Oleh Kelompok : 6
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat,karunia,serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Kurikulum
mengenai “Implementasi Kurikulum” dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang telah menunjukan jalan
yang lurus berupa ajaran islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat
bagi seruruh alam semesta.
Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Ibrahim, M.Pd.I selaku dosen Mata
Kuliah Manajemen Kurikulum yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan kita mengenai Implementasi Kurikulum.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang
membacanya.
Penulis
Daftar isi
Kata pengantar……….…………………………………………………………ii
Daftar isi……………………………………………………………………..….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….....1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi Kurikulum………………………………….………2
B. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum………………………………….…....2
C. Pendekatan dan model implementasi Kurikulum……………………………3
D. Pihak yang terkait dalam implementasi Kurikulum………………………….5
E. Tahap-Tahap implementasi Kurikulum………………………………………6
F. Pelaksanaan / Implementasi Kurikulum……………………………………...7
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pada saat kita Dewasa ini apabila diperhatikan perkembangan yang terjadi di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum, cukup memberi kelegaan pada kita bersama. Karena
pada berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti telekomunikasi, kesehatan, pertanian dan lain-
lain terjadi perkembangan yang cukup menggembirakan. Tapi bilamana dilihat pula
perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya pada sektor keguruan atau tenaga
kependidikan, maka kita akan merasa kecewa dan sedih. Apalagi kalau ditelusuri lebih jauh ke
pelosok-pelosok dan sekolah-sekolah terpencil yang ada di desa-desa. Pada umumnya, hasil
pendidikan yang diharapkan oleh para orang tua dan kita bersama belum dapat dicapai dimana
kenyataan yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki tingkat
pencapaian prestasi akademik yang belum memuaskan.
Meskipun berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk memecahkan persoalan
yang ada, namun ternyata masih saja dijumpai kelemahan dan kekurangan dalam
penyelenggaraan pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah maupun di jenjang perguruan
tinggi. Salah satu kekurangan atau kelemahan yang mendasar tampak pada implementasi
kurikulum, yang notabenenya fungsi dan peranan ini berada dipundak para guru (praktisi
pendidikan). Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan dan keterampilan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum dianggap masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai implementasi kurikulum yang
meliputi pengertian implementasi kurikulum, prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum, pendekatan
dan model implementasi kurikulum, pihak yang terkait dalam implementasi kurikulum, tahap-
tahap implementasi kurikulum dan pelaksanaan/ implementasi kurikulum.
Dengan informasi yang tersaji dalam makalah ini, diharapkan dapat membantu
khususnya bagi praktisi pendidikan untuk menerapkan kurikulum pada masing-masing satuan
pendidikan, agar dapat mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai implementator kurikulum
yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Berkenaan dengan model-model implementasi kurikulum, Miller dan Seller (1985: 249-250)
menggolongkan model dalam implementasi menjadi tiga, yaitu The concerns-based adaption
model, model Leithwood, dan model TORI.
a.The Concerns-Based Adaption Model (CBAM)
Model CBAM ini adalah sebuah model deskriptif yang dikembangkan melalui
pengidentifikasian tingkat kepedulian guru terhadap sebuah inovasi. Perubahan dalam inovasi ini
ada dua dimensi, yakni tingkatan-tingkatan kepedulian terhadap inovasi serta tingkatan-tingkatan
penggunaan inovasi. Perubahan yang terjadi merupakan suatu proses bukan peristiwa yang
sering terjadi ketika program baru diberikan kepada guru, merupakan pengalaman pribadi, dan
individu yang melakukan perubahan.
b.Model Leithwood
Model ini memfokuskan pada guru. Asumsi yang mendasari model ini adalah 1) setiap
guru mempunyai kesiapan yang berbeda; 2) implementasi merupakan proses timbal balik; serta
3) pertumbuhan dan perkembangan memungkinkan adanya tahap-tahap individu untuk
identifikasi. Intinya membolehkan para guru dan pengembang kurikulum mengembangkan profil
yang merupakan hambatan untuk perubahan dan bagaimana para guru dapat mengatasi hambatan
tersebut. Model ini tidak hanya menggamnbarkan hambatan dalam implementasi, tetapi juga
menawarkan cara dan strategi para guru dalam mengatasi hambatan yang dihadapinya tersebut.
c.Model TORI
Model ini dimaksudkan untuk menggugah masyarakat dalam mengadakan perubahan.
Dengan model ini diharapkan adanya minat (interest) dalam diri guru untuk memanfaatkan
perubahan. Esensi dari model TORI adalah: 1) Trusting: menumbuhkan kepercayaan diri; 2)
Opening: menumbuhkan dan membuka keinginan; 3) Realizing: mewujudkan, dalam arti setiap
orang bebas berbuat dan mewujudkan keinginannya untuk perbaikan; 4) Interdepending: saling
ketergantungan dengan lingkungan. Inti dari model ini memfokuskan pada perubahan personal
dan perubahan sosial. Model ini menyediakan suatu skala yang membantu guru
mengidentifikasi, bagaimana lingkungan akan menerima ide-ide baru sebagai harapan untuk
mengimplementasikan inovasi dalam praktik serta menyediakan beberapa petunjuk untuk
menyediakan perubahan.
F.Pelaksanaan/Implementasi Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat
sekolah dan tingkat kelas. Dalam tingkat sekolah yang berperan adalah kepala sekolah dan pada
tingkat kelas yang berperan adalah guru. Walaupun dibedakan antara tugas kepala sekolah dan
tugas guru dalam pelaksanaan kurikulum serta diadakan perbedaan tingkat dalam pelaksanaan
administrasi, yaitu tingkat kelas dan tingkat sekolah, tetapi antara kedua tingkat dalam
pelaksanaan administrasi kurikulum tersebut senantiasa bergandengan dan bersama-sama
bertanggung jawab melaksanakan proses administrasi kurikulum.
1.Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Sekolah
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di
lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Tanggung jawab kepala sekolah adalah kepala sekolah
sebagai pemimpin, sebagai administrator, penyusunan rencana tahunan, pembinaan organisasi
sekolah, koordinator dalam pelaksanaan kurikulum, kegiatan memimpin rapat kurikuler, sistem
komunikasi dan pembinaan kurikuler.
2.Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Kelas
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas. Pembagian tugas-tugas tersebut meliputi tiga jenis
kegiatan administrasi, yaitu pembagian tugas mengajar, pembagian tugas-tugas pembinaan
ekstrakurikuler, pembagian tugas bimbingan belajar.
BAB III
SIMPULAN
Jackson.P.W. 1991. Handbook of research on curriculum. New York: Mac Millan Publishing
Company
Miller, J. P, & W. Seller. 1985. Curriculum perspective and practice. New York and London:
Longman.