Anda di halaman 1dari 5

Food Industry Processes

ANALISIS PRODUKSI SUSU KEDELAI “WIWIN” MELALUI PENDEKATAN


GOOD MANUFACTURING PROCESS (GMP) DI INDUSTRI RUMAH TANGGA
Pragusti Lintang Adhi Nanggala, Dionicius Cita Buana Liman, Sri Devi Eudia Pamusok,
Listya Suci Ramdhani, Alifa Dini Annisa
Jurusan Teknik Kimia, Universitas Negeri Semarang
Jalan Taman Siswa, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang 50229
Penulis Korespondensi : pragusti.nanggala@gmail.com
ABSTRAK
Pangan adalah kebutuhan primer manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap
masyarakat sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup serta melalui proses produksi
yang aman. UMKM Susu Kedelai “Wiwin” telah beroperasi hampir 6 tahun dalam usaha
produksi susu kedelai dan telah memiliki banyak mitra konsumen sehingga proses produksi
terus dilakukan untuk memenuhi permintaan. Keadaan ini terkadang dibarengi dengan kurang
diperhatikannya aspek keamanan produksi sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut
terkhusus di dalam aspek keamanan. Metode yang dilakukan yaitu wawancara kepada pihak
pengelola UMKM. Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa pihak pengelola UMKM
masih belum menerapkan aspek GMP dan HACCP dalam proses produksinya sehingga perlu
dilakukan studi dan analisis lebih lanjut.
Kata Kunci : Susu kedelai, GMP, HACCP, UMKM
PENDAHULUAN Susu kedelai merupakan produk olahan
Pangan adalah kebutuhan primer minuman berbasis kedelai yang diproduksi
manusia yang pemenuhannya menjadi hak melalui proses yang cukup sederhana.
asasi setiap masyarakat sehingga harus Secara umum, proses pengolahan kedelai
tersedia dalam jumlah yang cukup. menjadi susu kedelai terdiri atas empat
Keamanan pangan menurut PP No. 28 tahap, yaitu pencucian, penghalusan,
Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan perebusan, serta penyaringan (Picauly et
gizi pangan yaitu kondisi dan upaya yang al., 2015). Produsen susu kedelai di
diperlukan untuk mencegah pangan dari Indonesia umumya didominasi oleh
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan UMKM yang banyak tersebar di berbagai
benda lain yang dapat mengganggu, daerah. UMKM Susu Kedelai “Wiwin”
merugikan, dan membahayakan merupakan salah satu usaha rintisan ibu
(Kurniawan, 2015). Saat ini konsumen Wiwin selaku pemilik usaha dalam
menyadari bahwa keamanan pangan tidak kegiatan wirausaha produksi susu kedelai.
dapat hanya dijamin dengan hasil uji Usaha ini berlokasi di daerah Kecamatan
produk akhir laboratorium (Sofyan et al., Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
2016). Produk yang aman didapat dari Walaupun proses yang dilakukan cukup
bahan baku yang ditangani dengan baik, sederhana namun produksi susu kedelai
diolah dan didistribusikan dengan baik akan berpotensi menjadi sumber pertumbuhan
menghasilkan produk baik. Salah satu bakteri patogen. Bakteri kontaminan
produk yang cukup dikenal masyarakat berpotensi berasal dari bahan baku maupun
serta perlu diperhatikan aspek keamanan dari pekerja.
selama produksinya adalah susu kedelai. UMKM Susu Kedelai “Wiwin” sudah
beroperasi selama kurang lebih 6 tahun.

14 Oktober 2021
Food Industry Processes

Usaha ini sampai saat ini masih dikelola bersamaan pada tahap Wawancara, karena
oleh pemilik keluarga sendiri tanpa usaha pemilik masih berbasis UMKM,
menggunakan tenaga kerja. Mitra kami melakukan diskusi mengenai
pandangan ke depan usaha pemilik
konsumen UMKM Susu Kedelai “Wiwin”
terhadap Izin Kesehatan Usaha yang belum
sebenarnya sudah cukup banyak karena diperoleh.
selama ini produk dipasarkan hampir di 4. Pembahasan
seluruh pasar tradisional di Kecamatan Setelah mendapat informasi informasi
Kradenan dan mendapat respon positif dari yang dibutuhkan, kami menyusun
konsumen. Akan tetapi, terkadang selama informasi tersebut menjadi sebuah paper
proses produksi, pihak pengelola kurang berdasar studi literatur yang kami lakukan
bersama.
memperhatikan aspek keamanan dan
keselamatan kerja seperti penggunaan APD HASIL DAN PEMBAHASAN
saat beroperasi sehingga berpotensi untuk Proses Produksi Susu Kedelai
terjadi kecelakaan kerja. Berdasarkan Proses produksi dalam pembuatan susu
permasalahan tersebut, pihak UMKM kedelai “Wiwin” ini dimulai dari
menyadari pentingnya menerapkan penerimaan bahan baku, penyortiran biji
manajemen keamanan dan mutu melalui dari kotoran dan biji yang rusak,
penerapan sistem HACCP dan GMP. perendaman kedelai, perebusan,
Dengan menerapkan manajemen keamanan penggilingan, penyaringan hingga
yang baik dan benar, proses produksi susu pengemasan.
kedelai dapat dioptimalkan dan potensi 1. Penerimaan Bahan Baku
kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Kedelai merupakan salah satu tanaman
anggota kacang-kacangan yang memiliki
METODE PENELITIAN kandungan protein nabati yang paling
Metode penelitian yang kami lakukan tinggi jika dibandingkan dengan jenis
dalam analisis produksi UMKM Susu kacang-kacangan yang lainnya seperti
Kedelai “Wiwin” terdiri dari beberapa kacang tolo, kacang merah, kacang hijau,
tahapan yaitu : kacang gude dan kacang tanah. Hal ini
1. Menentukan produk usaha karena kedelai utuh mengandung 35-40 %
Pada tahap ini, kelompok kami memilih protein paling tinggi dari segala jenis
jenis usaha yang akan ditetapkan sebagai kacang-kacangan. Ditinjau dari segi
judul paper ini, dari daftar usaha yang kami
protein, susu kedelai memiliki sumber
diskusikan. Berdasarkan hasil diskusi kami,
produk terpilih adalah Susu Kedelai Murni protein yang mempunyai susunan asam
Wiwin. amino yang mendekati susunan asam amino
2. Wawancara susu sapi, sehingga dapat digunakan
Wawancara dilakukan secara satu arah sebagai pengganti susu sapi bagi mereka
antara kelompok kami kepada owner Susu yang tidak toleran terhadap susu sapi.
Kedelai Murni Wiwin. Topik wawancara Berdasarkan wawancara yang telah kami
berkaitan mengenai Good Manufacturing
lakukan, dapat diketahui bahwa bahan baku
Procedure usaha Susu Kedelai Murni baik
dalam tahap pra produksi, produksi, dan kedelai diperoleh dari pasar. Biji kedelai
packaging. yang dipilih tidak diketahui apakah biji
3. Diskusi yang muda maupun tua, namun sebelum
Diskusi ini berlangsung secara dua arah diolah sudah dipastikan telah disortasi dari
antara kami dan narasumber dan dilakukan

14 Oktober 2021
Food Industry Processes

kotoran dan biji yang rusak. Tidak ada digiling dengan mesin grinder sehingga
teknik khusus dalam pemilihan bahan baku, kedelai tersebut akan menghasilkan sari
hanya berdasarkan konsistensi yang sejak yang selanjutnya bisa diproses menjadi
dulu diterapkan. susu. Sari kedelai yang telah diperoleh akan
disaring dengan kain kasa untuk
2. Proses Pengolahan
memisahkan ampas kedelai dengan
Proses pengolahan menjadi susu kedelai
filtratnya.
terdiri dari penyortiran biji kedelai,
perendaman, perebusan, penggilingan,
perebusan tahap kedua, hingga pengemasan.
Proses tersebut ditunjukkan oleh diagram
alir seperti berikut.

Gambar 3. Proses perebusan kedelai


Gambar 1. Skema produksi susu
kedelai.
Proses perendaman diawali dengan biji
kedelai yang sudah dinyatakan lolos sesuai
standar, selanjutnya akan direndam selama
semalam. Perendaman dilakukan agar biji
kedelai mengembang dang terpisah dari
kulitnya yang kemungkinan akan
mengganggu kualitas susu. Gambar 4. Proses grinding kedelai.
Sari kedelai yang telah disaring,
kemudian akan ditambahkan gula pasir lalu
dipanaskan hingga mendidih. Sampai di
tahap ini, sari kedelai sudah dapat disebut
susu kedelai. Susu kedelai selanjutnya akan
didinginkan sebelum dikemas.
Gambar 2. Peralatan yang digunakan 3. Proses Pengemasan
untuk perendaman. Terdapat dua jenis kemasan yang
dipakai yaitu plastik biasa dan botol.
Setelah direndam, kedelai selanjutnya
Sebelum susu kedelai dimasukkan ke dalam
akan masuk ke bagian perebusan. Kedelai
kemasan, mula-mula, kemasan akan dicek
akan direbus dengan air hingga sekitar 15
apakah terdapat lubang yang akan
menit atau tergantung tingkat kematangan
menyebabkan susu keluar dari kemasan
kedelai dalam panci. Karena ukuran panci
maupun kualitas dari sablonnya.
yang terbatas, kedelai dalam jumlah banyak
Apabila terdapat kerusakan pada
akan direbus dengan beberapa panci dengan
kemasan, maka langkah yang dilakukan
waktu bersamaan.
selanjutnya adalah mensortir kemasan
Kedelai yang sudah direbus kemudian
tersebut. Untuk cara pengemasan pada
ditiriskan dan dipisahkan dari air
plastik biasa, susu akan dituang ke dalam
rebusannya. Selanjutnya kedelai akan

14 Oktober 2021
Food Industry Processes

kemasan plastik dan diikat ujungnya Analisis Good Manufacturing Process


menggunakan tali. Sedangkan, susu kedelai (GMP) pada UMKM
yang menggunakan botol cukup Analisis GMP dilakukan melalui
menuangkan susu dengan takaran yang wawancara dengan pihak pengelola
ditentukan dan ditutup rapat UMKM mengenai cara produksi pangan
yang baik. Dari hasil wawancara,
didapatkan bahwa, dari segi kualitas,
produk Susu Kedelai “Wiwin” telah
memenuhi kualitas standar baik dalam
penanganan produk maupun penanganan
limbah. Limbah yang dihasilkan dapat
(a) ditangani dengan baik melalui kerja sama
dengan pihak pengelola limbah. Sedangkan
dari segi keselamatan kerja, pihak
pengelola mengakui adanya human error
berupa kelalaian dalam menggunakan APD
selama produksi. Hal ini kurang sesuai
dengan peraturan yang tertera dalam
HACCP mengenai kesehatan dan
(b) keselamatan kerja selama proses produksi
pangan sehingga penekanan terhadap aspek
Gambar 5. Kemasan susu kedelai
ini perlu ditingkatkan oleh pihak pengelola
dalam botol (a) dan kemasan plastik (b).
UMKM (Badan Pengawas Obat dan
4. Tahap Distribusi Makanan, 2012). Faktor lain yang
Pendistribusian produk susu kedelai menyebabkan rendahnya tingkat perhatian
“Wiwin” dilakukan dengan menggunakan terhadap GMP adalah proses produksi di
distribusi langsung dan tidak langsung. UMKM masih dikelola oleh keluarga
Untuk distribusi langsung, setelah susu sendiri tanpa adanya tenaga kerja dari luar,
selesai dibuat maka susu akan langsung di serta infrastruktur sarana dan prasarana
jual ke konsumen di sekitar wilayah yang masih minimalis.
produksi, sedangkan untuk distribusi tidak
KESIMPULAN
langsung biasanya akan ada penjual yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
akan memesan susu kedelai tersebut. Untuk
bahwa industri rumahan susu kedelai
strategi pemasaran, susu kedelai “Wiwin”
“Wiwin” masih belum menerapkan GMP
lebih menargetkan kepada anak-anak dan
dengan baik, dimana dalam proses
keunggulan dari susu kedelai ini tidak
produksinya masih dilakukan secara
mengandung pengawet dan sangat aman di
tradisional dengan peralatan sederhana,
konsumsi. Kemudian, rasa dari susu kedelai
teknologi sederhana, dan kurang
“Wiwin” tergolong susu kedelai yang enak
memperhatikan aspek sanitasi dan higienis
sebab susu kedelai tersebut lebih konsisten
sehingga berpeluang terjadinya
terhadap bahan-bahannya.
kontaminasi dan menurunkan kualitas
produk yang dihasilkan. Selain itu,
infrastruktur yang dimiliki masih minim

14 Oktober 2021
Food Industry Processes

dan pengelolaan usaha masih bersifat Sofyan, A., Purwantari, H., Susanti, D., Y.,
kekeluargaan dengan tingkat kemampuan dan Pranoto, Y. (2016) Analisis Total
manajemen yang masih rendah. Penerapan Mikrobia, Bacillus cereus, dan
GMP yang masih kurang maksimal Staphylococcus aureus pada Proses
dikarenakan keterbatasan sumber daya Pembuatan Tahu Gama Yogyakarta. The
yang dimiliki oleh pengelola. 3rd University Research Collouium
2016. ISSN 2407-9189.
SARAN
Pihak pengelola perlu memperhatikan
aspek kehigenisan selama produksi, aspek
kebersihan lingkungan dan alat produksi,
juga menggunakan sarung tangan dan
masker selama proses produksi guna
meningkatkan efektifitas kerja dan
optimalisasi produk yang dihasilkan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak pemilik usaha UMKM Susu
Kedelai “Wiwin” serta semua pihak yang
telah membantu proses observasi maupun
proses pengolahan dan penulisan data.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
(2012). Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor
HK.03.1.23.04.12.2207 Tentang Tata
Cara Pemeriksaan Sarana Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga. BPOM
RI, Jakarta.
Kurniawan, Wawan. (2015) Penentuan
Critical Control Point (Ccp) dan
Pemantauan (Monitoring) Pada Sistem
Manajemen Hazard Analysis Critical
Control Point (Studi Kasus Industri
Makanan Pt X. Surabaya. ISSN 2416-
9088.
Picauly, Priscillia., Talahatu, Josefina.,
Mailoa, Meitycorfrida. (2015). Pengaruh
Penambahan Air pada Pengolahan Susu
Kedelai. Jurnal Teknologi Pertanian
AGRITEKNO. Volume 4, No.1 April
2015. ISSN : 2302-9218.

14 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai