Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mandiri Dosen Pembimbing

Bahasa Indonesia Oki Rasdana, S.Pd., M.Pd.

MOTIVASI BELAJAR

oleh

John
0905120989

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2012
DAFTAR ISI
Harus lurus
dan rapi

DAFTAR ISI ................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Kapital dan Ditebalkan 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 Kapital
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1 diawal saja

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 10


2.1 Definisi Motivasi Belajar ........................................................................... 1
2.2 Kesulitan Belajara ...................................................................................... 1
2.3 Meningkatkan Motivasi Belajar ................................................................. 1

BAB III SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 10


3.1 Simpulan .................................................................................................... 1
3.2 Saran.. ......................................................................................................... 1

PERHATIKAN

1) Jenis huruf Times New Roman


2) Ukuran 12
3) Spasi 1,5
4) Rata kiri-kanan
5) Ukuran halaman kiri 4, kanan 3, atas 3, dan bawah 3
6) Cari tahu di yuotobe
a. cara membuat daftar isi agar lurus otomatis
b. cara merapatkan antar paragraf jika tidak bisa rapat secara
manual dengan spasi dan enter
c. cara menulis halaman makalah berbeda2 bentuknya dalam
satu file

SETIAP MASUK BAB BARU ANDA HARUS


BUAT DIHALAMAN BARU

i KHUSUS daftar isi berada ditengah dan


dibawah
1) Tebalkan dan Kapital Halaman mulai dari 1
1) Tebalkan dan semuanya latar belakag sampai
Kapital Diawal kata 2) JARAK dengan LATAR selesai itu di sebelah
saja BELAKANG dibawahnya kanan atas
2) Rapat dengan BAB I
tulisan dibawahnya PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motivasi dapat menjadi masalah penting dalam pendidikan, apalagi
P E R H A T I K A N dikaitkan dengan kemauan belajar siswa. Hal ini disebabkan motivasi menjadi
faktor pendorong yang dapat memicu timbulnya rasa semangat siswa dalam
belajar. Banyak siswa yang kurang termotivasi terhadap pelajaran baik teori
PASTIKAN LATAR SETIAP
maupun praktek sekalipun. Adapun untuk mengatasi masalah ini perlu ada sesuatu
BELAKANG ANDA AWAL
yang dapat memunculkan motivasi belajar tersebut. Misalnya dari prestasi yang
sudah yang KALIMAT
diraih siswa itu sendiri atau dari guru. Seorang siswa yang memperoleh nilai
terbaru dan HASIL bagus dalam pelajaran, akan merasa semakin terpacu untuk lebih baik lagi ke HARUS
PERBAIKAN YANG depan. Prestasi siswa tersebut menjadi bahan motivasi untuknya. Tapi, bagaimana DIMULAI
DISETUJUI DENGAN
dengan siswa yang tidak mendapatkan nilai bagus, karena tidak semua siswa SUBJEK.
berhasil dalam pelajarannya. Maka peran guru pun sangat berpengaruh dalam hal JANGAN
ini, bila guru tidak mampu meningkatkan motivasi, siswa tidak akan belajar KATA
dengan sebaik-baiknya. Guru dapat membuat bahan pelajaran menjadi lebih HUBUNG
menarik dan memberikan penjelasan yang mudah dipahami, sehingga motivasi DIAWAL
Antar paragraf ini belajar siswa bertambah. KALIMAT
harus rapat Menurut Binti Maunah (2014:96) motivasi dikatakan sebagai faktor SEPERTI
penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan dari, pada,
juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal dengan,
yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Segala sesuatu yang ingin dicapai akan dalam,
berjalan maksimal jika ada motivasi di dalamnya. Motivasi setiap orang berbeda- untuk dll
beda, tapi memiliki tujuan yang sama untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Semangat akan timbul jika ada motivasi yang mendasari setiap aktivitas. Ketika
seseorang sangat bersemangat dengan apa yang ingin dicapainya, apapun itu dia
mampu melaluinya bahkan sebuah kegagalan pun tetap dijadikan motivasi.
Keberhasilan pasti akan didapat orang yang mampu membangun motivasi dan
mengontrol dirinya sendiri.
Wasty Soemanto (2006:204) menyatakan bahwa orang yang termotivasi,
membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan dirinya kepada usaha mencapai tujuan,
untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan tenaga di dalam
dirinya. Penetapan tujuan dari apa yang kita lakukan menjadi hal utama
pembangun motivasi. Kemudian, ketika motivasi sudah tumbuh dilanjutkan
dengan melakukan hal-hal pendukung tercapainya tujuan itu. Semuanya menjadi
lebih mudah dan terkendali. Itulah sebabnya motivasi harus ada disetiap
pencapaian dalam hidup apapun bentuknya baik dalam belajar, pekerjaan,
olahraga, dan lainnya.
Pendapat yang lain disampaikan oleh Robert E. Slavin (2009:106) bahwa
motivasi bukan hanya berperan penting dalam mengupayakan siswa terlibat ke
dalam kegiatan akademis. Motivasi juga berperan penting dalam menentukan
seberapa banyak akan dipelajari siswa dari kegiatan yang mereka lakukan atau
informasi yang dihadapkan pada mereka. Siswa yang termotivasi untuk
mempelajari sesuatu akan lebih banyak mencari tahu dan bersemangat dalam
menemukan berbagai sumber baru sehingga siswa mempunyai pengetahuan yang
luas. Pengetahuan yang luas menunjukkan betapa banyak ilmu pengetahuan yang
telah siswa dapatkan dan pelajari.
Halaman mulai dari
2
latar belakag sampai
selesai itu di sebelah
kanan atas
Motivasi membuat siswa belajar maksimal, sangat bersemangat bahkan
kegagalan juga menjadi bahan motivasi, memiliki pengetahuan yang luas, dan
keberhasilan dalam belajar pasti didapat siswa yang mampu membangun motivasi
menjadi alasan penulis tertarik untuk membahas hal tersebut dalam makalah ini.
Adanya motivasi kesulitan siswa dalam belajar dapat diatasi. Pembahasan ini
nantinya diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan lengkap mengenai
Antar paragraf ini hal tersebut sehingga siswa dapat berhasil dalam belajar.
harus ADA JARAK
1.2 Rumusan Masalah
Penulis membuat beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini. Rumusan masalah ini akan mengarahkan cara berpikir pembaca
terhadap suatu masalah yang akan dipecahkan. Semua yang dibahas dalam
Antar paragraf ini makalah ini mengarah pada perumusan masalah. Berikut rumusan masalah dari
harus RAPAT makalah ini yaitu:
1) apakah defenisi dari motivasi belajar? 1) Tebalkan dan Kapital
2) mengapa siswa kesulitan dalam belajar? Diawal kata saja
3) bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar siswa? 2) Rapat dengan tulisan
Antar paragraf ini dibawahnya
harus ADA JARAK 1.3 Tujuan
Tujuan masalah yang akan dibahas berdasarkan rumusan masalah yang
telah ada. Hal tersebut untuk menjawab rumusan masalah yang menjadi pokok
Antar paragraf ini pembahasan dalam makalah ini. Berikut tujuan dari permasalahan dalam makalah
harus RAPAT ini.
1) Mendeskripsikan defenisi dari motivasi belajar
2) Menjelaskan penyebab siswa kesulitan dalam belajar
3) Menjelaskan cara meningkatkan motivasi belajar siswa

PERHATIKAN

1. Sesuaikan rumusan masalah Anda yang TERBARU. BAGI


YAGN PERNAH MENGGANTI RUMUSAN ATAU
MENGGANTINYA DI BAB 2.2

2. Jika rumusan Anda 2 berarti 2.1. dan 2.2


3. Jika rumusan Anda 3 berarti di BAB 2 ada 2.1, 2.2, dan 2.3

SETIAP MASUK BAB BARU ANDA HARUS


BUAT DIHALAMAN BARU
1) Tebalkan dan Kapital
semuanya 3
2) JARAK dengan PENGERTIAN
1) Tebalkan dan Kapital dibawahnya
Diawal kata saja
2) Rapat dengan tulisan BAB II
dibawahnya PEMBAHASAN
3) Jangan ada kata
tanya bagaimana, 2.1 Pengertian Motivasi Belajar
apa dll lagi Motivasi adalah pendorongan. Suatu usaha yang disadari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Ngalim
Purwanto dalam Binti Maunah, 2014:98). Siswa terdorong untuk melakukan yang SETIAP
terbaik dalam belajar dengan berbagai usaha. Usaha-usaha tersebut dapat berupa AWAL
KALIMAT
mendengarkan guru ketika menjelaskan dengan seksama, rajin membaca buku,
HARUS
dan sering mengulang-ulang pelajaran. Semua usaha tersebut dilakukan karena
DIMULAI
siswa ingin mencapai hasil atau tujuan tertentu misalnya agar ia mendapat
DENGAN
peringkat tertinggi di kelas, agar mendapat hadiah dari orang tuanya karena
SUBJEK.
mendapat nilai bagus, ataupun agar dipuji guru dan sebagainya. Siswa yang tidak
JANGAN
memiliki motivasi atau dorongan tidak akan berusaha keras dalam belajar.
KATA
Sedangkan siswa yang bermotivasi tinggi senang ke sekolah dan menyerap proses HUBUNG
Antar paragraf ini belajar.
harus rapat DIAWAL
Menurut Witherington (dalam Binti Maunah, 2014:127) belajar adalah KALIMAT
suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola SEPERTI
baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau dari, pada,
suatu pengertian. Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan pengetahuan dengan,
tentang berbagai bidang ilmu pada siswa, misalnya tidak tahu membaca menjadi dalam,
tahu membaca, tidak dapat menulis jadi dapat menulis, dari tidak tahu berhitung untuk dll
menjadi tahu berhitung, dan sebagainya. Ada pola baru yang diperlihatkan siswa
sebagai hasil dari belajar berupa kecakapan dan kepandaiannya dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk mampu mengendalikan usaha yang KATA
dilakukan dalam mencapai hasil atau tujuan dari proses belajar sehingga ada HUBUNG INI
perubahan berupa dari tidak tahu sesuatu menjadi tahu, dari tidak pandai DIGUNAKAN
melakukan sesuatu menjadi mahir, dan pengetahuan siswa semakin luas dalam UNTUK
berbagai bidang ilmu. Oleh sebab itu, belajar menjadi syarat mutlak untuk pandai PARAGRAF
dalam semua hal termasuk dalam hal ilmu pengetahuan. Maka peran motivasi SIMPULAN
sangat penting dan harus ada dalam proses belajar. DIPERBOLEH
Antar paragraf ini
harus ADA JARAK KAN
2.2 Penyebab Kesulitan Siswa dalam Belajar
Belajar adalah proses dimana seorang peserta didik mengalami perubahan
1) Tebalkan dan Kapital dari satu kondisi kepada kondisi lain, kondisi yang lain tersebut tentu
Diawal kata saja direncanakan, dikontrol dan dikendalikan. Usaha pencapaian agar peserta didik
2) Rapat dengan tulisan sampai pada kondisi yang diinginkan tentu menempuh berbagai cara, melewati
dibawahnya berbagai kondisi dan mengikuti beberapa prinsip yang menjadi aturan dalam
3) Jangan ada kata belajar. Namun harus disadari bahwa ditengah tengah antara kondisi awal sampai
tanya bagaimana, kondisi tujuan terdapat beberapa hal yang menjadi rintangan baik datang dari
apa dll lagi siswa maupun dari luar diri siswa. Rintangan atau hambatan yang dialami siswa
tersebut dalam psikologi pendidikan disebut dengan hambatan atau kesulitan
belajar. Menurut Fajar Budiyono (2018:65) beberapa aspek yang menjadi pemicu
sulitnya siswa dalam belajar adalah sebagai berikut.
1. Aspek keluarga
PERHATIKAN
Sesuaikan rumusan masalah Anda yang TERBARU. BAGI yang PERNAH
MENGGANTI RUMUSAN ATAU MENGGANTINYA DI BAB 2.2
Halaman mulai dari
4
latar belakag sampai
selesai itu di sebelah
kanan atas
Pembelajaran akan lebih bersinergi jika antara sekolah dalam hal ini guru
kelas dengan orang tua saling mendukung satu sama lain. Respon dan
kontrol orang tua menjadi faktor utama di dalam kesuksesan pembelajaran.
Oleh sebab itu orang tua dituntut untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Akan tetapi, kenyataan di lapangan berbanding terbalik
dengan apa yang menjadi harapan suatu sekolah. Justru orang tua lebih
tidak responsif dan cenderung acuh terhadap proses pembelajaran yang
Antar paragraf ini dilakukan oleh siswa.
harus rapat SETIAP
2. Aspek ekonomi
AWAL
Jika dilihat dari latar belakang ekonomi, siswa yang berasal dari kategori
KALIMAT
ekonomi menengah ke bawah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
HARUS
fasilitas penunjang belajarnya. Salah satu contohnya adalah buku DIMULAI
pelajaran, untuk menambah wawasan siswa tidak bisa hanya DENGAN
mengandalkan buku yang diberikan dari sekolah saja. Siswa SUBJEK.
membutuhkan referensi dari buku lain. Akibatnya, jika siswa tidak mampu JANGAN
untuk membeli buku, maka pengetahuannya hanya terbatas pada pelajaran KATA
yang diberikan dari buku sekolah saja. HUBUNG
3. Aspek sosial budaya DIAWAL
Dilihat dari aspek sosial budaya, kebanyakan dari orang tua siswa melihat KALIMAT
anaknya bisa sekolah dan lulus serta mempunyai ijazah formal itu sudah SEPERTI
cukup tanpa harus memikirkan proses dan perkembangan anaknya ketika dari, pada,
Antar paragraf ini di sekolah. dengan,
harus rapat Kenyataannya yang selalu dialami oleh siswa bahwa apabila mengalami dalam,
kesulitan belajar maka berpengaruh pada rendahnya semangat belajar, lemahnya untuk dll
motivasi, hilangnya gairah belajar dan akhirnya turunnya prestasi yang diperoleh.
Sumadi Suryabrata (2008:201) menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat
mempengaruhi kesulitan belajar pada anak, diantaranya:
a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap anak karena
menentukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh anak dan secara tidak
langsung baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
Perkembangan fisik yang normal memungkinkan anak menyesuaikan diri
pada situasi yang ada dengan tuntutan sosial untuk usianya, sedangkan
perkembangan fisik yang menyimpang akan menghambat penyesuaian diri
anak tersebut.
b. Emosi yang tidak stabil
Emosi mempengaruhi aktivitas mental secara umum. Emosi yang tidak
menyenangkan akan menyebabkan penurunan prestasi dari aktivitas
mental. Emosi mempengaruhi interaksi seseorang. Emosi yang tidak
menyenangkan mendorong anak untuk mengubah tingkah laku sosial,
sedangkan emosi yang menyenangkan mendorong anak untuk
mempertahankan tingkah laku sosialnya. Pola-pola emosi diantaranya
takut, malu, khawatir atau cemas, marah, iri hati, sedih, hasrat ingin tahu,
kesukaan, kesanggupan, kegembiraan, dan kasih sayang. Emosi negatif
cenderung membuat anak merasa rendah diri dan merasa ditolak dari
lingkungan sosialnya, begitu sebaliknya jika emosi positif yang dirasakan
anak.
c. Kemampuan intelektual di bawah rata-rata/mental retardation
Halaman mulai dari
5
latar belakag sampai
selesai itu di sebelah
kanan atas
Anak dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata biasanya
mengalami keterlambatan yang sangat luas mencakup perkembangan
fungsi kognitif dan sosial.
Kesulitan–kesulitan yang dialami oleh beberapa siswa dalam belajar dapat
menghambat tumbuhnya motivasi belajar. Padahal motivasi belajar menjadi kunci
utama keberhasilan siswa untuk mencapai prestasi belajar. Ada beberapa faktor
penyebab kesulitan siswa dalam belajar baik dari dalam diri siswa itu sendiri
Antar paragraf ini ataupun dari lingkungannya. Berdasarkan penjelasan dari pendapat ahli tersebut
harus rapat dapat disimpulkan bahwa ada 6 penyebab kesulitan siswa dalam belajar yaitu: Titik dua
1. aspek keluarga, ditulis rapat
Karena menggunakan titik dua beraRti dengan
2. aspek ekonomi,
tidak ditulis kapital dan KOMA SERTA tulisannya.
3. aspek sosial budaya, TITIK DI AKHIR POIN TERAKHIR Tanpa spasi
4. perkembangan fisik,
5. emosi yang tidak stabil,
Antar paragraf ini 6. kemampuan intelektual di bawah rata-rata/mental retardation.
harus ADA JARAK
2.3 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kedudukan motivasi dalam belajar tidak hanya memberikan arah
1) Tebalkan dan Kapital
kegiatan belajar secara benar, lebih dari itu dengan motivasi seseorang akan
Diawal kata saja mendapat pertimbangan-pertimbangan positif dalam kegiatannya termasuk
2) Rapat dengan tulisan kegiatan belajar. Motivasi menjadi hal yang sangat penting dalam belajar. SETIAP
dibawahnya Menurut Robert E. Slavin (2009:131) cara guru meningkatkan motivasi siswa AWAL
untuk belajar adalah sebagai berikut. KALIMAT
1. Memberikan imbalan atau penghargaan HARUS
Kegiatan memberi imbalan atau penghargaan perlu dilakukan dimasa awal DIMULAI
anak belajar. Tidak mengapa menerapkan hal ini dalam belajar untuk DENGAN
pengalaman pertamanya agar anak terpacu semangatnya dalam belajar. SUBJEK.
Kemudian nanti setelah anak mendapatkan prestasi dalam belajar, dia JANGAN
tidak akan bergantung pada imbalan atau penghargaan yang diberikan KATA
orang lain kepadamya. Misalnya, siswa kelas satu SD disemester awal HUBUNG
mendapatkan peringkat tertinggi di kelas, maka ia akan merasakan DIAWAL
kesenangan yang luar biasa dan pasti ingin terus mempertahankannya KALIMAT
untuk selanjutnya. Jadi, imbalan atau pengahrgaan hanyalah sebagai alat SEPERTI
untuk memancing anak bersemangat melakukan yang terbaik dalam dari, pada,
belajar. dengan,
2. Mempertahankan keingintahuan dalam,
Guru yang mahir tentu mampu menggunakan berbagai sarana untuk lebih untuk dll
membangkitkan atau mempertahankan keingintahuan akan rangkaian
pelajaran tertentu. Guru ilmu pengetahuan alam, misalnya, sering
meggunakan peragaan yang mengejutkan atau mencengangkan siswa dan
mempengaruhi mereka untuk ingin memahami penyebabnya. Unsur
kejutan, yang menantang pemahaman siswa saat ini, membuat mereka
sangat ingin tahu tentang persoalan yang tidak pernah mereka
pertimbangkan sebelumnya.
3. Menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik
Motivasi untuk mempelajari sesuatu dapat ditingkatkan oleh penggunaan
bahan yang menarik, dan juga oleh berbagai jenis cara penyajian.
6

Misalnya, guru dapat mempertahankan ketertarikan siswa terhadap suatu


mata pelajaran dengan menggunakan film, pengajar tamu, peragaan, dan
seterusnya secara bergantian, walaupun penggunaan masing-masing
sumber tersebut harus direncanakan dengan seksama untuk memastikan
hal itu terfokus pada sasaran pelajaran dan melengkapi kegiatan lainnya.
Motivasi sangatlah diperlukan dalam diri seseorang karena mendorong
manusia untuk berbuat dan menentukan arah perbuatan. Motivasi dapat timbul
dan tumbuh berkembang dengan jalan dari dalam diri individu atau datang dari
SETIAP
luar individu. Berdasarkan pendapat Binti Maunah (2014:204) pendorong
AWAL
motivasi belajar adalah sebagai berikut.
KALIMAT
1. Adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik
HARUS
2. Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan DIMULAI
Siswa yang memiliki hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan DENGAN
menunjukkan sikap tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, SUBJEK.
perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran, senang dan rajin belajar JANGAN
dengan penuh semangat. KATA
3. Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan HUBUNG
Siswa yang mempunyai adanya dorongan dan kebutuhan melakukan DIAWAL
kegiatan memiliki minat terhadap masalah yang belum dilakukan. Masalah KALIMAT
yang baru merupakan sebuah tantangan baginya untuk dicoba dan menjadi SEPERTI
hal yang menarik baginya. dari, pada,
4. Adanya harapan dan cita-cita dengan,
Adanya cita-cita dan harapan membuat seseorang dapat terus bertahan dalam,
dalam sebuah keadaan. Siswa yang memiliki adanya harapan dan cita-cita untuk dll
memiliki tujuan yang ingin dicapai dan mengetahui apa yang harus
dilakukannya. Kegiatan siswa akan lebih terarah jika ada harapan dan cita-
cita yang mereka miliki.
Kita hidup di dunia tidak ada yang secara tiba-tiba menjadi pandai atau cerdas.
Cara untuk memperoleh pandai atau cerdas diperlukan proses. Proses menuju
pandai harus dijalani dan dilalui bagi mereka yang ingin pandai. Proses menuju
pandai tersebut pasti terdapat berbagai rintangan yang secara tiba-tiba atau
sewaktu-waktu akan muncul menghadang perjalanannya tersebut. Maka disini
motivasi berperan sebagai faktor penguat dan pendorong ketika ada permasalahan
dalam belajar. Berdasarkan penjelasan dari pendapat ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada 6 cara meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai
berikut.
1. Memberikan imbalan atau penghargaan.
2. Mempertahankan keingintahuan.
3. Menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik.
4. Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan.
5. Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan.
6. Adanya harapan dan cita-cita.
Karena menggunakan titik beraRti
ditulis kapital dan TITIK Disetiap POIN

SETIAP MASUK BAB BARU ANDA HARUS


BUAT DIHALAMAN BARU
1) Tebalkan dan Kapital semuanya 7
2) JARAK dengan 3.1 SIMPULAN
dibawahnya
1) Tebalkan dan Kapital
Diawal kata saja BAB III
2) Rapat dengan tulisan SIMPULAN DAN SARAN SETIAP
dibawahnya AWAL
3.1 Simpulan KALIMAT
Setiap poin dalam makalah ini telah penulis bahas secara rinci. Penulisan HARUS
didasarkan kepada pendapat para ahli, buku, serta penelitian sebagai pondasi DIMULAI
pemikiran dalam pembahasan. Penulis berharap penjelasan dari pendapat para ahli DENGAN
dapat meyakinkan pembaca mengenai topik yang penulis bahas serta dapat SUBJEK.
dimengerti dengan baik. Berbagai pembahasan mengenai motivasi belajar tersebut JANGAN
Antar paragraf ini membawa penulis pada kesimpulan dari masalah yang diutarakan. Berikut KATA
harus rapat simpulan dari makalah ini. HUBUNG
1. Motivasi belajar adalah dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk DIAWAL
mampu mengendalikan usaha yang dilakukan dalam mencapai hasil atau KALIMAT
tujuan dari proses belajar sehingga ada perubahan berupa dari tidak tahu SEPERTI
sesuatu menjadi tahu, dari tidak pandai melakukan sesuatu menjadi mahir, dari, pada,
dan pengetahuan siswa semakin luas dalam berbagai bidang ilmu. dengan,
2. Kesulitan–kesulitan yang dialami oleh beberapa siswa dalam belajar dapat dalam,
menghambat tumbuhnya motivasi belajar. Padahal motivasi belajar untuk dll
menjadi kunci utama keberhasilan siswa untuk mencapai prestasi belajar.
Ada beberapa faktor penyebab kesulitan siswa dalam belajar baik dari
dalam diri siswa itu sendiri ataupun dari lingkungannya. Berdasarkan Titik dua
Antar paragraf ini penjelasan dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 6 ditulis rapat
harus rapat penyebab kesulitan siswa dalam belajar yaitu: dengan
1) aspek keluarga, tulisannya.
2) aspek ekonomi, Karena menggunakan titik dua berarti Tanpa spasi
Gunakan angka 3) aspek sosial budaya, tidak ditulis kapital dan KOMA SERTA
dengan model 4) perkembangan fisik, TITIK DI AKHIR POIN TERAKHIR
penulisan seperti 5) emosi yang tidak stabil,
itu 6) kemampuan intelektual di bawah rata-rata/mental retardation.
3. Kita hidup di dunia tidak ada yang secara tiba-tiba menjadi pandai atau
cerdas. Cara untuk memperoleh pandai atau cerdas diperlukan proses.
Proses menuju pandai harus dijalani dan dilalui bagi mereka yang ingin
pandai. Proses menuju pandai tersebut pasti terdapat berbagai rintangan
yang secara tiba-tiba atau sewaktu-waktu akan muncul menghadang
perjalanannya tersebut. Maka disini motivasi berperan sebagai faktor
penguat dan pendorong ketika ada permasalahan dalam belajar.
Berdasarkan penjelasan dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada 6 cara meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai berikut.
1) Memberikan imbalan atau penghargaan.
2) Mempertahankan keingintahuan.
3) Menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik. Karena menggunakan
4) Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan. titik berarti ditulis
5) Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan. kapital dan TITIK DI
6) Adanya harapan dan cita-cita. setiap POIN
Antar paragraf ini
harus ADA JARAK
3.2 Saran
Berpedoman kepada pembahasan yang telah diuraikan dalam makalah ini,
terdapat beberapa rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pembaca
8

maupun penulis berikutnya. Saran ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pembaca
untuk dilakukan nantinya. Agar makalah ini dapat berlanjut dan memberikan
kontribusi lebih besar bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang psikologi. Berikut
beberapa saran dari masalah yang bisa dilakukan untuk penulis selanjutnya.
1. Pengaruh teman di sekolah dalam kaitannya dengan motivasi belajar
2. Metode mencetak siswa yang berprestasi
3. Perbedaan cara mengajar siswa SD, SMP, dan SMA

PERHATIKAN
1) Ikuti penulisan daftar pustaka atau bibliografi yang telah saya ajarkan
yaitu APA
2) Antara tulisan dan daftar pustaka harus sesuai. Jika anda mengambil
pendapat Fajar ditulisan maka di daftar pustaka juga harus ada Fajar
3) Cari sampai dapat bibliografi ahli atau penulisnya jika Anda gunakan
ditulisan Anda di bab 1 dan 2. Jika tidak ketemu silakan ganti. Yang
penting harus sesuai antara BAB 1 dan 2 dengan DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Fajar. (2018). “Analisis Kesulitan Siswa dalam Belajar Pemecahan


Masalah pada Mata Pelajaran IPS di SDN Gapura Timur 1 Sumenep”.
Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 8(1), hlm. 60- 67.
Maunah, Binti. (2014). Psikologi Pendidikan. Tulungagung: IAIN Tulungagung
Press.
Slavin, Robert E. (2009). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Indeks.
Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
9

Anda mungkin juga menyukai