Makalah Komunikasi Kelompok Kecil

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah : Ilmu Komunikasi
Dosen : Siti Zainab, M.A

Disusun Oleh
Yandi Novia
NIM. 1803110477
Muhammad Rusli
NIM. 1803110456
Ahmad Hakimi
NIM. 1803110471

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
TAHUN 2019 M / 1440 H

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,taufik,
serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan tak
lupa pula shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada keharibaan junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang-benderang. Adapun makalah yang akan dibahas yaitu
dengan judul “Komunikasi Kelompok Kecil”.

Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan guna penyempurnaan makalah ini dan sebagai bahan
acuan untuk kedepannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
A. Pengertian Komunikasi Kelompok Kecil ........................................ 3
B. Tipe Kelompok Kecil ...................................................................... 3
C. Dinamika Kelompok ....................................................................... 4
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok .............. 5
E. Struktur Kelompok .......................................................................... 6
BAB IIIPENUT ............................................................................................ 8
A. Kesimpulan ..................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan.
Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan
orang lain dalam kelompok. Naluri berkelompok itu juga yang mendorong
manusia untuk menyatukan dirinya dengan kelompok yang lebih besar dalam
kehidupan di sekelilingnya, bahkan mendorong manusia menyatu dengan
alam. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka setiap manusia melakukan
proses yang dinamakan adaptasi. Adaptasi dengan kedua lingkungan tadi -
manusia lain dan alam sekitarnya - dapat melahirkan struktur sosial baru yang
disebut dengan kelompok sosial.
Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan
atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relatif kecil yang
hidup secara guyub. Ada juga beberapa kelompok sosial yang dibentuk secara
formal dan memiliki aturan-aturan yang jelas (Bungin, 2006:43-44).
Sebagaimana kenyataannya, bahwa manusia pada awalnya lahir dalam
kelompok formal-primer yaitu keluarga, di mana kelompok ini disebut
sebagai salah satu dari jenis kelompok kecil yang paling berkesan bagi setiap
individu. Isolasi kehidupan individu dalam keluarga tak bertahan lama,
karena seiring dengan perkembangan fisik, intelektual, pengalaman, dan
kesempatan, individu mulai melepas hubungan-hubungan keluarga dan
memasuki serta menyebar untuk menjalankan berbagai kegiatannya dan
bertemu dengan manusia lain yang memiliki kesamaan tujuan, kepentingan,
dan berbagai aspirasi lainnya. Dalam proses pelepasan tersebut, kemudian
membentuk kelompok lainnya, individu terus beradaptasi. Di dalam
kelompok, masing-masing anggota berkomunikasi, saling berinteraksi, dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kelompok kecil?
2. Apa saja tipe kelompok kecil?
3. Bagaimana dinamika sebuah kelompok?
4. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi dinamika kelompok?
5. Bagaimana struktur sebuah kelompok?

C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan penulisan yang terdapat dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui komunikasi kelompok kecil.
2. Mengetahui tipe kelompok kecil.
3. Mampu memberikan gambaran dinamika sebuah kelompok.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok.
5. Mengetahui struktur sebuah kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Kelompok Kecil


Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi
tatap muka yang intensif di antara anggota kelompok, serta tatap muka itu
pula akan mengatur sirkulasi komunikasi makna di antara mereka, sehingga
mampu melahirkan sentimen-sentimen kelompok serta kerinduan di antara
mereka.
Pengertiaan kelompok tersebut termasuk dalam definisi kelompok kecil,
karena dengan jumlah anggota yang kecil memungkinkan semua anggota bisa
berkomunikasi secara relatif mudah, baik sebagai sumber maupun sebagai
penerima informasi. Para anggota dapat mengatur pertemuan tatap muka,
dapat saling berhubungan satu sama lain dengan tujuan yang sama, dan
memiliki struktur di antara mereka.
Kelompok tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan komunikasi.
Komunikasi merupakan dasar semua interaksi manusia dan untuk semua
fungsi kelompok. Setiap kelompok harus menerima dan menggunakan
informasi dan proses ini terjadi melalui proses komunikasi. Karena pada
hakekatnya kelompok terdiri dari dua atau lebih individu yang saling
berhubungan, saling bergantung dan berinteraksi antara satu dengan lainnya,
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Interaksi tersebut
dilakukan melalui kegiatan komunikasi.
Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan
komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan
komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain dan lebih intens.

B. Tipe Kelompok Kecil


Ronald B. Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding
Human Communication, membagi kelompok kecil dalam tiga tipe, yaitu:

3
1. Kelompok Belajar (Learning Group)
Kata ‘belajar’ atau learning, tidak tertuju pada pengertian pendidikan
sekolah saja, namun juga termasuk belajar dalam kelompok (learning
group), seperti kelompok keterampilan, kelompok belajar musik,
kelompok bela diri, kelompok diskusi dan sebagainya. Tujuannya adalah
meningkatkan informasi, pengetahuan, dan kemampuan diri para
anggotanya.
2. Kelompok Petumbuhan (Growth Group)
Kelompok pertumbuhan memusatkan perhatiannya kepada permasalahan
pribadi yang dihadapi para anggotanya. Wujud nyatanya adalah
kelompok bimbingan perkawinan, kelompok bimbingan psikologi,
kelompok terapi, serta kelompok yang memusatkan aktivitasnya pada
pertumbuhan keyakinan diri, yang biasa disebut dengan consciousness-
raising group.
3. Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group)
Kelompok ini bertujuan untuk membantu anggota kelompok lainnya
memecahkan masalahnya. Kelompok akan memberi akses informasi
kepada individu sehubungan dengan masalah yang dialaminya, berupa
pengalaman anggota kelompok lain ketika menghadapi masalah yang
sama, atau informasi lain yang dapat membantu individu memecahkan
masalahnya. Kelompok juga memberi kekuatan emosional kepada
individu dalam membuat keputusan dan melakukan sebuah tindakan
untuk mengatasi masalah individu.
Tipe komunikasi kelompok kecil dinilai oleh banyak kalangan sebagai
pengembangan dari komunikasi antarpribadi. Trenholm dan Jensen (1995:26)
mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara
tatap muka, biasanya bersifat spontan dan informal. Peserta satu sama lain
menerima umpan balik secara maksimal. Peserta komunikasi berperan secara
fleksibel sebagai pengirim dan penerima. Setelah orang ketiga bergabung di
dalam interaksi tersebut, berakhirlah komunikasi antarpribadi, dan berubah
menjadi komunikasi kelompok kecil.

4
Tidak ada batasan yang jelas tentang berapa jumlah orang yang berada
dalam satu kelompok kecil, namun pada umumnya kelompok kecil terdiri dari
2-15 orang. Jumlah yang lebih kecil dari 2 orang bukanlah kelompok, begitu
juga jumlah anggota kelompok yang melebihi 15 orang, akan menyulitkan
setiap anggota berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya secara intensif
dan face to face. Bahkan ada juga yang menyatakan komunikasi kelompok
kecil antara 20-30 orang, tetapi tidak lebih dari 50 orang.
Pola komunikasi seperti di atas, menurut beberapa penelitian
merupakan pola komunikasi dalam kelompok yang paling efektif yaitu pola
semua saluran. Karena pola semua saluran tidak terpusat pada satu orang
pemimpin, dan paling cepat memberikan kepuasan kepada anggota-
anggotanya, dan yang paling cepat menyelesaikan tugas bila tugas itu
berkenaan dengan masalah yang sukar.

C. Dinamika Kelompok
Dinamika merupakan suatu pola atau proses pertumbuhan, perubahan
atau perkembangan dari suatu bidang tertentu, atau suatu sistem ikatan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang satu dengan
yang lainnya, karena adanya pertalian yang langsung diantara unsur-unsur
tersebut.
Kelompok adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau
lebih, apabila memenuhi kualifikasi: Keanggotaan yang jelas, adanya
kesadaran kelompok, suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau
sasaran atau gagasan, saling ketergantungan diantara satu dengan yang
lainnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, terjadinya interaksi,
kemampuan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu yang telah disepakati.
Pengertian dinamika ini lebih menekankan pada gerakan yang timbul
dari dalam diri individu itu sendiri, artinya sumber gerakkannya berasal dari
dalam kelompok itu sendiri, bukan dari luar kelompok.
Dinamika kelompok adalah suatu metode dan proses yang bertujuan
untuk meningkatkan nilai-nilai kerjasama diantara kelompok. Artinya metode

5
dan proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun
kelompok tersebut, yang semula hanya terdiri dari kumpulan individu-
individu yang belum saling mengenal satu sama lain, dan kemudian menjadi
satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara
pencapaian tujuan yang telah berusaha untuk disepakati bersama di dalam
kelompok tersebut.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok


Pada dasarnya, dinamika kelompok itu senantiasa selalu dipengaruhi
oleh beragam factor-faktor sebagai pendukungnya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi suatu dinamika kelompok tersebut yaitu diantaranya:
1. Tujuan Kelompok
Tujuan dari dinamika kelompok yang pada dasarnya selalu diinginkan
untuk setiap kelompok dalam mecapai tujuan bersama pada suatu
organisasi. Yang diantaranya memiliki fungsi yang sudah ditetapkan
yaitu:
a. Sebagai lumbung dari ide yang ingin dilaksanakan.
b. Sebagai ikatan jiwa antara anggota kelompok.
c. Menjadi sasaran dan juga menjadi sumber dari konsep perencanaan
kelompok.
d. Menjadi motivasi dalam mengadakan persaingan/aktivitas.
e. Menjadi perangsang untuk mendapatkan kepuasan kelompok.
f. Menjadi arah yang tetap dalam menjalankan tugas kelompok.
2. Interaksi
Suatu proses komunikasi dimana setiap anggota kelompok dalam
mempelajari tujuan harus berdasarkan kesepakatan bersama agar dapat
tercapainya tujuan dari suata kelompok tersebut. adanya solidaritas yang
tinggi dan rasa senasib sepenanggungan diantara anggota kelompok
kemungkinan besar akan dapat mencapai tujuan di dalam kelompok
tersebut. Di dalam proses komunikasi harus memiliki aturan-aturan
(norma) dan nilai kelompok. Dalam hal ini norma dan nilai di dalam

6
kelompok berarti tata interaksi yang disepakati bersama yang mengatur
sikap dan perilaku anggota dalam kelompok, misalnya: apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dilakukan anggota dan konsekuensinya yang
akan diberlakukan sama bagi anggota kelompok yang melanggarnya.
Setiap kelompok mengerti akan norma, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis sebagai pedoman bagi setiap anggota, bahkan menjadi
jiwa/perekat dalam mencapai tujuan kelompoknya.

E. Struktur Kelompok
Dalam sebuah kelompok kerja terdapat struktur yang membentuk
perilaku anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan dan meramalkan
sebagian besar perilaku individu di dalam kelompok maupun kinerja
kelompok itu sendiri. Adapun variable-variabel sebuah kelompok adalah:
1. Kepemimpinan Formal
Hampir setiap kelompok kerja mempunyai pemimpin formal.
Pemimpin ini dapat memainkan peranan penting dalam keberhasilan
kelompok. Orang ini umumnya mempunyai jabatan seperti misalnya,
manajer unit, manajer bagian, penyelia, mandor, pimpinan proyek, kepala
satuan tugas, ataupun ketua komite.
2. Peran
Merupakan seperangkat pola perilaku yang diharapkan dimiliki
seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial tertentu.
Salah satu tugas dalam memahami perilaku adalah memahami peran
yang sedang dimainkan oleh seseorang. Sikap dan perilaku aktual
tertentu yang konsisten dengan peran tertentu disebut dengan identitas
peran. Sedangkan pandangan individu mengenai bagaimana dia harus
bertindak dalam situasi tertentu disebut persepsi peran.
Pengharapan peran didefinisikan sebagai bagaimana orang lain
meyakini apa seharusnya tindakan anda dalam situasi tertentu. Dalam
pengharapan peran terdapat kontrak psikologis yang merupakan
kesepakatan tak tertulis antara para karyawan dan majikan mereka.

7
Kontrak ini menentukan harapan timbal balik yaitu apa yang diharapkan
manajemen dari para pekerja, begitupun sebaliknya. Apabila individu
dihadapkan pada pengharapan peran yang berlainan, akibatnya adalah
timbulnya konflik peran.
3. Norma
Adalah standar perilaku yang dapat diterima yang digunakan
bersama oleh para anggota kelompok. Norma memberitahu anggota apa
yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya dilakukan pada situasi
dan kondisi tertentu. Dari titik pandang individu, norma itu mengatakan
apa yang diharapkan dari anda dalam situasi tertentu. Bila disepakati dan
diterima oleh kelompok, norma bertindak sebagai alat untuk
mempengaruhi perilaku anggota kelompok dengan pengawasan eksternal
yang minimal. Kelas-kelas norma umum:
a. Norma kinerja
Norma ini luar biasa ampuh dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
Norma seperti ini mampu memodifikasi secara bermakna prediksi
kinerja yang semata-mata didasarkan pada kemampuan karyawan itu
dan tingkat motivasi pribadinya.
b. Norma penampilan
Mencakup pakaian yang pantas, kesetiaan ke kelompok kerja atau
organisasi, kapan harus terlihat sibuk, dan kapan boleh membuang-
buang waktu.
c. Norma tata sosial
Berasal dari kelompok kerja internal dan tertutama mengatur
interaksi sosial di dalam kelompok.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan
komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan
komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain dan lebih intens.
Ronald B. Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding
Human Communication, membagi kelompok kecil dalam tiga tipe, yaitu:
Kelompok Belajar (Learning Group), Kelompok Petumbuhan (Growth
Group), dan Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group).
Dinamika kelompok menjadi proses yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai-nilai kerjasama diantara kelompok. Artinya metode dan
proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun
kelompok tersebut, yang semula hanya terdiri dari kumpulan individu-
individu yang belum saling mengenal satu sama lain, dan kemudian menjadi
satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara
pencapaian tujuan yang telah berusaha untuk disepakati bersama di dalam
kelompok tersebut. Adapun yang mempengaruhi dinamika kelompok terdiri
dari tujuan kelompok dan interaksi kelompok.
Dalam sebuah kelompok kerja terdapat struktur yang membentuk
perilaku anggotanya dan memungkinkan untuk menjelaskan dan meramalkan
sebagian besar perilaku individu di dalam kelompok maupun kinerja
kelompok itu sendiri. Adapun variable-variabel sebuah kelompok adalah,
kepemimpinan formal, peran dan norma.
B. Saran
Komunikasi Kelompok Kecil termasuk dalam komunikasi efektif
karena mampu mengintensifkan komunikasi, oleh karena itu saran kami para
kalangan akademisi banyak membentuk kelompok kecil dengan tujuan
mampu memberikan kontribusi lebih dalam aktivitas sehari-hari baik internal
kelompok maupun eksternal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.


Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh
Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai