Iiia 191810201047 Hukumohm Dan Rangkaian Seri Paralel PDF Free Dikonversi
Iiia 191810201047 Hukumohm Dan Rangkaian Seri Paralel PDF Free Dikonversi
RANGKAIAN SERI-PARALEL
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH FISIKA DASAR LANJUTAN
Oleh
Nama / NIM : Rizky Wildan M/191810201047
Kelompok : IIIA
Asisten : Oki Firmansyah
Tanggal Praktikum/Jam : 2 April 2020 / 07.00-09.40
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................
1.4 Manfaat…………………………………………………………...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
BAB III METODE EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan...............................................................................
3.2 Desain Eksperimen.........................................................................
3.2.1 Variabel Eksperimen............................................................
3.2.2 Prosedur Eksperimen............................................................
3.3 Metode Analisis Data.....................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil................................................................................................
4.2 Pembahasan....................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.....................................................................................
5.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
Tujuan yang kedua yaitu menyelidiki karakteristik kuat arus dan tegangan
listrik dari rangkaian bercabang dan tidak bercabang. Karakteristik pada rangkaian
seri atau tidak bercabang yaitu tegangan dari sumber dibagi dengan jumlah
tahanan yang dipasang pada masing – masing cabangnya. Arus yang mengalir
pada masing masing bebannya sama. Karakteristik tegangann dan kuat arus pada
rangkaian bercabang atau paralel yaitu arus yang mengalir pada masing – masing
cabang tergantung pada nilai tahanan yang dipasang pada cabang. Tegangan yang
pada masing – masing beban listrik sama dengan tegangan sumbernya.
Sejarah Hukum Ohm berawal dari fisikawan asal Jerman yang bernama
Georg Ohm. Resistansi penelitiannya dari tahun 1825 sampai 1826. Percobaan
Georg Ohm dapat inspirasi dari penelitian Fourier tentang heat conduction,
awalnya dari penggunaan elemen volta sebagai sumber tegangan namun beralih
menggunakan Thermocouple karena dianggap lebih stabil. Alat yang digunakan
adalah Galvanometer untuk mengukur arus pada sebuah penghantaryang diberi
suatu tegangan listrik. Hasil percobaan yang diperoleh bahwa besarnya beda
potensial yang dihasilkan berbanding lurus dengan suhu pada
junction(Purwandari, 2013).
Menurut Durbin(2005), bahwa percobaan selanjutnya melakukan
pengukuran dengan Galvanometer dan mengganti kabel untuk pengujian dengan
berbagai panjang dan ukuran diameter serta bahan yang berbeda. Hasil yang
diperoleh bahwa besarnya pembacaan Galvanometer berbanding lurus dengan
suhu namun berbalik dengan panjang kabel uji, kalau dijelaskan secara rinci
bahwa besarnya kuat arus yang nilainya dibaca oleh Galvanometer berbanding
lurus dengan beda potensial serta besarnya kuat arus juga berbanding terbalik
dengan hambatan dikarenakan panjang kabel berbanding lurus dengan hambatan
kabel. Rumus matematis Hukum Ohm di ekspresikan dengan persamaan :
V= I X R ( 2. 1 )
Keterangannya :
I= Arus yang mengalir pada pengantar (Ampere)
V = Tegangan yang terdapat pada kedua ujung penghantar (volt)
R = Hambatan pada penghantar (ohm)
Contoh aplikasi dalam perhitungan Hukum Ohm menggunakan suatu
rangkaian yang disusun secara seri, paralel dan campuran yang berdasarkan
hambatan sebuah beban. Perhitungan kuat arus mampu membuat besar dari daya
yang dipakai, tapi sebelum itu pengertian dari arus sendiri adalah geraknya suatu
muatan dari satu daerah ke daerah lainnya. Situasi elektrostatis saat itu medan
listrik bernilai nol maupun saat di dalam konduktor, dan tidak arus, bukan berarti
semua muatan yang di dalam konduktor itu diam. Sejumlah elektron bebas
bergerak di dalam material logambiasa seperti tembaga ataupun
alumunium(Young, 1999).
Arah arus berlawanan dengan arus elektron. Muatan listrik dapat berpindah
dengan adanya beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik yang
pada setiap sumber listrik memiliki dua kutub, yaitu positif dan negatif. Jalur
penghantar yang kontinu, kutub-kutub suatu sumber listrik atau dicontohkan suatu
baterai saling dihubungkan. Garis yang lebih pang positif, sedangkan yang pendek
negatif. Rangkaian listrik telah dibentuk, maka muatan dapat mengalir melalui
kawat pada rangkaian dari satu kutub baterai ke kutub yang lainnya. Aliran
muatan tersebut disebut arus listrik(Young, 1999).
Menurut Sumarsono(2009), rangkaian listrik tersusun atas seri, paralel dan
campuran atau gabungan antara keduanya. Rangkaian seri atau bisa disebut juga
dengan rangkaian berderet. Muatan listrik yang melalui R1 akan juga melalui R2
dan R3, jadi arus I yang sama melewati setiap resistor, maka V sama dengan
tegangan sumbernya. V1, V2, dan V3 disini adalah beda potensial pada masing-
masing resistor R1, R2, dan R3 karena resistor-resistor ini dihubungkan secara seri,
maka kekekalan energi menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan jumlah
semua tegangan dari masing-masing resistor. Rumus matematis untuk rangkaian
seri, yaitu:
V= V1+V2+V3=I.R1+I.R2+I.R3 ( 2.2 )
Hambatan total pengganti susunan seri resistor (Rs) dirumuskan:
V =I.Rs ( 2.3)
Persamaan (2.3) disubstitusikan ke persamaan (2.2) didapat perumusan :
Rs = R1 + R2 + R3 ( 2.4 )
Persamaan (2.4), menunjukkan bahwa besar hambatan total pengganti pada
rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan pada tiap resistor. Rangkaian paralel
disebut juga rangkaian yang berjajar. Rangkaian paralel berbeda dengan rangkaian
seri, dikarenakan pada rangkaian paralel resistor, arus dari sumber terbagi menjadi
cabang-cabang terpisah. Contohnya alat-alat listrik pada rumah-rumah, jika salah
satu hubungan suatu alat diputus, maka arus yang mengalir pada komponen yang
lain tidaklah putus. Rangkaian seri sendiri jika salah satu komponen arusnya
terputus, maka arus ke komponen yang lain juga berhenti. Rumus matematis suatu
hambatan total pengganti pada susunan paralel resistor (Rp), yaitu :
1 1 1 1 ( 2.5 )
= + +
Rp R 1 R 2 R 3
Rangkaian paralel ini juga memakai Hukum Kirchoff 1 yang menyatakan bahwa
arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut, rumus
matematisnya yaitu :
I = I 1 + I 2 + I3 ( 2.6)
Rangkaian campur adalah campuran rangkaian seri dan paralel, kalau dilihat dari
jalannya arus dan tegangan pada rangkaian gabungan itu juga mengikuti Hukum
Kirchoff 1 dengan cara menyelesaikan satu susunan rangkaian, setelah itu
menyelesaikan susunan rangkaian yang lain. Arus yang mengalir pada resistor
yang disusun secara seri nilainya sama namun tegangnnya berbeda, kalau resistor
yang disusun secara paralel aeus yang mengalir pada setiap resistor berbeda,
namun tegannya sama.
Hasil pengukuran beda potensial resistor R1, R2 dan R3 memiliki nilai yang
berbeda yang disusun secara seri, namun jika diukur arus yang melewati ketiga
resistor maka memperolehkan pengukuran yang sama. Berbeda halnya jika
resistor disusun secara paralel, akan diperoleh hasil pengukuran yang berbeda,
namunpengukuran tegangan pada setiap resistor sama. Fakta ini menunjukkan
besar suatu nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik dalam rangkaian. Susunan
seri resistor berfungsi sebagai pembagi tegangn yang berarti jika tegangan pada
setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya tegangan
sumber kalau pada susunan paralel resistor yang berfungsi sebagai pembagi arus
yang berarti jika kuat arus listrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan
memiliki nilai yang sama dengan arus total sebelum titik percabangan(Herman,
2014).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum hukum Ohm rangkaian
seri dan paralel, yaitu :
1. Catu daya berfungsi sebagai penyearah dari AC ke DC serta sebagai power
suply.
2. Kabel penghubung merah berfungsi untuk menghubungkan arus listrik yang
memuat listrik positif.
3. Kabel penghubung hitam berfungsi untuk menghubungkan arus listrik yang
memuat listrik positif.
4. Papan rangkaian berfungsi sebagai tempat untuk merangkai komponen –
komponen menjadi satu rangkaian elektronika.
5. Skalar 1 kutub berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan arus listrik.
6. Jembatan penghubung berfungsi untuk menghubungkan aliran arus listrik.
7. Meter dasar 90 berfungsi untuk mengukur tegangan dalam suatu rangkaian
listrik.
8. Multimeter berfungsi untuk mengukur tegangan dalam suatu rangkaian
listrik.
9. Resistor 47 ohm, 4,7 ohm, dan 100 ohm berfungsi sebagai pembagi arus dan
tegangan serta sebagai penurun tegangan dan penghambat aliran arus listrik.
Desain eksperimen dari praktikum hukum Ohm rangkaian seri dan paralel,
yaitu :
Gambar 3.1
(Sumber : Tim Penyusun, 2020)
Keterangan : 1 = Catu daya DC
2 = Saklar 1 kutub
3 = Jembatan penghubung
4 = Bola lampu 6,2 V, 0,48 A
5 = Voltmeter (Pilih meter dasar menjadi voltmeter)
Gambar 3.2
(Sumber : Tim Penyusun, 2020)
Keterangan : 1 = Catu daya DC
2 = Saklar 1 kutub
3 = Jembatan penghubung
4 = Bola lampu 6,2 V, 0,48 A
5 = Amperemeter (Pilih meter dasar menjadi amperemeter)
(a) (b)
Gambar 3.3
(Sumber : Tim Penyusun, 2020)
(a) (b)
Gambar 3.4
(Sumber : Tim Penyusun, 2020)
(a) (b)
Gambar 3.5
(Sumber : Tim Penyusun, 2020)
Mulai
Selesai.
2. Menyelidiki karakteristik hukum Ohm
Mulai
Selesai
3. Menyelidiki karakteristik kuat arus dan tegangan listrik rangkaian seri paralel
a. Rangkaian seri
Mulai
Selesai
b. Rangkaian paralel
Mulai
Selesai
3.3 Metode Analisis Data
4.1. Hasil
GRAFIK 1
3.4 6.2 10 12
KUAT ARUS (I)
0.16
TEGANGAN (v)
0.12
0.08
0.04
0
Grafik 4.1. Grafik Tegangan dan Kuat Arus Pada hambatan 100Ω.
GRAFIK 2
KUAT ARUS (I)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
3.4 6.4 9 12
TEGANGAN (V)
Grafik 4.1. Grafik Tegangan dan Kuat Arus Pada hambatan 47Ω.
4.2. Pembahasan
V=IR
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Durbin.2005.Rangkaian Listrik.Jakarta:Erlangga.
Herman.2014.Penentuan Fisika Dasar 1.Makassar:Unit laboratorium Fisika Dasar
Jurusan FMIPA UNM.
Purwandari, E.2013.Petunjuk Praktikum Fisika Dasar.Jember:Universitas Jember.
Sumarsono, Joko.2009.Fisika Dasar Universitas.Jakarta:Teguh Karya.
Tim Penyusun.2018.Modul Praktikum Fisika DasarLanjutan.Jember:Universitas
Jember.
Young, Hugh D.1999.Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2.Solo:Erlangga.
LAMPIRAN