Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4301) MODUL- 1


KONSEP DASAR PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN

DOSEN : RIDANIA EKAWATI AZIMA,M.Pd

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada matakuliah EvalusiP embelajaran di SD

Disusunoleh:

KELOMPOK 1
NO NIM NAMA
1. 856-230-976 NIDRA TASNAINI
2. 856230629 YOSSE SRIVERA GUSTI
3. 856231068 ELFI GUSRI YANTI
4. 856230604 MELIA FATRIA
5. 856230682 GUSRINA YELMITA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalahEvaluasipembelajaran di SD yang berjudul
“Konsep DasarP enilaian dalam Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas tutor pada mata kuliah
Evaluasipembelajaran di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu RIDANIA EKAWATI,M.Pd
selaku tutor pada mata kuliah Evaluasipembelajaran di SD ini  yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Secarakeseluruhmakalahiniterdiriatas 3 BAB denganrinciansebagaiberikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Danau Kembar, 03April 2021 

Penulis,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..i

ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………..2


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…2
C. Tujuan …………………………………………………………………………….......3

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Penilaian…………………………………………………………..……….4
2. Bedanya Antara Penilaian Dan Evaluasi…………………............................................5
3. Kedudukan Tes,Pengukuran,Asesmen………………………………………………...5
4. Prinsip-Prinsip Penilaian………………………………………………………..……..5
5. Contoh Penilain Hasil Belajar Yang Tidak Sesuai Dengan Prinsip Penilaian………...7
6. Jenis Tes Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat ……………………………………..10
7. Membedakan Antara Pre-Test Dan Post- Test……………………………………….11
8. Menjelaskan Fungsi Utama Tes Formatif……………………………………………12

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ………………………………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN

ii
A. Latar Belakang Masalah

Konsep dasar penilaian dalam pembelajaran merupakan syarat wajib bagi seorang guru
agar ia mampu menilai hasil belajar sisa dengan baik..Pemahaman konseptual ini sangat
diperlukan agar guru mempunyai dasar yang kuat dalam menilai hasil belajar siswa.

Pada saat kita mendiskusikan permasalahan dalam penilaian hasil belajar,biasanyan kita
akan menenukan beberapa istilah yang sering digunakan.Beberapa istilah tersebut adalah
teks,pengukuran,assesmen dan evaluasi.Dalam bidangpendidikan terdapat dua pengertian
penilaian hasil belajar.yang pertama,pengertian penilaian dalam arti assesmen,dan yang yang
kedua penilaian dalam arti evaluasi.

Penilai dalam arti assesman ,merupakan suatu proses pengumpulan informasi hasil
belajar siswa yang diperoleh darri pengukuran untuk menjelaskan atau menganalisis unjuk kerja
siswa dalam mengerjakan tugas tugag yang diberikan oleh guru.Sedangkan penilaian dalam arti
Evaluasi merupakan kegiatan yang dirancang unuk mengkur efektifitas pembelajaran tang
melibatkan sejumlah kompnen penentu keberhasilan pembelajaran

Untuk mempermudah pemahaman dalam mempelajari modul ini pembahsan dibagi


dalam 2 kegiatan belajar.Kegiatan belajarr 1akan membahas tentang : (1) Pengertian dasar tes,
pengukuran ,assesmen,dan evaluasi (2) Kedudukan tes,pengukuran assesmen,dan evaluasi(3)
Prinsip prinsip penilaian , dan (4)Adanya pergeseran paradigma penilaian hasil belajar.
.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas,maka diuraikan rumusan masalah


sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian tes,pengukuran ,assesmen ,dan evaluasi


2. Membedakan antara assesmen dan evaluasi
3. Menjelaskan kedudukan tes,pengukuran,assesmen dan evaluasi
4. Menjelaskan prinsip penilaian
5. Memberi contoh penilain hasil belajar yang tidak sesuai dengan prinsip penilaian
6. Mengelompokkan jenis tes berdasarkan fungsinya

ii
7. Membedakan antara pre-test dan post- test.
8. Menjelaskan Fungsi utama tes formatif.

Dengan memahami teori tentang penilaian hasil belajar maka kita akan mampu untuk
membuatperencanaan,mengembangkan alat ukur,melaksanakan pengukuran,dan melakukan
assesmen

C. Tujuan

Adapun tujuan masalah dalam pembahasan makalah ini

1. Memahami pengertian tes,pengukuran ,assesmen ,dan evaluasi


2. Memahamiperbedaan antara assesmen dan evaluasi
3. Memahamikedudukan tes,pengukuran,assesmen dan evaluasi
4. Memahami prinsip penilaian
5. Memahami contoh penilain hasil belajar yang tidak sesuai dengan prinsip penilaian
6. Memahami pengelompokkan jenis tes berdasarkan fungsinya
7. Memahami perbedaan antara pre-test dan post- test.
8. MemahamiFungsi utama tes formatif.

BAB II PEMBAHASAN

KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

ii
1. PENGETIAN PENILAIAN
Penilaian merupakan suatu kegiatan yang akan dilakukan seorang guru Untuk
mengetahuisejauh mana siswa mengalami kemajuan dalam pembelajaran.
Dalam penilaian kita sering menggunakan beberapa istilah seperti:

1.Tes

Tes dapat didefinisikan sebagai perangkat pertayaan atau tugas yang di rencanakan Untuk
memperoleh informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban benar atau salahYang
termasuk dalam kelompok tes antara lain tes objektif dan tes uraian. Sedangkan yang bukan yang
termasuk kelompok bukan tes(non-tes) antaralain pedoman pengamatan,skala rating,skala sikap
dan pedoman wawancara.

2.Pengukuran

Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan penentuan angka dari subjek yang di
ukur.Penentuan angka merupakan suatu upaya Untuk mengambarkan karakteristik sustu
objek.untuk dapat menghasilkan angka yang merupakan hasil pengukuran maka di perlukan alat
ukur.

3. Asesmen

Asesmen merupakan kegiatan mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang di


peroleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut Untuk menilai hasil belajar
dan perkembangan belajar siswa. Berbagai jenis tagihan yang di gunakan Untuk asesmen antara
lain kuis, ulangan harian,tugas individu,tugas kelompok,ulangan akhir semester dan sebagai nya.

4.Evaluasi

Evsluasi merupakanpenilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan suatu


program substansi pendidikan termasuk kurikulum dalam penilaian serta pelaksanaanya.

Evaluasi bertujuan Untuk meningkatkan kualitas kinerja atau produktifitas suatu lembaga
dalam melaksanakan programnya

ii
2. BEDANYA ANTARA PENILAIAN DAN EVALUASI.

Pada penilaian, kita hanya ingin melihat nilai suatu berdasarkan standar tertentu yang
digunakan untuk kepentingan individu siswa dan atau untuk kepentingan perbandingan dengan
individu lain. Sedangkan pada evaluasi kita tidak hanya berhenti disitu, tetapi berusaha untuk
menjawab pertanyaan lebih lanjut : termasuk dalam kategori apa nilai itu, mengapa nilainya
demikian, berhasil dan ada kemajuankah ia belajar?

3. KEDUDUKAN TES,PENGUKURAN,ASESMEN

Tes merupakan salah satu jenis alat ukur yang di gunakan Untuk menagih hasil belajar
siswa.Data hasil belajar siswa tersebut merupakan hasil pengukuran.jadi Untuk melakukan
pengukuran perlu alat ukur.

Alat ukur yang di gunakan Untuk memperoleh informasi hasil belajar dapat berupa tes
atau non tes.Dari kumpulan data tesebut dapat menarik kesimpulan.Kegitan ini lah yang di sebut
asesmen. Dari setiap komponen kegiatan pembelajaran akan dapat menilai efektifitas proram
pembelajaran inilah yang di kenal dengan evaluasi program pembelajran.

4. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN

Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru menjadi ukuran dan pembanding atas kerja
keras dan frekuensi belajar siswa.Olehnya itu, sebagai guru dalam memberikan penilaian harus
memperhatikan beberapa prinsip penilaian.

Prinsip- prinsip penilaian

1.Sahih

2.Objektif

3 Adil

4.Terpadu

5. Terbuka

6 Menyeluruh Dan Berkesinambungan

ii
7. Sistematis

8. Beracuan Kriteria

9.Akuntabel

1.Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.

3.Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender.

4.Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5.Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6.Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.

7.Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.

8.Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

5. MEMBERI CONTOH PENILAIN HASIL BELAJAR YANG TIDAK SESUAI


DENGAN PRINSIP PENILAIAN

Prinsip-prinsip penilaian beserta penerapan/contohnya :

ii
1. Valid

Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi
yang akurat tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur
pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi
dasar) dan standar kompetensi lulusan. Misalnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan
eksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu obyek yang di nilai.

Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton siswa,
penilaian dianggap valid jika menggunakan test praktek langsung, jika menggunakan tes tertulis
maka tes tersebut tidak valid.

2. Obyektif

Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang
peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan atas
dasar siapa dirinya.Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai.

Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volley pada si A yang merupakan tetangga dari
guru tersebut, namun si B, yang kemampuannya lebih baik, mendapatkan nilai hanya 80. Ini
adalah penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan.Pemberian nilai haruslah
berdasarkan kemampuan siswa tersebut.

3. Adil

Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak
menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.

Contoh : guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari murid
perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak diperlakukan
sama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai dengan kenyataan
hasil belajar siswa tersebut.

ii
4. Terbuka

Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait harus tau bagaimana
pelaksanaan penilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan
keputusan, dan bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat
diterima.

Contoh : pada tahun ajaran baru, guru Kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian nilai
dengan bobot masing-masing aspek, misal, Partisipasi kehadiran diberi bobot 20%, Tugas
individu dan kelompok 20%, Ujian tengah semester 25%, ujian akhir semester 35%. Sehingga
disini terjadi keterbukaan penilaian antara murid dan guru.

5. Bermakna

Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna, dan manfaat yang dapat
ditindaklanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua, dan masyarakat.

Contoh : bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar keberhasilan
metode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk perbaikan kedepan, serta
memberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.

6. Mendidik

Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun
pendidik untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar
mengajar.

Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran matematika, 50 untuk bahasa Indonesia, dan
65 untuk Fisika, namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, ia meraih prestasi yang
membanggakan. Budi sadar bahwa ia harus menyeimbangkan prestasi akademik dan non
akademiknya, Kemudian budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya dan memperbaiki
kualitas belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga memperoleh prestasi yang baik.

7. Menyeluruh

ii
Penilaian diambil dengan mencakup seluruh aspek kompetensi peserta didik dan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, termasuk mengumpulkan berbagai bukti
aktivitas belajar peserta didik.Penilaian meliputi pengetahuan (cognitif), keterampilan
(phsycomotor), dan sikap (affectif).

Contoh : Dalam penilaian hasil akhir belajar, guru Seni Budaya mengumpulkan berbagai bukti
aktivitas siswa dalam catatan sebelumnya, penilaian yang dikumpulkan mulai dari pengetahuan
tentang seni budaya, keterampilan menari, menggambar, bermusik, kehadiran dalam KBM, dan
penilaian sikap peserta didik, semua hal tersebut digabungkan menjadi satu dan menghasilkan
nilai.

8. Berkesinambungan

Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus
menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik.

Contoh : guru matematika melakukan KBM secara terencana, guru menjelaskan materi tiap
pertemuan, memberikan tugas, mengadakan ulangan harian, ujian tengah semester, serta ujian
akhir semester, semua dilaksanakan secara terus menerus dan bertahap, dan dari setiap tahap
tersebut, guru mengumpulkan informasi yang akan diolah untuk menghasilkan nilai.

9. Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.

Contoh : guru bahasa mandarin dapat menjelaskan secara benar kepada pihak terkait, tentang
proses penilaian, teknik penilaian, prosedur, dan hasil yang sesuai dengan kenyataan kemampuan
hasil belajar peserta didiknya.

6. JENIS TES BERDASARKAN FUNGSINYA SEBAGAI ALAT PENGUKUR


PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK.

1) Tes Seleksi

ii
Adalah yang sering disebut dengan “ujian saringan/ujian masuk”.Tes ini dilaksanakan
dalam rangka penerimaan siswa baru, hasil tes ini digunakan untuk memilih calon peserta didik
yang paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.

Tes seleksi dapat dilaksanakan secara lisan, secara tertulis dengan tes perbuatan, dan
dapat juga ketiga jenis tes ini dilaksanakan secara serempak.

2) Tes Awal

Sering disebut dengan istilah pre-test.Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum
bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik.Materi tes awal ditekankan pada bahan-bahan
penting yang seharusnya sudah diketahui oleh peserta didik sebelum pembelajaran diberikan. Tes
jenis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan
diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.

3) Tes Akhir

Sering disebut dengan istilah post-test.Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua
materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
Materi tes akhir adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan
kepada peserta didik, dan biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal.

4) Tes Formatif

Yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran
berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran.

Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah :

• Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran.

• Merupakan penguatan bagi peserta didik.

• Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.

• Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.

ii
5) Tes Summatif

Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian
peserta didik dalam bidang tertentu.Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.

6) Tes Penempatan

Adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan dimasuki peserta
didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta didik dalam belajar.

7) Tes Diagnosis

Adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang dihadapi
seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu kegiatan
belajarnya.

7. MEMBEDAKAN ANTARA PRE-TEST DAN POST- TEST.

  Pre test dan post test adalah adalah bentuk evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru
kepada peserta didik.

Kedua bentuk evaluasi ini sering digunakan untuk mengukur kompetensi awal dan
kompetensi akhir mereka.Kompetensi awal merupakan tingkat pemahaman peserta didik
sebelum menerima pembelajaran, sedangkan kompetensi akhir merupakan tingkat penguasaan
materi peserta didik setelah menerima pembelajaran.

Secara sederhana, pengertian pre test adalah tes yang dilakukan sebelum guru memulai
pembelajaran.

Tujuan pre test untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terkait materi yang
akan disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan awal tersebut, maka guru lebih mudah untuk
menentukan model dan metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran

Soal pre test biasanya mengacu pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Bentuk
soal pre test dapat berupa pilihan ganda, isian singkat, atau uraian. Tidak ada ketentuan dalam
jumlah soal pre test, karena tergantung kebijakan guru.Hal yang perlu diperhatikan adalah pada

ii
saat peserta didik mengerjakan soal pre test, tidak mengurangi alokasi waktu pembelajaran yang
direncanakan. Melalui pemberian pre test, guru akan memperoleh gambaran mengenai berapa
jumlah peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan awal terhadap materi yang akan
diberikan. Pengetahuan awal peserta didik penting untuk diukur karena akan menjadi prasyarat
untuk menerima pengetahuan baru selanjutnya.

Pengertian post test adalah tes yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai
dilaksanakan. Post test merupakan bentuk evaluasi akhir dari sebuah pembelajaran. Dengan
demikian, pos test dilakukan pada tahap penutup kegiatan pembelajaran.

Tujuan post test adalah untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan


mengukur penguasaan kompetensi peserta didik terhadap materi yang diajarkan guru. Seperti
halnya pre test, soal post test dapat berbentuk pilihan ganda dan uraian. Soal yang diberikan guru
bisa juga sama dengan  soal pre test. Guru dapat memperoleh data hasil belajar peserta didik
dengan membandingkan antara nilai keduanya. Biasanya, nilai post test akan meningkat jika
peserta didik dapat mengikuti pembelajaran  dengan baik. Sebaliknya, apabila peserta didik tidak
mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik, nilai post test nya tidak jauh beda dengan
sebelumnya.

8. MENJELASKAN FUNGSI UTAMA TES FORMATIF.

Adapun tujuan diberikannya test formatif ini adalah untuk mengontrol kemajuan belajar


siswa selama proses belajar berlangsung dan untuk memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan program pengajaran.. Test formatif berguna bagi guru dan murid terutama
untuk memperbaiki proses belajar mengajar

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

ii
Penilaian merupakan suatu kegiatan yang akan dilakukan seorang guru Untuk mengetahui
sejauh mana siswa mengalami kemajuan dalam pembelajaran.

Tes merupakan salah satu jenis alat ukur yang di gunakan Untuk menagih hasil belajar
siswa.Data hasil belajar siswa tersebut merupakan hasil pengukuran.jadi Untuk melakukan
pengukuran perlu alat ukur.

Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru menjadi ukuran dan pembanding atas kerja
keras dan frekuensi belajar siswa.Olehnya itu, sebagai guru dalam memberikan penilaian harus
memperhatikan beberapa prinsip penilaian.

Prinsip- prinsip penilaian diantaranya: sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel

Jenis-jenis berdasarkan fungsinya sebagai alat ukur perkembangan peserta didik diantaranya
yaitu: tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes formatif, tes summatif, tes penempatan, dan tes
diagnosis.

B. SARAN

Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, hendaknya seorang guru harus memperhatikan


syarat-syarat dalam penyusunan eavaluasi pembelajaran serta memperhatikan prinsip-prinsip
yang ada pada penilaian dengan cara memilih teknik evaluasi pembelajaran yang sesuai agar
hasil yang diinginkan sesuai.

ii

Anda mungkin juga menyukai