Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN KANDUNGAN KLOROFIL

PADA DAUN YANG BERBEDA DENGAN SPEKTOFOTOMETER

A. Hasil Pengamatan

Kandungan Klorofil
No Sampel Total klorofil
Klorofil a Klorofil b
1 Daun A muda 1,515 2,889 4,398
2 Daun A tua 17,405 45,161 62,469
3 Daun B muda 20,398 17,505 37,852
4 Daun B tua 16,115 28,358 44,407
5 Daun C muda 19,087 30,100 49,115
6 Daun C tua 17,885 44,895 62,683
7 Daun D muda 0,994 1,596 2,586
8 Daun D tua 21,795 32,680 51,115
9 Daun E muda 0,573 0,908 1,496

Keterangan:
Daun A = Daun Murbei
Daun B = Daun Jambu Air
Daun C = Daun Anggrek Tanah (Spathoglotis plicata)
Daun D = Daun Jambu Mete
Daun E = Daun Mangga

B. Pembahasan
Dalam praktikum pengukuran kandungan klorofil pada daun yang berbeda
dengan spektofotometer ini, daun yang kami gunakan untuk diuji kadar klorofilnya
dengan spektofotometer adalah daun murbei, daun jambu air, daun anggrek tanah,
daun jambu mete, dan daun mangga, setiap daun yang diambil adalah bagian daun
muda dan daun tua. Kelompok kami mendapatkan daun anggrek tanah bagian daun
muda untuk praktikum tersebut.
Pada pengukuran kadar klorofil daun muda anggrek tanah dengan
spektofotometer, untuk pengukuran pertama dengan panjang gelombang 665 nm
diperoleh absorbansi sebesar 2,2 pada ulangan 1 dan 2,1 pada ulangan 2 lalu dirata-
rata didapatkan sebesar 2,15. Untuk pengukuran kedua dengan panjang gelombang
649 nm diperoleh absorbansi sebesar 1,85 pada ulangan 1 dan 1,75 pada ulangan 2
lalu dirata-rata didapatkan sebesar 1,8. Langkah selanjutnyayaitu perhitungan klorofil-
a, klorofil-b, dan klorofil total dengan rumus Wintermans & de Mots. Pada daun
muda diperoleh data klorofil a sebesar 19,087 mg/L, klorofil b 30,100 mg/L, dan total
klorofil 49,115 mg/L.
Sebagai pembandingnya yaitu daun tua anggrek tanah. Pada pengukuran kadar
klorofil daun tua anggrek tanah dengan spektofotometer, untuk pengukuran pertama
dengan panjang gelombang 665 nm diperoleh absorbansi sebesar 2,5 pada ulangan 1
dan 2,15 pada ulangan 2 lalu dirata-rata didapatkan sebesar 2,325. Untuk pengukuran
kedua dengan panjang gelombang 649 nm diperoleh absorbansi sebesar 2,45 pada
ulangan 1 dan 2,1 pada ulangan 2 lalu dirata-rata didapatkan sebesar 2,425. Langkah
selanjutnyayaitu perhitungan klorofil-a, klorofil-b, dan klorofil total dengan rumus
Wintermans & de Mots. Pada daun muda diperoleh data klorofil a sebesar 17,885
mg/L, klorofil b 44,895 mg/L, dan total klorofil 62,683 mg/L.
Bedasarkan data yang didapatkan, ditemukan bahwa nilai absorbansi setiap
daun muda dan daun tua berbeda-beda. Data absorbansi tersebut digunakan untuk
mencari kadar klorofil-a, klorofil-b, dan total klorofil setiap daun muda dan daun tua
dengan menggunakan rumus dari Wintermans & de Mots (menggunakan rumus
tersebut karena pada praktikum menggunakan alcohol untuk melarutkan klorofil,
karena klorofil larut dalam pelarut organik yang lebih polar seperti alcohol). Pada
daun muda dan daun tua anggrek tanah, klorofil-b memiliki kadar yang lebih tinggi
dibandingkan klorofil-a, hal ini terjadi juga pada daun yang lainnya kecuali daun
muda jambu air. Berdasarkan teori (Suyitno, 2008) pada keadaan normal, proporsi
klorofil-a jauh lebih banyak daripada klorofil-b. Hal ini tidak sesuai teori dikarenakan
mungkin klorofil-a teroksidasi menjadi klorofil-b sehingga menyebabkan klorofil-b
menjadi lebih banyak.
Setelah dilakukan perhitungan total klorofil pada masing-masing daun,
diperoleh hasil bahwa jumlah total klorofil daun tua anggrek tanah lebih banyak
dibandingkan total klorofil daun muda anggrek tanah, hal ini juga terjadi pada daun
yang lain. Hal ini disebabkan karena menurut teori (Sutrisno, 2013) kadar klorofil
berdasarkan tiap-tiap umur daun yakni daun muda dan daun tua berbeda disebabkan
oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Kandungan klorofil pada suatu
daun akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur daun. Peningkatan ini
terjadi sejalan dengan pertumbuhan dari daun muda menjadi daun tua, tanaman masih
melakukan biosintesis klorofil. Berdasarkan struktur dan kandungan dari daun tua
lebih banyak membutuhkan nutrisi untuk keperluan hidup yakni sebagai sumber
energy, maka dapat dikatakan bahwasanyadaun tua masih melakukan biosintesis
klorofil. Sedangkan pada daun yang lebih muda, kandungan klorofilnya masih sedikit
karena daun ini masih belum banyak melakukan biosintesis klorofil. Dalam hal ini
selain faktor internal, perbedaan kandungan klorofil juga dapat dipengaruhi faktor
eksternal diantaranya intensitas cahaya, naungan, morfologi dan luas permukaan
daun. Besar intensitas cahaya yang diterima atau diabsorpsi daun bergantung dari
jumlah klorofil yang dimiliki oleh daun tersebut.

C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pengukuran kandungan klorofil pada daun yang
berbeda dengan spektofotometer pada daun muda dan daun tua anggrek tanah
diperoleh data kandungan total klorofil daun tua lebih tinggi dibandingkan daun
muda yaitu sebesar 62,683 mg/L (daun tua) dan 49,115 mg/L (daun muda). Pada
kedua daun tersebut diperoleh klorofil-b memiliki kadar yang lebih tinggi
dibandingkan klorofil-a.
D. Diskusi
1. Jenis klorofil manakah yang lebih besar?
Jenis klorofil-b memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan klorofil-a.

2. Apakah ada perbedaan kandungan klorofil pada antar daun atau antar bagian
daun?
Ada perbedaan kandungan klorofil antar daun muda dan daun tua.

3. Bagian daun manakah yang klorofilnya tinggi?


Daun tua memiliki kandungan klorofil lebih tinggi dibandingkan daun muda.

4. Cari informasi untuk memperoleh jawaban mengapa gejalanya demikian?


Hal ini dikarenakan sejalan dengan pertumbuhan daun, kemampuan untuk
berfotosintesis juga meningkat sampai daun berkembang penuh dan kemudian
mulai menurun secara perlahan, semakin tua umur daun maka semakin tinggi pula
kadar klorofilnya.

5. Kesimpulan apakah yang saudara dapatkan?


Berdasarkan hasil praktikum pengukuran kandungan klorofil pada daun yang
berbeda dengan spektofotometer pada daun muda dan daun tua anggrek tanah
diperoleh data kandungan total klorofil daun tua lebih tinggi dibandingkan daun
muda yaitu sebesar 62,683 mg/L (daun tua) dan 49,115 mg/L (daun muda). Pada
kedua daun tersebut diperoleh klorofil-b memiliki kadar yang lebih tinggi
dibandingkan klorofil-a.

E. Daftar Pustaka
Sutrisno, Risfi Pratiwi. 2013. Penentuan Kadar Klorofil Secara Spektroskopi.
Pontianak: Universitas Tanjungpura.
Suyitno. 2008. Modul Pengayaan Materi Projek Pendampingan SMA (Materi
Praktikum: Klorofil/Pigmen Fotosintesis. Yogyakarta: UNY.

Anda mungkin juga menyukai