Anda di halaman 1dari 22

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat keruniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul "Perubahan Pada Remaja" dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, karena itu kesempatan kali ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Budi Susatia, S.Kp.M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
2. Ibu Herawati Mansur, SST., M.Psi selaku Ketua Jurusan Kebidanan
3. Ibu Ika Yudianti, S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Profesi Bidan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
4. Ibu Gumiarti, SST., MPH selaku Dosen Pembimbing Kepanitraan Umum
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga modul ini dapat bermanfaat untuk semua
pihak.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………....... iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………...…… iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...…… v
PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
MODUL …………………………………………………………………..…….. 1
Deskripsi Singkat……………………………………………………………… 1
Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………… 1
Pokok Bahasan dan Sub-Pokok Bahasan…………………………………….... 1
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran……………………………….......... 3
Uraian Materi………………………………………………………………….. 4
1. Definisi Masa Remaja .................................................................................. 4
2. Ciri – Ciri Umum Masa Remaja ………………………………………….. 4
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Masa Remaja ……………………..7
4. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Karakteristik
Seksual Sekunder Remaja …………………………………………........... 10
REFERENSI ……….. ………………………………………………………… 15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran …………………………….3


Tabel 1.2 Perubahan dan Perkembangan Fisik yang Dialami Remaja…………….9
Tabel 1.3 Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Karakteristik Seksual
Sekunder Perempuan………………………………………………………………10
Tabel 1.4 Perbedaan Tahap Perubahan dan Perkembangan Payudara dan
RambutPubis……………………………………………………………………....12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Payudara ....................................................... 11


Gambar 1.2 Perkembangan Rambut Pubis Wanita ................................... 12
Gambar 1.3 Perkembangan Genetalia Laki-Laki ...................................... 13
Gambar 1.4 Perkembangan Rambut Pubis Laki-Laki ............................... 14

v
PENDAHULUAN
Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan penting,
karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia. Masa remaja
disebut juga masa pubertas, merupakan masa transisi yang unik ditandai dengan
berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis (Djama, 2017). Remaja merupakan
masa terjadinya proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut
sebagai masa pubertas. Remaja mempunyai sifat yang unik salah satunya adalah
keingintahuan yang tinggi dan selalu meniru apa yang dilihat kepada keadaan
serta lingkungan disekitarnya.
Masa pubertas tiap anak terjadi dalam usia yang berbeda. Ada tiga yang
mempengaruhinya, yakni lingkungan, psikis, dan fisik. Perubahan fisik pubertas
dimulai sekitar usia 12 tahun. Remaja merupakan masa kehidupan individu
dimana terjadi perkembangan psikologis untuk menemukan jati diri. Pada masa
peralihan tersebut, seorang remaja akan mengembangkan bakat dan kemampuan
yang dimiliki yang akan ditunjukan pada orang lain agar terlihat berbeda dari pada
orang lain (Lestari et al., 2018).

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Remaja (SDKI-R) tahun


2012 menyebutkan bahwa sebanyak 13,3% remaja putri tidak tahu sama sekali
mengenai perubahan fisiknya saat puber. Bahkan 47,9% remaja putri tidak
mengetahui waktu puber. Disaat remaja tidak tahu tentang perubahan yang akan
mereka alami, maka cenderung memiliki tingkat stress yang lebih tinggi terutama
masalah perubahan fisik (tubuh) (Lestari et al., 2018). Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), Bappenas dan UNFPA tahun 2010, sebagian dari 63 juta jiwa
remaja di Indonesia rentan berperilaku tidak sehat. Tingginya kehamilan tidak
diinginkan (KTD) erat kaitannya dengan aborsi. Dari estimasi jumlah aborsi per
tahun di Indonesia bisa mencapai 2,4 juta, sekitar 800.000 diantaranya terjadi di
kalangan remaja. Penyebab hamil di luar nikah di kalangan remaja semakin
bervariasi. Penggunaan drug, permen memabukkan, lem hisap seringkali menjadi
alat ”coba-coba” kaum remaja untuk mendapat rangsangan tertentu dalam
menyalurkan dorongan biologisnya. Hasil SKRRI 2002 – 2003 menunjukkan
bahwa sekitar 6 dari 10 remaja laki- laki merokok setiap hari, sedangkan 8%
pernah menggunakan narkoba. Ancaman HIV dan AIDS menyebabkan perilaku
seksual dan kesehatan reproduksi remaja muncul ke permukaan, diperkirakan 20 –
25% dari semua infeksi HIV di dunia terjadi pada remaja. Demikian pula dengan
kejadian PMS, yang tertinggi adalah remaja khususnya remaja perempuan
(Djama, 2017).

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan


masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Remaja
tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak termasuk golongan
anak-anak tetapi tidak juga termasuk golongan dewasa. Perkembangan biologis
dan psikologis remaja dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan dan sosial.
Oleh karena itu remaja akan berjuang untuk melepaskan ketergantungannya
kepada orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga mereka dapat
diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Memasuki masa remaja yang diawali
dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada

1
keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-
perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk
tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Selain itu
kematangan seksual juga mengakibatkan remaja mulai tertarik terhadap anatomi
fisiologi tubuhnya. Selain tertarik kepada dirinya, juga mulai muncul perasaan
tertarik kepada teman sebaya yang berlawanan jenis (Djama, 2017).
I. DESKRIPSI SINGKAT
Modul Perubahan Fisik Remaja ini disusun untuk membekali
mahasiswa dalam memberikan informasi kepada remaja mengenai
perubahan fisik sekunder.
Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
berarti tumbuh ka arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah
bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan
psikologis.
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah suatu periode masa
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa peralihan.
Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa
dewasa.
Disaat remaja tidak tahu tentang perubahan yang akan mereka
alami, maka cenderung memiliki tingkat stress yang lebih tinggi terutama
masalah perubahan fisik (tubuh) (Lestari et al., 2018).

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan dapat melakukan KIE tentang Perubahan Fisik
Sekunder Remaja
B. Indikator Keberhasilan
Setelah pembelajaran ini selesai, mahasiswa :

III. POKOK BAHASAN DAN SUB-POKOK BAHASA


Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini
adalah :
Pokok Bahasan : Perubahan Fisik Remaja
Sub-Pokok Bahasan : 1. Definisi masa remaja
2. Ciri – ciri umum masa remaja
3. Pertumbuhan dan perkembangan fisik masa
remaja
4. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan
karakteristik seksual sekunder remaja

2
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Sesi Kegiatan yang Metode Media yang Estimasi
Dilakukan yang Digunakan Waktu
Fasilitator Digunakan
1 Pendahuluan 1. Mengucapkan Ceramah, Hand Out 3 menit
salam Tanya Jawab Projected :
2. Memperkenalkan LCD dan
diri Laptop
3. Menciptakan
suasana belajar
4. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
2 Penyajian 1. Menstimulasi Ceramah, Hand Out 15 menit
peserta dengan Tanya Jawab Projected :
menanyakan LCD dan
pada beberapa Laptop,
peserta tentang
perubahan fisik
remaja
2. Memberikan
pujian kepada
peserta yang
sudah
menjelaskan
singkat tentang
perubahan fisik
remaja
3. Menguatkan
penjelasaan dari
peserta
4. Menjelaskan
Definisi remaja
dan
Pertumbuhan
fisik pada remaja
5. Menjelaskan ciri
– ciri umum
masa remaja
6. Menjelaskan
Perubahan fisik
pada masa
remaja
3 Penutup 1. Bersama peserta Ceramah, Hand Out 2 menit
merangkum Tanya Jawab Projected :
materi yang LCD dan
sudah disajikan Laptop

3
2. Mengucapkan
terima kasih dan
apresiasi kepada
seluruh peserta
3. Mengucapkan
salam
Table 1.1 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

V. URAIAN MATERI

1. Definisi Masa Remaja

Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan


penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi
manusia. Masa remaja disebut juga masa pubertas, merupakan masa
transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi dan
psikis (Djama, 2017). Remaja merupakan masa terjadinya proses awal
kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa
pubertas. Remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa. Remaja mempunyai sifat yang unik salah satunya
adalah keingintahuan yang tinggi dan selalu meniru apa yang dilihat
kepada keadaan serta lingkungan disekitarnya. Masa pubertas tiap
anak terjadi dalam usia yang berbeda. Ada tiga yang
mempengaruhinya, yakni lingkungan, psikis, dan fisik. Perubahan fisik
pubertas dimulai sekitar usia 12 tahun. Remaja merupakan masa
kehidupan individu dimana terjadi perkembangan psikologis untuk
menemukan jati diri. Pada masa peralihan tersebut, seorang remaja
akan mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki yang akan
ditunjukan pada orang lain agar terlihat berbeda dari pada orang lain
(Lestari et al., 2018).

2. Ciri-ciri Umum Masa Remaja


Adanya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya membuat
kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan
kebutuhan psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
remaja memperluas jaringan sosialnya di luar lingkungan keluarga,

4
seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat lain.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi 3 (tiga ) bagian yaitu :
1. Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai
anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu
yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari
tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik
serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.Pada
masa ini terjadi preokupasi seksul yang meninggi, yang tidak
jarang menurunkan daya kreatif atau ketekunan. Mulai
renggang dengan orang tuanya dan membentuk kelompok
kawan atau sahabat karib, tingkahlaku kurang dapat
dipertanggung jawabkan seperti perilaku di luar
kebiasaan,delikuen dan maniacal atau defresi.
a. Sikap Protes terhadap Orang Tua.
Remaja pada masa ini cenderung tidak menyetujui nilai-
nilai hidup orang tuanya, sehingga menunjukkan sikap
protes terhadap orang tuanya. Dalam upaya pencarian
identitas diri, renaja cenderung melihat kepada tokoh-
tokoh di luar lingkungan keluarganya yaitu: guru, figure
ideal yang terdapat dalam film atau tokoh idola.
b. Preokupasi dengan Badan Sendiri
Tubuh seorang remaja pada masa ini mengalami
perubahan yang cepat sekali, perubahan ini menjadi
perhatian khusus bagi diri remaja.
a) Kesetiakawanan dengan Kelompok Seusia.
Remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan
dan kebersamaan dengan kelompok seusia dalam upaya
mencari kelompok senasib, hal ini tercermin dalam cara
berprilaku social.
b) Kemampuan untuk Berfikir secara Abstrak.
Daya kemampuan berfikir seorang remaja mulai
berkembang dan dimanifestasikan dalam bentuk diskusi
untuk mempertajam kepercayaan diri.
c. Perilaku yang Labil dan Berubah-ubah.
Remaja sering memperlihatkan perilaku yang
berubahubah, pada suatu waktu tampak bertanggung jawab,
tetapi dalam waktu lain tampak masa bodoh dan tidak
bertanggung jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan
dalam dirinya, perilaku demikian menunjukkan bahwa
dalam diri remaja terdapat konflik yang memerlukan
perhatian dan penanganan yang bijaksana.
2. Masa remaja pertengahan ( 15-18 tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan

5
berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang
penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan
mengarahkan diri sendiri (self-directed). Pada masa ini remaja
mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, membuat
keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan
vokasional yang ingin dicapai. Selain ini penerimaan dari
lawan jenis menjadi penting bagi individu.Hubungan dengan
kawan dari lawan jenis mulai meningkat pentingnya, fantasi
dan fanatisme terhadap berbagai aliran misalnya mistik, musik
dan lainnya menduduki tempat yang paling kuat dalam
prioritasnya, politik dan kebudayaan mulai menyita
perhatiannya sehingga kritik tidak jarang dilontarkan kepada
keluarga dan masyarakat yang dianggap salah dan tidak benar,
seksualitas mulai tampak dalam ruang atau skala identitas diri
dan desploritas lebih terarah untuk meminta bantuan.
3. Masa Remaja Akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki
peran peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha
memantapkan tujuan vokalisional dan mengembangkan sense
of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi
matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang
dewasa, juga menjadi ciri tahap ini. Masa ini remaja mulai
lebih luas, mantap dan dewasa dalam ruang lingkup
penghayatannya. Ia lebih bersifat menerima dan mengerti,
malahan sudah mulai menghargai sikap orang atau pihak lain
yang mungkin sebalumnya ditolak. Memiliki karier tertentu
dan sikap kedudukan, cultural, politik maupun etikanya lebih
mendekati orang tuanya. Bila kondisinya kurang
menguntungkan, maka masa turut diperpanjang dengan
konsekwensi imitasi, bosan dan merosot tahap kesulitan
jiwanya. Memerlukan bimbingan dengan baik dan bijaksana
dari orang-orang di sekitarnya seperti :
a. Kebebasan dari Orang tua.
Dorongan untuk menjauhkan diri dari orang tua menjadi
realitas. Remaja mulai merasakan kebebasan, tetapi juga
merasa kurang menyenangkan, pada diri remaja timbul
kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan
cinta yang stabil.
b. Ikatan terhadap Pekerjaan dan Tugas.
Seringkali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas
tertentu yang ditekuni secara mendalam. Terjadi
pengembangan akan cita-cita masa depan yaitu mulai
memikirkan melanjutkan sekolah atau langsung bekerja
untuk mencari nafkah.
c. Pengembangan nilai Moral dan Etis yang Mantap.
Pada masa ini remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan
etis sesuai dengan cita-cita.
d. Pengembangan hubungan Pribadi yang Labil.

6
Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil
menyebabkan terbentuknya kestabilan diri remaja.
e. Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan
yang sejajar.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Masa Remaja

Pada saat remaja, berlangsung perkembangan fisik.


Perkembangan ini ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat
badan, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri-ciri
kelamin primer berkenaan dengan perkembangan alat-alat
produksi, baik pada pria maupun wanita. Pada awal masa remaja
anak wanita mulai mengalami menstruasi dan laki-laki mimpi
basah, dan pengalaman ini merupakan pertanda bahwa mereka
telah memasuki masa kematangan seksual. Pada masa ini, remaja
mengalami perkembangan kematangan fisik, mental, sosial, dan
emosi. Remaja memiliki energi yang besar, emosi yang berkobar –
kobar sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Sedangkan
mengutip pendapat (Sarwono 1995), bahwa perubahan-perubahan
fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja,
yang berdampak pada perubahan-perubahan psikologis. Tak dapat
di sangkal dan memang itu adanya. Pertumbuhan fisik ini
merupakan awal dimana remaja mempunyai peran dan tanggung
jawab terhadap dirinya sendiri, memanfaatkan apa yang dimiliki
sesuai perannya masing-masing, remaja dituntut untuk mampu
menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai
dengan usianya. Saat inilah masa remaja membutuhkan bimbingan
dari orang-orang terdekat supaya tidak terjerumus kepada hal-hal
yang tidak diharapkan.

7
Perubahan Fisik Pada Masa Remaja :

Perubahan fisik dalam masa remaja merupakan hal yang


sangat penting dalam kesehatan reproduksi, karena pada masa ini
terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk mencapai
kematangan, termasuk organ-organ reproduksi sehingga mampu
melaksanakan fungsi reproduksinya.
Perubahan dan perkembangan fisik pada remaja tidaklah
sama dan terdapat perbedaan individual, yakni terjadinya
penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan internal
lebih menonjol daripada perkembangan ekternal yang secara
normal akan terjadi disetiap diri remaja (Hartini, 2017).

Perubahan yang terjadi yaitu :


1. Munculnya tanda-tanda seks primer; terjdi haid yang pertama
(menarche) pada remaja perempuan dan mimpi basah pada
remaja laki-laki.
2. Munculnya tanda-tanda seks sekunder, yaitu :
a. Pada remaja laki-laki; tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar
bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, suara
bertambah besar, dada lebih besar, badan berotot, tumbuh
kumis diatas bibir, cambang dan rambut di sekitar kemaluan
dan ketiak.
b. Pada remaja perempuan; pinggul melebar, pertumbuhan rahim
dan vagina, tumbuh rambut di sekitar kemaluan dan ketiak,
payudara membesar.

8
Menurut (Hurlock, 1980) mengemukakan bahwa ada 2 aspek
perubahan dan perkembangan fisik yang dialami remaja yakni :

Perubahan Ekternal Perubahan Internal

Tinggi yakni rata-rata perempuan Sistem Percernaan, perut menjadi


mencapai tinggi yang matang antara lebih panjang dan tidak lagi
usia 17 dan 18 tahun, rata-rata terlampau berbentuk pipa,
remaja laki-laki setahun bertambah panjang dan bertambah
sesudahnya. Anak yang biasa diberi besar. Otot-otot di perut dan
imunisasi biasanya lebih tinggi dari dinding-dinding usus menjadi· l
usia ke usia, dibandingkan dengan lebih tebal dan lebih kuat, hati
bayi yang tidak diberi imunisasi bertambah berat dan kerongkongan
karena anak banyak menderita sakit bertambah panjang.
sehingga cendrung memperlambat
pertumbuhan.
Berat yakni perubahan berat badan Sistem Peredaran Darah, yakni
mengikuti jadwal yang sama jantung tumbuh pesat selama masa
dengan perubahan tinggi, tetapi remaja, pada usia tujuh belas atau
berat badan sekarang tersebar ke delapan belas. Beratnya dua belas
bagian-bagian tubuh yang tadinya kali berat pada waktu lahir, .
hanya mengandung sedikit lemak Panjang dan tebal dindinq pembuluh
atau tidak megandung lemak daran meningkat dan mencapai
samasekali. tingkat kematangan bilamana
jantung sudah matang.
Proporsi tubuh yaitu berbagai Sistem Pemapasan, yakni kapasitas
anggota tubuh lambat laun paru-paru anak perempuan hampir
mencapai perbandingan tubuh yang matang pada usia tujuh belas tahun;
baik. Misalnya badan melebar dan anak laki-laki mencapai tingkat
memanjang sehingga anggota kematanqan beberapa tahun tahun
badan tidak lagi kelihatan terlalu kemudian.
panjang.
Organ Seks yaitu baik organ seks Sistem Endokrin yakni kegiatan
prima maupun organ sex wanita gonad yang meningkat pada masa
mencapai ukuran yang matang pada puber menyebabkan
akhir masa remaja tetapi fungsinya ketidakseimbanqan sementara dari
belum matang sampai beberapa seluruh sistern endokrin pada awal
tahun kemudian. puber. Kelenjarkelenjar seks
berkembang pesat dan berfungsi,
meskipun belum mencapai ukuran
matang sampai akhir masa remaja
atau awal masa dewasa.
Jaringan tubuh yakni,
perkembangan kerangka berhenti
rata-rata pada usia delapan belas
tahun, jaringan selain tulang
berkembang sampai tulang

9
mencapai ukuran matang khususnya
bagi perkembangan jaringan otot.
Tabel 1.2 Perubahan dan Perkembangan Fisik yang Dialami Remaja

4. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Karakteristik


Seksual Sekunder

I. Pada Perempuan

Tabel 1.3 Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan


Karakteristik Seksual Sekunder Perempuan

Pertumbuhan dan perkembangan tanda-tanda seks sekunder


tersebut dinilai dengan Tanner Staging atau Sexual Maturation Rating
(SMR), seperti yang terlihat pada table 1. Penilaian ini berdasarkan
karakteristik organ seksual sekunder, yaitu: penampakan rambut pubis,
perkembangan payudara dan mulainya menstruasi (pada wanita).
Tanner stage 1 menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan
prepubertas, sementara stage 2 sampai 5 menunjukkan progresivitas
pubertas. Kematangan seksual sempurna ditunjukkan pada stage 5.
Tingkat kematangan seksual meningkat seiring dengan pertumbuhan,
perubahan hormon, berat dan komposisi tubuh.3 Tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual sekunder.
Pubertas pada perempuan awalnya ditandai dengan perkembangan
payudara kemudian diikuti dengan percepatan pertumbuhan, rambut
pubis dan axilla. Perkembangan ini umumnya terjadi saat usia 8
sampai 13 tahun (SMR stage 2) dan 2 sampai 4 tahun sesudahnya akan
mengalami menstruasi pertama (umumnya ketika SMR stage 4).
Rerata perempuan di Amerika mengalami menarche pada  usia 12,4
tahun walaupun dapat pula terjadi di usia 9 atau 10 tahun dan paling
lambat usia 17 tahun (Muliani et al., 2017).

Perkembangan Payudara Wanita :

10
a. Tahap 1 : prepubertal, hanya terdapat peninggian puting susu.
b. nTahap 2 : payudara sedikit meninggi.
c. Tahap 3 : pembesaran menyeluruh payudara dan areola.
d. Tahap 4 : pembesaran payudara lebih lanjut dan penonjolan areola
dan puting susu.
e. Tahap 5 : payudara dewasa dengan proyeksi hanya pada puting
susu.

Gambar 1.1 Perkembangan Payudara


Perkembangan Rambut Pubis Wanita :
a. Tahap 1 : Prepubertal; tidak ada rambut pubis.
b. Tahap 2 : Rambut pubis tumbuh sepanjang labia namun jarang.
c. Tahap 3 : Rambut seksual tumbuh lebih banyak dan menjadi lebih
gelap, kasar, keriting. Rambut-rambut tersebut tersebat jarang
menutupi pubis.
d. Tahap 4 : rambut pubis sudah menyerupai rambut dewasa namun
belum menyebar ke bagian medial paha.
e. Tahap 5 : rambut pubis sudah mencapai bentuk dan jumlah
dewasa, juga sudah menyebar ke bagian medial paha.

11
Gambar 1.2 Perkembangan Rambut Pubis Wanita

Berikut perbedaan tahap perubahan dan perkembangan payudara dan rambut


pubis

Tabel 1.4 Perbedaan Tahap Perubahan dan Perkembangan Payudara dan


Rambut Pubis

Perkembangan payudara pada remaja perempuan berusia 12 tahun


rerata telah mencapai tahap 2 dan belum ada yang mencapai ukuran dewasa.
Usia 15 tahun, perkembangan payudara terbanyak pada tahap 3 dan sudah
tidak terdapat pada tahap 1, 4 dan 5. Sedangkan perkembangan rambut pubis
remaja perempuan berusia 12 dan 15 tahun umumnya berada pada tahap 3
namun pada usia 15 tahun, sudah tidak terdapat remaja dengan rambut pubis
masih pada tahap 1 dan terjadi peningkatan persentase pada tahap 4
perkembangan rambut pubis remaja seiring dengan peningkatan usia.
Berdasarkan perkembangan payudara dan rambut pubis remaja terlihat bahwa
seluruh remaja telah memasuki pubertas.
(Muliani et al., 2017)

II. Pada Laki-Laki


Tanda awal pubertas pada laki-laki terlihat dari pembesaran testis dan
perubahan warna scrotum, umumnya berkisar pada usia 10,5 tahun sampai 14,5
tahun ketika SMR stage 2 dan mencapai SMR stage 5 pada usia antara 12,7
dan 17 tahun. Disebut precocious bila terjadi sebelum usia 9 tahun dan
terlambat bila setelah usia 14 tahun. Perubahan ini diikuti dengan pemanjangan
penis dan pembesaran vesicular seminalis dan prostat. Volume testis saat
prepubertas sebanyak 3 - 4 ml. Ukuran tersebut menjadi 10 kali lebih besar
pada akhir pubertas. Perkembangan rambut pubis mulai terlihat pada SMR
stage 2. Terlihat pula ginekomasti pada remaja laki-laki namun mengecil
beberapa tahun kemudian. Produksi sperma (spermache) dimulai rata-rata pada
usia 14 tahun sedangkan ejakulasi pertama kali terjadi setahun setelah
pembesaran testis dimulai. Kejadian ini dipengaruhi oleh faktor psikologis,
budaya dan biologis (Doyle, 2013).
Puncak percepatan pacu tumbuh pada laki-laki terjadi setelah perempuan,
kurang lebih saat SMR stage 4, rata-rata sekitar usia 14,4 tahun. Pertumbuhan
tersebut hampir bersamaan dengan perkembangan testis dan pertumbuhan
rambut wajah (Doyle, 2013).

12
Perkembangan Genetalia Laki-laki:

Gambar 1.3 Perkembangan Genetalia Laki-Laki

a. Tahap 1: prepubertal, tidak terdapat perubahan ukuran ataupun proporsi


testis, scrotum dan penis ketika awal masa anak-anak.
b. Tahap 2: scrotum dan testis membesar, kemerahan dan terjadi perubahan
tekstur kulit pada scrotum dengan sedikit atau tanpa pembesaran penis.
c. Tahap 3: penis bertambah panjang lalu bertambah lebar, disertai dengan
pertumbuhan testis dan scrotum.
d. Tahap 4: penis membesar, diikuti dengan perkembangan kelenjar dan
pertumbuhan lebih lanjut testis dan scrotum. Kulit scrotum semakin gelap.
e. Tahap 5: genitalia sudah mencapai bentuk dan ukuran dewasa.

13
Perkembangan Rambut Pubis Laki-laki:

Gambar 1.4 Perkembangan Rambut Pubis Laki-Laki

a. Tahap 1: prepubertal, tidak terdapat rambut pubis.


b. Tahap 2: tumbuh rambut pubis pada dasar penis namun masih jarang.
c. Tahap 3: rambut pubis bertambah banyak, gelap, kasar dan keriting.
d. Tahap 4: rambut pubis sudah menyerupai bentuk dewasa hanya saja belum
menyebar ke bagian medial paha.
e. Tahap 5: rambut pubis telah mencapai bentuk dan ukuran dewasa serta
sudah menyebar ke bagian medial paha.

VI. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud perubahan fisik pada remaja?
Jawaban : Perubahan fisik dalam masa remaja adalah hal yang sangat
penting dalam kesehatan reproduksi, karena pada masa ini terjadi
pertumbuhan fisik yang sangat cepat untuk mencapai kematangan,
termasuk organ-organ reproduksi sehingga mampu melaksanakan
fungsi reproduksinya
2. Apa saja perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja
Jawaban : 1. Munculnya tanda-tanda seks primer; terjdi haid yang
pertama (menarche) pada remaja perempuan dan mimpi basah pada
remaja laki-laki.
Munculnya tanda-tanda seks sekunder, yaitu : a. Pada remaja laki-laki;
tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya
ereksi dan ejakulasi, suara bertambah besar, dada lebih besar, badan
berotot, tumbuh kumis diatas bibir, cambang dan rambut di sekitar
kemaluan dan ketiak. b. Pada remaja perempuan; pinggul melebar,
pertumbuhan rahim dan vagina, tumbuh rambut di sekitar kemaluan
dan ketiak, payudara membesar.
3. Apa saja tahapan tumbuh kembang pada masa remaja?
Jawaban : 1. Masa remaja awal/dini (early adolescence) : umur 11 –
13 tahun. Dengan ciri khas : ingin bebas, lebih dekat dengan teman
sebaya, mulai berfikir abstrak dan lebih banyak memperhatikan
keadaan tubuhnya. 2. Masa remaja pertengahan (middle adolescence) :
umur 14 – 16 tahun. Dengan ciri khas : mencari identitas diri, timbul

14
keinginan untuk berkencan, berkhayal tentang seksual, mempunyai
rasa cinta yang mendalam. 3. Masa remaja lanjut (late adolescence) :
umur 17 – 20 tahun. Dengan ciri khas : mampu berfikir abstrak, lebih
selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra jasmani
dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, pengungkapan kebebasan diri.
4. Apa saja hak hak remaja yang terkait dengan kesehatan reproduksi?
Jawaban : 1. Hak hidup. Ini adalah hak dasar setiap individu tidak
terkecuali remaja, untuk terbebas dari resiko kematian karena
kehamilan, khususnya bagi remaja perempuan. 2. Hak atas pelayanan
dan perlindungan kesehatan. Termasuk dalam hal ini adalah
perlindungan privasi, martabat, kenyamanan, dan kesinambungan. 3.
Hak atas kerahasiaan pribadi. Artinya, pelayanan kesehatan
reproduksi bagi remaja dan setiap individu harus menjaga kerahasiaan
atas pilihan-pilihan mereka. 4. Hak atas informasi dan pendidikan. Ini
termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan perorangan maupun
keluarga dengan adanya informasi dan pendidikan kesehatan
reproduksi yang memadai tersebut. 5. Hak atas kebebasan berpikir. Ini
termasuk hak kebebasan berpendapat, terbebas dari penafsiran ajaran
yang sempit, kepercayaan, tradisi, mitos-mitos, dan filosofi yang dapat
membatasi kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan
reproduksi dan seksual. 6. Hak berkumpul dan berpartisipasi dalam
politik. Hal ini termasuk mendesak pemerintah dan parlemen agar
menempatkan masalah kesehatan reproduksi menjadi prioritas
kebijakan negara. 7. Hak terbebas dari penganiayaan dan perlakuan
buruk. Hal ini terutama bagi anak-anak dan remaja untuk
mendapatkan perlindungan dari eksploitasi, pelecehan, perkosaan,
penyiksaan, dan kekerasan seksual. 8. Hak mendapatkan manfaat dari
ilmu pengetahuan terbaru. Yaitu hak mendapatkan pelayan kesehatan
reproduksi yang terbaru, aman, dan dapat diterima. 9. Hak
memutuskan kapan punya anak, dan punya anak atau tidak. 10. Hak
atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. Ini berarti
setiap individu dan juga remaja berhak bebas dari segala bentuk
diskriminasi termasuk kehidupan keluarga, reproduksi, dan seksual.
11. Hak untuk memilih bentuk keluarga. Artinya, mereka berhak
merencanakan, membangun, dan memilih bentuk keluarga (hak untuk
menikah atau tidak menikah). 12. Hak atas kebebasan dan keamanan.
Remaja berhak mengatur kehidupan seksual dan reproduksinya,
sehingga tidak seorang pun dapat memaksanya untuk hamil, aborsi,
ber-KB dan sterilisasi.
5. Usia berapa dikatakan masa remaja ?
Jawaban : Masa remaja, yakni usia antara usia 11 – 20 tahun adalah
suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering
disebut masa peralihan.
6. Awal pubertas pada perempuan ditandai dengan apa?
Jawaban : Pubertas pada perempuan awalnya ditandai dengan
perkembangan payudara kemudian diikuti dengan percepatan
pertumbuhan, rambut pubis dan axilla.
7. Awal pubertas pada laki-laki ditandai dengan apa?

15
Jawaban : Tanda awal pubertas pada laki-laki terlihat dari
pembesaran testis dan perubahan warna scrotum.
8. Apa yang dimaksud dengan remaja?
Jawaban : Remaja merupakan masa terjadinya proses awal
kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai masa
pubertas.
9. Pada remaja akhir, remaja memnutuhkan bimbingan dengan baik dan
bijaksana dari orang-orang sekitarnya seperti?
Jawaban : Memerlukan bimbingan dengan baik dan bijaksana dari
orang-orang di sekitarnya seperti : a. Kebebasan dari Orang tua.
Dorongan untuk menjauhkan diri dari orang tua menjadi realitas.
Remaja mulai merasakan kebebasan, tetapi juga merasa kurang
menyenangkan, pada diri remaja timbul kebutuhan untuk terikat
dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil. b. Ikatan terhadap
Pekerjaan dan Tugas. Seringkali remaja menunjukkan minat pada
suatu tugas tertentu yang ditekuni secara mendalam. Terjadi
pengembangan akan cita-cita masa depan yaitu mulai memikirkan
melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk mencari nafkah. c.
Pengembangan nilai Moral dan Etis yang Mantap. Pada masa ini
remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-
cita. d. Pengembangan hubungan Pribadi yang Labil. Adanya tokoh
panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya
kestabilan diri remaja. e. Penghargaan kembali pada orang tua dalam
kedudukan yang sejajar.
10. Masa pubertas tiap anak terjadi dalam usia yang berbeda. Ada tiga
yang mempengaruhinya, apa saja?
Jawaban : Lingkungan, psikis, dan fisik. Perubahan fisik pubertas
dimulai sekitar usia 12 tahun

16
VII. REFERENSI
Djama, N. T. (2017). Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Kesehatan Poltekkes
Ternate, 10(1), 30. https://doi.org/10.32763/juke.v10i1.15
Doyle, D. (2013). Physical Growth and Sexual Maturation of Adolescents. Merck
Sharp and Dohme Corp.
http://www.merckmanuals.com/professional/pediatrics/growth_and_develop
ment/physical_
Hartini, H. (2017). Perkembangan Fisik Dan Body Image Remaja. Islamic
Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 27.
https://doi.org/10.29240/jbk.v1i2.329
Hurlock, E. B. (1980). Developmental Psychology. A life-span approach (5th ed.).
Erlangga.
Lestari, D., Aulia, N., Antika, I. A., Perkumpulan, S., & Berencana, K. (2018).
1) , 2). 4(4), 145–150.
Muliani, M., Widianti, I. G. A., Gede Wardana, N., Yuliana, Y., & Karmaya, M.
(2017). Tahap pertumbuhan dan perkembangan tanda-tanda seks sekunder
remaja SMPN 4 Bangli, Desa Pengotan, Kecamatan Bangli. Medicina
Journal, 48(2), 75. https://doi.org/10.15562/medicina.v48i2.31

17

Anda mungkin juga menyukai