Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRTISIPAN

Nama : Rudi Wahyu Utomo


Nim : 856996419
Pokjar : Dipasena
Mata Kuliah : Pengantar anak berkebutuhan khusus
tutor : Suprihatin, M.Pd
Tugas/Semester : 3/2BI/119
Tanggal :5 juni 2021

RANGKUMAN
MODUL 8
PENDIDIKAN ANAK BERKESULITAN BELAJAR

KB. Definisi, Penyebab, dam jenis-jenis Kesulitan Belajar


Anak berkesulitan belajar adalah anak yang mengalami keslitan dalam tugasptugas
akademiknya, yang disebabkan oleh ketidak berfungsian sistem persyarafan yang minimal
di otak atau gangguan pada pesikologis dasar, sehingga mengakibatkan terhambatnya
dalam melaksanakan tugas-tugas akademik dan berdampak terhadap prestasi belajar
rendah. Untuk mengembangkan potensinya secara optimal mereka memerlukan layanan
pendididkan secara khusus.
1. Istilah umum yang sering digunakan oleh para ahli bidang pendidikan untuk anak yang
mengalami kesulitan belajar adalah Learning disabilities ( kesulitan belajar). oleh
karena sifat kelainanya yang spesifik, kelompok anak ini disebut juga spesifik,
learning disabilities.
2. kesulian belajar diklasifikasikan secara garis besar menjadi a). kesulitan belajar yang
berhubungan dengan perkembangan , yang mencakup gangguan perhatin, ingatan,
motoric dan persepsi, berbahasa dan berfikir, b) kesulitn belajar akademik yang
mencakup kesulitn membaca, menulis dan berhitung
3. faktor yang menyebabkan belajaradalah, a) fakor organis/biologis yaitu adaya
disfungsi dari sistem persarafan di otak, b) faktor genetic/ keturunan, c) faktor
lingkungan. namun faktor lingkungan ini merupakan faktor sekunder, yang
memperberat kesulitan belajar. disfungsi sistem saraf psat disebabkan cidera otak pada
masa perkembangan, ketidkseimbangan zatzat kimiawi didalam otak, gangguan
perembangan saraf, dan kelambatan proses perkembangan individu.

KB 2 Karakteristik Anak berkesuliotan Belajar


1. Anak berkesulitan belajar menunjukkan beberap karakteristik sebagai berikut;
a. beberapa anak berkesulitan belajar menunjukkan gangguan dalam persepsi
penglihatan dan pendengaran. masalah ini tidak sama dengan masalah ketajaman
penglihatan dan pendengaran seperti yang dialami tunanetra dan tuna rungu.
b. anak berkesulitan belajar mengalami kesulitan memustka perhatian dan mejadi
hiperaktif. meskipun terdpat anak yang mengalami masalah dalam perhatian dan
hiperaktif tanpa disertai kesulitan belajar.
c. anak berkesulitan belajar mengalami gangguan dalam masalah mengingat dan
brfikir
d. anak berkesulitan belajar menunjukkan gejala tidak dapat menyesuaikan diri
dengan temannya, guru dan orang tua.
e. menunjukkan gejala siswa yang tidak akti.
f. pencapaian hasil belajar yang rendah.
2. Anak berkesulitan belajar khusus membaca, menunjukkan karakteristik bahwa ia
mengalami gangguan dalam membaca lisan,ingatanjangka pendek serta pemahaman
3. Anak berkesulitan khusus menulis menunjukkan gangguan alam menulis dengan tangan/
pemlaan, mengeja dan menulis ekspresif.
4.Karakteristik nak bekesulitan belaja matematik antaralain mengalami:
a. kesulitan mengenal dan memahami symbol
b. kesulitan dalam mengopraika bilangan/hitungan
c. sering salah membilang secara urut
d. ketidaksesuaian dalam menghitung benda berurutan sambil menyebutkan
bilangannya
e. sering salah membedakan angka
f. serta sulit dalam membedakan bangun-bangun geometi

KB 3. INTERVENSI ANAK BERKESULITAN BELAJAR


1. Layanan intrvensi terhadap anak berkesulitan membaca
a. Melakukan assesmen untuk menemukan kesulitan membaca. assesmen terhadap
kemampuan membaca teriri dari aesmen fomal dan informal. tes-tes yang
digunakan untuk mengasessmen secara formal antara lain tes survey dan tes
diagnosik, sedang kan asesmen informl informal reading inventories, cloze
procedure dan asessmen minat baca.
b.program layanan intervensi terhadap anak berkesulitan membaca dapat dibedakan
antara program delivery dan program kurikuler yang dilakukan dengan pengajaran
remedial membaca antara lain teknik fernald serta teknik Gillingham dan stillman

2. Layanan intervensi terhadapanak berkesulitan menulis


a. melakukan asessmen untuk menemukan kesalahan anak dalam menulis yang terdiri
dari asessmen formal dan informal. salah satu asessmen formal untuk anak
berkesulitan menulis adalah basic school skills inventory diagnostic yang
dikemukakan olh hamild dan leigh(1983) untuk anak usia 4-7 ½ tahun. asessmen
informal dapa dilakukan melalui observasi danmenganalisis tulisan siswa. observasi
dilakukan saat anak menuli. analisa pola-pola kesalahan tulisansiswa mencakup
bentuk huruf,ukuran dan kesejajaran, kualitas garis, jarak huruf kemiringan huruf serta
kecepatan menulis.
3. layanan kebutuhan untuk anak berkesulitan belajar matematika
a. pola kekeliruan kusus yng dilakukan anak berkesulitan factual, antara laian sbb:
1) jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa memperhatikan penempatan nilai
2) keseluruhan angka dijumlahkan
3) ketika kolom puluhan dijumlahkan, angka kesatuan hasil penjumlahan
bilangan satuan, tidak turut dijumlahkanmlainkan dijumlahkan sebagai ratusan
4) angka dijumlahkan dari kiri ke kanan
5) setiap blangan terkcil merupakan bilangan pengurang dari bilangan yanglebih
besar tanpa memperhatikan penempatan nilai
6) melakukan peminjaman angka yang sebenarnya tidak diperlukan
7) apabia peminjaman anghka diperluka lebih dari satu anak tidakmelakukan
pengurangan bilngan pada kolom kedua
8) kesatuan angka hasil perkalian bilangan satuan ditambahkan pada bilangan
puluhan dan diikutkan pada operasi perkalian
9) kesatuan angka hasil perkalian bilangan satuan,tidak ditambahkan pada hasil
perkalianbilangan puluhan.
10) antara pembagi dan yang dibagi terbalik

b. untuk mengasessmen anak berkesulitan belajar matematika, guru dapat


mengguanakan teknik diagnostic interview dan tes yang disusun olh guru itu sendiri
c. pengajaran remidi diberikan kepada anak berkesulitan belajar matematika harus
sistematis, yaitu haru sesuai dengan urutantingkat konkret, semi konkret dan tingkat
abstrak.

Anda mungkin juga menyukai