EKSTRAKSI CPO
1 2
PE N G OL AH A N C PO PENGOLAHAN CPO
Gambar 3 puncak tekanan proses perebusan TBS
1. PEREBUSAN (STERILIZATION)
➡ Proses pemanasan tandan buah sawit (TBS) dengan
uap panas dengan tujuan:
Tekanan Uap
1. Menginaktifkan enzim,
2. Memudahkan perontokan buah sawit,
3. Mengurangi kadar air buah,
4. Melunakan mesocarp dan menggumpalkan lendir (gum), (kg/cm2)
5. Mengkondisikan inti sawit, dihasilkan dari proses sterilisasi dibuang sebagai air limbah dan disebut seb
6. Memudahkan pelepasan cangkang dari inti sawit. kondensat sterilisasi.
Waktu (menit)
➡ Waktu perebusan selama 85-95 menit, dilakukan dalam
3 peak (puncak tekanan). Setelah buah isi rebusan masuk ke hopper melalui Hoisting Crane, buah dibawa o
✓ Puncak I, tekanan hingga 2,3 kg/cm Auto Feeder masuk ke thresher. Di Thresher TBS akan diputar dan terbanti
✓ Puncak II, tekanan hingga 2,5 kg/cm sehingga akan menyebabkan brondolan lepas dari tandannya. Tandan kosong jatuh
✓ puncak III, tekanan hingga 2,8-3,0 kg/cm
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
HEBC (Horizontal Empty Bunch Conveyor) lalu masuk ke IEBC (Incleaned Em
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bunch Conveyor) sedangkan buahFakultas di Gambar
bagian3.
Pertanian Universitas
ditampung Sterilizer alat yang selanjutn
Lampung
bawah
dikirim ke bagian pelumatan.
SetelahTandan
dilakukankosong
sterilisasi kelapa sawit (TKS)
secara sempurna, dapat digunak
TBS bersama-sama dengan
3 4 dibawa ke stasiun Hoisting Crane yaitu sistem material handling yang b
untuk keperluan lainnya seperti untuk mulsa di kebun, kompos, atau dibakar un
untuk memindahkan TBS ke stasiun penebah (Thresser). Dengan meng
mendapatkan energi dan abusistem
sebagai sumber
ini, lori diangkatunsur Kalium
dan TBSnya (K). dengan cara memutar lo
ditumpahkan
fruit hopper dan selanjutnya lori kosong diletakkan ke jalur rail kosong. G
memperlihatkan diagram Hoisting Crane.
2.5. Pelumatan (Digester)
PE N G OL AH A N C PO P ENGOL AHA N C PO pisau pengaduk yang berfungsi sebagai alat untuk melumatkan daging buah tan
menghancurkan bijinya. Gambar 6 memperlihatkan diagram unit digester.
2. PERONTOKAN (THRESHING) 3. PELUMATAN (DIGESTING)
2.4. Penebahan (Thresher).
➡ Bertujuan untuk merontokkan buah sawit (brondolan) dari
Penebahanan bertujuan untuk merontokkan buah sawit (brondolan) dari tandan
➡ Bertujuan untuk
tandan kosongnya dengan menggunakan perontok berputar
kosongnya dengan menggunakan perontok berputar (rotating drum thresher) dengan
kecepatan 21-24 RPM. Tresher berbentuk silinder dengan batang-batang logam yang
memisahkan inti sawit
(rotating drum thresher dilengkapi dengan sudu pendorong. Gambar 5 memperlihatkan diagram unit penebah
(thresher) buah kelapa sawit. Beberapa alat yang terintegrasi dengan unit thresher
dan daging buah (sabut),
Gambar 4. Hoisting Crane
➡ Tresher berbentuk silinder dengan batang-batang logam
adalah:
Hopper; tempat penampungan buah
serta memecahkan sel
yang dilengkapi dengan sudu pendorong. Gambar di bawah Auto feeder; alat untuk memasukan buah hasil rebusan ke thresher mesokarp yang Pedoman Pengomposan TKKS
5 6
Pedoman Pengomposan TKKS 8
air dan kotoran, perlu dilakukan purifikasi untuk 5. Pipa uap masuk
Oil Fiber
menghasilkan CPO. Steam Sand
Oil
➡Tahapan purifikasi: Oil
Sludge tank berfungsi menampung sludge yang dialirkan dari CST dan memisahkan
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Pedoman Pengomposan TKKS minyak dari kotoran dengan pemanasan dan penambahan air panas. Di14 Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
dalam
Fakultas SludgeUniversitas Lampung
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Tank suhu dipertahankan 90-950 C dengan mengalirkan uap panas. Alat ini berbentuk
silinder yang bagian bawahnya berbentuk kerucut yang berfungsi untuk menangkap
11
kotoran dan air. Blow down dilakukan setiap 2 jam sekali berupa minyak yang 12
dialirkan ke Sludge Separator. Sebelum ke Sludge Separator minyak akan dialirkan