Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR ANATOMI DAUN, STOMATA DAN KLOROFIL

PADA TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Fisiologi Tanaman

Oleh:

Yefta Novia Tama (512017021)

Elisabeth Mita Yuli Lestari (512020020)

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

I. LANDASAN TEORI

II. TUJUAN

III. METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.2 CARA KERJA

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

4.2 PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
I. DASAR TEORI

Daun merupakan suatu tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesi
untuk pertumbuhan tanaman (Gembong, 2016). Terdapat 3 komponen yang akan dibahas yaitu
struktur anatomi daun, klorofil dan stomata.

Struktur anatomi daun pada tumbuhan memiliki keanekaragaman yang tinggi. Daun
tersusun atas berbagai macam jaringan, tiap jaringan dapat memberikan tampilan yang berbeda dan
memberikan ciri khusus, sehingga ciri anatomi dapat digunakan sebagai alat pendukung dalam
identifikasi, pengelompokan, dan hubungan kekerabatan jenis tumbuhan (Stuessy 1990).

Klorofil merupakan komponen kloroplas yang utama dan kandungan klorofil relatif
berkorelasi positif dengan laju fotosintesis, klorofil berfungsi untuk menyerap cahaya dan
mentransfer melalui tumbuhan selama fotosintesis. Klorofil disintesis di daun dan berperan untuk
menangkap cahaya matahari yang jumlahnya berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cahaya, gula atau karbohidrat, air, temperatur, faktor
genetik, unsur-unsur hara seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan O (Li et al., 2006).

Stomata adalah lubang pada permukaan adaksial/abaksial daun yang dikelilingi oleh dua sel
penutup dan stomata memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran gas pada proses fotosintesis (Esau,
1980). stomata terdiri dari sel penutup dan sel tetangga. Frekuensi stomata tiap-tiap tumbuhan
beragam. Stomata merupakan salah satu derivat epidermis, sehingga perubahan intensitas cahaya
yang berpengaruh terhadap epidermis juga akan berpengaruh terhadap stomata (Willmer, 1983).

Tingkat kerapatan stomata dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti: ketersediaan air,
intensitas cahaya, temperatur, dan konsentrasi CO2. Semakin tinggi intensitas cahaya, frekuensi
stomata di kedua permukaan daun juga semakin meningkat, meskipun peningkatan frekuensi
tersebut tidak signifikan (Willmer 1983).

Jumlah dan ukuran stomata dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan. Sel-sel penutup yang
mengelilingi stomata mengendalikan pembukaan dan penutupan stomata. Penutupan stomata
penting untuk mencegah kehilangan air pada waktu persediaan air terbatas sekaligus membatasi
pengambilan CO2 untuk fotosintesis. Stomata membuka pada waktu siang hari dan menutup pada
malam hari. Proses membuka dan menutup stomata dipengaruhi oleh tekanan turgor pada sel
penutup. Bertambah dan berkurangnya ukuran bukaan sel penjaga adalah akibat dari perubahan
tekanan turgor pada sel penjaga (Fahn, 1991).

II. TUJUAN

1. Mengetahui perbedaan struktur anatomi pada masing-masing daun.


2. Mengetahui jumlah stomata pada masing-masing daun.
3. Mengetahui klorofil a, klorofil b dan total klorofil pada masing-masing daun.

III. METODOLOGI

3.1. Alat dan Bahan

1. Anatomi dan Stomata Daun

a. Alat b. Bahan
-Pinset -Sampel Daun
-Scapel -Isolasi
-Kaca Preparat -Kulit Kuku
-Kaca Penutup -Air
-Mikroskop
-Optilab
-Komputer

2. Analisis Klorofil

a. Alat b. Bahan
-Tabung Reaksi -Sampel Daun
-Pilus -DMSO
-Pipet Ukur -Alumunium Foil
-Timbangan Analitik -Kertas Saring
-Gunting
-Kuret
-Cuter
-Spektrofotometer

3.2. Cara Kerja

1. Pengamatan Stomata :

a. Daun dipotong kecil secara melintang dengan scapel.


b. Sampel daun diletakan pada kaca preparat, kemudian ditetesi air dan ditutup dengan kaca
preparat.
c. Sampel daun kemudian diambil dengan mikroskop perbesaran 400x.

2. Perhitungan Jumlah Stomata :

a. Daun dipotong sebesar tidak lebih besar dari kaca preparat.


b. Sampel daun yang terpotong diolesi dengan kutik kuku pada bagian bawah daun, lalu
ditempel pada isolasi sesuai luasan daun, didiamkan beberapa menit.
c. Kemudian isolasi dikupas pada daun dan ditempelkan pada kaca preparat, kemudian diamati
pada mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x.
d. Sampel yang terlihat pada mikroskop kemudian difoto dan diambil dengan optilab.
e. Sampel foto kemudian dihitung dengan image elastero untuk perhitungan stomata
menggunakan perbesaran 100x, lalu stomata ditandai.

3. Analisis Klorofil

a. Daun diotong kecil dan ditimbang sebanyak 0,04, lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi.
b. Kemudian sampel ditambahkan DMSO 5 ml dan tabung reaksi ditutup dengan alumunium
foil.
c. Sampel yang akan diuji dimasukkan dalam kuret sampel batas yang ditentukan.
d. Kuret kemudian diamati pada Spektrofotometer dengan panjang gelombang 480 nm, 660 nm
dan 649 nm.
4.Perhitungan Kadar Klorofil (µg/ml)

a. Klorofil a = (12,19 x A665) - (3,45 x A649)


b. Klorofil b = (21,99 x A649) - (5,32 x A665)
c. Total klorofil = (18,54 x A649) – (6,87 x A665)

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASA

4.1 Hasil Pengamatan

a. Struktur Anatomi Daun dan Stomata

No Nama Daun Gambar Stomata


1 Daun Jagung
Jumlah Stomata: 12
Bagian-bagian Struktur
Anatomi Daun : Stomata, sel
penjaga, epidermis bawah.

2 Daun Kacang
Jumlah Stomata: 8
Bagian-bagian Struktur
Anatomi Daun : stomata, sel
penjaga. Epidermis bawah.

3 Daun Pakcoy
Jumlah Stomata: 17
Bagian-bagian Struktur
Anatomi Daun : stomata, sel
penjaga dan epidermis
bawah.

b. Klorofil Daun

Absorbansi
No Jenis Daun
480 649 665
1 Jagung 1,798 1,017 2,018
2 Kacang 0,292 0,682 1,566
3 Pakcoy 0,127 0,291 0,719
Perhitungan Klorofil Daun :

Jagung

Klorofil A = (12,19 x 2,018) – (3,45 x 1,017)

= 24,5 – 3,50

= 21 ug/ml

Klorofil B = (21,99 x 1,017) – (5,32 x 2,018)

= 23,5 – 10,7

= 12,8 ug/ml

Total Klorofil = (18,54 x 1,017) + (6,87 x 2,018)

= 19,8 + 13,8

= 33,6 ug/ml

Klorofil A = (12,19 x 1,566) – (3,45 x 0,682)

= 19,7 – 2,35

= 17,35 ug/ml

Klorofil B = (21,99 x 0,682) – (5,32 x 1,566)

= 14,9 – 8,33

= 6,57 ug/ml

Total Klorofil = (18,54 x 0,682) + (6,87 x 1,566)

= 10,5 + 10,7

= 21,2 ug/ml

Pakcoy

Klorofil A = (12,19 x 0,291) – (3,45 x 0,719)

= 3,54 – 2,48
= 1,06 ug/ml

Klorofil B = (21,99 x 0,719) – (5,32 x 0,291)

= 15,8 – 1,54

= 14,26 ug/ml

Total Klorofil = (18,54 x 0,719) + (6,87 x 0,291)

= 13,3 + 2,04

= 15,34 ug/ml

Klorofil
No Nama Daun
Klorofil a Klorofil b Total Klorofil
1 Jagung 21 ug/ml 12,8 ug/ml 33,6 ug/ml
2 Kacang 17,35 ugml 6,57 ug/ml 21,2 ugml
3 Pakcoy 1,06 ug/ml 14,26 ug/ml 15,34 ug/ml

4.2 Pembahasan

Pada Praktikum yang dilakukan secara mandiri mendapat hasil pengamatan mengenai
struktur anatomi daun, stomata dan klorofil mengguakan sampel daun yaitu daun jagung, daun
kacang dan daun pakcoy. Kemudian untuk hasil struktur anatomi dan stomata memiliki hasil
sebagai berikut :

1. Daun Jagung

a. Stomata, berfungsi sebagai pertukaran gas pada proses foto sintesis. Salah satu bahan
fotosintesis adalah karbon dioksida yang ada pada udara.
b. Sel penjaga, berfungsi sebagai mengatur membuka dan menutupnya stomata yang
dipengaruhi oleh tekanan turgor.
c. Epidermis bawah, berfungsi untuk melindungi bagian bawah daun.

2. Daun Kacang

a. Stomata, berfungsi sebagai pertukaran gas pada proses foto sintesis. Salah satu bahan
fotosintesis adalah karbon dioksida yang ada pada udara.
b. Sel penjaga, berfungsi sebagai mengatur membuka dan menutupnya stomata yang
dipengaruhi oleh tekanan turgor.
c. Epidermis bawah, berfungsi untuk melindungi bagian bawah daun.

3. Daun Pakcoy

a. Stomata, berfungsi sebagai pertukaran gas pada proses foto sintesis. Salah satu bahan
fotosintesis adalah karbon dioksida yang ada pada udara.
b. Sel penjaga, berfungsi sebagai mengatur membuka dan menutupnya stomata yang
dipengaruhi oleh tekanan turgor.
c. Epidermis bawah, berfungsi untuk melindungi bagian bawah daun.

Pada gambar yang ada pada tabel dapat dilihat hasil pengamatan jumlah stomata yaitu pada daun
jagung terdapat 12 stomata yang terlihat, sedangkan untuk hasil jumlah stomata yang ada pada daun
kacang sebanyak 8 stomata yang terlihat, kemudian pada hasil somata untuk daun pakcoy berjumlah
17 stomata. Menurut Willimer (1983), Tingkat kerapatan stomata / banyaknya stomata dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti: ketersediaan air, intensitas cahaya, temperatur, dan konsentrasi CO2.
Semakin tinggi intensitas cahaya, frekuensi stomata di kedua permukaan daun juga semakin
meningkat, meskipun peningkatan frekuensi tersebut tidak signifikan. Tetapi hal tersebut juga dapat
dipengaruhi oleh jenis tanamannya.

Pada perhitungan klorofil dengan sampel daun jagung, daun kacang dan daun pakcot yang telah di
absorbansi terdapat hasil perhitungan total klorofil yaitu untuk total klorofil paling banyak yaitu
pada daun jagung dengan jumlah 33,6 ug/ml kemudin untuk yang terendah pada pakcoy yaitu 15,34
ug/ml dan untuk daun kacang yaitu 21,2 ug/ml.

V. KESIMPULAN

1.
DAFTAR PUSTAKA

Esau, K. 1980. Plant Anatomy. John Wiley and Sons, Inc. New York, London,Sydney, and
Toronto.

Fahn, A. 1991. Plant Anatomy. Third Edition. Tjitrosoepomo S.S. Editor. Anatomi Tumbuhan.
Gajah Mada University Press. Yokyakarta.

Gembong, T. 2016. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando, S. Ceccarelli. 2006. Evaluation of Chlorophyll Content and
Fluorescence Parameters as Indicators of Drought Tolerance in Barley. Agricultural Sciences in
China 5 (10): 751-757.

Stuessy,TF. 1990. Plant taxonomy: the systematic evaluation of comparative data. Columbia
University Press. New York.

Willmer, C.M. 1983. Stomata. Longman Inc. New York.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai