Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zharfa Shabrina Dinnisa

NIM : P07223119099
Prodi/Kelas : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika/3B
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Hubungan Antara Konsumsi Mie Instan Dengan Status Gizi Pada Mahasiswa
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kaltim

1. Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi sosial
ekonomi:
1. Tren Makanan
2. Nilai Makanan
3. Makanan yang tersedia
4. Pendapatan/Uang saku
Faktor yang 5. Pendidikan Faktor yang
mempengaruhi perilaku : 6. Kebiasaan Makan mempengaruhi
1. Faktor Predisposisi biologis :
(Emalisa, et al, 2017)
- Pengetahuan 1. Gen/Keturunan
- Sosial & Agama 2. Umur
- Sikap 3. Jenis Kelamin
4. Status Kesehatan
2. Faktor Pemungkin (Ibrahim HS, 2012)
- Sumber daya kesehatan Statuz Gizi
- Aksebilitas sumber Remaja
daya kesehatan dan lain-
lain Faktor yang
mempengaruhi
3. Faktor Penguat aktivitas tubuh:
- Keluarga 1. Olahraga
- Teman Sebaya Indeks Massa
2. Tidur
- Media Tubuh (IMT)
3. Mobilitas
(Lawrance Green, et al, 4. Kegiatan Kampus
1980) (Utami Nikmah, et
al, 2016)
Tingkat IMT :
1. Berat Badan Kurang
(Underweight)
2. Berat Badan Normal
3. Kelebihan Berat
Badan (Overweight)
dengan Resiko
4. Obesitas I
5. Obesitas II
(WHO, 2000)
2. Kerangka Konsep

Pengetahuan Gizi

Uang Jajan

Konsumsi Mie
Ketersediaan Mie Instan Pada
Instan Mahasiswa

Pengaruh Teman
Sebaya

Status Gizi

3. Install Mendeley

4. Sitasi
1) Berdasarkan data yang dikeluarkan World Instan Noodle Association
(WINA) pada 2015, konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 13,2 miliar
bungkus dalam satu tahun. Dengan asumsi jumlah penduduk yang
mencapai 260 juta orang, maka setiap satu orang Indonesia rata- rata
mengkonsumsi 51 bungkus pertahun. Dengan konsumsi 13,2 miliar
bungkus setahun, Indonesia berada diurutan ke 2 di dunia setelah China
(Welkriana et al., 2021)
2) Globalisasi mengakibatkan perubahan perilaku individu dalam setiap aspek
kehidupan, salah satunya tuntutan zaman yang serba praktis, sehingga
mendorong masyarakat untuk beralih ke makanan cepat saji. Pola hidup
yang tidak sehat ini tidak hanya diminati oleh orang dewasa saja, namun
juga pada usia anak-anak dan pra-remaja (Suharti et al., 2020)
3) Mie instan termasuk dalam makanan siap saji merupakan jenis makanan
yang dikemas, mudah disajikan, praktis, dan diolah dengan cara sederhana.
Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan
dengan teknologi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan
dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut (Risyanu et al., 2010)

5. Daftar Pustaka
Risyanu, F. N., Adiyasa, I. N., & Laraeni, Y. (2010). Preferensi dan Pola Konsumsi
Mie Instan Pada Mahasiswa Jurusan Gizi dan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Mataram yang Tinggal di Kost dan Tidak Kost.
Suharti, M.Hasbi, Syahyuzar, & Umam, K. (2020). ALISIS DISKRIMINAN
TERHADAPTINGKAT OBESITAS PADA ANAK USIA PRA-REMAJA (USIA
10-12 TAHUN) BERDASARKAN POLA KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI
MENGGUNAKAN METODE FISHER. 2(2).
Welkriana, P. W., Laksono, H., & Afisran Suhadi Pratama. (2021). AVICENNA
ISSN : 1978 – 0664 GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA
MAHASISWA DENGAN KEBIASAAN MENGKONSUMSI MI INSTAN
DI POLTEKKES KEMENKES BENGKULU OVERVIEW OF
HEMOGLOBINE LEVELS IN STUDENTS WITH THE HABIT OF
CONSUMING INSTANT NURES IN THE POLTEKKES OF THE MINIST.
Jurnal Ilmiah, 16(1), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai