Anda di halaman 1dari 16

KELELAHAN PADA ANAK KANKER YANG MENJALANI

KEMOTERAPI

Nadiah Ulfah Fajrind


Program Studi S1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Email Koresponden : nadiahulfahfajrind@gmail.com

Abstrak

Kanker terjadi pada orang-orang dari segala usia dan dapat menyerang bagian
tubuh manapun. Di Indonesia sendiri terjadi peningkatan kasus pada anak kanker.
Pengobatan kanker pada anak dengan kemoterapi memiliki efek salah satunya
yaitu kelelahan dimana anak kanker sering mengalami kelelahan setelah
melakukan kemoterpai. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui skor kelelahan
pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Penelusuran artikel dimulai tanggal
20-25 Agustus 2021, literature review ini dilakukan dengan mencari artikel
publikasi dari sumber atau database seperti Google Scholar. Penelusuran
menggunakan kata kunci Kelelahan, Kemoterapi, dan Kanker Anak. Kemudian
dilakukan pemilihan berdasarkan kriteria inklusi dan dilakukan penilaian secara
mendalam dengan kriteria inklusi sehingga menghasilkan 3 artikel yang relevan
yang semuanya sesuai dengan kriteria inklusi, lalu data tersebut akan di
kelompokkan dan disimpulkan. Dalam 3 artikel penelitian yang relevan tersebut
memaparkan Skor Kelelahan Pada Anak Kanker Yang Menjalani Kemoterapi.

Kata Kunci : Kelelahan, Kemoterapi, Anak Kanker

Abstract

Cancer occurs in people of all ages and can affect any part of the body. In
Indonesia itself there is an increase in cases of cancer in children. Cancer
treatment in children with chemotherapy has an effect, one of which is fatigue
where cancer children often experience fatigue after doing chemotherapy. This
article aims to determine the fatigue score in cancer children undergoing
chemotherapy. Article search starts on August 20-25, 2021, this literature review
is carried out by searching for published articles from sources or databases such as
Google Scholar. The search used the keywords Fatigue, Chemotherapy, and Child
Cancer. Then the selection was made based on the inclusion criteria and an in-
depth assessment was carried out with the inclusion criteria so as to produce 3
relevant articles that all matched the inclusion criteria, then the data would be
grouped and concluded. In these 3 relevant research articles, they describe the
Fatigue Score in Cancer Children Undergoing Chemotherapy.

Keywords : Fatigue, Chemotherapy, Child Cancer


Pendahuluan

Kanker terjadi pada orang-orang dari segala usia dan dapat menyerang

bagian tubuh manapun. Dimulai dari perubahan genetik dalam satu sel dan

kemudian berkembang menjadi massa atau tumor, yang menyerang bagian tubuh

lainnya. Jika tidak ditangani akan menyebabkan kerusakan dan kematian. Tidak

seperti kanker dewasa, kebanyakan kanker anak tidak diketahui penyebabnya.

Setiap tahunnya, ada sekitar 400.000 anak dan remaja usia 0-19 tahun terdiagnosis

kanker (WHO, 2021).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Kementrian Republik

Indonesia adanya kenaikan prevalensi kanker dari 1,4% (tahun 2013) menjadi

1,8% (tahun 2018). Data Kementrian Kesehatan RI Tahun 2018 menunjukkan

prevalensi pengidap kanker pada anak umur 0-14 tahun ialah 2% dari seluruh

kejadian kanker. Kanker anak ialah pemicu kematian kedua pada anak usia antara

4-5 tahun dinegara maju. Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) menemukan

kenaikan prevalensi kanker anak sekitar 7% tiap tahunnya serta lebih dari 50%

permasalahan kanker pada anak yang datang ke sarana kesehatan sudah dalam

kondisi stadium lanjut, oleh sebab itu diperlukannya deteksi dini agar kanker anak

bisa dipulihkan dengan penyembuhan serta pengobatan yang baik (Pingkan,

2020).

Menurut data YOAI di Indonesia, ada sekitar 11.000 kasus kanker anak

setiap tahunnya dan sekitar 650 kanker anak di Jakarta (Rahmat, Wahyuningrum

& Wijayanti, 2021). Pada tahun 2020 didapatkan data 400 kasus anak kanker yang

menjalani komoterapi di RSUP Dr. M. Djamil Padang dan pada bulan Januari –

April tahun 2021 tercatat 414 kasus anak kanker (Rekam Medis RSUP
Dr.M.Djamil Padang, 2021). Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang

bertujuan untuk menghambat perkembangan sel kanker di dalam tubuh pasien.

Sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup penderita kanker. Kemoterapi

memiliki beberapa efek samping diantaranya mual, muntah, kerontokan rambut,

kelelahan, masalah kulit, resiko pada organ seksual dan saraf serta diare dan mulut

kering (Firmana, 2017).

Penelitian Fernandes (2020) mengenai kelelahan pada anak dengan

leukemia limfoblastik akut dalam menjalani kemoterapi fase induksi di Rumah

Sakit Umum Arifin Achmad dan Rumah Sakit Ibu Anak Eria Bunda Kota

Pekanbaru didapatkan 98% anak mengalami kelelahan. Hasil penelitian Utami,

Chodidjah & Waluyanti (2020) mengenai kadar hemoglobin, depresi, dan nyeri

memperberat kelelahan pada anak yang menjalani kemoterapi di RSAB Harapan

Kita, RSPAD Gatot Soebroto, dan RSUP Fatmawati mengatakan bahwa hasil

kelelahan anak yang melakukan kemoterapi yaitu 60,30%. Penelitian Arini (2018)

mengenai gejala yang muncul pada anak kanker selama pengobatan kemoterapi di

kota Yogyakarta dimana didapatkan hasil gangguan tidur 80,6%, kelelahan

77,8%, nyeri 66,7%, dan mual/muntah 50,0%. Penelitian Hermalinda &

Novrianda (2016) mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor

fatigue anak usia <7 tahun adalah 43.55 dan 43.30 pada anak usia >7 tahun. Rata-

rata tingkat fatigue yang dialami anak adalah cukup berat.

Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan studi literature tentang

skor kelelahan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Penulisan literature

review ini bertujuan untuk mengetahui skor kelelahan pada anak kanker yang

menjalani kemoterapi.
Metode

Proses penelusuran artikel dimulai dari tanggal 20-25 Agustus 2021,

literature review ini dilakukan dengan mencari artikel publikasi dari sumber atau

database seperti Googke Scholar. Penelusuran dengan menggunakan kata kunci

Kelelahan, Kemoterapi Anak Kanker. Artikel yang dipilih dibatasi yaitu publikasi

yang terbit dari tahun 2016-2021. Dari 1.298 artikel yang telah ditemukan dari

semua database, maka dilakukan pemilihan berdasarkan kriteria inklusi yang

ditetapkan. Artikel-artikel yang telah dipilih sesuai kriteria inklusi kemudian

dilakukan penelaahan secara detail pada artikel relevan yang terpilih tersebut.

Lalu dikelompokkan untuk disimpulan. Kriteria yang digunakan untuk

penenlusuran literatur dapat dilihat pada Tabel 1. Kriteria Penelusuran Literatur.

Tabel 1. Kriteria Penelusuran Literatur

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


 Artikel penelitian harus  Artikel penelitian tidak

sesuai dengan kata kunci terdapat semua kata kunci

yaitu Kelelahan, Anak atau hanya ditemukan satu

Kanker, Kemoterapi atau dua kata kunci saja.


 Artikel penelitian harus yang  Judul penelitian tidak

terbaru dengan rentang batas berfokus pada kelelahan pada

waktu terbit dari tahun 2016- anak kanker

2021.
 Arikel penelitian harus

memberikan informasi

mengenai skor kelelahan

pada anak kanker


 Teks harus lengkap atau
fulltext
 Artikel penelitian boleh

tersedia dalam Bahasa

Indonesia maupun artikel

Bahasa Inggris

Setelah proses pemilihan artikel dengan kriteria yang sesuai sehingga hasil

artikel yang termasuk bedasarkan kriteria ada 64 artikel, maka dilakukan penilaian

lebih detail dan kritis terhadap seluruh artikel, maka ditemukan ada 3 artikel yang

relevan dengan semua kriteria inklusi dan dilakukan penelaahaan atau tinjauan

lebih lanjut. Proses pemilihan artikel dapat dilihat pada Gambar 1. Proses

Penelusuran Artikel.

Gambar 1. Proses Penelusuran Artikel

Google Cochrane
PNRI Garuda PubMed Scholar Library
Identifikasi (n=16) (n=0) (n=733) (n=6)
(n=543)

Total Artikel (n= 1.298)

Artikel Penelitian di Dieliminasi


Screening berdasarkan
screening melalui
judul judul (n= 875
Artikel Penilaian Di eliminasi
dinilai melalui berdasarkan
Eligbility
abstrak untuk abstrak (n= 500
kelayakan

Artikel dihapus
Artikel di review
Included kan karena tidak
secara keseluruhan
memenuhi
(n=100)
seluruh inklusi
(64)

Artikel yang
termasuk analisis
terkahir (n=3)
Hasil Dan Pembahasan
Pembahasan utama dari literature review ini adalah skor kelelahan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Maka review

artikel ini diidentifiaksi ada 3 artikel yang memenuhi semua aspek kriteria inklusi dengan telah dilakukan langkah-langkah krisis, hasil dari

review dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil Telaah Artikel Penelitian

Tabel 2. Hasil Telaah Artikel Penelitian

No Kriteria Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3


1. Judul Skor Fatigue Pada Anak Dengan Kelelahan Pada Anak Dengan Fatigue In Children With Cancer
Kanker Di Ruang Perawatan Anak Leukemia Limfoblastik Akut Who Receive Chemotherapy
Rsup Dr. M. Djamil Padang Dalam Menjalani Kemoterapi Fase
Induksi
2. Peneliti Hermalinda, & Dwi Novrianda Andrye Fernandes (Fernandes, Sri Hendrawati, Fanny Adistie, dan
(Author) (Hermalinda & Novrianda, 2016) 2020) Nenden Nur Asriyani Maryam
(Hendrawati, Adiesti, & Maryam
2021)
3. Asal Peneliti Fakultas Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faculty of Nursing, Padjadjaran
Universitas Andalas Perintis Padang University
4. Tahun Januari 2016 12 Juli 2020 Juni 2021
5. Identitas Jurnal dapat ditemui pada Jurnal Jurnal dapat ditemui pada Jurnal Jurnal dapat ditemukan pada Jurnal
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 3 No 1 Kesehatan Perintis Vol 7 No 1 Hal of Nursing Care Vol 1 No 2 serta
Tempat Januari 2016 serta tersedia online di 69-74, 12 Juli 2020 serta tersedia tersedia online di
Publikasi https://ejournal.unsri.ac.id/index.php online https://journal.unpad.ac.id/jnc/articl
/jk_sriwijaya/article/view/6405/0 https://jurnal.stikesperintis.ac.id/ind e/view/33158/15514
ex.php/JKP

6. Tujuan Untuk mengidentifikasi skor fatigue Untuk menggambarkan kelelahan Untuk mengetahui tingkat
Penelitian pada anak dengan kanker yang terjadi pada anak yang kelelahan pada anak kanker
menderita leukemia limfoblastik
akut yang menjalani kemoterapi
fase induksi
7. Variabel Variabel Independen adalah skor Variabel Independen adalah Variabel Independen adalah
Penelitian kelelahan kelelahan kelelahan
Variabel Dependen adalah anak Variabel Dependen adalah anak Variabel Dependen adalah anak
kanker yang menjalani kemoterapi yang menderita leukemia kanker yang menerima kemoterapi
limfoblastik akut yang menjalani
kemoterapi
8. Desain Desain digunakan adalah survey Desain digunakan adalah deskriptif Desain digunakan adalah deskriptif
Penelitian deskriptif analitik kuantitatif
9. Populasi Populasi : anak dengan kanker yang Populasi : seluruh anak LLA yang Populasi : seluruh anak kanker
dan Sampel menjalani pengobatan dari bulan menjalani keomterpi fase induksi yang berada di salah satu Rumah
Mei-Oktober Sampel : sampel pada penelitian Sakit di Jawa barat
Sampel : sampel pada penelitian
Sampel : sampel pada penelitian ini ini 62 anak kanker LLA
ini 74 anak penderita kanker
30 anak kanker
10 Kriteria Tidak dipaparkan Kriteria inklusi : belum pernah Kriteria inklusi : penelitian ini
. Sampel mendapatkan kemoterapi dilakukan pada pediatrik
sebelumnya dan dalam kesadaran penderita kanker usia 6-18 tahun,
pasien anak yang menerima
penuh
Kriteria ekslusi :- kemoterapi dan kondisi umum
pediatrik
pasien stabil
Kriteria ekslusi : anak-anak
dengan kanker yang
kondisi hemodinamik tidak stabil.

11 Intervensi - - -
.
12 Instrument Instrument yang digunakan pada Instrument yang digunakan pada Instrument yang digunakan pada
. Penelitian artikel ini adalah kurang dari 7 artikel ini adalah kuesioner data artikel ini adalah pada anak usia 6-
tahun menggunakan kuisioner yang demografi dan Skala Fatigue 12
tahun dalam penelitian ini
dimodifikasi dari parent fatigue Onkologi Anak (Skala FOA-A)
dilakukan dengan menggunakan
scale (PFS) dan untuk anak diatas 7 Childhood Fatigue Scale (CSF)
tahun digunakan children fatigue dan remaja usia 13-18 tahun pada
scale (CSF) penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Fatigue Scale for
Adolescents (FS-A)
13 Uji Statistik Uji yang digunakan pada penelitian Tidak dipaparkan Uji yang digunakan pada penelitian
. ini adalah Analisis data yang ini adalah menggunakan metode
dilakukan adalah analisis univariat univariat analisis untuk
mengidentifikasi karakteristik
yang menampilkan distrubusi
responden dan menggambarkan
frekuensi untuk data kategorik dan kejadian kelelahan pada
ukuran tengah (mean, standar anak-anak dengan kanker.
deviasi, nilai minimal dan
maksimal, 95% Confidence
Interval)
14 Hasil Hasil penelitian menunjukkan Hasil analisis data didapatkan Hasil penelitian menunjukkan
. bahwa rata-rata skor fatigue anak bahwa hampir seluruh anak bahwa berdasarkan kuesioner
usia <7 tahun adalah 43.55 dan mengalami kelelahan (98%). kelelahan anak dengan kanker yang
menerima kemoterapi,
43.30 pada anak usia >7 tahun. Kelelahan terjadi selama menjalani
sebagian besar memiliki skala
Rata-rata tingkat fatigue yang kemoterapi dan terus meningkat kelelahan berat 56 orang (75,7%).
dialami anak adalah cukup berat hingga hari terakhir kemoterapi. Sementara itu, sebagian kecil anak-
anak memiliki skala kelelahan
ringan sebanyak 18 orang (24,3%).
Dalam penelitian ini, semua anak
dengan kanker mengalami
kelelahan

Dari table tersebut dapat tergambar 3 artikel yang dilakukan penilaian yang mana artikel tersebut semuanya memfokuskan atau

membahas hal yang sama yaitu mengenai skor kelelahan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Dimana artikel penelitian ini yang

dilakukan penilaian diantaranya ada 2 artikel Bahasa Indonesia dan 1 artikel Bahasa Inggris. Serta artikel penelitian tersebut semuanya

adalah artikel terbitan terbaru dalam rentang waktu 2016-2021. Serta artikel tersebut telah terpublikasi di database resmi seperti Google

Scholar, PNRI, dan PubMed. Dalam 3 artikel penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui skor kelelahan pada

anak kanker yang menjalani kemoterapi. Selain itu, dari table dapat dilihat variabel penelitian dari 3 artikel yang dilakukan literature
review memiliki variabel penelitian yang sama yaitu variabel independennya adalah kelelahan dan variabel dependennya adalah anak

kanker. Dari hasil yang telah dilakukan dari 3 artikel penelitian, ada beberapa desain penelitian yang dilakukan diantaranya pada artikel 1

menggunakan desain penelitian yaitu survey dekriptif, pada artikel 2 menggunakan desain penelitian yaitu deskriptif analitik, dan yang

terakhir pada artikel 3 menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Selain itu populasi dan sampel dari 3 artikel dilakukan pada paien anak

kanker. Instrument yang digunakan pada artikel ini berbeda, dimana pada artikel 1 menggunakan kuisioner yang dimodifikasi dari parent

fatigue scale (PFS) apabila anak kurang dari 7 tahun dan children fatigue scale (CSF) untuk anak diatas 7 tahun, pada artikel 2

menggunakan kuesioner data demografi dan Skala Fatigue Onkologi Anak (Skala FOA-A), dan pada artikel 3 menggunakan children

fatigue scale (CSF) apabila anak umur 6-12 tahun dan usia 13-18 tahun menggunakan Fatigue Scale for Adolescents (FS-A). Selain itu uji

yang digunakan analisa data untuk data kategori dan metode univariat analisis untuk mengidentifikasi karakteristik responden dan

menggambarkan kejadian kelelahan yang tertera pada table 2 telaah dari 3 artikel diatas.
Dari 3 artikel yang dilakukan literature mengatakan bahwa tingginya kelelahan

pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Dimana pada ke 3 artikel

mengatakan tingginya kelelahan pada anak kanker terbukti dari penilaian hasil

yang ditunjukkan oleh 3 artikel yang dilakukan litertur review.

Pada artikel pertama dengan judul Skor Fatigue Pada Anak Dengan

Kanker Di Ruang Perawatan Anak Rsup Dr. M. Djamil Padang. Didalam artikel

ini, menjabarkan hasil dari penelitian dengan memaparkan skor kelelahan pada

anak kanker dimana skor fatigue anak usia <7 tahun adalah 43.55 dan 43.30 pada

anak usia >7 tahun. Rata-rata tingkat fatigue yang dialami anak adalah cukup

berat.

Pada artikel kedua dengan judul Kelelahan Pada Anak Dengan

Leukemia Limfoblastik Akut Dalam Menjalani Kemoterapi Fase Induksi.

Didalam artikel ini hasil penelitian ditemukan gambaran rerata skor kelelahan

sebelum kemoterapi, selama kemoterapi, dan setelah kemoterapi. Rerata skor

mengalami penambahan ± 6 skor pada anak sekolah dan remaja selama

mendapatkan kemoterapi dan setelah mendapatkan kemoterapi. Bila dihitung

terjadi peningkatan 11 skor pada anak sekolah dan 12 skor pada anak remaja

selama satu siklus kemoterapi. Peningkatan skor kelelahan anak dimulai dari hari

ketiga kemoterapi sampai satu hari setelah kemoterapi. Dapat dikatakan bahwa

anak LLA yang menjalani kemoterapi mengalami penambahan skor kelelahan

setelah melakukan kemoterapi dan hasil dari penelitian ini mengatakan hampir

seluruh anak (98%) mengalami kelelahan setelah kemoterapi.


Pada artikel ketiga dengan judul Fatigue In Children With Cancer Who

Receive Chemotherapy. Didalam artikel ini mengatakan Hasil penelitian

menunjukkan bahwa berdasarkan kuesioner kelelahan anak dengan kanker yang

menerima kemoterapi, sebagian besar memiliki skala kelelahan berat 56 orang

(75,7%). Sementara itu, sebagian kecil anak-anak memiliki skala kelelahan ringan

sebanyak 18 orang (24,3%). Dalam penelitian ini, semua anak dengan kanker

mengalami kelelahan.

Dari penilaian tinjauan literatu menunjukkan semua artikel

mengatakan skor atau tingkat kelelahan pada anak kanker yang menjalani

kemoterapi cukup berat dimana untuk skor nya sendiri berada <75 yang mana

skor tersbut mengatakan kelelahan yang dirasakan anak kanker cukup berat. Dan

juga kelelahan yang dirasakan anak kanker pada saat menjalani kemoterapi makin

bertambah dari hari ketiga menjalani kemoterapi sampai hari ke lima menjalani

kemoterapi. Dari sekian artikel yang telah dilakukan review mengatakan

kelelahan yang dirasakan anak kanker yang menjalani kemoterapi cukup berat.

Teori yang mendukung pembahasan ini karena sesuai dengan yang

dikatakan Wong dalam (Prisani & Rahayuningsih, 2017) masalah fisik pada anak

yang dilaporkan menjadi prevalensi tertinggi yaitu kelelahan baik yang sedang

menerima pengobatan atau anak yang telah selesai pengobatannya. Kelelahan

dapat terkait secara langsung dengan kanker atau pengobatan dan mungkin terus

berlanjut pada tahun berikutnya setelah pengobatan selesai. Teori ini diperkuat

dengan hasil penelitian Arini (2018) mengatakan gejala yang dirasakan anak

kanker saat menjalani pengobatan salah satunya kelelahan yang dirasakan anak

kanker cukup tinggi (77,8%).


Kesimpulan

Beradasarkan hasil dari literature review 3 tinjauan artikel mengenai

kelelahan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi, dapat disimpulkan efek

dari pengobatan yang dilakukan oleh anak kanker yaitu kelelahan memiliki skor

atau tingkat kelelahan cukup berat. Dari sekian artikel membuktikan bahwa cukup

beratnya kelelahan yang dirasakan anak kanker yang menjalani kemoterapi.


DAFTAR PUSTAKA

Arini, T. (2018). Symptom Experience Pada Anak Kanker Di Yogyakarta.

Prosiding Seminar Nasional Dan Diseminasi Penelitian Kesehatan STIKes,

1(1), 119–124. https://ejurnal.stikes-

bth.ac.id/index.php/P3M_PSNDPK/article/view/359.

Fernandes, A. (2020). Kelelahan pada anak engan leukemia limfoblastik akut

dalam menjalani kemoterapi fase induksi. Jurnal Kesehatan Perintis

(Perintis’s Health Journal), 7(1), 69–74.

https://doi.org/10.33653/jkp.v7i1.411

Firmana, D. (2017). Keperawatan Kemoterapi. Selemba Medika.

https://store.ums.ac.id/buku/keperawatan-kemoterapi.html

Hendrawati, S., Adistie, F., & Maryam, N. N. A. (2021). Fatigue In Children With

Cancer Who Receive Chemotherapy. Journal of Nursing Care, 4(2), 104–

114.

Hermalinda, & Novrianda, D. (2016). Skor fatigue pada anak dengan kanker di

ruang perawatan anak rsup dr. m. djamil padang. Jurnal Keperawatan

Sriwijaya, 3(1), 40–47.

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jk_sriwijaya/article/view/6405

Pingkan, D. I. (2020). Benarkah Kanker Anak Lebih Mudah Disembuhkan

Daripada Kanker Orang Dewasa, Mitos atau Fakta?

Www.Coulombiaasia.Com. https://www.columbiaasia.com/indonesia/health-

articles/benarkah-kanker-anak-lebih-mudah-disembuhkan-daripada-kanker-

orang-dewasa-mitos-atau
Prisani, D. Y., & Rahayuningsih, S. I. (2017). Gejala Umum Pada Anak Penderita

Kanker yang Menjalani Kemoterapi di Ruang Pediatric Oncology Center.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2(3), 1–8.

Rahmat, R. A., Wahyuningrum, S. H., & Wijayanti. (2021). RUMAH SAKIT

KHUSUS KANKER ANAK KELAS B. Jurnal Poster Pirata Syandana,

02(2), 2020.

Rekam Medis RSUP Dr.M.Djamil Padang. (2021). Rekam Medis RSUP

Dr.M.Djamil Padang.

Utami, A., Chodidjah, S., & Waluyanti, F. T. (2020). Kadar Hemoglobin, Depresi,

dan Nyeri Memperberat Kelelahan pada Anak yang Menjalani Kemoterapi.

Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(1), 1–6.

https://doi.org/10.25311/keskom.vol6.iss1.366

WHO. (2021). Childhood cancer. World Health Organization.

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer-in-children

Anda mungkin juga menyukai