OLEH :
KELOMPOK 4:
1. YUDHISTIRA ALFERO=NIM=21301098
2. ANGGI DHEA NATASHA=NIM21301060
3. ENJEL ADELINA BR MARBUN=NIM21301070
4. RESFIK PEBRI ALDI=NIM=21301086
KATA PENGANTAR........................................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................
A. .LATAR BELAKANG...................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................
C. TUJUAN...............................................................................................................................................
D. MANFAAT..........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu
dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi
tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap
bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relative, berkelanjutan, koordinatif
dan advokatif.
Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional
yang sesuai dengan standard dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Filosofi keperawatan?
2. Apa saja komponen dari keperawatan ?
3. Apa perbedaan orang dan manusia?
4. Apa perbedaan sehat dan kesehatan?
5. Apa perbedaan keperawatan dan perawat?
6. Apa perbedaan lingkungan dalam dan lingkungan luar ?
C. TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memahami pengertian filosofi keperawatan?
2. Untuk mengetahui apa saja yang berkaitan dengan keperawatan ?
3. Untuk mengetahui perbedaan orang dan manusia?
4. Untuk mengetahui perbedaan sehat dan kesehatan?
5. Untuk mengetahui perbedaan keperawatan dan perawat?
6. Untuk mengetahui perbedaan lingkungan dalam dan lingkungan luar ?
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoristis sangat diharapkan karya ini dapat memberikan informasi yang
berguna bagi para khalayak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
dalam mempelajari makalah tentang Euthanasia.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis,serta untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Euthanasia.
c. Bagi Penulis lain
Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai tambahan informasi,dan referensi
apabila penulis lain melakukan penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih
sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
c. RoyRoy
Memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi subyektif manusia dan
pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasamenghargai”. Ia berpendapat bahwa
seorang individu saling berbagidalam kemampuan untuk berpikir kreatif, bertingkahlaku
untuk mencapaitujuan tertentu bukan sekedar memenuhi hukum aksi-reaksi, memilikiholism
intrinsik, berjuang untuk mempertahankan integritas danmemahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain.
Veritivity, berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal
yang benar. Ia mendefinisikan veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas
tujuan umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity
adalah sebagai berikuti, . Individu dipandang dalam konteks tujuan eksistensi manusia,
gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia, aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-
kebaikan umum, nilai dan arti kehidupan
d. Florence Nightingale (Modern nursing)
Florence Nightingale adalah sebagai prionir era modern dalam pengembangan keperawatan
yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang interaksi klien
dan lingkungannya. Iamelihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative
proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan
atau pergantian dan kesehatan klien.
Menurut beberapa pendapat diatas, menurut kami filosofi keperawatan adalah pedoman
dan pegangan dalam sikap dan tingkahlaku dalam melaksanakan praktek keperawatan
terhadap klien dalam rentang sehat-sakit. Dengan konsep yang mendasari keperawatan
diantaranya: manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan.
Paradigma Keperwatan
Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam
suatu cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).
Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar kas dalam
memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia.
Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang
mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat
disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan terdapat beberapa
paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-
masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan
yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad
sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).
B.PARAGDIMA KEPERAWATAN
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, mmenyikapi dan memilih
tindakanterhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan
yang bersifat professional.
Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial
dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan
seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni. Tetapi
untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia. Fakta sosial
ini terdiri atas dua jenis, yaitu :
1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri manusia
hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
Penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya
tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan
antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk
membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)
2 2 KASUS PEMICU SITUASI: Penelitian merupan upaya ilmiah dalam menumbuh
kembangkan pengetahuan dan ilmu. Keperawatan sebagai ilmu dan seni juga
memasukkan penelitian sebagai salah satu kegiatan untuk mengaktualisasikan ilmu
keperawatan sebagai landasan bagi profesi untuk berkembang dan bermanfaat bagi
masyarakat. Kegiatan ilmiah ini tidak terwujud secara instan, terutama dalam
keperawatan. Berbagai upaya para ahli keperawatan mengawalinya dengan
menegakkan falsafah keperawatanm mengembangkan paradigma keperawatan
sampai pada upaya pengembangan model konseptual, teori keperawatan yang pada
akhirnya mewujudkan kegiatan ilmiah penelitian sebagai metoda ilmiah yang
berkadar tinggi dalam menyepakati dan mendukung hipotesis yang muncul dari
sebuah fenomena. Namun, tidak banyak para ahli yang mampu menjelaskan secara
tegas saling keterkaitannya antara falsafah, paradigma, model konseptual, teori
keperawatan dengan metoda ilmiah yaitu penelitian keperawatan. TUGAS: -
Identifikasi komponen dan sub komponen yang ada dan relevan untuk disusun
sebagai skema keterhubungan antara falsafah sampai dengan metoda ilmiah. -
Gambarkan dengan jelas dan rinci skema saling keterkaitan tersebut. - Uraikan
setiap sub-komponen dan komponen yang terkait secara narasi. - Bagaimana cara
mengoperasionalisasikan suatu falsafah dan paradigma kedalam kehidupan sehari2.
Beri suatu contoh situasi secaea lengkap. Catatan: - Materi yang diberikan tidak
boleh menjadi satu2nya acuan dalam melakukan tugas ini.
9 9 (Marriner-Tomey, 1994). Aplikasi teori ini dapat dilihat dalam teori Orem,
Henderson, dan Orlando, dimana ketiga ahli teori ini sepakat bahwa peran perawat
merupakan peran pengganti ketika klien tidak mampu, tidak mau atau tidak tahu
merawat diri dalam menjalankan fungsi interaksinya yang seimbang dengan
lingkungan, yang dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, faktor ketidak
mampuan, faktor keterbatasan lingkungan, faktor respons berlawanan terhadap
interaksi lingkungan dan faktor ketidakmampuan berkomunikasi. Teori yang berfokus
total dikemukakan melalui dukungan beberapa ahli teori keperawatan yaitu
Nightingale, Levine, Rogers, Roy, Neuman, dan Johnson (Marriner- Tomey, 1994)
yang memandang bahwa lingkungan merupakan kondisi eksternal sebagai sumber
ventilasi, kehangatan, kebisingan, dan pencahayaan dimana perawat dapat
mengatur dan memanipulasinya dalam rangka membantu klien memulihkan diri.
Dengan demikian, kegiatan keperawatan meliputi antara lain menciptakan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyembuhan dan pemulihan kesehatan
seorang klien. Teeri ini juga menekankan bahwa keperawatan seyogyanya berperan
aktif dalam memfasilitasi interaksi antara individu dan lingkungannya melalui upaya
menciptakan lingkungan fisik yang kondusif agar kondisi kesehatan dapat tercapai.
Selain itu, berperan aktif melalui hubungan interaksi klien dan lingkungan yang tidak
terpisahkan dan amat ekstensif (komplementer, helisi, dan resonansi). Juga, melalui
upaya mempertahankan dan meningkatkan kemampuan proses adaptasi klien
terhadap berbagai stimulus. Disamping itu, melalui kemampuan meningkatkan
sistem terbuka klien secara intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal, dan
memfasilitasi sistem perilaku yang positif rnelalui peningkatan fungsi - fungsi
interrelasi dan interdependensi subsistem yang terdapat dalam setiap individu.
Keperawatan Menurut Henderson, keperawatan merupakan upaya bantuan yang
diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit, yang dibutuhkan sampai pulih
kembali atau menjelang ajal, dimana individu tidak mampu melaksanakan kegiatan
kehidupannya akibat ketidak mampuan, ketidak mauan, dan ketidak-tahuan
(Marriner-Tomey, 1994). Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan
kepada klien (individu atau kelompok) yang sedang mengalami stress kesehatan -
stress penyakit dimana situasi
PENUTUP
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kozier, Erb, Berman, & Snyder. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktik, ed. 7, vol. 1. Jakarta : EGC