skuamosa).
USG dengan panduan inti biopsi dimana ukuran
pemotongan jarum yang lebih besar digunakan Suturing
untuk mendapatkan inti dari jaringan di bawah
anestesi lokal sering berguna untuk membuat Bahan jahit
diagnosis limfoma atau ketika FNAC gagal. Risiko
penyemaian tumor utamanya berkaitan dengan lesi
Bahan menjahit yang paling sering digunakan
kelenjar saliva seperti adenoma pleomorfik dan
dalam praktek oral medicine termasuk gut, vicryl,
keganasannya jarang, dan risiko umumnya tidak
atau sutra. Gut dan vicryl dapat digunakan dalam
menghalangi teknik ini digunakan secara luas.
bentuk resorbable, yang akan menyerap sekitar 7-
Armamentarium dan prosedur untuk
10 hari, sebaliknya silk adalah benang jahit non
memperoleh FNAC ditunjukkan pada Gambar. 31.
resorbable (Gambar.32).
Kulit dimana massa tersebut akan diambil
Benang jahit gut memiliki kekuatan tarik ringan
dibersihkan. Lesi biasanya tidak dibius, meskipun
dan diserap kembali oleh enzim tubuh. Catgut
semprotan anestesi topikal atau krim lokal dapat
jahitan terdiri dari jaringan ikat yang dimurnikan
digunakan pada anak atau pasien dengan
yang berasal dari usus daging sapi atau domba.
kecemasan. Massa distabilkan dengan satu tangan.
Membran diolah secara kimia, dan helai ramping
Dengan jarum suntik disposable dan jarum 23G
yang dijalin bersama untuk membentuk benang.
atau 25G, massa didekati dari sisi lateral, sehingga
Kelemahan penggunaan mereka adalah bahwa sifat
lebih mudah untuk memperkirakan hubungan
knot-handling yang lebih rendah dibanding silk
antara lesi dan titik jarum. Dimana kemungkinan
atau vicryl. Jahitan usus dapat terbuka, sehingga
temuan viabel
perawatan harus diambil untuk tidak memotong
ujung terlalu pendek. Selain itu
Gambar. 31 Fine needle aspiration cytology. FNAC kit
di retraksi (b). Sel-sel yang ditransfer ke slide (c). Sel
termasuk jarum, kaca slide, dan jarum suntik (a). Jarum
pada kaca slide kemudian difiksasi sebelum dikirim ke
dimasukkan ke dalam lesi dan jarum suntik
laboratorium (d)
benang gut dapat mengiritasi jaringan. Chromic benang gut. Resorbs dalam 7-10 hari tetapi
gut suture memiliki kekuatan tarik moderat dan memiliki karakteristik dukungan yang lebih baik
diserap kembali dalam 7-10 hari. Jahitan ini lebih dari gut.
praktis dari benang gut. Chromic catgut Benang jahit silk adalah braided suture non-
diperlakukan dengan larutan garam kromium untuk resorbable yang mudah digunakan, memiliki
melawan enzim tubuh dan memperlambat proses handling halus, dan menjamin keamanan simpul
penyerapan sehingga mendukung luka untuk waktu yang baik. Kelemahan dari penggunaannya adalah
yang lebih lama. akumulasi plak pada jahitan dan dapat menginfeksi
Jahitan sintetis asam polyglycolic (Vicryl) luka jika disimpan lebih lama dari 1 minggu.
adalah benang sintetis, resorbable, terdiri dari Benang lain non-resorbable adalah benang
100% glycolide, dilapisi dengan polikaprolakton poliester (nilon monofilamen atau
dan kalsium stearat. Memiliki kekuatan tarik yang politetrafluoroethylene). Benang nilon poliamida
baik dan resorbs perlahan (dalam waktu 3-4 adalah benang monofilamen non-resorbable terdiri
minggu) dan dipecah melalui hidrolisis. dari makromolekul dengan unit berulang yang
Vicryl Rapide adalah benang jahit braided dihubungkan oleh ikatan amida yang disintesis
sintetis yang terdiri dari kopolimer yang terbuat oleh pembukaan cincin polimerisasi kaprolaktam.
dari 90% glycolide dan 10% L-laktida dan Memiliki tekstur halus yang mengakibatkan trauma
memiliki karakteristik mirip dengan kolagen dan jaringan minimal. Benang poliester adalah benang
braided multi filamen non-resorbable yang dapat
disimpan dalam
Gambar. 32 Berbagai jenis bahan suturing, ukuran benang, dan ukuran jarum
mulut selama 2-3 minggu dengan risiko infeksi Meminimalkan pembukaan yang dibuat oleh
minimal. Kelemahan dari penggunaannya adalah jarum karena memasuki jaringan dan setiap
kemungkinan untuk lepas jika tidak hati-hati trauma berikutnya ke jaringan. Seringnya, untuk
saat mengikat simpul. -
biopsi mukosa, digunakan benang 5 0 atau 4-0,
meskipun benang 6-0 dapat digunakan untuk
daerah halus seperti bibir dan dasar mulut.
Karakteristik Jarum Semakin tinggi angkanya, semakin halus
benangnya.
Lengkungan paling umum dari jarum yang Jarum jahit bedah terdiri dari tiga bagian.
digunakan dalam praktek oral medicine adalah Point adalah bagian paling tajam dan digunakan
3/8 inci (10 mm) dan setengah inci (12,7 mm), untuk menembus jaringan. Body merupakan
yang dulu paling umum. Jarum kecil bagian pertengahan jarum, dan swage adalah
memungkinkan penutupan tepat dari perbaikan bagian paling tebal dari jarum dimana benang
jaringan dengan prosedur lebih baik. Praktek jahit terpasang (Gambar.33).
bedah yang diterima adalah dengan Dua jenis utama dari jarum yang digunakan:
menggunakan jahitan terkecil yang mungkin memotong dan reverse cutting. Kedua jarum
untuk memegang perbaikan jaringan yang memiliki body segitiga.
memadai (Gambar.33).
Jarum cutting memiliki tepi tajam pada kurva diarahkan jauh dari tepi luka, yang mengurangi
bagian dalam jarum yang diarahkan ke tepi luka. risiko jahitan menarik jaringan. Untuk alasan ini,
Jarum reverse terbalik memiliki tepi tajam pada jarum reverse cutting lebih sering digunakan
kurva luar dari jarum yang dibanding jarum cutting dalam bedah mukosa.
Teknik Penjahitan
Gambar. 34 Teknik penjahitan yang berbeda. Jahitan simple interrupted (a), Jahitan horizontal matress (b),
dan jahitan vertical matress (c)
Secara teoritis, semakin sedikit jaringan parut Pada luka. Jahitan horizontal matress dapat
terjadi pada jahitan running dibandingkan dibiarkan di tempat selama beberapa hari jika
dengan jahitan interrupted karena lebih sedikit ketegangan luka tetap berlangsung setelah
simpul dibuat, namun jumlah insersi jarum tetap penempatan jahitan yang tersisa. Di daerah
sama. Keuntungan dari jahitan simple running dengan ketegangan yang sangat tinggi berisiko
adalah penempatan dan reaproksimasi tepi luka dehiscence, Jahitan horisontal matress dapat
yang cepat, dibandingkan dengan jahitan simple dibiarkan di tempat bahkan setelah
interrupted. Kekurangannya meliputi pengangkatan jahitan superfisial; Namun,
kemungkinan crosshatching, risiko dehisensi mereka memiliki risiko tinggi crosshatching jika
jika material jahitan pecah, kesulitan untuk dibiarkan di tempat selama lebih dari 7 hari.
dimembuat penyesuaian yang baik disepanjang
garis jahitan, dan kerutan dari garis jahitan
ketika jahitan ditempatkan di jaringan tipis
Jahitan Simple Interrupted
seperti dasar mulut atau bibir. Jahitan vertical
matress sangat berguna dalam memaksimalkan
Dengan penjahitan, tepi luka disatukan untuk
eversi luka, mengurangi ruang mati, dan
mempercepat penyembuhan luka, mempercepat
meminimalkan ketegangan pada luka. Salah satu
hemostasis, dan mencegah infeksi. Suturing
kelemahan dari jahitan ini crosshatching. Risiko
adalah keterampilan yang harus dipelajari dan
crosshatching lebih besar karena peningkatan
ditingkatkan dengan praktek yang sering.
ketegangan di seluruh luka dan empat titik
Beberapa prinsip dasar telah dibahas.
masuk dan keluar dari jahitan pada jaringan.
Needle holder (15 cm) digenggam ringan
Jahitan horizontal matress berguna untuk
dengan cara yang meningkatkan fleksibilitas
luka dengan ketegangan yang tinggi karena
sebagian tangan dan pergelangan tangan.
memberikan kekuatan dan eversi luka. Jahitan
Gambar 35 menunjukkan dua cara
ini juga dapat digunakan untuk tepi luka
menggenggam yang berbeda. Jarum
sementara, sehingga memungkinkan
ditempatkan pada needle holder di 2/3
penempatan jahitan simple interrupted. Jahitan
lengkungnya (Nelson 2015), Umumnya pada
sementara kemudian dihilangkan setelah
sudut 90○ dengan needle holder (Gambar. 36).
ketegangan didistribusikan secara merata
Ini dapat dimodifikasi, untuk menempatkan
jarum ke arah yang membantu penyisipan jarum
agar tegak lurus melewati jaringan, selagi