TEMPE
(Glycine max)
Oleh :
II. PRINSIP
III. RUMUS
% Produk =
Penirisan Air
Penimbangan
Kulit
Trimming
Penirisan Air
Tempering
Ragi Pencampuran
Tempe
V. PROSES PEMBUATAN
Kedelai Pengupasan Perebusan
Pengukusan
Tempe Fermentasi
Gambar 2. Proses Pembuatan Tempe
VI. PEMBAHASAN
1. Oksigen
2. Uap Air
Uap air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan kapang. Hal ini
disebabkan karena setiap jenis kapang mempunyai Aw optimum untuk
pertumbuhannya.
3. Suhu
4. Keaktifan Laru
Perubahan fisik yang terjadi pada proses pembuatan tempe ialah kacang
kedelai diselimuti miselium-miselium putih sehingga terlihat berwarna putih dan
padat, teksturnya lembut.
Perubahan kimia dan biologis yang terjadi pada proses pembuatan tempe
ialah pada proses fermentasi dimana hifa jamur tempe akan menembus biji
kedelai yang keras dan tumbuh dengan mengambil makanan dari biji kedelai atau
dari tepung tapioka. Perubahan kimiawi seterusnya dalam biji terjadi oleh aktifitas
enzim ekstraseluler yang diproduksi / dilepas ujung miselia. Protein akan
dirombak menjadi asam-asam amino sehingga gizinya meningkat dan
meningkatkan daya cerna.
Kesimpulan
benar bersih dalam melakukan setiap percobaan agar kehigienisan produk tetap
DAFTAR PUSTAKA
Ferlina, F. (2009). Tempe. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php. Diakses:
20 Maret 2017.
Wirakartakusumah, A., et. al. (1992). Peralatan dan Unit Proses Industri
Pangan. IPB Press: Bogor.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Tempe
2
x 200 gram=4 gram
Ragi 2% 100
2,76
x 200 gram=5,52 gram
Tapioka 2,76% 100
berat produk
produk= 100
berat basis
134 gram
produk= 100
200 gram
produk=67
LAMPIRAN KUIS
Jawaban
1. Tujuan dari percobaan pembuatan foodbar adalah untuk untuk mengetahui
cara pembuatan olahan pangan darurat berbentuk bar yang berisi nutrisis dan
dapat memenuhi kalori sesuai standar kebutuhan.
Prinsip dari percobaan pembuatan foodbar adalah berdasarkan pencampuran
serealia, kacang-kacangan dan bahan pengisi yang dicetak dan dipanggang
sehingga teksturnya keras dan kotak dan dipotong sehingga berbentuk bar.
2. Sponge and Dough : Adalah proses pembuatan roti dengan dua kali
pengadukkan dengan waktu fermentasi sekitar 4-6 jam
Teknik Straigh Doughn : Adalah teknik pembuatan roti dengan waktu
fermentasi 2-4 jam.
No Time Dough : Adalah teknik pembuatan roti dengan waktu fermentasi 1
jam
Dough Break : Adalah teknik pembuatan roti yang adonannya sering sekali
digiling, dengan cara manual biasanya digiling dengan rolling pin sebanyak
25 kali, sedangkan dengan mesin menggunkan shitter agar cepat kalis.
3. Inokulasi adalah penambahan starter pada proses pembuatan produk pangan
4. Diketahui, telur=16,32 gram
Berat garam = 16,32/100= 0,1632 gram
5. Fungsi glizing adalah bahan pengilat, dan juga agar mie tidak lengket.
Keadaan :
Bau - Normal
Rasa - Normal
Warna - Normal
Cemaran logam
Timah (Sn)
Cemaran mikroba :
E.Coli
/ 25g negatif